Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRATEGIES UNDERSTANDING

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu : Hidayat S.Pd, M.Pd, M.Ak

Disusun Oleh:

Widi Nursiyami 2018124350017

Anisha Nathania 2062201002

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AHMAD DAHLAN JAKARTA

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen,
dengan judul: “Strategies Understanding”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Tangerang, 5 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
D. Manfaat.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Strategi..................................................................................................
B. Tujuan Strategi....................................................................................................
C. Konsep-konsep Strategi......................................................................................
1. Strategi Tingkat Korporat.............................................................................
2. Strategi Unit Bisnis.......................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menentukan strategi bagi sebuah organisasi merupakan salah hal utama yang harus
dilakukan. Tanpa adanya sebuah strategi, maka organisasi tersebut tidak akan mampu
bertahan. Setelah sebuah organisasi didirikan dan ditentukan tujuannya, maka anggota dari
organisasi tersebut harus segera menetapkan strategi yang akan digunakan bagi organisasi
tersebut. Hal ini dikarenakan strategi tersebut dibuat guna untuk mencapai setiap tujuan
yang ditentukan sebelumnya. Strategi merupakan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
organisasi (Anthony dan Govindarajan, 2011).

Menurut Anthony dan Reece Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memiliki


fungsi terhadap semua kegiatan di dalam suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai
dengan strategi badan untuk mencapai tujuannya. SPM berperan sebagai sistem dengan
manajemen/pemilik perusahaan menggunakannya untuk menjamin bahwa organisasi
melaksanakan strateginya secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan strategi. Sistem dan mekanisme yang
terkandung dalam SPM membantu manajemen untuk memastikan bahwa perusahaan
berada di jalan yang benar untuk mencapai apa yang diinginkan. Dengan kata lain,SPM
adalah bentuk formal atau informal yang dirancang oleh perusahaan untuk
memberikan kepastian dan arahan bagi karyawan tentang bagimana seharusnya
mereka melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedangkan menurut Suadi (1999) Sistem pengendalian manajemen (SPM) ialah


semua sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berkaitan, seperti
pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk
membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau
mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien. Dengan
begitu organisasi jadi mudah untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi. Namun yang
lebih inti, organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable
daripada organisasi yang tidak menerapkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi?
2. Apa tujuan dari dibuatnya strategi untuk sebuah organisasi?
3. Apa saja konsep-konsep dari strategi?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi korporat?
5. Apa yang dimaksud dengan strategi unit bisnis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi
2. Untuk mengetahui tujuan dari dibuatnya strategi untuk sebuah organisasi
3. Untuk mengetahui konsep-konsep dari strategi
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi korporat
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi unit bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi
Strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai
dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi ialah suatu seni menggunakan
kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai suatu sasarannya
melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling
menguntungkan.
Definisi strategi menurut Glueck dan Jauch (1998:12) yang mengatakan :
“Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”

Adapun menurut Wahyudi(1996:15) mendefenisikan strategi adalah suatu


ilmu dan seni pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan strategi antar fungsi-
fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan masa datang. Hal
yang sama didefenisiskan oleh david (2006:6) bahwa strategi manajemen adalah seni
dan ilmu untuk memfurmulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
keputusan fungsi yang memungknkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Seperti
yang tersirat dalam defenisi manajemen strategi berfokus pada mengintegrasikan
manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi, produksi/koperasi, penelitian dan
pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk mencapai tujuan organisasi.

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan


yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi,
yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh suatu organisasi atau


perusahaan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-
citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan atau
organisasi dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang
dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal
yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang (Hariadi 2005).

B. Tujuan Memahami Strategi


1. Profitabilitas

Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan


tujuan yang paling penting, profitabilitas dinyatakan dalam arti dan konsep yang
paling luas melalui persamaan yang merupkan hasil dari dua rasio.

                               Pendapatan – Beban * pendapatan     = ROI

                     Pendapatan             investasi

Contohnya :              

   $10.000 - $ 9.500 * $10.000 = 12,5%

                                           $10.000             $4.000

Rasio pertama dalam perhitungan ini disebut persentase margin laba (profit
margin percentage):  ($10.000 - $9.500) / $10.000 = 5%

Rasio kedua merupakan perputaran investasi (investment turnover – ITO):

$10.000 / $4.000 = 2,5 kali

  Produk dari dua rasio ini adalah pengembalian atas presentasi (return on
investment – ROI) : 5% x 2,5 kali = 12,5 %. ROI ini diperoleh dengan membagi
laba (yaitu, pendapatn dikurangi beban) dengan investasi, akan tetapi metode ini
mencakup dua komponen utama, yakni ; margin laba dan perputaran investasi.

       Profitabilitas mengacu pada laba dalam jangka panjang, buka laba kuartal
atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran dalam periode berjalanmengurangi laba
saat ini namun meningkatkan laba jangka panjang.

2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham


Pemegang saham adalah salah satu shareholder perusahaan. konsepnya
adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah
memaksimalkan nilai pemegang saham (shareholder value). Diyakini bahwa
mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara yang lebih baik dalam
menetapkan tujuan perusahaan.
Ada dua alasan untuk itu : Pertama, istilah memaksimalkan menyiratkan
bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat
dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan
nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti
merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi.
3. Risiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas sangat
dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil risiko. Tingkat
pengambilan risiko sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian atas masing-
masing individu di jajaran manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas atas;
sejumlah organisasi perusahaan secara terang-terangan menyatakan bahwa
tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset-aset perusahaan,
sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua.
4. Pendekatan Stackholder
Organisasi-organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar : pasar modal, pasar produk,
dan pasar faktor. Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada banyak
stakeholders ini, yaitu : pemegang saham, konsumen, pegawai, pemasok,
masyarakat. Idealnya, sistem pengendalian manajemen harus mengidentifikasi
tujuantujuan dari setiap kelompok ini dan mengembangkan sistem penilaian
(scorecard) untuk menilai kinerja mereka (lebih lanjut, baca konsep balanced
scorecard).

C. Konsep Strategi
kesepakatan umum bahwa strategi mendeskripsikan arah umum yang akan
dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Setiap organisasi yang dikelola
dengan baik memiliki 1 strategi / lebih, walaupun mungkin tidak dinyatakan secara
eksplisit. Selebihnya dari bab ini membahas  jenis-jenis umum strategi yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya. Perusahaan mengembangkan strateginya
dengan mencocokkan kompetensi intinya dengan peluang industri.

            Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan:

1. strategi untuk organisasi keseluruhan (korporat), dan


2. strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85% perusahaan
industry Fortune 500 di AS memiliki lebih dari satu unit bisnis dan sebagai
akibatnya merumuskan strategi pada kedua tingkatan.
Gambar 1.1 Dua Tingkatan Strategi

Tingkatan strategi Isu strategi kunci Opsi Strategi Tingkatan


Generik Organisasi Primer
yang terlibat
Corporate level Apakah kita ada Industru tunggal. Kantor korporat
(tingkat dalam bauran Diversifikasi yang
korporat/organisasi industry yang berhubungan.
keseluruhan) tepat? Diversifikasi yang
Apa industry atau tidak berhubungan.
subindustri yang
harus kita masuki?
Business unit level Apakah yang Membangun. Kantor korporat dan
(tingkat unit bisnis) seharusnya menjadi Mempertahankan. manajer umum unit
misi dari unit bisnis Memanen. bisnis
tersebut. Menjual.
Bagaimana unit Biaya rendah. Manajer umum unit

bisnis harus Diferensiasi. bisnis

bersaing untuk
mewujudkan
misinya ?

Walaupun pilihan strategi berbeda pada tingkatan hierarkis yang berbeda, ada
kebutuhan yang jelas untuk konsistensi dalam strategi di seluruh tingakatan unit bisnis dan
organisasi keseluruhan (korporat). Tampilan 1.1 berisi rangkuman keprihatinan strategi
pada tingkatan organisasi dan opsi strategi generik (umum).

1. Strategi Tingkat Korporat

Strategi korporat adalah mengenai keberadaan ditengahtengah bauran bisnis yang


tepat. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan dimana
sebaiknya bersaing dan bukannya bagaimana bersaing dalam industri tertentu.

Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat diklasifikasikan ke


dalam salah satu dari ketiga kategori:
a. Perusahaan dengan industri tunggal, beroperasi dalam satu lini bisnis (contoh,
Pertamina, exxon mobil).
b. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan, beroperasi dalam beberapa
industri, dan unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari seperangkat
kompetensi inti yang umum (contoh, unilever, indofood, P&G).
c. Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan, beroperasi dalam bisnis yang
tidak saling berhubungan satu sama lain, hubungan antar unit bisnis bersifat
murni finansial (contoh, textron, yang menghasilkan alat tulis, helikopter, gergaji
besar, dan lain-lain)

Kompetensi Inti dan Diversifikasi Korporat

Penelitian telah menunjukkan bahwa, secara rata-rata, perusahaan dengan


diversifikasi yang berhubungan mencapai kinerja tertinggi, perusahaan dengan industri
tunggal mencapai kinerja terbaik kedua, & perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan tidak mencapai kinerja baik dalam jangka waktu panjang. Hal ini disebabkan
karena markas besar korporat, dalam  perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
memiliki kemampuan untuk mentransfer kompetensi inti dari 1 unit bisnis ke unit bisnis
yang lain. Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi & menambah nilai signifikan bagi pelanggan. Oleh
karena itu, pertumbuhan berbasis kompetensi & diversifikasi memiliki  potensi untuk
berhasil. Unit-unit bisnis dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan mungkin
akan lebih buruk jika dipecah menjadi perusahaan-perusahaan yang terpisah, karena
perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan dapat mengeksploitasi sistem
operasinya secara lintas unit bisnis. Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak
berhubungan, di lain pihak, tidak memiliki sinergi operasi. Sebagian besar kegiatan usaha
diversifikasi korporat yang gagal di masa lalu termasuk dalam jenis ini.

Implikasi dari sistem pengendalian

Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di ujung spektrum
dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain. Syarat perencanaan dan
pengendalian perusahaan yang menggunakan strategi diversifikasi tingkat korporat begitu
berbeda, karena itu kunci bagi desainer sistem pengendalian adalah bagaimana struktur dan
bentuk pengendalian akan berbeda.
2. Strategi Unit Bisnis

Unit bisnis dalam suatu perusahaan, akan bersaing dengan unit bisnis dalam
perusahaan lain (contoh, P&G Pampers unit dengan Kimberly Clark’s Huggies unit).
Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara
keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu
perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang
saling berkaitan, yaitu : misi, dan keunggulan kompetitif.

Misi Unit Bisnis

Dalam perusahaan dengan diversifikasi, salah-satu tugas manajemen senior adalah


mengalokasikan sumber daya, yakni, membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang
dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain.
Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat
korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini
menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang
diidentifikasikan dengan misinya; strategi yang tepat untuk setiap kategori yang berbeda.

Keunggulan Kompetetif Unit Bisnis

Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk dapat


melaksanakan misinya. Dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit  bisnis, perlu
diperhatikan 3 hal yaitu Apa struktur industri di tempat unit bisnis  beroperasi, Bagaimana
unit bisnis seharusnya mengeksploitasi struktur industri & Apa yang akan menjadi dasar
keunggulan kompetitif unit bisnis. Michael Porter mendeskripsikan 2 pendekatan analitis
untuk mengembangkan keunggulan kompetiif yg superior, yaitu analisis industri (industry
analysis) & analisis rantai nilai (value chain analysis).
Analistis Industri yaitu studi menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas industri sejauh ini
merupakan prediktor paling signifikan dari kinerja perusahaan. Menurut Porter, struktur
industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari 5 competitive forces:

a. Intensitas persaingan antara para competitor yang ada. Faktor-faktor yang


mempengaruhi persaingan secara langsung adalah pertumbuhan industri,
diferensiabilitas produk, jumlah dan keanekaragaman pesaing, tingkat biaya tetap,
hambatan untuk keluar dari industry, dan intermittent overcapacity.
b. Bargaining power (Daya tawar) pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
bargaining power pelanggan adalah jumlah  pembeli, switching cost (biaya peralihan)
pembeli, kemampuan  pembeli untuk integrate backward, dampak produk dari unit
bisnis  pada total cost pembeli, dampak produk unit bisnis pada kualitas / kinerja
produk pembeli, dan signifikansi volume unit bisnis bagi  pembeli.
c. Bargaining power (Daya tawar) supplier. Faktor-faktor yang mempengaruhi
bargaining power supplier adalah jumlah supplier, kemampuan supplier untuk
integrate forward kehadiran input substitusi, dan pentingnya volume unit bisnis bagi
supplier.
d. Ancaman dari pengganti.Faktor-faktor yang mempengaruhi  barang substitusi adalah
harga / kinerja relatif barang substitusi, switching cost pembeli, dan kecenderungan
pembeli untuk menggunakan barang substitusi.
e. Ancaman dari pendatang baru yang masuk industri. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hambatan pendatang baru adalah persyaratan modal, akses terhadap saluran distribusi,
economies of scale, diferensiasi produk, kompleksitas teknologi dari produk / proses,
tindakan balasan yang diperkirakan dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada, dan
kebijakan pemerintah.

Ada 3 observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri :


a. Semakin kuat 5 kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan  profitabilitas dari
industri itu.
b. Bergantung pada kekuatan relatif dari 5 kekuatan itu, masalah strategis kunci yang
dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari 1 industri ke industri yang lain.
c. Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi
yang efektif.

Keunggulan Bersaing Generik


 Analisis 5 kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan keunggulan
persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan & ancaman dalam
lingkungan eksternal. Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim bahwa unit bisnis
memiliki 2 cara generik untuk merespons terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal
& mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan yaitu Biaya rendah &
Diferensiasi.
a. Biaya Rendah Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan
seperti skala ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar,  pengendalian biaya
yang ketat, & minimalisasi biaya (dalam  beberapa area seperti penelitian &
pengembangan, jasa, tenaga  penjualan, / periklanan).
b. Diferensiasi Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk
yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh
pelanggan sebagai sesuatu yang unik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu tujuan dari organisasi adalah untuk meraih keuntungan atau
profabilitas. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkanlah Strategi. Strategi
merupakan rencana apa saja yang harus disusun agar target dapat tercapai. Strategi
dapat ditemukan pada dua tingkata strategi untuk organisasi keseluruhan dan
strategi untuk unit bisnis dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. clarinwiselump2,2015
2. Fransiskus E Daromes, Suwandi Ng, Kunrandus Kampo. FEB Uiversitas Atma Jaya
Makassar, 2018
3. Sesra Budio, 2019. Strategi Manajemen

Anda mungkin juga menyukai