Anda di halaman 1dari 12

16

BAB II
ALJABAR BOOLEAN DAN RANGKAIAN LOGIKA

2.1 Aljabar Boolean


Karena sistem digital bekerja dengan sistem bilangan biner, maka untuk
menganalisis dan mendesain sistem digital tersebut digunakan Aljabar Boolean.
Perbedaan utama antara aljabar Boolean dengan aljabar biasa adalah pada aljabar
Boolean konstanta dan variabelnya hanya mempunyai dua harga yaitu 0 dan 1,
tidak mengenal pecahan, desimal, bilangan negatif, akar pangkat dua, logaritma,
bilangan imajiner dan lainnya.
Dalam aljabar Boolean, 0 dan 1 bukan menyatakan bilangan yang
sebenarnya, tetapi menyatakan keadaan dari suatu variabel tegangan, yang disebut
sebagai level logika. Suatu tegangan pada suatu rangkaian digital dikatakan
berada pada level logika 0 atau level logika 1 tergantung pada nilai tegangan
sebenarnya, misalnya logika 0 untuk 0 Volt dan logika 1 untuk + 5 Volt. Istilah
lain yang biasanya digunakan untuk menyatakan level logika 0 dan 1 adalah :
Tabel 2.1 Sinonim Logika 0 dan 1

Logika 0 Logika 1

Salah Benar

Off On

Rendah Tinggi

Tidak Ya

Terbuka Tertutup

2.2 Operasi Logika Boolean


Dalam aljabar Boolean hanya ada tiga operasi dasar yaitu :
a. Penjumlahan Logika atau Penjumlahan OR : ( + )
X=A+B X sama dengan A plus B atau X sama dengan A atau B
17

Tabel 2.2 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi OR

A B X
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Pada rangkaian digital, penjumlahan logika disimbolkan dengan gerbang


(gate) OR, yaitu rangkaian yang mempunyai dua masukan atau lebih dengan
keluarannya sama dengan hasil penjumlahan OR dari masukannya. Simbol
gerbang OR seperti gambar 2.1 dibawah.

A
X
B

Gambar 2.1 Simbol Gate OR 2 – Masukan

b. Perkalian Logika atau Perkalian AND : ( . )


X=A.B X sama dengan A dan B

Tabel 2.3 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi AND

A B X
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

A
X
B

Gambar 2.2 Simbol Gate AND 2 – Masukan


18

c. Komplementasi Logika atau Inversi atau Not : ( / ‘)


X= A X sama dengan inversi / kebalikan
A
Tabel 2.4 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi NOT / Inverter

A X

0 1

1 0

Gambar 2.3 Simbol Gate NOT (Inverter)

Dari ketiga operasi dasar aljabar Boolean tersebut tersusun operasi lain,
yaitu :
d. kombinasi operasi OR dan NOT menjadi NOR : (  )
X= AB X sama dengan (A atau B) NOT

Tabel 2.5 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi NOR

A B A+B X =A  B

0 0 0 1

0 1 1 0

1 0 1 0

1 1 1 0

A
X
B

Gambar 2.4 Simbol Gate NOR 2 – Masukan


19

e. Kombinasi operasi AND dan NOT menjadi NAND : ( . )

X= A.B X sama dengan (A dan B) NOT

Tabel 2.6 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi NAND

A B A.B X= A.B

0 0 0 1

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

A
X
B

Gambar 2.5 Simbol Gate NAND 2 – Masukan

f. Kombinasi operasi AND, OR dan NOT menjadi Exclusive OR : (  )

X= A B = A.B  A.B

Tabel 2.7 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi XOR

A B A.B A.B X = A.B + A.B

0 0 0 0 0

0 1 0 1 1

1 0 1 0 1

1 1 0 0 0

A
X
B
20

Gambar 2.6 Simbol Gate XOR 2 – Masukan


g. Kombinasi operasi AND, OR dan NOT menjadi Exclusive NOR : (  )
X = (  ) = AB  A B

Tabel 2.7 Tabel Kebenaran (Truth Table) Operasi XNOR

A B A.B A.B X = AB  A B

0 0 0 1 1

0 1 0 0 0

1 0 0 0 0

1 1 1 0 1

A
X
B

Gambar 2.7 Simbol Gate XNOR 2 – Masukan

Latihan 2.1
Untuk tiga keadaan masukan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.8
berikut, tentukanlah bentuk gelombang untuk keluaran gate-gate OR, AND, NOR,
NAND dan EXOR !

GATE Keluaran
B X

Keluaran X
Dari Gate OR

Keluaran X
Dari Gate EXOR

Gambar 2.8 Latihan 2.1


21

2.3 Implementasi Rangkaian dari Ekspresi Boolean


Jika operasi suatu rangkaian didefinisikan oleh ekspresi Boolean, maka
diagram rangkaian logika dapat diterapkan langsung dari ekspresi tersebut.
Contoh 2.2 :

a. X = ABC(C  D)

A
B
X
C


b. Z =  A  B C  D .E 

B
C Z
D
E

c. Y  AC  BC  ABC

B
Y
C

A
B
C

Gambar 2.7 Gambar Rangkaian Logika Contoh 2.2


22

2.3 Teorema - Teorema Boolean


a. Teorema Variabel Tunggal
1. X . 0 = 0
2. X . 1 = X
3. X . X = X
4. X . X = 0
5. X + 0 = X
6. X + 1 = 1
7. X + X = X
8. X + X = 1
b. Teorema Variabel Jamak
1. X+Y=Y+X
Komutatif
2. X.Y=Y.X
3. X+(Y+Z)=(X+Y)+Z=X+Y+Z
Asosiatif
4. X.(Y.Z)=(X.Y).Z=X.Y.Z
5. X.(Y+Z)=X.Y+X.Z Distributif
6. X+X.Y=X
7. X+X.Y=X+Y
c. Teorema De Morgan
8. (X  Y)  X . Y

9. (X . Y )  X  Y

Teorema-teorema diatas biasanya digunakan untuk menyederhanakan


setiap ekspresi Boolean.

2.4 Ke-Universal-an Gate NOR dan NAND


Semua ekspresi Boolean terdiri dari berbagai macam kombinasi operasi
OR, AND dan NOT, oleh karena itu setiap ekspresi dapat diimplemetasikan
dengan gate OR, AND dan NOT. Tetapi ada kalanya untuk menerapkan setiap
ekspresi logika hanya digunakan gate NOR atau NAND saja tanpa gate lainnya,
karena gate NOR dan NAND dapat disusun menjadi operasi OR, AND dan NOT
seperti berikut :
23

* NOR :
Inverter (NOT)

A X

OR

A
X
B

AND

* NAND :
Inverter (NOT)

A X

AND

A
X
B
24

OR

Gambar 2.9 Ke - universal - an Gate NOR dan NAND

2.5 Representasi Logika Ekivalen


Operasi logika yang sama bisa diimplementasikan dengan lebih dari satu
cara. Contohnya pada gambar 2.10.a menunjukkan Gate NAND direpresentasikan
ekivalen dengan menggunakan Gate OR yang kedua masukannya diinverterkan,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.10.b.

A Keluaran menjadi Rendah (0)


X = AB hanya apabila Semua
B masukannya adalah Tinggi (1)

Keadaan Rendah (0)


adalah
Keadaan Aktif

(a)

A Keluaran menjadi Tinggi (1)


X=A+ B hanya apabila Salah satu
= AB masukannya adalah Rendah (0)

Keadaan Tinggi (1)


adalah
Keadaan Aktif

(b)
Gambar 2.10 Representasi Operasi Gate NAND Ekivalen
25

Ide yang sama digunakan untuk operasi logika yang lain, seperti
ditunjukkan pada gambar 2.11.

AND

OR

NAND

NOR

Gambar 2.11 Representasi Ekivalen Untuk Tiap Gate Dasar


26

2.6 Permasalahan
2.6.1 Sederhanakanlah ekspresi berikut :
a. Y  A B D  A BD d. P  ABC  ABC  A BC

b.  
Z  A  B  A  B e. Q  AC ( ABD)  ABC D  A BC

c. X  ACD  ABCD f. R  ( A  C).(B  D)

2.6.2 Tulislah persamaan keluaran rangkaian logika berikut :

Z
C
A

(a)

A
A
B Z
C

A
B
C (b)
Gambar 2.12 Untuk permasalahan 2.6.2

2.6.3 Untuk tiap ekspresi berikut, susunlah rangkaian logika yang sesuai dengan
menggunakan Gate AND, OR dan Inverter (Not) :
a. X  AB(C  D) b. Z  ( A  B  CDE )  BCD c.
Y  ( M  N)  PQ

2.6.4 Sederhanakan persamaan berikut dengan menggunakan teorema DeMorgan :


a. X  ABC b. Y  A  BC c. Z  ABCD
2.6.5 a. Susunlah rangkaian logika untuk ekspresi : X = AB + CD + EF
b. Gantilah tiap Gate AND dan OR dengan Gate NAND ekivalennya
c. Tuliskan ekspresi untuk rangkaian yang telah direvisi, lalu sederhanakan
dan bandingkan dengan aslinya.
2.6.6 Suatu rangkaian logika mempunyai ekspresi:
X  A  BCD  BCD  A BCD

a. Implementasikan ekspresi tersebut hanya menggunakan Gate NAND saja


27

b. Implementasikan ekspresi tersebut hanya menggunakan Gate NOR saja !

Anda mungkin juga menyukai