DIGITAL
OPERASI ARITMATIKA PADA CITRA
PADANG
1. Praktikum ke :3
2. Judul Praktikum : OPERASI ARITMATIKA PADA CITRA
3. Praktikum
Nama : Muhammad Amirul
No. BP : 1911072034
4. Tanggal Praktikum : 31 Maret 2022
5. Tanggal Penyerahan :
6. Dosen pengampu
Dosen 1 : Ratna Dewi,SST.,M.Kom
Dosen 2 : Lifwarda.,ST.,M.Kom
7. Status Pengumpulan Laporan : Tepat waktu
8. Nilai :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MODUL 3
OPERASI ARITMATIKA PADA CITRA
I. Kompetensi Utama
Setelah menyelesaikan praktikum ini diharapkan :
1. Mahasiswa mampu membedakan operasi aritmatika dengan operasi lainnya
2. Mahasiswa dapat membuat program operasi aritmatika pada citra
3. Mahasiswa mampu membuat algoritma dari operasi aritmatika pada citra.
C adalah citra baru yang intensitas setiap pixel-nya adalah jumlah dari
intensitas tiap pixel pada A dan B. Jika hasil penjumlahan intensitas lebih
besar dari 255, maka intensitasnya dibulatkan ke 255. Operasi penjumlahan
citra dapat digunakan untuk mengurangi pengaruh derau (noise) di dalam
data,dengan cara merata-ratakan derajat keabuan setiap pixel dari citra yang
sama yang diambil berkali-kali. Misalnya untuk citra yang sama direkam dua
kali, f1 dan f2, lalu dihitung intensitas rata-rata untuk setiap pixel:
Hasil operasi mungkin bernilai riil, karena itu semua nilai riil tersebut perlu
dibulatkan ke nilai bulat terdekat, nilai maksimum adalah 255.
Perkalian citra sering digunakan untuk mengoreksi kenirlanjaran sensor dengan cara
mengalikan matriks citra dengan matrik koreksi. Jadi, dalam hal ini A adalah citra
sedangkan B adalah matriks koreksi. Hasil operasi mungkin bernilai riil, karena itu
semua nilai dibulatkan ke nilai bulat terdekat, nilai maksimum adalah 255.
V. Langkah Percobaan
1. Penjumlahan dua buah Citra
a. Ketikan program berikut;
clc;
clf;
clear all;
A=imread('cameraman.tif');
A=A((1:200),(1:200));
subplot(221)
imshow(A)
title('citra A')
B=imread('eight.tif')
B=B((1:200),(1:200));
subplot(222)
imshow(B)
title('citra B')
A=double(A);
B=double(B);
C=A+B;
C=uint8(C)
subplot(223)
imshow(C)
title('citra C=A+B');
B=60
C=A+B;
C=uint8(C)
subplot(122)
imshow(C)
title('citra C=A+60');
i"ahb
l. fuJu*bt,oa [aa pu^gueo,ffot , yt C,'*ra.
Lt*,X)2 Ag,r,/!B&,y)
fcrl*t;o^ k" P @;ap, z- buoL Clm
CUd), A &,*ll X -.t 0 t:,,y)
fu)rr* Gt*^ fu'. Paguta-g*, Ci*rq dwSo^ $t,,aler
B tr,il = A L* .J) lc
gEy&.rl,rlu ta- f u,bog;oa cr?no dvgt-^ slabt
S5tx,X) =A(x,J)!t
Z. 4.(("t',to),(l :td)
t:
: :.. b= (U :lo) , Lt:,o))
tu igal Uan
A(t,r):f A(t,Z)=o
g\,t) =6 A(t,L), I
narban
(cI,,) = )
CCr,z) = |