Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

“MANAJEMEN OPERASIONAL”

Dosen Pengampu : Adityo Nugroho ,S.E .,M.M

Disusun oleh kelompok 1 :

Achmad Faizun 20190208007

Devri Ananda Setyabudi 20190208039

Dianti Nur Azizah 20210208004

Triska Belianda Khamalia 20210208005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MANAJEMEN
OPERASIONAL ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Adityo
Nugroho selaku dosen mata kuliah manajemen operasional. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen operasional bagi
pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terimakasih pada bapak Adityo Nugroho, selaku dosen mata kuliah
manajemen operasional yang sudah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan sangat kami nantikan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kami agar dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi

Purwokerto, 18 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2
C. TUJUAN................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASIONAL.................................................3
B. JENIS INPUT........................................................................................................3
C. PENGERTIAN BARANG DAN JASA.................................................................5
D. SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI...7
E. CIRI UMUM MANAJEMEN OPERASI...............................................................9
F. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI.....................................................10
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen Operasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam

mengatasi masalah yang terjadi dalam perusahaan manufaktur karena selalu

berhadapan dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah. Peningkatan

kualitas produktifitas merupakan hal yang harus diprioritaskan oleh manajer

operasi sebagai upaya dalam memenangkan persaingan antar perusahaan.

Salah satu upaya untuk memenangkan persaingan dibidang operasional yaitu

merancang dan menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan selera pelanggan

yang efektif dan efisien.

Menurut Heizer & Render (2009:56) terdapat 10 keputusan manajemen

operasi yaitu perancangan produk dan jasa, pengelolaan kualitas, perancangan

produk dan kapasitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya manusia

dan perancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan

perencanaan bahan baku, penjadwalan dan perawatan merupakan aktivitas

yang perlu dilaksanakan oleh manajer operasi. Kemampuan dalam bidang

persediaan dan mengalokasian sumber daya untuk menjamin efektifnya

pelaksanaan produksi.

Perencanaan sistem produksi sangat penting diperhatikan oleh kalangan

industri. Kualitas dan kuantitas output atau produk yang dihasilkan tergantung
dari sistem produksi yang diterapkan. Apabila sistem produksi yang diterapkan sesuai dengan
perencanaannya, maka ouput atau produk yang

diinginkan pun dapat tercapai. Sistem produksi memiliki beberapa komponen

yang berperan penting dalam menunjang proses operasional suatu industri.

Salah satu komponen penting dalam sistem produksi yang perlu diperhatikan

yaitu bahan baku. Suatu perusahaan perlu merencanakan pembelian dan

melakukan kontrol persediaan bahan baku untuk mengendalikan biaya bahan

baku

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dasar manajemen operasional ?

2. Apa saja jenis input?

3. Apa pengertian barang dan jasa?

4. Bagaimana sejarah perkembangan manajemen produksi dan operasi?

5. Apa saja ciri umum manajemen operasi?

6. Apa saja masalah masalah yang di hadapi dalam manajemen produksi dan operasi?

C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian dari manajemen operasional
b. Mengetahui jenis input

c. Mengetahui pengertian barag dan jasa

d. Mengeetahui sejarah perkembangan manajemen produksi dan operasi

e. Mengetahui ciri umum manajemen operasi

f. Mengetahui masalah yang dihadapi dalam manajemn produksi dan operasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASIONAL

Menurut (Heizen dan render) Manajemen operasional adalah seperangkat kegiatan menciptakan
nilai produk ataupun jasa yang dihasilkan melalui proses transformasi dari masukan (input)
menjadi keluaran (output). Sementara itu, Russell dan Taylor
menyatakan bahwa manajemen operasional meliputi mendesain, mengoperasikan, dan
memperbaiki sistem produksi, yaitu sistem untuk menyelesaikan pekerjaan. Operasi merupakan
proses transformasi masukan menjadi keluaran dengan memperbesar nilai tambah.

Manajemen operasional merupakan pengembangan dan pengadministrasian

kegiatan yang ada dalam proses transformasi sumber daya menjadi produk dan jasa. Manajer
operasional mengawasi proses transformasi tersebut. Melakukan perencanaan dan desain sistem
operasional, serta mengelola

kebutuhan material, kualitas, dan produktivitas.

Manajemen operasional merupakan seluruh aktivitas untuk mengatur dan mengoordinasi faktor-
faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat menciptakan serta menambah nilai dan
manfaat dari produk dan layanan

yang dihasilkan oleh sebuah organisasi.

Manajemen operasional meliputi kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan


barang, jasa, dan kombinasinya melalui proses

transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.


Kegiatan tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap urutan berbagai kegiatan untuk membuat produk yang berasal dari bahan baku dan
bahan penolong lain atau urutan pemberian layanan kepeda pelanggan.

Kegiatan menciptakan produk dan jasa atau layanan tersebut dapat dilakukan pada semua
organisasi. Dalam perusahaan manufaktur yang

menghasilkan produk, kegiatan operasional ini tampak nyata. Sementara itu, pada perusahaan
jasa yang memberikan layanan kepada pelanggan, kegiatan operasional tidak tampak, tetapi
dapat dirasakan. Manajemen operasi juga
dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang meliputi desain,

operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau
layanan.

Untuk dapat menghasilkan produk atau memberikan jasa atau layanan, organisasi memiliki
paling tidak empat fungsi, yaitu pemasaran,
operasional/produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Fungsi pemasaran berperan dalam
menciptakan permintaan pelanggan atau paling tidak menimbulkan dorongan pelanggan untuk
memesan produk atau jasa.

Fungsi operasional atau produksi berperan dalam menghasilkan produk.

Fungsi ini dimulai dari mendesain produk hingga produk siap dipasarkan atau mendesain sistem
layanan hingga layanan diterima oleh pelanggan.
Fungsi keuangan berperan mengumpulkan dana dan menggunakan sumbersumber dana yang
berhasil dikumpulkan tersebut untuk menghasilkan produk

atau jasa bagi pelanggan. Sementara itu, fungsi sumber daya manusia berperan dalam
memperoleh karyawan yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi atau operasional
perusahaan.

Manajemen operasional mempunyai beberapa karakteristik, seperti adanya sasaran atau tujuan
yang akan dicapai merupakan sistem transformasi masukan menjadi keluaran yang bermanfaat,
tidak beroperasi dalam sistem yang tertutup dari organisasi lain, serta memiliki umpan balik
dalam kegiatannya untuk mengadakan pengendalian dan memperbaiki kinerja sistem. Oleh
karena itu, manajemen operasional mempunyai kegiatan kunci yang terkait dengan sumber daya,
sistem, transformasi, dan nilai tambah. Tujuan manajemen operasional adalah layanan pelanggan
dan penggunaan sumber daya.

B. JENIS INPUT

 Energi

Energi atau disebut juga tenaga adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui
interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan.

 Tenaga Kerja

Tenaga Kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja atau aktif
mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja adalah faktor
produksi yang sangat penting bagi setiap negara, di samping faktor alam dan faktor modal.

 Modal

Modal adalah sesuatu yang digunakan seseorang atau perusahaan sebagai bekal untuk bekerja,
berjuang, dan sebagainya. Dengan demikian, modal adalah semua hal yang dimiliki baik berupa
uang, barang, aset lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan dalam
menjalankan usaha.

 Material
Material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal,
impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri.

 Informasi

Informasi adalah keterangan,pernyataan yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta
maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara
elektronik.

 Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-


usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

C. PENGERTIAN BARANG DAN JASA

Barang pada dasarnya merupakan suatu alat pemuas kebutuhan manusia yang memiliki wujud
nyata sehingga dapat dilihat dan dapat dipegang atau diraba. Jadi kehadirannya bisa tampak
secara fisik sehingga semua orang bisa merasakannya dengan jelas. Barang terdiri dari berbagai
macam bentuk dan warna serta ukuran sehingga setiap orang harus memilih barang dengan tepat
agar bisa bermanfaat bagi dirinya.

Memeproduksi barang biasanya merupakan kegiatan mengubah suatu barang atau sekumpulan
barang menjadi barang lain. Barang yang diproses dapat berupa bahan mentah dari industri
primer. Barang yang dihasilkan dapat berupa barang setengah jadi atau barang akhir.

- Jenis- jenis barang

Pada dasarnya barang jika dilihat dari cara memperolehnya dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu barang ekonomi dan barang bebas. Yang dimaksud dengan barang ekonomi adalah barang
yang berguna sebagai pemuas kebutuhan dan untuk mendapatkannya diperlukan suatu
pengorbanan. Contohnya seperti sembako, rumah, tanah, kendaraan.

Yang di maksud Barang bebas adalah barang apa bila untuk menikmatinya tidak diperlukan
pengorbanan. Contohnya seperti air, udara serta sinar matahari yang sudah tentu jumlahnya tak
terbatas dan akan terus hadir di sekitar kita karena barang bebas ini memang diciptakan oleh
Sang Mahakuasa.

Sedangkan Jasa memiliki definisi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang hasilnya tidak berwujud.
Dengan kata lain, siapapun tidak akan dapat memegang dan merabanya sebab jasa memang tidak
dapat disentuh secara fisik. Umumnya tindakan yang dinamakan jasa ini merupakan suatu jenis
kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lainnya sekalipun apa yang ditawarkan
tersebut tidak memiliki wujud secara fisik.

Pada hakikatnya memang apa yang disebut dengan istilah jasa ini memang tidaklah dapat diraba
namun bisa berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jasa cenderung merupakan
sebuah produk yang tidak nyata dan dapat diterima oleh orang yang memang sedang
membutuhkannya.

- Ciri-ciri Jasa

Beberapa ciri jasa antara lain bersifat intangible yaitu tidak mampu untuk dilihat dan dirasa serta
tidak dapat diraba dan juga dicium. Bahkan jasa juga terkadang tidak dapat dirasakan sebelum
membelinya. Selain itu apa yang disebut dengan jasa ini juga tidak dapat dipisahkan dan
diwakilkan sehingga saat jasa tersebut diproses maka konsumen atau pembeli haruslah ada di
tempat dan di waktu yang bersamaan dengan terjadinya proses produksi jasa.

Ciri jasa yang selanjutnya adalah sifatnya yang tidak tahan lama sehingga hal ini tidaklah dapat
disimpan seperti halnya barang. Ciri yang terakhir dari jasa adalah beraneka ragam, dan
keanekaragaman ini bergantung pada siapa yang menyediakannya serta kapan dan dimana jasa
tersebut diberikan.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Menurut Heizer dan Render, sejarah manajemen operasional terbagi menjadi tiga fokus, yaitu
fokus pada biaya (cost focus), fokus pada

kualitas (quality focus), dan fokus pada kebiasaan (customization focus).

Fokus pada biaya terdiri atas konsep awal manajemen operasional, era manajemen ilmiah, dan
era produksi masa. Walaupun demikian, sebelum ketiga konsep tersebut, kegiatan operasi sudah
berjalan dengan nama produksi tunggal atau unik (craft production). Proses pembuatan produk
pada waktu itu sangat khas, hanya untuk satu pelanggan dengan satu produk.

Sejarah manajemen operasional yang lebih terfokus ini dimulai pada tahun 1910-an dengan
munculnya prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang mengangkat konsep time-study dan work
study oleh F.W. Taylor. Beberapa kontribusi yang diberikan oleh konsep Taylor ini seperti
kesesuaian antara karyawan dan pekerjaan, pemberian pelatihan yang tepat bagi karyawan,

memberikan metode dan alat kerja yang tepat, serta memberikan insentif yang tepat terhadap
pencapaian kerja.
Tahun 1930-an terdapat dua konsep, yaitu pengendalian kualitas dan motivasi kerja dengan
howthorne studies. Masa tersebut dikenal dengan era

hubungan antarmanusia (human relation). Pengendalian kualitas mulai

ditekankan dan adanya peran strategis dalam operasi. Tahun 1950—1960-an merupakan masa
perkembangan pesat

manajemen operasional dan alat-alat yang digunakan dalam penelitian

operasional, seperti simulasi, teori antrean, teori pengambilan keputusan,


pemrograman matematika, dan teknik penjadwalan proyek.

Keberadaan pemungutan pajak pertama kali yang diketahui terjadi di Mesir Kuno sekitar 3000 –
2800 SM dimana sistem pajak yang dikenal berupa sistem pajak yang bersifat variabel, yaitu
berdasarkan tinggi air sungai Nil. Bentuk perpajakan yang paling awal dan paling luas
adalah corvée dan persepuluhan. Pada waktu yang berbeda, ada antara 20 dan 30 Satrapies di
Kekaisaran dan masing-masing dinilai menurut produktivitas yang seharusnya dengan peran
tanggung jawab Satrap adalah untuk mengumpulkan jumlah yang harus dibayar dan
mengirimkannya ke perbendaharaan, setelah dikurangi pengeluarannya (pengeluaran dan
kekuatan untuk memutuskan dengan tepat bagaimana dan dari siapa mengumpulkan uang di
provinsi, menawarkan kesempatan maksimum bagi orang kaya. hasil panen.Pajak di Indonesia
sudah ada sejak zaman kerajaan, kemudian berkembang pada saat Hindia Belanda menjajah.
Hanya saja untuk sistem pungutan pada zaman kerajaaan dan sekarang berbeda. Sistem
perpajakan dalam ekonomi modern pajak menjadi sumber pendapatan pemerintah merupakan hal
paling penting. Di masa penjajahan sistem pajak dikenal sebagai "upeti" berupa pajak rumah,
usaha, sewa tanah dan sebagainya yang harus diberikan kepada penjajah sehingga berbeda masa
sekarang, hasil perpajakan di Indonesia biasanya berupa layanan publik, dan pembangunan
infrastruktur.

E. CIRI UMUM MANAJEMEN OPERASI

Pada dasarnya ada tiga ciri karakteristik dari manajemen operasional, yaitu:

1. Memiliki tujuan memproduksi barang dan jasa


Ciri paling pertama dari manajemen ini adalah memiliki tujuan untuk mengatur seluruh
kegiatan produksi barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan. Manajemen ini bertugas
mengontrol seluruh kegiatan produksi dan memastikan perusahaan memperoleh laba.

2. Memiliki kegiatan proses pengubahan


Proses pengubahan atau transformasi merupakan seluruh kegiatan atau sebagian kegiatan
yang mengambil satu atau beberapa input, mengubahnya, lalu memberikan nilai guna, hingga
pada akhirnya menjadi output untuk konsumen.

3. Adanya sebuah mekanisme pengendalian terhadap sebuah operasi


Yang terakhir sebagai ciri dari manajemen operasional adalah adanya mekanisme untuk
mengendalikan operasi sebuah bisnis. Mekanisme ini harus diterapkan pada semua departemen
bisnis, seperti untuk peningkatan kualitas produk, cara mengurangi limbah, juga peningkatan
penjualan

F. MASALAH YANG DIHADAPI

Berikut adalah lima permasalahan yang sering dialami oleh manajemen oprasional perusahaan
yang tentunya harus kita pelajari untuk bahan evaluasi perusahaan kita dimasa yang akan datang

1. Pemilihan Strategi Dalam Produksi

Problem yang pertama akan dihadapi manajemen operasional dalam perusahaan adalah tentang
strategi dalam produksi, tentang strategi apa yang tepat untuk diimplementasikan dalam system
produksi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sesuai dengan
daya cipta perusahaan. Perusahaan biasanya akan mulai melakukan penelitian pemasaran untuk
mengetahui apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen secara detail. Dari hasil
penelitian yang didapat perusahaan nantinya akan ditetapkan macam-macam strategi produksi
yang biasanya dikti dengan menciptakan bermacam produk juga. Tidak lupa perusahaan harus
selalu mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan dalam melakukan proses produksi.

2. Pemilihan Produk Prioritas

Permasalahan berikutnya adalah pemilihan produk prioritas atau produk andalan perusahaan.
Perusahaan harus menentukan satu produk dari beragam alternative ide produk untuk
diprioritaskan dan diproduksi dalam jangka panjang. Satu hal yang harus diperhatikan
perusahaan dalam memilih produk prioritas adalah aspek marketing. Bagaimana kondisi pasar
yang akan dituju, bagaimana analisis pesaing, dan bagaimana perkiraan kinerja produk tersebut
dalam pasar yang akan dituju. Segmen pasar haruslah jelas dengan kriteria pasar yang berskala
besar, dan memiliki potensi jangka panjang, analisis pesaing harus teliti sehingga perusahaan
mampu melakukan strategi pemasaran dengan tepat, positioning dengan tepat dan memenangkan
persaingan pasar. hal ini dilakukan untuk menghindari performa produk prioritas yang buruk.
Karena produk prioritas harus memiliki kontribusi yang lebih besar daripada produk lain bagi
perusahaan

3. Perencanaan Produk Awal

Perencanaan produk awal adalah suatu proses pengkonsepan suatu produk secara keseluruhan.
Pada proses pembuatan desain produk awal sebaiknya perusahaan mempertimbangkan beberapa
hal penting diantaranya adalah manfaat produk, fungsi pendukung produk, desain, estetika dan
lain lain. pada tahap perencanaan ini permasalahan yang dijumpai perusahaan adalah pandangan
kesempurnaan dalam membuat produk, sehingga perencanaan produk berlangsung lama karena
tuntutan kesempurnaan dari perusahaan yang nantinya akan menimbulkan permasalahan pada
saat proses memproduksi massal karena desain produk awal ini nantinya akan menjadi acuan dan
ditindak lanjuti menjadi sebuah produk yang mana mendekati aslinya.

4. Pembuatan Prototip Untuk Diuji (mencapai kesempurnaan, sama dengan produk yang akan
diproduksi massal)

Pembuatan prototip juga merupakan masalah serius yang dialami oleh banyak manajemen
operasional perusahaan. Semua perusahaan memimpikan produk yang sempurna dan memiliki
kinerja apik yang mampu memenangkan persaingan pasar. namun banyak perusahaan terlalu
terobsesi pada kesempurnaan dalam proses menciptakan prototip perusahaan. Prototip
merupakan produk yang sengaja dibuat untuk percobaan sebelum produk diproduksi secara
massal. Fungsi dari prototip adalah untuk menilai kemampuan produk. Apakah produk tersebut
sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau belum dapat dilihat dari prototip tersebut.
Biasanya setelah prototip jadi akan dilakukan pengujian untuk mengetahui beberapa aspek yang
kurang. Banyak perusahaan tidak memperhatikan kemampuan dari perusahaan itu sendiri dalam
memproduksi prototip dengan skala besar, beberapa perusahaan kesulitan menjaga standar
kualitas pada saat produksi massal, akhirnya kualitas produk yang diproduksi massal tidak sebaik
kualitas prototip

5. Implementasi Produk Jadi

Setelah prototip telah berhasil dibuat sesuai dengan yang direncanakan perusahaan, masalah
yang timbul berikutnya adalah penilaian implementasi dari produk tersebut atau dengan kata lain
perusahaan harus menilai apakah produk jadi yang sudah dipasarkan tersebut memiliki masa
depan yang baik. Biasanya perusahaan melakukan penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang
dianggap penting. Penilaian kriteria-kriteria ini berupa pemberian skor atau bobot
kepentingannya

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Manajemen operasional merupakan pengembangan dan pengadministrasian

kegiatan yang ada dalam proses transformasi sumber daya menjadi produk dan jasa.
Manajemen operasional meliputi kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan
barang, jasa, dan kombinasinya melalui proses

transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.

Jenis yang input meliputi energi, tenaga kerja, modal, material, informasi, manajemen lalu di
proses tranformasi dan akan menghasilkan output berupa barang maupun jasa.

Barang pada dasarnya merupakan suatu alat pemuas kebutuhan manusia yang memiliki wujud
nyata sehingga dapat dilihat dan dapat dipegang atau diraba.

Jenis- jenis barang pada dasarnya barang jika dilihat dari cara memperolehnya dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu barang ekonomi dan barang bebas.

Jasa memiliki definisi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang hasilnya tidak berwujud.

Jasa cenderung merupakan sebuah produk yang tidak nyata dan dapat diterima oleh orang yang
memang sedang membutuhkannya.

Tahun 1950—1960-an merupakan masa perkembangan pesat

manajemen operasional dan alat-alat yang digunakan dalam penelitian

operasional, seperti simulasi, teori antrean, teori pengambilan keputusan,

pemrograman matematika, dan teknik penjadwalan proyek.

Ciri umum manajemen operasional :

Memiliki tujuan memproduksi barang dan jasa, Memiliki kegiatan proses pengubahan, Adanya
sebuah mekanisme pengendalian terhadap sebuah operasi.

Sedangkan masalah masalah yang di hadapi dalam manajemen produksi dan operasi : Pemilihan
Strategi Dalam Produksi, Pemilihan Produk Prioritas, Perencanaan Produk Awal, Pembuatan
Prototip Untuk Diuji, . Implementasi Produk Jadi

DAFTAR PUSTAKA

https://febriyanto79.files.wordpress.com/2012/02/2-strategi-operasi.ppt

Ariani, Dorothea Wahyu. "Manajemen dan Strategi Operasional". Manajemen


Operasional.
https://disnaker.bulelengkab.go.id

https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com

http://repository.unim.ac.id

http://pn-solok.go.id

Anda mungkin juga menyukai