Kelompok 6 :
Galuh Rahayu Kurniasari (170162203)
Putri Lestari (1701622099)
Reza Kurdiaman (1701622124)
Salsabila Wulansih (1701622036)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Umi Widyastuti, SE, M.E
MATA KULIAH
Pengantar Manajemen dan Bisnis
Segala Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kami
kemudahan dan kelancaran dalam pembuatan makalah tugas Pengantar Manajemen
Bisnis “ Business Management” ini sehingga dapat dikumpulkan dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan maksud memenuhi penugasan dari mata kuliah
Pengantar Manajemen Bisnis. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Umi
Widyastuti,S. E, M. E, teman, dan kerabat yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah penugasan Operations Mangement
And Quality ini, tanpa bimbingan dan bantuan mereka kami belum tentu bisa
merampungkan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 7
BAB II .......................................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 8
E. Kualitas…………………………………………………………………………………………...13
G. Pengaruh Kualitas……………………………………………………………………………..…14
BAB III.......................................................................................................................................................20
PENUTUP..................................................................................................................................................20
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................20
B. Saran ..............................................................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
a. Pada prinsipnya manajemen operasi memberikan cara pandang yang sistematis
dalam melihat proses dalam organisasi. Manajemen operasi ini sudah menjadi isu
biasa dalam industri manufaktur ataupun industri jasa.
b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan modern, akan
memudahkan untuk menganalisis dan memperbaiki sistem di perusahaan atau
organisasi.
c. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Hal itu dikarenakan setiap fungsi
manajemen akan melibatkan proses dalam pekerjaannya.
d. Akhir-akhir ini manajemen operasi menawarkan karier yang cukup menantang
seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi perusahaan sudah biasa dijumpai
jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
e. Dalam pendidikan bisnis, peran manajemen operasi dapat dijadikan dua hal, yaitu:
manajemen operasi menjadi pilar wajib diajarkan kepada mahasiswa,
para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup
pengetahuan manajemen operasi.
f. Manajemen operasi merupakan satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi yang
sangat erat hubungannya dengan fungsi bisnis lainnya. Hal itu dikarenakan semua
organisasi menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui cara
segmentasi manajemen operasional pada fungsi-fungsi organisasi.
g. Manajemen operasi merupakan suatu cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi
produksi adalah bagian dari masyarakat yang membuat produk yang biasa dipakai.
h. Manajemen operasi merupakan bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase
pendapatan yang besar di berbagai perusahaan dipakai untuk fungsi manajemen
operasi. Manajemen operasi dapat menyediakan kesempatan yang besar bagi
organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat atau pelanggan.
5
Hakikat Manajemen Operasi
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi.
Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang
atau jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi.
Perlunya Belajar Manajemen Operasi :
Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan dasar perlunya mempelajari manajemen operasi,
antara lain sebagai berikut.
a. Pada prinsipnya manajemen operasi memberikan cara pandang yang sistematis
dalam melihat proses dalam organisasi. Manajemen operasi ini sudah menjadi isu
biasa dalam industri manufaktur ataupun industri jasa.
b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan modern, akan
memudahkan untuk menganalisis dan memperbaiki sistem di perusahaan atau
organisasi.
c. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Hal itu dikarenakan setiap fungsi
manajemen akan melibatkan proses dalam pekerjaannya.
d. Akhir-akhir ini manajemen operasi menawarkan karier yang cukup menantang
seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi perusahaan sudah biasa dijumpai
jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
e. Dalam pendidikan bisnis, peran manajemen operasi dapat dijadikan dua hal, yaitu:
1) manajemen operasi menjadi pilar wajib diajarkan kepada mahasiswa, 2) para
recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup
pengetahuan manajemen operasi.
f. Manajemen operasi merupakan satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi yang
sangat erat hubungannya dengan fungsi bisnis lainnya. Hal itu dikarenakan semua
organisasi menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui cara
segmentasi manajemen operasional pada fungsi-fungsi organisasi.
g. Manajemen operasi merupakan suatu cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi
produksi adalah bagian dari masyarakat yang membuat produk yang biasa dipakai
6
h. Manajemen operasi merupakan bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase
pendapatan yang besar di berbagai perusahaan dipakai untuk fungsi manajemen
operasi. Manajemen operasi dapat menyediakan kesempatan yang besar bagi
organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat atau pelanggan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen operasi?
2. Apa tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi?
3. Apa yang dimaksud dengan kualitas produksi?
4. Apa saja Kualitas Standar Internasional (ISO)?
5. Apa yang dimaksud dengan Total Quality Management?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen operasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi.
3. Untuk mengetahui maksud dari kualitas produksi.
4. Untuk mengetahui apa saja Kualitas Standar Internasional (ISO).
5. Untuk mengetahui maksud dari Total Quality Management.
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
komponen pembentuknya, yaitu sebagai berikut.
1) Aktivitas Manajemen
Manajemen adalah siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
melakukan perbaikan. Pengertian umum manajemen mengandung kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih tepat jika
digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
2) Konsep IPO Input-Proses-Output
(IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses pasti memiliki input dan
output. Input dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga
kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari proses
yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses
dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas
hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator
proses dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses
dapat menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
3) Indikator Proses Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri, yaitu
sebagai berikut
Quality adalah kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat
produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam
pemenuhan spesifikasi.
Cost ditujukan sebagai ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
proses. Suatu proses semakin baik apabila memerlukan biaya lebih murah
dengan output yang sama.
Delivery/responsif, dimaksudkan sebagai kecepatan perusahaan mengantarkan
barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses semakin baik jika dapat
melakukannya lebih cepat, termasuk ke dalam pengertian responsif adalah
fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
Safety, dimaksudkan untuk menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan
kerja bagi karyawan dan diperluas hingga keamanan dampak proses bagi
lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus diupayakan dalam perbaikan
proses.
9
4) Efisiensi dan Efektivitas Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya
dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, prosesnya
dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat. Efisiensi merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari
kegiatan yang dijalankan. Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau
tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses, proses tersebut
semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi
lebih baik dan lebih aman.
Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi hal-hal berikut ini.
1) Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengelohan masukan.
2) Jasa penunjang merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan
teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
3) Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan pada waktu atau periode tertentu.
4) Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan
masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
10
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Manajemen Operasi
Tujuan Manajemen Operasi Menurut Zulian Yamit (2003), karakteristik dari sistem manajemen
operasi adalah sebagai berikut.
1) Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu sesuai dengan hal-hal yang telah
direncanakan sebelum proses produksi dimulai.
2) Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi atau mengatur produksi barang dan
jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
3) Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian, yaitu menciptakan beberapa jenis nilai
tambah, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada jumlah masukannya.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa manajemen operasi mempunyai tiga
ruang lingkup, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem Informasi Produksi
Sistem informasi produksi, meliputi hal-hal berikut.
a) Perencanaan produksi
Lingkup perencanaan produksi meliputi penelitian tentang produk yang disukai
konsumen. Selain itu, dalam perencanaan produksi terdapat pengembangan dalam
produksi yang merupakan penelitian terhadap produk yang telah ada untuk
dikembangkan lebih lanjut agar mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih
disukai konsumen.
b) Perencanaan lokasi dan tata letak
Faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi, antara lain:
1) biaya ruang kerja;
2) biaya tenaga kerja;
3) insentif pajak;
12
4) sumber permintaan;
5) akses ke transportasi;
6) ketersediaan tenaga kerja;
Adapun faktor yang memengaruhi rancangan dan tata letak, di antaranya:
1) karakteristik lokasi, gedung tinggi atau gedung luas/lebar;
2) proses produksi, tata letak produk menempatkan tugas sesuai urutan
pengerjaannya;
3) jenis produk: pembagian lokasi berdasarkan jenis produk;
4) kapasitas produksi yang diinginkan: tingkat produksi maksimum atau tingkat
produksi umum plus 25%.
c) Perencanaan kapasitas
Kapasitas dalam manajemen operasi harus disesuaikan dengan masukan yang telah
diproses, antara lain perencanaan lingkungan kerja dan perencanaan standar
produksi.
E. Kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis
13
pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya
digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur
yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu
barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang
ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai
variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
G. Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada empat alasan kualitas itu penting,
yaitu:
1. Reputasi Perusahaan
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
2. Kehandalan Produk
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan
kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.
3. Keterlibatan Global
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan
14
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secara global.
4. Biaya Kualitas
Biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena tidak sesuai
dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
1) Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa
mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
2) Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa.
Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemeriksa.
3) Kegagalan Internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum
diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin
rusak.
4) Biaya Eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh: rework,
barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada
masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun
untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan,
biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby
dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal
berupaya agresif di bidang kualitas.
16
Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat
persaingan bersama
Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu
selanjutnya menuju manajemen mutu terpadu
b. ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan
dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen
lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit,
evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.
17
3. Dapat meningkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan
memperbesar pangsa pasar.
4. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
5. Dapat meningkatakan motivasi para pekerja
18
4. Biaya turun
5. Produk cacat berkurang
6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen operasi yaitu perancangan produk dan jasa, pengelolaan kualitas,
perancangan produk dan kapasitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya
manusia dan perancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan
perencanaan bahan baku, penjadwalan dan perawatan merupakan aktivitas yang perlu
dilaksanakan oleh manajer operasi. Kemampuan dalam bidang persediaan dan
mengalokasian sumber daya untuk menjamin efektifnya pelaksanaan produksi.
Perencanaan sistem produksi sangat penting diperhatikan oleh kalangan industri.
Kualitas dan kuantitas output atau produk yang dihasilkan tergantung dari sistem
produksi yang diterapkan. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pelanggannya. Total Quality Management (TQM) mengacu pada
penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan.
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22
23