DISUSUN OLEH
KELAS 4 TEA
Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Praktikum Saluran Transmisi
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tak lupa pula marilah kita kirimkan shalawat
serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya,
para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang InsyaAllah senantiasa istiqomah
hingga akhir zaman.
Laporan ini dibuat dengan didukung oleh buku materi, e-book, website,
dan dari sumber-sumber lainnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irma Salamah,S.T,.M.T.I
yang telah memberikan bimbingan, dan teman-teman sekalian yang telah
memberikan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih dari kata sempurna. Karena
itu,Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini di buat.Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
Topik 2. Refleksi................................................................................................3
Topik 5. Transient..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada makalah ini membahas fenomena perambatan, refleksi di saluran
transmisi, transformasi impedansi dan diagram smith, rangkaian matching
transien, kabel koaxial, waveguide, fiber optic dan mikrostrip yang terjadi di
saluran transmisi. Fenomena penting ini terjadi terutama karena ukuran saluran
transmisi sebanding atau lebih besar dari panjang gelombang, sehingga terjadi
keterlambatan dan peredaman (attenuation) sinyal. Kondisi ini menyebabkan
saluran transmisi dipandang sebagai komponen terdistribusi.
Dengan mengamati potongan kecil dari saluran transmisi, akan diturunka
dua buah persamaan diferensial. Di makalah ini solusi akan diberikan di wilayah
frekuensi, yang menunjukkan adanya perambatan gelombang baik ke kiri atau ke
kanan. Beberapa besaran penting, seperti impedansi gelombang, konstanta
perambatan, konstanta peredaman dan konstanta phasa di perkenalkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fenomena perambatan dalam saluran transmisi?
2. Apa refleksi pada saluran transmisi?
3. Apa transformasi impedansi dan diagram smith?
4. Bagaimana rangkaian matching?
5. Apa transient di saluran transmisi?
6. Apa kabel koaxial, waveguide, fiber optics dan mikrostrip?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Saluran Transmisi
2. Untuk mengetahui apa itu Fenomena Perambatan di Saluran Transmisi.
3. Untuk mengetahui apa itu Refleksi
4. Untuk mengetahui apa itu Transformasi Impedansi dan Diagram Smith.
5. Untuk mengetahui apa itu Rangkaian Matching dan Transien
6. Untuk mengetahui apa itu Kabel Koaxial, Waveguide, Fiber Optics dan
Mikrostrip
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
lebih besar dari panjang gelombang sinyal, tetapi berpenampang kecil.
Konsekuensi dari kondisi ini adalah pada bidang penampang (bidang transversal)
perhitungan nte dilakukan seperti pada kasus frekuensi rendah, sedangkan pada
bidang sumbunya (axial atau longitudinal) harus dipandangsebagai struktur
terdistribusi.
Jenis saluran transmisi lainnya memiiki penampang yang besar, sehingga
jenis saluran transmisi ini harus dipandang sebagai struktur tiga dimensi, dan cara
pembahasannya harus menggunakan persamaan Maxwell secara lengkap.
Persamaan Maxwell adalah teori umum yang nte menjawab semua permasalahan
dan yang nte menggambarkan semua fenomena yang ada di elektromagntik.
Model struktur terdistribusi dan model frekuensi rendah (R, L dan C) adalah kasus
khusus dari teori Maxwell, yang keberlakuan kedua model itu hanya terbatas pada
kasusnya. Kedua model ini digunakan karena tingkat kompleksitas matematis
yang jauh lebih mudah dibandingkan dengan teori Maxwell.
Topik 2. Refleksi
Refleksi menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, termasuk
memodifikasi respons frekuensi, menyebabkan daya berlebih pada pemancar dan
tegangan lebih pada saluran listrik. Namun, fenomena refleksi juga dapat di-
manfaatkan dalam perangkat seperti stub dan transformer impedansi. Kasus-kasus
khusus dari sirkuit terbuka dan jalur pendek memiliki relevansi khusus untuk
bertopik.
Refleksi menyebabkan gelombang berdiri diatur pada garis. Sebaliknya,
gelombang berdiri adalah indikasi bahwa ada pantulan. Ada hubungan antara
ukuran koefisien refleksi dan rasio gelombang berdiri.Faktor refleksi adalah
besaran yang menyatakan seberapa besar gelombang yang datang akan
dipantulkan. Pada saluran transmisi yang ujungnya dibuat hubungan singkat
(Short) dan terbuka (Open), seluruh gelombang dipantulkan baik berlawanan
phasa (untuk Short, sehingga tegangan total pada ujung saluran transmisi menjadi
nol) ataupun se-pasha (untuk open, tegangan menjadi maksimum pada ujung
saluran transmisi, sedangkan arus menjadi nol). Selain menggunakan faktor
3
refleksi gelombang pantul, ada besaran lain yang dipergunakan untuk
mengkuantifikasikan fenomena pantulan ini, yaitu VSWR (Voltage Standing
Wave Ratio), sebagai perbandingan tegangan maksimal dengan tegangan
minimal.
Topik 3. Transformasi Impedansi dan Diagram Smith
- Transformasi Impedansi
Gelombang yang merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak
berhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada di ujung saluran. Perbandingan
antara tegangan dan arus di ujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap
sama dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah mencapai ujung
lainnya. Arus dan tegangan di antara kedua kawat penghantar saluran itu
memandang saluran transmisi sebagai suatu impedansi. Impedansi inilah yang
disebut “Impedansi Karakteristik (Zo)”
Impedansi karakteristik adalah impedansi yang diukur diujung saluran
transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya dirambatkan pada saluran
transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu akan diserap seluruhnya di
sepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus pada kapasitansi antar penghantar
dan hilangnya tegangan pada induktansi saluran.
Besar impedansi karakteristik suatu saluran transmisi maupun bumbung
gelombang berbeda-beda dan nilainya ditentukan oleh ukuran fisik penampang
dan bahan dielektrik yang digunakan sebagai isolator. (Aditya, 2009)
4
Sebuah sumber listrik dihubungkan dengan saluran transmisi yang
memiliki impedansi gelombang Zo yang pada ujung saluran transmisi ini
dihubungkan sebuah beban dengan nilai impedansinya sama dengan impedansi
gelombang saluran 8 transmisi tersebut ZL = Zo. Dengan menggunakan nten
Ohm maka perbandingan tegangan dan arus pada posisi beban diberikan
persamaan berikut
Ve
= 𝑍𝑙 = 𝑍𝑜 …...............................................................................(2.1)
Ie
Dimana: Ve = Tegangan pada posisi beban (volt)
Ie = Arus pada posisi beban (Ampere)
Zl = Impedansi Beban (Ohm)
Zo = Impedansi Karakteristik (Ohm)
Impedansi beban menyerap semua ntenn yang data kepadanya tanpa
sedikitpun terpantulkan. Gelombang yang merambat di dalam saluran transmisi,
selalu melihat impedansi yang besarnya adalah impedansi gelombang dari saluran
itu, yang secara matematis diformulasikan dengan perbandingan tegangan arus di
sana adalah Zo. Jika pada ujung akhir saluran transmisi dipasangkan sebuah
impedansi beban yang besarnya sama dengan besar impedansi saluran transmisi,
maka gelombang tetap melihat impedansi yang sama pada ujung akhir saluran
tersebut, gelombang itu melihat beban sebagai keberlanjutan dari saluran
transmisi, sehingga saluran transmisi memiliki panjang yang tidak terhingga dan
semua ntenn tersalurkan ke sana.
- Diagram Smith
5
Gambar 1.2 Diagram Smith
Diagram Smith (Smith’s Chart) adalah sebuah cara grafis yang akan
mempermudah perhitungan yang berhubungan dengan transformasi impedansi.
Dengan Diagram Smith kita nte secara cepat mendapatkan hasil aproksimasi
yang akan membantu memberikan gambaran besar yang akan didapatkan.
Smithchart adalah suatu diagram yang digunakan untuk mengetahui
karakteristik dari suatu saluran transmisi. Smithchart dapat digunakan untuk
menyeleraskan sebuah alat dengan saluran transmisinya agar semua gelombang
dapat terkirim dan tidak ada yang dipantulkan. Dengan smithchart ini kita nte
menemukan panjang stub dan admitansinya untuk me-matchingkan dengan
metode shunt stub matching (Mudrik, 2009).
Smithchart digambarkan dengan koefisien refleksi dalam dua dimensi dan
skala impedansi dinormalkan. Smithchart Mempunyai sumbu yang dikenal
sebagai Z, Y dan YZ, Smithchart yang akan digunakan untuk masalah yang
melibatkan setiap karakteristik atau ntenn impedansi yang diwakili oleh titik
pusat dari grafik. Normalisasi impedansi paling umum digunakan adalah 50 ohm.
Setelah jawaban diperoleh melalui pengukuran pada Smithchart, lalu dilakukan
konversi antara 12 impedansi normalisasi dan nilai imajiner yang sesuai dengan
mengalikan dengan impedansi karakteristik. Koefisien refleksi dapat dibaca
langsung dari grafik.
Smithchart memiliki skala melingkar dalam panjang gelombang dan
derajat. Skala panjang gelombang digunakan dalam masalah komponen
didistribusikan dan mewakili jarak diukur sepanjang saluran transmisi
dihubungkan antara generator atau sumber dan beban ke titik di bawah
pertimbangan. Derajat skala mewakili sudut koefisien refleksi tegangan pada saat
itu. Smith grafik juga dapat digunakan untuk pencocokan elemen dan analisis
masalah disejajarkan. Penggunaan Smithchart dan interpretasi hasil yang
diperoleh dengan menggunakan memerlukan pemahaman yang baik tentang teori
rangkaian AC dan teori saluran transmisi.
Sebagai impedansi dan admitansi berubah terhadap frekuensi, masalah
menggunakan Smithchart hanya dapat diselesaikan secara manual menggunakan
6
satu frekuensi pada satu waktu, hasilnya yang diwakili oleh titik. Hal ini sering
memadai untuk aplikasi Narrow Band (biasanya sampai sekitar 5% sampai 10%
bandwidth) tapi untuk bandwidth yang lebih luas biasanya diperlukan untuk
menerapkan teknik Smithchart di frekuensi yang banyak pada pita frekuensi
operasi. Asalkan frekuensi yang cukup dekat, yang dihasilkan Smithchart dapat
bergabung dengan garis lurus untuk menciptakan sebuah lokus.
Keakuratan Smithchart berkurang untuk masalah yang melibatkan lokus
besar impedansi atau admitansi, meskipun skala yang dapat diperbesar untuk
daerah masing-masing untuk mengakomodasi ini (Suwanto, 2009).
7
Gambar 1.3 Matcing impedansi dengan metode ¼λ pada beban riil
Topik 5. Transient
Tegangan lebih transient adalah sebuah fenomena yang berpengaruh
terhadap Power Quality suatu system. Fenomena ini adalah naiknya puncak
tegangan (peak) hingga mencapai ribuan volt, dan terjadi dalam durasi waktu
yang sangat singkat (sekitar 50 nanosecond sampai 50 milisecond). Bahkan
karena sangat singkatnya kita tidak menyadari terjadi transient, dan baru kita
ketahui setelah equipment kita (terutama peralatan yang menggunakan micro
controller, CPU, inverter, dll) mengalami failure akibat tegangan transient.
Pengukuran dan analisa tegangan transien sangat diperlukan untuk menentukan
kapasitas proteksi yang tepat. Power Quality Analyzer HIOKI PW3198 is
recommended.
Penyebab tegangan lebih transient :
-Petir
-Switching beban-beban besar (switching capasitor bank, ferroresonance,
-Terjadi loose connection pada system distribusi
-Terganggunya saluran distribusi akibat kecelakaan seperti pohon tumbang, cuaca
buruk, human error, dan lain lain.
8
-Menahan arus transient agar tidak menuju ke beban
-Membentuk filter lolos bawah (low pass filter) yang bersifat membatasi atau
menahan gangguan
- Kabel Koaxial
9
Gambar 1.4 Coaxial cable
Kabel Coaxial biasanya diguanakan pada topologi jaringan bus yang tutik
percabangannya menggunakan Tconector dan menggunakan konektor BNC untuk
koneksi tiap node nya.
1. Pada bagian kabel Coaxial terdapat kabel tembaga yang berada di tengah,
dimana kabel tersebut berfungsi sebagai media pengantar aliran listrik.
2. Lapisan plastik, lapisan ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel
tembaga dan lapisan metal yang membalutnya .
3. Lapisan metal, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung untuk bagian inti
dari kabel, dan juga berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh gelombang
elektromagnetik dari luar.
4. Lapisan plastik terluar, pada bagian ini adalah bagian yang melindungi
keseluruhan komponen kabel yang berada di dalam, dan juga bagian yang
langsung berhubungan dengan tangan manusia.
10
- Waveguide
Saluran ini digunakan sebagai pemandu gelombang dari suatu sub ntenn
menuju sub system yang lain. Waveguide memiliki karakteristik yaitu bagian
dalamnya berongga yang biasanya terisi oleh udara. Gelombang elektromagnetik
yang menjalar adalah mode TE dan mode TM, ketika mode TM medan magnet
merambat lurus pada arah perambatan gelombang dan pada mode TE medan
listrik merambat lurus pada arah perambatan gelombang
Fiber Optic adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik
yang sangat halus, kabel fiber optic dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari
suatu lokasi ke lokasi lain dengan kecepatan tinggi menggunakan pembiasan
cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser atau
LED. Fiber optic telah menjadi komponen utama bagi dunia telekomunikasi.
11
Fiber optic memiliki prinsip kerja yang unik, karena tidak menggunakan
arus listrik, melainkan menggunakan aliran cahaya yang dikonversi dari aliran
listrik sehingga tidak akan terganggu oleh gelombang elektromagnetik. Bahan
penyusunnya adalah serat kaca yang berguna untuk mendapat refleksi cahaya
yang tinggi dari cermin tersebut sehingga data akan ditransmisikan dengan cepat
pada jarak yang tidak terbatas.
1. Bagian Inti (Core) Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca
dengan diameter yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50
μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa
yang lebih baik dan stabil.
2. Bagian Cladding Bagian cladding adalah bagian pelindung yang
langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran cladding ini
berdiameter 5 μm sampai 250 μm. Cladding terbuat dari bahan silikon,
dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi
12
core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang
merefleksikan semua cahaya tembus kembali kepada core.
3. Bagian Coating / Buffer Bagian coating adalah mantel dari serat optik
yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari
bahan plastik yang elastis. Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung
dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan
pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.
4. Bagian Strength Member & Outer Jacket Lapisan ini merupakan
bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah
kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah
bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai
gangguan fisik secara langsung.
- Mikrostrip
Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari
saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara dan sebaliknya. Pada ntenn
komunikasi radio diperlukan adanya ntenna sebagai pelepas ntenn
elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau sebaliknya sebagai penerima
ntenn itu dari ruang bebas.
13
Dapat juga dikatakan bahwa ntenna merupakan struktur transisi antara
ruang bebas dan alat terbimbing. Alat pembimbing atau saluran transmisi dapat
berupa saluran koaksial ataupun pipa yang digunakan sebagai alat transportasi
ntenn elektromagnetik dari sumber transmisi ke ntenna atau dari ntenna ke
penerima.
Antena mikrostrip pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950, dan
perkembangannya dilakukan secara serius pada tahun 1970. Melalui beberapa
ntenn penelitian, diketahui bahwa kemampuan beroperasi ntenna mikrostrip
diatur oleh bentuknya. Antena mikrostrip merupakan salah satu ntenna yang
paling ntenna saat ini. Hal ini disebabkan karena ntenna mikrostrip sangat
cocok digunakan untuk perangkat telekomunikasi yang sekarang ini
memperhatikan bentuk dan ukuran.
14
Daftar Pustaka
https://www.electricaltechnology.org/2015/02/why-coaxial-cables-are-highly-
insulated.html (Diakses 24 Juni 2020)
https://www.alibaba.com/product-detail/cross-section-water-resistant-structure-
fiber_60545449690.html (Diakses 24 Juni 2020)
15