Anda di halaman 1dari 23

OPERATIONS MANAGEMENT

AND QUALITY PRODUCTIONS

Kelompok 6 :
Galuh Rahayu Kurniasari (170162203)
Putri Lestari (1701622099)
Reza Kurdiaman (1701622124)
Salsabila Wulansih (1701622036)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Umi Widyastuti, SE, M.E

MATA KULIAH
Pengantar Manajemen dan Bisnis

KELAS A PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kami
kemudahan dan kelancaran dalam pembuatan makalah tugas Pengantar Manajemen
Bisnis “ Business Management” ini sehingga dapat dikumpulkan dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan maksud memenuhi penugasan dari mata kuliah
Pengantar Manajemen Bisnis. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Umi
Widyastuti,S. E, M. E, teman, dan kerabat yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah penugasan Operations Mangement
And Quality ini, tanpa bimbingan dan bantuan mereka kami belum tentu bisa
merampungkan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya, memberikan


manfaat bagi pembaca, dan mendapatkan nilai yang baik dalam mata kuliah Pengantar
Manajemen Bisnis. Kami menyadari terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini
maka dari itu kami menerima kritik dan saran demi menyempurnakan penugasan makalah
selanjutnya.

Jakarta, 12 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3

BAB I ............................................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 7

BAB II .......................................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 8

A. Pengertian Manajemen Operasi ................................................................................................... 8

B. Komponen Pembentuk Manajemen Operasi ............................................................................... 8

C. Tujuan Dan Ruang Lingkup Manajemen ..................................................................................11

D. Ruang Lingkup Manajemen Operasi ..........................................................................................11

E. Kualitas…………………………………………………………………………………………...13

F. Kualitas Dan Strategi ...................................................................................................................14

G. Pengaruh Kualitas……………………………………………………………………………..…14

H. Standar Kualitas Internasional………………………………………………………………….15

I. Total Quality Management (TQM)……………………………………………………………..18

BAB III.......................................................................................................................................................20

PENUTUP..................................................................................................................................................20

A. Kesimpulan ....................................................................................................................................20

B. Saran ..............................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen Operasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam mengatasi masalah
yang terjadi dalam perusahaan manufaktur karena selalu berhadapan dengan keadaan
lingkungan yang selalu berubah. Peningkatan kualitas produktifitas merupakan hal yang
harus diprioritaskan oleh manajer operasi sebagai upaya dalam memenangkan persaingan
antar perusahaan. Salah satu upaya untuk memenangkan persaingan dibidang operasional
yaitu merancang dan menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan selera pelanggan yang
efektif dan efisien.
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang
atau jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi.

1. Perlunya Manajemen Operasi


Mengapa manajemen operasi perlu dipelajari secara khusus?
a) Manajemen operasi salah satu dari tiga fungsi organisasi (produksi, keuangan,
pemasaran) dan secara integral berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya.
Oleh karena itu, manajemen operasi mempelajari cara mengatur diri sendiri untuk
usaha yang produktif.
b) Ingin mengetahui cara barang dan jasa dihasilkan. Fungsi produksi merupakan
segmen yang menciptakan produk yang kita konsumsi.
c) Ingin mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh manajer operasi, sehingga kita dapat
mengembangkan kemampuan yang diperlukan jika menjadi manajer.
d) Manajemen operasi merupakan bagian dari perusahaan yang mengonsumsi sebagian
besar dana perusahaan (Deitiana, 2011: 7).

2. Perlunya Belajar Manajemen Operasi


Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan dasar perlunya mempelajari manajemen operasi,
antara lain sebagai berikut.

4
a. Pada prinsipnya manajemen operasi memberikan cara pandang yang sistematis
dalam melihat proses dalam organisasi. Manajemen operasi ini sudah menjadi isu
biasa dalam industri manufaktur ataupun industri jasa.
b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan modern, akan
memudahkan untuk menganalisis dan memperbaiki sistem di perusahaan atau
organisasi.
c. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Hal itu dikarenakan setiap fungsi
manajemen akan melibatkan proses dalam pekerjaannya.
d. Akhir-akhir ini manajemen operasi menawarkan karier yang cukup menantang
seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi perusahaan sudah biasa dijumpai
jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
e. Dalam pendidikan bisnis, peran manajemen operasi dapat dijadikan dua hal, yaitu:
 manajemen operasi menjadi pilar wajib diajarkan kepada mahasiswa,
 para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup
pengetahuan manajemen operasi.
f. Manajemen operasi merupakan satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi yang
sangat erat hubungannya dengan fungsi bisnis lainnya. Hal itu dikarenakan semua
organisasi menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui cara
segmentasi manajemen operasional pada fungsi-fungsi organisasi.
g. Manajemen operasi merupakan suatu cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi
produksi adalah bagian dari masyarakat yang membuat produk yang biasa dipakai.
h. Manajemen operasi merupakan bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase
pendapatan yang besar di berbagai perusahaan dipakai untuk fungsi manajemen
operasi. Manajemen operasi dapat menyediakan kesempatan yang besar bagi
organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat atau pelanggan.

5
Hakikat Manajemen Operasi
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang
atau jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi.
Perlunya Belajar Manajemen Operasi :
Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan dasar perlunya mempelajari manajemen operasi,
antara lain sebagai berikut.
a. Pada prinsipnya manajemen operasi memberikan cara pandang yang sistematis
dalam melihat proses dalam organisasi. Manajemen operasi ini sudah menjadi isu
biasa dalam industri manufaktur ataupun industri jasa.
b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan modern, akan
memudahkan untuk menganalisis dan memperbaiki sistem di perusahaan atau
organisasi.
c. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Hal itu dikarenakan setiap fungsi
manajemen akan melibatkan proses dalam pekerjaannya.
d. Akhir-akhir ini manajemen operasi menawarkan karier yang cukup menantang
seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi perusahaan sudah biasa dijumpai
jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
e. Dalam pendidikan bisnis, peran manajemen operasi dapat dijadikan dua hal, yaitu:
1) manajemen operasi menjadi pilar wajib diajarkan kepada mahasiswa, 2) para
recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup
pengetahuan manajemen operasi.
f. Manajemen operasi merupakan satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi yang
sangat erat hubungannya dengan fungsi bisnis lainnya. Hal itu dikarenakan semua
organisasi menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui cara
segmentasi manajemen operasional pada fungsi-fungsi organisasi.
g. Manajemen operasi merupakan suatu cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi
produksi adalah bagian dari masyarakat yang membuat produk yang biasa dipakai

6
h. Manajemen operasi merupakan bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase
pendapatan yang besar di berbagai perusahaan dipakai untuk fungsi manajemen
operasi. Manajemen operasi dapat menyediakan kesempatan yang besar bagi
organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat atau pelanggan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen operasi?
2. Apa tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi?
3. Apa yang dimaksud dengan kualitas produksi?
4. Apa saja Kualitas Standar Internasional (ISO)?
5. Apa yang dimaksud dengan Total Quality Management?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen operasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi.
3. Untuk mengetahui maksud dari kualitas produksi.
4. Untuk mengetahui apa saja Kualitas Standar Internasional (ISO).
5. Untuk mengetahui maksud dari Total Quality Management.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Operasi


Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Dengan
demikian, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Yohanes Yahya (2006: 1) memberikan pengertian manajemen sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hal itu senada dengan T. Hani Handoko (2003: 3) yang mendefinisikan manajemen sebagai
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Malayu S.P. Hasibuan (2006: 2) mengartikan manajemen
sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian
manajemen menurut Kosasih dan Soewedo (2009: 1) adalah pengarahan menggerakkan
sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut M.
Manullang (2004: 5), manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Pangestu Subagyo (2000: 1), manajemen adalah
tindakan untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan mengoordinasi kegiatan orang lain
fungsi-fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, staffing, koordinasi,
pengarahan, dan pengawasan. Dengan demikian, manajemen adalah proses bekerja untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien dengan
menggunakan orang-orang melalui perencanaan (planning), pengaturan (organizing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controling) dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia.

B. Komponen pembentuk Manajemen Operasi


Untuk memahami pengertian manajemen operasi lebih jauh, kita dapat melihat komponen-

8
komponen pembentuknya, yaitu sebagai berikut.
1) Aktivitas Manajemen
Manajemen adalah siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
melakukan perbaikan. Pengertian umum manajemen mengandung kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih tepat jika
digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
2) Konsep IPO Input-Proses-Output
(IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses pasti memiliki input dan
output. Input dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga
kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari proses
yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses
dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas
hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator
proses dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses
dapat menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
3) Indikator Proses Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri, yaitu
sebagai berikut
 Quality adalah kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat
produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam
pemenuhan spesifikasi.
 Cost ditujukan sebagai ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
proses. Suatu proses semakin baik apabila memerlukan biaya lebih murah
dengan output yang sama.
 Delivery/responsif, dimaksudkan sebagai kecepatan perusahaan mengantarkan
barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses semakin baik jika dapat
melakukannya lebih cepat, termasuk ke dalam pengertian responsif adalah
fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
 Safety, dimaksudkan untuk menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan
kerja bagi karyawan dan diperluas hingga keamanan dampak proses bagi
lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus diupayakan dalam perbaikan
proses.
9
4) Efisiensi dan Efektivitas Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya
dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, prosesnya
dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat. Efisiensi merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari
kegiatan yang dijalankan. Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau
tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses, proses tersebut
semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi
lebih baik dan lebih aman.

Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi hal-hal berikut ini.
1) Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengelohan masukan.
2) Jasa penunjang merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan
teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
3) Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan pada waktu atau periode tertentu.
4) Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan
masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

10
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Manajemen Operasi
Tujuan Manajemen Operasi Menurut Zulian Yamit (2003), karakteristik dari sistem manajemen
operasi adalah sebagai berikut.
1) Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu sesuai dengan hal-hal yang telah
direncanakan sebelum proses produksi dimulai.
2) Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi atau mengatur produksi barang dan
jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
3) Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian, yaitu menciptakan beberapa jenis nilai
tambah, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada jumlah masukannya.

D. Ruang Lingkup Manajemen Operasi


Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu
sebagai berikut.
1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang
membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen serta organisasi
komponen struktural ataupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan,
pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
3) Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang
berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar
sistem.

Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi,


pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang
1) perencanaan output,
2) desain proses transformasi,
3) perencanaan kapasitas,
4) perencanaan bangunan pabrik,
5) perencanaan tata letak fasilitas,
6) desain aliran kerja,
7) manajemen persediaan,
8) manajemen proyek,
9) skeduling,
11
10) pengendalian kualitas,
11) keandalan kualitas dan pemeliharaan.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa manajemen operasi mempunyai tiga
ruang lingkup, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem Informasi Produksi
Sistem informasi produksi, meliputi hal-hal berikut.
a) Perencanaan produksi
Lingkup perencanaan produksi meliputi penelitian tentang produk yang disukai
konsumen. Selain itu, dalam perencanaan produksi terdapat pengembangan dalam
produksi yang merupakan penelitian terhadap produk yang telah ada untuk
dikembangkan lebih lanjut agar mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih
disukai konsumen.
b) Perencanaan lokasi dan tata letak
Faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi, antara lain:
1) biaya ruang kerja;
2) biaya tenaga kerja;
3) insentif pajak;

12
4) sumber permintaan;
5) akses ke transportasi;
6) ketersediaan tenaga kerja;
Adapun faktor yang memengaruhi rancangan dan tata letak, di antaranya:
1) karakteristik lokasi, gedung tinggi atau gedung luas/lebar;
2) proses produksi, tata letak produk menempatkan tugas sesuai urutan
pengerjaannya;
3) jenis produk: pembagian lokasi berdasarkan jenis produk;
4) kapasitas produksi yang diinginkan: tingkat produksi maksimum atau tingkat
produksi umum plus 25%.
c) Perencanaan kapasitas
Kapasitas dalam manajemen operasi harus disesuaikan dengan masukan yang telah
diproses, antara lain perencanaan lingkungan kerja dan perencanaan standar
produksi.

2. Sistem Pengendalian Produksi


Lingkup dari sistem pengendalian produksi, meliputi:
a) pengendalian proses produksi;
b) pengendalian bahan baku;
c) pengendalian biaya produksi;
d) pengendalian kualitas;
e) pemeliharaan.

3. Perencanaan Sistem Produksi


Lingkup dalam perencanaan sistem produksi, meliputi:
1) struktur organisasi;
2) skema produksi atas pesanan;
3) skema produksi atas persediaan.

E. Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis
13
pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya
digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur
yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu
barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang
ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai
variabel yang pesisi dan dapat dihitung.

F. Kualitas dan Strategi


Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan.
Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya
yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan penjualan sering terjadi saat
perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga jual, dan meningkatkan
reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas. Meningkatkan kualitas
menurunkan biaya turun karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan
rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi. Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali
lebih produktif di bandingkan dengan kualitas yang paling rendah. Kualitas yang rendah
berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan. Suatu strategi kualitas yang berhasil dimulai
dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kualitas yang berhasil dan diikuti
oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk melibatkan para pekerja dalam aktivitas yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan kualitas.

G. Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada empat alasan kualitas itu penting,
yaitu:
1. Reputasi Perusahaan
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
2. Kehandalan Produk
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan
kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.
3. Keterlibatan Global
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan

14
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secara global.
4. Biaya Kualitas
Biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena tidak sesuai
dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
1) Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa
mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
2) Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa.
Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemeriksa.
3) Kegagalan Internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum
diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin
rusak.
4) Biaya Eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh: rework,
barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada
masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun
untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan,
biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby
dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal
berupaya agresif di bidang kualitas.

H. Standar Kualitas International (ISO)


a. ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan
kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen
mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi
internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun
1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee
(ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem
manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima
15
tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan
relevan untuk organisasi.

Sertifikasi ISO 9000


Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses
selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian
lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang
dihasilkannya.

Manfaat ISO 9000


1. Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan
 Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen mutu.
 Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk/jasa.
 Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut
dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu
menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang
mempengaruhi mutu.
2. Aspek Pengendalian Pencegahan
 Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personel
kunci yang mempengaruhi mutu.
 Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi
dan proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/industri.
 Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit
mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan.
3. Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan
 Sebagai sarana pemasaran
 Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen/pelanggan
 Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan
 Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk
 Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui
prosedur dan instruksi yang baik

16
 Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat
persaingan bersama
 Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu
selanjutnya menuju manajemen mutu terpadu

b. ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan
dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen
lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit,
evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.

Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan:


 Citra publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajibannya
 Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui
minimalisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan
 Ketaatan dengan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan
keunggulan bersaing
 Berkurangnya kebutuhan untuk melakukan audit majemuk

Sertifikasi ISO 14000


Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara
eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus
diakreditasi oleh ANSIASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau
Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.

Manfaat ISO 14000

1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi


2. Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat
memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak –pihak
yang peduli terhadap lingkungan.

17
3. Dapat meningkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan
memperbesar pangsa pasar.
4. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
5. Dapat meningkatakan motivasi para pekerja

I. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)


Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang
meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM
menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang
ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi
pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu
 Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
 Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
 Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang
lain).
 Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.

Manfaat Program TQM


TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
3. Kepuasan pelanggan terjamin.

Manfaat TQM bagi institusi adalah:


1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2. Staf lebih termotivasi
3. Produktivitas meningkat

18
4. Biaya turun
5. Produk cacat berkurang
6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:


1. Pemberdayaan
2. Lebih terlatih dan berkemampuan
3. Lebih dihargai dan diakui

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen operasi yaitu perancangan produk dan jasa, pengelolaan kualitas,
perancangan produk dan kapasitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya
manusia dan perancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan
perencanaan bahan baku, penjadwalan dan perawatan merupakan aktivitas yang perlu
dilaksanakan oleh manajer operasi. Kemampuan dalam bidang persediaan dan
mengalokasian sumber daya untuk menjamin efektifnya pelaksanaan produksi.
Perencanaan sistem produksi sangat penting diperhatikan oleh kalangan industri.
Kualitas dan kuantitas output atau produk yang dihasilkan tergantung dari sistem
produksi yang diterapkan. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pelanggannya. Total Quality Management (TQM) mengacu pada
penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat untuk memperkaya dan memperluas wawasan


keilmuan kita sebagai pembaca yang haus akan ilmu pendidikan. Marilah kita
menjadikan diri yang kaya akan pendidikan agar menjadi insan-insan yang terdidik,
berbudi pekerti yang baik serta dan bermoral menjadi generasi yang berguna bagi negara
Indonesia.

20
DAFTAR PUSTAKA

Okatia, Ririn. (2014). Manajemen Operasi (Pengelolaan Kualitas). Dilansir dari


https://www.academia.edu/9256802/manajemen_operasi_Bab_3_Pengelolaan_Kualitas_

Rusdiana, A. (2014). Manajemen Operasi. Bandung: Pustaka Setia

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai