Percobaan No. 4
Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial
Oleh:
Kelompok III / Kelas 3NK
1. Dhio Aditiansyah / 161344007
2.Diki / 1161344008
3. Elsa Rana Wahyuni. / 161344010
Tanggal percobaan : 01/10/2018
Tanggal pengumpulan laporan: 08/10/2018
1|Page
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kabel Coaxial Thin ................................................................................................................ 4
Gambar 2 Kabel Coaxial Thick .............................................................................................................. 5
Gambar 3 Kabel Coaxial ......................................................................................................................... 6
Gambar 4 Proses Kalibrasi...................................................................................................................... 9
Gambar 5 Pengukuran Vinput Kabel Coaxial / Output Coupler............................................................. 9
Gambar 6 Pengukuran Voutput Kabel Coaxial....................................................................................... 9
Gambar 7 Pengukuran V Reflected / V Pantul ..................................................................................... 10
Gambar 8 Pengukuran V Incident ......................................................................................................... 10
Gambar 9 Proses Kalibrasi.................................................................................................................... 11
Gambar 10 Pengukuran Vinput Kabel Coaxial / Output Coupler......................................................... 11
Gambar 11 Pengukuran V output Kabel Coaxial.................................................................................. 12
Gambar 12 Pengukuran V reflected/ V pantul ...................................................................................... 13
Gambar 13 Pengukuran V Incident ....................................................................................................... 13
Gambar 14 Vout Pada Osciloskop ........................................................................................................ 14
Gambar 15 Vinc & Vref Pada Oscilloskop ........................................................................................... 16
Gambar 16 Datasheet Coupler ZFDC-10-2 .......................................................................................... 17
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pengukuran Redaman & Faktor Redaman .............................................................................. 14
Tabel 2 Pengukuran Impedansi Karakteristik Kabel ........................................................................... 15
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Faktor Redaman...................................................................................................................... 14
Grafik 2 Impedansi Karakteristik Kabel ............................................................................................... 16
2|Page
1. PERCOBAAN NO: 4
2. JUDUL PERCOBAAN
Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial
3. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik kabel koaksial.
b. Mahasiswa dapat mengukur karakteristik dari sebuah coupler yaitu : directivity dan faktor
coupling.
c. Mahasiswa dapat mengukur karakteristik dari sebuah kabel koaksial, yaitu : redaman,
faktor redaman, koefisien refleksi dan impedansi beban.
4. TEORI PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Kabel Koaksial
Kabel jaringan Koaksial memiliki nama lain BNC yang merupakan singkatan
dari Bayonet Naur Connector, atau umum juga disebut dengan istilah ‘COAX’.
Sementara dalam bahasa Indonesia, istilah kabel koaksial dapat diartikan sebagai kabel
sepaksi atau sesumbu. Jika diartikan secara umum, kabel koaksial dapat didefinisikan
sebagai sarana penyalur atau pengalir antar (transmitter) yang bertugas menyalurkan
setiap informasi yang telah diubah menjad isinyal–sinyal listrik.
Kabel koaksial thin (RG-58) di sebut juga dengan10 base 2(thin net) di mana
angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut yaitu
200 meter. Namun pada kenyataannya hanya 185 meter.
3|Page
GAMBAR 1 KABEL COAXIAL THIN
Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thick net.
Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thick net.
Setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segmen maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang on board, tidak perlut
ambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segmen sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Tidak direkomendasi kan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang
sangat kecil.
4|Page
GAMBAR 2 KABEL COAXIAL THICK
5|Page
1.3. Fungsi kabel koaksial
Adapun fungsi kabel jaringan koaksial yang utama yakni sebagai media
penghubung yang mengalirkan data dari perangkat keras komputer yang satu dengan
perangkat keras computer lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi data
kecepatan tingginya bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya untuk
membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi.
Kabel jaringan Coaxial harus diukur dengan perhitungan yang benar sempurna
karena jika keliru dalam memperhitungkan ukuran yang tepat maka dapat berakibat
rusaknya NIC (Network Interface Card) yang digunakan. Selain itu kesalahan
pengukuran kabel jaringan Coaxial dalam instalasi juga berdampak pada kinerja
jaringan itu sendiri yang bakal terhambat karena tidak mencapai kemampuan
maksimalnya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi kabel Coaxial
jika ingin mendapat hasil yang sempurna :
Redaman pada kabel koaksial disebabkan dari dua sumber yaitu rugi-rugi
pada konduktor dan rugi-rugi dielektrik di antara kedua konduktor. Sedangkan rugi-
rugi radiasi tidak begitu penting, karena kabel koaksial secara keseluruhan
terlindungi (shielded). Pada kabel koaksial terdapat dua jenis redaman yaitu
redaman pada konduktor dan redaman dielektrik.
7|Page
Dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang
diukur diujung saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya
dirambatkan pada saluran transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu
akan diserap seluruhnya disepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus pada
kapasitansi antar penghantar dan hilangnya tegangan pada induktansi saluran
8|Page
5. SETUP PENGUKURAN
9|Page
GAMBAR 7 PENGUKURAN V REFLECTED / V PANTUL
10 | P a g e
7. METODE PERCOBAAN
A. Proses Kalibrasi
11 | P a g e
GAMBAR 11 PENGUKURAN V OUTPUT KABEL COAXIAL
Pastikan saklar RF pada Sweep Oscillator dalam keadaan OFF. Kanal RF Out pada
sweep oscillator dihubungkan dengan part IN pada directional coupler, sedangkan port
sweep out pada sweep oscillator dihubungkan dengan channel 1 pada oscilloscope. Port
CPL pada directional coupler diterminasi menggunakan terminator 50 Ω dan port OUT
directional coupler diberikan RF detector sebelum dihubungkan dengan perangkat
oscilloscope pada channel 2.
Setelah saklar RF pada sweep oscillator dinyalakan, sinyal keluaran akan ditampilkan
pada oscilloscope. Oscilloscope akan menampilkan level sinyal dalam satuan volt
(pembacaan vertikal) terhadap frekuensi (pembacaan horizontal) dengan sisi paling kiri
adalah 100 MHz dan sisi paling kanan adalah 550 MHz. Nilai tegangan yang didapatkan
merupakan tegangan output (Vout) dari directional coupler yang selanjutnya akan menjadi
tegangan input (Vin) kabel koaksial.
Selanjutnya ukurlah besar Vout di ujung kabel koaksial seperti gambar no. 3 dengan
cara menghubungkan coupler bagian OUT ke RF output, bagian CPL diditerminasi dengan
50 Ω dan bagian IN terhubung dengan kabel koaksial sepanjang ± 50m dan dihubungkan
pula dengan RF detektor kemudian ke channel 2 oscilloscope. Ukur tegangan output tiap
frekuensi pada pengukuran ini dengan melihatnya pada layar oscilloscope. Setelah
𝐕𝐢𝐧
mendapatkan kedua nilai tersebut redaman bisa didapatkan dengan rumus 20 log 𝐕𝐨𝐮𝐭 dan
𝐑𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐧
faktor redaman bisa didapatkan dengan rumus pada setiap frekuensi yang
𝐏𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐊𝐚𝐛𝐞𝐥
akan diukur.
12 | P a g e
C. Pengukuran Impedansi Karakteristik Kabel
D.
Pada pengukuran koefisien refleksi dan impedansi karaktristik kabel, terlebih dahulu
kita harus menghitung nilai V reflection atau V pantul dan V incident atau V datang. Untuk
mengukur Vreflection, susun komponen seperti gambar 4 dengan menghubungkan coupler
bagian OUT ke RF output, bagian CPL ke detektor lalu hubungkan ke channel 2 pada
oscilloscope dan bagian IN ke kabel koaksial sepanjang ± 50 m lalu diditerminasi dengan
50 Ω. Ukur tegangan reflection (Vref) tiap frekuensi pada pengukuran ini dengan
mengamati hasil pada oscilloscope.
13 | P a g e
𝑽𝒓𝒆𝒇𝒍𝒆𝒄𝒕𝒆𝒅
dengan rumus 𝛒= dan Impedansi karaktristik kabel bisa didapatkan dengan
𝑽𝒊𝒏𝒄𝒊𝒅𝒆𝒏𝒕
𝐙𝐋−𝐙𝟎
rumus 𝛒 = 𝐙𝐋+𝐙𝟎 pada titik frekuensi yang akan diukur.
Faktor Redaman
Frek (MHz) Vin (mV) Vout (mV) Redaman (dB)
(dB/m)
100 640 380 4.5 0.085
150 590 320 5.3 0.1
200 600 310 5.7 0.107
250 630 320 5.9 0.11
300 590 260 7.1 0.13
350 600 250 7.6 0.14
400 580 230 8 0.15
450 570 200 9 0.17
500 540 180 9.5 0.18
550 550 170 10.2 0.19
Grafik pengukuran :
Faktor Redaman
0.2
0.18
Tampilan
0.16 pada Osiloskop :
Faktor Redaman (dB/m)
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Frekuensi (MHz)
GAMBAR 14 VOUT PADA OSCILOSKOP
Faktor Redaman (dB/m)
Analisis :
GRAFIK 1 FAKTOR REDAMAN
14 | P a g e
Berdasarkan data yang telah didapatkan, terlihat bahwa semakin besar frekuensi
maka akan semakin besar juga redaman yang terjadi. Hal itu disebabkan oleh sifat
resistansi pada kabel koaksial dimana perubahan resistansinya akan berbanding lurus
dengan perubahan frekuensi sehingga semakin tinggi frekuensi maka akan semakin
tinggi juga resistansinya.
Untuk mengetahui factor redaman pada kabel koaksial, dilakukan dengan cara
membagi harga redaman dengan panjang kabel yang diukur ± 53 meter.
Tabel pengukuran :
15 | P a g e
Grafik pengukuran :
51
Impedansi ZL (Ω)
50.8
50.6
50.4
50.2
50
49.8
100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Frekuensi (MHz)
Analisis :
Vref dan Vinc dibutuhkan untuk mengetahui nilai karakteristik impedansi kabel
koaksial. Semakin besar frekuensi maka tegangan Vref akan semakin besar. Semakin besar
frekuensi maka nilai 𝜌 (koefisien pantul) semakin besar dan menyebabkan nilai impedansi
kabel juga semakin besar. Kabel koaksial yang digunakan dalam praktikum memiliki nilai
impedansi 50Ω ± 2Ω. Dan hasil perhitungan didapatkan nilai 50 Ω - 50.183 Ω. Besar
impedansi masih berada dalam batas toleransi
16 | P a g e
Berikut datasheet dari coupler ZFDC-10-2 :
9. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa besarnya frekuensi
berpengaruh terhadap nilai-nilai karakteristik directional coupler, baik itu main loss,
coupling factor maupun directivity, directional coupler yang digunakan masih dalam
kondisi baik, hal ini ditunjukan dari nilai besarnya nilai coupling factor yang tidak terlalu
jauh dari – 20 dB. Selain itu juga nilai directivity menunjukkan kemampuan coupler dalam
mengarahkan sinyal dan mendeteksi kebocoran masih sangat baik. Walaupun dalam
pengukuran kali ini terdapat sedikit perbedaan antara hasil yang didapatkan dengan nilai
ideal karakteristik pada datasheet.
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Datasheet Coupler ZFDC-10-2.
Hardiati, S., & Arisesa, H. (2016, Juni). Directional Coupler Frekuensi Radio Menggunakan Dua Jalur
Asimetris Mikrostrip untuk Sistem Radar X-band. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/316481148_Directional_Coupler_Frekuensi_Radi
o_Menggunakan_Dua_Jalur_Asimetris_Mikrostrip_untuk_Sistem_Radar_X-band
18 | P a g e
LAMPIRAN
1. Kalibrasi
2. Insertion Loss
3. Faktor Coupling
4. Directivity
19 | P a g e