Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASIONAL

Dosen Pembimbing : Wanda Novita Sari SE, M.Sc

“DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA MATA KULIAH MANAJEMEN


OPERASIONAL”

Disusun Oleh:

KELOMPOK I

1. Apriliani Akbarsari 16.10.0.045


2. Adila Silfiani 17.10.0.011
3. Satria Syahputra 17.10.0.021

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
KELAS A SEMESTER IV
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Operasional”.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka

penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah

ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun

inspirasi terhadap pembaca.

Batam, 08 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat............................................................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
2.1. Definisi dan Istilah - Istilah dalam Manajemen Operasional ........................................... 4
2.1.1 Definisi Manajemen Operasional Menurut Para Ahli .............................................. 4
2.1.2 Istilah – Istilah Dalam Manajemen Operasional ....................................................... 5
2.2. Fungsi Operasi dalam Suatu Organisasi........................................................................... 6
2.3. Ruang Lingkup Manajemen Operasional ......................................................................... 8
2.4. Macam – Macam Organisasi dan Proses Produksi ........................................................ 10
2.4.1. Macam – Macam Organisasi .................................................................................. 10
2.4.2. Kriteria Organisasi .................................................................................................. 10
2.4.3. Proses Produksi ....................................................................................................... 11
2.5. Posisi Manajemen dalam Operasi .................................................................................. 11
2.6. Perbedaan Operasi Produsen Barang dengan Jasa ......................................................... 12
BAB III ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 14
3.2. Saran ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan semakin

ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang

terbaik. Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik itu

manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen

operasional merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi

atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi dan

teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak perusahaan yang

sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam manajemen operasi sebagai salah satu

senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya.

Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan

pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka

manajemen produksi atau operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha

untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat

mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi atau

operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi, atau operasi. Melalui

kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan

untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat

berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau

operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

1
1.2. Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut.

1. Apakah Definisi dan istilah - istilah dalam Manajemen Operasional?

2. Bagaimana Fungsi Operasi dalam suatu organisasi?

3. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen operasional?

4. Apa saja macam-macam organisasi dan proses produksi?

5. Bagaimana Posisi Manajemen dalam operasi?

6. Apa saja perbedaan operasi produsen barang dan jasa?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut.

1. Untuk Mengetahui apa definisi dan istilah dalam manajemen operasional.

2. Untuk Mengetahui fungsi operasi dalam organisasi.

3. Untuk Menegetahui apa ruang lingkup manajemen operasional.

4. Untuk Mengetahui macam-macam organisasi dalam proses produksi.

5. Untuk Mengetahui posisi manajemen dalam operasi.

6. Untuk Mengetahui perbedaan operasi produsen barang dan jasa.

1.4. Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut.

1. Menambah keterampilan dan kemampuan dalam menyusun makalah dengan baik dan

benar.

2. Menjadi sebuah referensi untuk mengkaji lebih dalam mengenai tema yang berkaitan.

2
3. Menjadi sebuah media bagi Mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai tema yang

berkaitan.

4. Dapat mengetahui masalah yang ada dalam Manajemen Operasional, Proses Produksi

dan lain sebagainya.

5. Pembaca diharapkan mampu mengetahui apa itu Manajemen Operasional, serta Ruang

Lingkupnya.

6. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang tema yang berkaitan, terutama untuk

penyusun sendiri.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Istilah - Istilah dalam Manajemen Operasional

Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan optimal

pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, peralatan, bahan-bahan mentah, atau

produk apa saja yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa

dijual belikan. Manajemen operasional juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas

yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

output. Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata manage yang

berarti mengatur atau mengelola penggunaan, sedangkan kata operasional yang berarti

pengaturan pada masalah produksi atau operasional baik dalam bidang barang atau jasa.

2.1.1 Definisi Manajemen Operasional Menurut Para Ahli

Adapun beberapa ahli di bidang ilmu manajemen menjelaskan tentang definisi

manajemen operasional, diantaranya adalah:

1) Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah

serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output.

2) Menurut Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses

transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.

3) Menurut William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem

manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.

4
2.1.2 Istilah – Istilah Dalam Manajemen Operasional

Adapun beberapa istilah dalam Manajemen Operasional, diantaranya ialah :

1. Produksi, yaitu mengubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah.

2. Barang, yaitu Output yang memiliki nilai tambah.

3. Jasa, yaitu Output yang memiliki nilai tambah.

4. Produktivitas, yaitu Perbandingan antara hasil sebenarnya dengan hasil seharusnya.

5. Proses, yaitu Cara, Metode, Teknik.

6. Perencanaan Produk, yaitu Apa, Berapa, dan Bagaimana produk yang akan dibuat.

7. Perencanaan Produksi, yaitu Apa, Berapa, dan Bagaimana produksi pada periode besok.

8. Urutan proses produksi dibagi menjadi 2, yaitu Master Route Sheet dan Route Sheet.

9. Jadwal Produksi dibagi menjadi 2, yaitu Master Schedule Sheet dan Schedule Sheet.

10. Dispatching, yaitu Perintah kerja.

11. Bill of Material, yaitu Daftar BB + BP untuk memproduksi suatu produk.

12. Job Lot Shop, yaitu Hanya memproduksi atas dasar pesanan yang masuk.

13. Mass Production, yaitu Produksi untuk pasar/massa.

14. Luas Produksi, yaitu Kapasitas yang digunakan untuk produksi dalam periode

(fleksibel).

15. Luas Perusahaan, yaitu Kapasitas terpasang untuk produksi dalam periode tertentu

(tetap).

5
2.2. Fungsi Operasi dalam Suatu Organisasi

Fungsi sistem operasional di dalam organisasi bisnis merupakan bagian yang

memproduksi barang atau jasa dalam menghasilkan produk. Sistem operasional itu sendiri

merupakan bagian dari sistem di dalam organisasi yang memproduksi barang secara fisik,

seperti mobil, kulkas, boneka. Sedangkan jasa pelayanan, seperti rumah sakit, perhotelan dan

jasa transportasi (darat, udara, dan laut). Manajemen Operasional memiliki beberapa fungsi

yaitu:

1. Fungsi Pemasaran

Setiap organisasi prinsipnya adalah mengumpulkan kekuatan. Oleh karena itu, sebelum

orang memasuki suatu organisasi, bergabung atau bekerja sama tentunya akan mencari tahu

tentang jati diri organisasi tersebut. Tanpa organisasi itu memasarkan jati dirinya akan sulit

dikenal oleh orang luar. Dengan 4p-nya marketing mix (bauran pemasaran), yakni product,

price, place, dan promotion, setiap organisasi perlu untuk memasarkan apa yang menjadi

aktivitas atau “core business”-nya.

Dalam konteks organisasi ekskul KIR, yang menjadi produk adalah anggota KIR yang

mampu berkarya dan berprestasi dan alumni KIR yang dapat berkiprah di masyarakat sesuai

profesinya. Iuran keanggotaan sebagai harga yang harus dibayarkan oleh anggota yang ingin

terbina, terlatih, terdidik dan terbimbing dalam kegiatan ilmiah. Sekretariat, perpustakaan,

laboratorium, organisasi antar KIR, meseum, universitas, lembaga peneltian, dan industri,

adalah tempat aktivitasnya atau jalur distribusi kegiatannya. Promosi yang dilakukan sebelum

perekrutan anggota baru ketika penerimaan siswa baru setiap tahun ajaran baru. Promosi juga

bisa dlakukan dengan semaraknya aktvitas ilmiah dan bertaburnya prestasi anggota yang

disosialisasikan terus menerus. Mengadakan kegiatan terbuka yang dihadiri semua siswa,

seperti seminar studi lanjut dan pilihan profesi setelah lulus.

6
2. Fungsi Operasi/Produksi

Organisasi laksana sebuah mesin, yang memproses input menjadi output. Dalam

operasinya, organisasi mendapatkan masukan berupa raw material, sumber daya, dana, SDM,

metode, mesin, infrastruktur, yang masuk dalam proses organisasi sehingga menjadi produk

jadi, yang berupa barang (komoditas) atau jasa (layanan). Dalam memproses, tentu saja ada

perencaan produk, mutu, rancangan proses, lokasi, tata letak, SDM, pasokan, persediaan,

penjadwalan, dan pemeliharaan.

Dalam konteks KIR, sebagai inputnya adalah seluruh anggota. Proses operasi atau

produksinya, adalah diklat, kegiatan percobaan/penelitian (riset), presentasi, penulisan karya

ilmiah, dan semua aktvitas ilmiah. Infrastruktur operasi: Visi Misi KIR, AD/ART, GBPK,

Susunan Pengurus, Struktur Organisasi, Program Kerja, Surat Keputusan (SK), dan

Kurikulum Pembinaan Anggota. Termasuk urusan administrasi yang dikerjakan konsepnya

oleh Sekretaris. Aktivitas operasi KIR terbagi 2 bagian internal dan eksternal. Internal berupa

ruang kelas, aula, perpustakaan laboratorium, dan halaman sekolah. Eksternal, digunakan bila

bekerja sama dengan organisasi/institusi/lembaga lain.

3. Fungsi Keuangan/Akuntansi

Sebagai organisasi yang masih kecil dan sederhana, KIR cukup membuat RAPB, yakni

rancangan anggaran pendapatan dan belanja. Bendahara membuat konsep prediksi anggaran

yang masuk sebagai pendapatan selama 1 tahun. Mengkonsep sumber-sumber dana

organisasi, baik yang tetap (dana taktis) atau temporer. Dengan prediksi tersebut, kemudian

dapat dibuat estimasi alokasi (jatah) tiap bidang atau perwaktu tertentu yang harus

dikeluarkan. Intinya tetap harus ada “cadangan devisa” sekitar 60 - 70%, sehingga yang

keluar antara 30 - 40% saja tiap kegiatan. Yang selebihnya dicari melalui usaha panitia.

7
Sesungguhnya mengurus keuangan tidak sulit, asal catatan dengan uang yang assda selalu

sama (tak berbeda nilainya).

2.3. Ruang Lingkup Manajemen Operasional

Dalam lingkup yang sangat generik, yaitu suatu proses, perlu kiranya disampaikan

seberapa luas ruang lingkup manajemen operasi. Beberapa hal yang membatasi ruang lingkup

tersebut adalah: Manajemen operasi merupakan satu dari fungsi manajemen (functional

management) dalam perusahaan. Selain pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, maka

operasi adalah satu fungsi yang sangat penting dalam menjalankan suatu perusahaan.

Belakangan ini sudah umum kita jumpai jabatan dalam perusahaan yang terkait dengan

manajemen operasi, seperti manajer dan direktur operasi. Konsep proses dalam pengertian

manajemen operasi pada dasarnya mencakup semua proses, mulai dari proses global/utama

hingga subproses terkecil yang dapat dijumpai dalam perusahaan. Walaupun hierarkinya

boleh jadi sangat panjang, level proses yang dianalisis hanya melibatkan beberapa level saja

sesuai kebutuhan. Yang perlu menjadi perhatian adalah level terbesar dari analisis proses

adalah level dimana unit dalam perusahaan berinteraksi dengan pihak lain seperti pemasok

dan pelanggan. Lebih dari itu, kajiannya sudah memasuki topik manajemen rantai pasok

(supply Chain Management). Dengan demikian, ruang lingkup analisis dalam manajemen

operasi adalah keseluruhan proses yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Berikut ini terdapat beberapa aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup

manajemen operasional, yaitu :

8
1) Aspek Perencanaan Sistem Produksi

Aspek ini bertujuan agar hasil produksi sesuai dengan harapan konsumen, mulai dari

kualitas, harga, dan keuntungn. (Produk, Lokasi Pabrik, Letak Fasilitas Produksi, Lingkungan

kerja, Standar Produksi).

2) Aspek Pengendalian Produksi

Ini adalah aspek yang berhubungan dengan pengendalian rencana yang telah dibuat agar

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan begitu, tujuan yang telah direncanakan

bisa tercapai dengan baik dan hasilnya optimal. (Proses Produksi, Bahan Baku, Tenaga Kerja,

biaya Produksi, Kualitas dan Pemeliharaan).

3) Aspek Sistem Informasi Produksi

Ini adalah aspek dimana informasi yang ada harus diterima dengan baik dan dioleh

secara tepat agar kegiatan produksi bisa berlangsung dengan efektif dan efisien. Sistem

informasi ini dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya; informasi internal, informasi

pelanggan, dan informasi pasar. (Struktur Organisasi, Produksi atas dasar Pesanan, Produksi

untukPersediaan/umum).

4) Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan berperan dalam memperhatikan kecenderungan dan perkembangan

yang terjadi pada suatu lingkungan. Dengan begitu, tindakan yang diambil dapat memberikan

manfaat dalam peningkatan produksi.

9
2.4. Macam – Macam Organisasi dan Proses Produksi

2.4.1. Macam – Macam Organisasi

1) Organisasi Niaga

Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan. Macam-macam Organisasi

Niaga :

a) Perseroan Terbatas (PT)

b) Perseroan Komanditer (CV)

c) Firma (FA)

d) Koperasi

2) Organisasi Sosial

Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat. Jalur pembentukan organisasi

kemasyarakatan :

a) Jalur Keagamaan

b) Jalur Profesi

c) Jalur Kepemudaan

d) Jalur Kemahasiswaa

e) Jalur Kepartaian & Kekaryaan

3) Organisasi Regional & International

Organisasi Regional ialah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara

tertentu saja. Sedangkan Organisasi Internasional ialah organisasi yang anggota -

anggotanya meliputi negara di dunia.

2.4.2. Kriteria Organisasi

1) Beberapa kriteria yang dijadikan dasar pembedaan ukuran organisasi antara lain adalah:

a) Jumlah karyawan yang diperkerjakan

10
b) Besarnya volume penjualan dalam rupiah

c) Jumlah konsumen atau pelanggan yang dilayani

d) Luas pasar yang dijangkau: lokal, nasional, multinasional, dan internasional.

e) Besar modal yang dipakai

f) Kecanggihan peralatan yang dipakai

2) Dalam pengelompokannya ada empat kriteria organisasi yaitu :

a) Organisasi kecil seperti toko pengecer, KUD, poliklinik, perusahaan perorangan.

b) Organisasi menengah seperti perusahaan yang beroperasi ditingkat kabupaten,

perusahaan antar kota, rumah sakit.

c) Organisasi besar seperti perusahaan rokok gudang garam, perusahaan batu baterai

ABC, perusahaan pengembangan tingkat nasional.

d) Organisasi raksasa seperti pertamina, perusahaan alat – alat elektronik, dept.

pemerintah.

2.4.3. Proses Produksi

Adapun beberapa jenis – jenis Proses Produksi :

1) Continuous Process (terus menerus), misalkan rokok, makanan

2) Intermittent Process (Job – Shop / Terputus – putus), misalkan Garment

3) Routing (unik), misalkan Percetakan

2.5. Posisi Manajemen dalam Operasi

Manajer operasi, dalam manufaktur termasuk manajer pabrik dan wakil dirut pabrik.

Untuk jasa termasuk manajer toko, kantor, wakil manajer operasi. Posisi ini menyangkut

koordinasi dan pelaksanaan fungsi operasi, juga tanggung jawab khusus yaitu : perencanaan

strategis penentuan kebijakan , penganggaran belanja dan pengendalian operasi.

11
Adapun tugas atau fungsi manajer antara lain:

a) Material manajer, mengelola dan mengintegrasi proses bahan mentah menjadi barang

jadi.

b) Inventori manajer, melakukan bahan pada saat yang tepat.

c) Production control and scheduling manajer, manajer pengendalian produksi,

bertanggungjawab terhadap pengembangan produksi dan pemakaian sumber daya

sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.

d) Quality manajer, perencanaan dan pengendalian mutu produk.

e) Facility manajer, mandesain, proses dan pengendalian fasilitas operasi.

f) Manajer lini, bertanggungjawab atas kerja dan unit-unit produksi, prestasi kerja,

pengembangan pribadi, organisasi kerja dan sistem balas jasa.

g) Analisis perencanaan operasi, bertanggungjawab atas perencanaan secara menyeluruh,

penganggaran, dan pengendalian operasi.

2.6. Perbedaan Operasi Produsen Barang dengan Jasa

Barang adalah entitas nyata, sedangkan jasa tidak berwujud. Terdapat beberapa pokok

perbedaan antara lain :

a) Kapasitas dan persediaan

Jasa dipandang sebagai produk yang tidak tahan lama, dan tidak dapat disimpan sebagai

persediaan untuk penggunaan dimasa mendatang. Sedangkan, barang dapat disimpan sebagai

persediaan.

b) Mutu

Jasa tidak berwujud sehingga tidak dapat dinilai dengan mutu.

c) Penyebaran

12
Jasa sering disebarkan secara geografis dan diproduksi saat pelanggan

mengkonsumsinya. Sedangkan barang dapat memusatkan operasi karena produk mereka

dapat dikirim ke tujuan.

d) Pemasaran dan Operasi

Jasa dikonsumsi pada saat bersamaan. Pada barang, pemasaran dan operasi merupakan

fungsi yang terpisah. Demikian juga dengan produksi dan penjualan barang. Sehingga

integrasi bidang pemasaran dan operasi menjadi permasalahan yang sulit bagi perusahaan

penghasil barang.

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan yang sudah dijelaskan sebelumnya ialah sebagai

berikut.

Manajemen operasional dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang

menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Manajemen Operasional Memiliki beberapa Fungsi yaitu Fungsi Pemasaran, Fungsi

Operasi/Produksi, Fungsi Keuangan. Ruang lingkup analisis dalam manajemen operasi

adalah keseluruhan proses yang terdapat dalam suatu perusahaan. Perbedaan antara barang

dan jasa terletak pada Kapasitas dan persediaan, Mutu, Penyebaran, Pemasaran dan operasi.

3.2. Saran

Makalah yang berjudul “Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Operasional” ini

merupakan karya tulis berdasarkan himpunan material yang diambil dari berbagai sumber.

Oleh karena itu, jika ada kesalahan dalam penulisan dan dalam penyajian bahan penulis

sangat mengharpakan kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kebenaran yang

kita kehendaki semua dan demi kesempurnaan penyelesaian makalah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Eko. 25 September 2016. MANAJEMEN OPERASIONAL – DEFINISI DAN PENGERTIAN

MANAJEMEN OPERASIONAL.

http://ekonominator.blogspot.com/2016/09/manajemen-operasional-definisi-dan.html

Diakses pada tanggal 03 Maret 2019

Maxmanroe.com. Juni 2017. Manajemen Operasional : Pengertian, Fungsi, dan Ruang

Lingkupnya.

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-

operasional.html. Diakses pada tanggal 03 Maret 2019.

Ahmad, Hamidi. 30 Maret 2014. Makalah Manajemen Produksi dan Operasional.

https://hamididoank.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-poasionalr.html.

Diakses pada tanggal 03 Maret 2019

Ferari, Ari. 28 Februari 2015. Makalah Manajemen Operasional.

http://ariferari.blogspot.com/2015/02/makalah-manajemen-operasional.html

Diakses pada tanggal 03 Maret 2019

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi, edisi 9 buku 1. Jakarta: Salemba

Empat

Tampubolon, Manahan P. 2004. MANAJEMEN OPERASIONAL (Operations Management).

Jakarta: Ghalia Indonesia

15
1

Anda mungkin juga menyukai