Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Kewirausahaan Islami

Dosen Pengampu : Dhiyas Mayangsari, S.E., M.MPAR.

Disusun Oleh :

1. Achmad Fatulloh (195211248)


2. Nafi’i Nur Insani (195211257)
3. Anisa Wahyu Lutfianawati (195211261)
4. Arya Mido Sunarto (195211264)
5. Shalsabilla (195211268)
6. Alifiah Sarah (195211287)

Kelompok 4

Kelas : 4G/Manajemen Bisnis Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh.

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Kewirausahaan Islami tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan
pengikutnya sampai akhir zaman nanti. Aamiin.

Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi syarat penilaian mata kuliah
Kewirausahaan Islami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dhiyas
Mayangsari, S.E., M.MPAR. selaku Dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan Islami
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Kami ucapkan terima kasih
pula kepada kedua orang tua dan teman-teman yang telah mendukung kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sebagai penyusun pastinya tidak lepas dari kesalahan
penulisan maupun yang lain. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala
kekurangannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami
mohon kritik dan saran yang membangun agar menjadikan pembelajaran bagi kami
untuk kedepannya agar lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh.

Serang, 23 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------- i

DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I. PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------ 1

A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah------------------------------------------------------------- 1
C. Tujuan--------------------------------------------------------------------------- 2

BAB II. PEMBAHASAN------------------------------------------------------------------- 3

A. Manajemen Produksi dan Operasi------------------------------------------- 3


B. Manajemen Pemasaran dan Digital Marketing---------------------------- 7
C. Analisis SWOT----------------------------------------------------------------- 11
D. Strategi Pemasaran------------------------------------------------------------- 13

BAB III. PENUTUP------------------------------------------------------------------------- 20

A. Kesimpulan--------------------------------------------------------------------- 20
B. Saran----------------------------------------------------------------------------- 20

DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------------- 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalianyang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan
itu makamanajemen produksi merupakan proses pengambilan keputusan
didalam usahauntuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang
berupa tepatwaktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh
karena itumanajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan
dalam fungsi produksi. Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung
jawab seorangmanajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih
besar dari pada apayang dia dapat lakukan sendiri Sehingga membutuhkan
bantuan orang lain dalammencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer
produksi yang akan menentukankeberhasilan organisasi perusahaan sebagai
produsen yang baik, selanjutnyakeberhasilan usaha suatu perusahaan dalam
mencapai tujuan dan sasarannyaditentukan oleh kemampuan manajer produksi,
serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping
kemampuan manajemen puncak ataudireksi untuk menciptakan hasil sinergi dari
seluruh kegiatan bersama perusahaan
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat
diartikansebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan
pasar.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada maka yang menjadi permasalahan pada
makalah ini adalah:
1. Apa itu Manajemen Produksi? Apakah sama atau berbeda dengan Manajemen
Operasi?

1
2. Apa pengertian dari Manajemen Pemasaran?
3. Bagaimana maksud dari analisis SWOT?
4. Bagaimana strategi pemasaran yang terjadi dalam dunia bisnis?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana Manajemen Produksi dan Manajemen Operasi.
2. Mengetahui pengertian dari Manajemen Pemasaran.
3. Mengenal lebih jauh bagaimana dan apa itu analisis SWOT.
4. Mengetahui strategi pemasaran yang baik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Produksi dan Operasi


1. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian kegiatan fungsi produksi. Ini menggabungkan dan
mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam subsistem produksi
organisasi menjadi produk bernilai tambah secara terkendali sesuai kebijakan
organisasi.
Sedangkan Menurut Everete E. Adam dan Ebert J. Ronald (1996) dalam
bukunya Production and Operation Management, definisi Manajemen Produksi
dan Operasi adalah pengelolaan proses konversi dari input (masukan) menjadi
output (keluaran), baik berupa produk manufaktur (goods) maupun jasa
(services). Input dapat berupa lahan, pekerja, investasi, manajemen, teknologi,
dan lain-lain. Sedangkan output yang diperoleh biasanya berupa jasa pelayanan,
barang-barang konsumsi dan lain-lain.
Jika fokus perhatian terhadap proses konversi atau produksi yang
keluarannya berupa barang (goods) disebut Manajemen Produksi, namun jika
keluarannya berupa jasa (services) disebut Manajemen Operasi. Namun pada
saat ini kedua istilah tersebut lebih sering digunakan secara bersama-sama
menjadi Manajemen Produksi dan Operasi.
2. Tujuan Manajemen Poduksi
Tujuan manajemen produksi adalah menghasilkan barang dengan kualitas
dan kuantitas yang tepat pada waktu yang tepat dan biaya produksi yang tepat.
Kualitas produk dibuat berdasarkan kebutuhan pelanggan. Kualitas yang tepat
belum tentu kualitas terbaik. Hal ini ditentukan oleh biaya produk dan
karakteristik teknis yang sesuai dengan persyaratan spesifik.
Organisasi manufaktur harus menghasilkan produk dengan jumlah yang
benar karena produksi melebihi permintaan akan menyebabkan modal tertumpuk
dalam bentuk persediaan dan kekurangan persediaan akan menyebakan
kekurangan produksi. Ketepatan waktu pengiriman merupakan salah satu
parameter penting untuk menilai keefektifan departemen produksi. Jadi,

3
departemen produksi harus memanfaatkan sumber input yang optimal untuk
mencapai tujuannya.
Biaya produksi ditetapkan sebelum produk diproduksi. Oleh karena itu,
semua upaya harus dilakukan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang
telah ditentukan sebelumnya, sehingga dapat mengurangi variasi antara biaya
aktual dan standar (yang telah ditentukan sebelumnya).
3. Mengelola Sistem Produksi/Operasi.
Manajemen Produksi dan Operasi berfungsi meminimasi biaya produksi,
khususnya yang berkaitan dengan tenaga kerja, dimana pada saat sekarang biaya
tenaga kerja cukup tinggi. Dengan mempelajari Manajemen Produksi dan
Operasi diusahakan tingkat efisiensi atau produktifitas tenaga kerja yang
maksimal agar diperoleh cost yang minimal.
4. Peranan Strategis Manajemen Produksi dan Operasi.
Dalam mengembangkan strategi organisasi secara keseluruhan, prioritas
strategi yang diterapkan harus berdasarkan empat karakteristik sebagai berikut :
a) Quality (Product performance), artinya penampilan dan kualitas produk
yang dihasilkan harus mampu bersaing atau kompetitif.
b) Cost Efficiency (Low product price), dengan efisiensi pada proses konversi
dapat dihasilkan produk berkualitas dengan harga murah.
c) Dependability (reliable, timely delivery etc), artinya produk yang dihasilkan
dapat memberikan tingkat keandalan yang tinggi, dapat dipertanggung
jawabkan dan tepat waktu sampai di tangan konsumen.
d) Flexibelity (responding rapidly), artinya produk yang dihasilkan harus selalu
disesuaikan dengan selera masyarakat pengguna (konsumen).
5. Jenis - Jenis Proses Produksi
a) Proses produksi terus-menerus: adalah proses produksi yang terdapat pola
atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
b) Proses produksi terputus-putus: adalah proses produksi yang tidak terdapat
urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang
jadi.
6. Sistem Operasi

4
Sistem operasi mengubah input agar menghasilkan output yang dibutuhkan
oleh pelanggan. Ini mengubah sumber daya fisik menjadi keluaran, yang
fungsinya adalah untuk memuaskan keinginan pelanggan, untuk menyediakan
beberapa utilitas bagi pelanggan. Di beberapa organisasi, produk itu bersifat
fisik baik (hotel) sedangkan di lain itu adalah layanan (rumah sakit). Layanan
bus dan taksi, penjahit, rumah sakit dan pembangun adalah contoh sistem
operasi.
7. Konsep Operasi
Operasi didefinisikan sebagai keterkaitan antara misi organisasi, teknologi
dan proses manusia dan manajerial. Operasi dalam suatu organisasi dapat
dikategorikan menjadi operasi manufaktur dan operasi layanan. Operasi
manufaktur adalah proses konversi yang mencakup manufaktur, yaitu
menghasilkan keluaran yang nyata: sebuah produk, sedangkan proses konversi
yang mencakup layanan menghasilkan keluaran tidak berwujud: akta, kinerja,
usaha.
8. Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi memperhatikan konversi input menjadi
output, menggunakan sumber daya fisik, sehingga dapat memberikan utilitas
yang diinginkan kepada pelanggan sambil memenuhi tujuan organisasi lainnya
mengenai efektivitas, efisiensi dan kemampuan yang akan diadopsi; yang
berbeda dari fungsi lain seperti personil, pemasaran, keuangan, dan sebagainya.
Manajemen produksi dan operasi juga memberikan perhatian utamanya untuk
'konversi dengan menggunakan sumber daya fisik.'
Aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam fungsi manajemen produksi dan
operasi sebagai berikut:
a) Lokasi fasilitas
Lokasi fasilitas untuk operasi adalah keputusan kapasitas jangka
panjang yang melibatkan komitmen jangka panjang mengenai faktor-faktor
geografis secara geografis yang mempengaruhi organisasi bisnis sehingga
merupakan sebuah keputusan strategis bagi sebuah organisasi.
b) Tata letak bangunan dan penanganan material

5
Tata letak bangunan mengacu pada penataan fasilitas fisik yang
merupakan konfigurasi departemen, pusat kerja dan peralatan dalam proses
konversi. Tujuan keseluruhan tata letak pabrik adalah merancang suatu
pengaturan fisik yang memenuhi kualitas dan kuantitas keluaran yang
dibutuhkan secara ekonomis.
c) Desain produk
Desain produk berkaitan dengan konversi gagasan menjadi kenyataan.
Setiap organisasi bisnis harus merancang, mengembangkan dan
mengenalkan produk baru untuk strategi bertahan dan pertumbuhan.
Mengembangkan produk baru dan meluncurkannya di pasar merupakan
tantangan terbesar yang dihadapi oleh organisasi. Seluruh proses identifikasi
kebutuhan untuk pembuatan produk secara fisik melibatkan tiga fungsi:
pemasaran, pengembangan produk, manufaktur.
Pengembangan produk menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang
diberikan dengan memasarkan ke spesifikasi teknis dan merancang berbagai
fitur ke dalam produk sesuai spesifikasi tersebut. Manufaktur memiliki
tanggung jawab untuk memilih proses dimana produk dapat diproduksi.
Desain dan pengembangan produk memberikan hubungan antara pemasaran,
kebutuhan dan harapan pelanggan dan aktivitas yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk.
d) Proses desain
Desain proses adalah pembuatan keputusan makroskopis dari
keseluruhan rute proses untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
Keputusan ini mencakup pemilihan suatu proses, pilihan teknologi, analisis
aliran proses dan tata letak fasilitas. Oleh karena itu, keputusan penting
dalam perancangan proses adalah menganalisis alur kerja untuk mengubah
bahan baku menjadi produk jadi dan memilih stasiun kerja untuk masing-
masing yang termasuk dalam alur kerja.
e) Kontrol produksi dan perencanaan
Perencanaan dan pengendalian produksi dapat didefinisikan sebagai
proses perencanaan produksi terlebih dahulu, menetapkan rute yang tepat
untuk setiap item, menetapkan tanggal mulai dan akhir untuk setiap item,

6
untuk memberikan pesanan produksi ke toko-toko dan untuk
menindaklanjuti kemajuan produk sesuai pesanan.
f) Kontrol kualitas
Quality Control (QC) didefinisikan sebagai sistem yang digunakan
untuk mempertahankan tingkat kualitas yang diinginkan dalam produk atau
layanan; merupakan kontrol sistematis dari berbagai faktor yang
mempengaruhi kualitas produk. Kontrol kualitas bertujuan untuk mencegah
kerusakan pada sumbernya, bergantung pada sistem umpan balik yang
efektif dan prosedur tindakan korektif. Kontrol kualitas juga didefinisikan
sebagai 'teknik manajemen industri yang menggunakan produk dengan
kualitas yang dapat diterima secara seragam'. Ini adalah keseluruhan koleksi
kegiatan yang memastikan bahwa operasi akan menghasilkan produk dengan
kualitas optimal dengan biaya minimum.
g) Pengelolaan bahan
Pengelolaan material adalah aspek fungsi manajemen terutama terkait
dengan perolehan, pengendalian dan penggunaan bahan yang dibutuhkan dan
arus barang dan jasa yang berhubungan dengan proses produksi dan
memiliki beberapa tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
h) Manajemen pemeliharaan
Dalam industri modern, peralatan dan mesin merupakan bagian yang
sangat penting dari usaha produktif total. Oleh karena itu, kemalasan atau
downtime menjadi sangat mahal. Oleh karena itu, sangat penting bahwa
mesin pabrik harus dipelihara dengan baik.

B. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran dalam perusahaaan merupakan faktor penting dalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan kesuksesan perusahaan
perusahaan dimasa yang akan datang. Namun kegiatan pemasaran tersebut tidak
akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan manajemen yang baik
pula.

7
Menurut Buchari Alma (2004: 130) Manajemen pemasaran adalah
merencanakan, pengarahan serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam
perusahaan ataupun bagian di pemasaran.
Menurut Philip Kotler/Amstrong (2002:14) terjemahan Wilhelmus W.
Bakowatun “Manajemen pemasaran ialah analisis, perencanaan, pelaksanaan,
serta pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, serta mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.”
Menurut Lupiyo Adi (2006:6) “Manajemen pemasaran adalah suatu
analisis perencanaan, pelaksanaan serta control program-program yang telas
direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang
diinginkan pada konsumen yang ditujuh untuk memperoleh keuntungan pribadi
maupun keuntungan bersama.”
Dari pengertian tentang manajemen pemasaran di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa manajemen pemasaran adalah menganalisa, merencanakan,
melaksanakan serta pengawasan terhadap program mana yang dituju dengan
maksud mencapai tujuan perusahaan dan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaan di masa yang akan datang.
2. Pengertian Digital Marketing
Pengertian Digital Marketing dalam perspektif seorang pengusaha atau
pebisnis lebih kepada sistem pemasaran dengan menggunakan media internet.
Sudah pasti, di dalamnya termasuk mobile phone hingga beberapa situs jejaring
sosial lainnya. Hanya saja, agar teknik ini lebih mengena kepada sasaran,
sepertinya Teknik promosi lebih dikesampingkan dan mengutamakan
komunikasi. Menjalin hubungan secara personal dengan konsumen dengan cara
mendengar keluhan atau saran akan membuat pelanggan lebih merasa dihargai.
Yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah terhadap perkembangan
bisnis terutama brand perusahaan. Terlihat sederhana namun sulit untuk
dipastikan terlebih bagi mereka yang kurang memahami akan pengertian digital
marketing sebenarnya.
Menurut Urban (2004:2) Digital Marketing menggunakan internet dan
teknologi informasi untuk memperluas dan meningkatkan fungsi marketing

8
tradisional. Definisi ini berkonsentrasi pada seluruh marketing tradisional. Kita
juga dapat menyatakan bahwa pendapat seperti interactive marketing, one-toone
marketing, dan e-marketing. Erat kaitannya dengan digital marketing.
Menurut Ridwan Sanjaya & Joshua Tarigan (2009:47) adalah kegiatan
marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web
seperti blog, web site, email, adwords, ataupun jejaring social. Tentu saja digital
marketing bukan hanya berbicara tentang marketing internet.
Adapun teori dari Digital Marketing, adalah :
a) Content Marketing (Pemasaran Konten) adalah sebuah cara menjangkau
hubungan dan mempertahankan pelanggan lewat konten-konten yang
berbasis kepentingan pelanggan.
b) Search Engine Marketing (Teknik Pemasaran Produk) adalah sebuah cara
mencari informasi produk melalui search engine atau mesin pencari dengan
mengetikkan kata atau produk yang akan dibeli.
c) Social Media Strategy (Strategi Sosial Media) adalah sebuah cara
memasarkan produk melalui media social, seperti blog, facebook, twitter,
dan lain-lain.
d) Konsep Pull (Menarik) merupakan konsep yang menjelaskan bahwa
konsumenlah yang aktif dalam pencarian informasi ataupun lainnya
mengenai produk yang ingin dibelinya tersebut.
e) Konsep Push (Dorong) merupakan konsep komunikasi yang dilakukan oleh
pemasar kepada calon customer atau customer bisa melalui email, SMS atau
RSS.
Digital Marketing juga dapat diartikan suatu usaha untuk
mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat
menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran
digital juga mencakup banyak Teknik dan praktik yang terkandung dalam
kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan pemasaran tanpa
internet membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen utama
lainnya seperti ponsel, SMS, menampilkan spanduk, dan digital luar. Pemasaran
digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi, dan
teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan

9
multimedia. Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara
pasar, dan konsumen. Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk
mendukung pelayanan perusahaan dan keterlibatan dari konsumen.
Digital Marketing menggunakan internet dan teknologi informasi untuk
memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisional. Definisi ini
berkonsentrasi pada seluruh marketing tradisional. Kita juga dapat menyatakan
bahwa pendapat seperti “interactive marketing”, one-to-one marketing dan
“e-marketing” erat kaitannya dengan “digital marketing”.
Perkembangan dari digital marketing melalui web, telepon genggam dan
perangkat games, menawarkan akses baru periklanan yang tidak digembor-
gemborkan dan sangat berepengaruh. Jadi mengapa para marketer diseluruh asia
tidak mengalihkan penggunan budget dari marketing tradisional seperti TV,
Radio dan media cetak ke arah media teknologi baru dan media yang lebih
interaktif.
Dalam hal ini terdapat Indikator-indikator yang mempengaruhi Digital
Marketing tersebut :
a) ROI (Return on Investment), dalam Bahasa Indonesia, ROI disebut juga laba
atas investasi. Dari sekian banyak biaya yang dikeluarkan untuk sebuah
kegiatan digital marketing, tentu harus mengetahui apakah kegiatan tersebut
efektif atau tidak, memberi laba atau tidak bagi perusahaan.
b) Value Exchange (Nilai), menentukan value exchange disini maksudnya
adalah value atau nilai apa yang nantinya akan kita berikan kepada customer
kita dalam memasarkan produk. Tujuan untuk value yang baik sendiri adalah
untuk menciptakan loyalitas customer sehingga dengan begitu customer akan
menjadi bagian yang tidak lepas dari kesuksesan pemasaran digital.
c) Objectives ( Objektif ), bisa dikatakan goal atau tujuan apa yang akan dikejar
oleh seorang praktisi digital marketing dalam melakukan kegiatannya. Untuk
strategi digital marketing sendiri itu tidak akan lepas dari objektif yang
dibuat, sehingga perlu adanya diskusi yang panjang mengenai objektif
sebelum melaksanakan Strategi pemasaran Digital (Digital Marketing).
d) Tactics and Evaluation (Taktik dan Evaluasi), banyak Teknik dan alat digital
yang tersedia untuk mewujudkan target dalam pemasaran Digital. Setiap

10
taktik memiliki kekuatanmisalnya, akuisisi (mendapatkan pelanggan baru)
mungkin terbaik didorong oleh iklan pencairan, sementara email adalah
salah satu alat yang paling efektif untuk menjual lebih banyak produk untuk
pelanggan yang sudah ada. Oleh Karena itu setelah menentukan objektif
maka penyesuaian terhadap taktik didasari oleh objektif dan value yang ingin
dicapai.
e) Ongoing Optimization (Pengoptimalan berlangsung), Hal yang paling
menarik dari pemasaran digital adalah sifatnya yang dinamis, fleksibel dan
lincah. Artinya seorang digital marketer harus dituntut untuk up to date
seiring dengan perkembangan jaman.

C. Analisis SWOT
1. Pengertian analisis SWOT
Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup upaya-upaya untuk
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan
kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat
diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan, dokumen pemerintah,
pemasok, kalangan perbankan, rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan
menggunakan jasa lembaga pemindaian untuk memperoleh kliping surat kabar,
riset di internet, dan analisis tren-tren domestik dan global yang relevan.
Fredi Rangkuti (2004: 18) menjelaskan Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses
pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan
strategi harus menganalisa faktorfaktor strategi perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang saat ini. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman
(threats) dengan faktor internal kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness).
2. Faktor-faktor SWOT

11
Menurut (Irham Fahmi, 2013) untuk menganalisis secara lebih tentang
SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting
dalam analisis SWOT, yaitu:

a) Faktor eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and
threats (O dan T). Faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang
terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
perusahaan dan mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro,
ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
b) Faktor internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and
weaknesses (S dan W). Faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi
dalam perusahaan yang mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan
(decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam
manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya
manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan
budaya perusahaan (corporate culture).
3. Model Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor internal
dimasukan kedalam matrik yang disebut matrik faktor strategi internal atau
IFAS (Internal Strategic Factor Analisis Summary). Faktor eksternal
dimasukkan kedalam matrik yang disebut matrik faktor strategi eksternal EFAS
(Eksternal Strategic Factor Analisis Summary). Setelah matrik faktor strategi
internal dan eksternal selesai disusun, kemudian hasilnya dimasukkan dalam
model kuantitatif, yaitu matrik SWOT untuk merumuskan strategi kompetitif
perusahaan.
4. Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

12
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat
menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis.
a) Strategi SO (Strength-Opportunities) Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya.
b) Strategi ST (Strenghts-Threats) Adalah strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c) Strategi WO (Weknesses- Opportunities) Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.
d) Strategi WT (Weknesses- Threats) Strategi ini berdasarkan pada kegiatan
yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.

D. Strategi Pemasaran
Sebelum memulai menjalankan program pemasaran, SDM di bidang
pemasaran perlu merumuskan strategi pemasaran untuk produk yang akan
dipasarkan. Strategi pemasaran akan berpengaruh pada penentuan produk (termasuk
nama atau merek dan kemasan), penetapan harga, dan penempatan produk di media
online (digital precense).
Strategi pemasaran itu antara lain menetapkan target pasar untuk produk yang
akan dipasarkan sesuai segmen segmen pasar yang ada. Kemudian menentukan
posisi produk di pasar terhadap produk lain atau pesaing. Ketiga proses penyusunan
strategi pemasaran ini disingkat STP (Segmenting, Targeting, Positioning).
Contoh suatu produk smartphone akan dibuat dan dipasarkan pada salah satu
segmen pasar berdasarkan penghasilan. Misal ada segmen pasar bawah (kelompok
berpenghasilan rendah), segmen tengah (kelompok berpenghasilan sedang), dan
segmen atas (kelompok berpenghasilan tinggi). Targeting adalah memilih salah satu
atau beberapa segmen yang ada, misal memilih segmen bawah. Produk segmen
bawah tidak membutuhkan kualitas tinggi, tapi harga murah. Positioning di pasar
dapat memfokuskan layanan purna jual mudah diperbaiki di banyak tempat, untuk

13
membedakan dengan pesaing produk serupa berharga murah yang lemah dalam
layanan purna jual. 
Strategi pemasaran menurut Philip Kolter adalah suatu serangkaian
pandangan dan pola pikir (mindset) dalam pemasaran yang akan dipergunakan untuk
mencapai apa yang menjadi tujuan marketing. Di dalam pola pikir tersebut
terkandung strategi yang terperinci mengenai sasaran pasar atau target market,
dimana posisinya, bauran serta anggaran untuk pemasaran. Kotler & Keller (2006)
menguraikan pilihan-pilihan strategi bagi masing-masing posisi sebagai berikut:
1. Strategi Pemimpin Pasar
Pemimpin pasar merupakan bagaia pasar terbesar di industri dan
biasanya mengendalikan pasar melalui perubahan harga, introduksi produk-
produk baru, cakupan distribusi, dan intensitas promosi, sebagai pemimpin
pasar, perusahaan harusmenganbil tindakan dalam tiga hal. Pertama, perusahaan
harus menhgembangkan cara-cara untuk meningkatkan permintaan pasar total.
Kedua, perusahaan harus melindungi bagian pasarnya saat ini dengan cara-cara
bertahan dan menyerang yang efektif. Ketiga, perusahaan harus senantiasa
meningkatkan bagian pasarnya, meskipun besaran pasarnya relatiif konstan.
Startegi pemasaran yang tersedia bagi pemimpin pasar adalah:
a. Ekespansi pasar total
Adalah mengembangakan pasar total (total market) yang dapat dilakukan
melaui tiga vara, yaitu:
1. Pengunaan Baru (New User), yaitu mencari segmen yang belum
menggunakan produk tertentu sehingga permintaan terhadap terhadap
produk tersebut meningkat.
2. Kegunaan Baru (New Uses), yaitu mencari kegunaan- kegunaan baru
untuk produk tertentu sehingga permintaan terhadap produk tersebut
meningkat.
3. Menggunakan lebih banyak (More Usage), yaitu mendorong konsumen
saat ini untuk menggunakan lebih banyak dengan berbagai alasan.
Minum air mineral delapan gelas sehari adalah baik untuk kesehatan. Jika
konsumen percaya dengan himbauan tersebut maka pasar total untuk air
minum.

14
b. Strategi bertahan
Adalah mempertahankan posisi pasar yang telah diaca[pai oleh pemimpin
pasar agar tidak diaganggu atau direbut oleh pesaing. Pemasran sama dengan
peperangan (Ries & Trout, 1986). Pemimpin pasar dapat mempertahankan
posisinya melalui strategi-strategi sebagai berikut:
1. Position defense (pertahan posisi), adalah menguasai dan
mempertahankan ruang pasar yang paling menguntungka di benak
konsumen, sehingga kekuatam merek tersebut nyaris tak terkalahkan.
2. Flank defense (pertahan lambung), adalah strategi untuk melindungi sisi
lemah dari suatu produk. Jika sisi lemah ini tidak dlindungi, akan
dijadikan titik serangan bagi pesaing.
3. Pre-emptive defense (pertahan mendahului), merupakan gerakan agresif
menyerang sebelum diserang oleh pesaing. Contoh Bank BCA secara
agresif senantiasa menambah jumlah Kantor Cabang Pembantu dan
jumlah ATM, sehingga nyaris menutup gerakan pesaing.
4. Counteroffesiensive defense (perusahaan menyerang balik), adalh
melakukan serangan balasan apabila pesaing melakukan serangan, baik
melakukan secara frontal, atau melakukan serangan di jantung
pertahanan lawan.
5. Mobile defense(pertahanan bergerak) adalah strategi bertahan dengan
dua cara, yaitu perluasan pasar (market broadening) dengan bergeser ke
kebutuhan generik, dan diversifikasi pasar (market deversification)
dengan bergeser ke industri yang tidak terkejut terkait dengan industri
semula.
6. Contraction defense (pertahanan kontraksi) adalh tindakan ketika
pemimpin pasar merasa tidak perlu lagi mempertahankan suatu wilayah
alias mundur dari wilayah tertentu yang dianggap lemah dan
memfokuskan sumber daya pada wilayah kuat.
c. Meningkatkan pangsa pasar
Adalah sytrategi merebut pangsa pasar dari pesaing. Atau dengan
cara lain, pemimpin pasar dapat saja mengakuisi merek pesaing

15
sehingga pangsa pasarnya langsung bertambah dari penguasaan dua
merek atau lebih.

2. Strategi Penantang Pasar


Strategi-strategi yang tersedia bagi penantang pasar adalah:
a. Frontal attack (serangan frontal), merupakan serangan langsung pada segi
produk, iklan, harga, dan distribusi persaingannya. Dalam serangan frontal
berlaku prinsip kekuatan (principle of force) yang menyebutkan bahwa pihak
yang memiliki sumber daya yang lebih besar akan memenangi pertarungan
b. Flank attack (serangan lambung), merupakan serangan yang dapat
ditunjukan pada dimensi geografik atau pada dimensi segmen dimana
dimensi tersebut merupakan titik lemah dari pemimpin pasar. Serangan
lambung biasnya membutuhkan sumber daya yang lebih kecil daripada
serangan frintal, dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi.
c. Encirclement attack (sersangan mengepung), merupakan serangan di
bebearapa front yang dilakukan sekaligus.
d. Bypass attack (serangan pintas), merupakan strategi menyerang secara tidak
langsung dengan mengambil jalan pintas melalui tiga cara, yaitu diversifikasi
ke produk yang tidak terkait, diversifikasi ke pasar baru, dan melakukan
lompatan teknologi sehingga produk pesasing menjadi ketinggalan jaman.
e. Guerrilla warfare (serangan gerilya), merupakan serangan-serangan kecil dan
terputus-putus untuk melemahkan pesaing, dengan menggunakan cara-car
konvensional maupun inkonvensional yang pada akhirnya menguasai
wilayah sempit.
Strategi-strategi yang lebih spesifik bagi penantang pasar dan dapat
dilakukan beberapa alternatif sekaligus adalah:
1. Pemberian diskon harga.
2. Menawarkan baranf dengan harga lebih murah.
3. Menawarkan barang-barang dengan prestis atau mewah.
4. Menawarkan berbagai jenis barang.
5. Melakukan inovasi produk.
6. Mengembangkan inovasi distribusi.

16
7. Menekan biaya produksi.
8. Iklan dan promosi intensif.

3. Strategi Pengikut Pasar


Perusahaan dengan posisi debagai pengikut pasar, dapat menggunakan
pilihan strategi berikut:
a. Counterfiter, sesuai arti harafiah to counterfate adalah memalsukan. Banyak
kita jumpai produk-produk palsu di pasar yang dibuat pengikut pasar. Ini
adalah salah satu strategi, namun dari segi hukum strategi ini tidak
dibenarkan alias ilegal.
b. Cloner, cloner bersifat legal, pengikut pasar membuat produk ynag mirip
dnegan pemimpin pasar yang sukses.
c. Imitataor, imitator artinya peniru (to imitate berarti menirukan). Pengikut
pasar membuat produk yang sama sekali berbeda sebgai pilihan bagi
konsumen terhadap produk pemimpin pasar yang sukses.
d. Adapter, adalah mengadaptasi produk pemimpin pasar dengan mendesain
produk yang sama sekali baru di kategaori ama setelah memepelajari
kekuatan dan kelemahan produk pemimpin tersebut.
4. Strategi Perelung Pasar
Gagasan pokok untuk strategi perelung pasar adalah spesialisasi.
Perelung pasar (market nivher) berusha mencari dan menggarap pasar yang lebih
sempit tetapi cuckup mebnguntungkan, yang biasanya diabaikan oleh pemimpin
pasar, peran spesialisasi yang terbuka bagi perelung pasar adalah:
a. End-user spesalis.
b. Vertical-level specialist.
c. Customer-size spcialist.
d. Specific-customer specialist.
e. Geographic specialist.
f. Product or product-libe specialist,
g. Product-feature specialist.
h. Job-shop specialist.
i. Quality-price specialist.

17
j. Serve specialist.
k. Channel specialist.

5. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Strategi Pemasaran


a) Lingkungan mikro perusahaan
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan
yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu:
1) Perusahaan yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi
pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus
memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan
rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan
perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan
akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena
manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang
lainnya.
2) Pemasok (Supplier) adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para
pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadang kala
perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar,
listrik dan faktor-faktor lain dari pemasok. Perkembangan dalam
lingkungan pemasok dapat memberi pengaruh yang arnat berarti
terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran
perlu mengamati kecenderungan harga dari masukan-masukan
terpenting bagi kegiatan produksi perusahaan mereka. Kekurangan
sumber-sumber bahan mentah, pemogokan tenaga kerja, dan berbagai
kejadian lainnya yang berhubungan dengan pemasok dapat mengganggu
strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan.
3) Para Perantara Pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang
membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi
barang/jasa kepada para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini
meliputi:

18
a. Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu
perusahaan untuk menemukan konsumen. Dan terbagi dua macam,
yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan perwakilan produsen
yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau
mengadakan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki
barang atau jasa itu sendiri.
b. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu
perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari
tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.
c. Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga
penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan
perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu
perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan
produknya ke pasar yang tepat.
d. Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan
asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Produksi adalah salah satu cabang manajemen yang
kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu
barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan
yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan
jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Unsur Manajemen terdiri dari ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.
Tahap Perencanaan, meliputi ; Penentuan strategi operasi; penentuan lokasi
pabrik; Riset dan pengembangan produk; penentuan jumlah produk; penentuan
luas dan pola produksi;penyusunan layout & job design; serta penentuan standar
kerja. Tahap Pelaksanaan, meliputi ; pengaturan bahan baku; pengturan proses
produksi; pemeliharaan dan penggantian fasilitas; perbaikan lingkungan kerja;
dan perbaikan kesejahteraan pekerja. Tahap Pengawasan, meliputi ; pengawasan
kuantitas ; pengawasan kualitas; dan pengawasan biaya produksi dan operasi.
B. Saran
Demikian materi yang dapat kelompok kami sampaikan. Besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang yang telah membacanya.
Disini penulis telah mengusahakan tulisan yang terbaik. Sehingga untuk kurang
lebihnya penulis memerlukan banyak masukan untuk perbaikan selanjutnya. Hal ini
dikarenakan oleh minimnya pengetahuan penulis. Karena keterbatasan pengetahuan
dan referensi penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat disusun lebih baik lagi di masa mendatang.

20
DAFTAR PUSTAKA

Haming, Murdifin dan Mahfud Nurnajamuddin. 2007.Manajemen Produksi Operasi


Buku 1 dan Buku 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono, Siswoyo. 2015. Manajemen Produksi & Operasi untuk Manajer dan
Magister. Buku 2. Bekasi, Jawa Barat: Intermedia Personalia Utama.

Kumar, S. Anil dan N. Suresh. 2008. Production and Operation Management, Second
Edition. New Delhi: New Age International (P) Ltd.

Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis.


International Journal of Economic. Vol. 14 no. 16.

Lucyantoro, Bagus Ilham dan Moch. Rizaldy Rachmansyah. 2017. Penerapan Strategi
Digital Marketing, Teori Antrian Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi
Kasus Di Mybca Ciputra World Surabaya). Jurnal Universitas 45 Surabaya. Vol.
5 No. 1.

Nisak, Zuhrotun. 2013. Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal
Ekonomi Bisnis. Vol. 9 No. 2.

Slack, Nigel, Stuart Chambers and Robert Johnston. 2010. Operation Management,
Sixth Edition. London: Prentice-Hall.

Stevenson, William J. Production/Operations Management. New York: McGrawHill

21

Anda mungkin juga menyukai