Anda di halaman 1dari 106

TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN LOGIKA

FUZZY PADA PLC (PROGRAMMABLE


LOGIC CONTROLLER)

TUGAS AKHIR

Oleh :
EKO WIBISONO
4211301059

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2017
TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA
PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

TUGAS AKHIR

Oleh :
EKO WIBISONO
4211301059

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma IV


Program Studi Teknik Mekatronika
Politeknik Negeri Batam

PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2017
TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PLC
(PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

Nama Mahasiswa : Eko Wibisono


NIM : 4211301059
Dosen Pembimbing : Daniel Sutopo, Ph.D.
Alamat E-mail : eko.wibisono501@gmail.com

ABSTRAK

Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan yang penting untuk
diselesaikan, hal ini kerap terjadi di kota-kota dengan tingkat jumlah penduduk yang padat.
Tidak hanya padat penduduk, namun padatnya kendaraan juga mengikuti pertumbuhan
jumlah penduduk. Sistem pengendalian yang efektif pada sistem lampu lalu lintas saat ini
sangat dibutuhkan. Dengan laju pertumbuhan alat transportasi tiap tahunnya, membuat kita
cenderung memilih untuk menghindari kemacetan, salah satu solusinya yaitu membuat
sistem lampu lalu lintas yang lebih efektif dalam memberi lamanya waktu lampu hijau
menyala. Seperti pada penelitian ini yaitu simulasi sistem lampu lalu lintas yang dibuat
menggunakan metode fuzzy logic untuk menghasilkan output berdasarkan hasil uji coba
lapangan ataupun perkiraan yang tepat, dengan merespon dua buah input, yaitu RTC (Real-
Time Clock) sebagai indikator waktu dan Inframerah sebagai indikator panjang antrian
kemacetan, kemudian hasil dari proses fuzifikasi kedua input tersebut akan menghasilkan
output berupa lama (delay) waktu penyalaan lampu hijau guna memberikan sistem lampu
lalu lintas yang adil. Hasil dari percobaan menunjukkan sistem ini sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dalam mengefektifitaskan waktu penyalaan lampu lalu lintas berwarna
hijau dan membuat sistem penyalaan lampu lalu lintas menjadi lebih efisien dan optimal.

Kata kunci : PLC (Programmable Logic Controller), Traffic Light, Inframerah, RTC
(Real-Time Clock), Logika Fuzzy.

v
TRAFFIC LIGHT USING FUZZY LOGIC ON THE PLC
(PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

Student Name : Eko Wibisono


NIM : 4211301059
Supervisor Lecture : Daniel Sutopo, Ph.D.
E-mail Address : eko.wibisono501@gmail.com

ABSTRACT

The traffic congestion is one of the important problems to be solved, it is often the
case in cities with dense population levels. Not only densely populated, but the density of
the vehicle also followed the growth of population. An effective control system on the
traffic light system is urgently needed for now. With a growth rate of transportation every
year, make us tend to choose to avoid traffic jams, one of the solutions is to make a traffic
light system which more effective in giving amount of time the light turned green. Like this
research, that traffic light system created using fuzzy logic to generate an output based on
the results of field testing or estimate precisely, with responding two inputs, the RTC (Real-
Time Clock) as an indicator of the time and Infrared as a length indicator queue
congestion, then the results of the two inputs fuzzyfication will generate output ignition
delay on green light to give the fair traffic light system. The results of experiment showed
the system in accordance with objectives to be achieved in the effectiveness of ignition
traffic light system on green light and make the lighting more efficient and optimum.

Keyword : PLC (Programmable Logic Controller), Traffic Light, Infrared, Fuzzy Logic.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Traffic Light
Menggunakan Logika Fuzzy Pada PLC (Programmable Logic Controller)”. Tugas Akhir
ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk menyelesaikan studi Diploma IV
Teknik Mekatronika di Politeknik Negeri Batam.
Saya sangat menyadari bahwa apa yang penulis lakukan dalam penyusunan buku
Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis akan menerima
kritik dan saran yang berguna dan membangun dalam menyempurnakan sistem ini dimasa
yang akan datang, semoga apa yang telah penulis lakukan ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan pembaca.
Dalam perencanaan dan pembuatan hingga selesainya tugas akhir ini, penulis tidak
terlepas dari pihak-pihak yang sangat membantu. Untuk itu semua penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Allah SWT atas semua limpahan rahmat dan karunia-Nya.
Ayah, Ibu, Adik dan seluruh keluarga tercinta yang memberikan dukungan materil, do’ a,
dan motivasi.
Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
Bapak Dr. Budi Sugandi S.T., M.Eng., selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro yang selalu
memberikan yang terbaik untuk kami.
Bapak Heru Wijanarko S.T., M.Sc., selaku Kepala Program Studi Teknik Mekatronika
yang selalu sabar dan setia membimbing, menemani dan memberi masukan-masukan
bagi penulis disetiap kesempatan.
Bapak Daniel Sutopo Pamungkas, Ph.D., selaku dosen Pembimbing yang selalu sabar dan
setia membimbing, menemani dan memberi masukan-masukan bagi penulis disetiap
kesempatan, serta senantiasa mengarahkan dalam penulisan buku untuk menjadi
lebih baik.
Bapak Kamarudin, S.T., M.T., selaku dosen Penguji 1 yang telah membantu serta memberi
masukan kepada penulis dalam merevisi Tugas Akhir.
Bapak Eko Rudiawan Jamzuri, S.ST., selaku dosen Penguji 2 yang telah membantu dan
merevisi dalam segi penulisan Tugas Akhir.
Bapak Ridwan, S.ST., selaku dosen wali penulis yang selalu memberikan informasi dan
menasehati penulis selama proses perkuliahan.

vii
Bapak Diono, S.Tr.T., selaku pembimbing dan pemberi solusi dalam pengerjaan Proyek
Tugas Akhir.
Seluruh Dosen Pengajar dan Karyawan(i) Teknik Elektro Politeknik Negeri Batam yang
telah mengajar penulis selama ini.
Teman-teman seperjuangan Teknik Mekatronika 2013 atas kebersamaan dan solidaritasnya.
Seluruh Alumni dan Mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga amal dan ibadah diterima disisi Allah SWT, atas bantuan moril maupun
spiritual demi terselesainya laporan Tugas Akhir ini. Penulis sadar masih banyak
kekurangan yang terdapat pada Laporan Tugas Akhir ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun penulis harapkan dari semua kalangan. Akhirnya, kami berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umunya dan penulis pada khususnya.

Batam, 16 Juni 2017

Penulis

viii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR........................................................................................iii


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR...................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................................................................v
ABSTRACT........................................................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................................2
1.4 Tujuan dan Manfaat......................................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan..................................................................................................................2
BAB 2 DASAR TEORI.....................................................................................................................................3
2.1 PLC (Programmable Logic Controller).................................................................................3
2.2 Kontrol Lampu Lalu Lintas Pada PLC...................................................................................5
2.3 Logika Fuzzy..................................................................................................................................6
2.3.1 Fuzzy Mamdani..................................................................................................................9
2.4 Sensor Inframerah (IR) / Adjustable Infrared Sensor......................................................10
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM...........................................................................................................12
3.1 Rancangan Penelitian................................................................................................................12
3.2 Desain Mekanik..........................................................................................................................13
3.3 Pengontrolan Penyalaan Lampu Lalu Lintas.....................................................................13
3.4 Aplikasi Model Fuzzy Mamdani............................................................................................14
3.4.1 Menentukan Himpunan Fuzzy.....................................................................................14
3.4.2 Fungsi Implikasi..............................................................................................................18
3.4.3 Komposisi Aturan............................................................................................................20
3.4.4 Defuzzyfikasi....................................................................................................................20
3.5 Rangkaian Elektrikal (Wiring Diagram).............................................................................20
3.6 Instrumen Penelitian..................................................................................................................21
BAB 4 HASIL DAN ANALISA..................................................................................................................23

ix
4.1 Prosedur Pengambilan Data....................................................................................................23
4.2 Cara Analisa Data.......................................................................................................................23
4.3 Pengujian Sensor Infrared Pada Prototype.........................................................................24
4.4 Pengujian RTC (Real-Time Clock)........................................................................................24
4.5 Pengujian Penyalaan Lampu Lalu Lintas Pada Prototype.............................................25
4.6 Perbandingan Sistem Lampu Lalu Lintas...........................................................................25
4.7 Analisa...........................................................................................................................................27
4.7.1 Analisa Fuzzy 27
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................30
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................................30
5.2 Saran...............................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................31
LAMPIRAN.......................................................................................................................................................32
BIOGRAFI PENULIS

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PLC Omron CP1H......................................................................................................................3


Gambar 2.2 Traffic Light...................................................................................................................................5
Gambar 2.3 Diagram Alir Fuzzy.....................................................................................................................7
Gambar 2.4 Adjustable Infrared Sensor.....................................................................................................10
Gambar 3.1 Tahap Penelitian........................................................................................................................12
Gambar 3.2 Diagram Blok Traffic Light...................................................................................................13
Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem Kontrol...............................................................................................14
Gambar 3.4 Fungsi Keanggotaan Jarak......................................................................................................14
Gambar 3.5 Fungsi Keanggotaan Waktu...................................................................................................15
Gambar 3.6 Fungsi Keanggotaan Output..................................................................................................17
Gambar 3.7 Flowchart Sistem Kerja..........................................................................................................19
Gambar 3.8 Rangkaian Elektrikal (Wiring Diagram)............................................................................21
Gambar 4.1 Hasil Aktual Pengujian Prototype........................................................................................25

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rule Evaluation Fuzzy..................................................................................................................18


Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Infrared Pada Prototype.................................................................24
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rentang Waktu Kemacetan.........................................................................24
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Prototype Terhadap Penyalaan Lampu Hijau........................................25
Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Terhadap Delay Penyalaan Lampu Hijau........................................26

xii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini laju pertumbuhan alat transportasi terutama mobil dan motor di kota Batam
sangat pesat. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, maka akan berimbas kepada kepadatan
lalu lintas kendaraan di jalan raya. Kepadatan kendaraan di masing-masing jalur pada suatu
persimpangan jalan sangat berbeda, sementara waktu penyalaan lampu lalu lintas saat ini
hanya berdasarkan real-time tertentu, misalnya pada waktu pagi, siang, sore dan malam.
Hal ini tidak begitu efektif, karena kemacetan yang terjadi tidak selalu tepat pada
jam-jam tertentu dan lamanya lampu lalu lintas menyala juga tidak mengurangi kemacetan
yang terjadi pada setiap persimpangan. Pada waktu tertentu, seperti waktu berangkat kerja,
istirahat, dan waktu pulang kerja tingkat kemacetan semakin meningkat, sehingga perlu
dilakukannya pengefektifan penyalaan lampu lalu lintas berwarna hijau supaya mengurangi
kemacetan, tidak hanya berdasarkan real-time tertentu, namun dilihat juga dari panjangnya
antrian saat lampu lalu lintas berwarna merah aktif pada suatu persimpangan.
Berdasarkan latar belakang kasus diatas dan dengan merujuk pada permasalahan
kepadatan lalu lintas, maka pada penelitian ini dirancang sebuah sistem kendali traffic light
berbasis logika fuzzy. Sistem ini menggunakan PLC (Programable Logic Controller)
dengan beberapa sensor sebagai parameter input dalam menentukan output lamanya waktu
lampu hijau menyala. Namun dikarenakan objek penelitian menyangkut fasilitas umum
dan tidak dapat dirubah tanpa perizinan yang resmi, maka objek penelitian akan
disimulasikan dalam bentuk prototype. Perancangan sistem dari prototype ini nantinya
diharapkan dapat diaplikasikan secara langsung agar membantu mengurangi tingkat
kemacetan dan mampu memberikan rasa adil dalam pengaplikasiannya terhadap pengguna
jalan raya.

1.2 Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka terdapat
perumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana merancang sebuah sistem yang efektif dalam mengatur lalu lintas berdasarkan
waktu dan panjang antrian?
Bagaimana cara menentukan perumusan logika fuzzy pada PLC (Programmable Logic
Controller)?

1
1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan pembahasan tugas akhir ini, maka masalah yang ditangani
pada tugas akhir ini dibatasi hal berikut :
Sistem yang dirancang tidak menggunakan perangkat tambahan seperti Microcontroller
dan sebagainya.
Perancangan alat dalam bentuk prototype.
Sistem ini mengaktifkan hanya pada satu jalur, ketika satu simpang lampu lalu lintas
berwarna hijau, maka simpang yang lain akan berwarna merah.
Tiap persimpangan hanya mengaktifkan 3 lampu, yaitu merah, kuning, dan hijau. Tidak
termasuk lampu pejalan kaki.
Tidak membahas gangguan pada sensor yang disebabkan oleh faktor kesengajaan.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari perancangan alat ini adalah sebagai sistem pengendalian traffic light
yang lebih efektif, terutama dalam penyalaan lampu lalu lintas berdasarkan waktu dan
panjang antrian kemacetan.
Manfaat dari perancangan sistem ini adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan
akibat padatnya kendaraan pada waktu-waktu tertentu.

1.5 Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan tugas akhir ini, maka materi dibagi menjadi
beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 : Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasalan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB 2 : Dasar Teori, berisikan teori yang diambil dari konsep dasar informasi penelitian
dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.
BAB 3 : Perencanaan Sistem, berisi alat-alat yang digunakan, langkah-langkah pengujian,
dan pengambilan data.
BAB 4 : Hasil dan Analisa, menjelaskan tentang hasil yang telah didapatkan dari
pengujian-pengujian yang dilakukan secara keseluruhan serta menganalisanya.
BAB 5 : Kesimpulan dan Saran, bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran yang berkaitan
dengan analisa sistem yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

2
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 PLC (Programmable Logic Controller)


Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah
digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel
(1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didesain untuk
pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-
modul I/O digital maupun analog. Salah satu contoh produk dari Omron seperti pada
Gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 PLC Omron CP1H

Pada dasarnya PLC adalah komponen elektronika yang menggantikan fungsi dari
beberapa relay dengan kemampuan yang lebih luas dibanding dengan relay itu sendiri.
Dengan kemampuan yang luas itu PLC dikembangkan sehingga dapat melakukan operasi
aritmatik (perhitungan), konversi (perubahan) analog to digital dan sebaliknya,
membandingkan data dan menyelesaikan fungsi yang kompleks. PLC memiliki bahasa
pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah
dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan

3
sudah dimasukkan kedalam memori PLC tersebut. Secara umum fungsi PLC adalah
sebagai berikut :
Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar
semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator [1].
Dalam pemrograman PLC, terdapat berberapa metode pemrograman yang dilakukan
oleh PLC agar dapat beroperasi. Metode yang umum digunakan antara lain metode
pemrograman dengan diagram logika tangga (ladder diagram), mneumonic (statement list),
dan diagram fungsi blok (function block diagram). Adanya pilihan metode tersebut
dimaksudkan agar pengguna bisa membuat program dengan mudah sesuai dengan keahlian
atau metode pemrograman yang disukainya. Berdasarkan Standar Internasional IEC-
61131-3 bahasa pemrograman PLC ada 5 macam, yaitu :
Ladder Diagram
Pemrograman ini merupakan salah satu metode yang sangat umum digunakan.
Metode ini praktis dan cukup mudah dimengerti. Diagram ini sendiri terdiri atas dua
buah garis vertikal yang melambangkan daya. Komponen-komponen rangkaian
kemudian disambungkan sebagai garis-garis horizontal yang merupakan anak tangga.
Komponen yang dimaksud ditempatkan diantara kedua garis vertikal.
Function Block Diagram / Function Plan
Bahasa pemrograman ini menitikberatkan pada hubungan antara variabel input
dengan output berupa gambar blok - blok diagram dan dalam blok - blok tersebut
terdapat fungsi - fungsi tertentu.
Structure Text
Bahasa pemrograman ini termasuk high level language dimana biasa
digunakan untuk berberapa prosedur yang kompleks menggunakan bahasa baku
untuk menyatakan kondisi dari step yang berbeda. Bahasa yang digunakan mirip
dengan bahasa pemrograman pascal.
Mnemoic / Statement List

4
Bahasa pemrograman ini termasuk low level language, dimana pemrograman
ini menggunakan statement variabel (huruf) sebagai input dan sangat efektif untuk
aplikasi - aplikasi yang kecil dimana terdapat perintah - perintah yang sudah baku.
Sequential Function Chart
Bahasa pemrograman ini dibuat dengan sistem chart yang mempresentasikan
setiap step ke dalam hubungan - hubungan transisi. Didalam chartnya sudah terdapat
urutan langkah - langkah, transisi dan percabangan [2].

2.2 Kontrol Lampu Lalu Lintas Pada PLC


Dalam penelitian ini, rancang bangun sistem kendali lampu lalu lintas dibuat
menggunakan PLC dengan jenis CP1H dengan tipe X40DT-D. Untuk spesifikasi PLC yang
digunakan tertera pada Lampiran 1. Masuk kepada sistem pengontrolan lampu lalu lintas
menggunakan PLC, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu Lampu Lalu Lintas
(Traffic Light), bagaimana sistem lalu lintas yang sudah ada saat ini, dan dengan
perubahan sistem seperti apa yang akan kita buat untuk memperbaiki sistem yang sudah
ada sebelumnya.
Traffic Light/Lampu Lalu Lintas itu sendiri adalah lampu yang mengendalikan arus
lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki
(zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan
kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan
lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada
masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian
sehingga tidak saling mengganggu antar arus lalu lintas yang lain [3].

Gambar 2.2 Traffic Light

5
Lampu lalu lintas (Gambar 2.2) adalah suatu alat kendali (kontrol) dengan
menggunakan lampu yang terpasang pada persimpangan berupa warna merah, jingga, dan
hijau dengan tujuan untuk mengatur arus lalu lintas pada masing-masing persimpangan.
Pengaturan arus lalu lintas yang sudah ada pada saat ini untuk daerah Batam menggunakan
sistem kontrol PLC dan memanfaatkan timer RTC (Real-Time Clock) pada komponen PLC
sebagai acuan untuk mengatur delay penyalaan lampu. Dengan keadaan tersebut, seiring
pertumbuhan jumlah kendaraan sistem tersebut menjadi kurang efektif dalam mengatur
lalu lintas. Alasan/faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam merancang suatu
sistem Traffic Light menggunakan Fuzzy Logic pada PLC, dimana sistem ini akan
menambahkan sensor inframerah sebagai acuan untuk mengetahui panjang antrian
kemacetan lalu lintas pada masing-masing persimpangan.

2.3 Logika Fuzzy


Logika fuzzy pertama kali dikenalkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1956, logika
fuzzy ini berbeda dengan logika digital, walaupun memiliki derajat keanggotaan dalam
rentang 0 (nol) sampai 1 (satu), tetapi logika fuzzy adalah logika yang digunakan untuk
menerjemahkan suatu besaran yang diekspresikan menggunakan bahasa Linguistic,
misalkan mengukur suhu pada ruangan yang diekspresikan dengan sejuk, dingin, normal,
hangat, panas dan sangat panas, sehingga dalam perancangannya tidak memerlukan
persamaan matematik dari objek yang akan dikendalikan. Pada penelitian kali ini logika
fuzzy digunakan sebagai input pembanding, untuk metode yang digunakan sama seperti
fungsi “if-else” yang biasa digunakan di PLC. Dari kriteria alat yang digunakan, untuk
semua input menggunakan Single Tone dan output berupa bilangan digital untuk
mengaktifkan lampu dengan delay penyalaan lampu yang berbeda untuk tiap kondisi.
Fuzzy membership digunakan untuk menghitung derajat keanggotaan suatu
himpunan fuzzy. Yang pertama ada representasi linier naik digunakan untuk menghitung
pemetaan kenaikan dari 0 (nol) ke 1 (satu), kedua ada representasi linier turun digunakan
untuk menghitung pemetaan penurunan dari 1 (satu) ke 0 (nol), ketiga ada representasi
kurva segitiga adalah gabungan dari 2 garis linier (naik dan turun), keempat ada
representasi kurva trapesium adalah gabungan dari 2 garis linier (naik dan turun) dan
terdapat beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1 (satu), dan yang kelima ada
representasi kurva bentuk bahu, yaitu daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel
yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan
turun. Himpunan fuzzy bahu, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu

6
daerah fuzzy [4]. Untuk struktur dasar pengendalian fuzzy dapat dibuat seperti pada Gambar
2.3 sebagai berikut :

Gambar 2.3 Diagram Alir Fuzzy

Logika fuzzy mempunyai beberapa komponen antara lain :


Variabel linguistic
Variabel ini merupakan variabel yang memiliki nilai linguistik. Contoh variabel
linguistik adalah kecepatan, jumlah kendaraan, dan sebagainya.
Nilai linguistic
Nilai linguistic atau terma merupakan nilai dari variabel linguistik, contohnya
untuk variabel linguistik jumlah kendaraan bisa berupa tidak ada, sedikit, sedang,
banyak, sangat banyak.
Nilai kuantitatif dan derajat keanggotaan
Nilai kuantitatif merupakan nilai eksak yang mewakili nilai linguistik. Nilai
kuantitatif setiap terma ditentukan oleh fungsi keanggotaan. Fungsi keanggotaan ini
menunjukkan derajat keanggotaan dari sebuah predikat.

7
Pada logika klasik, nilai keanggotaan sebuah predikat∈ logika adalah 0 atau 1. Misalnya ∈untuk himpunan A = {x | x >
20}, predikat 2 A bernilai 0. Sedangkan untuk 21 A bernilai 1∈. Logika klasik bernilai absolut, artinya meskipun nilai x =
19.999999, predikat x A tetap bernilai 0. Berbeda dengan logika klasik, logika fuzzy
mempunyai derajat keanggotaan dengan rentang [0, 1]. Derajat keanggotaan ini
ditentukan dengan fungsi keanggotaan.
Operator fuzzy
Operator fuzzy terdiri dari operasi-operasi yang sama seperti himpunan tegas
atau crisp, mulai dari union (hubungan OR), intersection (hubungan AND),
komplemen, perkalian cartesian, dan selisih himpunan. Berikut definisi dari operator
untuk logika fuzzy :
1) Gabungan (union)

A atau x B}
A B={x|x
µA µA(x) µB(x) = max (µA(x), µB(x))
B(x) =
∪ ∈ ∈

2) Irisan (intersection)
A ∩ B = { x | x A dan x B}
µA(x) µB(x) = min (µA(x), µB(x))
µA ∩ B(x) =
∈ ∈

3) Komplemen

A’ = { x | x ∈ A, x ∈ X }

µA’(x) = 1 - µ A(x)
Perkalian kartesian∈(cartesian∈product) A ∙ B = { (a, b) | a A dan b
B}
5) Selisih (difference)∈ ∈

A-B={x|x A dan x ≠ B } = A ∩ B’
Rule dan Implikasi
Implikasi merupakan cara untuk menyatakan rule. Misalkan diberikan
komposisi rule A dan rule B. maka Implikasi dinyatakan dalam : IF A THEN B

Keterangan :
A disebut antesenden.
B disebut konsekuen.

8
Implikasi ini digunakan untuk menentukan nilai linguistik dan nilai kuantitatif
dari B jika diberikan A. Bisa digunakan berbagai macam teknik, tapi untuk metode
Mamdani, yang digunakan adalah metode min (sama seperti AND) [5].

2.3.1 Fuzzy Mamdani


Dalam penentuan status penyalaan lampu hijau, aplikasi logika fuzzy digunakan
untuk mengubah input yang berupa panjang antrian kendaraan dan waktu (real-time)
kemacetan terjadi sehingga mendapatkan output berupa delay penyalaan lampu hijau.
Kemudian disesuaikan dengan range keanggotaan pada variabel output sehingga diperoleh
status penyalaan lampu hijau. Dalam penentuan status penyalaan lampu hijau digunakan
metode Mamdani atau sering juga dikenal dengan nama Metode Min - Max. Dalam metode
ini, pada setiap aturan yang berbentuk implikasi (“sebab-akibat”) anteseden yang
berbentuk konjungsi (AND) mempunyai nilai keanggotaan berbentuk minimum (min),
sedangkan konsekuen gabungannya berbentuk maksimum (max). Untuk mendapatkan
output, diperlukan empat tahapan yaitu:
Pembentukan Himpunan Fuzzy
Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi
menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. Dalam penentuan status penyalaan lampu
hijau, variabel input dibagi menjadi dua yaitu variabel panjang antrian kendaraan dan
waktu kemacetan terjadi. Serta satu variabel output, yaitu variabel delay penyalaan
lampu hijau. Variabel output ini dibentuk berdasarkan pengamatan data yang
dilakukan pada objek nyata dari sebuah sistem lampu lalu lintas suatu persimpangan.
Aplikasi Fungsi Implikasi
Setelah pembentukan himpunan fuzzy, maka dilakukan pembentukan aturan
fuzzy. Aturan - aturan dibentuk untuk menyatakan relasi antara input dan output. Tiap
aturan merupakan suatu implikasi. Operator yang digunakan untuk menghubungkan
antara dua input adalah operator AND, dan yang memetakan antara input-output
adalah IF-THEN. Proposisi yang mengikuti IF disebut anteseden, sedangkan
proposisi yang mengikuti THEN disebut konsekuen.
Setelah aturan dibentuk, maka dilakukan aplikasi fungsi implikasi. Pada
metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah MIN, yang berarti tingkat
keanggotaan yang didapat sebagai konsekuen dari proses ini adalah nilai minimum
dari variabel panjang antrian kendaraan dan waktu kemacetan terjadi. Sehingga
didapatkan daerah fuzzy pada variabel output untuk masing-masing aturan.

9
Komposisi Aturan
Pada metode Mamdani, komposisi antar fungsi implikasi menggunakan fungsi
MAX yaitu dengan cara mengambil nilai maksimum dari output aturan kemudian
menggabungkan daerah fuzzy dari masing-masing aturan dengan operator OR.
Penegasan (Defuzzyfikasi)
Input dari proses defuzzyfikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh
dari komposisi aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu
bilangan tegas pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu
himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp
tertentu sebagai output. Defuzzyfikasi yang digunakan dalam menentukan delay
penyalaan lampu hijau adalah dengan metode centroid. Pada metode ini, solusi crisp
diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy.

2.4 Sensor Inframerah (IR) / Adjustable Infrared Sensor


Adjustable Range Infrared Sensor (Saklar Inframerah) merupakan seperangkat
pemancar dan penerima di salah satu sensor saklar photoelectric. Jarak deteksi sensor ini
dapat disesuaikan sesuai dengan permintaan. Sensor ini memiliki jangkauan deteksi 3 -
80cm. Bentuk sensor ini kecil, mudah digunakan, dan mudah untuk dirakit dengan robot
untuk menghindari rintangan, media interaktif, perakitan pada mesin industri, dan banyak
lagi yang lainnya [6]. Berikut Gambar 2.4 merupakan perangkat Adjustable Range Infrared
Sensor :

Gambar 2.4 Adjustable Infrared Sensor

Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom yang
berasal dari Kerajaan Inggris, ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan
penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam
tata surya teleskop. Pada bidang komunikasi, sistem sensor inframerah menggunakan

1
0
inframerah sebagai media komunikasi untuk menghubungkan dua perangkat. Teknologi ini
banyak digunakan sebagai alat pengontrol jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi
pada sebuah sistem. Teknologi ini menggunakan LED inframerah yang bertindak sebagai
pemancar, yang juga telah dilengkapi dengan rangkaian untuk membangkitkan data yang
akan dikirimkan melalui sinar inframerah serta foto transistor yang bertindak sebagai
komponen penerima. Namun dalam hal ini inframerah akan digunakan sebagai pensaklaran
untuk mengendalikan lampu lalu lintas dalam mengatasi kemacetan.
Berdasarkan prinsip kerja dari sensor inframerah tersebut, maka dirancang sebuah
sisem kendali traffic light menggunakan sensor inframerah sebagai indikator panjang
antrian kendaraan pada setiap simpang. Sensor ini akan mendeteksi keberadaan kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda empat ketika pemancar terhalang oleh objek yang di
deteksi, sehingga sensor akan mengirim sinyal keluaran kepada PLC berupa input digital
yang kemudian akan diproses oleh PLC untuk menghasilkan nilai perbandingan antara
sensor inframerah dan RTC pada PLC yang nantinya akan menjadi hasil keluaran pada
delay penyalaan lampu lalu lintas berwarna hijau. Adapun spesifikasi dari Adjustable
Infrared Sensor tertera pada Lampiran 2.

11
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan desain eksperimental untuk pengujian sistem
pengontrolan penyalaan lampu lalu lintas menggunakan logika fuzzy dengan tahapan
penelitian sebagai berikut, seperti yang tercantum pada Gambar 3.1 :
Perancangan alat
Pengujian sensor
Pembuatan dan pengujian program fuzzy pada PLC
Pengujian alat dan pengambilan data
Analisa data
Penulisan laporan.

Gambar 3.1 Tahap Penelitian

1
2
Pada penelitian ini akan di buat sistem pengontrolan lampu lalu lintas dengan
Diagram Blok seperti pada Gambar 3.2 sebagai berikut :

Gambar 3.2 Diagram Blok Traffic Light

Seperti yang terlihat pada diagram blok diatas, sensor inframerah dan RTC yang
telah ada pada PLC digunakan sebagai nilai input yang akan mengirim informasi berupa
data dan kemudian diteruskan ke PLC untuk diproses/dibandingkan menggunakan rule
evaluation dari metode logika fuzzy sehingga output berupa lama waktu penyalaan lampu
lalu lintas dapat diatur sesuai kondisi yang telah ditentukan.

3.2 Desain Mekanik


Desain mekanik dari penelitian yang akan dibuat yaitu dalam bentuk prototype yang
mewakili kondisi nyata dari traffic light itu sendiri. Dengan panjang tiap jalur
persimpangan sekitar 35 cm dan lebar ruas jalan sekitar 10 cm. Sedangkan pada bagian
pinggir jalur persimpangan akan ditambahkan sensor inframerah untuk membatasi panjang
antrian pada tiap persimpangan, sensor yang digunakan sebanyak 3 sensor pada masing-
masing persimpangan. Untuk gambar perancangan mekanik tertera pada Lampiran 3.
Perancangan desain mekanik di buat menggunakan software AutoCAD tahun 2013
menggunakan etiket sesuai dengan kebutuhannya.

3.3 Pengontrolan Pen laan Lampu Lalu Lintas

Metode logika fuzzy yang akan digunakan yaitu dengan input berupa panjang
kemacetan dan indikasi waktu, serta output berupa lama penyalaan lampu hijau
berdasarkan hasil perbandingan dua input tersebut, maka dirancanglah sebuah desain
sistem pengontrolan lama waktu penyalaan lampu lalu lintas seperti pada Gambar 3.5
berikut :

1
3
Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem Kontrol

Sistem pengontrolan tersebut akan mempengaruhi lama waktu penyalaan lampu hijau
pada lampu lalu lintas di persimpangan. Penyalaan lampu hijau akan lebih lama jika
panjang antrian lebih besar dari batas sensor dan berada pada waktu kemacetan terjadi.
Sedangkan penyalaan lampu hijau akan lebih cepat jika panjang antrian kurang dari batas
sensor dan dalam kondisi waktu yang tidak macet, seperti pada malam hari. Batas sensor
tiap persimpangan diberi jarak per 500 meter pada masing-masing jalur sebanyak tiga
sensor. Kondisi selebihnya tergantung pada nilai input yang diterima dan akan
menghasilkan nilai ouput (lama lampu hijau menyala) yang berbeda pula.

3.4 Aplikasi Model Fuzzy Mamdani


Dalam pengontrolan lama lampu hijau menyala, dibuatlah sebuah fungsi
keanggotaan (membership function), dimana setiap nilai dari sebuah himpunan
keanggotaan akan menentukan hasil output dari status penyalaan lampu hijau. Dimulai dari
langkah pertama yaitu menentukan himpunan fuzzy berdasarkan variabel input dan output
seperti pada Gambar 3.4, Gambar 3.5, dan Gambar 3.6.

3.4.1 Menentukan Himpunan Fuzzy


Pada variabel panjang antrian kendaraan didefinisikan empat himpunan fuzzy. Untuk
merepresentasikan variabel panjang antrian kendaraan digunakan bentuk kurva setengah
segitiga kanan untuk himpunan fuzzy Normal, bentuk kurva segitiga untuk himpunan fuzzy
Kurang Padat dan Padat, serta bentuk kurva bahu kanan untuk himpunan fuzzy Sangat
Padat.

Gambar 3.4 Fungsi Keanggotaan Jarak

1
4
Dimana sumbu horizontal merupakan nilai input dari variabel panjang antrian
kendaraan, sedangkan sumbu vertikal merupakan tingkat keanggotaan dari nilai input.
Dengan fungsi keanggotaan adalah sebagai berikut :


; ≤ ≤
={ −

; ; ≤
− ≤
; ≤

;
= − ;; ≤ ≤

−−
= ; ; ;≤ ≤ ≤


={ ; ; ≤ ≤

Pada variabel waktu kemacetan didefinisikan enam himpunan fuzzy, yaitu Waktu 1,
Waktu 2, Waktu 3, Waktu 4, Waktu 5, dan Waktu 6. Untuk merepresentasikan variabel
waktu kemacetan digunakan bentuk kurva bahu kiri untuk himpunan fuzzy Waktu 1, bentuk
kurva segitiga untuk himpunan fuzzy Waktu 2 sampai dengan Waktu 5, dan bentuk kurva
bahu kanan untuk himpunan fuzzy Waktu 6.

Gambar 3.5 Fungsi Keanggotaan Waktu

1
5
Dimana sumbu horizontal merupakan nilai input dari variabel waktu kemacetan,
sedangkan sumbu vertikal merupakan tingkat keanggotaan dari nilai input. Dengan fungsi
keanggotaan adalah sebagai berikut : ; ≤ ≤

={
− ; ≤ ≤

;; ≤ ≤

; ≤ ≤

= 9− ; ≤ ≤ 9

; 9

; ≤
− ≤ 9
; ≤

= − ; 9≤ ≤

; ≤ 9
− 9 ≤
; 9≤

= − ; ; ≤ ≤

; ≤
− ≤
; ≤

= − ; ; ≤ ≤


; ≤

={ ;; ≤ ≤

Himpunan fuzzy delay penyalaan lampu hijau diperoleh berdasarkan pengamatan


yang dilakukan terlebih dahulu terhadap sistem lampu lalu lintas yang sudah ada, yang
direpresentasikan menggunakan himpunan fuzzy. Pada variabel delay penyalaan lampu
hijau didefinisikan enam himpunan fuzzy, yaitu Sangat Cepat, Cepat, Agak Cepat, Lama,
Agak Lama, dan Sangat Lama. Untuk merepresentasikan variabel delay penyalaan lampu

1
6
hijau digunakan bentuk kurva tegak lurus/vertikal untuk himpunan fuzzy Sangat Cepat,
Cepat, Agak Cepat, Lama, Agak Lama, dan Sangat Lama.

Gambar 3.6 Fungsi Keanggotaan Output (Keluaran)

Dimana sumbu horizontal merupakan nilai input dari variabel delay penyalaan lampu
hijau, sedangkan sumbu vertikal merupakan tingkat keanggotaan dari nilai input. Dengan
={ ; ≤ ≤

fungsi keanggotaan adalah sebagai berikut :


; ≤ ≤

; ≤ ≤
={
; ≤ ≤

; ≤ ≤
={
; ≤ ≤

; ≤ ≤
={
; ≤ ≤

; ≤ ≤
={
; ≤ ≤

={
; ≤ ≤

; ≤ ≤
Fungsi keanggotaan tersebut menjelaskan tentang suatu himpunan untuk tiap-tiap
input dan output sesuai dengan ketentuan yang kita buat. Dijelaskan bahwa membership
function untuk jarak memiliki empat keanggotaan , yaitu N (Normal), KP (Kurang Padat),
P (Padat), dan SP (Sangat Padat), sedangkan untuk waktu memiliki enam keanggotaan
dalam bentuk segitiga, yaitu Waktu 1, Waktu 2, Waktu 3, Waktu 4, Waktu 5 dan Waktu 6.
Dari kedua parameter input tersebut, output yang dihasilkan berupa delay lampu hijau
menyala, sesuai dengan fungsi keanggotaan output. Lebar atau pusat fungsi keanggotaan
dapat diubah sesuai dengan kondisi dari traffic light.

1
7
Setelah pembentukan fungsi keanggotaan pada masing-masing variabel, input yang
berupa nilai crisp akan diubah ke dalam fuzzy input yaitu dengan menentukan derajat
keanggotaan nilai input pada sebuah himpunan fuzzy, proses ini disebut fuzzyfikasi.

3.4.2 Fungsi Implikasi


Setelah pembentukan himpunan fuzzy, maka dilakukan pembentukan aturan fuzzy.
Aturan-aturan dibentuk untuk menyatakan relasi antara input dan output. Tiap aturan
merupakan suatu implikasi. Operator yang digunakan untuk menghubungkan antara dua
input adalah operator AND, dan yang memetakan antara input-output adalah IF-THEN.
Proposisi yang mengikuti IF disebut anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti
THEN disebut konsekuen.
Berdasarkan hasil dari fungsi keanggotaan diatas, maka dirancang sebuah basis
kaidah fuzzy (Rule Evaluation Fuzzy). Berikut seperti yang tertera pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Rule Evaluation Fuzzy


WAKTU (Real-Time Clock)

1 2 3 4 5 6

N SC SC SC SC SC SC
SENSO
R KP AC C AC AC C AC

P C AL L L AL L

SP L SL AL AL SL AL

Dari tabel diatas, bentuk dari rule yang akan dirancang adalah : IF (Anteseden1)
AND (Anteseden2) THEN (Konsekuen). Sehingga dari tabel tersebut dapat dibuat dua
puluh empat rule atau aturan fuzzy yang nanti akan digunakan dalam proses inferensi
sebagai berikut :

Rule 1 : IF (Waktu 1 AND Normal) THEN (Status Penyalaan Lampu Hijau adalah
Sangat Cepat).

Rule 2 : IF (Waktu 1 AND Kurang Padat) THEN (Status Penyalaan Lampu Hijau
adalah Agak Cepat).

Rule 3 : IF (Waktu 1 AND Padat) THEN (Status Penyalaan Lampu Hijau adalah
Cepat).

Rule 4 : IF (Waktu 1 AND Sangat Padat) THEN (Status Penyalaan Lampu Hijau
adalah Lama), dan seterusnya hingga Rule 24.

1
8
Dari rules yang telah didapatkan, maka selanjutnya menentukan predikat masing-
masing rules dengan menggunakan metode Implikasi, yaitu pengambilan keputusan /
konsekuen berdasarkan nilai minimum (MIN) antara proposisi anteseden dengan
=

menggunakan rumus berikut :

= min( , )

Setelah didapat dua puluh empat rule tersebut beserta predikat masing-masing
konsekuen, maka dibuatlah rangkaian flowchart sistem kerja pada empat jalur lalu lintas
seperti yang terlihat pada Gambar 3.6 berikut :

Gambar 3.7 Flowchart Sistem Kerja

Dari sitem kerja diatas, ketika satu jalur telah selesai mengeksekusi perintah secara
sekuensial, maka akan dilanjutkan ke jalur berikutnya sesuai urutan. Dalam proses
kerjanya RTC akan berfungsi sebagai pembanding waktu kemacetan dan Infrared Sensor

1
9
akan menjadi alat pembatas panjang antrian kemacetan yang kemudian akan menghasilkan
keluaran berupa lama penyalaan lampu hijau.

3.4.3 Komposisi Aturan (Rule Base)


Komposisi aturan menggunakan fungsi MAX. Komposisi aturan merupakan
kesimpulan secara keseluruhan dengan mengambil tingkat keanggotaan maksimum dari
tiap konsekuen aplikasi fungsi implikasi dan menggabungkan dari semua kesimpulan
masing – masing aturan. Sehingga didapat daerah solusi fuzzy menggunakan rumus sebagai
berikut: = …

3.4.4 Defu fikasi


Langkah terakhir dalam proses ini adalah defuzzyfikasi atau disebut juga tahap
penegasan, yaitu untuk mengubah himpunan fuzzy menjadi bilangan real. Input dari proses
penegasan ini adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan
fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan
fuzzy tersebut. Defuzzyfikasi yang digunakan dalam menentukan delay penyalaan lampu
hijau adalah dengan metode centroid. Berikut adalah rumus perhitungan defuzzyfikasi
dengan metode centroid :

3.5 Rangkaian Elektrikal (Wiring Diagram)


Wiring Diagram merupakan suatu gambar rangkaian listrik yang memberikan
informasi secara detail dari hubungan antar komponen listrik. Berfungsi untuk
mempermudah dalam mengikuti atau memahami alur kelistrikan pada sistem yang akan
dibuat. Berikut merupakan alur kelistrikan secara keseluruhan dari perancangan sistem
yang akan dibuat seperti pada Gambar 3.10 dan Lampiran 4 :

2
0
Gambar 3.8 Rangkaian Elektrikal (Wiring Diagram)

3.6 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kali ini, berikut alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan
mekanik, alat merupakan peralatan pendukung selama proses pengerjaan mekanik,
sementara bahan merupakan material dan komponen yang kita gunakan :
PLC (Programmable Logic Controller)
Berfungsi sebagai pengontrol sekuensial pada sistem yang akan dibuat.
RTC (Real-time Clock)
Berfungsi untuk menyimpan data berupa waktu ataupun tanggal, sesuai
pengaturan yang kita inginkan.
IR Sensor (Infrared)
Berfungsi sebagai pembatas panjang antrian kendaraan ketika sedang berhenti
di persimpangan traffic light.

21
LED
Berfungsi sebagai indikator output berupa lampu berwarna merah, kuning dan
hijau.
Penutup Kabel (Cable Duck)
Berfungsi sebagai alat pelindung kabel agar tersusun rapi dan tidak berantakan.
Kabel
Berfungsi sebagai penghubung jalur kelistrikan antara satu komponen dengan
komponen lainnya.
Akrilik / Acrilic
Berfungsi sebagai papan simulator ataupun papan induk peletakan komponen,
seperti PLC dan komponen pendukung lainnya.
Power Supply
Berfungsi sebagai sumber listrik untuk mengaktifkan sistem mekanik yang
telah dibuat.
Obeng (-/+)
Berfungsi sebagai pemasang dan pelepas baut atau mur.
Bor (Drill)
Berfungsi untuk melubangi papan induk atau akrilik.
Multimeter
Berfungsi untuk mengukur tegangan maupun arus, serta menguji rangkaian
elektrikal mekanik.

2
2
BAB 4
HASIL DAN ANALISA

4.1 Prosedur Pengambilan Data


Prosedur dalam pengambilan data dilakukan berdasarkan tahapan berikut, yaitu :
Penempatan lokasi pengambilan data
Lingkungan pengambilan data dilakukan pada persimpangan Jalan Ahmad
Yani, yang terdapat 4 persimpangan lalu lintas. Pengambilan data dilakukan di hari
yang berbeda dikarenakan keterbatasan waktu untuk mengetahui sistem lampu lalu
lintas selama 24 jam. Hasil yang dicatat adalah berupa lama lampu hijau menyala
serta perkiraan panjang antrian kemacetan selama proses pengambilan data. Untuk
data selengkapnya yang telah didapatkan terlampir pada Lampiran 5.
Pengujian menggunakan prototype
Setelah didapatkan data lapangan ( real data) dari persimpangan Jalan Ahmad
Yani, maka langkah selanjutnya adalah membuat program kontrol lampu lalu lintas
menggunakan software CX-Programmer dengan bahasa penulisan Ladder Diagram.
Sedangkan hardware yang digunakan adalah PLC Omron dengan tipe CP1H. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai program yang telah dibuat, dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Ketepatan delay penyalaan lampu hijau pada sistem traffic light
Pengujian ketepatan kondisi delay penyalaan lampu hijau dilakukan terhadap
pengontrolan dari perangkat PLC, delay penyalaan lampu hijau harus menyesuaikan
dengan pengontrolan dari nilai masukan yang diterima dan rule evaluation fuzzy
yang telah ditetapkan.

4.2 Cara Analisa Data


Memastikan ketepatan kondisi output (delay lampu hijau) sesuai input yang diterima
dan membandingkan sistem lalu lintas yang telah dirancang dengan sistem lampu lalu
lintas yang sudah ada. Pengujian yang dilakukan meliputi : Pengujian sensor inframerah
pada prototype, pengujian RTC (Real-Time Clock), pengujian penyalaan sistem lampu lalu
lintas pada prototype, dan membandingkan hasil pengujian prototype dengan sistem lampu
lalu lintas yang sudah ada sebelumnya.

2
3
4.3 Pengujian Sensor Infrared Pada Prototype
Pada proses pengamatan panjang antrian saat kemacetan terjadi, untuk memastikan
bahwa sensor berfungsi sebagaimana mestinya, maka didapatkanlah hasil pengujian sensor
infrared pada masing-masing persimpangan seperti pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Infrared pada prototype


Simpang 1 Simpang 2 Simpang 3 Simpang 4 Jarak (cm)
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 < 10
1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 >= 10
1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 >= 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 >= 30

Data tersebut hanya sebagai indikasi dari 4 keadaan lalu lintas, yaitu Normal, Kurang
Padat, Padat, dan Sangat Padat. Kondisi Normal dikategorikan ketika tidak adanya
kendaraan yang terdeteksi sensor, Kondisi Kurang Padat yaitu ketika Sensor 1 aktif,
Kondisi Padat yaitu ketika Sensor 1 dan Sensor 2 aktif, serta Kondisi Sangat Padat yaitu
ketika Sensor 1, Sensor 2 dan Sensor 3 aktif. Sensor hanya berfungsi ketika lampu lalu
lintas berwarna merah.

4.4 Pengujian RTC (Real-Time Clock)


Pada proses pengontrolan Traffic Light dilakukan pengambilan data berupa waktu
kemungkinan terjadinya kemacetan, berikut Tabel 4.2 merupakan data waktu yang
didapatkan dari hasil pengamatan secara langsung pada persimpangan Jalan Ahmad Yani :

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rentang Waktu Kemacetan


Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3 Waktu 4 Waktu 5 Waktu 6
00.00 – 06.00 06.00 – 09.00 09.00 – 12.00 12.00 – 16.00 16.00 – 20.00 20.00 – 00.00
Sepi Sangat Ramai Ramai Ramai Sangat Ramai Ramai

Dari hasil pengujian waktu kemacetan menggunakan RTC (Real-Time Clock)


didapatkan beberapa kemungkinan yang terjadi pada jam tertentu. Hasil pengujian tersebut
akan diproses menggunakan metode fuzzy pada pemrograman PLC dengan bahasa
pemrograman Ladder Diagram.

24
4.5 Pengujian Penyalaan Lampu Lalu Lintas Pada Prototype
Penyalaan lampu lalu lintas harus sesuai dengan kondisi yang telah ditetapkan
melalui metode Fuzzy Logic berdasarkan nilai kedua input untuk menghasilkan output
yang berbeda sesuai aturan fuzzy yang telah dibuat, berikut Tabel 4.3 merupakan hasil
pengujian yang dilakukan untuk mengontrol lampu lalu lintas berwarna hijau :

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Prototype Terhadap Penyalaan Lampu Hijau


Real-Time Clock
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3 Waktu 4 Waktu 5 Waktu 6
Infrared Normal 10s 10s 10s 10s 10s 10s
Sensor Kurang Padat 20s 30s 20s 20s 30s 20s
Padat 30s 60s 40s 40s 60s 40s
Sangat Padat 40s 100s 60s 60s 100s 60s
Dari hasil pengujian tersebut terdapat sekitar 24 kemungkinan penyalaan lampu lalu
lintas berwarna hijau dengan estimasi delay yang berbeda untuk setiap kondisi. Gambar
4.1 berikut merupakan salah satu hasil aktual pengujian sistem prototype.

Gambar 4.1 Hasil Aktual Pengujian Prototype

Gambar dari hasil pengujian prototype menunjukkan bahwa pengontrolan lampu lalu
lintas berjalan sesuai basis aturan fuzzy (Rule Evaluation Fuzzy) yang telah ditetapkan.

4.6 Perbandingan Sistem Lampu Lalu Lintas


Dari pengujian yang sudah dilakukan antara sistem traffic light menggunakan metode
fuzzy dan sistem traffic light tanpa menggunakan metode fuzzy, maka didapatkan hasil
perbandingan terhadap waktu penyalaan lampu lalu lintas berdasarkan real-time clock dan

25
panjang antrian kemacetan, berikut Tabel 4.4 merupakan perbandingan real-time clock
terhadap delay penyalaan lampu lalu lintas berwarna hijau :

Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Terhadap Delay Penyalaan Lampu Hijau


No. Real-Time Clock Antrian Kendaraan Delay Lampu Hijau
Tanpa Fuzzy Fuzzy
1 0 - 100m Flip-Flop 10s - 40s
2 0 - 100m 10s 10s - 40s
3 100 - 300m 20s 10s - 40s
4 300 - 500m 35s 10s - 100s
5 500m - 1Km 60s 10s - 100s
6 500 - 700m 50s 10s - 100s
7 300 - 500m 40s 10s - 60s
8 300 - 500m 30s 10s - 60s
9 300 - 500m 25s 10s - 60s
10 500 - 700m 20s 10s - 60s
11 300 - 500m 30s 10s - 60s
12 300 - 500m 40s 10s - 60s
13 300 - 500m 50s 10s - 60s
14 500m - 1Km 60s 10s - 100s
15 500m - 1Km 60s 10s - 100s
16 500m - 1Km 55s 10s - 100s
17 500 - 700m 40s 10s - 100s
18 500 - 700m 30s 10s - 60s
19 300 - 500m 20s 10s - 60s
20 300 - 500m 20s 10s - 60s
21 100 - 300m 10s 10s - 60s

Dari Tabel 4.4 diatas dapat kita perhatikan bahwa terdapat perbedaan antara sistem
lampu lalu lintas yang tidak menggunakan fuzzy logic dengan sistem lampu lalu lintas
yang menggunakan fuzzy logic, yaitu pada panjang antrian kendaraan dan juga delay
penyalaan lampu hijau, tanpa menggunakan fuzzy panjang antrian tidak disesuaikan
terhadap delay penyalaan lampu hijau dikarenakan fokus terhadap Real-Time Clock tanpa
memperhatikan panjang antrian kendaraan, sehingga seberapapun panjang antriannya delay
lampu hijau akan tetap sama menyesuaikan waktu RTC. Sedangkan dengan menggunakan
fuzzy, delay penyalaan lampu hijau akan disesuaikan berdasarkan waktu RTC dan panjang
antrian kendaraan, sehingga pemanfaatan waktu dalam pertukaran lampu hijau pada tiap
simpang dapat dioptimalkan dan menjadi lebih efektif.

2
6
4.7 Analisa
Dari pengujian yang sudah dilakukan dapat dianalisa bahwa sistem pengontrolan
lampu lalu lintas menggunakan metode fuzzy lebih efektif dibandingkan dengan system
yang sudah ada saat ini terutama di kota Batam, hal ini dikarenakan pemanfaatan waktu
pada saat lampu hijau dapat disesuaikan dengan panjang antrian kemacetan, sehingga
pembagian waktu pada masing-masing persimpangan menjadi cukup adil. Pemanfaatan
waktu ini dipergunakan supaya ketika salah satu simpang mengalami kekosongan antrian
kemacetan pada saat lampu hijau, waktu tersebut dapat digunakan untuk mengaktifkan
lampu hijau pada persimpangan yang lain, sehingga lebih efektif dalam mengatasi
kemacetan.
Selain itu, secara pemrograman hasil keluaran sesuai dengan aturan yang telah
dibuat, dimana sistem kerjanya menggunakan logika AND (output aktif ketika kedua input
aktif) dengan merujuk pada metode Squential Control dan Fuzzy Logic pada perangkat
PLC untuk menghasilkan beberapa keluaran yang berbeda berdasarkan kondisi tertentu.

4.7.1 Analisa Fuzzy


Contoh perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari penyalaan lampu hijau
pada sistem lampu lalu lintas dengan pembacaan sensor infrared = 870m dan RTC = pukul
08.00 :
Proses Fuzzyfikasi / Himpunan Keanggotaan Fuzzy
Kondisi Sensor
[ ]= = = ,
− −
− −

Kondisi Sensor Infrared linear turun ,

Infrared linear naik ,


− −

Kondisi Real-Time Clock


[ ] = = ,
− 9−
− =
9−

Kondisi Real-Time − = − = ,

[ ]
Clock linear turun ,

[ ] = = ,
− −
=
− 9−

linear naik ,

Proses Implikasi
Implikasi dilakukan untuk mendapatkan hasil keputusan dengan membandingkan
nilai himpunan fuzzy kedua input sesuai dengan tabel dari aturan-aturan yang telah dibuat
menggunakan operator AND.
2
7
Real-Time Clock
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3 Waktu 4 Waktu 5 Waktu 6
(0.33) (0.66)
Normal SC SC SC SC SC SC

Sensor
Infrared K_Padat AC C (0.26) AC AC C AC
(0.26) (0.26)
Padat C (0.33) AL (0.66) L L AL L
(0.74)
S_Padat L SL AL AL SL AL

=
.
= ,. = .

=
. ,. = .

=
. , . = .

=
. , . = .

Komposisi Aturan
Komposisi aturan merupakan kesimpulan secara keseluruhan dengan mengambil
tingkat keanggotaan maksimum dari tiap konsekuen aplikasi fungsi implikasi dan
menggabungkan dari semua kesimpulan masing-masing aturan, sehingga didapat daerah
=

solusi fuzzy sebagai berikut :


,. }

=
Sehingga didapat
= {. , .
fungsi keanggotaan daerah solusi sebagi berikut :

. ; ≤ ≤

={. ; ≤ ≤

. ; ≤ ≤

28
d) Penegasan (Defuzzyfikasi) . + . + . + .


= =
∑ . + . + . + .

.
= . = .9

Nilai 41,39 termasuk ke dalam kategori agak lama, sehingga berdasarkan


perhitungan tersebut status penyalaan lampu hijau adalah Agak Lama. Maka keputusan dari
delay penyalaan lampu hijau tersebut adalah 60 detik, dikarenakan nilai 41,39 berdasarkan
hasil pengelompokan pada komposisi aturan termasuk dalam himpunan keanggotaan Agak
Lama dengan nilai maksimum 60 satuan detik. Kondisi ini sudah sesuai dengan Rule
Evaluation, semakin panjang antrian kendaraan pada waktu kemacetan terjadi, maka
semakin lama delay penyalaan lampu hijau, begitu juga sebaliknya.

2
9
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian serta analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Prototype lampu lalu lintas menggunakan metode fuzzy logic dapat mengurangi kemacetan
dengan memanfaatkan waktu penyalaan pada lampu berwarna hijau yang disesuaikan
oleh panjang antrian kendaraan dan rentang waktu terjadinya kemacetan.
Kondisi penyalaan lampu lalu lintas sesuai dengan kontrol dari PLC yang telah dirancang
menggunakan logika fuzzy. Serta penulisan pemrograman pada PLC menggunakan
operator AND berdasarkan dua parameter input yaitu RTC dan Infrared Sensor.

5.2 Saran
Untuk penelitian sistem lebih lanjut kedepannya perlu ditambahkan beberapa saran
sebagai berikut :
Menambahkan perangkat monitoring seperti HMI (Human Machine Interface) supaya jika
terjadi error ataupun masalah pada sistem dapat diketahui dan ditangani dengan
segera.
Menambahkan sebuah sistem Busway Priority atau Ambulance Priority menggunakan
perangkat tambahan, seperti Arduino, CCTV, dan sebagainya, yang dapat
membedakan kendaraan yang diprioritaskan dan sebaliknya.
Dikarenakan perancangan ini masih dalam bentuk alat simulasi (prototype), kedepannya
diharapkan agar sistem ini dapat diimplementasikan secara langsung, terutama pada
sistem lampu lalu lintas di Kota Batam.
Adanya penambahan lampu pejalan kaki.

3
0
DAFTAR PUSTAKA

Tryan Tarigan. “Pengertian PLC (Programmable Logic Controller).” Internet :


https://www.academia.edu/9321252/Pengertian_PLC_Programmable_Logic_Control
ler, [April 17, 2016, 19.25].
Automation Indo. ”Bahasa Pemrograman Pada PLC.” Internet :
http://www.automationindo.com/article/315/bahasa-pemrograman-pada-plc, [June
15, 2016, 07:22]
Pamor Gunoto, M. Irsyam, dan Toni Kusuma Wijaya. ”Pengembangan Sistem Traffic Light

Berdasarkan Kepadatan Kendaraan Menggunakan PLC.” Dosen Tetap

Prodi Elektro FT, Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA) Batam.


A.K. Doni. “Kendali Kecepatan Motor AC 3 Fase Berbasis Logika Fuzzy
Menggunakan PLC.” D4 Thesis, Politeknik Negeri Batam, Batam Center, 2015.
Novan Parmonangan Simanjuntak. ”Aplikasi Fuzzy Logic Controller pada
Pengontrolan Lampu Lalu Lintas.” Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10
Bandung 40132, Indonesia.
Politeknik Sriwijaya. ”BAB II Tinjauan Pustaka.” Internet :
http://eprints.polsri.ac.id/1387/3/BAB%20II.pdf, [February 28, 2017, 20.35]
Promila Sinhmar. ”Intelligent Traffic Light and Density Control Using IR Sensor and
Microcontroller.” International Journal of Advanced Technology & Engineering
Research IJATEC, Vol:02, March 2012.
Adhitya Yoga, Marvin Apriyadi, Kevin Sanjaya. “Optimasi Lampu Lalu Lintas dengan
Fuzzy Logic.” Degree Thesis, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang,

2013.
Sumantri K.R,.ST., MT. Class Lecture, Topic : “Membership Function.” RB 4, Politeknik
Negeri Batam, Jalan Parkway Street, Batam Centre, September. 24, 2013.

3
1
LAMPIRAN

Datasheet PLC CP1H


Datasheet Adjustable Infrared Sensor
Desain Mekanik (Prototype)
Data Pendukung Pada Sistem Traffic Light
Rangkaian Elektrikal (Wiring Diagram)
Program PLC (Ladder Diagram)

3
2
Datasheet PLC CP1H
Datasheet Adjustable Infrared
Sensor
3. Desain Mekanik
4. Data Pendukung Pada Sistem
Traffic Light
5. Rangkaian Elektrikal (Wiring
Diagram)
Program PLC (Ladder Diagram)
CP1H Programmable Controllers

Programmable Controllers
CP1H C004A

High-Speed, High-Performance
Compact PLC with 40 I/O Built In
System Advantages
Brick style controller features powerful position control and
communications capabilities
Built-in functions include digital I/O, high-speed counters,
pulse outputs and analog input/outputs integrate
process data with sequential control
Integrated communications gateway functions make CP1H the
first compact PLC in Omron's Smart Platform concept
Network communication capabilities via SERIAL MODBUS-
All Omron devices connected to CP1H by Ethernet,
RTU MASTER, Profibus-DP and Omron's CompoBus/S,
DeviceNet or Serial link can be configured,
PLC LINK and DeviceNet I/O Link help integrate process or
programmed and monitored through a single
machine activity with other plant floor operations
connection, using CX-One software suite
40 I/O point CPU, Expandable up to 320 I/O points using
CX-Programmer Jr. software, economical package for
simple ladder diagram programming CPM1A expansion I/O units and CJ1 Special I/O modules
UL, cUL and CE;UL Class I, Division 2, Groups A, B, C and
Built-in USB and peripheral ports and two plug-in serial
D for use in hazardous locations; contact Omron for rating
comm boards for RS-232C and RS-422/485 simplify
details
direct connection to serial devices and programming tools

CP1H Programmable Controllers

CP1H Controller CPU


No. of Appearance/ Input voltage Built-in capabilities No. of No. of Output type Model
I/O dimensions inputs outputs
points (H x W x D mm)
40 100-240 VAC, 4 encoder inputs (100 kHz) 24 DC 16 Relay CP1H-X40DR-A
50/60 Hz 8 Interrupts/Counters
24 VDC 4 encoder inputs (100 kHz) 24 DC 16 NPN transistor CP1H-X40DT-D
4 Pulse outputs: (sinking)
24 VDC 4 x 100 kHz 24 DC 16 PNP transistor CP1H-X40DT1-D
110 x 150 x 85 8 interrupts/counters (sourcing)
40 100-240 VAC, 4 Analog inputs, 24 DC 16 Relay CP1H-XA40DR-A
50/60 Hz 2 Analog outputs
(1/12,000 resolution);
4 encoder inputs (100 kHz)
8 Interrupts/Counters
110 x 150 x 85 24 VDC 4 Analog inputs, 24 DC 16 NPN transistor CP1H-XA40DT-D
2 Analog outputs (sinking)
24 VDC (1/12,000 resolution) 24 DC 16 PNP transistor CP1H-XA40DT1-D
4 encoder inputs (100 kHz) (sourcing)
4 Pulse outputs:
4 x 100 kHz
8 interrupts/counters
20 24 VDC 4 encoder inputs: 12 DC 8 NPN transistor CP1H-Y20DT-D
2 x 1 MHz, 2 x 100 kHz (sinking)
4 Pulse outputs
2 x 1 MHz, 2 x 50 kHz
4 Line driver inputs:
2 input side; 2 output side
110 x 150 x 85 6 interrupts/counters

For complete specifications and additional models: U.S. www.omron.com/oei Canada www.omron.ca H-9
CP1H Programmable Controllers

Communications Option Boards


Item Appearance Description Model
RS-232C option board Converts CPU unit option port for RS-232C devices; use up to 2 CP1W-CIF01
per CPU

RS-422/RS-485 option Converts CPU unit option port for RS-422/RS-485 devices; use up CP1W-CIF11
board to 2 per CPU

Memory cassette Use to back up programs or auto-booting CP1W-ME05M

I/O Expansion Tools


Item Appearance Description Cable length Model
I/O Connecting Cable Use the cable to connect CPM1A 80 cm CP1W-CN811
Expansion I/O Units when using a CJ Unit
Adapter

CJ Unit Adapter Connects 2 CJ1W Special I/O or CPU Bus — CP1W-EXT01


modules to CP1H.

Expansion I/O and Special I/O Modules


Name Output method Inputs Outputs Model
Expansion I/O units Relay 24 16 CPM1A-40EDR
Transistor (sinking) CPM1A-40EDT
Transistor output (sourcing) CPM1A-40EDT1
Relay 12 8 CPM1A-20EDR1
Transistor (sinking) CPM1A-20EDT
Transistor output (sourcing) CPM1A-20EDT1
— 8 — CPM1A-8ED
Relay — 8 CPM1A-8ER
Transistor (sinking) — 8 CPM1A-8ET
Transistor output (sourcing) CPM1A-8ET1
Analog input unit Analog (resolution: 1/6000) 4 — CPM1A-AD041
Analog output unit Analog (resolution: 1/6000) — 4 CPM1A-DA041
Analog I/O units Analog (resolution: 1/256) 2 1 CPM1A-MAD01
Analog (resolution: 1/6000) 2 1 CPM1A-MAD11
DeviceNet I/O link unit — 32 I/O link input bits 32 I/O link output bits CPM1A-DRT21
CompoBus/S I/O link — 8 I/O link input bits 8 I/O link output bits CPM1A-SRT21
unit
Temperature sensor 2 thermocouple inputs CPM1A-TS001
units 4 thermocouple inputs CPM1A-TS002
2 platinum resistance thermometer inputs CPM1A-TS101
4 platinum resistance thermometer inputs CPM1A-TS102

H-10 For complete specifications and additional models: U.S. www.omron.com/oei Canada www.omron.ca
CP1H Programmable Controllers

CJ-series Special I/O Units and CPU Bus Units


Category Name Specification Model
CJ-series Analog input units 8 inputs (1 to 5 V, 0 to 5 V, 0 to 10 V, -10 to 10 V, 4 to 20 mA) CJ1W-AD081-V1
special I/O Resolution: 1/8,000; Conversion speed: 250 µs/input max.
units (Can be set to 1/4,000 resolution and 1 ms/input.)
4 inputs (1 to 5 V, 0 to 5 V, 0 to 10 V, -10 to 10 V, 4 to 20 mA) CJ1W-AD041-V1
Resolution: 1/8,000; Conversion speed: 250 µs/input max.
(Can be set to 1/4,000 resolution and 1 ms/input.)
Analog output units 8 outputs (1 to 5 V, 0 to 5 V, 0 to 10 V, -10 to 10 V) CJ1W-DA08V
Resolution: 1/4,000; Conversion speed: 1 ms/output max.
(Can be set to 1/8,000, 250 µs/output.)
8 outputs (4 to 20 mA) CJ1W-DA08C
Resolution: 1/4,000; Conversion speed: 1 ms/output max.
(Can be set to 1/8,000, 250 µs/output.)
4 outputs (1 to 5 V, 0 to 5 V, 0 to 10 V, -10 to 10 V, 4 to 20 mA) CJ1W-DA041
Resolution: 1/4,000; Conversion speed: 1 ms/point max.
2 outputs (1 to 5 V, 0 to 5 V, 0 to 10 V, -10 to 10 V, 4 to 20 mA) CJ1W-DA021
Resolution: 1/4,000; Conversion speed: 1 ms/output max.
Analog I/O unit 4 inputs, 2 outputs (1 to 5 V, 0 to 5 V, 0 to 10 V, -10 to 10 V, 4 to 20 mA) CJ1W-MAD42
Resolution: 1/4,000; Conversion speed: 1 ms/point max.
(Can be set to 1/8,000, 250 µs/point)
Process input units 4 inputs, B, J, K, L, R, S, T; Conversion speed: 250 ms/4 inputs CJ1W-PTS51
4 inputs, Pt100 Ω (JIS, IEC), JPt100 Ω, Conversion speed: 250 ms/4 inputs CJ1W-PTS52
2 inputs, B, E, J, K, L, N, R, S, T, U, W, Re5-26, PL ±100 mV, CJ1W-PTS15
Resolution: 1/64,000; Conversion speed: 10 ms/2 inputs
2 inputs, Pt100, JPt100, Pt50, Ni508.4; CJ1W-PTS16
Resolution: 1/64,000; Conversion speed: 10 ms/2 inputs
2 inputs, 0 to 1.25 V, -1.25 to 1.25 V, 0 to 5 V, 1 to 5 V, -5 to 5 V, 0 to 10 V, CJ1W-PDC15
-10 to 10 V, ±10-V selectable range, 0 to 20 mA, 4 to 20 mA
Temperature control units 4 loops, thermocouple input, NPN output CJ1W-TC001
4 loops, thermocouple input, PNP output CJ1W-TC002
2 loops, thermocouple input, NPN output, heater burnout detection function CJ1W-TC003
2 loops, thermocouple input, PNP output, heater burnout detection function CJ1W-TC004
4 loops, platinum resistance thermometer input, NPN output CJ1W-TC101
4 loops, platinum resistance thermometer input, PNP output CJ1W-TC102
22 loops, platinum resistance thermometer input, PNP output, heater burnout CJ1W-TC103
detection function
2 loops, platinum resistance thermometer input, PNP output, heater burnout CJ1W-TC104
detection function
CompoBus/S master unit CompoBus/S remote I/O, 256 points max. CJ1W-SRM21
CJ-series Controller link units Wired (Shielded twisted-pair cable) CJ1W-CLK21-V1
CPU bus Serial communications 1 RS-232C port and 1 RS-422A/485 port CJ1W-SCU41-V1
units units 2 RS-232C ports CJ1W-SCU21-V1
Ethernet unit 100Base-TX CJ1W-ETN21
DeviceNet unit Functions as master and/or slave; allows control of 32,000 points max. per master. CJ1W-DRM21
Profibus-DP master unit Provides data exchange, diagnostics and message communications at 12 Mbps; CJ1W-PRM21
1200 m distance; 125 modes; shielded twisted pair cable; allows 7,168 words of
I/O data per PLL.
Profibus-DP slave unit Max. 180 words of input and output CJ1W-PRT21

Communications Adapters and Cables


Item Appearance/dimensions Description Cable Model
(H x W x D mm) length
RS-232C cables RS-232C to RS-232C; PC connector for program 2m C200H-CN229-EU
download CBL-202 in Canada
RS-232C to RS-232C; for serial communications 2m C200H-CN320-EU
from PLC to PC CBL-804 in Canada
USB-serial Converts between USB and RS-232C; PC Driver 0.5 m CS1W-CIF31
conversion cable included (CD-ROM); Applicable OS: Windows® 98,
Me, 2000, or XP

For complete specifications and additional models: U.S. www.omron.com/oei Canada www.omron.ca H-11
CP1H Programmable Controllers

Programming and Diagnostic Software and Tools


Software name Description Quantity Model
CX-Programmer Jr. Windows®-based programming software; reduced instruction set and networking 1 license WS02-CXPC1-EJ-V@@
commands, matched to CPM-series controller needs
CX-One Programming and configuration management software that lets you build, 1 license CXONE-AL01C-E
configure and program networks, PLCs, HMIs, motion control systems, 3 licenses CXONE-AL03C-E
temperature controllers and sensors 10 licenses CXONE-AL10C-E
DeviceNet Set up and monitor a DeviceNet network 1 license WS02-CFDC1-E
Configurator

Manuals
Product Description Model
Operation manual CP1H programmable controllers operation manual W450
Programming manual CP1H CPU unit programming manual W451

Specifications

Controller CP1H-XA CPU units CP1H-X CPU units CP1H-Y CPU unit
Type Analog I/O built-in Standard High-speed positioning
CPU I/O 40 (24 inputs/16 outputs) 20 (12 inputs/8 outputs)
Line driver inputs: Phases A, B, and Z for 2 axes
Line driver outputs: CW and CCW for 2 axes
Effective system size CPUs expandable to 320 I/O max. using CPM1A and CJ1 CPU expandable to 300 I/O max. using CPM1A and CJ1
Special I/O or CPU Bus modules Special I/O or CPU Bus modules
Program capacity 20K steps (32K words data memory)
Basic instruction 0.1 µs
execution time
No. of instructions Approx. 400
Power supply voltage 100 to 240 VAC, 50/60 Hz or 24 VDC 24 VDC
AC inputs None
DC inputs Yes
Max. # of inputs 192 180
Max. # of outputs 128 120
Max. # of relay outputs 128 120
Max. # of transistor 128 120
outputs
High-speed counter 100 kHz (single-phase), 1 MHz (single-phase), 500 kHz (differential phases) for 2
50 kHz (differential phases), 4 axes axes (line-driver input),
100 kHz (single-phase), 50 kHz (differential phases) for 2
axes (4 axes total)
Pulse output (transistor 100 kHz for 4 axes 1 MHz for 2 axes (line-driver output),
output models only) (4 axes total) 50 kHz for 2 axes (4 axes total)
Analog I/O 4 analog inputs, 2 analog Use expansion I/O module Use expansion I/O module
outputs built in
Real time clock Yes
Memory backup Flash memory: User programs, parameters (such as the PLC Setup), comment data, and the entire DM Area can be
saved to flash memory as initial values.
Battery backup: The Holding Area, DM Area, and counter values (flags, PV) are backed up by a battery.
External interrupts 8 inputs 6 inputs
Network connectivity RS-232C/RS-422, Host Link, NT Link 1:N (for HMI), DeviceNet master/slave, Profibus-DP master/ slave, CompoBus/
S master/slave, PC Link 1:N, Ethernet, Controller Link, CompoWay/F master, Modbus-ASCII master, Modbus-RTU
master/slave
Built-in comm. ports USB; option boards for RS-232C and RS-422/485
Peripheral devices NT/NS series HMI
Programming software CX-Programmer Jr. or CX-One

H-12 For complete specifications and additional models: U.S. www.omron.com/oei Canada www.omron.ca
Terms and Conditions of Sale
Offer; Acceptance. These terms and conditions (these "Terms") are deemed part of all ITY OR FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE OF THE PRODUCTS. BUYER
quotes, agreements, purchase orders, acknowledgments, price lists, catalogs, ACKNOWLEDGES THAT IT ALONE HAS DETERMINED THAT THE PRODUCTS
manuals, brochures and other documents, whether electronic or in writing, relating WILL SUITABLY MEET THE REQUIREMENTS OF THEIR INTENDED USE.
to the sale of products or services (collectively, the "Products") by Omron Omron further disclaims all warranties and responsibility of any type for claims or
Electronics LLC and its subsidiary companies (“Omron”). Omron objects to any expenses based on infringement by the Products or oth-erwise of any intellectual
terms or conditions proposed in Buyer’s purchase order or other documents which property right. (c) Buyer Remedy. Omron’s sole obli-gation hereunder shall be, at
are inconsistent with, or in addition to, these Terms. Omron’s election, to (i) replace (in the form originally shipped with Buyer
Prices; Payment Terms. All prices stated are current, subject to change with-out notice responsible for labor charges for removal or replacement thereof) the non-
by Omron. Omron reserves the right to increase or decrease prices on any complying Product, (ii) repair the non-complying Product, or (iii) repay or credit
unshipped portions of outstanding orders. Payments for Products are due net 30
days unless otherwise stated in the invoice. Buyer an amount equal to the purchase price of the non-complying Product;
Discounts. Cash discounts, if any, will apply only on the net amount of invoices sent to provided that in no event shall Omron be responsi-ble for warranty, repair,
Buyer after deducting transportation charges, taxes and duties, and will be allowed indemnity or any other claims or expenses regarding the Products unless Omron’s
only if (i) the invoice is paid according to Omron’s payment terms and (ii) Buyer analysis confirms that the Products were prop-erly handled, stored, installed and
has no past due amounts. maintained and not subject to contamina-tion, abuse, misuse or inappropriate
Interest. Omron, at its option, may charge Buyer 1-1/2% interest per month or the modification. Return of any Products by Buyer must be approved in writing by
maximum legal rate, whichever is less, on any balance not paid within the stated Omron before shipment. Omron Compa-nies shall not be liable for the suitability or
terms. unsuitability or the results from the use of Products in combination with any
Orders. Omron will accept no order less than $200 net billing. electrical or electronic components, circuits, system assemblies or any other
Governmental Approvals. Buyer shall be responsible for, and shall bear all costs materials or substances or environ-ments. Any advice, recommendations or
involved in, obtaining any government approvals required for the impor-tation or information given orally or in writing, are not to be construed as an amendment or
sale of the Products. addition to the above warranty. See http://oeweb.omron.com or contact your
Taxes. All taxes, duties and other governmental charges (other than general real Omron representative for pub-lished information.
property and income taxes), including any interest or penalties thereon, imposed Limitation on Liability; Etc. OMRON COMPANIES SHALL NOT BE LIABLE FOR
directly or indirectly on Omron or required to be collected directly or indirectly by SPECIAL, INDIRECT, INCIDENTAL, OR CONSEQUENTIAL DAMAGES, LOSS
Omron for the manufacture, production, sale, delivery, importa-tion, consumption OF PROFITS OR PRODUCTION OR COMMERCIAL LOSS IN ANY WAY
or use of the Products sold hereunder (including customs duties and sales, excise, CONNECTED WITH THE PRODUCTS, WHETHER SUCH CLAIM IS BASED IN
use, turnover and license taxes) shall be charged to and remitted by Buyer to CONTRACT, WARRANTY, NEGLIGENCE OR STRICT LIABILITY. Further, in no
Omron. event shall liability of Omron Companies exceed the individual price of the Product
Financial. If the financial position of Buyer at any time becomes unsatisfactory to on which liability is asserted.
Omron, Omron reserves the right to stop shipments or require satisfactory security Indemnities. Buyer shall indemnify and hold harmless Omron Companies and their
or payment in advance. If Buyer fails to make payment or otherwise comply with employees from and against all liabilities, losses, claims, costs and expenses
these Terms or any related agreement, Omron may (without liabil-ity and in (including attorney's fees and expenses) related to any claim, inves-tigation,
addition to other remedies) cancel any unshipped portion of Prod-ucts sold litigation or proceeding (whether or not Omron is a party) which arises or is alleged
hereunder and stop any Products in transit until Buyer pays all amounts, including to arise from Buyer's acts or omissions under these Terms or in any way with
amounts payable hereunder, whether or not then due, which are owing to it by respect to the Products. Without limiting the foregoing, Buyer (at its own expense)
Buyer. Buyer shall in any event remain liable for all unpaid accounts. shall indemnify and hold harmless Omron and defend or set-tle any action brought
Cancellation; Etc. Orders are not subject to rescheduling or cancellation unless Buyer against such Companies to the extent based on a claim that any Product made to
indemnifies Omron against all related costs or expenses. Buyer specifications infringed intellectual property rights of another party.
Force Majeure. Omron shall not be liable for any delay or failure in delivery resulting Property; Confidentiality. Any intellectual property in the Products is the exclu-sive
from causes beyond its control, including earthquakes, fires, floods, strikes or property of Omron Companies and Buyer shall not attempt to duplicate it in any
other labor disputes, shortage of labor or materials, accidents to machinery, acts of way without the written permission of Omron. Notwithstanding any charges to
sabotage, riots, delay in or lack of transportation or the requirements of any Buyer for engineering or tooling, all engineering and tooling shall remain the
government authority. exclusive property of Omron. All information and materials supplied by Omron to
Shipping; Delivery. Unless otherwise expressly agreed in writing by Omron: Buyer relating to the Products are confidential and proprietary, and Buyer shall
Shipments shall be by a carrier selected by Omron; Omron will not drop ship limit distribution thereof to its trusted employees and strictly prevent disclosure to
except in “break down” situations. any third party.
Such carrier shall act as the agent of Buyer and delivery to such carrier shall Export Controls. Buyer shall comply with all applicable laws, regulations and licenses
constitute delivery to Buyer; regarding (i) export of products or information; (iii) sale of products to “forbidden”
All sales and shipments of Products shall be FOB shipping point (unless oth- or other proscribed persons; and (ii) disclosure to non-citizens of regulated
erwise stated in writing by Omron), at which point title and risk of loss shall pass technology or information.
from Omron to Buyer; provided that Omron shall retain a security inter-est in the Miscellaneous. (a) Waiver. No failure or delay by Omron in exercising any right and no
Products until the full purchase price is paid; course of dealing between Buyer and Omron shall operate as a waiver of rights by
Delivery and shipping dates are estimates only; and Omron. (b) Assignment. Buyer may not assign its rights hereunder without
Omron will package Products as it deems proper for protection against nor-mal
handling and extra charges apply to special conditions. Omron's written consent. (c) Law. These Terms are governed by the law of the
Claims. Any claim by Buyer against Omron for shortage or damage to the Products jurisdiction of the home office of the Omron company from which Buyer is
occurring before delivery to the carrier must be presented in writing to Omron purchasing the Products (without regard to conflict of law princi-ples). (d)
within 30 days of receipt of shipment and include the original trans-portation bill Amendment. These Terms constitute the entire agreement between Buyer and
signed by the carrier noting that the carrier received the Products from Omron in Omron relating to the Products, and no provision may be changed or waived
the condition claimed. unless in writing signed by the parties. (e) Severability. If any provi-sion hereof is
Warranties. (a) Exclusive Warranty. Omron’s exclusive warranty is that the Products rendered ineffective or invalid, such provision shall not invalidate any other
will be free from defects in materials and workmanship for a period of twelve provision. (f) Setoff. Buyer shall have no right to set off any amounts against the
months from the date of sale by Omron (or such other period expressed in writing amount owing in respect of this invoice. (g) Definitions. As used herein, “including”
by Omron). Omron disclaims all other warranties, express or implied. means “including without limitation”; and “Omron Compa-nies” (or similar words)
(b) Limitations. OMRON MAKES NO WARRANTY OR REPRESENTATION, mean Omron Corporation and any direct or indirect subsidiary or affiliate thereof.
EXPRESS OR IMPLIED, ABOUT NON-INFRINGEMENT, MERCHANTABIL-

Certain Precautions on Specifications and Use


Suitability of Use. Omron Companies shall not be responsible for conformity with any ADDRESS THE RISKS, AND THAT THE OMRON’S PRODUCT IS PROP-ERLY
standards, codes or regulations which apply to the combination of the Product in RATED AND INSTALLED FOR THE INTENDED USE WITHIN THE OVERALL
the Buyer’s application or use of the Product. At Buyer’s request, Omron will EQUIPMENT OR SYSTEM.
provide applicable third party certification documents identifying ratings and Programmable Products. Omron Companies shall not be responsible for the user’s
limitations of use which apply to the Product. This information by itself is not programming of a programmable Product, or any consequence thereof.
sufficient for a complete determination of the suitability of the Prod-uct in Performance Data. Data presented in Omron Company websites, catalogs and other
combination with the end product, machine, system, or other application or use. materials is provided as a guide for the user in determining suitabil-ity and does
Buyer shall be solely responsible for determining appropriateness of the particular not constitute a warranty. It may represent the result of Omron’s test conditions,
Product with respect to Buyer’s application, product or system. Buyer shall take and the user must correlate it to actual application require-ments. Actual
application responsibility in all cases but the following is a non-exhaustive list of performance is subject to the Omron’s Warranty and Limitations of Liability.
applications for which particular attention must be given:
Outdoor use, uses involving potential chemical contamination or electrical Change in Specifications. Product specifications and accessories may be changed at
interference, or conditions or uses not described in this document. any time based on improvements and other reasons. It is our prac-tice to change
Use in consumer products or any use in significant quantities. part numbers when published ratings or features are changed, or when significant
Energy control systems, combustion systems, railroad systems, aviation systems, construction changes are made. However, some specifica-tions of the Product
medical equipment, amusement machines, vehicles, safety equip-ment, and may be changed without any notice. When in doubt, spe-cial part numbers may be
installations subject to separate industry or government regulations. assigned to fix or establish key specifications for your application. Please consult
Systems, machines and equipment that could present a risk to life or prop-erty. with your Omron’s representative at any time to confirm actual specifications of
Please know and observe all prohibitions of use applicable to this Prod-uct. purchased Product.
Errors and Omissions. Information presented by Omron Companies has been checked
NEVER USE THE PRODUCT FOR AN APPLICATION INVOLVING SERIOUS and is believed to be accurate; however, no responsibility is assumed for clerical,
RISK TO LIFE OR PROPERTY OR IN LARGE QUANTITIES WITHOUT typographical or proofreading errors or omissions.
ENSURING THAT THE SYSTEM AS A WHOLE HAS BEEN DESIGNED TO
Complete “Terms and Conditions of Sale” for product purchase and use are on Omron’s
website at www.omron.com/oei – under the “About Us” tab, in the Legal Matters section.

ALL DIMENSIONS SHOWN ARE IN MILLIMETERS.


To convert millimeters into inches, multiply by 0.03937. To convert grams into ounces, multiply by 0.03527.

OMRON ELECTRONICS MEXICO SALES OFFICES OMRON ON-LINE


LLC 1 Commerce Drive Mexico, D.F. 555.660.3144 Global -
Schaumburg, IL 60173 Tel: Ciudad Juárez 656.623.7083
www.omron.com
847.843.7900 Monterrey, N.L. 818.377.4281
Querétaro 442.135.4510 USA -
For U.S. technical support or other
inquiries: 800.556.6766 www.omron.com/oei
BRAZIL SALES OFFICE
Canada -
OMRON CANADA, INC. Sao Paulo 55.11.2101.6310
www.omron.ca
885 Milner Avenue Toronto, ARGENTINA SALES OFFICE
Ontario M1B 5V8 Tel: Brazil -
Cono Sur 54.114.787.1129
416.286.6465 www.omron.com.br
CHILE SALES OFFICE
Latin America -
Santiago 562.206.4592
www.espanol.omron.com
OTHER LATIN AMERICAN SALES
Florida 954.227.2121

Cat. No. X302-E3-01rev 12/06 Specifications subject to change without notice Printed in USA
40 cm

40 cm
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A
USED ON DIMENSION IN MILLIMETRES

A
FIRST ANGLE
PARTSTHEREOFARESTRI OTHERWISEISPERMITEDWITHOUTWRITRENPERMISSIONOFTHECOMPANY
PROJECTION
CTLYCOPYRIGHTANDCO
NFIDENTIALNOREPROD

B
UCTION

C
C

D
D

E DRA INPART OR
WIN
GAN
D
F

F THI
S

G G
TERMINAL CODES
MAIN PANEL
CONSOLE
MATERIAL ---- DRAW EKO WIBISONO
HEAT/TREAT - - - - AUTH'D
DESAIN MEKANIK (3)
FINISH ---- CAD No. 001 DRAWING REV
GENERAL + ---- LINEAR NUMBER 0003 -
- ----
SCALE 1 : 1,30
H SHEET 1 OF 1 ASSY MILL G.AH
TOLERANCE + ---- °ANGULAR

AMANDEMENT DATE - ----

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Data Pada Sistem Lampu Lalu Lintas Yang Sudah Ada :
Antrian RTC (Real- LAMPU HIJAU

Kendaraan Time Clock) Simpang 1 Simpang 2 Simpang 3 Simpang 4


0 - 100m 00.00 – 04.00 Flip-Flop Flip-Flop Flip-Flop Flip-Flop
0 –100m 04.00 – 05.00 10s 10s 10s 10s
100– 300m 05.00 – 06.00 20s 20s 20s 20s
300– 500m 06.00 – 07.00 30s – 40s 30s – 40s 30s – 40s 30s – 40s
500m – 1Km 07.00 – 08.00 60s 60s 60s 60s
500– 700m 08.00 – 09.00 50s 50s 50s 50s
300– 500m 09.00 – 10.00 40s 40s 40s 40s
300– 500m 10.00 – 11.00 30s 30s 30s 30s
300– 500m 11.00 – 12.00 20s – 30s 20s – 30s 20s – 30s 20s – 30s
500– 700m 12.00 – 13.00 20s 20s 20s 20s
300– 500m 13.00 – 14.00 30s 30s 30s 30s
300– 500m 14.00 – 15.00 40s 40s 40s 40s
300– 500m 15.00 – 16.00 50s 50s 50s 50s
500m – 1Km 16.00 – 17.00 60s 60s 60s 60s
500m – 1Km 17.00 – 18.00 60s 60s 60s 60s
500m – 1Km 18.00 – 19.00 50s – 40s 50s – 40s 50s – 40s 50s – 40s
500– 700m 19.00 – 20.00 40s 40s 40s 40s
500– 700m 20.00 – 21.00 30s 30s 30s 30s
300– 500m 21.00 – 22.00 20s 20s 20s 20s
300– 500m 22.00 – 23.00 20s 20s 20s 20s
100– 300m 23.00 – 00.00 10s 10s 10s 10s
Data Simulasi Pada Prototype Sistem Lampu Lalu Lintas :
Waktu 1 Durasi (s) Waktu 2 Durasi (s)
S1 20 S1 30
Simpang 1 S2 30 Simpang 1 S2 60
S3 40 S3 100
S1 20 S1 30
Simpang 2 S2 30 Simpang 2 S2 60
S3 40 S3 100
S1 20 S1 30
Simpang 3 S2 30 Simpang 3 S2 60
S3 40 S3 100
S1 20 S1 30
Simpang 4 S2 30 Simpang 4 S2 60
S3 40 S3 100
Waktu 3 Durasi (s) Waktu 4 Durasi (s)
S1 20 S1 20
Simpang 1 S2 40 Simpang 1 S2 40
S3 60 S3 60
S1 20 S1 20
Simpang 2 S2 40 Simpang 2 S2 40
S3 60 S3 60
S1 20 S1 20
Simpang 3 S2 40 Simpang 3 S2 40
S3 60 S3 60
S1 20 S1 20
Simpang 4 S2 40 Simpang 4 S2 40
S3 60 S3 60
Waktu 5 Durasi (s) Waktu 6 Durasi (s)
S1 30 S1 20
Simpang 1 S2 60 Simpang 1 S2 40
S3 100 S3 60
S1 30 S1 20
Simpang 2 S2 60 Simpang 2 S2 40
S3 100 S3 60
S1 30 S1 20
Simpang 3 S2 60 Simpang 3 S2 40
S3 100 S3 60
S1 30 S1 20
Simpang 4 S2 60 Simpang 4 S2 40
S3 100 S3 60
1 2
USED ON
A TERMINAL CODES
MAIN PANEL
CONSOLE

D INPARTOROTHE
RARWISEISPERMIT
WIEDWITHOUT
N WRITREN
B G PERMISSION OF
AMANDEMENT

A THE COMPANY
N 1 2
DP
AR
TS
TH
ER
C EO
FA
RE
ST
RI
CT
LY
C
OP
D Y
RI
G
HT
A
N
D
C
E O
NF
ID
EN
TI
AL
N
O
F RE
PR
O
D
U
CT
IO
N
0V
G T
H
IS

H
MATERIAL ---- DRAW EKO WIBISONO

HEAT/TREAT - - - - AUTH'D
ELECTRICAL ADJUSTABLE INFRARED SENSOR FINISH ---- CAD No. 001 DRAWING
3432 REV
-
- ----

GENERAL + ---- LINEAR SCALE N.T.S NUMBER


TOLERANCE + ---- °ANGULAR
DATE - ---- SHEET 1 OF 18 H
ASSY MILL G.A

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B

D
IR

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11

F
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Priority_Step]

T008 TIM [OP1]


000000
(000000) Timer Lampu
Timer Hijau Simpang 1
Lampu #100
<T0001(bit)>
Kuning
Simpang a002 a472
4 b478 a483
<cT0001>
c127 c131 c135
c139 c143 c147
c151 c155 c159
c163 c167 c171
c175 c179 c183
c187 c191
c195 [OP2]
T001 TIM [OP1]
000001
(000002) Timer Lampu
Timer Kuning Simpang
Lampu #201
Hijau <T0002(bit)>
Simpang a004 a470 b473
1 b480 b484 a489
[OP2]
TIM [OP1]
000002 T002
(000004) Timer Lampu
Hijau Simpang 2
Timer
Lampu #100
<T0003(bit)> a006
Kuning
b200 b205 b210
Simpang
1 b215 b220 b225
b230 b235 b240
b245 b250 b255
b260 b265 b270
b275 b280 b285
a485 b490 a495
<cT0003>

c201 c206 c211


c216 c221 c226
c231 c236 c241
c246 c251 c256
c261 c266 c271
c276 c281
c286 [OP2]
T003 TIM[OP1]
000003
(000006) Timer Lampu
Kuning Simpang
Timer
#202
Lampu
Hijau <T0004(bit)>
Simpang a008 a481 b486
2 b492 b496 a501
[OP2]
TIM [OP1]
000004 T004
Timer Lampu
(000008) Hijau Simpang 3
Timer #100
Lampu <T0005(bit)> a010
Kuning b291 b296 b301
Simpang b306 b311 b316
2
b321 b326 b331
b336 b341 b346
b351 b356 b361
b366 b371
b376 a497 b502

a507
<cT0005>
c292 c297 c302
c307 c312 c317
c322 c327 c332
c337 c342 c347
c352 c357 c362
c367 c372 c377
[OP2]

T005 TIM [OP1]


000005
(000010) Timer Lampu
Timer Kuning Simpang
Lampu #203
Hijau <T0006(bit)>
Simpang a012 a493 b498
3 b504 b508 a513
[OP2]
TIM [OP1]
T006
000006 Timer Lampu
(000012) Hijau Simpang 4
Timer
#100
Lampu <T0007(bit)> a014
Kuning b382 b387 b392
Simpang
b397 b402 b407
3
b412 b417 b422
b427 b432 b437
b442 b447 b452
b457 b462 b467
a474 a509 b514
<cT0007>

c383 c388 c393


c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c443 c448 c453
c458 c463
c468 [OP2]
TIM[OP1]
000007 T007
(000014) Timer Lampu
Kuning Simpang
Timer #304
Lampu
<T0008(bit)>
Hijau
Simpang b000 b475 a505
4 b510
<cT0008>
c124 c128 c132
c136 c140 c144
c148 c152 c156
c160 c164 c168
c172 c176 c180
c184 c188 c192
[OP2]
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Section_Sensor]

000000
Q: 100.00 I: 0.00 Q: 100.02 10.01 10.02 10.00 Kurang Padat
(000017) .00>
Merah S1_Simpa Hijau Padat Sangat a126 a138 a150
Simpang ng 1 Simpang Padat a162 a174 a186
1 1
Q: 100.00 I: 0.00 I: 0.01 Q: 100.02 10.02
000001
10.01 Padat
(000023) <10.01>
Merah S1_Simpa S2_Simpa Hijau Sangat b020 a130 a142
Simpang ng 1 ng 1 Simpang Padat
a154 a166 a178
1 1
Q: 100.00 I: 0.00 I: 0.01 I: 0.02 Q: 100.02 a190

000002 10.02 Sangat Padat


(000029) <10.02>
Merah S1_Simpa S2_Simpa S3_Simpa Hijau b021 b027 a134
Simpang ng 1 ng 1 ng 1 Simpang
a146 a158 a170
1 1
Q: 100.03 I: 0.03 Q: 100.05 10.04 10.05 a182 a194

000003 10.03 Kurang Padat


(000035) <10.03>
Merah S1_Simpa Hijau Padat Sangat
a199 a214 a229
Simpang ng 2 Simpang Padat
2 2 a244 a259 a274
Q: 100.03 I: 0.03 I: 0.04 Q: 100.05 10.05
000004 10.04 Padat
(000041) <10.04>
Merah S1_Simpa S2_Simpa Hijau Sangat
Simpang ng 2 ng 2 Simpang Padat b038 a204 a219
2 2 a234 a249 a264
Q: 100.03 I: 0.03 I: 0.04 I: 0.05 Q: 100.05 a279

000005 10.05 Sangat Padat


(000047) <10.05>
Merah S1_Simpa S2_Simpa S3_Simpa Hijau
Simpang ng 2 ng 2 ng 2 Simpang b039 b045 a209
2 2 a224 a239 a254
Q: 100.06 I: 0.06 Q: 101.00 10.07 10.08 a269 a284
000006 10.06 Kurang Padat
(000053)
Merah S1_Simpa Hijau Padat Sangat <10.06>
Simpang ng 3 Simpang Padat a290 a305 a320
3 3 a335 a350 a365
Q: 100.06 I: 0.06 I: 0.07 Q: 101.00 10.08
000007 10.07 Padat
(000059)
Merah S1_Simpa S2_Simpa Hijau Sangat <10.07>
Simpang ng 3 ng 3 Simpang Padat b056 a295 a310
3 3 a325 a340 a355
Q: 100.06 I: 0.06 I: 0.07 I: 0.08 Q: 101.00 a370
000008
(000065) 10.08 Sangat Padat
Merah S1_Simpa S2_Simpa S3_Simpa Hijau <10.08>
Simpang ng 3 ng 3 ng 3 Simpang b057 b063 a300
3 3 a315 a330 a345
Q: 101.01 I: 0.09 Q: 101.03 10.10 10.11
a360 a375
000009
(000071) 10.09 Kurang Padat
Merah S1_Simpa Hijau Padat Sangat <10.09>
Simpang ng 4 Simpang Padat a381 a396 a411
4 4 a426 a441 a456
Q: 101.01 I: 0.09 I: 0.10 Q: 101.03 10.11
000010
(000077) 10.10 Padat
Merah S1_Simpa S2_Simpa Hijau Sangat <10.10>
Simpang ng 4 ng 4 Simpang Padat b074 a386 a401
4 4 a416 a431 a446
Q: 101.01 I: 0.09 I: 0.10 I: 0.11 Q: 101.03
a461
000011
(000083) 10.11 Sangat Padat
Merah S1_Simpa S2_Simpa S3_Simpa Hijau <10.11>
Simpang ng 4 ng 4 ng 4 Simpang b075 b081 a391
4 4
a406 a421 a436
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Section_Time]

CF113 ANDW
OP
000000
(034)
(000090)
P_On A352 OP
Always #FF
ON Flag D0
OP

ANDW
(034)

A351
#FF00
D1

>= >= < >= 20.00


000001
(325) (325) (310) (325)
(000093)
D0 D1 D0 D1
#0 #0 #6 #0
[OP1] [OP1] [OP1] [OP1]
[OP2] [OP2] [OP2] [OP2]

>= >= < >= 20.01


000002 (325) (325) (310) (325)
(000098)
D0 D1 D0 D1
#6 #0 #9 #0
[OP1] [OP1] [OP1] [OP1]
[OP2] [OP2] [OP2] [OP2]

>= >= < >= 20.02


000003 (325) (325) (310) (325)
(000103)
D0 D1 D0 D1
#9 #0 #12 #0
[OP1] [OP1] [OP1] [OP1]
[OP2] [OP2] [OP2] [OP2]

>= >= < >= 20.03


000004 (325) (325) (310) (325)
(000108)
D0 D1 D0 D1
#12 #0 #16 #0
[OP1] [OP1] [OP1] [OP1]
[OP2] [OP2] [OP2] [OP2]

>= >= < >= 20.04


000005 (325) (325) (310) (325)
(000113)
D0 D1 D0 D1
#16 #0 #20 #0
[OP1] [OP1] [OP1] [OP1]
[OP2] [OP2] [OP2] [OP2]

>= >= < >=


000006 (325) (325) (310) (325) 20.05
(000118) D0 D1 D0 D1
#20 #0 #0 #0
[OP1] [OP1] [OP1] [OP1]
[OP2] [OP2] [OP2] [OP2]
D00 c093 c095 c098
000 c100 c103 c105
>
c108 c110 c113
c115 c118 c120

[OP1]
[OP2]
[OP3]
<cD00001>
c094 c096 c099
c101 c104 c106
c109 c111 c114
c116 c119 c121

Waktu 1
<20.00>
a125 a129 a133
a198 a203 a208
a289 a294 a299
a380 a385 a390
Waktu 2
<20.01>
a137 a141 a145
a213 a218 a223
a304 a309 a314
a395 a400 a405
Waktu 3
<20.02>
a149 a153 a157
a228 a233 a238
a319 a324 a329
a410 a415 a420
Waktu 4
<20.03>
a161 a165 a169
a243 a248 a253
a334 a339 a344
a425 a430 a435
Waktu 5
<20.04>
a173 a177 a181
a258 a263 a268
a349 a354 a359
a440 a445 a450
Waktu 6
<20.05>
a185 a189 a193
a273 a278 a283
a364 a369 a374
a455 a460 a465
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Def_Simpang1]

< 20.00 10.00 MOV


[OP1]
000000
(310) (021)
(000124) [OP2]
T8 Waktu 1 Kurang #200
Padat Timer Lampu
#10 T1 Hijau Simpang 1
[OP1] <cT0001>
Timer
c131 c135 c139
Lampu
Kuning c143 c147 c151
Simpang c155 c159 c163
4 c167 c171 c175
[OP2] c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483

< 20.00 10.01 [OP1]


000001 MOV
(310) (021)
(000128) [OP2]
T8 Waktu 1 Padat #300
#10 Timer Lampu
T1 Hijau Simpang 1
[OP1]
<cT0001>
Timer
Lampu c127 c135 c139
Kuning c143 c147 c151
Simpang c155 c159 c163
4 c167 c171 c175
[OP2] c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< 20.00 10.02 MOV
[OP1]
000002 (310)
(021)
(000132)
T8 [OP2]
Waktu 1 Sangat #400
#10 Padat Timer Lampu
T1
[OP1] Hijau Simpang 1
Timer <cT0001>
Lampu c127 c131 c139
Kuning c143 c147 c151
Simpang
c155 c159 c163
4
c167 c171 c175
[OP2]
c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< [OP1]
000003 (310) 20.01 10.00 MOV
(000136) (021)
T8 [OP2]
Waktu 2 Kurang #300
#10 Timer Lampu
Padat T1
[OP1] Hijau Simpang 1
Timer <cT0001>
Lampu c127 c131 c135
Kuning
c143 c147 c151
Simpang
4 c155 c159 c163
[OP2] c167 c171 c175
c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483

< 20.01 10.01 [OP1]


000004 MOV
(310) (021)
(000140) [OP2]
T8 #600
#10 Waktu 2 Padat T1 Timer Lampu
[OP1] Hijau Simpang
Timer 1
Lampu <cT0001>
Kuning c127 c131
Simpang c135 c139
4 c147 c151
[OP2] c155 c159
c163 c167
c171 c175
c179 c183
c187
c191 c195
000005
< 20.01 10.02 MOV <T0001(bit)>
(310) (021)
(000144) a001 a002
T8 Waktu 2 Sangat #1000
a472 b478
#10 Padat T1
[OP1] a483
Timer [OP1]
Lampu
Kuning [OP2]
Simpang Timer Lampu
4 Hijau Simpang
[OP2] 1
<cT0001>
c127 c131
c135 c139
c143 c151
c155 c159
< 20.02 10.00 MOV c163 c167
000006 (310)
(021)
(000148) c171 c175
T8 Waktu 3 Kurang #200
#10 c179 c183
Padat T1
[OP1] c187
Timer c191 c195
Lampu <T0001(bit)>
Kuning
a001 a002
Simpang
4 a472 b478
[OP2] a483
[OP1]
[OP2]
Timer Lampu
Hijau Simpang
1
< <cT0001>
000007 (310) 20.02 10.01 MOV
(000152) (021) c127 c131
T8
Waktu 3 Padat #400 c135 c139
#10
T1 c143 c147
[OP1]
Timer c155 c159
Lampu c163 c167
Kuning c171 c175
Simpang
c179 c183
4
c187
[OP2]
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002
a472 b478
a483
<
(310) 20.02 10.02 MOV [OP1]
000008
(021)
(000156) T8 [OP2]
#10 Waktu 3 Sangat #600
Padat Timer Lampu
[OP1] T1
Hijau Simpang
Timer 1
Lampu <cT0001>
Kuning c127 c131
Simpang
c135 c139
4
c143 c147
c151 c159
c163 c167
c171 c175
c179
c183
c187
c191
c195
<T000
1(bit)>
a001
a002
a472
b478
a483
[OP1]
[OP2]
Timer
Lampu
Hijau
Simpan
g1
<cT00
01>
c127
c131
c135
c139
c143
c147
c151
c155
c163
c167
c171
c175
[OP2] c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483

< 20.03 10.00 MOV


[OP1]
000009
(310) (021)
(000160) [OP2]
T8 Waktu 4 Kurang #200
Padat Timer Lampu
#10 T1 Hijau Simpang 1
[OP1]
<cT0001>
Timer
Lampu c127 c131 c135
Kuning c139 c143 c147
Simpang c151 c155 c159
4 c167 c171 c175
[OP2] c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< 20.03 10.01 [OP1]
000010 (310)
MOV
(021)
(000164)
T8
[OP2]
Waktu 4 Padat #400
#10 Timer Lampu
T1 Hijau Simpang 1
[OP1]
Timer <cT0001>
Lampu c127 c131 c135
Kuning c139 c143 c147
Simpang c151 c155 c159
4
c163 c171 c175
[OP2]
c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< 20.03 10.02 MOV
[OP1]
000011 (310)
(021)
(000168)
T8 [OP2]
Waktu 4 Sangat #600
#10 Padat Timer Lampu
T1
[OP1] Hijau Simpang 1
Timer <cT0001>
Lampu c127 c131 c135
Kuning c139 c143 c147
Simpang
c151 c155 c159
4
c163 c167 c175
[OP2]
c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< [OP1]
000012 (310) 20.04 10.00 MOV
(000172) (021)
T8 [OP2]
#10
Waktu 5 Kurang #300
Padat Timer Lampu
[OP1] T1
Hijau Simpang 1
Timer <cT0001>
Lampu c127 c131 c135
Kuning
Simpang c139 c143 c147
4 c151 c155 c159
[OP2] c163 c167 c171
c179 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
<
(310) 20.04 10.01 MOV [OP1]
000013
(000176) (021)
T8 Waktu 5Padat #600 [OP2]
#10 T1 Timer Lampu
[OP1] Hijau Simpang 1
Timer <cT0001>
Lampu c127 c131 c135
Kuning
c139 c143 c147
Simpang
4 c151 c155 c159
c163 c167 c171
[OP2]
c175 c183 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483

< 20.04 10.02 MOV [OP1]


000014 (310) (021)
(000180) [OP2]
T8 Waktu 5 Sangat #1000
#10 Padat Timer Lampu
T1
Hijau Simpang 1
[OP1]
<cT0001>
Timer
Lampu c127 c131 c135
Kuning c139 c143 c147
Simpang c151 c155 c159
4 c163 c167 c171
[OP2] c175 c179 c187
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< 20.05 10.00 MOV [OP1]
000015 (310) (021)
(000184) [OP2]
T8 Waktu 6 Kurang #200
#10 Padat T1
Timer Lampu
Hijau Simpang 1
[OP1]
<cT0001>
Timer
Lampu c127 c131 c135
Kuning c139 c143 c147
Simpang c151 c155 c159
4 c163 c167 c171
[OP2] c175 c179 c183
c191 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
< 20.05 10.01 MOV [OP1]
000016
(310) (021)
(000188) [OP2]
#400
T8 Waktu 6 Padat T1 Timer Lampu
#10 Hijau Simpang 1
[OP1] <cT0001>
c127 c131 c135
Timer
Lampu c139 c143 c147
Kuning c151 c155 c159
Simpang c163 c167 c171
4 c175 c179 c183
[OP2]
c187 c195
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483

MOV [OP1]
000017
(000192) < 20.05 10.02 (021)
(310) [OP2]
#600
T8 Waktu 6 Sangat T1 Timer Lampu
#10 Padat Hijau Simpang 1
<cT0001>
[OP1]
Timer c127 c131 c135
Lampu c139 c143 c147
Kuning c151 c155 c159
Simpang 4
4 c163 c167 c171
[OP2] c175 c179 c183
c187 c191
<T0001(bit)>
a001 a002 a472
b478 a483
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Def_Simpang2]

Q: 100.03 20.00 10.03 T003 M


[OP1]
000
000 OV [OP2]
(00 Merah Waktu 1 Kurang Timer (02
019 Simpang Padat Lampu
1) Timer Lampu
7) #2 Hijau Simpang 2
2 Hijau
00 <cT0003>
Simpang
2
T3 c206 c211 c216
c221 c226 c231
c236 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.00 10.04 T003 [OP1]
[OP2]
Merah Waktu 1 Padat Timer
000 Simpang Lampu M Timer Lampu
001 OV Hijau Simpang 2
2 Hijau (02
(00 <cT0003>
020 Simpang 1)

2) 2 #3 c201 c211 c216


00 c221 c226 c231
T3 c236 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.00 10.05 T003 [OP1]
[OP2]
Merah Waktu 1 Sangat Timer
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
000 Simpang M
002 2 OV c201 c206 c216
(02
(00 1) c221 c226 c231
020
7) #4 c236 c241 c246
00 c251 c256 c261
T3 c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.01 10.03 T003 MOV
[OP1]
000003
(021)
(000212) [OP2]
Merah Waktu 2 Kurang Timer #300
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T3 Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
Simpang
2 c201 c206 c211
c221 c226 c231
c236 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
000004
Q: 100.03 20.01 10.04 T003 MOV [OP1]
(021)
(000217) [OP2]
Merah Waktu 2 Padat Timer #600
Simpang Lampu Timer Lampu
T3 Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
Simpang
2 c201 c206 c211
c216 c226 c231
c236 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
000005
Q: 100.03 20.01 10.05 T003 MOV [OP1]
(021)
(000222) [OP2]
Merah Waktu 2 Sangat Timer #1000
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T3 Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
Simpang
2 c201 c206 c211
c216 c221 c231
c236 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
000006
Q: 100.03 20.02 10.03 T003 MOV [OP1]
(021)
(000227) [OP2]
Merah Waktu 3 Kurang Timer #200
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T3
Hijau Simpang 2
2 Hijau
Simpang
2 <cT0003>
c201 c206 c211
c216 c221 c226
c236 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.02 10.04 T003 M
[OP1]
000
007 OV [OP2]
(00 Merah Waktu 3 Padat Timer (02
023 Simpang Lampu
1) Timer Lampu
2) #4 Hijau Simpang 2
2 Hijau
00 <cT0003>
Simpang
2
T3 c201 c206 c211
c216 c221 c226
c231 c241 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.02 10.05 T003 [OP1]
[OP2]
Merah Waktu 3 Sangat Timer
000 Simpang Padat Lampu M Timer Lampu
008 OV Hijau Simpang 2
2 Hijau (02
(00 <cT0003>
023 Simpang 1)

7) 2 #6 c201 c206 c211


00 c216 c221 c226
T3 c231 c236 c246
c251 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.03 10.03 T003 [OP1]
[OP2]
Merah Waktu 4 Kurang Timer
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
000 Simpang M
009 2 OV c201 c206 c211
(02
(00 1) c216 c221 c226
024
2) #2 c231 c236 c241
00 c251 c256 c261
T3
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495

Q: 100.03 20.03 10.04 T003 M


[OP1]
000
010 OV [OP2]
(00 Merah Waktu 4 Padat Timer (02
024 Simpang Lampu
1) Timer Lampu
7) #4 Hijau Simpang 2
2 Hijau
00 <cT0003>
Simpang
2
T3 c201 c206 c211
c216 c221 c226
c231 c236 c241
c246 c256 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.03 10.05 T003 [OP1]
[OP2]
Merah Waktu 4 Sangat Timer
000 Simpang Padat Lampu M Timer Lampu
011 OV Hijau Simpang 2
2 Hijau (02
(00 <cT0003>
025 Simpang 1)

2) 2 #6 c201 c206 c211


00 c216 c221 c226
T3 c231 c236 c241
c246 c251 c261
c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.04 10.03 T003 [OP1]
[OP2]
Merah Waktu 5 Kurang Timer
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
000 Simpang M
012 2 OV c201 c206 c211
(02
(00 1) c216 c221 c226
025
7) #3 c231 c236 c241
00 c246 c251 c256
T3 c266 c271 c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
Q: 100.03 20.04 10.04 T003 MO [OP1]
000
013 V [OP2]
(00 Merah Waktu 5 Padat Timer (021
026 Simpang Lampu
) Timer Lampu
2) #60 Hijau Simpang
2 Hijau 2
0
Simpang
T3 <cT0003>
2
c201 c206
c211 c216
c221 c226
c231 c236
c241 c246
c251 c256
c261 c271
c276
c281 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210
b215 b220
b225 b230
Q: 100.03 20.04 10.05 T003 b235 b240
b245 b250
Merah Waktu 5 Sangat Timer b255 b260
000 Simpang Padat Lampu MO
V b265 b270
014 2 Hijau
(00 (021 b275 b280
026 Simpang )
b285 a485
7) 2 #10
00 b490 a495
T3 [OP1]
[OP2]
Timer Lampu
Hijau Simpang
2
<cT0003>
c201 c206
c211 c216
c221 c226
c231 c236
c241 c246
c251 c256
c261 c266
c276
Q: 100.03 20.05 10.03 T003
c281 c286
Merah Waktu 6 Kurang Timer <T0003(bit)>
Simpang Padat Lampu a005 a006 b200
2 Hijau b205 b210
000 Simpang MO
b215 b220
015 2 V
(00 (021 b225 b230
)
027 b235 b240
2) #20
0 b245 b250
T3 b255 b260
b265 b270
b275 b280
b285 a485
b490 a495
[OP1]
[OP2]
Timer Lampu
Hijau Simpang
2
<cT0003>
c201 c206
c211
c216
c221
c226
c231
c236
c241
c246
c251
c256
c261
c266
c271
c281
c286
<T0003
(bit)>
a005
a006
b200
b205
b210
b215
b220
b225
b230
b235
b240
b245
b250
b255
b260
b265
b270
b275
b280 b285 a485

b490 a495

Q: 100.03 20.05 10.04 T003 MOV


[OP1]
000016
(021)
(000277) [OP2]
Merah Waktu 6 Padat Timer #400
Simpang Lampu Timer Lampu
T3 Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
Simpang
2 c201 c206 c211
c216 c221 c226
c231 c236 c241
c246 c251 c256
c261 c266 c271
c276 c286
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
000017
Q: 100.03 20.05 10.05 T003 MOV [OP1]
(021)
(000282) [OP2]
Merah Waktu 6 Sangat Timer #600
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T3 Hijau Simpang 2
2 Hijau
<cT0003>
Simpang
2 c201 c206 c211
c216 c221 c226
c231 c236 c241
c246 c251 c256
c261 c266 c271
c276 c281
<T0003(bit)>
a005 a006 b200
b205 b210 b215
b220 b225 b230
b235 b240 b245
b250 b255 b260
b265 b270 b275
b280 b285 a485
b490 a495
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Def_Simpang3]

Q: 100.06 20.00 10.06 T005 MOV 1


000000 ᄂ
(000288) (021)
2
Merah Waktu 1 Kurang Timer #200 ᄂ
Timer Lampu
Simpang Padat Lampu T5 Hijau Simpang 3
3 Hijau
Simpang 0005
ᄉᄃ
7
ᄉ 30
3 ᄉ ᄉ 302
7
12 317 322
ᄉ ᄉ
27 332

337

ᄉ 42 347

352
ᄉ ᄉ
57 362

367

ᄉ 72 ᄉᄉ 377 ᄉ
)
0005( 1

00 010 2
6 01
306
11 16 321
336
26 31
Q: 100.06 20.00 10.07 T005 351
41 46
000001 MOV
(000293) (021) 56 61 366
Merah Waktu 1 Padat Timer #300 71 76 4 7
Simpang Lampu T5 - 02 507
3 Hijau 1
Simpang ᄂ

3 ᄂ 2
Timer Lampu
Hijau Simpang 3
0005
ᄉᄃ
2
ᄉ 30
ᄉ ᄉ 302
7
12 317 322
ᄉ ᄉ ᄉ
27 332 337
ᄉ ᄉ ᄉ
42 347 352
ᄉ ᄉ ᄉ
57 362 367
ᄉ ᄉ ᄉ

ᄉ 72 ᄉ 377 )
0005( 1

00 010 2
6
01 306
11 16 321
Q: 100.06 20.00 10.08 T005 26 31 336
000002 MOV
(000298) (021) 41 46 351
Merah Waktu 1 Sangat Timer #400 56 61 366
Simpang Padat Lampu T5 71 76 4 7
3 Hijau - 02 507
Simpang
1
3 ᄂ
2

Timer Lampu
Hijau Simpang 3
0005
ᄉᄃ 2
2ᄉ 7ᄉ 307

12 317 322
ᄉ ᄉ ᄉ
27 332 337

42 ᄉ 347 ᄉ 352

57 ᄉ 362 ᄉ 367
ᄉ ᄉ ᄉ
ᄉ 72 ᄉ 377 )
0005( 1

00 010 2
6 01
306
11 16 321
26 31 336
41 46 351
56 61 366
71 76 4 7
- 02 507
Q: 100.06 20.01 10.06 T005 MOV
1
000003 ! "

(000303) (021)
2"
Merah Waktu 2 Kurang Timer #300 !
Timer Lampu
Simpang Padat Lampu T5 Hijau Simpang 3
3 Hijau
Simpang 0005
#$% 2 &7 302
3 $'(
2 $ ( $
12 317 322
$) $ $
27 332 337
$ $
$)42 347 352
$) $ $
57 362 367
$) $
$) 72 $ 377 )
$

0005( 1
#% *+, &
00 010 2
- (- *(
6 *) 01 306
*'( *
11 16 321
*
*)26 *)31 336
*
*)41 *)46 351
*
*)56 *)61 366
*
*)71 *)76 47
*) *) -(
*. 02 507
Q: 100.06 20.01 10.07 T005 MOV 1-
000004 ! "
(021)
(000308) 2"
Merah Waktu 2 Padat Timer #600 !

Simpang Lampu Timer Lampu


T5
3 Hijau Hijau Simpang 3
Simpang 0005
#$% 2 &7 302
3 $'(
2 $ ( $
07 317 322
$ $
$)27 332 337
$ $
$)42 347 352
$ $
$)57 362 367
$) $
$) 72 $ 377 )
$

0005( 1
#% *+, &
00 010 2
- (- *(
6 *) 01 306
*'( *
11 16 321
*
*)26 *)31 336
*
*)41 *)46 351
*
*)56 *)61 366
*
*)71 *)76 47
*) *) -(
*. 02 507
000005
Q: 100.06 20.01 10.08 T005 MOV 1-
(021) ! "
(000313) 2"
Merah Waktu 2 Sangat Timer #1000 !

Simpang Padat Lampu T5 Timer Lampu


3 Hijau Hijau Simpang 3
Simpang 0005
#$% 2 &7 302
3 2 $
$'( ( $
07 312 322
$ $
$)27 332 337
$ $
$)42 347 352
$ $
$)57 362 367
$) $
72 377
$
$) $ )
0005( 1
#% *+, &
00 010 2
- (- *(
6 *) 01 306
*'( *
11 16 321
*) *
*)26 31 336
*) *
*)41 46 351
*) *
*)56 61 366
*) *
*)71 76 4 7
*) *) - (
*. 02 507
-
Q: 100.06 20.02 10.06 T005
000006 MOV 1
(000318) (021) !"

Merah Waktu 3 Kurang Timer #200 2


!"
Simpang Padat Lampu T5 Timer Lampu
3 Hijau Hijau Simpang 3
Simpang
3 0005
/01
2
2 27 302
034
0 4
0
07 312 317
0 0
0527 332 337
00
0542 347 352
0 0
0557 362 367
0 0
0572 377
0005( )
/1 678 2
9 00 010 2 1
49 6 4
634 6 65 01 6 306
11 16 321
65 6
6526 31 336
65 6
6541 46 351
65 6
6556 61 366
6571 6576 64 7
65 65 9 4
02 507
9
Q: 100.06 20.02 10.07 T005 MOV 1
000007 ;<= >

(000323) (021)
2>
Merah Waktu 3 Padat Timer #400 ;<=
Timer Lampu
Simpang Lampu T5 Hijau Simpang 3
3 Hijau
Simpang 0005
/01 2 27 302
3 034
20 0
4
07 312 317
05 0 0
22 332 337
05 0 0
42 347 352
05 0 0
57 362 367
05 0 0
72 377
0005( )
/1 678 2
9 00 010 2 1
49 6 4
634 6 65 01 6 306
11 16 321
65 65 6
26 31 336
65 65 6
41 46 351
65 65 6
56 61 366
6571 6576 64 7
65 65 9 4
02 507
9
1
Q: 100.06 20.02 10.08 T005 MOV ;<= >
000008 2>
(000328) (021)
;<=
Merah Waktu 3 Sangat Timer #600 Timer Lampu
Simpang Padat Lampu T5 Hijau Simpang 3
3 Hijau 0005
Simpang /01 2 27 302
20 0
3 034
07
4
312 317
05 0 0
22 327 337
05 0 0
42 347 352
05 0 0
57 362 367
05 0 0
72 377
0005( )
/1 678 2
9 00 010 2 1
49 6 4
634 6 65 01 6 306
11 16 321
65 65 6
26 31 336
65 6
6541 46 351
65 6
6556 61 366
65 6
6571 76 4 7
65 65 9 4
02 507
9
1
;<= >
Q: 100.06 20.03 10.06 T005 MOV 2>
000009 ;<=
(000333) (021)
Timer Lampu
Merah Waktu 4 Kurang Timer #200 Hijau Simpang 3
Simpang Padat Lampu T5
0005
3 Hijau /01 2 27 302
Simpang 034
20 0
4

3 07 312 317
05 0 0
22 327 332
05 0 0
42 347 352
05 0 0
57 362 367
?@
72 ? ?377
?
?@ )
0005( 1
AB CDE F
00 010 2
G HG CH
6 01
CIH C@ C306
11 16 321
C@ C@ C
26 31 336
C@ C@ C
41 46 351
C@
56 C@61 C366
C@
71 C@76 C4 7
C@ C@ GH
CJ 02 507
G
1
Q: 100.06 20.03 10.07 T005 KLM N

MOV
000010 2
N

(000338) (021) KLM

Merah Waktu 4 Padat Timer #400 Timer Lampu


Simpang Lampu T5
Hijau Simpang 3
3 Hijau
A?B0005
F 302
Simpang 2 2 7?
?IH ?H
3 07 312 317
?@ ? ?
22 327 332
?@
37 ?347 ?352 ?
@
57 ?362 ?367
?@ ? ?
?@ 72 ?377 )
0005( 1
AB CDE F
00 010 2
G HG CH
6 01
CIH C@ C306
C@
11 C@
16 321
C

C@
26 31 C@ C
336
C@
41 46 C@ C
351
C@
56 61 C@ C
366
71 76 47
C@ C@ GH
CJ 02 507
1G
KLM
N

Q: 100.06 20.03 10.08 T005 2


N

000011 MOV
KLM
(000343) (021)
Timer Lampu
Merah Waktu 4 Sangat Timer #600 Hijau Simpang 3
Simpang Padat Lampu T5
3 Hijau A?B0005
F 302
2 2 7?
Simpang ?IH ?H

3 07 312 317
?@
22 ?327 ?332 ?
@
37 ?342 ?352 ?
@
57 ?362 ?367
?@ ? ?
?@ 72 ?377 )
0005( 1
AB CDE F
00 010 2
G HG CH
6 01
CIH C@ C306
11 16 321
C@ C@ C
C@
26 C@
31 336 C

C@
41 46 351 C@ C

C@
56 61 366 C@ C

71 76 4 7
C@ C@ GH
CJ 02 507
G
1
KLM N

2N
Q: 100.06 20.04 10.06 T005 MOV
KLM
000012 Timer Lampu
(000348) (021)
Hijau Simpang 3
Merah Waktu 5 Kurang Timer #300
Simpang Padat Lampu T5 A?B0005
F 302
3 Hijau ?IH
2
?H
2 7?

Simpang 07 312 317


?@ ? ?
3 22 327 332
?@ ? ?
37 342 347
?@ ? ?
57 362 367
?@
72 ?? 377 ?
?@ )
0005( 1
AB CDE F
00 010 2
G HG CH
6 01 306
OPQ OR O
11 16 321
OR OR O
26 31 336
O
OR41 OR46 351
O
OR56 OR61 366
O
OR71 OR76 47
OR OR SQ
OT 02 507
Q: 100.06 20.04 10.07 T005 MOV 1S
000013 UVW X

(000353) (021)
2
X

Merah Waktu 5 Padat Timer #600 UVW

Simpang Lampu T5
Timer Lampu
3 Hijau Hijau Simpang 3
Simpang 0005
YZ[ 2 7\ Z 302
3 2Z
ZPQ Q
07 312 317
ZR Z Z
22 327 332
ZR
37 Z342 Z347
ZR
52 Z362 Z367
ZR Z Z
ZR 72 Z377 )
0005( 1
Y[ O]^ \
00 010 2
S QS OQ
6 OR 01 306
OPQ O
11 16 321
OR OR O
26 31 336
OR OR O
41 46 351
OR
56 OR61 O366
OR
71 OR76 O4 7
OR OR SQ
OT 02 507
1S
UVW X

Q: 100.06 20.04 10.08 T005 MOV 2


X

000014 UVW
(000358) (021)
Timer Lampu
Merah Waktu 5 Sangat Timer #1000 Hijau Simpang 3
Simpang Padat Lampu T5
0005
3 Hijau YZ[ 2 7\ Z 302
Simpang ZPQ
2Z
Q
3 ZR
07 Z
312 317 Z

ZR
22 327 332
Z Z

ZR
37 342 347
Z Z

52 357 367
ZR Z Z
ZR 72 Z377 )
0005( 1
Y[ O]^ \
00 010 2
S QS OQ
6 OR 01 306
OPQ O
11 16 321
OR OR O
26 31 336
OR OR O
41 46 351
OR
56 OR61 O366
OR
71 OR76 O4 7
OR OR SQ
OT 02 507
1S
UVW X

Q: 100.06 20.05 10.06 T005 UVW 2


000015 MOV X

(000363) (021) Timer Lampu


Merah Waktu 6 Kurang Timer #200 Hijau Simpang 3
Simpang Padat Lampu T5 0005
YZ[ \
3 Hijau 2 2 7 Z 302
Simpang ZPQ
07 312
Z Q
317
3 ZR Z Z
22 327 332
ZR Z Z
37 342 347
ZR Z Z
52 357 362
ZR Z Z
72 )
ZR Z377
0005( 1
Y[ O]^ \
00 010 2
S QS OQ
6 OR 01 306
OPQ O
11 16 321
OR OR O
26 31 336
OR OR O
41 46 351
OR OR O
56 61 366
OR OR O
71 76 47
_`
_c 02 _` 507
ab
a

Q: 100.06 20.05 10.07 T005 1


000016 MOV def g

(000368) (021)
2g
Merah Waktu 6 Padat Timer #400 def
Timer Lampu
Simpang Lampu T5 Hijau Simpang 3
3 Hijau
Simpang 0005
hij k
3 2 2 7i 302
ilb ib
07 312 317
i` i i
22 327 332
i`
37 i342 i347
i`
52 i357 i362
i` i i
)
i`67 i377
0005( 1
hj _mn k
00 010 2
a ba _b
6 _` 01 306
_lb _
11 16 321
_` _` _
26 31 336
_`_` _
41 46 351
_` _` _
56 61 366
_` _` _
71 76 4 7
_` _` ab
_c 02 507
1a
Q: 100.06 20.05 10.08 T005 MOV def g
000017 def 2
(000373) (021)
g
Merah Waktu 6 Sangat Timer #600 Timer Lampu
Simpang Padat Lampu T5 Hijau Simpang 3
3 Hijau 0005
Simpang hij k
2 2 7i 302
3 ilb ib
07 312 317
i`
22 i327 i332
i`
37 i342 i347
i`
52 i357 i362
i` i i
i` 67 i372 )
0005( 1
hj _mn k
00 010 2
a ba _b
6 _` 01 306
_lb _
11 16 321
_` _` _
26 31 336
_` _` _
41 46 351
_` _` _
56 61 366
_` _` _
71 76 4 7
_` _` ab
_c 02 507
a
[Program Name : TrafficLight]

[Section Name : Def_Simpang4]

Q: 101.01 20.00 10.09 T007 MOV


[OP1]
000000
(021)
(000379) [OP2]
Merah Waktu 1 Kurang Timer #200
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c388 c393 c398
c403 c408 c413
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000001
Q: 101.01 20.00 10.10 T007 MOV [OP1]
(021)
(000384) [OP2]
Merah Waktu 1 Padat Timer #300
Simpang Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c393 c398
c403 c408 c413
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000002
Q: 101.01 20.00 10.11 T007 MOV [OP1]
(021)
(000389) [OP2]
Merah Waktu 1 Sangat Timer #400
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c398
c403 c408 c413
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
Q: 101.01 20.01 10.09 T007 MOV
[OP1]
000003
(021)
(000394) [OP2]
Merah Waktu 2 Kurang Timer #300
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c403 c408 c413
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000004
Q: 101.01 20.01 10.10 T007 MOV [OP1]
(021)
(000399) [OP2]
Merah Waktu 2 Padat Timer #600
Simpang Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c408 c413
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000005
Q: 101.01 20.01 10.11 T007 MOV [OP1]
(021)
(000404) [OP2]
Merah Waktu 2 Sangat Timer #1000
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c413
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000006
Q: 101.01 20.02 10.09 T007 MOV [OP1]
(021)
(000409) [OP2]
Merah Waktu 3 Kurang Timer #200
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7
Hijau Simpang 4
4 Hijau
Simpang
4 <cT0007>
c383 c388 c393
c398 c403 c408
c418 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
Q: 101.01 20.02 10.10 T007 MOV
[OP1]
000007
(021)
(000414) [OP2]
Merah Waktu 3 Padat Timer #400
Simpang Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c423 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000008
Q: 101.01 20.02 10.11 T007 MOV [OP1]
(021)
(000419) [OP2]
Merah Waktu 3 Sangat Timer #600
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c428
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000009
Q: 101.01 20.03 10.09 T007 MOV [OP1]
(021)
(000424) [OP2]
Merah Waktu 4 Kurang Timer #200
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c433 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514

Q: 101.01 20.03 10.10 T007 MOV


[OP1]
000010
(021)
(000429) [OP2]
Merah Waktu 4 Padat Timer #400
Simpang Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c438 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000011
Q: 101.01 20.03 10.11 T007 MOV [OP1]
(021)
(000434) [OP2]
Merah Waktu 4 Sangat Timer #600
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c443
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000012
Q: 101.01 20.04 10.09 T007 MOV [OP1]
(021)
(000439) [OP2]
Merah Waktu 5 Kurang Timer #300
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c448 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
Q: 101.01 20.04 10.10 T007 MOV [OP1]
000013
(021)
(000444) [OP2]
Merah Waktu 5 Padat Timer #600
Simpang Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c443 c453 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000014
Q: 101.01 20.04 10.11 T007 MOV [OP1]
(021)
(000449) [OP2]
Merah Waktu 5 Sangat Timer #1000
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c443 c448 c458
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000015
Q: 101.01 20.05 10.09 T007 MOV [OP1]
(021)
(000454) [OP2]
Merah Waktu 6 Kurang Timer #200
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7
Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c443 c448 c453
c463 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474

a509 b514

Q: 101.01 20.05 10.10 T007 MOV


[OP1]
000016
(021)
(000459) [OP2]
Merah Waktu 6 Padat Timer #400
Simpang Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c443 c448 c453
c458 c468
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
000017
Q: 101.01 20.05 10.11 T007 MOV [OP1]
(021)
(000464) [OP2]
Merah Waktu 6 Sangat Timer #600
Simpang Padat Lampu Timer Lampu
T7 Hijau Simpang 4
4 Hijau
<cT0007>
Simpang
4 c383 c388 c393
c398 c403 c408
c413 c418 c423
c428 c433 c438
c443 c448 c453
c458 c463
<T0007(bit)>
a013 a014 b382
b387 b392 b397
b402 b407 b412
b417 b422 b427
b432 b437 b442
b447 b452 b457
b462 b467 a474
a509 b514
[Program Name :
TrafficLight]

000005 [Section Name : Output]


(000489)
000
000 T002
(00
047 Timer
0) Lampu
Kuning
Simpang
1
T001 T002

000 Timer Timer


001 Lampu Lampu
(00
047 Hijau Kuning
2) Simpang Simpang
1 1
T007 T008

Timer Timer
Lampu Lampu
Hijau Kuning
Simpang Simpang
4 4
T001

Timer
Lampu
000 Hijau
002 Simpang
(00 1
047 T002
8)

Timer
Lampu
Kuning
Simpang
1
000
003
(00
048
0)

T004

Timer
Lampu
Kuning
Simpang
2
T001 T002

Timer Timer
Lampu Lampu
Hijau Kuning
Simpang Simpang
1 1
T003 T004

000 Timer Timer


004
(00 Lampu Lampu
048 Hijau Kuning
3) Simpang Simpang
2 2
T002 T003

Timer Timer
Lampu Lampu
Kuning Hijau
Simpang Simpang
1 2
a197 a202 a207
a212 a217 a222
a227 a232 a237
a242 a247 a252
Q: a257 a262 a267
100.00 a272 a277 a282
Merah
Simpan
g
1
.00>
opqq

a01
7
a02
3Q: 100.04 Kuning SImpang
a02 2
9

Q:
100.01
Kuning
Simpan
g
1

100.05Hijau Simpang 2
<100.05> b037 b044 b051

100.02Hi
jau
Simp
ang
1

<10
0.0
2>
b01
9
b02
6
b03
3

Q:
100.03
Merah
Simpan
g
2
<10
0.03
>
a03
5
a04
1
a04
7
000006
T004 Q: 100.06 Merah Simpang
(000492) 3
Timer .06>
Lampu rstt

a053 a059 a065


Kuning
a288 a293 a298
Simpang
2 a303 a308 a313
a318 a323 a328
a333 a338 a343
a348 a353 a358
a363 a368 a373
T006

Timer
Lampu
Kuning
Simpang
3

000007 T003 T004 Q: 100.07 Kuning Simpang


(000495) 3
Timer Timer
Lampu Lampu
Hijau Kuning
Simpang Simpang
2 2
T005 T006

Timer Timer
Lampu Lampu
Hijau Kuning
Simpang Simpang
3 3
T004 T005
000008 101.00Hijau Simpang 3
(000501) <101.00> b055
Timer Timer
Lampu Lampu b062 b069
Kuning Hijau
Simpang Simpang
2 3
T006
000009 Q: 101.01 Merah Simpang
(000504) 4
Timer <101.01>
Lampu
Kuning a071 a077 a083
Simpang a379 a384 a389
3 a394 a399 a404
a409 a414 a419
a424 a429 a434
a439 a444 a449
a454 a459 a464
T008

Timer
Lampu
Kuning
Simpang
4
T005 T006
000010 Q: 101.02 Kuning Simpang
(000507) 4
Timer Timer
Lampu Lampu
Hijau Kuning
Simpang Simpang
3 3
T007 T008

Timer Timer
Lampu Lampu
Hijau Kuning
Simpang Simpang
4 4
000011 T006 T007
101.03Hijau Simpang 4
(000513) .03>
Timer Timer uvwv

b073 b080 b087


Lampu Lampu
Kuning Hijau
Simpang Simpang
3 4
BIOGRAFI PENULIS

Nama : Eko Wibisono


Tempat/Tanggal lahir : Tanjungpinang, 01 September 1995
Agama : Islam
Alamat : Jalan Raja Haji Fisabilillah Gang Menur Nomor 11, Tanjungpinang
Email : eko.wibisono501@gmail.com
Telp : +62 857 - 6511 - 4454
Riwayat Pendidikan :

SMK Negeri 1 Tanjungpinang


SMP Negeri 4 Tanjungpinang
SD Negeri 013 Tanjungpinang
TK Ar-Rasyid Tanjungpinang

Anda mungkin juga menyukai