JUDUL
SINGLE SIDEBANDD-DOUBLE SIDEBAND
(SSB-DSB)
GRUP
2
3C
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
1
PEMBUAT LAPORAN : KELOMPOK 2
2. Fanny Septiany
N I L A I :
KETERANGAN :
2
SINGLE SIDEBAND – DOUBLE SIDEBAND
(SSB-DSB)
I. TUJUAN
1. Menggambar sinyal SSB dan DSB serta menjelaskan manfaat penekanan carrier dan
sideband ditinjau dari pemakaian daya.
2. Menjelaskan pengaruh sinyal modulasi terhadap frekuensi dan amplitdo sinyal SSB.
3. Menunjukkan demodulasi SSB dan DSB dan menentukan penekanan carrier.
3
2.3. Frekuensi Analizer
No Alat Jumlah
4
.
1 DC Power Supply ± 15 Volt (SO 3538-8D) 1
2 CF Transmitter, 20KHz (SO 3537-8G) 1
3 SSB/DSB Receiver (SO 3537-8X) 1
4 Universal Counter (HP-5314 A) 1
5 Frequency Analizer (SO 3537-6D) 1
6 Multimeter Analog (Metrix MX 430) 1
7 Function Generator (GW-INSTEK GFG-9210) 1
8 Oscilloscope (GW-INSTEK GOS-653G) 1
9 Resistor 4,7 KΩ 1
10 BNC to Banana Cable 1
11 Banana to Banana Cable 1
12 Jumper plug-in besar 1
5
ke posisi aslinya. Proses ini disebut demodulasi atau deteksi dan dilakukan dengan
mengalikan sinyal ö (t) dengan sinyal carrier ùc. Persamaan Matematis DSB-SC:
Syarat Penting Dalam Demodulasi Sinyal DSB-SC adalah Local Oscillator harus
menghasilkan sinyal cos ωct yang frequency dan phasa nya sama dengan yang
dihasilkan oleh oscillator pada pemancar (Synchronous Demodulation/Detection)
b Double Side Band-Large Carrier (AM)
6
Gambar Spektrum Sinyal sebagai
berikut :
7
Sideband adalah beberapa komponen yang ada di setiap proses modulasi.
Contohnya dalam audio input filter sinyal masukan akan di filter sehingga
menghasilkan sinyal dengan frekuensi di bawah 3400 Hz, kemudian sinyal akan masuk
ke audio amplifier agar amplitudo sinyal dapat dikuatkan, kemudian sinyal akan masuk
ke amplitudo modulator, disini terjadi proses modulasi dimana terjadi penumpangan
sinyal informasi ke sinyal carrier. Kemudian sinyal yang termodulasi akan masuk ke
output filter. di output filter sinyal termodulasi akan di filter sehingga menghasilkan
sinyal AM dengan satu sideband saja. Baik itu LSB maupun USB.
SSB dikembangkan karena DSB-SC membutuhkan Bandwith yang besar (2 kali
bandwith sinyal informasi). Jadi sistem AM boros dalam penggunaan daya dan
bandwidth, dengan keuntungan kemudahan dalam penerimaan. Namun ternyata USB
atau LSB mengandung informasi yang lengkap, sehingga dirasa cukup
mentransmisikan salah satu side band saja. Sistem komunikasi didisain untuk
menghasilkan transmisi informasi dengan bandwidth dan daya pancar minimal. DSB-
SC menggunakan daya yang lebih sedikit, tapi bandwidth yang dipergunakan sama
dengan dalam AM. Baik AM maupun DSB-SC mempertahankan upper sideband dan
lower sideband walaupun masing-masing sideband (USB atau LSB) mempunyai
kandungan informasi yang lengkap. Akibatnya bandwidth transmisi menjadi dua kali
bandwidth sinyal informasi. Dalam modulasi SSB, hanya satu dari kedua sideband
yang dipancarkan. Dilihat dari penggunaan bandwidth, modulasi ini lebih efisien
karena mempunyai bandwidth transmisi setengah dari AM maupun DSB-SC. Spektrum
SSB
8
Pembangkitan sinyal SSB dilakukan dengan membangkitkan sinyal DSB terlebih
dahulu, kemudian menekan salah satu sideband dengan filter. Jika USB yang ditekan,
maka akan menghasilkan sinyal SSB-LSB. Sebaliknya menghasilkan SSB-USB.
Kesulitan lain yang timbul adalah perlunya sinkronisasi seperti pada teknik DSB.
Untuk itu, komponen carrier bisa ditambahkan pada sinyal SSb dan demodulasi bisa
dilakukan dengan menggunakan envelope detector. Tapi metode ini boros daya pancar
dan bisa menghasilkan distorsi pada sinyal. Demodulasi Sinyal SSB Sinyal SSB
dimodulasi dengan cara yang sama dengan demodulasi sinyal DSB-SC (Synchronous
Detection.
V. DATA PERCOBAAN
V.1. Buat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini (saklar switch ke DSB):
9
Dari Function Generator masukkan ke input mixer (1)
Gelombang sinus = 1KHz
VLF = 2 Vpp (Amplitudo sinyal input)
Gambar hasilnya pada input mixer (1) dan output mixer (2)
10
TP1
TP2
V.2. Buat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini (Saklar switch ke DSB):
11
Dari Function Generator masukkan ke input Band Limiting Filter (1)
Gelombang sinus = 1 KHz
VLF = 2 Vpp (Amplitudo sinyal input)
Gambar hasilnya pada input band limiting filter (1) dan output mixer (2)
12
TP1
TP2
V.3. Buat rangkaian seperti pada gambar di bawah ini (saklar switch ke DSB):
13
Dari Function
Generator masukkan ke input Band Limiting Filter (1)
Gelombang sinus = 1 KHz
VLF = 2 Vpp
Gambar hasilnya pada input band limiting filter (1) dan output filter SSB (2)
14
TP1
TP2
15
16
Dari Function Generator masukkan ke input Band Limiting Filter (1)
Gelombang sinus = 2 KHz
VLF = 1 Vpp (Amplitudo sinyal input)
0,78V
Penekanan carrier oleh AM/DSB : 20 Log */** = 20 log = 37,84
0,01V
dB
17
18
VII. KESIMPULAN
VIII. REFERENSI
19