Anda di halaman 1dari 67

TUGAS AKHIR

PIANO AIR MIDI KONTROLLER

WATER PIANO MIDI CONTROLLER

Oleh :

ASHONA MAULANA FAHMI


NPM.17.02.01.047

DOSEN PEMBIMBING :

PURWIYANTO, S.T., M.Eng.


NPAK.08.011

VICKY PRASETIA, S.ST., M.Eng.


NIP.199206302019031011

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2020
HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR

PIANO AIR MIDI KONTROLLER

WATER PIANO MIDI CONTROLLER

Oleh :

ASHONA MAULANA FAHMI


NPM.17.02.01.047

DOSEN PEMBIMBING :

PURWIYANTO, S.T., M.Eng.


NPAK.08.011

VICKY PRASETIA, S.ST., M.Eng.


NIP.199206302019031011

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2020

i
LEM BAR PENGESAHAN

PIANO AIR MIDI CONTROLLER

Oleh :

ASHONA MAULANA FAHMI


NPM.17.02.01.047

Tugas Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
di
Politeknik Negeri Cilacap

Disetujui Oleh:

Penguji Tugas Akhir: Dosen Pembimbing

1. Hera Susanti, S.T.,M.Eng 1. Purwiyanto, S.T.,M.Eng


NIP.198604092019032011 NPAK.08.011

2. Sugeng Dwi Riyanto, S.T.,M.T 2. Vicky Prasetia, S.ST.,M.Eng


NPAK.08.010 NIP.199206302019031011

Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Elektronika

Galih Mustiko Aji, S.T., M.T.


NIP. 198509172019031005

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS
AKHIR

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan laporan Tugas


Akhir berdasarkan penelitian, pemikiran, dan pemaparan asli dari
penulis sendiri, baik dari alat (hardware), list program, dan naskah
laporan yang tercantum sebagai bagian dari laporan Tugas Akhir ini.
Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber
secara jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan


apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran
dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan
sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Cilacap, 25 Agustus 2020


Yang menyatakan,

(Ashona Maulana Fahmi)


NIM : 17.02.01.047

iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Cilacap, yang bertanda tangan di


bawah ini, saya:
Nama : Ashona Maulana Fahmi
NPM : 17.02.01.047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Politeknik Negeri Cilacap Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif
(Non-Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya berjudul :
”PIANO AIR MIDI CONTROLLER” beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini,
Politeknik Negeri Cilacap berhak menyimpan, mengalih media/format-
kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikan di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Politeknik Negeri Cilacap, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Cilacap
Pada tanggal : 25 Agustus 2020

Yang Menyatakan

(Ashona Maulana Fahmi)

iv
ABSTRAK
Teknologi diciptakan untuk mempermudah segala sesuatu dan
urusan manusia dalam menjalankan kehidupan teknologi yang semakin
maju tentu dibutuhkan oleh para pelaku seni, yaitu seniman muda serta
seniman tua dari berbagai aliran seni. Para musisi selalu memiliki ide
atau perbaruan untuk mengembangkan alat musik maupun instrument
musik, contoh pengembangan pada alat music piano. Oleh karena itu,
dibuatlah alat musik piano dengan mekanisme sentuh terhadap air yang
memunculkan suara piano. Pemroses menggunakan Arduino mega 2560
sebagai controller, sensor kapasitif sebagai pembaca sentuhan kulit atau
tangan yang diubah menjadi perintah nada musik sekaligus membaca
nilai kecepatan suara, serta aplikasi FL Studio & Hairless Midi sebagai
kendali serta pengatur suara piano. Metode yang digunakan yaitu
menggabungkan beberapa komponen menjadi sebuah konstruksi. Piano
air dengan metode MIDI Controller yang berfrekuensi nada 2,5 oktav
untuk memudahkan musisi khususnya dibidang piano. Musisi dapat
bermain sesuka hati dalam menentukan frekuensi maupun dengan
mudah mendapatkan sumber yang di pakai. Hasil penelitian ini yaitu
berupa keluaran suara melalui speaker sesuai dengan not piano yang
disentuh, Mekanisme penggunaan piano ini dengan teknik sentuh air
yang hanya bisa di baca oleh sentuhan tangan atau kulit terhadap air.
Pada penelitian yang akan datang perlu dikembangkan agar dapat
memainkan piano menjadi kunci nada serta bisa di ubah metode jenis
suara selaian suara piano.

Kata Kunci : Arduino Mega 2560, MIDI, Frekuensi, Sensor Kapasitif,


speaker.

v
ABSTRACT
Technology was created to simplify everything and human affairs
in carrying out an increasingly advanced technological life, which is
certainly needed by art actors, namely young artists and old artists from
various artistic streams. Musicians always have ideas or updates to
develop musical instruments and musical instruments, for example the
development of piano musical instruments. Therefore, a piano musical
instrument with a touch mechanism against water was made which gave
rise to the sound of a piano. The processor uses the Arduino Mega 2560
as a controller, a capacitive sensor as a skin or hand touch reader
which is converted into musical tone commands as well as reading the
speed of sound, and the FL Studio & Hairless Midi application as a
piano control and sound control. The method used is to use several
components into a construction. Air piano with the MIDI Controller
method with a tone frequency of 2.5 octav to make it easier for
musicians, especially in the piano field. Musicians can play at will on
the frequency as well as easily get the resources used. The results of the
research are sound output through speakers that are compatible with
the piano that is not touched, the mechanism of using the piano with air
touch techniques which can only be read by the touch of a hand or skin
against the air. In future research, it is necessary to develop it so that it
can play the piano into key notes and can change the method of sound
types in addition to the piano sound.

Keywords: Arduino Mega 2560, MIDI, frequency, Capacitive sensor,


speaker.

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


hanya dengan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judul

“PIANO AIR MIDI CONTROLLER”

Tugas Akhir disusun sebagai salah satu syarat untuk


menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D3 Teknologi
Elektronika Politeknik Negeri Cilacap dan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya (A.Md).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini
masih terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik mengenai isi maupun
cara penulisan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun. Semoga laporan dan perancangan tugas akhir
ini dapat bermanfaat bagi semua.

Wassamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Cilacap, Juli 2020

Ashona Maulana Fahmi


(Penulis)

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah swt, karena kehendak dan


ridhaNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis sadari
tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa doa, dukungan dan dorongan dari
berbagai pihak. Adapun dalam kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1) Kedua orang tua dan saudara-saudara yang senantiasa memberikan
dukungan baik materil, semangat, maupun doa.
2) Bapak Kyai Achmad Qomaruddin selaku guru ngaji yang selalu
mensuport dan mendoakan selama pengerjaan tugas akhir ini.
3) Bapak Galih Mustiko Aji, S.T.,M.T., selaku Koordinator Prodi
Teknik Elektronika.
4) Ibu Artdhita Fajar Pratiwi, S.T., M.Eng., selaku wali kelas yang telah
membina, memberi motivasi, memberi nasehat, bimbingan, mengatur
dan mengayomi dengan baik dan bijaksana.
5) Bapak Purwiyanto, S.T., M.Eng. dosen pembimbing I tugas akhir,
terima kasih kepada beliau yang selalu memberi masukkan beserta
solusi pada program dan alat serta perbaiki laporan.
6) Bapak Vicky Prasetia, S.ST.,M.Eng. dosen pembimbing II tugas
akhir, terima kasih kepada beliau yang selalu memberi masukkan
beserta solusi pada program dan alat serta perbaiki laporan.
7) Seluruh Dosen Prodi Teknik Elektronika, yang telah memberi ilmu
yang bermanfaat untuk bekal masa depan.
8) Sahabat 3 serangkai Esa Alvarez Swandaru dan Muhammad Ilham
Imamudin yang telah membantu atas saran serta waktu dalam
penyelesaian error tugas akhir penulis.
9) Teman-teman dari Jurusan Teknik Elektronika, Teknik Mesin, dan
Teknik Informatika Politeknik Negeri Cilacap, yang selalu menemani
perjalanan dalam pembelajaran mencari ilmu untuk kebaikan masa
depan.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

LEMBAR PEGESAHAN ............................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR......... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....... iv

ABSTRAK ....................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................. xiii

DAFTAR ISTILAH ..................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................... 2
1.2.1. Tujuan ................................................................................ 2
1.2.2. Manfaat .............................................................................. 2
1.3. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah......................................................................... 2

ix
1.5. Metodologi. ................................................................................. 3
1.6. Sistematika Penulisan Laporan ................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Tinjauan Pustaka ...................................................................... ..7
2.2. Dasar Teori ............................................................................... ..9
2.2.1. Arduino Mega 2560 ............................................................ 9
2.2.2. Resistor ............................................................................... 10
2.2.3. Frekuensi Nada ................................................................... 12
2.2.4. FL Studio ............................................................................ 13
2.2.5. Sensor Kapasitif ................................................................. 15
2.2.6. Mekanisme Sentuh Air ....................................................... 17
2.2.7. Musical Instrument Digital Interface (MIDI) ..................... 17

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN


3.1. Diagram Blok Sistem Piano Air MIDI Controller ................... 19
3.2. Perancangan Perangkat Keras dan Lunak ................................ 19
3.2.1. Analisis Kebutuhan ........................................................ 20
3.2.2. Flowchart ....................................................................... 21
3.3 Perancangan Sensor Kapasitif Sentuh Air ................................. 23
3.4 Perancangan Aplikasi MIDI Controller .................................... 25

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1. Pengujian Hairless MIDI ........................................................ 29
4.2. Pengujian Frekuensi Nada ....................................................... 30
4.3. Pengujian Sistem Mekanisme Sentuh Air ................................ 35
4.4. Analisis Keseluruhan ............................................................... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan .............................................................................. 39
5.2. Saran ....................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 41

LAMPIRAN

BIODATA

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Arduino Mega ................................................................. 10

Gambar 2.2. Resistor 1 Mega Ohm Film Karbon................................ 11

Gambar 2.3. Tampilan FL Studio 12 ................................................... 14

Gambar 2.4. Peletakan Sensor Di Air ................................................. 16

Gambar 2.5. Modul Sensor Kapasitif .................................................. 16

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem...................................................... 19

Gambar 3.2. Desain Mekanik Alat ...................................................... 20

Gambar 3.3. Flowchart Sistem............................................................ 22

Gambar 3.4. Rangkaian Sensor Kapasitif Dengan Arduino Mega ...... 23

Gambar 3.5. Hairless MIDI ................................................................. 25

Gambar 3.6. Tampilan Settings Hairless MIDI ................................... 26

Gambar 3.7. Tampilan Awal FL Studio .............................................. 26

Gambar 3.8. Tampilan MIDI Settings Pada FL Studio ........................ 27

Gambar 4.1. Tampilan Hairless MIDI ................................................ 29

Gambar 4.2. Pengujian Sistem Mekanisme Sentuh ............................ 36

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Percobaan MIDI Controller ....................... 8

Tabel 2.2. Spesifikasi Arduino Mega 2560 ........................................ 11

Tabel 2.3. Nilai Warna Gelang Resistor ............................................ 11

Tabel 2.4. Skala kromatik .................................................................. 13

Tabel 3.1. Perancangan Pin Arduino Dengan Sensor Kapasitif ......... 24

Tabel 4.1. Pengujian Hairless MIDI .................................................. 29

Tabel 4.2. Pengujian Frekuensi Nada ................................................ 31

Tabel 4.3. Perhitungan Selisih dan Error Frekuensi Nada ................. 34

Tabel 4.4. Percobaan Mekanisme Sentuh Air .................................... 35

xii
DAFTAR SINGKATAN

AC : Alternating Current
BPM : Beat Per Minute
DAW : Digital Audio Workstation
DC : Direct Current
DFU : Device Firmware Upgrade
EDM : Electronic Dane Music
FL : Fruity Loops
FTDI : Future Technology Devices International
GND : Ground
I/O : Inpun/Output
PC : Personal Computer
USB : Universal Serial Bus

xiii
DAFTAR ISTILAH

Error : Penyimpangan terhadap nilai standar dibanding


nilai terukur
Flowchart : Diagram alir atau bagan diagram dengan
simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran
algoritma secara detail dan prosedur sistem
secara logika
Input : Masukan
Interface : Antarmuka
Output : Keluaran
Software : Perangkat lunak

xiv
BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi diciptakan untuk mempermudah segala sesuatu dan
urusan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sarana
teknologi dapat memanjakan manusia sebagai pengguna serta pencipta
teknologi. Selain itu, teknologi yang semakin maju tentu dibutuhkan
oleh para pelaku seni, yaitu seniman muda serta seniman tua dari
berbagai aliran seni. Para musisi selalu memiliki ide atau perbaruan
untuk mengembangkan alat musik maupun instrument musik, contoh
pengembangan pada alat music piano. Piano adalah sebuah instrumen
musik atau alat musik akustik yang berbunyi karena senar atau dawai
yang dipukul oleh palu. Fungsi piano dalam musik sendiri adalah biasa
digunakan sebagai pengiring sebuah permainan instrument solo ataupun
vokal. Namun tidak seperti instrument lain piano memiliki kelebihan
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan pengiring karena piano kaya dengan
nada dan setiap nadanya dapat dimainkan bersamaan membentuk acord-
acord dan melodi[1]. Jika dilihat dari berbagai jenis piano yang
mengikuti perkembangan teknologi saat ini pada dasarnya sama dengan
piano sebelumnya. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat dilakukan
perancangan alat musik piano dengan variasi suara yang dapat
ditambahkan sendiri serta dapat langsung merekam suara tanpa harus
menggunakan peralatan tambahan dengan cara mengimplementasikan
sensor kapasitif untuk membuat alat musik piano yang lebih variatif dan
sesuai dengan yang diharapkan.
Sensor kapasitif memiliki kemudahan untuk diakses, sensor ini
bekerja dengan cara menangkap sentuhan pada bagian permukaan yang
disentuh, kemudian merubah getaran tersebut menjadi sebuah tegangan
sehingga cocok diimplementasikan sebagai alat musik seperti piano.
Dari tegangan hasil kerja sensor kapasitif akan digunakan untuk diproses
pada mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengolah data untuk
menghasil output suara yang diinginkan.
Banyak para sound enginering menggunakan MIDI (Musical
Instrument Digital Interface) dalam melakukan recording karena
beberapa kelebihan. Seperti tidak tergantung pada lingkungan, dapat
menyesuaikan tingkat volume MIDI, dapat dengan mudah mengubah
sampel suara yang akan digunakan dan tidak membuang-buang waktu[2].

1
2

MIDI Controller adalah salah satu alat untuk memudahkan menggambar


nada-nada, irama, dalam sebuah lagu[3]. MIDI atau Musical Instrument
(with) Digital Interface dikatakan sebagai sebuah revolusi dalam
perkembangan musik. Sebuah revolusi yang menjadikan pembuatan
musik sebagai sebuah ranah yang hampir tanpa batas. MIDI Controller
merupakan alat pengendali yang memiliki fungsi sama dengan sebuah
remot kontrol dimana fungsinya adalah untuk mengendalikan instrumen
musik yang ada didalam Digital Audio Workstation (DAW)[4].
Terdapat penelitian terdahulu mengenai pembuatan Midi Drum
dan Midi Keyboard yang menggunakan sistem sentuhan atau pukulan
terhadap logam yang bertujuan untuk para penikmat musik dapat
merasakan kesenjangan antara penikmat dan setiap tujuan yang berarti
musik, sehingga untuk masalah ini tentu membutuhkan suatu pemecahan
masalah yaitu Midi Controller dengan gestur yang baru dirancang
khusus untuk musik interaktif.
Berdasarkan informasi yang didapat maka dibuatlah inovasi baru
mengenai pembuatan alat musik piano dengan mekanisme sentuh
terhadap air yang memunculkan suara piano, dengan tujuan sebagai
suatu terobosan baru. Lalu pada layar monitor dengan keluaran terbaru
telah update plugin dan dengan kualitas suara yang jernih dengan
software FL Studio dan hairless midi.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir
ini adalah :
1. Merancang inovasi baru untuk pameran dalam bidang alat musik
yaitu piano dengan mekanisme sentuh terhadap air.
2. Membuat Piano midi controller from water dengan frekuensi
nada 2,5 oktav yang menggunakan mekanisme sentuh air dalam
controllernya.

1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Menambah ilmu pengetahuan di bidang seni musik khususnya
mengenai pengembangan MIDI controller berbasis arduino
dengan mekanisme sentuh.
2. Memberikan kontribusi dalam pengembangan alat musik di
Indonesia.
3

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang masalah,
maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana merancang sebuah piano MIDI controller
mengunakan mekanisme sentuh dengan air?
2. Bagaimana cara air dapat digunakan sebagai media MIDI
controller?
3. Bagaimana sensor kapasitif dapat bekerja ketika terdapat
sentuhan dalam air?
4. Bagaimana cara FL Studio membaca MIDI controller dengan
menggunakan air?

1.4 Batasan Masalah


Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi maka penelitian ini
akan difokuskan pada bagaimana mengembangkan sebuah MIDI
controller berbasis arduino dengan mekanisme sentuh serta sejauh mana
tingkat kelayakan produk yang dihasilkan. Maka pada pembuatan tugas
akhir ini ada beberapa batasan masalah yaitu :
1. Alat yang dibuat touchnya sama dengan pianika.
2. Jenis Midi Controller dengan media air dan Software DAW yang
digunakan adalah aplikasi FL Studio sebagai Live Audio Mixing
Software.
3. Aplikasi driver dan virtual kabel menggunakan Hairless MIDI
serta Loop MIDI
4. Saat ditekan bersamaan lebih dari 1 not nada hasil suara yang
dikeluarkan bergantian.

1.5 Metodologi
Metode yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu:
1. Studi literatur
Metode ini melakukan pencarian literatur untuk memperoleh data
dan informasi yang berkaitan dengan sistem yang diinginkan.
2. Metode observasi
Metode ini melakukan penelitian dan mempelajari peralatan yang
sudah ada untuk memberikan gambaran yang jelas sehingga
dapat dipakai sebagai acuan pengembangan alat.
4

3. Perancangan sistem
Metode ini merupakan tahap perancangan yang dilanjutkan
dengan pembuatan sistem hingga selesai sesuai perencanaan yang
dibuat.
5. Pengujian alat
Metode ini dipakai untuk memperoleh data-data hasil pengukuran
dan mengetahui bagaimana alat tersebut bekerja.
6. Perbaikan alat
Metode ini dipakai untuk memperbaiki alat untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
7. Penyusunan laporan
Merupakan tahap akhir dimana kegiatan yang telah dilakukan
dari awal sampai selesainya pembuatan program dan akan dibuat
laporan beserta kesimpulan.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika laporan tugas akhir ini dijabarkan dalam beberapa
bab sesuai dengan aturan yang berlaku di Program Studi DIII Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Cilacap 2019/2020 dan memberikan
gambaran jelas mengenai susunan materi yang dibahas dalam laporan
tugas akhir ini. Adapun rincian sistematika penulisan yang digunakan
adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi hal-hal sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang
Berisi argumentasi alasan penting yang mendorong dikemukakan judul
tugas akhir tersebut, dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka.
Sedapat mungkin didukung dengan data-data atau pandangan pihak lain
untuk menguatkan adanya permasalahan.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Menyatakan hal-hal yang ingin dicapai dalam tugas akhir tersebut,
misalnya untuk membuktikan atau menerapkan suatu gejala,
konsep/dugaan, atau membuat suatu model. Manfaat menyatakan efek
positif atau kegunaan praktis dari hasil tugas akhir yang ditinjau dari
berbagai sisi.
5

1.3 Rumusan Masalah


Menjabarkan secara jelas permasalahan-permasalahan yang harus
diselesaikan dalam mencapai tujuan dalam bahasan tugas akhir. Setiap
masalah dalam rumusan masalah harus diusahakan
jawaban/pemecahannya.
1.4 Batasan Masalah
Menyatakan hal-hal yang dibatasi dalam pengerjaan tugas akhir,
sehingga pembaca dapat memahami sebatas mana pekerjaan dilakukan.
1.5 Metodologi
Menyatakan metode, cara atau langkah-langkah dalam menyelesaikan
pekerjaan/mengatasi permasalahan di dalam tugas akhir.
1.6 Sistematika Penulisan
Menyatakan bagaimana struktur buku dibuat dan menjelaskan apa isi
tiap bagian / bab yang ditulis.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan tetang dasar pemikiran dan teori-teori yang
diperoleh dari referensi-referensi yang dipublikasikan secara resmi baik
buku-buku, jurnal, makalah, atau tugas akhir sebelumnya yang
dibutuhkan dalam penyelesaian masalah. Bentuk informasi non-
publikasi seperti catatan kuliah, pendapat lisan, pengalaman atau
pendapat pribadi sebaiknya tidak diambil sebagai referensi.

BAB III METODELOGI DAN PERANCANGAN


Bab ini menjelaskan perencanaan bagian-bagian sistem secara detail
yang dimulai dari analisis sistem, analisis kebutuhan sistem,
perancangan sistem dari blok diagram, flowchart sampai dengan ilustrasi
perancangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi output yang didapat, misal nilai parameter yang sudah
diukur atau disimulasikan, dsb. Dari hasil keluaran tersebut kemudian
dianalisa dan diinterpretasikan hasil yang didapat tersebut, sehingga
pembaca dapat memahami arti kuantitatif dan kualitatif dari hasil
keluaran yang didapat.

BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan rangkuman dari
pencapaian-pencapaian hasil yang telah dilakukan yang berguna untuk
6

pengembangan sistem yang lebih baik lagi kedepannya. Saran sebaiknya


bersifat praktis dan mudah dipahami.

DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber-sumber yang dirujuk dalam menuliskan atau menyusun
tugas akhir ini. Pustaka yang dituliskan adalah pustaka yang memang
benar-benar dirujuk dalam buku. Pustaka-pustaka harus diberi nomor
menggunakan angka Arab yang diapit oleh dua kurung siku dan disusun
urut abjad.

LAMPIRAN
Berisi hal-hal yang dirasa perlu dan penting untuk dilampirkan dalam
rangka mendukung di dalam membaca dan memahami isi buku tugas
akhir.
BAB II LANDA SAN TEO RI

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Studi literatur dilakukan dengan cara pengumpulan data dari
buku-buku dan jurnal-jurnal yang sudah ada yang akan digunakan
sebagai acuan dalam membuat Piano Air MIDI Controller. Berikut data-
data yang digunakan:
a. Jurnal Implementasi Sensor Piezoelectric Sebagai Midi Drum
Controller Berbasis Arduino Uno, yang memiliki tujuan untuk
membuat alat Midi Drum Controller menggunakan Sensor
Piezoelectric dan menguji kelayakan untuk bermain Drum itu
sendiri. Alat yang dikembangkan ini sebagai alternatif bagi
pemula yang ingin bermain Drum dan penggunaan membuat
musik terutama pada aspek digital[3].
b. Laporan tugas akhir Rancang Bangun Midi Dj Controller
Berbasis Arduino, yang membahas mengenai pembuatan rancang
bangun midi dj controller ini mengendalikan panel pada aplikasi
perangkat lunak Virtual DJ, dan memiliki tingkat penyesuaian
yang tinggi terhadap penggunanya. Alat ini bertujuan untuk
pembuatan satu jenis Midi Controller berupa DJ Controller
dengan Arduino sebagai pemproses perintah dari pengguna dan
mengirimkannya ke aplikasi Virtual DJ di komputer dengan
menggunakan protokol Midi pada komunikasi serial
asynchronous[4].
c. Jurnal Pengembangan Midi Kontroler Berbasis Microcontroller
Mekanisme Sentuh, yang berjudul Pengembangan MIDI
Kontroler Berbasis Mirocontroller Mekanisme Sentuh, dengan
tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk menghasilkan
produk berupa alat MIDI controller berbasis microcontroller
dengan mekanisme sentuh yang layak digunakan. Alat yang
dihasilkan diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada
di kalangan musisi[5].
Panelitian sebelumnya menyebutkan bahwa media control yang
digunakan dalam Midi Controller adalah plat besi atau panel untuk
bermain alat musik, tetapi media controller yang digunakan belum ada
yang menggunakan sitem mekanisme sentuh air. Oleh karena itu, pada

7
8

tugas akhir ini, menjadikan air sebagai control Midi untuk musisi
bermain musik.
Dari penelitian ini dapat dibandingkan untuk kelebihan dan
kekurangan antara jurnal sebelumnya dan alat yang penulis buat pada
Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbandingan Percobaan MIDI Controller


NO Judul Percobaan Kelebihan Kekurangan
1 Implementasi a. Menggunakan a. Bahan yang
Sensor sensor digunakan
Piezoelectric piezoelectric adalah karton
Sebagai Midi sebagai pengukur dan foam
Drum Controller getaran dan hitam yang
Berbasis Arduino media pendeteksi terbuat dari
Uno[3] pukulan stick bahan
drum electric pembuatan
b. Menggunakan KTP sebagai
ATMega328 penerima
c. Mudah dibawa pukulan stick
karena bentuk b. Hanya
yang tidak terlalu berjumlah 6
besar dan ringan media pukul
di bawa kemana-
mana
2 Rancang Bangun a.Menggunakan a. Menggunakan
Midi Dj AtMega16u2 Panel Jog
Controller sebagai pengganti Whell sebagai
Berbasis driver linux dan media
Arduino[4] mac sentuhnya
b. Menggunakan IC b. Hanya sebuah
CD4051BE rancang
sebagai bangun
penambahan c. Terlalu
Input Output banyak
penggunaan
software
untuk
memainkan
music DJ
9

3 Pengembangan a. Mengetahui b. Meda sentuh


Midi Kontroler spesifikasi midi menggunakan
Berbasis yang sesuai plat
Microcontroller standar aluminium
Mekanisme c. Body produk
Sentuh[5] enggunakan
kayu mahoni
d. Alat yang
dihasilkan
belum
merespons
bentuk
dinamik dan
akord
4 Piano Air Midi a. Cukup a. TIdak bisa
Controller menggunakan mengeluarkan
sensor kapasitif bunyi kunci
b. Hanya nada
menggunakan b. Lebih berat
bahan air biasa dari midi
untuk controller
kontrollernya sebelumnya
c. Tidak karena
memerlukan volume air
software yang disetiap
terlalu banyak penampungan
d. Suatu trobosan air yang
baru berjumlah 32
menggunakan
media air

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 merupakan pengembangan dari papan
Arduino Mega sebelumnya. Pada awalnya Arduino Mega menggunakan
chip Atmega1280 yang kemudian diubah menjadi chip Atmega2560,
karena penggantian nama tersebut maka sekarang lebih dikenal dengan
nama Arduino Mega 2560. Sampai saat ini Arduino Mega 2560 telah
sampai pada revisi yang ke 3 (R3). Terdapat pula perbedaan lainnya
10

selain dari chip ATmega yang di gunakan, yaitu sudah tidak lagi
menggunakan chip FTDI sebagai fungsi USB to Serial Conveter, tetapi
menggunakan chip ATmega16u2 pada revisi ke 3 (R3), sedangkan pada
revisi 1 dan 2 di gunakan chip ATmega8u2 sebagai fungsi USB to Serial
Converter[6].
Arduino Mega 2560 adalah papan microcontroller berbasiskan
ATmega 2560. Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin digital input /
output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin
sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16
MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan
tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung
microcontroller. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer
melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC
atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino Mega 2560
kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino
Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega 2560 adalah versi
terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega[7]. Arduino Mega 2560
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Arduino Mega[13]

Arduino Mega 2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi


terbaru sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB to serial.
Tetapi menggunakan chip ATmega 16U2 (ATmega 8U2 pada papan
Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB to serial.
Arduino Mega 2560 Revisi 2 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2
ke Ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode
11

DFU[6]. Untuk data spesifikasi arduino mega 2560 dapat dilihat di Tabel
2.2.
Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Mega 2560[13]
Microcontroller ATmega 2560
Tegangan Operasi 5V
Input Voltage (disarankan) 7-12 V
Input Voltage (limit ) 6-20 V
Jumlah pin I/O Digital 54 (15 pin digunakan sebagai output PWM)
Jumlah pin input analog 16
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V 50 mA
Flash memory 256 KB (8 KB digunakan untuk boootloader )
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock speed 16 MHz

2.2.2 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu. Nilai resistansi atau hambatan tersebut
berfungsi untuk membatasi serta mengatur arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian elektronika Resistor film karbon ini adalah
resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon yang dibuat dari
bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan
dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan
dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan
memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik,
resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik.
Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan
2 watt[16]. Resistor dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Resistor 1 Mega Ohm Film Karbon


12

Resistor dapat disingkat dengan huruf “R”, dan memiliki satuan


“Ohm”. Kata Ohm sendiri diambil dari nama penemunya yakni Georg
Simon Ohm yang merupakan seorang fisikawan hebat asal Jerman.
Komponen resistor sendiri terbuat dari bahan isolator, sehingga mampu
menghambat arus listrik. Komponen yang satu ini bekerja berdasarkan
hukum Ohm, di mana nilai tegangan terhadap resistansi sebuah resistor
berbanding lurus dengan arus listrik yang mengalir di dalam rangkaian
elektronika[16]. Berikut Rumus mengenai hukum Ohm untuk
mempermudah pemahaman sebagai berikut:

Keterangan :
R = hambatan Listrik
V = Tegangan Listrik
I = Kuat Arus Listrik

Tabel 2.3 Nilai Warna Gelang Resistor[16]


13

2.2.3 Frekuensi Nada


Nada adalah bunyi dengan frekuensi tertentu. Deretan nada nada
tersebut dalam urutan teratur disebut tangga nada. Ada beberapa
standard dan notasi tangga yang dipergunakan dan dipakai, dan dalam
pembahasan ini kita memakai nada (not) balok yang identitas setiap
nada ditulis dengan huruf sbb. : C - D - E - F - G - A - B - C'
Nada di atas diurutkan sesuai dengan tinggi nada, yaitu urutan
frekuensi nada tersebut. Nada C lebih rendah dari nada berikutnya D,
yang berarti frekuensi nada C lebih kecil dari frekuensi nada D.
Diantara nada yang berurutan (kecuali E ke F, dan B ke C') masih
ada nada lain dengan frekuensi berada diantara nada yang mengapitnya.
Secara lengkap tangga nada tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : C
- C# - D - D# - E - F - F# - G - G# - A - A# - B - C'
Tanda # (dibaca kres) berarti frekuensi naik 1/2 laras. Ada tanda
lain yang lazim dipakai juga yaitu tanda b (dibaca mol), yang berarti
turun 1/2 laras . Sehingga C# bisa juga ditulis Db. Demikian juga
berlaku untuk nada nada lainnya.
Seiring perkembangan peradaban, lima nada lagi ditambahkan
pada skala musik dunia barat yaitu nada tengahan cis (des), dis (eis), fis
(ges), gis (as), ais (bes), sehingga keduabelas skala nada ini disebut
skala Chromatic[15]. Frekuensi not-not skala kromatik dengan
kenyaringan yang sama pada tangga nada standar (middle) pada Tabel
2.4 berikut :

Tabel 2.4 Skala kromatik dengan kenyaringan yang sama untuk


satu oktaf
14

Frekuensi nada nada yang membentuk jutaan lagu ini tak dinyana
memenuhi hubungan matematik yang sederhana, yaitu deret ukur atau
deret geometri.Hubungan matematik dalam frekuensi tangga nada ini
telah penulis terapkan untuk membuat perangkat musik bell elektronik,
menggunakan mikrokontroler.

2.2.4 FL Studio
FL Studio (Fruity Loops) merupakan sebuah aplikasi yang
digunakan untuk merekam, mengubah dan membuat audio (lagu) yang
diterbitkan oleh Image-Line yang dimana aplikasi ini ditujukan untuk
musisi-musisi yang umumnya berkecimpung di dunia musik EDM
(Electronic Dance Music). Banyak musisi dunia yang menggunakan
aplikasi ini dalam bermusik seperti Martin Garrix, Avichi, Alan Walker,
David Guetta dan lainnya. Namun, bukan berarti aplikasi ini hanya
untuk mereka yang merupakan musisi EDM. Aplikasi ini juga bisa
digunakan untuk membuat musik-musik pop, rock, dangdut bahkan
musik bernuansa etnik/tradisional seperti karawitan sunda, karawitan
jawa, karawitan bali dan musik etnik lainnya. Dengan aplikasi ini, juga
dapat mengkolaborasikan musik modern dengan musik tradisional
menjadi satu bagian yang padu.
Awal ditemukan pada tanggal 18 Desember 1997 oleh Didier
Dambrin untuk Image-Line. Peluncuran resminya terjadi di tahun 1998,
ketika itu masih empat channel mesin drum midi. Dambrin menjadi
Chief Software Architect untuk program ini, dan dengan cepat menjalani
serangkaian upgrade besar yang berhasil masuk ke workstation audio
digital yang popular dan kompleks. Aplikasi ini bisa digunakan dengan
versi Microsoft Windows dan yang terbaru adanya aplikasi ini untuk
pengguna IOS dan Android (FL Studio Mobile). Tampilan FL Studi
dapat dilihat pada Gambar 2.3. Secara garis besar, fitur-fitur utama pada
FL Studio meliputi :
1. Playlist Track : tempat disatukannya berbagai pattern menjadi satu
track.
2. Sequencer : tempat untuk menempatkan berbagai sample
instrument.
3. Pattern Selector : untuk menambahkan jumlah pattern.
4. Browser View : tempat kumpulan data-data penunjang untuk FL
Studio (salah satunya packs instrument).
15

5. Mixer : tempat untuk mengedit besar-kecilnya suara instrument


(equalizer).
6. Tempo : mengubah tempo (dalam bentuk BPM / Beat per Minute)

Gambar 2.3 Tampilan FL Studio 12

2.2.5 Sensor Kapasitif


Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan
dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat
melakukan pengukuran atau pengendalian. Besaran yang paling banyak
diukur; posisi, gaya, kecepatan, percepatan, tekanan, level, flow,
temperature[14].
Sensor kapasitif (capacitive sensing) merupakan hal terbaru dari
teknologi jenis sensor. Sensor kapasitif dapat mengindera langsung
berbagai hal, seperti: gerakan, komposisi kimia dan medan listrik, selain
itu juga dapat mengindera berbagai variabel yang dikonversi terlebih
dahulu menjadi konstanta gerak ataupun dielektrik, seperti: tekanan,
percepatan, tinggi dan komposisi fluida[14]. Sensor ini bekerja
berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh
sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubahan luas penampang dan
perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep
kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses
menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan
listrik pada kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan
bahan dielektrikum[5].
16

Prinsip kerjanya, sensor touchpad akan disambungkan dengan


satu blok diagram beserta IC dengan programnya dan pembungkung dari
bahan polimer. Blok diagram capacitive sensing, terdiri dua plat metal
yang berfungsi sebagai elektroda, dipisahkan oleh dielektrik, protective
coating sebagai pembungkus sensor terbuat dari polimer, serta rangkaian
elektronik pendukung.

Gambar 2.4 Peletakan Sensor Di Air14]


PCB (Print Circuit Board) dipergunakan untuk Capacitive
sensing atau sensor kapasitansi. Sensitifitas dari sensor dipengaruhi oleh
ukuran sensor dan kombinasi dari konstanta dielektrik material packing
(polimer), yang didalamnya terdapat faktor disipasi serta ketebalan
lapisan Interaksi antara sensor dengan kulit (ditunjukan oleh gambar 2.5.

Gambar 2.5 Modul Sensor Kapasitif[14]

2.2.6 Mekanisme Sentuh Air


Air ada yang bersifat konduktor dan isolator, untuk air yang
bersifat isolator adalah air murni didapatkan ketika air mendidih dan uap
yang mengembun. Sedangkan air yang bersifat konduktor adalah air
biasa yang sering kita lihat di rumah kita, air ledeng, atau air hujan. Nah,
air biasa ini mengandung banyak mineral yang larut dalam air, misalnya
kalsium, magnesium, zat besi, dan sodium[15].
Dalam air sulingan atau air murni, tidak ada kandungan seperti
air biasa sehingga tidak ada ion di dalamnya. Dalam air sulingan hanya
17

ada molekul netral yang tidak punya muatan apapun. Makanya, air
murni atau air sulingan tidak bisa menghantarkan listrik.
Konduktivitas listrik Menyatakan kemudahan suatu material
untuk meneruskan arus listrik. Satuan konduktivitas adalah (ohm meter).
Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai
pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang
harga yang sangat luas. Logam atau material yang merupakan
penghantar listrik yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan orde
107 (ohm.meter) -1 dan sebaliknya material isolator memiliki
konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-
20 (ohm.m)-1. Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi
konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai dengan
10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada kabel tegangan rendah, pada kabel
tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi penghantar dan pengaman
terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat konduktivitas tersebut diatas
digunakan semuanya[5].
Lalu dalam mekanisme sentuh air adalah saat sensor kapasitif
dimasukkan penghantarnya kedalam air agar air bisa menghantarkan
sinyal listrik dengan menerima sentuhan dari kulit kita yang nantinya
digunakan sebagai pengontrol midi pada software FL Studio yang
nantinya dari software FL Studio mengeluarkan suara piano sesuai
dengan program yg diurutkan dengan tangga nada.

2.2.7 Musical Instrument Digital Interface (MIDI)


Pada awalnya, setiap alat musik memiliki bahasanya sendiri
sehingga tidak dapat dibaca oleh atau berkomunikasi antar alat musik
lainnya. Agar suatu software dapat membaca perangkat musik lainnya,
maka tahun 1980-an beberapa industri musik besar bergabung untuk
menentukan standar bahasa yang dapat dibaca oleh berbagai instrumen.
Standar bahasa itulah yang dikenal sebagai MIDI.
Dalam bahasa komputer, dikenal adanya dua jenis data suara,
yaitu “Audio‟ dan “Midi‟. Perbedaan keduanya terletak pada format
data, misalnya saja kita merekam suatu organ atau keyboard ke dalam
komputer dengan format “audio‟ (yang file extension-nya adalah .wav),
hasilnya adalah suara yang sama persis. Demikian juga jika file-nya di-
copy dan dibaca oleh komputer manapun juga, maka suara yang
terdengar masih tetap suara asli organ atau keyboard tersebut.
18

~ Halaman ini sengaja dikosongkan ~


BAB III METODOLOGI DAN PE RANCANGAN

BAB III
METODOLOGI DAN PERANCANGAN

Perancangan sistem dilakukan sebagai langkah awal, sebelum


alat siap direalisasikan untuk memastikan agar sistem dapat berjalan
sesuai fungsinya. Perancangan sistem yang dilakukan meliputi Analisa
perancangan tentang MIDI Controller baik perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software).
3.1 Diagram Blok Sistem Piano Air MIDI Controller
Diagram blok merupakan salah satu bagian dalam perancangan
pembuatan alat ini, karena dari diagram blok ini dapat diketahui prinsip
kerja keseluruhan rangkaian. Mempermudah proses perancangan
pembuatan alat sehingga akan terbentuk suatu sistem yang sesuai
dengan perancangan sebelumnya. Diagram blok dari sistem alat ini
dapat dilihat pada Gambar 3.1.

INPUT PROSES OUTPUT

SENSOR ARDUINO
KAPASITIF MEGA

AIR PC
COM 3 ARDUINO SPEAKER

HAIRLESS MIDI

FL Studio

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem

3.2 Perancangan Perangkat Keras dan Lunak


Perancangan perangkat keras ini meliputi perancangan kerangka
desain mekanik Piano Air MIDI Controller. Desain mekanik dari alat ini

19
20

dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan untuk dimensi gambar dapat dilihat
di lampiran B.

Gambar 3.2. Desain Mekanik Dengan Notebok Tertutup

Desain ini menggambarkan gambar desain piano midi controller


yang dibuat dengan menggunakan bahan triplex tebal 3mm dan akrilik
2mm untuk alas dan body piano. Komponen yang terdapat pada piano
midi controller yaitu PC/Notebok, mode board sensor kapasitif, dan
speaker. PC/Notebok sebagai pengontrol midi controller dan wiring
virtual. Mode board sensor kapasitif untuk mendeteksi sentuhan air.
Sedangkan untuk speaker untuk membuat suara lebih jernih
dibandingkan speaker asli notebok.

3.2.1 Analisis Kebutuhan


Analisa kebutuhan dalam pembuatan sistem ini dijelaskan
sebagai berikut:
a) Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem adalah
sebagai berikut:
1. Sistem operasi yang dipakai : Windows 7
2. Aplikasi yang digunakan untuk mendesain gambar : SketcUp
2020
21

3. Aplikasi yang digunakan untuk memprogram Arduino : Arduino


IDE 1.6.12
4. Aplikasi yang digunakan untuk mengatur midi controller : FL
Studio
5. Aplikasi yang digunakan untuk menggabungkan program arduino
dengan FL Studio : Hairless Midi
6. Aplikasi yang digunakan untuk mengukur frekuensi suara :
Entropy Piano Tuner

b) Analisa Kebutuhan Antarmuka Perangkat Keras


Analisa kebutuhan perangkat keras untuk membuat sistem adalah
sebagai berikut:
1. Notebok
2. Arduino Mega 2560
3. Resistor 1 Mega Ohm
4. Kabel Jumper
5. Speaker

c) Analisa Kebutuhan Mekanik


Analisa kebutuhan alat dan bahan untuk membuat mekanik
adalah sebagai berikut:
1. Alat:
- Grenda
- Bor
- Cutter
- Amplas

2. Bahan:
- Triplex 3mm
- Akrilik 2mm
- Resin
- Lem G
- Stiker Hitam
- Pilox warna hitam dan putih

3.2.2 Flowchart
Diagram alir/flowchart adalah suatu standar untuk
menggambarkan proses. Setiap langkah dalam sistem dinyatakan dalam
sebuah simbol dan aliran langkahnya dinyatakan dengan garis yang
22

dilengkapi tanda panah. Flowchart dari sistem alat ini dapat dilihat pada
Gambar 3.3 yang menjelaskan proses sistem Piano Midi Controller
dengan mekanisme sentuh air.

Gambar 3.3. Flowchat sistem


23

Flowchart pada Gambar 3.3 menjelaskan cara kerja sistem piano


midi controller mekanisme sentuh air. Sistem dapat dimulai dengan
menyalakan notebok yang telah terpasang. Langkah awal yang
dilakukan yaitu membuka aplikasi FL studio & hairless midi. Kemudian
atur port arduino yeng terdeksi, dan midi out pada aplakasi Hairless
midi. Langkah selanjutnya pengaturan pada aplikasi FL Studio,
sesuaikan port Microsoft GS Wavetable synth. Setelah pengaturan pada
aplikasi, terdapat 3 kondisi ketika terjadi sentuhan pada medan air, yaitu
ketika sentuh air menggunakan tangan, sentuh air menggunakan bahan
isolator, dan sentuh air menggunakan benda konduktor tetapi terhubung
dengan tangan. Ketika kondisi sentuh air menggunakan tangan dan juga
menggunakan benda konduktor yang terhubung dengan tangan maka
sensor kapasitif akan on, kondisi tersebut akan mengakibatkan bunyi
suara sesuai nada atau tidak mengeluarkan suara. Ketika tiddak
mengeluarkan suara maka tindakan yang dilakukan yaitu atur serial port
pada FL Studio, kemudian tekan ok. Kondisi selanjutnya ketika sentuh
air menggunakan benda isolator maka sensor kapasitif off dan tidak
mengeluarkan suara.

3.3 Perancangan Sensor Kapasitif Sentuh Air


Kapasitif sentuh air adalah sebuah sensor yang digunakan
sebagai pedeteksi stimulus sentuhan kulit pada air. Dengan
menggunakan 2 resistor 1 Mega Ohm yang diparalel dan dijumper kabel
sebagai penghantar ke air. Untuk pin digital yang digunakan pin 2 – pin
52. Rangkaian sensor kapasitif dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Rangkaian Sensor Kapasitif dengan Arduino


Mega 2560
24

Untuk perancangan pin arduino dapat dijelaskan pin berapa saja


yang dipakai serta untuk not berapa saja yang dihubungkan dapat dilihat
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Perancangan Pin Arduino Dengan Sensor Kapasitif
Pin Digital Not Nomor Not MIDI
2,3 F 41
2,4 F# 42
2,5 G 43
2,6 G# 44
2,22 A 45
2,24 A# 46
2,7 B 47
2,26 C 48
2,28 C# 49
2,30 D 50
2,32 D# 51
2,34 E 52
2,36 F 53
2,38 F# 54
2,40 G 55
2,42 G# 56
2,44 A 57
2,46 A# 58
2,48 B 59
2,50 C 60
2,52 C# 61
2,31 D 62
2,33 D# 63
2,35 E 64
2,37 F 65
2,39 F# 66
2,41 G 67
2,43 G# 68
2,45 A 69
2,47 A# 70
2,49 B 71
2,51 C 72
25

3.4 Perancangan Aplikasi MIDI Controller


Untuk langkah awal pada perancangan aplikasi Midi Controller
menggunakan aplikasi Hairless MIDI dan FL Studio. Pada bagian ini
akan dijelaskan tentang cara menghubungkan program arduino agar
terhubung dengan aplikasi FL Studio, yang nantinya ketika ingin
bermain piano Midi Controller dengan mekanisme sentuh air. Tahapan
untuk menghubungkan arduino dengan FL Studio sebagai berikut :
1. Tahap pertama adalah atur Hairless MIDI, sesuaikan serial port
menjadi Arduino Mega 2560 (Com3) agar sesuai dengan serial
port di arduino dan MIDI Out menjadi Microsoft GS Wavetable
Synth seperti pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Hairless MIDI


2. Selanjutnya masuk ke tampilan setting Hairless MIDI untuk
mengatur Baud rate sesuai dengan program di arduino yaitu
9600 seperti pada Gambar 3.6.
26

Gambar 3.6 Tampilan Settings Hairless MIDI


3. Setelah mengatur Hairless MIDI lalu buka aplikasi FL Studio
seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Tampilan Awal FL Studio


4. Lalu langkah terakhir yaitu masuk ke MIDI Settings dan
sesuaikan semua port menjadi port 3 agar sesuai dengan
program Arduno..Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8.
27

Gambar 3.8 Tampilan MIDI Settings pada FL Studio


28

~ Halaman ini sengaja dikosongkan ~


BAB IV HA SIL DAN PEM BAHASAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan dibahas pengujian sistem yang telah
dirancang. Pengujian dilakukan secara terpisah, kemudian dilakukan
secara terintegrasi atau keseluruhan. Pengujian setiap bagian
dimaksudkan untuk mengetahui unjuk kerja rangkaian, sehingga
rangkaian layak diterapkan dalam sistem. Pengujian keseluruhan
dimaksudkan untuk menguji kehandalan sistem terhadap kesalahan.
Pembahasan setiap pengujian dibahas pada penjelasan berikut ini:

4.1. Pengujian Hairless MIDI


Pengujian hairless midi bertujuan untuk mengetahui bahwa
tersambung atau tidaknya antara Arduino dengan FL Studio yang
menjadi penghubung virtual antara kedua aplikasi. Pengujian hairless
midi dilakukan dengan mengecek koneksi virtual setiap pin digital
sensitif atau tidaknya sensor kapaisitif terhadap sentuhan tangan.
Tampilan hairless midi pada gambar 4.1 dan data pengujian hairless
midi pada table 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan Hairless MIDI

Tabel 4.1 Pengujian Hairless MIDI


Pin Nomor Not Velocity Velocity
Oktaf Not
Digital MIDI ON OFF
2,3 F 41 127 0
2,4 F# 42 127 0
2,5 G 43 127 0
29
30

2,6 G# 44 127 0
2,22 A 45 127 0
2,24 A# 46 127 0
2,7 B 47 127 0
2,26 C 48 127 0
2,28 C# 49 127 0
2,30 D 50 127 0
2,32 D# 51 127 0
2,34 E 52 127 0
2,36 F 53 127 0
2,38 F# 54 127 0
2,40 G 55 127 0
2,42 G# 56 127 0
2,44 A 57 127 0
2,46 A# 58 127 0
2,48 B 59 127 0
2,50 C 60 127 0
2,52 C# 61 127 0
2,31 D 62 127 0
2,33 D# 63 127 0
2,35 E 64 127 0
2,37 F 65 127 0
2,39 F# 66 127 0
2,41 G 67 127 0
2,43 G# 68 127 0
2,45 A 69 127 0
2,47 A# 70 127 0
2,49 B 71 127 0
2,51 C 72 127 0

Dari hasil pengujian hairless midi bahwa kecepatan suara yang


dikeluarkan adalah 127 meter/detik dalam mekanisme sentuh air setiap 1
sentuhan tangan ke air frekuensi nada, maka kecepatan suara pada piano
midi controller mekanisme sentuh air semua not nada stabil.

4.2. Pengujian Frekuensi Nada


Pengujian frekuensi nada piano bertujuan untuk mengetahui
warna-warni suara yang dikeluarkan piano midi controller apakah sesuai
31

dengan ketentuan frekuensi standar internasiaonal. Dengan selarasnya


nada piano frekuensi yang diuji dengan frekuensi sesuai standar
internasional. Selanjutnya untuk melakukan pengujian serta mengetahui
nilai frekuensi pada piano midi controller ini maka menggunakan
aplikasi Entropy Piano Tuner karena dapat mengukur hasil keluaran
suara dengan frekuensi yang synkron. Setelah melakukan pengujian
pada frekuensi nada piano dengan frekuensi internsional menggunakan
tuner maka didapat bahwa ada beberapa frekuensi yang nilainya
berselisihan. Berikut ini adalah data dari pengujian frekuensi nada pada
Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Pengujian Frekuensi Nada


Oktaf
Pin Not
Nomor Frekuensi Frekuensi
Digital Not MIDI Internasional Tuner
2,3 F 41 87,307 85,10
2,4 F# 42 92,499 92,50
2,5 G 43 97,999 98,60
2,6 G# 44 103,83 103,0
2,22 A 45 110,00 110,0
2,24 A# 46 116,54 116,4
2,7 B 47 123,47 123,7
2,26 C 48 130,81 130,3
2,28 C# 49 138,59 140,0
2,30 D 50 146,83 145,0
2,32 D# 51 155,56 15,3
2,34 E 52 164,81 165,0
2,36 F 53 174,61 175,0
2,38 F# 54 185,00 186,1
2,40 G 55 196,00 197,2
2,42 G# 56 207,65 207,5
2,44 A 57 220,00 224,9
2,46 A# 58 233,08 231,2
2,48 B 59 246,94 247,5
2,50 C 60 261,63 262,4
2,52 C# 61 277,18 269,9
2,31 D 62 293,66 292,5
2,33 D# 63 311,13 310,0
2,35 E 64 329,63 330,0
32

2,37 F 65 349,23 349,9


2,39 F# 66 369,99 369,9
2,41 G 67 392,00 392,1
2,43 G# 68 415,3 414,6
2,45 A 69 440,00 440,0
2,47 A# 70 466,16 462,4
2,49 B 71 493,88 493,6
2,51 C 72 523,25 523,2

Rumus selisih dan error saat pengukuran frekuensi nada:


Selisih = Frekuensi Internasional – Frekuensi Tuner
Error =

1. Selisih = 87,307 – 85,10 = 2,207


Error = = 0,015%
2. Selisih = 92,499 – 92,50 = 0,001
Error = = 1,081%
3. Selisih = 97,999 – 98,60 = 0,601
Error = = 0,006%
4. Selisih = 103,83 – 103 = 0,83
Error = = 0,007%
5. Selisih = 110 – 110 = 0
Error = = 0%
6. Selisih = 116,54 – 116,4 = 0,14
Error = = 0,001%
7. Selisih = 123,47 – 123,7 = 0,23
Error = = 0,001
8. Selisih = 130,81 – 130,3 = 0,51
Error = = 0,003%
9. Selisih = 138,59 – 140 = 1,41
Error = = 0.010%
10. Selisih = 146,83 – 145 = 1,83
33

Error = = 0,012%
11. Selisih = 155,56 – 155,3 = 0,26
Error = = 0,001%
12. Selisih = 164,81 – 165 = 0,19
Error = = 0,001%
13. Selisih = 174,61 – 175 = 0,39
Error = = 0,002%
14. Selisih = 185 – 186,1 = 1,1
Error = = 0,006%
15. Selisih = 196 – 197,2 = 1,2
Error = = 0,006%
16. Selisih = 207,65 – 207,5 = 0,15
Error = = 0,007%
17. Selisih = 220 – 224,9 = 4,9
Error = = 0,022%
18. Selisih = 233,08 – 231,2 = 1,88
Error = = 0,008%
19. Selisih = 246,94 – 247,5 = 0,56
Error = = 0,002%
20. Selisih = 261,63 – 262,4 = 0,77
Error = = 0,003%
21. Selisih = 277,18 – 269,9 = 7,28
Error = = 0,026%
22. Selisih = 293,66 – 292,5 = 1,16
Error = = 0,003%
23. Selisih = 311,13 – 310 = 1,13
Error = = 0,003%
24. Selisih = 329,63 – 330 = 0,37
Error = = 0,001%
25. Selisih = 349,23 – 349,9 = 0,67
34

Error = = 0,002%

26. Selisih = 366,99 – 369,9 = 0,09


Error = = 0,002%
27. Selisih = 392 – 392,1 = 0,1
Error = = 0,002%
28. Selisih = 415,3 – 414,6 = 0,7
Error = = 0,001%
29. Selisih = 440 – 440 = 0
Error = = 0%
30. Selisih = 466,16 – 462,4 = 3,76
Error = = 0,008%
31. Selisih = 493,88 – 493,6 = 0,28
Error = = 0,005%
32. Selisih = 523,25 – 523,2 = 0,05
Error = = 0,009%

Tabel 4.3 Perhitungan Selisih dan Error Frekuensi Nada


Oktaf
Pin Not
Nomor Selisih Error
Digital Not MIDI Frekuensi %
2,3 F 41 2,207 0,025
2,4 F# 42 0,001 1,081
2,5 G 43 0,601 0,006
2,6 G# 44 0,83 0,007
2,22 A 45 0 0
2,24 A# 46 0,14 0,001
2,7 B 47 0,23 0,001
2,26 C 48 0,51 0,003
2,28 C# 49 1,41 0,10
2,30 D 50 1,83 0,012
2,32 D# 51 0,26 0,001
2,34 E 52 0,19 0,001
2,36 F 53 0,39 0,002
2,38 F# 54 1,1 0,006
35

2,40 G 55 1,2 0,006


2,42 G# 56 0,15 0,007
2,44 A 57 4,9 0,022
2,46 A# 58 1,88 0,008
2,48 B 59 0,56 0,002
2,50 C 60 077 0,003
2,52 C# 61 7,28 0,26
2,31 D 62 1,16 0,003
2,33 D# 63 1,13 0,003
2,35 E 64 0,37 0,001
2,37 F 65 0,67 0,002
2,39 F# 66 0,09 0,002
2,41 G 67 0,1 0,002
2,43 G# 68 0,7 0,01
2,45 A 69 0 0
2,47 A# 70 3,76 0,08
2,49 B 71 0,28 0,005
2,51 C 72 0,05 9,555

Dari hasil pengujian frekuensi nada antara standar internasional


dengan hasil tuner terdapat selisih akibat getaran frekuensi yang
dikeluarkan oleh speaker berbeda-beda tergantung tinggi rendahnya
nada, maka didapat kesimpulan bahwa untuk warna suara setiap not
piano rata-rata memiliki selisih minimum – maksimal yaitu 0 – 7,28 Hz
jika disamakan frekuensinya sesuai dengan standar internasional.

4.3. Pengujian Sistem Mekanisme Sentuh Air


Pengujian sistem mekanise sentuh air pada piano midi controller.
Pengujian sistem mekanisme sentuh air piano bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sentuhan air menggunakan tangan dan beberapa
benda. Adapun hasil pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel
4.4.

Tabel 4.4 Percobaan Mekanisme Sentuh Air


Percobaan Benda Suara
I Kulit Tangan Bunyi
II Bahan Kondukor Tidak Bunyi
III Bahan Isolator Tidak Bunyi
36

IV Tangan dengan Konduktor Bunyi


V Tangan dengan Isolator Tidak Bunyi

Berdasarkan Tabel 4.3 terdapat 5 percobaan mekanisme sentuh


air. Percobaan pertama pada kulit tangan dengan hasl suaranya bunyi
karena manusia adalah salah satu medan listrik yang alami jadi kulit
tangan dapat menghantarkan listrik dan terdeteksi oleh sensor kapasitif.
Percobaan kedua yaitu bahan konduktor saja yang hasilnya tidak
mengeluarkan suara karena walaupun bahan konduktor tetapi tidak
dialiri listrik sama saja tidak ada aliran listriknya. Selanjutnya percobaan
ketiga yaitu dengan bahan isolator hasilnya tidak mengeluarkan bunyi
karena bahan isolator baik dialirkan aliran listrik tetap tidak
menghantarkan listrik. Selanjutnya percobaan keempat yaitu sentuhan
tangan dengan bahan konduktor hasilnya mengeluarkan bunyi karena
tangan manusia trermasuk medan listrik dan bahan konduktor
menghantarkan listrik maka secara otomatis ketika bahan konduktor
yang dipegang oleh tangan maka terbaca oleh sensor kapasitif. Yang
terakhir adalah percobaan kelima yaitu sentuhan tangan dengan bahan
isolator yang hasilnya tidak bunyi karena walaupun tangan manusia
termasuk meda listrik tapi penghantarnya isolator maka secar otomatis
tidak menghantarkan listrik dan menyebabkan sensor kapasitif tidak bisa
mendeteksi. Proses pengujian sistem mekanisme sentuh pada piano midi
controller dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Pengujian Sistem Mekanisme Sentuh


37

Pengujian mekanisme sentuh air dapat mengetahui medan listrik


alam yang berada di tangan manusia serta penghantar baik untuk
terdeteksi oleh sensor kapasitif dan dari pengujian ini terdapat perbedaan
yang signifikan dalam terdeteksi sensor kapasitif mekanisme yang
menyentuh air.

4.4. Analisis Keseluruhan


Seluruh sistem berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang
sudah dirancang dan direncanakan. Pengujian keseluruhan juga dapat
digunakan untuk mengetahui kendala-kendala pada sistem ini.
Setelah melakukan semua pengujian didapatkan hasil bahwa
Piano Air Midi Controller dapat berjalan dengan baik. Untuk koneksi
virtual hairless midi dapat menghubungkan arduino dan FL Studio
dengan baik sesuai dengan port dan baud rate yang selaras serta
mengukur kecepatan suara dengan stabil sebesar 127 meter/detik. Untuk
tuner bisa menyelaraskan frekuensi nada sesuai dengan standar
frekuensi internasional dengan selisih minimum – maksimal yaitu 0 –
7,28 Hz.
38

~ Halaman ini sengaja dikosongkan ~


BAB V PENUTUP

BAB V
PENUTUP

Berdasarkan hasil perancangan, pembuatan, pengujian dan


analisa yang telah dilakukan selama Tugas Akhir ini maka didapat
kesimpulan dan saran sebagai berikut :

5.1 KESIMPULAN
Berikut kesimpulan yang dapat ditarik pada proses perancangan
dan pembuatan sampai analisa Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.
a) Telah membuat Piano Air dengan metode MIDI Controller yang
berfrekuensi nada 2,5 oktav.
b) Midi controller piano menggunakan media air yang sebelumnya
baru hanya dikembangkan menggunakan jenis plat atau media
padat. Air yang dapat digunakan adalah jenis air biasa baik bersih
ataupun tercampuri bahan cair lainnya, asalkan tidak menggunakan
air murni atau air dari tetesan uap.
c) Sensor kapasitif yang digunakan sederhana menggunakan parallel
resistor 1 Mega Ohm dengan kabel yang mampu mendeteksi
sentuhan tangan ke air.
d) Frekuensi nada yang dikeluarkan sesuai dengan frekuensi
Internasional hanya rata-rata beda selisih maksimal 1,9 Hz.
e) Aplikasi wiring virtual yang digunakan berfungsi dengan baik
yaitu dapat menghubungkan output arduino yang berasal dari
sentuhan sensor kapasitif dan mengolahnya menjadi perintah ke
aplikasi DAW untuk mengeluarkan suara piano serta dapat
mengukur kecepatan suara yang dikeluarkan sebesar 127
meter/detik.
f) Aplikasi audio mixing yang digunakan berfungsi secara baik yaitu
dapat mengeluarkan suara sesuai dengan program not MIDI yang
sudah ditentukan.
g) Pemakaian piano midi controller from water dapat bersuara baik
sesuai frekuensi piano pada umumnya.

5.2 SARAN
Saran ditujukan agar sistem ini dapat dikembangkan lagi baik
dari segi fungsi maupun aplikasinya serta implementasi lainnya, seperti:

39
40

a) Alat yang dibuat ada penyimpanan air yang dapat langsung


dimainkan tanpa perlu di isi ulang terlebih dahulu, sehingga akan
dapat dimainkan secara langsung.
b) Sistem digital interface dibuat lebih mudah pengaturan dan
bentuknya agar lebih simple alatnya.
c) Jenis aplikasi DAW atau audio mixing menggunakan tipe yang
lebih terbaru dan memiliki kualitas suara yang lebih jernih agar
suara yang dihasilkan sesuai dengan nada piano aslinya.
d) Dapat diatur type suara yang akan dimainkan selain nada piano
supaya dapat memainkan nada alat musik lainnnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Rikardo; Jaenudin, Jajang; & Zaira, Jupri Yanda. 2015. Robot
Pemain Piano. Riau. Caltex
[2] Rizki, Kiki; Maulana, Rizal; & Kurniawan, Wijaya. 2018.
Implementasi Sensor Piezoelectric Sebagai Prototype Alat
Musik Piano Berbasis Arduino UNO. Malang. UB.
[3] Ompusunggu, Andry Halomoan. 2018. Implementasi Sensor
Piezoelectric Sebagai Midi Drum Controller Berbasis Arduino
Uno. Malang. ITNM.
[4] Pernando, Robrt Rully. 2015. Rancang Bangun Midi Dj
Controller Berbasis Arduino. Purwokerto. STTTTP.
[5] Pratama, Angki Nopebriansyah. 2015. Pengembangan Midi
Controller Berbasis Microcontroller Dengan Mekanisme
Sentuh . Yogyakarta: FBSUNY.
[6] Salam, Ali Abu. 2015. Makalah Teknologi Multimedia Midi.
Yogyakarta: Departemen Teknik Elektro Dan Teknologi
Informasi. FTUGM.
[7] Muntaha, Anas. 2018. Automated Guide Vehicle (Agv) Untuk
Memindahkan Barang Pada Gudang Penyimpanan
Menggunakan Arduino Mega 2560 Dan Cmu Cam5. Cilacap.
PNC.
[8] Gurevich, Michael. The Accordiatron: A Midi Controller For
Interactive Music .California: Stanford University.
[9] Utami, D. P. (2015). Kotak Sampah Mobile Menggunakan
Perintah Suara Dengan Laporan Melalui Short Message Service
(Software). Palembang, Indonesia: Politeknik Negeri Sriwijaya.
[10] Audiopro. 2012. Mengenal Midi Controller. Majalah Audiopro.
Terbit Pada Desember 2012.
[11] Ulum, Mambaul. 2017. Rancang Bangun Drum Kit Elektrik
Berbasis Mikrokontroller Dan Android Smartphone. Surabaya.
STIKOM.
[12] Kurniawan, Wahyu. 2015. Anasisis Dan Perancangan
Perangkat Keras Midi Drum Kit Elektrik Berbasis
Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta. AMIKOM.
[13] ATMEL Corporation. 2015. Data Sheet ATMega2560.
41
42

[14] Maulidah, Rifaul; Nrrohmah, Siti. 2012. Aplikasi Touch Timer


Switching Berbasis Skin Sensing pada Cabang Olah Raga
Renang. Surakarta. UNS.
[15] Rusdiana, Dadi; Kaniawati, Ida. 2016. Telaah Alat Musik
Tradisional Etnik Mbojo sebagai Media Pembelajaran Fisika.
Bandung. FMIPA.
[16] Hariyanto, Didik. 2011. Studi Penentuan Nilai Resistor
Menggunakan Seleksi Warna Model HIS Pada Citra 2D.
Yogyakarta. UNY
[17] Guarnizo, Edgar Andres Suarez. 2015. Portable Percussion
MIDI Controller. Colombia: Pontificia Universidad Javeriana.
[18] Florea, Bogdan Cristian. 2014. MIDI-based controller of
electrical drives. Romania: Politechnica University of
Bucharest.
[19] Beringuilho, Gonçalo. 2019. Interface de Controlador MIDI
Háptico em Dispositivos Touchscreen Haptic MIDI Controller
Interface on Touchscreen Devices. Portugal: Universidade
Europeia Lisboa.
[20] Gurevich, Michael. The Accordiatron: A Gestural Interface for
Interactive Music. California: Stanford University.
[21] Borst, Alexander. 2011. Hands-On Parameter Search for
Neural Simulations by a MIDI-Controller. Germany: Max-
Planck-Institute of Neurobiology.
[22] Granger, James. 2018. Lumanote: A Real-Time Interactive
Music Composition Assistant. Texas: Texas A&M Universi
LAMPIRAN

LAMPIRAN A
Listing Program Arduino Uno

FORM 1 (Piano Air MIDI Controller)

#include <CapacitiveSensor.h>

// https://github.com/FortySevenEffects/arduino_midi_library
// MIT License
#include <MIDI.h>

#define DEBUG_SENSORS 0
#define CYCLE_OCTAVES 0

const int sensors_timeout = 5;


const int sensors_samples = 15;
const int sensors_alarm_threshold = 100 ;

CapacitiveSensor sensors[] = {
CapacitiveSensor(2,3),
CapacitiveSensor(2,4),
CapacitiveSensor(2,5),
CapacitiveSensor(2,6),
CapacitiveSensor(2,22),
CapacitiveSensor(2,24),
CapacitiveSensor(2,7),
CapacitiveSensor(2,26),
CapacitiveSensor(2,28),
CapacitiveSensor(2,30),
CapacitiveSensor(2,32),
CapacitiveSensor(2,34),
CapacitiveSensor(2,36),
CapacitiveSensor(2,38),
CapacitiveSensor(2,40),
CapacitiveSensor(2,42),
CapacitiveSensor(2,44),
CapacitiveSensor(2,46),
CapacitiveSensor(2,48),
CapacitiveSensor(2,50),

A-1
CapacitiveSensor(2,52),
CapacitiveSensor(2,31),
CapacitiveSensor(2,33),
CapacitiveSensor(2,35),
CapacitiveSensor(2,37),
CapacitiveSensor(2,39),
CapacitiveSensor(2,41),
CapacitiveSensor(2,43),
CapacitiveSensor(2,45),
CapacitiveSensor(2,47),
CapacitiveSensor(2,49),
CapacitiveSensor(2,51),
};

const int sensors_amount = sizeof(sensors) / sizeof(CapacitiveSensor);


unsigned long alarmed_sensors[sensors_amount];

/* MIDI NOTE NUMBERS


// C C# D D# E F F# G G# A A# B
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, // 0 C-2
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, // 1 C-1
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, // 2 C0
36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, // 3 C1
48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, // 4 C2
60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, // 5 C3
72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, // 6 C4
84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, // 7 C5
96, 97, 98, 99,100,101,102,103,104,105,106,107, // 8 C6
108,109,110,111,112,113,114,115,116,117,118,119, // 9 C7
120,121,122,123,124,125,126,127 // 10
*/

const unsigned char note_numbers[] = {


// // C C# D D# E F F# G G# A A# B C
// 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, // 2 C0
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, // 3 C1
48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, // 4 C2
60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72 // 5 C3
A-2
// 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, // 6 C4
// 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, // 7 C5
};

const int note_velocity = 127;


const int midi_channel = 1;

const int notes_minimum_pressed_millis = 1000;

#if CYCLE_OCTAVES
const int note_sensors_amount = sensors_amount - 1;
const int octave_switch_sensor = sensors_amount - 1;

const int octave_cycle_repeat_delay = 750;


const int octaves_amount = sizeof(note_numbers) / sizeof(unsigned
char) / note_sensors_amount;
#else
const int note_sensors_amount = sensors_amount;
#endif

int current_octave = 0;

MIDI_CREATE_DEFAULT_INSTANCE();

#if DEBUG_SENSORS
long max_capacitance[sensors_amount];
#endif

void setup() {
MIDI.begin();
Serial.begin(9600);

for (int i = 0; i < sensors_amount; i++) {


sensors[i].set_CS_Timeout_Millis(sensors_timeout);
alarmed_sensors[i] = 0;

#if DEBUG_SENSORS
A-3
max_capacitance[i] = 0;
#endif
}
}

void loop() {

long capacitance[sensors_amount];

unsigned long start = millis();


if (start == 0) start = 1;

for (int i = 0; i < sensors_amount; i = i + 1) {


capacitance[i] = sensors[i].capacitiveSensor(sensors_samples);
}

#if DEBUG_SENSORS

Serial.print(millis() - start);
for (int i = 0; i < sensors_amount; i++) {
if (max_capacitance[i] < capacitance[i]) max_capacitance[i] =
capacitance[i];

Serial.print("\t");
Serial.print(capacitance[i]);
}
Serial.print("\n");

Serial.print("MAX");
for (int i = 0; i < sensors_amount; i++) {
Serial.print("\t(");
Serial.print(max_capacitance[i]);
Serial.print(")");
}
Serial.print("\n");

#else

A-4
for (int i = 0; i < note_sensors_amount; i++) {
if (capacitance[i] > sensors_alarm_threshold || capacitance[i] == -2)
{
if (alarmed_sensors[i] == 0) {
alarmed_sensors[i] = start;
MIDI.sendNoteOn(note_numbers[i + (note_sensors_amount *
current_octave)], note_velocity, midi_channel);
}
} else {
if (alarmed_sensors[i] != 0 && alarmed_sensors[i] < (start -
notes_minimum_pressed_millis)) {
alarmed_sensors[i] = 0;
MIDI.sendNoteOff(note_numbers[i + (note_sensors_amount *
current_octave)], 0, midi_channel);
}
}
}

#if CYCLE_OCTAVES
if (capacitance[octave_switch_sensor] > sensors_alarm_threshold ||
capacitance[octave_switch_sensor] == -2) {
if (alarmed_sensors[octave_switch_sensor] == 0 ||
alarmed_sensors[octave_switch_sensor] < (start -
octave_cycle_repeat_delay)
){
alarmed_sensors[octave_switch_sensor] = start;
cycle_octaves();
}
} else if (alarmed_sensors[octave_switch_sensor] != 0 &&
alarmed_sensors[octave_switch_sensor] < (start -
octave_cycle_repeat_delay)) {
alarmed_sensors[octave_switch_sensor] = 0;
}
#endif

#endif
}

#if CYCLE_OCTAVES
A-5
void cycle_octaves() {
for (int i = 0; i < note_sensors_amount; i++) {
if (alarmed_sensors[i] != 0) {
alarmed_sensors[i] = 0;
MIDI.sendNoteOff(note_numbers[i + (note_sensors_amount *
current_octave)], 0, midi_channel);
}
}

current_octave++;
if (current_octave == octaves_amount) current_octave = 0;
}
#endif

A-6
LAMPIRAN B
Dimensi Gambar Mekanik

B-1
BIODATA

BIODATA PENULIS

Nama : Ashona Maulana Fahmi


Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 17 November 1999
Alamat : Jl Intan Gg Penggung No 3, RT 03/ RW
03 Karangtalun, Kec. Cilacap Utara, Kab.
Cilacap 53234
Email : ashonafahmi@outlook.com
Telepon/Hp : 081578878978
Hobi : Sholawat
Moto : Junjung tinggi sopan santun, adab, dan tata
krama

Riwayat Pendidikan
 SDIT Assabar School 2 Tangerang Tahun 2005 – 2009
 SD Negeri 2 Karangtalun Cilacap Tahun 2009 – 2011
 SMP Negeri 6 Cilacap Tahun 2011 – 2014
 SMK Dr. Soetomo Cilacap Tahun 2014 – 2017
 Politeknik Negeri Cilacap Tahun 2017 – 2020
Prodi Teknik Elektronika

Penulis telah mengikuti seminar Tugas Akhir pada tanggal 25


Agustus 2020 sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya (A.Md).

Anda mungkin juga menyukai