Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN


DALAM MENCAPAI SASARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Presentasi Kelompok Mata Kuliah


Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu:
Drs. Sarwani, M.Si., Ak.

Oleh :
Kelompok 1

Achmad Naldi 1910313110043


Aditya Azhari Giovanie 1910313310028
Faris Rizki 1910313310048
Muhammad Dzikri 1910313210043
Muhammad Rizky Ramadani 1910313310030

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah Tim Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga Tim Penulis ucapkan kepadasemua pengarang buku, dan
internet yang menjadi literasi sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi kelompok mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen.

Tim Penulis berharap makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran teman-tema n
dalam melakukan pengumpulan data dan informasi terkait materi tujuan dan strategi
perusahaan. Dan menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, Tim
Penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga Penulis
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Banjarmasin, 12 Februari 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1. Arti Dari “Tujuan” Perusahaan yang Sesungguhnya ................................................... 3
2.2. Jenis-Jenis “Tujuan” yang Ditetapkan Oleh Perusahaan ............................................. 3
2.3. Konsep “Tujuan” Perusahaan Dan Keselarasan Tujuan .............................................. 5
2.4. Manfaat Dari Adanya “Tujuan” Perusahaan .............................................................. 5
2.5. Makna dari “Strategi” Perusahaan ........................................................................... 6
2.6. Proses Manajemen Strategi Dijalankan .................................................................... 7
2.7. Konsep Strategi Tingkat Corporate Dan Unit Bisnis.................................................... 7
2.8. Peran Strategi Bisnis Bagi Perusahaan .................................................................... 10
2.9. Manfaat Dan Risiko Strategi Bisnis Bagi Perusahaan Dalam Proses Mencapai Tujuan
Bisnis ................................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 13
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi yang semakin berkembang pesat di era ini telah
banyak menciptakan berbagai inovasi baru yang tentunya mampu memberika n
kemudahan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Berbagai terobosan teknologi
baik di bidang internet, transportasi, telekomunikasi, bahkan robotik sendiri sedikit
demi sedikit mulai menggeser peran manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-
hari. Namun hal ini sepertinya tidak berlaku bagi peran Manajer dalam dunia
bisnis. Di tengah kemajuan berbagai aspek saat ini, tentu para Manajer telah
dihadapkan dengan berbagai macam situasi dan pilihan dalam menjalank a n
perannya di perusahaan. Menilai hal tersebut, para Manajer tentu harus mampu
menerapkan sistem pengendalian manajemen dalam proses pengambila n
keputusan bisnis.

Sistem pengendalian manajemen merupakan serangkaian kegiatan yang


digunakan dalam proses pengendalian fondasi dan pengimplementasian strategi
bisnis dengan teknik-teknik yang akan dijalankan guna mendorong sumber daya
manusia yang dimiliki, sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan. Sistem
pengendalian manajemen juga diartikan sebagai sekelompok komponen yang
dijalankan guna mencapai pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan
dan dalam proses pengambilan keputusan serta mampu mencapai tujuan
perusahaan yang ditetapkan bersama. Sistem pengendalian manajemen perusahaan
tentu memiliki pengaruh yang besar terhadap tujuan dan strategi yang akan
ditentukan oleh perusahaan. Melihat hal tersebut, tim penulis mengambil judul
makalah “tujuan dan strategi perusahaan dalam mencapai sasaran”.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana arti dari “tujuan” perusahaan yang sesungguhnya?
b. Bagaimana jenis “tujuan” yang ditetapkan oleh perusahaan?
c. Bagaimana konsep “tujuan” perusahaan dan keselarasan tujuan?
d. Bagaimana manfaat dari adanya “tujuan” perusahaan?
e. Bagaimana makna dari “strategi” perusahaan?
f. Bagaimana proses manajemen strategi dijalankan?
g. Bagaimana konsep strategi tingkat corporate dan unit bisnis?

1
2

h. Bagaimana peran strategi bisnis bagi perusahaan?


i. Bagaimana manfaat dan risiko strategi bisnis bagi perusahaan dalam proses
mencapai tujuan bisnis?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui arti dari “tujuan” perusahaan yang sesungguhnya.
b. Untuk mengetahui jenis “tujuan” yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. Untuk mengetahui konsep “tujuan” perusahaan dan keselarasan tujuan.
d. Untuk mengetahui manfaat dari adanya “tujuan” perusahaan.
e. Untuk mengetahui makna dari “strategi” perusahaan.
f. Untuk mengetahui proses manajemen strategi dijalankan.
g. Untuk mengetahui konsep strategi tingkat corporate dan unit bisnis.
h. Untuk mengetahui peran strategi bisnis bagi perusahaan.
i. Untuk mengetahui manfaat dan risiko strategi bisnis bagi perusahaan dalam
proses mencapai tujuan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Arti Dari “Tujuan” Perusahaan yang Sesungguhnya
Tujuan merupakan salah satu hal penting yang harus ditetapkan setiap
melakukan kegiatan. Tujuan bisa diartikan sebagai sasaran yang akan dicapai
dalam setiap kegiatan yang dijalankan. Tujuan menjadi penting karena apabila
suatu pekerjaan atau tindakan dilakukan tanpa adanya tujuan maka pekerjaan atau
tindakan tersebut tentu akan menjadi tidak terarah dan tidak ada kejelasan terkait
apa yang akan didapatkan. Menilai hal tersebut, tim penulis berpendapat bahwa
makna “tujuan perusahan” merupakan penentuan sebuah objek, target ataupun titik
yang akan dan harus dicapai oleh perusahaan melalui berbagai macam cara dan
teknik yang telah ditentukan dalam prosesnya.

Pada hakikatnya perusahaan merupakan sebuah wadah yang sifatnya


artificial yakni tidak memiliki pikiran dan kemampuan mengambil keputusan
namun dianggap memiliki tugas dan menjalankan tugas layaknya seperti manusia.
Hal ini dapat dilihat dari fakta yang ada bahwa perusahaan tidak bisa menciptaka n
tujuan dan mengambil keputusan. Tujuan perusahaan ditentukan dan dirancang
sedemikian rupa oleh pemimpin manajemen puncak (chief executive officer –
CEO) perusahaan yang bersangkutan dengan melalui berbagai proses yang
dijalankan dan dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para
manajer senior lainya.

2.2. Jenis-Jenis “Tujuan” yang Ditetapkan Oleh Perusahaan


Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan yang beragam antara satu dengan
yang lainnya. Salah satu faktor yang memengaruhi keberagaman ini ialah tujuan
masing- masing perusahaan ditentukan oleh pimpinan manajer puncak yang
berbeda. Selain itu, sektor bisnis yang berbeda juga menjadi faktor lain yang
menyebabkan perusahaan saling memiliki tujuan yang berbeda. Berdasarkan
sumber literasi yang telah tim penulis peroleh, sedikitnya ada 4 jenis “tujuan” yang
ditetapkan oleh perusahaan, diantaranya sebagai berikut:

3
4

a. Profitabilitas
Profitabilitas yang dimaksud di sini ialah tujuan perusahaan jenis
mengarah pada profitabilitas yang akan dicapai oleh perusahaan.
Profitabilitas dalam konteks ini terdiri atas presentase profit
margin dan investment turnover. Profitabilitas lebih mengacu pada profit
jangka panjang daripada suatu periode dalam satu tahun (current quarter),
sebab beberapa pengeluaran saat ini bisa jadi menurunkan profit saat ini,
tapi dapat meningkatkan profit dalam jangka panjang. Contohnya adalah
jumlah yang dikeluarkan untuk iklan atau R&D. Dalam konteks praktis,
profitability yang dimaksud bisa berupa pendapatan (revenue), jumlah laba
maupun presentase laba.

b. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham


Pada 1980 - 1990-an, istilah “nilai pemegang saham”
(shatekeholder value) sering muncul dalam literatur bisnis. Jenis tujuan
mengacu pada konsep di mana tujuan yang sebenarnya bagi sebuah
perusahaan yang mencari laba adalah dengan memaksimalkan nila i
pemegang saham. Meskipun arti istilah itu sendiri tidaklah terlalu jelas,
mungkin hal tersebut mengacu pada harga pasar saham perusahaan. Akan
tetapi, diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara
yang lebih baik dalam menetapkan tujuan perusahaan.

c. Risiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatk a n
profitabilitas sangat dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk
mengambil risiko. Jenis tujuan perusahaan yang dimaksudkan di sini ialah
manajemen mengupayakan agar perusahaan mendapatkan profitabilita s
yang maksimal dengan memperhatikan berbagai risiko yang akan dihadapi
oleh perusahaan. Dengan kata lain, jenis tujuan ini mengisyaratkan bahwa
jajaran manajemen puncak sebuah perusahaan akan menetapkan
pengendalian risiko dan meminimalisir risiko yang dihadapi sebagai tujuan
5

perusahaan, dengan harapan nantinya perusahaan mampu mendapatkan


keuntungan dari pengendalian risiko yang ada.

d. Pendekatan Banyak Stakeholder


Tujuan jenis ini merupakan tindakan perusahaan yang menjadika n
pendekatan banyak stakeholder sebagai tujuan dari bisnisnya. Tindakan
tersebut dilakukan dengan cara mencari dana melalui salah satu atau
bahkan di semua jenis pasar yang terlibat. Sedikitnya ada 3 pasar yang
dimaksudkan yaitu : 1) pasar modal (capital market) ; 2) pasar produk
(product market) ; dan 3) pasar faktor (factor market).

2.3. Konsep “Tujuan” Perusahaan Dan Keselarasan Tujuan


Konsep tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk
memastikan sejauh mana kinerja perusahaan beroperasi dan mengetahui tingkat
goal congruence yang diperoleh dan harus memiliki pencapaian yang tinggi. Goal
congruence yang dimaksudkan di sini adalah keselarasan tujuan, yang memilik i
definisi bahwa suatu tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan pribadi
akan sangat membantu untuk mencapai tujuan yang tepat dalam suatu perusahaan.
Dalam proses yang sejajar dengan kepentingan pribadi yang mereka miliki, ini
akan sejalan dengan kepentingan dari suatu perusahaan, khususnya tujuan
perusahaan.

Pada dasarnya tim manajemen senior menginginkan supaya perusahaan


mampu mencapai tujuannya. Namun, banyak anggota individual perusahaan yang
mempunyai tujuan pribadi, dan tidak selalu sejalan dengan tujuan dari perusahaan.
Dengan demikian, tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah unt uk
mendapatkan dan memastikan tingkat keselarasan yang tinggi dari suatu
perusahaan. Sistem pengendalian yang memadai dalam perusahaan tidak akan
mendorong individu atau personal untuk bentindak melawan kepentingan dari
suatu kepentingan perusahaan.

2.4. Manfaat Dari Adanya “Tujuan” Perusahaan


Berdasarkan informasi yang tim penulis peroleh, tim penulis menarik
kesimpulan bahwa manfaat dari adanya “tujuan” perusahaan yaitu sebuah
6

perusahaan akan lebih terarah dan memiliki target yang dianggap tepat untuk
dicapai. Selain itu, dengan adanya tujuan perusahaan ini juga mampu memberika n
manfaat lain bagi perusahaan, diantaranya : 1) perusahaan akan memiliki visi dan
misi yang jelas, dan mampu merumuskannya secara efektif dengan spesifikas i
yang jelas yang nantinya akan diletakan pada profile perusahaan, sehingga setiap
orang akan mudah dan diharapkan selalu mengingatnya ; 2) perusahaan memilik i
komitmen terhadap apa yang akan dicapai dan memiliki arah yang jelas kemana
perusahaan akan diarahkan ; 3) perusahaan mengetahui berbagai macam risiko,
baik yang akan dihadapi, yang bisa dihindari, bisa diminimalisir, dan perusahaan
akan mengetahui peluang-peluang bisnis yang tersedia bagi perusahaan ; serta 4)
perusahaan akan lebih mudah untuk bersaing dengan kompetitor dan mamp u
menyesuaikan, bertumbuh dan berkembang dengan berbagai aspek perbaharuan
secara global.

2.5. Makna dari “Strategi” Perusahaan


Secara umum, kata strategi memiliki banyak sekali makna. Hal ini
tergantung pada konteks apa individu tersebut melihat makna dari kata “strategi”.
Kendati memiliki beragam pemahaman, makna strategi disepakati sebagai arah
umum yang akan dipilih / diambil sebagai bentuk tahapan-tahapan yang ditetapkan
suatu perusahaan / organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam arti sempit,
strategi dimaknai sebagai rencana-rencana dalam mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan definisi secara luas merupakan langkah-langkah perusahaan yang
komprehensif, terpadu, luas, penting, dan tanpa batas waktu tertentu yang
menyatakan secara umum arah organisasi yang diinginkan oleh manajer untuk
mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan makna yang telah dipaparkan, tim penulis sepakat bahwa


strategi adalah bentuk rencana dan tindakan secara nyata yang dirancang secara
sistematis yang akan dijalankan oleh setiap sumber daya manusia yang ada
diperusahaan tersebut sesuai dengan komptensi yang dimiliki untuk bersama-sama
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajer secara terarah.
7

2.6. Proses Manajemen Strategi Dijalankan


Dalam praktiknya, manajemen strategi dijalankan dengan melalui tiga
proses tahapan. Adapun proses tersebut, diantaranya:

a. Pembuatan Strategi ; proses ini meliputi pengembangan misi dan tujuan


perusahaan dalam jangka panjang, mengidentifikasi peluang dan ancaman dari
luar serta kekuatan dan kelemahan perusahaan, pengembangan alternatif-
alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan Strategi ; proses yang meliputi penentuan sasaran-sasaran
operasional tahunan, kebijakan perusahaan, memberikan motivasi terhadap
sumber daya manusia dan mengalokasikan sumber daya agar strategi yang
telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
c. Evaluasi / Kontrol Strategi ; proses yang mencakup usaha-usaha untuk
memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi,
termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil Langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan.

2.7. Konsep Strategi Tingkat Corporate Dan Unit Bisnis


Berbicara mengenai strategi tentu tidak terlepas dengan istilah konsep
strategi. Hal ini karena konsep strategi mampu menciptakan berbagai macam
strategi yang membuat perusahaan mampu mencapai tujuan dengan baik dan tepat
sasaran. Konsep strategi umumnya ditemukan pada dua tingkatan yakni ; 1)
corporate level yaitu tingkat strategi yang mengatur perusahaan secara
keseluruhan ; dan 2) business unit level yakni tingkatan strategi yang mengatur unit
bisnis dalam perusahaan.

Strategi korporat merupakan posisi perusahaan di tengah-tengah bauran


bisnis yang tepat. Strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan di mana
sebaiknya bersaing, dan bukannya bagaimana bersaing dalam industri tertentu.
Masalah yang cukup krusial dari strategi korporat ini adalah menentukan bisnis
apa yang akan dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan, dan bisnis apa
yang ingin dilepaskan.

Keputusan untuk memasuki pasar baru dengan produk baru (diverivikas i),
cara memasuki binis tersebut (misalnya, akuisisi, pengembangan internal, joint
8

venture), dan cara keluar dari bisnis (misalnya, spin-off, sell-off, likuidasi)
merupakan cara-cara untuk dapat bersaing dan memperkuat keunggula n
komparatif. Strategi perusahaan berhubungan dengan bauran bisnis yang tepat.
Strategi korporat dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Single Industry (industri tunggal)


Perusahan memfokus pada satu usaha saja. suatu single industr y
atau industri tunggal memakai kemampuan intinya untuk mengejar
perkembangan dalam industri tersebut.
b. Diverensiasi tidak terkait
Adalah usaha yang tidak memiliki kaitan antara usaha yang satu
dengan usaha yang lain. Dapat meminimalisir resiko karena apabila satu
usaha tidak berjalan dengan baik atau gagal, masih memiliki usaha lain.
c. Diverensiasi saling berkaitan
Adalah usaha yang memiliki lebih dari satu jenis industri. Unit lain
perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan- perusahaan yang beroperasi di
beberapa usaha mereka yang saling berhubungan satu sama lain melalui
senergi operasi.

Selain itu, konsep strategi unit bisnis merupakan strategi yang berproses
tidak jauh dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran
barang dan jasa yang mempengaruhi orang dan perusahaan. Aktivitas bisnis pada
umumnya memiliki tujuan menghasilkan laba, dan juga mengumpulkan dana yang
cukup bagi kegiatan bisnis tersebut. Bisnis tidak akan berlanjut dengan mulus jika
tidak didukung dengan strategi bersaing yang sangat teramat tepat dan akurat.
Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling berkaitan yakni misi dan
keunggulannya di kompetitif yaitu:

a. Misi
Misi berkaitan dengan tujuan keseluruhan perusahaan. Maka dari
itu mengembangkan misi yang paling tepat dan akurat bagi unit bisnis,
paling tidak harus mempunyai empat perangkat yakni:
9

1) Bangun (Build) - menyiratkan tujuan menambah bagian pasar, bahkan


dengan mengorbannkan laba jangka pendek dan arus kas yang telah
ada.
2) Pertahankan (Hold) - lebih mengarah ke perlindungan bagian pasar
unit bisnis dan dimana posisi pesaing.
3) Panen (Harvest) - kebalikannya dari misi bangun, yakni misi ini
mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas
bahkan dengan mengorbankan bagian-bagian pasar.
4) Divestasi ( Divest ) - yakni menunujukan suatu keputusan agar mundur
dari bisnis melalui proses likuidasi perlahan-lahan atau penjualan.
b. Keunggulan
Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis Menurut Anthony dan
Govindarajan (2003) - Unit usaha dapat memilih untuk bersaing apakah
sebagai pemain terdiferensasi atau sebagai pemain biaya rendah,
menambah ketidakpastian di dalam lingkungan tugas unit bisnis karena tiga
alasan:
1) Inovasi produk lebih kritis bagi unit usaha diferensiasi. Ini sebagian
karena unit usaha diferensiasi fokus terutama kepada keunikan dan
ekslusifitasnya 10 yang memerlukan inovasi produk lebih besar,
sedangkan unit usaha yang berbiaya rendah dengan penekanan
utamanya kepada pengurangan biaya, secara tipikal lebih menyuka i
menjaga penawaran produknya stabli sepanjang waktu. Unit usaha
dengan penekanan yang lebih besar pada aktifitas produk baru
cenderung menghadapi ketidakpastian yang lebih besar karena unit
usaha bertaruh kepada produk yang belum terbukti.
2) Unit usaha berbiaya rendah secara tipikal cenderung mempunya i
jajaran produk yang sempit untuk meminimumkan biaya penyimpa na n
persediaan dan memperoleh manfaat dari skala ekonomi. Unit usaha
diferensiasi, pada sisi lain, cenderung mempunyai seperangkat produk
yang lebih luas untuk menciptakan keunikan. Lebarnya produk
menciptakan kompleksitas lingkungan yang tinggi dan sebagai
akibatnya membuata ketidakpastian yang lebih tinggi.
10

3) Unit usaha berbiaya rendah secara tipikal menghasilkan produk yang


tidak mempunyai hiasan tambahan, dan produk-produk ini sukses
semata karena diberi harga rendah daripada produk saingan.
Bagaimanapun juga, produk dari unit usaha diferensiasi sukses jika
pelanggan mengartikan bahwa produk tersebut menawarkan
keuntungan dibandingkan produk saingan (Anthony dan Govindaraja n,
2003).

2.8. Peran Strategi Bisnis Bagi Perusahaan


Dalam proses mencapai segala tujuan yang diinginkan perusahaan,
penerapan manajemen strategi bisnis sangat diperlukan guna memastikan bahwa
segala cita-cita bersama dapat tercapai sebaik mungkin. Peran strategi bisnis
diimplementasikan dalam setiap unit maupun bagian yang ada dalam perusahaan
tersebut agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebaik mungk in.
Berdasarkan sumber literatur yang tim penulis proleh, peran dari terciptanya
strategi bisnis bagi perusahaan diantaranya sebagai berikut:

a. Pertumbuhan dan Keberlanjutan; Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan


perusahaan yang lebih besar dan nantinya akan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia yang ada. Dengan adanya
strategi bisnis, pencapaian kondisi tersebut mampu menciptaka n
Kerjasama antar individu dan mewujudkan sinergi perkembanga n
perusahaan. Hal ini juga mampu memberikan informasi kepada perusahaan
terkait perubahan-perubahan baik fundamental, incremental, dan radikal
dari nilai- nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam
kondisi bisnis yang mengandung ketidakpastian dan penuh risiko.
b. Berpikir Strategis; Berpikir strategis yang dimaksudkan di sini adalah
ditunjukan oleh konsep masukan, proses, dan keluaran dalam mengelo la
perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan
fase-fase seperti : pembentukan kelompok kerja ; inventarisasi kegiatan,
keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Dimana hal tersebut juga
didukung dengan tindakan sumber daya manusia yang mampu
mengidentifikasi keadaan, dan kegiatan serta mampu melakuka n
11

penyesuaian secara cepat dan tepat terkait berbagai perubahan yang terjadi
secara mendadak.
c. Manajemen Strategis; Strategi bisnis yang baik tentu akan berpengaruh
terhadap manajemen strategis perusahaan. Hal ini ditunjukan dengan
implementasi yang sebelumnya telah ditentukan melalui tahapan
identifikasi lingkungan baik secara internal maupun eksternal, perumusa n
masalah, implementasi strategi bisnis yang mampu mencapai tujuan
perushaan, pemantauan dan evaluasi bisnis. Peran strategi bisnis di sini
ialah memberikan gambaran terkait kejelasan lingkungan bisnis yang dapat
dianalisis baik secara internal (kekuatan dan kelemahan ; sumber daya,
kapabilitas, dan kompetensi inti); serta eksternal (peluang dan ancaman)
yang dikenal sebagai SWOT.

2.9. Manfaat Dan Risiko Strategi Bisnis Bagi Perusahaan Dalam Proses
Mencapai Tujuan Bisnis
Dalam menjalankan strategi bisnis guna mencapai tujuan perusahaan tentu
akan menimbulkan dampak baik dan buruk atas setiap tindakan yang diambil.
Berikut ini manfaat dan risiko yang kiranya akan didapatkan oleh perusahaan
ketika menetapkan strategi bisnis yang dijalankan, diantaranya:

a. Manfaat ; - dengan menggunakan strategi bisnis sebagai suatu kerangka kerja


untuk menyelesaikan setiap masalah dan untuk mencapai tujuan perusahaan
tentu akan mmendapatkan berbagai macam keuntungan di dalamnya, Adapun
manfaat yang akan dirasakan oleh perusahaan yaitu ; a) memberikan arah
jangka panjang yang akan dituju ; b) membantu perusahaan beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi ; c) membuat suatu organisasi menjadi lebih
efektif ; d) mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin berisiko ; e) aktivitas pembuatan strategi bisnis akan
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencegah atau meminamilis
masalah yang akan dating ; f) keterlibatan anggota / SDM perusahaan dalam
pembuatan strategi bisnis akan lebih memotivasi mereka pada tahap
12

pelaksanaannya ; g) akan mengurangi aktivitas yang tumpeng tindih ; dan h)


keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat diminimalisir / dikurangi.
b. Risiko ; - Tentu dalam penetapan strategi bisnis, tim manajemen telah menila i
dan membayangkan risiko apa saja yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Beberapa risiko tersebut perlu diperhitungkan sebelum pengambilan keputusan
terkait penetapan strategi bisnis. Diantara risiko tersebut, yaitu ; a) waktu yang
digunakan para manajer dalam proses perencanaan strategi bisnis mungk in
mempunyai pengaruh negatif pada tanggungjawab operasional ; b) apabila para
pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya maka
mereka dapat mengelak tanggungjawab pribadi untuk keputusan-keputus a n
yang diambil pada saat proses perencanaan ; dan c) akan timbul kekecewaan
dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan strategi bisnis karena
tidak tercapainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih untuk
memperkecil timbulnya risiko dengan cara ; 1) melakukan penjadwalan
kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat mengalokasikan waktu
yang lebih efisien ; 2) membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk
membuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat
dilaksankan oleh mereka dan bawahannya ; dan 3) mengantisipasi dan
menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau penigkatan
dalam ganjaran.

Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah perusahaan, perlu menerapkan dan


mengembangkan kemampuan manajemen internalnya guna mmenetapkan strategi
bisnis untu mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi
dan strategi bisnis yang dimiliki serta taktik yang tepat untuk diimplementasik a n
bersama-sama.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Tujuan perusahaan adalah titik capaian / sasaran yang ditetapkan oleh para
manajer dengan memperhatikan berbagai sumber daya yang dimiliki dan
mengalokasikannya secara efektif dan efisien. Tujuan perusahaan menjadi acuan
bagi perusahaan dalam beroperasi agar selalu terarah dan tidak hilang kendali.
Dalam proses penetapan tujuan, menjadi hal yang sepenting untuk memperhatik a n
hal-hal kecil yang mampu berdampak besar bagi perkembangan perusahaan.
Penentuan tujuan perusahaan menjadi salah satu hal yang penting bagi perusahaan
karena tanpa adanya tujuan yang jelas perusahaan bisa dikatakan tidak mampu
bersaing secara optimal dalam dunia bisnis.

Strategi adalah metode yang bersifat jangka panjang untuk melakuka n


tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus-menerus. Strategi terdapat
pada tingkatan dalam organisasi yaitu strategi korporat, strategi bisnis dan strategi
operasional. Proses perumusan strategi dimulai dari tahap perumusan strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian kinerja.

13
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N. (2005). Management Control System . Jakarta:
Salemba Empat.
David, F. R. (2006). Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat.
Delbar, N. A. (2017). Strategi Di Dalam Sebuah Perusahaan. Jakarta:
CV Alvabeta.
Grant, M. R. (1996). Strategic Management . Jakarta: PT. Alex Media
Komputindo.
Mohrman., S. (1995). Designing Team Based Organizations. San
Fransisco: Jossey Bass.
Rangkuti. (2009). Strategi Promosu Yang Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Robbins, S., & Judge, T. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Stoner, J., & Freeman Edward, R. (1994). Manajemen. Jakarta:
Intermedia.
Tiluk, W. (2017 ). Implikasi Strategi Terhadap Sistem Pengendalian.
Jakarta: Graha Ilmu.

14
15

Anda mungkin juga menyukai