Nama
NIM
: 5351302024
Prodi
: D3 Teknik Elektro
Jurusan
: Teknik Elektro
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
HALAMAN PENGESAHAN
Tanggal
:
Dosen Pembimbing
Dosen Penguji I:
Ketua Jurusan,
Dekan,
ii
ABSTRAK
Brata Abi Mantra, 2005. Simulasi Pintu Garasi Mobil Otomatis
Berbasis PLC(Programmable Logic Control). Tugas akhir program studi
instalasi listrik, D3 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatanperalatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi dan
mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. Alatalat
kontrol ini diantaranya alat kontrol berbasis mikrokontroler, saklarsaklar
otomatis, dan programmable logic control (PLC). PLC (Programmable Logic
Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian
sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC
bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor yang terkait),
kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan,
yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup
atau mati)
Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi
telah banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang
memungkinkan dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pintu garasi secara
otomatis. Pada sistem ini sebagai masukan PLC menggunakan empat pasang
dioda sinar laser dan LDR(light dipendent resistor) yaitu 00.001-00.004, yang
akan bekerja apabila resistansi dari LDR yang terkena cahaya oleh dioda laser
tersebut berkurang yang kemudian dihubungkan dengan relai sebagai masukan
pada PLC serta menggunakan dua buah limit switch (00.005-00.006), untuk
menghentikan putaran motor. Sebagai aktuatornya (keluaran) menggunakan
sebuah motor DC 12 Volt (01.001 dan 01.002), yang digunakan untuk memutar
rolling door untuk membuka ataupun menutup pintu. Simulasi alat ini berbetuk
sebuah garasi yang dilengkapi dengan rolling door. Dengan adanya alat kontrol
ini dapat memberikan gambaran mengenai salah satu aplikasi PLC dalam banyak
hal tidak terbatas pada satu aplikasi saja serta dengan adanya alat ini diharapkan
akan dapat meminimalisasi campur tangan manusia dalam membuka ataupun
menutup pintu garasi mobil. Berdasarkan hasil pembuatan simulasi alat kontrol
pintu garasi mobil maka pemahaman mengenai deskripsi kerja alat mudah
dimengerti dan dipahami. Rangkaian kendali pintu garasi mobil ini dapat bekerja
secara otomatis dan manual. Pengoperasian secara otomatis dilakukan untuk
mempermudah pengoperasiannya sedangkan secara manual digunakan untuk
perawatan dan perbaikan sistem.
Dengan melihat hasil keseluruhan dari pembuatan alat simulasi ini, maka
dapat diberikan saran sebagai berikut Dalam pemakaian sistem kendali
khususnya PLC, sistem harus benar-benar terisolasi dari rangkaian interface luar.
Dengan adanya alat simulasi ini, dapat memberikan gambaran mengenai salah
satu aplikasi PLC. Pada pembuatan sistem kendali pintu garasi mobil otomatis
yang sesungguhnya, harus diperhitungkan kembali faktor pemilihan motor dan
gear box.
iii
MOTTO
Kemauan dan usaha keras dalam berusaha adalah langkah awal mencapai
kesuksesan.
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Akhirnya penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dalam memperluas pengetahuan akan ilmu dan
teknologi.
Semarang,
Penulis
vi
Februari 2006
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
A. Landasan Perencanaan
A.1. Programmable Logic Control (PLC)............................................7
A.1.1. Bagian-bagian PLC.........................................................13
A.1.2. Masukan-masukan PLC .................................................27
A.1.3. Keluaran-keluaran PLC ..................................................28
vii
Halaman
A.2. Sensor Cahaya
A.2.1. Dioda Sinar Laser ...........................................................29
A.2.2. LDR(Light Dependent Resistor ......................................31
A.3. Motor DC sebagai penggerak .....................................................32
A.4. Komponen Pendukung................................................................32
A.4.1. Resistor dan Transistor ...................................................32
A.4.2. Relai................................................................................35
A.4.3. Limit Switch ....................................................................35
A.4.4. Pengaman Lebur(Fuse)...................................................36
A.4.5. Saklar Tombol Tekan .....................................................36
A.5. Catu Daya
A.5.1. Transformator penurun tegangan....................................38
A.5.2. Penyearah........................................................................38
A.5.3. Penyaring ........................................................................38
A.5.4. IC Catu Daya ..................................................................39
B. Perancangan Alat Simulasi ......................................................................
B.1. Perancangan Pesawat Simulasi ...................................................40
B.2. Pembuatan Alat Simulasi............................................................40
C. Pengujian Pesawat Simulasi ....................................................................
C.1. Pengujian Catu Daya...................................................................62
C.2. Pengujian Motor..........................................................................62
D. Pengoperasian ..........................................................................................
D.1. Otomatis......................................................................................64
D.2. Manual ........................................................................................65
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................66
B. Saran ....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
ix
Gambar
Halaman
Gambar
Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Arti lampu indikator status CPU PLC Omron CPM 1A/ CPM 2 A .....13
2. Contoh penyimpanan kode mnemonik .................................................26
3. Daftar gelang warna resistor .................................................................33
4. Daftar alamat masukan PLC .................................................................43
5. Daftar alamat keluaran PLC..................................................................43
6. Daftar mnemonik program....................................................................49
7. Daftar alat dan bahan ............................................................................50
8. Daftar hasil pengujian catu daya ...........................................................62
9. (a). Daftar hasil pengujian LDR............................................................62
(b). Daftar hasil pengujian dioda laser ..................................................63
10. Daftar hasil pengujian motor.................................................................63
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini
sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika mengakibatkan beberapa
efek yang mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju
(modernisasi), berfikiran praktis dan simple. Hal semacam ini memerlukan sarana
pendukung yang sederhana, praktis dan berteknologi tinggi. Hal ini dapat
disaksikan bahwa pembuatan peralatanperalatan yang serba otomatis yang
mengesampingkan peran manusia sebagai subjek pekerjaan telah banyak
ditemukan. Untuk memenuhi kebutuhan otomatisasi ini diperlukan peralatan
kontrol yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Alatalat kontrol ini diantaranya
alat kontrol berbasis mikrokontroler, saklarsaklar otomatis, dan programmable
logic control (PLC).
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan di dalam dan di luar
ruangan, bahkan aktifitas tersebut tidak lepas dari keberadaan pintu dimana kita
harus membuka atau menutup pintu yang membuat kita terasa enggan untuk
melakukannya, berulang-ulangkali keluar masuk pintu dengan menarik atau
mendorong pintu. Apalagi pintu yang terpasang mengeluarkan bunyi keras, susah
bergerak, disamping kurang sopan juga kurang praktis. Melihat kondisi riil yang
ada kebanyakan proses pengoperasian pintu garasi mobil masih dilakukan secara
manual dimana campur tangan manusia masih dilibatkan secara langsung. Bagi
sebagian orang, membuka atau menutup pintu garasi mobil secara manual
mungkin tidak menjadi persoalan, namun bagi sebagian orang lainnya, kegiatan
seperti itu mungkin saja menjadi sebuah hal yang membosankan.
Dengan memanfaatkan salah satu sistem yang mempergunakan alatalat
kontrol otomatis dalam hal ini PLC, diharapkan mampu terciptanya sebuah alat
kontrol otomatis yang dapat memenuhi harapan tersebut.
PLC (Programmable Logic Control) dapat dibayangkan seperti sebuah
personal komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali
dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini
PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa
dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya
dengan PC (programmable controlle ).
PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada
proses pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau
elektronik lainnya.
Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani semakin
penting penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan
sekaligus menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol
proses konvensional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1. Perlu kerja keras saat dilakukan pengkabelan.
2. Kesulitan saat dilakukan penggantian dan perbaikan.
3. Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan.
4. Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
5. Hard-wired Program
6. Tujuan dan aplikasi tertentu.
Sedangkan penggunaan kontroler PLC memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, antara lain:
1. Dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, jumlah
kabel yang dibutuhkan bisa berkurang hingga 80%, wiring relatif
sedikit.
2. PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem
kontrol proses konvensional (berbasis relai).
3. Fungsi diagnostik pada sebuah kontroler PLC membolehkan
pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat.
4. Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat
dilakukan dengan mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau
penggantian program, baik melalui terminal konsol maupun komputer
PC.
5. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, perangkat kontroler
sederhana.
6. Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya
dalam kasus penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi
operasional prosesnya cukup kompleks.
7. Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai automekanik.
dan
trouble
shooting
lebih
mudah
dengan
B. Permasalahan
Berdasarkan kondisi di atas maka timbul permasalahan yaitu bagaimana
merancang sebuah simulasi pintu garasi mobil otomatis yang menggunakan sistem
kontrol PLC dan akan bekerja ketika ada sebuah mobil yang masuk ataupun
keluar pintu garasi dengan jalan menaikkan dan menurunkan pintu.
C. Pembatasan Masalah
Karena terbatasnya sarana dan prasarana dalam pembuatan alat, maka
masalah yang akan dikaji dan dibahas meliputi :
1. Sistem program pengendalian piranti menggunakan PLC OMRON
SYSMAC CPM 2 A.
2. Penerapan sensor disesuaikan dengan keadaan lingkungan, artinya kuat
cahaya dioda laser disesuaikan dengan kepekaan LDR pada rangkaian
penerima.
3. Penguncian pintu hanya menggunakan kondisi motor yang tidak bergerak.
4. Sistem pengaman garasi mobil diabaikan, artinya hanya menggunakan
kondisi pintu yang tertutup.
D. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah :
1. Merancang dan membuat simulasi pintu garasi mobil otomatis dengan
penggunakan PLC sebagai alat kontrol pengendali kerja motor dan sensor.
2. Mengetahui unjuk kerja dari alat yang dibuat.
3. Meminimalisasi campur tangan manusia dalam membuka atau menutup
pintu garasi mobil.
E. Manfaat
Adapun manfaat yang tercapai dengan adanya alat tersebut adalah :
1. Bagi penulis sendiri, dapat memberikan gambaran mengenai salah satu
aplikasi PLC dalam banyak hal tidak terbatas pada satu aplikasi saja.
BAB II
ISI
A. Landasan Perencanaan
A.1. Programmable Logic Control (PLC)
Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan
peralatan-peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi
dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi.
Masing-masing komponen dalam sistem kontrol proses tersebut memegang
peranan
pentingnya
masing-masing,
tidak
peduli
ukurannya.
PLC
dalam
mengontrol
dan
mengatur
proses
sehingga
10
gambar
sistem
lebih
sederhana
dan
mudah
dimengerti.
i. Standarisasi sistem kontrol lebih mudah diterapkan.
j. Pemrograman yang ampuh dan disimpan didalam memori.
k. Aplikasi yang universal karena suatu program ditetukan oleh fungsi
yang tersedia.
l. Commissioning
dan
troubleshooting
lebih
mudah
dengan
11
12
13
Status
Power
ON
(hijau)
OFF
RUN
ON
(hijau)
Keterangan
atau MONITOR.
OFF
ERROR
ON
atau
Alarm
bekerja)
Flashing
(merah)
COMM
OFF
ON
(oranye)
OFF
14
menangani
interkonektifitas
komunikasi
antar
dengan
bagian-bagian
piranti
internal
PLC,
eksternal,
eksekusi
15
c.
d.
e.
f.
terminal
yang
menghubungkan
ke
rangkaian
keluaran.
g.
Indikator PC
Indikator yang memperlihatkan atau menampilkan status
operasi atau mode dari PC.
h.
i.
j.
k.
Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
16
17
pada
ladder
diagram
yang
mempunyai
titik
18
l.
Peripheral port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral
lainnya, yaitu dengan menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau
RS 422).
m. Exspanssion I/O
Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah
12 masukan dan 8 keluaran.
n.
19
20
yang ada sebelah kiri di sebut palang bis (bus bar), sedangkan
garis-garis bercabang (The Branching Lines) adalah baris
instruksi atau anak tangga. Sepanjang garis instruksi ditempatkan
berbagai macam kondisi yang terhubungkan ke instruksi lain di
sisi kanan. Kombinasi logika dari konsisi-kondisi tersebut
menyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang ada di sisi kanan
tersebut dikerjakan. Contoh diagram tangga ditunjukkan pada
gambar 4. Sepanjang garis intruksi bisa bercabang-cabang lagi
kemudian bergabung lagi. Garis-garis pasangan vertikal (seperti
lambang kapasitor) itulah yang disebut kondisi. Angka-angka
yang terdapat pada masing-masing kondisi merupakan bit operan
intruksi. Status bit yang berkaitan dengan masing-masing kondisi
tersebut yang menentukan kondisi eksekusi dari intruksi
berikutnya.
00000
01001
00002
01000
00003
01000
00002
01001
21
01000
Instruksi LOAD
00001
01001
22
00000
01002
00002
01000
00004
00003
01000
01002
23
00000
01000
00001
01000
00000
01000
00001
01001
24
DIFU (13)
200.00
FTSENSE
DIFD (14)
200.00
FTSENSE
(f) END
Instruksi
terakhir
yang
harus
dituliskan
atau
25
00005
01005
END(01)
3) Kode Mnemonik
Menurut Putra Afgianto Eko(2004:60) diagram tangga tidak
dapat
langsung
dikirim
ke
PLC
menggunakan
konsol
hal
ini
dengan
otomatis.
Kode
mnemonik
26
(melalui
konsol
pemrograman).
Contoh
Intruksi
Data
00000
LD
000.00
00001
AND
000.01
00002
OR
010.00
00003
AND NOT
000.03
00004
AND NOT
010.01
00005
AND NOT
010.02
00006
OUT
010.00
4) Eksekusi Program
Saat eksekusi program dijalankan, unit CPU didalam PLC
akan men-scan program dari atas ke bawah, memeriksa semua
kondisi dan mengerjakan semua intruksi terkait ke arah bawah.
Dengan demikian penting untuk menempatkan instruksi-instruksi
sesuai urutan yang seharusnya, sehingga program bisa bekerja
atau berjalan sesuai dengan yang di kehendaki. Dan CPU selalu
mengerjakan instruksi dari kiri ke kanan sebelum kembali lagi ke
titik cabang kemudian mengerjakan pada garis instruksi
berikutnya dan seterusnya.
27
mungkin
kondisi
sesuai
dengan
kebutuhan
28
relai,
lampu
indikator
dan
sebagainya.
Omron
Optoisolator
29
30
Dioda laser tidak lebih dari suatu LED yang dibuat dengan sangat
teliti dengan lapisanlapisan rata dan dua buah cermin kecil. Cermin
cermin itu sangat berhadapan antara yang satu dengan yang lainnya dan
menghasilkan umpan balik internal yang menyebabkan terjadinya
perangsangan emisi dari radiasi (stimulated emulation of radiation).
Emisi yang distimulasikan terjadi secara alamiah bila suatu proses
cahaya yang dipancarkan oleh elektron yang dibangkitkan menyerang
elektron kedua yang dibangkitkan dan memaksa untuk mengadakan
penggabungan kembali dengan suatu lubang hasilnya adalah terjadinya
dua buah proton yang memiliki frekuensi dan perjalanan yang benarbenar
identik dalam fasa yang sempurna antara yang satu dengan yang lainnya.
Emisi yang disimulasikan merupakan suatu amplifikasi (penguatan)
kemudian disimulasikan bahan laser dan hasilnya adalah sinar laser.
cahaya
Lensa
31
A.3. Motor DC
Motor adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah menjadi tenaga gerak atau energi mekanik, dimana tenaga gerak
tersebut berupa putaran daripada rotor. Fungsi motor ini berdasarkan gejala
bahwa suatu medan magnet mengeluarkan gaya pada penghantar berarus.
Prinsip kerjanya adalah apabila sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
diletakkan antara dua buah kutub magnet, maka pada kawat itu akan bekerja
suatu gaya yang menggerakkan kawat itu (gaya lorentz).
Setiap konduktor yang mengalirkan arus mempunyai medan magnet
disekelilingnya. Kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir
dalam konduktor tersebut. Pada motor DC, konduktor pengalir arus dililitkan
pada alur-alur jangkar. Jika jangkar berputar maka dalam lilitan jangkar motor
32
tersebut dibangkitkan gaya gerak listrik (GGL) yang kemudian diubah menjadi
energi mekanik dalam rotor.
Kontruksi dari motor DC terbagi atas beberapa bagian antara lain :
1) Stator atau bagian yang diam, terdiri dari:
dan sikat-sikat.
33
resistor. Dibawah ini daftar gelang warna yang biasa terdapat pada badan
resistor.
Tabel 3. Daftar gelang warna resistor
No
Warna
Gelang ke-1
Gelang ke-2
Gelang ke-3
1.
Hitam
2.
Coklat
101
3.
Merah
10 2
4.
Orange
10 3
5.
Kuning
10 4
6.
Hijau
10 5
7.
Biru
10 6
8.
Ungu
10 7
9.
Abu-abu
10 8
10.
Putih
10 9
11.
Emas
5%
12.
Perak
10%
34
R1
Q1A
TIP 13
2k2 Ohm
(a).
(b).
A.4.2. Relai
Relai adalah
35
1
NO
14 12 8 4
Gambar 19. Relai 12 Vollt 8 pin
menjadi NO. Jika benda sudah diangkat, roller dari limit switch kembali
keposisi semula, demikian pula dengan kedudukan kontak-kontaknya.
1 dan 2 NO
1 dan 3 NC
1 2
36
37
Push
38
220
220
T1
1
T2
1
12 VAC
5
12 VAC
6
CT
12 VAC
(a)
(b)
A.5.2. Penyearah
Penyearah (rectifier) merupakan bagian dari catu daya yang
berfungsi untuk mengubah tegangan bolak-balik atau AC menjadi
tegangan searah atau DC. Komponen yang berfungsi sebagai penyearah
adalah dioda. Dalam pembuatan catu daya menggunakan 2 macam
rangkaian penyearah yaitu :
1. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan CT
2. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan dioda bridge.
220
T2
1
D2
5
VCC
6
CT
4
0
8
D2
(a)
39
220
T1
1
D1
3
D2
D4
2
D3
(b)
Gambar 24 (a). Penyearah gelombang penuh dengan CT
(b). Penyearah gelombang penuh dengan dioda bidge
A.5.3. Penyaring kapasitor (filter kapasitor)
Tegangan DC yang berdenyut yang dihasilkan oleh rangkaian
penyearah bukanlah DC murni, sehingga dibutuhkan sebuah penyaring.
Rangkaian filter ini menggunakan kapasitor yang diletakkan melintasi
terminal keluaran. Kapasitor ini meratakan denyutan-denyutan tersebut
dan memberikan suatu tegangan yang hampir DC murni, biasanya
kapasitor filter itu adalah sebuah kapasitor elektrolit dengan harga yang
besar.
C1
Beban
40
Input
123
Ground
tegangan keluaran + 5 V.
Output
41
Catu Daya 5
Volt
Catu Daya 12
volt
Input
Output
PLC
Sensor 1
000.01
010.01
Sensor 2
000.02
010.02
Sensor 3
000.03
Sensor 4
000.04
000.05
000.06
Limit Switch
atas
Limit Switch
bawah
Driver Motor
DC
Catu Daya 20
volt
Gambar 27. Diagram blok simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis
PLC.
42
Gambar 28. Flow chart simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC.
43
Keterangan
00001
00002
00003
00004
00005
00006
KETERANGAN
01001
01002
44
00001
00002
Sensor_1
Sensor_2
00005
01002
01001
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
01001
Naikkan
00003
DIFD ( 14)
Sensor_3
200.00
FTSENSE
200.00
FTSENSE
00006
01001
01002
Naikkan
Turunkan
00005
01002
01001
Batas_atas
Turunkan
Batas_bawah
01002
Turunkan
00004
Sensor_4
Naikkan
01001
Naikkan
END
45
00002
Sensor_1
Sensor_2
00005
01002
01001
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
01001
Naikkan
Gambar 30. Ladder diagram start motor forward dengan self holding
46
akan terputus, menyebabkan motor berhenti dan kontak (01001) akan terbuka
kembali.
00003
DIFD (14)
Sensor_3
200.00
FTSENSE
IN
OUT
1 SCAN
47
00003
DIFD (14)
Sensor_3
200.00
FTSENSE
200.00
FTSENSE
00006
Batas_bawah
01001
01002
Naikkan
Turunkan
01002
Turunkan
Gambar 33. Ladder diagram start motor reverse dengan rangkaian self
holding
48
00004
Sensor_4
00005
01002
01001
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
01001
Naikkan
END(01)
Gambar 33. Ladder diagram start motor forward dengan self holding
batas atas) dan keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan off atau mati.
Ketika motor (forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arus
juga mengalir dari saklar (01001). Apabila saklar (00004) di off kan maka
tidak akan berpengaruh pada keluaran 01001 karena keluaran 01001 di-ORkan dengan sensor masukan (00004) (rangkaian self holding atau pengunci).
Limit switch batas bawah (00005) digunakan sebagai pemutus arus yang
menuju keluaran (01001), menyebabkan motor berhenti dan kontak (01001)
akan terbuka kembali. Perintah END digunakan untuk mengakhiri seluruh
perintah yang terdapat pada program PLC.
49
Intruksi
Data
00000
LD
000.01
00001
AND
000.02
00002
OR
010.01
00003
AND NOT
000.05
00004
AND NOT
010.02
00005
OUT
010.01
00006
LD
000.03
00007
DIFD
200.00
00008
LD
200.00
00009
OR
010.02
00010
AND NOT
000.06
00011
AND NOT
010.01
00012
OUT
010.02
00013
LD
000.04
00014
OR
010.01
00015
AND NOT
000.05
00016
AND NOT
010.02
00017
OUT
01001
00018
FUN
(01)
50
Spesifikasi
Jumlah
Bahan
1.
Gergaji kayu
1 buah
2.
Gergaji besi
1 buah
3.
Obeng -
1 buah
4.
Obeng +
1 buah
5.
Bor kayu
1 buah
6.
Mata bor
1 mm
1 buah
7.
Bor PCB
8 mm
1 buah
8.
Tang Kombinasi
1 buah
9.
Kikir bulat
1 buah
10.
Palu
1 buah
11.
Multimeter Digital
MAXCOM
1 buah
12.
Laker
10 mm
2 buah
13.
Paku skrup
1 gros
14.
Pipa PVC
meter
15.
Amplas
No. 1000
2 lembar
51
16.
PCB
20 X 10 cm
2 buah
17.
Motor
12 VDC
1 buah
18.
Limit switch
10 A, 1000 VAC
2 buah
19.
Lampu LED
5 mm, 10 mm
5 buah
20.
Relai 5 Pin
12 VDC, 5 A
4 buah
Relai 8 Pin
8 buah
21.
Dioda laser
CLASS 11 A
4 buah
22.
Transformator
3A
1 buah
23.
Kapasitor
2200 f / 50 V,
2 buah
1000 f / 35 V
24.
Dioda
IN 5401, IN 4002
8 buah
25.
IC Regulator
LM 7805
1 buah
26.
LDR
4,5 X 3,6 mm
4 buah
27.
Resistor
2K2
4 buah
28.
Transistor
TIP 31
4 buah
29.
Jumper
16 buah
30.
Sekering tabung
5A
1 buah
31.
Push button
1 A, 50 V AC
4 buah
32.
Kabel pelangi
5 meter
33.
PLC
CPM 2A
1 buah
34.
1 buah
35.
Soldering Atactor
1 buah
52
36.
Besi
=1 cm, P=30 cm
1 buah
37.
Kayu
P=1,5 m
1 buah
38.
Triplek
1X1,5 m
1 buah
53
OTOMATIS
HI
15
220 Volt AC
12 Volt
DC
12
2
11
R1
R
DIODE
Buka Pintu
15
0
TRAN_ISDN_12
D3
DIODE
0
-
BRIDGE
LM 7805
Tutup Pintu
OTOMATIS
HI
T1
1
HI
HI
HI
- 5 Volt
D1
LED
+ 5 Volt
@be.com
54
LS1
5
3
4
2
Q1A
TIP 31
RELAY SPDT
2K2 Ohm
R1
LDR
1
2
R2
+
ke PLC
+
HI
LS1
Ke rangkaian
catu daya
manual buka
pintu
4
3
5
8
6
7
1
2
HI
LS2
Ke rangkaian
catu daya
manual tutup
pintu
+
Motor
RELAY DPDT
4
3
5
8
6
7
1
2
HI
RELAY DPDT
(a)
LS2
4
3
5
8
Output PLC
6
7
1
2
RELAY DPDT
HI
LS2
4
Output PLC
3
5
8
6
7
1
2
RELAY DPDT
(b)
Gambar 38. (a) Rangkaian Pembalik arah putaran manual
(b). Rangkaian Pembalik arah putaran dengan PLC
55
56
57
Blok
dimunculkan dialog:
58
59
2.
60
3.
dibuat.
h. Mengatur komunikasi serial dengan PLC melalui menu Projects,
Communications (lakukan setting seperti gambar berikut):
61
62
C. Pengujian
C.1. Pengujian Catu daya
Langkah pengujian :
A. Menghubungkan input catu daya ke tegangan 220 V dfari PLN
B. Mengukur tegangan keluaran catu daya dengan multimeter digital.
C. Mencatat hasil pengujian.
Tabel 8. Daftar hasil pengujian catu daya
No
1.
220
5.01
2.
30
220
20.02
Langkah pengujian :
a. Menghubungkan catu daya 12 V dengan rangkaian penerima
sensor cahaya dan DC 5 V pada dioda laser.
b. Melakukan pengujian pada tiap bagian untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan dengan multimeter digital..
c. Mencatat hasil pengujian.
Tabel 9. Daftar hasil pengujian laser dan penerima laser
No
Rangkaian penerima
Sensor
1
1.
Dioda laser 1
Bekerja
2.
Dioda laser 2
Bekerja
63
3.
Dioda laser 3
Bekerja
4.
Dioda laser 4
Bekerja
Langkah pengujian :
a. Menghubungkan catu daya 20 V dengan motor DC.
b. Mencatat arah putaran
c. Menukar kabel catu daya.
d. Mencatat hasil pengujian.
Tabel 10. Daftar hasil pengujian Motor
No
pintu membuka
pintu menutup
1.
Forward
bekerja
2.
Reverse
bekerja
D. Pengoperasian
D.1. Pengoperasian secara otomatis
64
akan memicu relai untuk memberikan sinyal masukan pada PLC untuk
menaikkan pintu sampai limit switch batas atas terpicu.
Saat mobil bergerak masuk dan tepat berada dibawah pintu, mobil
akan mengaktifkan sensor 3 yang berada di dekat pintu. Tetapi bekerjanya
sensor ini setelah mobil melewati area sensor 3. Setelah mobil melewati
sensor 3 pintu akan menutup sampai limit switch batas bawah.
d. Mobil keluar garasi.
Saat mobil akan keluar dari garasi, mobil harus maju kedepan
untuk mengaktifkan sensor 4, setelah aktif sensor akan memberikan sinyal
ke relai. Relai sensor akan bekerja sehingga akan memberikan sinyal
masukan ke PLC untuk membuka pintu. Pintu terbuka sampai limit switch
batas atas pintu. Saat mobil bergerak keluar dan tepat berada dibawah
pintu, mobil mengaktifkan sensor 3 yang berada di dekat pintu. Dan
bekerja seperti pada saat mobil masuk. Saat mobil keluar dan menghalangi
cahaya sensor 1 dan sensor 2, PLC tidak akan bekerja meskipun kedua
sensor memberikan sinyal masukan. Dan selanjutnya setelah mobil
meninggalkan area sensor 1 dan 2, kondisi kembali seperti semula.
D.2. Pengoperasian secara manual
otomatis ON).
65
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PLC merupakan salah satu alat kendali modern yang khusus dirancang
untuk menangani sistem kendali otomatis baik dalam bidang industri
maupun non industri.
2. Sistem
kendali
yang
bekerja
secara
otomatis
dapat
membantu
B. SARAN
1. Dalam pemakaian sistem kendali khususnya PLC, sistem harus benarbenar terisolasi dari rangkaian interface luar.
2. Dengan adanya alat simulasi ini, dapat memberikan gambaran mengenai
salah satu aplikasi PLC.
66
67
3. Pada
DAFTAR PUSTAKA
68
69
LAMPIRAN 1
Spesifikasi umum
CPM 1
APPENDIX C - Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi umum
Jenis
CPM-10CDR-[ ]
CPM-20CDR-[ ]
CPM1-30CDR-[ ]
Tegangan Suplai
Tipe AC
Daerah Tegangan
kerja
Tipe DC
Tipe AC
Tipe DC
Tipe AC
24 VDC
85 264 VAC
20.4 26.4 VDC
MAX. 60 VA
Tipe DC
MAX. 20 W
MAX. 60 A
24 VDC
300 mA (lihat catatan)
Min. 20 M (pada 500 VDC) antara terminal eksternal AC dan
terminal pencegah grounding.
2.300 VAC 50/60 HZ untuk 1 menit antara terminal eksternal
AC dan terminal pencegah grounding, arus bocor : max. 10 mA.
1.500 Vp-p, lebar pulsa : (0.1 - 1)s, waktu naik : 1ns (dengan
simulasi noise)
(10 - 57) HZ, amplitudo 0.075 mm, (57 - 150) HZ, percepatan :
9.8 m/s (1G) dalam arah X, Y, dan Z untuk setiap 80 menit.
(koefisien waktu : 8 menit x faktor koefisien 10 = waktu total 80
menit).
196 m/s (20G) tiga kali dalam arah X, Y dan Z.
Operasi : 0 55 C
Penyimpanan : 20 75 C
10 % sampai 90 % (tanpa pengembunan).
Harus bebas dari gas korosif
M3
Kurang dari 100
Tipe AC : min 10 ms.
Tipe DC : min 2 ms.
(Gangguan daya terjadi bila daya dibawah 85 % dari tegangan
kerja yang lebih lama dari waktu gangguan daya).
Max 600 g
Max. 800 g
Max. 900 g
Max 500 g
Max. 700g
Max. 800 g
Max 600 g
Arus Inrush
Catu Daya
Suplai Tegangan
Kapasitas Output
Tahanan isolasi
Kekuatan Dielektrik
Daya Tahan Noise
Tahanan getaran
Tahanan Goncangan
Temperatur Kerja
Kelembapan
Atsmosfir
Ukuran Terminal Baut
Grounding
Waktu Gangguan Daya
Berat CPU
Tipe AC
Tipe DC
Berat Ekspansi I/O Unit
Catatan : Apabila terjadi arus berlebihan atau hubungan singkat pada supply
tegangan eksternal, tegangan dari supply daya eksternal akan jatuh. Dan PC akan
terus bekerja.
70
CPM 1
APPENDIX C - Spesifikasi
Spesifikasi Adapter Komunikasi
Spesifikasi Adapter RS-232C
Jenis
Fungsi
Isolasi
Catu Daya
Baud rate
Tahanan Vibrasi
Tahanan Goncangan
Temperatur Sekitar
Kelembapan
Atmosfir
berat
Spesifikasi
Mengubah antara format CMOS (sisi CPU PC) dengan format RS232C (sisi komputer).
RS-232C (sisi komputer), diisolasi dengan konverter DC/DC dan
photocoupler.
Daya diperoleh dari CPU PC
Max. 0.3 A
10 sampai 57 HZ: amplitudo 0.075 mm
57 sampai 150 HZ: 9.8 m/s (1G), percepatan pada arah x, y dan Z.
147 m/s (15G) tiga kali dalam setiap arah x, y dan Z
Operasi 0 sampai 55 C
Penyimpanan -20 sampai 75 C.
10 % sampai 90 % (tiada pembekuan).
Harus bebas dari gas korosif
Max 200 g.
71
LAMPIRAN 2
Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut):
Tombol/ShortCut
Gambar
Fungsi
ESC
Horizontal Connector
Vertical Connector
Normally ON Output
Function
Timer
Counter
Negate / Differentiate
Del
Delete Item
Shift + F2
Open Project
Tombol/ShortCut
Gambar
Fungsi
Shift + F3
Save Project
Shift + F4
Print Object
Ctrl + x
Cut Items
Ctrl + c
Copy Items
Ctrl + v
Paste Items
Ctrl + z
Undo
Ctrl + F2
Ctrl + F3
72
Ctrl + F4
Choose Editor
Shift + F5
Select Network
Insert Network
Delete Network
Test Network
Ctrl + F5
Block Manager
Ctrl + F6
Ctrl + F7
Ctrl + F8
Statement List
Shift + F9
Communications Connect
Shift + F10
Ctrl + F11
Shift + F11
Shift + F12
Overview Mode
73
LAMPIRAN 3
Ladder diagram simulasi pintu
PLC(Programmable Logic Control)
garasi
Ladder Diagram 1: 1
mobil
otomatis
berbasis
Diagram tangga ini digunakan untuk mengendalikan pintu rolling door pada sebuah garasi mobil ataupun
gudang
Network 1 - Naikkan
00001
00002
Sensor_1
Sensor_2
00005
01002
01001
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
01001
Naikkan
00000
00001
00003
00004
00005
LD
OR
AND
AND NOT
OUT
000.01
010.01
000.02
Sensor_1
Naikkan
Sensor_2
000.01
Sensor_1
010.01
Naikkan
000.02
Sensor_2
000.05
Batas_atas
010.02
Turunkan
000.05
010.01
Batas_atas
Naikkan
Network 2 -Fotosensor
Sensor_3
200.00
FTSENSE
00006
00007
LD
DIFD
000.03
200.00
Sensor_3
FTSENSE
000.03
Sensor_3
200.00
FTSENSE
74
Ladder Diagram 1: 2
Network 3 - Turunkan
Jaringan untuk menurunkan pintu rolling door
200.00
00006
01001
01002
FTSENSE
Batas_bawah
Naikkan
Turunkan
01002
Turunkan
00008
00009
00010
00011
00012
LD
OR
AND NOT
AND NOT
OUT
200.00
010.02
000.00
010.01
010.02
FTSENSE
Turunkan
Batas_bawah
Naikkan
Turunkan
Network 4 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah dalam ruangan.
00004
00006
01002
01001
Sensor_4
01001
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
Sensor_1
Naikkan
Naikkan
END(01)
00013
00014
00015
00016
00017
LD
OR
AND NOT
AND NOT
OUT
000.04
010.01
000.04
Sensor_14
010.01
Naikkan
000.06
Batas_atas
010.02
Turunkan
Network 4 - Naikkan
END
000.06
010.02
010.01
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
75
Statement List
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah luar ruangan
00000
00001
00003
00004
00005
LD
OR
AND
AND NOT
OUT
000.01
010.01
000.02
Sensor_1
Naikkan
Sensor_2
000.01
Sensor_1
010.01
Naikkan
000.02
Sensor_2
000.05
Batas_atas
010.02
Turunkan
000.05
010.01
Batas_atas
Naikkan
Network 2 -Fotosensor
LD
DIFD
000.03
200.00
Sensor_3
FTSENSE
000.03
Sensor_3
200.00
FTSENSE
Network 3 - Turunkan
LD
OR
AND NOT
AND NOT
OUT
200.00
010.02
000.00
010.01
010.02
FTSENSE
Turunkan
Batas_bawah
Naikkan
Turunkan
200.00
FTSENSE
010.02
Turunkan
000.06
Batas_bawah
010.01
Naikkan
76
Statement List
Network 4 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah dalam ruangan.
00013
00014
00015
00016
00017
LD
OR
AND NOT
AND NOT
OUT
000.04
010.01
Naikkan
000.06
Batas_atas
010.02
Turunkan
Network 4 - Naikkan
END
000.04
010.01
Sensor_1
Naikkan
000.06
010.02
010.01
Batas_atas
Turunkan
Naikkan
77
Symbol List
00001
000.02
000.03
000.04
000.05
000.06
010.01
010.02
200.00
Sensor_1
Sensor_2
Sensor_3
Sensor_4
Batas_atas
Batas_bawah
Naikkan
Turunkan
FTSENSE
78
LAMPIRAN 4
A. Rancang Bangun Alat Simulasi
Tampak depan
Bok Motor
PLC
Sensor 4
Sensor 3
Sensor 2
Sensor 1
Tampak samping
LS2
Rol
Pemutar
daun pintu
Bok Motor
LS 1
S1
S2
S3
S4
79
Tampak atas
50 cm
35 CM
100 cm
40 cm
Bok
Kontrol
25 cm
40 cm
30 cm
30 cm
S1
S2
S3
100 cm
S4
50 cm
11
DIODE
15
CT
DIODE
1
2
LM 7805
DIODE
DIODE
DIODE
OTOMATIS
R1
R
KE LS2, kaki no 3
Tutup Pintu
KE LS1, kaki no 6
1
2
1
2
010.03
010.04
010.05
010.06
000.03
000.04
000.05
000.06
Date:
Size
A
Document Number
<Doc>
<Title>
010.02
000.02
Title
010.01
000.01
010.00
COM
PLC OUT
000.00
COM
IN
RELAY SPDT
LS3
+ VCC 20 V
TIP 31A
RELAY SPDT
+ VCC 20 V
TIP 31A
2K2 Ohm
2
LDR
Buka Pintu
3
1
Penerima 4
LDR
2K2 Ohm
2
RELAY SPDT
+ VCC 20 V
1
2
LS3
5
RELAY SPDT
+ VCC 20 V
TIP 31A
TIP 31A
15
DIODE
TRAN_ISDN_12
12
2
12 Volt
DC
220 Volt AC
T1
1
LDR
2K2 Ohm
2
Penerima 2
LDR
2K2 Ohm
2
HI
HI
HI
220 VAC
3
1
LS3
24 VDC
Penerima 3
Sheet
1
2
5
8
1
2
of
RELAY DPDT
5
8
RELAY DPDT
LS2
LS1
Rev
<Rev Code>
Motor
LAMPIRAN 5
Rangkaian Keseluruhan
HI
HI
LS3
HI
Penerima 1
80