Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KEBIJAKAN BISNIS

(Visi Dan Misi Perusahaan Nestle)

OLEH :

NANDA PRATIWI

200905501034

S1 KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ilmiah yang berjudul “visi dan misi perusahaan Nestle” tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kebijakan Bisnis di
Universitas Negeri Makassar. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Analisis Kebijakan Bisnis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saranyang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bulukumba, 15 September 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
A. Latar belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan penulisan ............................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
A. Konsep Pembentukan Visi Perusahaan (Vision) ............................................................ 2
B. Misi Perusahaan (Mission) ................................................................................................ 3
C. Strategi (Strategy) .............................................................................................................. 5
D. Hubungan Antara Perumusan Visi dan Strategi Perusahaan sebagai kebijakan
bisnis ........................................................................................................................................... 8
BAB III......................................................................................................................................... 10
A. Pembentukan Visi Perusahaan (Vision)..................................................................... 10
B. Misi Perusahaan Nestle ................................................................................................ 10
C. Strategi perusahaan Nestle .......................................................................................... 11
D. Hubungan Antara Perumusan Visi dan Strategi Perusahaan sebagai kebijakan
bisnis ..................................................................................................................................... 13
E. Kesimpulan dan saran ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam
bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini
menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-
lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun 1842.
Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada region itu
pada masa tersebut. ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang (digunakan
sebagai bahan baker lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia juga mulai
mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun pada tahun-
tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan produksi air mineralnya.
Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di
dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang
di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di
seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk
melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.

B. Rumusan masalah

1) Visi dan misi perusahaan PT Nestle?


2) Strategi pemasaran PT Nestle?
3) Apa hubungan Antara Perumusan Visi dan Strategi Perusahaan sebagai kebijakan
bisnis?

C. Tujuan penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan
makalah ilmiah ini sebagai syarat kelulusan mata kuliah Analisis Kebijakan Bisnis dan
sebagai bahan pengetahuan bagi penulis.

1
BAB II

KONSEP DAN DEFENISI

A. Konsep Pembentukan Visi Perusahaan (Vision)

Visi merupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do
they want to have). Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-
cara untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan
inspirasi.
Proses perumusan visi-misi maupun tujuan dari sebuah perusahaan atau program
bukanlah proses yang mudah dan tanpa perenungan. Proses ini adalah proses yang
subyektif dan sangat tergantung pada iklim perusahaan. Yang paling penting adalah
bagaimana membangun visi-misi dan tujuan melalui proses yang sedemokratis mungkin.
Yang selanjutnya adalah bagaimana interaksi dari bahasan analisa SWOT, Visi dan Misi
dapat merumuskan sebuah tujuan yang real dan terukur dalam perjalanan roda
perusahaan.
Pengertian visi menurut para ahli
J.B Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and Management”,
visi perusahaan adalah gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang akan
diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
Wibisono
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di
masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari
organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan
untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Kotler
Menurut Kotler visi adalah pernytaan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

2
Sinamo (1984)
Sedangkan menurut Sinamo (1984) menegaskan bahwa “secara ringkas visi
adalah apa yang didambakan organisasi untuk “dimiliki” atau diperoleh dimas a
mendatang (what do we want to have). Sedangkan misi adalah darnbaan tentang kita ini
akan “rnenjadi” apa dimasa depan (what do we want to be).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi, yaitu:


 Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
 Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
 Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi
yang penting.
Penetapan visi perusahaan memiliki tujuan. Adapun tujuan penetapan visi
perusahaan, yaitu:
 Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
 Memiliki orientasi pada mas adepan perusahaan
 Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan
 Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
 Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan

B. Misi Perusahaan (Mission)

Misi adalah suatu proses atau tahapan yang seharusnya dilalui oleh suatu lembaga
atau instansi atau organisasi dengan tujuan bisa mencapai visi yang telah dibuat. Di
samping itu, misi juga dapat diartikan sebagai suatu deskripsi atau tujuan mengapa
sebuah instansi atau organisasi berada di masyarakat.
Ada juga yang menyatakan bahwa misi adalah penjabaran dari suatu visi. Apabila
visi hanya ditulis dalam kalimat yang singkat, maka misi akan menjabarkan visi tersebut
dalam beberapa kalimat yang lebih luas supaya orang yang membacanya lebih mudah
dalam memperoleh pemahaman utuh. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa misi
adalah:
1. Suatu penjabaran dari visi, baik itu visi lembaga, organisasi, ataupun instansi.

3
2. Misi merupakan suatu langkah ataupun tahapan yang semuanya harus dilalui oleh
lembaga yang bersangkytan untuk dapat mencapai visi yang utama.
3. Misi merupakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk bisa merangsang
capaian yang tertulis di dalam misi utama.
Manfaat Misi
 Menentukan tujuan dasar sebuah organisasi
 Menciptakan kondisi organisasi yang sehat seperti pada umumnya
 Menjadi pedoman dalam membuat rencana bisnis
 Membantu individu untuk mengidentifikasi tujuan organisasi
 Memacu organisasi untuk berinovasi untuk menghadapi persaingan
 Membantu individu maupun organisasi dalam mengambil keputusan yang sesuai
dengan visi organisasi
 Memberikan dan menterjemahkan tujuan dasar organisasi sehingga parameter
waktu, biaya, dan kinerja dapat dikontrol dan dievaluasi
Pengertian misi menurut para ahli
Peter Drucker
Misi ialah alasan mendasari eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi
organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis
perusahaan.
Prasetyo dan Benedicta
Misi merupakan produk dan jasa yang diperoleh oleh industri, pasar yang dilayani
dan teknologi yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan konsumen dalam pasar
tersebut.
Whelen
Misi yakni Deretan kalimat yang menjelaskan tujuan atau sebab keberadaan suatu
perusahaan berisikan hal-hal yang di tawarkan perusahaan untuk konsumen bias
berbentuk produk maupun layanan.
Drucker
Misi yaitu latar belakang pokok keberadaan suatu organisasi. penjelasan misi
organisasi, terpenting di tingkat bagian bidang usaha menentukan batasan dan arti
kegiatan bidang usaha industri.

4
C. Strategi (Strategy)

Pengertian Strategi
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David,
p.15, 2004).
Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:
Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:

5
o Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa
depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-
citakan dalam lingkungan tersebut.
o Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
o Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari
strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
o Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi
eksternal yang dihadapi.
o Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang. (Hariadi, 2005).
Jenis-jenis Strategi
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun
strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang
besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang
berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap
hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi,
likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan.
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:

 Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya
disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan
perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
 Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi
intensif
karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan
perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

6
 Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal,
dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya
disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak
terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal.
Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
 Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat
menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi
melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan
laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround)
atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi
pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi
bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para
pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau
bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal
yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih
lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh
untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang
memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam
perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara
bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan
kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit
dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus
menderita kerugian dalam jumlah besar.
 Strategi Umum Michael Porter
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan
fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per

7
unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa
yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang
relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat
produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok
kecil konsumen.
(David, p.231, 2004)
D. Hubungan Antara Perumusan Visi dan Strategi Perusahaan sebagai
kebijakan bisnis

Setelah visi dirumuskan maka seluruh strategi perusahaan harus mengacu pada
visi tersebut dan tidak boleh dibalik, strategi dulu yang disusun duluan baru visi
belakangan. Sebab hal ini di khawatirkan strategi tidak akan efektif karena komitmen
dan arah tujuan seluruh orang dalam perusahaan berbeda dan terkotak-kotak dalam
functional structure. Dalam mengkomunikasikan visi peran leadership sangat
menentukan. Menurut Davidson (1995:75), peran leadership dalam mengkomunikasikan
visi dapat melalui :
 Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi).
 Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa “kata
sesuai dengan perbuatan”).
 Motivation (menumbuhkan kemauan dari dalam diri pegawai – self motivated
workforce – untuk berperilaku sesuai dengan tujuan perusahaan).
Davidson (1995:76) menambahkan ada 7 elemen kunci yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efektifitas komunikasi visi (effective communication of vision) antara lain:
 Simplicity (visi sebaiknya dituliskan secara sederhana sehingga mudah
dikomunikasikan kepada semua orang baik secara internal maupun eksternal
perusahaan).
 Metaphor, analogy and example (visi dapat secara sederhana dituliskan melalui
kata-kata yang bersifat kiasan, analogi dan contoh agar visi dapat lebih mudah
dikomunikasikan).

8
 Multiple forum (mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain dapat melalui rapat besar, memo, surat kabar, poster dan pembicaraan
informal lainnya).
 Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam biasanya
setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali).
5. Leadership by example (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif jika
dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan perilaku atasan).
 Explanation of seeming inconsistencies (jika ternyata terdapat inkonsistensi
seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera memberikan penjelasan
kepada seluruh pegawai secara sederhana dan jujur untuk menghindari
berkurangnya kepercayaan pegawai pada manajemen).
 Give and take (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif apabila
penyampaiannya dilakukan dua arah).

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembentukan Visi Perusahaan (Vision)


Untuk menjadi perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, Nestle memusatkan
perhatiannya untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health) dan keafiatan
(wellness) dari konsumennya. Para karyawan Nestle berdedikasi dan termotivasi untuk
memproduksi produk berkualitas dan membangun merek-merek yang memenuhi
kebutuhan konsumen.
Nestlé telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Kini, bersama sekitar 3.400
karyawan, kami mengoperasikan empat pabrik yang mengolah sekitar 500.000 liter susu
segar setiap hari dari 27.000 peternak sapi perah di Jawa Timur dan biji kopi dari sekitar
20.000 petani kopi di Lampung. Melalui keeempat sentra distribusi dan ratusan
distributor yang hadir di setiap provinsi, kami memastikan ketersediaan produk Nestlé
bagi para konsumen di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan
penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk
yang dihasilkan. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi
makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan (enjoyment),
namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara pada kehidupan
yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).

B. Misi Perusahaan Nestle


Misi Nestlé Indonesia ialah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih
sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bergizi dan lezat rasanya. Selain itu
kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan
bagi para konsumen, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami.
Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab
kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, Nestlé
yakin bahwa untuk mencapai kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang serta

10
menciptakan manfaat bagi para pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan
manfaat bagi masyarakat, Nestle menyebutnya Creating Shared Value (Menciptakan
Manfaat Bersama). Nestle tidak hanya memproduksi produk berkualitas tinggi dan
bergizi bagi para konsumen, namun juga membantu ribuan petani untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan baru,
menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai
tambah dan berkualitas tinggi dengan demikian menciptakan manfaat bersama sepanjang
rantai nilai perusahaan.
Dalam beroperasi, Nestle senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang ketat
dan mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestlé Corporate
Business Principles. Ini termasuk Prinsip-Prinsip Global Compact PBB tentang Hak
Asasi Manusia, Tenaga kerja, Lingkungan dan Korupsi. Dengan landasan strategi bisnis
inilah Nestle memastikan sukses jangka panjang bagi perusahaan.

C. Strategi perusahaan Nestle


Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi,
dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis
sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan
kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di
seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa
mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage.
Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada
umumnya memiliki dua tingkatan strategi:
1) Strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya
membangun keunggulan di setiap
bidang usaha yang digeluti.
2) Strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan
termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Seperti
contoh dalam pemasaran produk susu balita, Nestle melakukan strategi Co-
Parenting dimana strategi ini bermaksud untuk menyadarkan orang tua akan
pentingnya kebutuhan nutrisi dan gizi anak serta untuk mendukung stimulasi fisik
dan psikisnya. Konsep Co-Parenting di mana ayah turut berperan aktif mengasuh

11
anak menjadi pilihan kampanye edukasi pada produk Lactogen 3 Activgrow
karena terdapat sejumlah penelitan yang menunjukkan dampak positif akan hal
tersebut. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh University of
Guelph Canada tahun 2007 menunjukkan kuatnya pengaruh keterlibatan ayah
dalam pola pengasuhan terhadap
perkembangan anak secara sosial, emosi, fisik dan kognitif.
3) Promosi Penjualan Dalam mempromosikan produknya, PT Nestle Indonesia
melakukan strategi komunikasi pemasaran dengan konsumen dengan
menggunakan bentuk periklanan (advertising) baik itu media cetak ataupun
elektronik. PT Nestle Indonesia pun aktif melakukan event-event di berbagai
daerah untuk melakukan pemasaran secara langsung. Harga produk Nestle
tergolong umum, dikarenakan perusahaan membidik konsumen masyarakat
dengan gaji mid-point karena memiliki daya beli yang mendasar.
4) Posisi/Distribusi Produk Nestle telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971,
dan pada saat ini perusahaan mempekerjakan lebih dari 3.700 karyawan untuk
menghasilkan beragam produk Nestle di tiga pabrik yaitu: Pabrik Kejayan,
Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti Dancow, Bear Brand,
dan Nestle Dancow Ideal; Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi
instan NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk
kembang gula FOX’S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di
Karawang yang beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi Dancow, Milo,
dan bubur bayi Nestle CERELAC. Nestle telah hadir di Indonesia sejak abad ke-
19. Nestle telah mengoperasikan tiga (3) pabrik yang mengolah sekitar 700.000
liter susu setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur dan 10.000 ton kopi
dari sekitar 10.000
petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga sentra distribusi dan ratusan
distributor Nestle Indonesia hadir di setiap provinsi di Indonesia, memastikan
ketersediaan produk Nestle bagi konsumen Nestle bagi konsumen di seluruh
Indonesia.
5) Segmentasi, Targeting dan Positioning Segmentasi pasar didasarkan pada iklim
dan kondisi demografi seperti pendapatan, usia, jenis kelamin, dan pendidikan

12
untuk menyediakan produk yang berbeda agar dapat memaksimalkan pendapatan
perusahaan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Misalnya, Nestle
memproduksi Coco Crunch sebagai sarapan untuk anak-anak dan remaja. Selain
itu, Nescafe Ice telah diluncurkan di negara tropis. Nescafe 3 in 1 cocok untuk
pekerja karena memiliki proses pembuatan yang mudah dan tidak memakan
waktu. Nestle terus mengembangkan produk baru dan
menyempurnakan produk yang sudah ada dengan kreativitas dan inovasi untuk
memenuhi pelanggan yang selalu berubah (Bell,& D.E,Shelman, M, 2008).
Berdasarkan demografi usia, target Nestle adalah pelanggan dengan semua usia,
karena PT Nestle Indonesia mempunyai banyak variasi produk mulai dari
makanan bayi berbahan dasar susu, biskuit, dan sereal, hingga kebutuhan dasar
lain seperti air mineral, kopi dan lain-lain. Nestle juga meluncurkan produknya di
daerah tropis sepanjang tahun seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Produk
yang menjadi fokus PT Nestle adalah kopi dan es krim. Selain itu, Nestle
menggunakan pasar yang berbeda untuk meningkatkan lini produknya guna
memenuhi permintaan pelanggan.
6) Layanan Konsumen Saran, komentar atau pertanyaan terkait produk atau
pelayanan Nestle dapat ditujukan ke Nestle Consumer Services melalui nomor
telepon bebas pulsa 08001821028 atau e-mail ke sahabat.nestle@id.nestle.com.
Bisa juga menghubungi nestle.indonesia@id.nestle.com. Alamat kantor:
Perkantoran Hijau Arkadia, Tower B,5th Floor Jalan Letjen T. B. Simatupang
Kav. 88 Jakarta 1252. Telepon: +6221 78836000. Fax: +62 21 7883 6001.

D. Hubungan Antara Perumusan Visi dan Strategi Perusahaan sebagai


kebijakan bisnis
Setelah visi dan misi perusahaan dirumuskan, maka seluruh strategi perusahaan
harus mengacu pada visi dan misi tersebut dan tidak boleh dibalik. Sebab hal ini
dikhawatirkan strategic tidak akan efektif karena komitmen dan arah tujuan semua orang
dalam perusahaan berbeda-beda.
Visi, misi, dan tujuan perusahaan mempunyai korelasi dengan strategi perusahaan.
Korelasi ini dapt dilihat dari peran Visi yang mencerminkan alasan kuat tentang
keberadaan suatu perusahaan. Misi yang merupakan pernyataan manajemen mengenai

13
gambaran seluruh perusahaan, sedangkan tujuan merupakan pernyataan yang
berhubungan dengan standar produksi, pasar, dan keuangan yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Dari ketiga instrument ini akan menghasilkan suatu strategi perusahaan yang
meliputi bauran produk, target pelanggan, metode produksi, dan berbagai keputusan-
keputusan manajerial lainya. Kemudian strategi yang disusun tersebut diimplementasikan
kedalam kebijakan yang akan dilakukan oleh para karyawan perusahaan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan tersebut.

E. Kesimpulan dan saran


PT Nestle atau Nestle Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang makanan, perusahaan ini adalah anak perusahaan Nestle SA, perusahaan yang
terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey,
Swiss. Dapat kita lihat bahwa visi Nestle Indonesia adalah menjalankan bisnis dalam
bidang makanan dan nutrisi terkemuka di Indonesia dengan menjamin keuntungan dan
kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal efisien bagi perusahaan.
Memiliki visi dan misi berarti sama saja dengan memetakan secara jelas, apa saja
yang menjadi dasar tujuan didirikannya sebuah perusahaan. Hal inilah yang selanjutnya
diharapkan oleh sebuah perusahaan akan memberikan dampak yang signifikan pada
peningkatan keuntungan dan kemajuan perusahaan.
Pernyataan visi dan misi menjelaskan tujuan organisasi dan menanamkan rasa
memiliki dan identitas kepada karyawan. Pernyataan visi dan misi adalah alat penting
dari perencanaan strategis, dan dengan demikian membantu membentuk strategi yang
akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Visi dan
misi perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis,
dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Pentingnya visi dan misi
perusahaan adalah visi perusahaan sebagai elemen utama bagi suatu strategi untuk
mencari pencapaian hasil yang lebih tinggi atau lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arumi. (2015). hubungan visi misi tujuan dan strategi perusahaan.


Dewi, D. E. (2013). Visi misi Nestle Indonesia.
ekonomi, G. (2021). Pengertian Visi dan Misi Menurut Para Ahli.
Pangestu, A. V. (2021). STRATEGI PEMASARAN PT. NESTLE INDONESIA.
setiawan, s. (2021). Perbedaan Visi Dan Misi : Pengertian, Tujuan, Dan Contohnya.
unknown. (n.d.). Konsep Strategi : Definisi, Perumusan, Tingkatan dan Jenis Strategi .

15

Anda mungkin juga menyukai