Anda di halaman 1dari 11

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL & LAB

“WATERMARK CITRA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital & Lab
Semester 6

Oleh:
JTD 3A

NO NAMA NIM
10 Jauhariyatul Fajriyah 1641160103

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
TUGAS 9 / SIMULASI
1. Jelaskan / gambarkan konsep watermark citra dengan kalimat anda sendiri!
Watermarking adalah sebuah proses penambahan/ penyisipan kode identifikasi berupa
teks, gambar, suara, video secara permanen kedalam sebuah data digital untuk
melindungi hak cipta.
2. Sebutkan metode-metode untuk melakukan watermarking pada citra (dan
keterangannya) dan / atau domain-domain dimana watermarking pada citra dapat
diterapkan
Teknik watermarking pada citra digital dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu
teknik ranah spasial dan teknik ranah frekuensi. Pada watermarking untuk citra yang
dilakukan pada ranah spasial, penyisipan dilakukan dengan sedikit mengubah nilai
piksel-piksel tertentu. Sedangkan jika menggunakan ranah frekuensi, maka citra
tersebut diubah dahulu ke dalam ranah transformasi (biasanya dengan DFT atau DCT)
kemudian penyisipan data dilakukan dengan sedikit mengubah nilai koefisien tertentu
yang dipilih.
3. Pilih 1 dari metode-metode dan domain-domain pada jawaban no 2 dan terapkan pada
3 foto (RGB, Grayscale, Binary) serta gambarkan flowchartnya
A. Metode DWT
Flowchart

Script
function y= watermark(A,B)
%host=imread(A);
host=rgb2gray(imread(A));
%host=im2bw(imread(A));
[m n p]=size(host);
subplot(1,3,1)
imshow(host);
title('Original Image');
[host_LL,host_LH,host_HL,host_HH]=dwt2(host,'haar');

%water_mark=imread(B);
water_mark=rgb2gray(imread(B));
%water_mark=im2bw(imread(B));
water_mark=imresize(water_mark,[m n]);
subplot(1,3,2)
imshow(water_mark)
title('Watermark');
[water_mark_LL,water_mark_LH,water_mark_HL,water_mark_HH]=dwt2
(water_mark,'haar');
water_marked_LL = host_LL + (0.03*water_mark_LL);
watermarked=idwt2(water_marked_LL,host_LH,host_HL,host_HH,'haa
r');
subplot(1,3,3)
imshow(uint8(watermarked));
title('Watermarked image');
imwrite(uint8(watermarked),'watermarked.png');
y='Watermarked succesfully';
val1=max(max(water_mark_LL))
val2=max(max(water_marked_LL))
end

Hasil pada citra Binary

Hasil pada citra Gray


Ukuran Gray

Ukuran Binary

B. Metode DCT
1.RGB
Script
clc;
clear all;
close all;
x=double(imread('kamu.jpg'));
figure(1);
subplot(2,2,1)
imshow(x/255);
title('Gambar 1');
y = x ;
a=zeros (300,500);
a(100:250,100:350)=1;
subplot(2,2,2)
imshow(a)
title('Gambar 2');
save m.dat a -ascii

%watermarking
x1 = x(:,:,1);
x2 = x(:,:,2);
x3 = x(:,:,3);
dx1 = dct2 (x1) ; dx11 = dx1 ;
dx2 = dct2 (x2) ; dx22 = dx2 ;
dx3 = dct2 (x3) ; dx33 = dx3 ;
load m.dat
g = 1000;
[rm,cm] = size(m);
dx1 (1:rm,1:cm) = dx1(1:rm,1:cm) + g * m;
dx2 (1:rm,1:cm) = dx2(1:rm,1:cm) + g * m;
dx3 (1:rm,1:cm) = dx3(1:rm,1:cm) + g * m;
subplot(2,2,3)
imshow(dx1);
title('Gambar 3');
subplot(2,2,4)
imshow(dx2);
title('Gambar 4');
y1 = idct2(dx1);
y2 = idct2(dx2);
y3 = idct2(dx3);
y(:,:,1)= y1 ;
y(:,:,2)= y2 ;
y(:,:,3)= y3 ;
figure(2);
subplot(2,2,1)
imshow(y1);
title('Gambar 5');
subplot(2,2,2)
imshow(y2);
title('Gambar 6');
subplot(2,2,3)
imshow(y3);
title('Gambar 7');
subplot(2,2,4)
imshow(y);
title('Gambar 8');
figure(3);
subplot(2,2,1)
imshow(y/255)
title('Gambar 9');
subplot(2,2,2)
imshow(abs(y-x)*100)
title('Gambar 10');

z=y;
[r,c,s]=size(z);
y=z;
dy1 = dct2(y(:,:,1));
dy2 = dct2(y(:,:,2));
dy3 = dct2(y(:,:,3));
dy1 (1:rm,1:cm) = dy1 (1:rm,1:cm) + g * m;
dy2 (1:rm,1:cm) = dy2 (1:rm,1:cm) + g * m;
dy3 (1:rm,1:cm) = dy3 (1:rm,1:cm) + g * m;
y11 = idct2(dy1);
y22 = idct2(dy2);
y33 = idct2(dy3);
yy(:,:,1) = y11 ;
yy(:,:,2) = y22 ;
yy(:,:,3) = y33 ;
subplot(2,2,3)
imshow(yy/255)
title('Gambar 11');
subplot(2,2,4)
imshow (abs(yy-x)*10000)
title('Gambar 12');
2. Grayscale
3. Binary
Flowchart

4. Kesimpulan
- Penyisipan citra watermark ke dalam citra asli menggunakan DWT adalah dengan
menyisipkan citra watermark ke dalam koefisien wavelet dari citra asli
- Transformasi DCT merupakan salah satu transform coding yang akan
merubah byte data dari domain spasial menjadi domain frekuens
- Penyisipan watermark menggunakan metode Discrete Cosine Transform dapat
melindungi hak cipta pada citra digital.
- Ketika citra atau gambar sudah diberi watermark menggunakan metode DWT hasil
ukuran gambar tidak berubah hanya saja tipenya berubah dari logical menjadi
double.

Anda mungkin juga menyukai