MANAJEMEN OPERASIONAL
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu
yang sudah ditentukan. Adapun tema dari makalah ini yaitu “Operations and
Productivity” dalam konteks Manajemen Operasional.
Kami tahu bahwa kami tidak dapat luput dari kesalahan, terutama dengan
keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami miliki saat ini. Maka karena itu,
kami sangat menerima saran serta kritik yang dapat membangun kinerja kami
kedepannya. Dan kami harap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami yang
menyusun dan juga para pembaca yang sudah bersedia menyempatkan waktu
membaca makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................7
2.1 Manajemen Operasi.............................................................................7
2.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Universal....................7
2.1.2 Pengertian Manajemen Operasional Menurut Para Ahli......7
2.2 Pengorganisasian untuk Menghasilkan Barang dan Jasa.....................8
2.3 Tantangan Produktivitas....................................................................10
2.3.1 Pengukuran Produktivitas ..................................................11
2.3.2 Variabel Produktivitas........................................................12
2.4 Etika dan Tanggung Jawab Sosial.....................................................14
2.4.1 Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab Sosial...................14
2.4.2 Etika dan Tanggung Jawab Sosial Dalam Menjalankan
Produktivitas Operasional ..........................................................14
BAB III PENUTUP...........................................................................................16
3.1 Kesimpulan........................................................................................16
3.2 Saran..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, operasi
dan produktivitas memainkan peran krusial dalam kesuksesan suatu organisasi
atau perusahaan. Perkembangan teknologi, perubahan dalam kebiasaan konsumen,
dan dinamika pasar yang cepat membuat organisasi harus mampu
mengoptimalkan proses operasional mereka untuk tetap relevan dan kompetitif.
Kegiatan operasional yang efisien tidak hanya membantu organisasi dalam
mencapai tujuan bisnis mereka, tetapi juga memungkinkan mereka untuk
menghadapi tantangan yang ada dan merespons peluang dengan lebih baik. Dalam
konteks bisnis, operasi mengacu pada rangkaian kegiatan yang terlibat dalam
mengubah input menjadi output, baik berupa barang maupun jasa. Manajemen
operasi melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan
pemantauan dari berbagai elemen yang terlibat dalam proses produksi atau
penyediaan layanan. Seiring dengan itu, produktivitas adalah ukuran efisiensi dari
penggunaan sumber daya organisasi, seperti tenaga kerja, modal, waktu, dan
teknologi. Produktivitas yang tinggi dapat membantu organisasi menghasilkan
lebih banyak output dengan input yang sama atau bahkan lebih sedikit, yang pada
gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Para manajer dan
pemimpin organisasi perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
bagaimana merancang proses operasional yang efisien, mengoptimalkan rantai
pasok, meminimalkan limbah, dan meningkatkan kualitas produk atau layanan.
Selain itu, dalam lingkungan yang terus berubah, fleksibilitas operasional menjadi
penting agar organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dengan
cepat. Dalam konteks akademik, pemahaman tentang operasi dan produktivitas
juga menjadi inti dalam pembelajaran manajemen, ekonomi, teknik industri, dan
berbagai disiplin ilmu terkait lainnya. Melalui studi dan analisis dalam bidang ini,
4
mahasiswa dan peneliti dapat mengembangkan wawasan mendalam tentang
bagaimana organisasi dapat mengelola sumber daya mereka secara efektif guna
mencapai tujuan bisnis, menjaga daya saing, dan berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi. Makalah ini akan membahas berbagai aspek terkait operasi dan
produktivitas, termasuk teknologi pendukung, studi kasus, serta implikasi sosial
dan ekonomi dari penerapan konsep ini. Dengan memahami pentingnya operasi
dan produktivitas, kita dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana organisasi
dapat berkembang dan berkontribusi dalam dunia bisnis yang dinamis.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
konteks bisnis. Analisis ini akan membantu membuka wawasan tentang
bagaimana organisasi dapat meningkatkan produktivitas mereka.
1.3.3 Menjelaskan Strategi Peningkatan Produktivitas: Makalah ini akan
merinci berbagai strategi yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
meningkatkan produktivitas mereka.
1.3.4 Mengidentifikasi Tantangan dalam Meningkatkan Produktivitas:
Makalah ini akan mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi oleh
organisasi dalam upaya meningkatkan produktivitas. Tujuannya adalah
untuk memberikan pemahaman tentang kerumitan yang terlibat dalam
mengelola produktivitas.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, makalah ini diharapkan akan
memberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana operasi dan
produktivitas saling terkait dalam konteks bisnis, serta bagaimana pengelolaan
yang efektif dari keduanya dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi
organisasi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.2 Pengorganisasian untuk Menghasilkan Barang dan Jasa
8
nantinya akan diteruskan ke bagian operasi dan produksi. Untuk menjalankan
kegiatan produksi, bagian operasi dan produksi menyediakan data pendukung
seperti data persediaan, produksi dan biaya produksi kepada bagian keuangan.
Kemudian bagian keuangan atau akuntansi akan mencatat berbagai transaksi yang
terjadi pada kedua unit tersebut, menyediakan dana yang dibutuhkan untuk
operasional, khususnya pada bagian produksi. Mengingat bagian produksi
merupakan bagian yang membutuhkan dana paling besar. Selain itu, transaksi
mengenai pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pemasaran juga akan dicatat di
bagian keuangan.
Selain itu terdapat fungsi lainnya yang mendukung ketiga fungsi inti
sehingga dapat beroperasi secara efektif. Hal ini misalnya mencakup fungsi
teknis, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi sistem informasi. Namun, tidak
selalu ada pembagian fungsi yang jelas. Hal ini menyebabkan kebingungan
mengenai batas-batas fungsi operasi yang harus ditetapkan. Kami memandang
bahwa fungsi operasi terdiri dari seluruh aktivitas yang digunakan untuk
memenuhi permintaan pelanggan dalam batasan kelestarian sosial dan lingkungan.
Akumulasi seluruh aktivitas tersebut membentuk suatu rantai nilai. Rantai nilai
merupakan serangkaian proses yang menghasilkan produk atau memberikan
pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Setiap kegiatan atau proses harus dapat memberikan nilai bagi kegiatan
sebelumnya dengan melakukan penghematan dengan tidak mengeluarkan biaya
yang tidak perlu. Rantai nilai tersebut memperkuat hubungan antara proses
dengan kinerja, dimana mencakup proses internal, proses eksternal, dan pemasok.
Konsep rantai nilai berfokus pada jenis proses pada rantai nilai tersebut. Terdapat
dua jenis proses dalam kegiatan operasi, yaitu proses inti (core process) dan
proses pendukung (support process). Proses inti merupakan serangkaian kegiatan
yang menyampaikan nilai kepada pelanggan. Manajer dan karyawan berinteraksi
dengan pelanggan eksternal dan membangun hubungan dengan mereka,
mengembangkan produk, dan menghasilkan produk dan jasa untuk pelanggan
eksternal. Sedangkan proses pendukung memberikan sumber daya input yang
9
penting ke dalam proses inti dimana penting bagi pengelolaan kegiatan
perusahaan atau organisasi.
10
kelola perusahaan, melainkan juga pada tingkat komitmen karyawan terhadap
tindakan dan pencapaian sasaran organisasi. Sumber daya manusia yang potensial
dan berkualitas merupakan modal dasar organisasi yang akan mampu
mengantarkan organisasi dalam mencapai tujuannya dengan sukses (Bain,1982).
Produktivitas yang tinggi akan menciptakan efisiensi dalam kegiatan operasional
perusahaan, yang mana tingkat produktivitas itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
kinerja pegawai perusahaan tersebut (Riggs,1982). Namun, realitas menunjukkan
bahwa perlu ada perbaikan lebih lanjut dalam sumber daya manusia sebagai
elemen produksi yang merupakan aset atau input. Ini akan memungkinkan mereka
untuk menghadapi tantangan dan hambatan dalam kompetisi dengan lebih baik.
Tindakan untuk meningkatkan dan mengembangkan kapabilitas sumber daya
manusia tersebut dapat dijalankan secara berkelanjutan. Proses manufaktur produk
dan penyediaan layanan melibatkan konversi sumber daya menjadi produk akhir.
Semakin efisien perubahan ini terjadi, semakin tinggi tingkat produktivitas kita,
dan nilai yang ditambahkan pada produk dan layanan yang dihasilkan akan
semakin besar. Produktivitas (Productivity) adalah perbandingan antara output
(barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya seperti tenaga kerja dan
modal). Tugas manajer operasi meningkatkan perbandingan antara output dan
input ini. Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi. Peningkatan
produktivitas dapat dicapai dengan dua cara yaitu pengurangan input saat output
konstan atau sebaliknya peningkatan output di saat input konstan. Keduanya
mencerminkan peningkatan produktivitas. Dari segi ekonomi, input adalah tenaga
kerja, modal, dan manajemen yang diintegrasikan dalam suatu sistem produksi.
Manajemen menciptakan sistem produksi yang menghasilkan proses transformasi
dan input menjadi output.
2.3.1 Pengukuran Produktivitas
11
itu, produktivitas dengan beberapa faktor mencerminkan perbandingan antara
berbagai atau semua elemen sumber daya (input) dan produk atau layanan yang
dihasilkan (output).
2.3.2 Variabel Produktivitas
12
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Peningkatan produktivitas sangat
mungkin terjadi, walaupun hal tersebut sulit dan mahal.
b. Modal
Manusia merupakan makhluk hidup yang mempergunakan alat.
Investasi modal merupakan salah satu alat tersebut. Inflasi dan pajak
meningkatkan modal membuat investasi menjadi mahal. Saat modal yang
diinvestasikan per pekerja menurun, produktivitas juga menurun.
Menggunakan lebih banyak tenaga kerja daripada modal dapat
mengurangi tingkat pengangguran jangka pendek, namun membuat
ekonomi menjadi tidak produktif dan mendorong upah minimum pekerja
menjadi lebih rendah pada jangka panjang. Investasi modal sering
merupakan kebutuhan, tetapi lebih sering tidak cukup untuk meningkatkan
produktivitas. Pertukaran antara modal dan tenaga kerja selalu berubah.
Semakin tinggi tingkat suku bunga semakin banyak proyek yang
membutuhkan modal besar "tersingkir" karena tingkat pengembalian
investasi semakin kecil. Manajer menyesuaikan rencana investasi dengan
perubahan modal. Modal berkontribusi sekitar 38% dari peningkatan
produktivitas tahunan.
c. Manajemen
Manajemen merupakan faktor produksi dan sumber daya ekonomi.
Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan modal
digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas. Manajemen
bertanggung jawab pada sekitar 52% dari peningkatan produktivitas
tahunan termasuk di dalamnya, peningkatan yang didapatkan melalui
penerapan teknologi dan penggunaan ilmu pengetahuan. Penerapan
teknologi dan ilmu pengetahuan memerlukan pelatihan dan pendidikan.
Pendidikan akan selalu menjadi hal yang penting yang menghabiskan
biaya besar pada masyarakat maju. Masyarakat pasca industri adalah
masyarakat berbasis teknologi yang membutuhkan pelatihan pendidikan,
dan pengetahuan. Karena itu, mereka disebut sebagai masyarakat yang
13
terdidik. Masyarakat terdidik (knowledge society) adalah masyarakat
dengan tenaga kerja yang telah berpindah, dari pekerjaan kasar ke
pekerjaan yang berbasis teknologi dan informasi yang tentunya
memerlukan pendidikan dan pengetahuan.
Produktivitas Operasional
14
contoh penerapan etika dan tanggung jawab sosial dalam manajemen operasional
meliputi:
a. Keputusan Bisnis: Menilai konsekuensi jangka panjang dari keputusan
bisnis, termasuk dampaknya pada karyawan, pelanggan, masyarakat, dan
lingkungan.
b. Perlakuan Karyawan: Memastikan kondisi kerja yang aman, adil, dan
menghormati hak asasi manusia karyawan. Ini mencakup memberikan gaji
yang layak, jam kerja yang wajar, dan fasilitas yang sesuai.
c. Hubungan dengan Pemasok: Beroperasi dengan integritas dalam hubungan
bisnis dengan pemasok, termasuk pembayaran yang tepat waktu, ketepatan
dalam pesanan, dan menjaga hubungan saling menguntungkan.
d. Dampak Lingkungan: Mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam
operasional, seperti pengelolaan limbah yang benar, penggunaan energi
yang efisien, dan pertimbangan terhadap jejak karbon.
e. Kepatuhan Hukum: Mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku, serta
menghindari perilaku yang melanggar standar etika dan hukum.
f. Pengambilan Keputusan: Menggunakan pertimbangan etika saat
menghadapi situasi sulit atau kontroversial, dan berupaya untuk mencari
solusi yang menghormati nilai-nilai moral.
g. Transparansi: Berkomunikasi secara jujur dan terbuka kepada pemangku
kepentingan mengenai praktek operasional, kinerja bisnis, dan dampaknya.
Penerapan etika dalam manajemen operasional membantu perusahaan
menjaga reputasi yang baik, mendapatkan kepercayaan pelanggan dan pemangku
kepentingan, serta memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan
sekitar. Tanggung jawab sosial dalam manajemen operasional bukan hanya
tentang mencari untung, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif pada
masyarakat dan lingkungan. Dengan mengintegrasikan tanggung jawab sosial,
perusahaan dapat membangun reputasi yang baik dan berkelanjutan, mendapatkan
dukungan dari pemangku kepentingan, dan berkontribusi pada pembangunan yang
berkelanjutan secara lebih luas.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005), Manajemen operasi adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output. Seluruh organisasi melakukan tiga fungsi
untuk menciptakan barang dan jasa. Ketiga fungsi tersebut ialah produksi,
keuangan atau akuntansi dan pemasaran. Selain itu terdapat fungsi lainnya yang
mendukung ketiga fungsi inti sehingga dapat beroperasi secara efektif. Hal ini
misalnya mencakup fungsi teknis, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi sistem
informasi. Kesuksesan perusahaan tidak semata-mata bergantung pada pimpinan
dan tata kelola perusahaan, melainkan juga pada tingkat komitmen karyawan
terhadap tindakan dan pencapaian sasaran organisasi. Peningkatan produktivitas
bergantung pada tiga variabel produktivitas (productivity variable) yaitu tenaga
kerja, modal dan manajemen. Sejarahnya sekitar 10% peningkatan produktivitas
tahunan dikaitkan dengan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja. Modal
berkontribusi sekitar 38% dari peningkatan produktivitas tahunan. Manajemen
bertanggung jawab pada sekitar 52% dari peningkatan produktivitas tahunan
termasuk di dalamnya, peningkatan yang didapatkan melalui penerapan teknologi
dan penggunaan ilmu pengetahuan. Etika dan tanggung jawab sosial adalah
komponen penting dalam manajemen operasional. Dalam manajemen operasional,
ini bisa mencakup praktik-praktik seperti pengelolaan limbah yang ramah
lingkungan, memastikan kondisi kerja yang aman bagi karyawan, serta
berkontribusi pada komunitas di sekitar melalui program-program sosial.
Beberapa contoh penerapan etika dan tanggung jawab sosial dalam manajemen
operasional meliputi, keputusan bisnis, perlakuan karyawan, hubungan dengan
pemasok, dampak lingkungan, kepatuhan hukum, pengambilan keputusan dan
transparansi. Penerapan etika dalam manajemen operasional membantu
16
perusahaan menjaga reputasi yang baik, mendapatkan kepercayaan pelanggan dan
pemangku kepentingan, serta memberikan dampak positif pada masyarakat dan
lingkungan sekitar. Tanggung jawab sosial dalam manajemen operasional bukan
hanya tentang mencari untung, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif
pada masyarakat dan lingkungan.
3.2 Saran
a. Tim yang Terlatih dan Komunikasi yang Efektif: Tim yang terlatih dengan
baik dapat menjalankan operasi dengan lebih baik. Fasilitasi komunikasi
yang efektif antara tim dan departemen berbeda untuk menghindari
kesalahpahaman dan mempercepat alur kerja.
b. Pemantauan Kinerja: Gunakan indikator kinerja kunci (KPI) untuk
memantau kinerja operasional. Ini membantu mengidentifikasi area
dimana perbaikan diperlukan.
c. Pengelolaan Risiko: Identifikasi risiko operasional dan temukan cara untuk
menguranginya. Siapkan rencana darurat untuk mengatasi masalah yang
mungkin muncul.
d. Penetapan Tujuan yang Jelas: Setiap anggota tim harus memiliki
pemahaman yang jelas tentang tujuan proyek atau tugas. Ini membantu
dalam fokus dan motivasi.
e. Delegasi yang Bijaksana: Jangan takut untuk mendistribusikan tanggung
jawab. Delegasi yang tepat membantu meringankan beban kerja Anda dan
memberikan kesempatan pengembangan kepada anggota tim.
17
DAFTAR PUSTAKA
18