Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN OPERASI

KELOMPOK 7
Disusun oleh :
TJIK AYOE JAMALA HUMAIRA (2261209025)
HELDI ALISAPUTRA (2261209001)
MAYREST CATHA (2261209017)

Dosen pengampu :
Ahmad Ade Irwanda, S. T., M.M., CDMM.

BISNIS DIGITAL
FAKULTAS KOMPUTER
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah yg maha esa atas segala limpahan rahmat,taufik dan hidayah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah

“ MANAJEMEN OPERASI ” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.


Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu petunjuk mau pun pedoman pembaca
dalam pelajaran pengantar manajemen dan bisnis.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik dalam penulisan
maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sebagai penulis harapan demi penyempurnaan makalah ini.

Atas penulisan makalah ini saya mengucapkan terima kasih kepada rekan rekan yg telah
membantu dalam menyelesaikan materi pengaambilan keputusan manajemen bisnis ini
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu yg telah ditentukan.

Pekanbaru, Desember 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….4
C. Tujuan Permasalahan…………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN OPERASIONAL…………………………………………………..6
B. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN…………………….…………………….8
C. PROSES TRANSFORMASI………………………………………………….....…..11
D. APLIKASI………………………….………………………………….....………..11
E. JENIS ORGANISASI DALAM KEGIATAN OPERASI……….………………...12
F. PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN OPERASI…………………………..15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………….17

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas manajemen agar dapat bertahan dalam
persaingan. Perusahaan berlomba lomba dalam berinovasi terhadap produk yang akan dibuat

3
agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan di dunia bisnis. Berbagai upaya dilakukan
oleh perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan cara
penyampaian dan realisasinya berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain. Manajemen operasional merupakan salah satu cara atau upaya untuk
memenangkan persaingan di dunia bisnis, disamping teknologi yang canggih, manajemen
operasional yang handal dalam merencanakan proses produksi juga sangat dibutuhkan dalam
rangka menciptakan proses produksi yang cepat dan efisien guna memberikan kepuasaan
pelanggan.

Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menjual tingkat pelayanan, pada dasarnya
dalam perusahaan jasa dibutuhkan suatu pelayanan yang cepat dan efisien. Perusahaan jasa
dapat diterapkan dalam perusahaan home industry. Dalam hal ini perusahaan home industri
yang bergerak pada bidang konfeksi. Konfeksi adalah perusahaan yang memberikan jasa
dalam pembuatan pakaian dan celana. Perusahaan ini menawarkan berbagai jasa pembuatan
pakaian bersifat partai.

B. Rumusan masalah

1.pengertian memahami tentang pengertian manajemen operasi

2.memahami fungsi dari bidang bidang manajemen oparsi

C. Tujuan permasalahan

1. untuk memberi pemahaman mengenai dari manajemen operasi tersebut,


mengerti setiap fungsi dari bidang bidang yang mencakup dan agar bertujuan
untuk seluruh aktivitas perusahaan berjalan efektif.

4
BAB II

PEMBAHASAAN

A. MANAJEMEN OPERASI

5
Manajemen operasional dibutuhkan dalam sebuah bisnis untuk mengontrol aktivitas
produksi. Sebuah bisnis membutuhkan pengawasan terhadap beberapa unsur penunjang
kegiatannya. Seperti keuangan, pemasaran, dan juga produksi yang masuk ke dalam kegiatan
operasional.

Manajemen ini merupakan sebuah perencanaan yang fokusnya pada kegiatan produksi.
Tugasnya untuk memastikan proses produksi terjaga dan berjalan sebagaimana mestinya.
Manajemen ini juga harus memastikan proses produksi terpelihara dan perkembangannya
berjalan sesuai yang direncanakan.

Manajer operasi bertanggung jawab penuh terhadap jalannya manajemen operasional.


Manajer operasi berkewajiban mengawasi dan mengelola proses operasional. Dimulai dari
proses pengubahan sumber daya bahan baku, energi, dan tenaga kerja menjadi bentuk barang
dan jasa, atau dengan kata lain harus mampu mengelola proses pengubahan input menjadi
output.

Manajer operasi sangat penting posisinya dalam sebuah bisnis. Dikarenakan operasional
merupakan salah satu dari fungsi strategis perusahaan. Seperti diketahui, fungsi strategis
perusahaan itu ada tiga, yakni pemasaran, keuangan, dan operasional. Berarti manajemen
operasional memiliki kedudukan penting untuk menyempurnakan strategi perusahaan. Juga
memiliki kepentingan untuk memastikan perusahaan dapat bertahan jangka panjang dalam
kondisi yang baik.

1. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI

manajemen operasional adalah manajemen yang digunakan untuk merancang strategi dan
menata kegiatan praktik perusahaan. Tentu saja tujuan akhirnya adalah untuk
meningkatkan income perusahaan.

Produksi ialah penciptaan produk (barang/jasa). Produksi juga bisa dimaknai sebagai
kegiatan ataupun proses pentransformasian input menjadi output. Adapun manajemen

6
operasional merupakan suatu proses ataupun kegiatan membuat produk dengan cara
mentransformasi input menjadi output. Manajemen produksi dan operasi juga bisa
didefinisikan sebagai kegiatan mengatur dan mengkoordinasi penggunaan berbagai sumber
daya secara efektif dan efisien dalam upaya membuat produk ataupun menambah
kegunaannya.

Dalam memproduksi suatu produk, organisasi menjalankan tiga fungsi yang nantinya juga
berperan dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Fungsi yang dimaksud
antara lain sebagai berikut.

1. Pemasaran, yaitu fungsi untuk menimbulkan permintaan ataupun pesanan terhadap suatu
produk.

2. Produksi/operasi,yaitufungsiuntukmenghasilkanproduk.

3. Keuangan/akuntansi, yaitu fungsi yang mengatur dan memonitor perusahaan terkait


pengumpulan sumber dana dan pendapatan serta pembayaran biaya dan beban.

2. Tujuan manajemen operasi


1. Efficiency (meningkatkan efisiensi) Untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan yaitu
dengan memaksimalkan output barang dan jasa dengan input sumberdaya minimal.

2. Productivity (meningkatkan efektivitas) Untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan


dengan memproduksi barang dan jasa yang tepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen

3. Economy (mengurangi biaya) Untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan yaitu
dengan meminimalkan biaya produksi barang dan jasa yang akan dibuat.

4. Quality (meningkatkan kualitas) Untuk meningkatkan kualitas didalam perusahaan dengan


memastikan bahwa barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard an kualitas yang
ditentukan.

5. Reduced processing time (mengurangi waktu proses produksi) Untuk meminimalkan


waktu yang terbuang sia-sia pada proses produksi dengan mengontrol waktu dan
memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang digunakan ke dalam aktfitas lain.

3. Konsep manajemen operasi Global

7
Tidak setiap negara bisa menggeser dirinya dari industrialisasi menuju manufaktur dan jasa,
karena ada beberapa negara yang perekonomiannya belum memasuki industrialisasi. Di

luar Amerika Serikat, Lingkar Pasifik, Amerika Utara, dan Eropa Barat, terjadi keterbatasan
produksi yang mengakibatkan adanya kesenjangan (gap) permintaan. Beberapa Negara
miskin tidak mampu bersaing dalam perekonomian karena tidak mampu pula untuk
berproduksi secara efisien. Dari kenyataan tersebut, terlihatlah bahwa peran manajemen
operasional akan ditentukan oleh berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal.

4. Ciri ciri manajemen operasi


1. Memiliki sebuah tujuan yaitu untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Memiliki sebuah kegiatan yaitu dalam kegiatan proses transformasi.
3. Adanya suatu mekanisme yang mengendalikan suatu pengoperasian

B. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN

A. Fungsi manajemen operasi


Tujuan manajemen operasional diterapkan dalam sebuah perusahaan adalah untuk mencapai
tingkat aktivitas yang lebih efisien. Manajemen ini memiliki beberapa fungsi untuk
memudahkan tujuan tersebut. Fungsi-fungsi yang dimaksud meliputi perencanaan,
pengorganisasian, serta pengawasan operasional usaha untuk hasil produksi yang lebih baik.

Kontrol terhadap operasional perusahaan juga bertujuan meminimalkan biaya produksi juga
menghindarkan pemakaian sumber daya secara berlebihan. Agar tujuan tersebut tercapai,
manajemen operasional memiliki beberapa fungsi yang mencakup bidang-bidang berikut ini.

 Keuangan
Unsur pelengkap paling penting dalam pengelolaan operasional adalah keuangan.
Manajemen ini harus dapat memastikan keuangan perusahaan digunakan sesuai
rencana dan tidak keluar jalur. Keuangan tersebut harus benar-benar digunakan untuk
produksi barang dan jasa yang berkualitas. Keuangan yang tepat guna bisa dipastikan
akan mempermudah proses penciptaan produk dan layanan yang optimal. Tentunya

8
produk barang dan jasa ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan secara
menyeluruh.

 Strategi
Fungsi manajemen operasional digunakan dalam menyusun strategi bisnis untuk
mengoptimalkan sumber daya perusahaan, juga meningkatkan daya saing dengan
perusahaan lain. strategi bisnis yang dimaksud mencakup pengadaan bahan baku,
pemasaran, kemampuan finansial, dan pengoptimalan sumber daya manusia.

 Operasional
Fungsi manajemen ini erat kaitannya dengan operasional perusahaan yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta kontrol atas seluruh aktivitas usaha.
Fungsi utama manajemen operasional memang berkaitan dengan seluruh aktivitas
perusahaan. Dimana tugasnya membantu pengubahan bahan baku dan jasa pekerja
menjadi produk dan layanan berkualitas untuk kepuasan konsumen.

 Desain Produk
Teknologi modern memudahkan penjualan menjadi lebih cepat dan sederhana
prosesnya. Fungsi dari manajemen operasional di sini adalah memastikan produk
dibuat sesuai keinginan dan kebutuhan pasar. Pasar atau konsumen tentunya sangat
memperhatikan segi kualitas. Karena itu produk yang dihasilkan harus dipastikan
tahan lama dan berkualitas.

 Mempertahankan Kualitas
Kualitas produk yang dihasilkan perusahaan harus dipastikan baik oleh sistem yang
ada dalam manajemen operasional. Tim manajemen harus mengontrol dan
memastikan produk barang dan jasa tidak ada cacatnya. Mereka juga harus
mengawasi pekerja dalam menjalankan tugasnya. Apabila ada cacat pada produk yang
dihasilkan, tim harus segera bertindak untuk memperbaikinya.

 Prediksi
Prediksi merupakan perkiraan kejadian yang akan datang dengan menggunakan
perangkat lunak. Dalam manajemen operasional, prediksi digunakan untuk

9
memperkirakan permintaan konsumen terhadap sebuah produk. Prediksi ini berkaitan
dengan jumlah produk yang dibutuhkan konsumen untuk waktu tertentu.

B. Fungsi Manajemen Operasi pada Bisnis

 Perencanaan
Tahapan ini dimulai dari menentukan jenis produksi barang dan jasa, serta waktu
yang tepat untuk memasarkannya. Termasuk didalamya merencanakan sumber daya
dan fasilitas yang digunakan untuk membuat sebuah produk. Tanggung jawab
manajer operasi adalah dalam hal pengembangan program, kebijakan, juga kebutuhan
prosedur dalam mencapai tujuan operasional bisnis.

 Pengorganisasian
Jumlah dan jenis sumber daya manusia harus ditentukan demi kelancaran seluruh
kegiatan. Dengan kata lain, manajer operasi membentuk susunan pekerja, baik
individu, kelompok, atau departemen dalam sebuah sistem operasional untuk
mencapai tujuan perusahaan.

 Penelaah
Tahapan penelaah meliputi seluruh kegiatan dalam mendapatkan keterangan tentang
aktivitas yang dikerjakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

 Pengawasan
Pengawasan berfungsi mengontrol seluruh aktivitas dengan tujuan mengarahkan dan
menjamin seluruh aktivitas perusahaan berjalan sesuai yang direncanakan.

C. PROSES TRANSFORMASI

Operasional dapat dipandang sebagai proses transformasi yang mengonversi input menjadi
output dengan adanya tambahan nilai (value added). Manajemen operasional merupakan
studi mengenai proses yang secara langsung berhubungan dengan penciptaan dan

10
pendistribusian produk dan jasa. Manajer operasional harus memahami bagaimana mengelola
kegiatan operasional secara efisien dalam organisasi atau perusahaannya. Oleh karena itu,
manajer operasional memerlukan pengembangan keahlian dalam mengoordinasi kegiatan
operasional yang melibatkan banyak sumber daya, seperti sumber daya manusia, material,
peralatan, teknologi, prosedur, dan sebagainya.

Manajemen produksi atau operasional terlibat dalam perencanaan dan desain proses yang
akan mentransformasikan sumber daya yang dimiliki tersebut menjadi produk atau jasa,
mengelola perubahan sumber daya melalui proses transformasi, serta menjamin produk dan
jasa yang diberikan kepada pelanggan dengan memenuhi standar kualitas yang diharapkan
oleh pelanggan.pengertian, peran, serta sejarah perkembangan manajemen operasional dalam
memperoleh dan mengelola sumber daya yang diperlukan dalam menciptakan produk dan
jasa. Proses yang terdiri atas masukan – transformasi – keluaran merupakan karakteristik
sistem operasi yang beragam. Proses transformasi dapat meliputi transformasi fisik yang ada
dalam kegiatan operasional perusahaan manufaktur, sedangkan transformasi lokasional ada
dalam perusahaan transformasi atau operasional gudang. Perusahaan retail atau pengecer
terdapat transformasi pertukaran. Sementara itu, transformasi fisiologis terdapat pada
perawatan kesehatan dan transformasi psikologis terdapat pada proses atau kegiatan
penyediaan jasa hiburan (entertainment), sedangkan trasformasi informasional dapat
ditemukan pada proses kegiatan komunikasi.

D. APLIKASI

Manajemen operasi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi, misalnya


industry,manufaktur, perkebunan,rumah sakit,perhotelan ataupun perbankan. Manajemen
operasi diperlukan dalam pengaturan tata letak bangunan,ruang,mesin,maupun perlatan.
Dalam penentuan kerja dan waktu standar untuk suatu tugas, pengembangan desain produk
dan proses produksi perencanaan operasi, pengendalian prosuk, pendistribusian hasil produk
dan berbagai kegiatan produk lain.
definisi manajemen operasional manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara
menyeluruh dan optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan,
bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk
barang dan jasa yang biasa dijual belikan unsur-unsur dalam manajemen manjemen
operasional sangat erat kaitannya dengan unsur manajemen terdiri dari ; perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan.

11
• tahap perencanaan, meliputi : penentuan strategi operasi; penentuan lokasi pabrik; riset dan
pengembangan produk; penentuan jumlah produk; penentuan luas dan pola
produksi;penyusunan layout & job design; serta penentuan standar kerja.
• tahap pelaksanaan, meliputi : pengaturan bahan baku; pengturan proses produksi;
pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan kerja; dan perbaikan
kesejahteraan pekerja. • tahap pengawasan, meliputi : pengawasan kuantitas ; pengawasan
kualitas; dan pengawasan biaya produksi dan operasi pengambilan keputusan seorang
manajer operasi.
aplikasi manajemen operasional dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan
subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur
penentuan peranan dan focus dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan
fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi. dengan demikian, manajemen
produksi atau operasional menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

E. JENIS ORGANISASI DALAM KEGIATAN OPERASI

Kegiatan operasi dapat dibedakan dalam dua kelompokutama, yaitu organisasi


manufaktur dan organisasi jasa. Organisasi manufaktur
merupakan jenis organisasi dari kelompok perusahaan yang menghasilkan barang,
sedangkan organisasi jasa untuk yang menghasilkan barang tak berwujud atau jasa. Meskipun
sebagian perusahaan jasa berhubungan dengan barang, namun perusahaan itu tidak
memproduksinya. Barang merupakan unsur komplementer dalam kegiatan operasinya.

1. Organisasi manufaktur

Berbagai klasifikasi tela dilakukan untuk organisasi manufaktur, umumnya


berdasarkan atas karakteristik operasinya, seperti waktu operasi, volume produksi, maupun
berdasarkan atas skala usaha atau jenis industry. Dari berbagai klasifikasi tersebut, analisis
system manufaktur telah mengidentifikasi dua kategori dasar bagi perusahaan manufaktur,
yaitu continuous process industries dan intermittent process industries.

a. Continuous process industries

Continuous process industries adalah industry yang meproduksi barang dengan proses
kontinu. Kontinu di sini bukan berarti berproduksi secara terus menerus 24 jam tanpa henti,

12
tetapi diartikan sebagai proses yang dilakukan secara tumpukkan, bukan perunit
produk.Industry jenis ini seringkli menggunakan proses kimia daripada fisik atau mekanik,
contoh: industry pupuk, gula, semen, tepung terigu, termasuk juga industry pertenunan dan

farmasi.

b. Intermittent process industries

Intermittent process industries (industri dengan proses terputus-putus) atau sering disebut
discreate parts manufacturing adalah industry yang memproduksi barang secara proses
individu, yaitu per unit, misalnya, industry alat-alat eltronika, kendaraan bermotor, peralatan
kantor, dan alat-alat rumah tangga lain. Setiap unit produk dapat memiliki motor identifikasi
sendiri jika diinginkan.Intermittent process industries selanjutnya dapat dibagi dalam tiga

kelompok berdasarkan system volume produksinya, diantaranya :

 Jobbing shop production (sistem volume rendah)


Memproduksi berbagai jenis barang yang berbeda dengan volume produksi yang
rendah (beberapa unit saja) untuk masing-masing jenis barang. Memerluka peralatan
yang sangat fleksibel (mampu mengerjakan berbagai jenis pekerjaan) serta tenaga
kerja yang ahli. Biasanya berproduksi berdasarkan pesanan. Contohnya bengkel
mesin, perusahaan meubel, dan butik pakaian.
 Batch production (sistem volume menengah)
Memproduksi barang dalam batch atau lot yang kecil dengan berbagai tahap
pengerjaan, setiap tahap pengerjaan dilakikan untuk seluruh batch sebelum
menujuntahap pengerjaan berikutnya. System produksi harus cuup fleksibel dan
menggunakan peralatan multi-guna agar mampu memenuhi berbagai persyaratan
fluktuasi permintaan. Contohnya adalah perakitan mesin dan peralatan pabrik; jumlah
unit produksi per jenis cukup besar, tetapi produksinya tidak dalam bentuk massal.
 Mass production (sistem volume tinggi)
Jenis barang yang diproduksi relative sedikit tetapi dengan volume produksi yang
besar (massal), karena itu seluruh produk biasanya distandarisasikan, permintaan

13
produk biasanya tetap/stabil. Demikian pula desain produk jarang sekali berubah
untuk jangka waktu pendek atau menengah. Fasilitas produksi terdiri atas mesin-
mesin yang sangat khusus. Meskipun mesin-mesin seperti ini mahal, tetapi biayanya
dapat diamortasi untuk produksi yang berjangka panjang. Contohnya industry
pembuatan dan perakitan kendaraan niaga, radio, televise, dan pakaian jadi.

2. Organisasi jasa

Organsasi jasa atu organisasi non manufaktur merupakan kegiatan operasi yang tidak
menghasilkan barang berwujud. Seperti kegiatan manufaktur, organisasi jasa dapat
dikelompokkan dalam berbagai jenis. Organisasi jasa dapat dibagi berdasarkan hubungannya
dengan barang, yaitu :

a. Berhubungan langsung dengan barang, seperti distributor barang,restoran, dan perusahaan


angkutan barang.

b. Tidak berhubungan langsung dengan barang, seperti konsultan, akuntan,


poliklinik.Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa kegiatan operasi tidak hanya
memberikan pelayanan barang saja atau jasa saja. Perusahaan jasa dapat juga disertai dengan
barang, misalnya dalam jasa pemeliharaan mobil, kegiatan operasi yang dilakukan tidak
hanya membuat mobil menjadi layak jalan, namun juga termasuk instalasi cadang, seperti
busi, platina, dan saringan oli.Organisasi yang hanya menghasilkan jasa, dapat dibagi atas

tingkat hubungannya dengan pelanggan,yaitu standard service dan costome service. Standard
service meliputi antara lain asuransi, binatu, dan perbankan. Sementara custome service
meliputi antara lain pesawat, mobil, pengiriman surat/paket, dan pelayanan kesehatan.
Organisasi jasa dapat juga dikelompokkan berdasarkan jenis pelayanannya, missal jasa
kesehatan dan social, hiburan dan kreasi, pendidikan dan kursus, bisnis dan perdagangan,
trasnportasi dan komunikasi, serta pemerintah dan organisasi nirlaba.

F. PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN OPERASI

Perencanaan merupakan kegiatan penting dalam manajemen operasi, karena dalam


perencanaan terkandung arah kebijakan perusahaan, focus kegiatan, rencana kerja
operasional, sertasangat terkait dengan penyediaan dan penggunaan sumber daya manusia
dan keuangan.Penggolongan jenis perencanaan dalam manajemen operasi berkaitan erat

14
dengan jenis keputusan yang diambil dan jangka waktu implementasinya, semakin strategis
jenis keputusan yang diambil semakin tinggi pula posisi pengambil keputusan. Demikian
pula, semakin panjng jangka waktu implementasinya biasanya juga semakin strategis
sehingga pengambil keputusan juga dilakukan oleh pimpinan level atas di perusahaan.
Perencanaan yang menyangkut teknis operasional dan yang tidak berkaitan dengan investasi
usaha berada pada level menengah atau

pelaksana. Secara umum, perencanaan dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

1. Perencanaan jangka panjang

Perencanaa jangka panjang berhubungan dengan hal-hal strategis sehingga pengabilan


keputusan menjadi tanggung jawab pimpinan puncak. Perencanaan jangkapanjang meliputi
penyusunan kebijakan, misalnya menyangkut lokasi fasilitas, penentuan kapasitas,
pengembangan produk baru, penelitian dan pengembangan, serta investasi. Perencanaan
jangka panjang biasanya mencakup waktu implementasi lebih dari 2 tahun.

2. Perencanaan jangka menengah

Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka panjang dibuat, umumnya
memiliki horizon waktu sekitar 6 bulan samoai2 tahun. Perencanan ini merupakan tugas
manajer operasi, yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan jangka menengah harus
konsisten dengan strategi yang telah dibuat pimpinan puncak dan dilaksanakan diantara
sumber daya yang telah diputuskan/disediakan oleh keputusan strategi sebelumnya.
Termasuk dalam kelompok perencanaan jangka menengah antara lain, perencanaan
penjualan, perencanaan produk agregat, penentuan tingkay tenaga kerja, da perencanaan
tingkat persediaan.

3. Perencanaan jangka pendek

Perencanaan jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek, biasanya tidak lebih dari
6 bulan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab personel operasi yang bekerja dengan
kepala seksi untuk menjabarkan perencanaan jangka menengah menjadi rencana operasional
dalam bulanan, minggunan, atau harian. Perencanaan jangka pendek harus dilakukan secara
jelas agar tidak meimbulkansalah persepsi atau kebingunga dalam implementasinya. Jenis
kegiatan yang dapat digolongkan sebagai perencanaan jangka pendek ialah penugasan kerja
baik untuk manusia maupun mesin, pembebanan pekerjaan, penjadwalan, pengurutan jenis
pekerjaan, dan pengiriman.

15
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Setelah memahami pembahasan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen


operasional adalah sistem yang penting dalam perusahaan. Jadi keefektifitasan dan efisiensi
manajemen operasional berdampak besar pada perusahaan. Sistem pada manajemen ini
memiliki peran untuk membuat produk yang dihasilkan sesuai standar operasi yang telah
ditentukan. Produk yang dihasilkan juga harus mampu memuaskan kebutuhan konsumen. Hal

16
lain yang harus diperhatikan dalam manajemen operasional adalah proses pencatatan
keuangan yang transparan dan efisien. Pencatatan keuangan yang baik membuat semua
rencana bisnis berjalan maksimal. Pengelolaan operasional dibutuhkan agar perusahaan dapat
berkembang dengan optimal. Pengayaan sistem pengawasan terhadap berbagai departemen
yang ada dalam bisnis wajib dilakukan oleh sistem pengelolaan ini. Manajemen operasional
merupakan aplikasi dari ilmu manajemen yang bertujuan mengatur seluruh aktivitas
perusahaan agar berjalan efektif. Manajemen ini harus mengandung sistem kepengurusan dan
harus dilaksanakan berdasar fungsinya. Tanpa pengelolaan operasional, dikhawatirkan
seluruh unsur pendukung aktivitas perusahaan tidak dapat berjalan semestinya.

17

Anda mungkin juga menyukai