Di Drilling terdapat beberapa jenis alat listrik yang dapat digolongkan menjadi
dua :
1. Peralatan non-motor
Peralatan non-motor yaitu berupa lampu mercuri, lampu flourescent,
televisi, air conditiner, laptop, komputer, pemanas air, dan peralatan
elektronik lainnya.
2. Peralatan motor
Motor-motor yang yang bekerja sebagai pendukung langsung pengeboran
bervariasi dari 5HP sampai 100HP. Motor-motor tersebut digunakan untuk
penggerak peralatan : mud hooper, agitator, shale shaker, degasser,
desilter, desander, pembantu mud pump, pompa air, dan lain-lain.
13
4.2 Pemakaian frekuensi yang berbeda pada peralatan non-motor
Televisi yang ada di rig office juga memakai listrik dengan frekuensi
60Hz. Televisi biasanya memang memiliki toleransi dan sudah didesain dari
pabriknya untuk bekerja di dua jenis frekuensi, yaitu 50Hz dan 60Hz. Untuk
mengetahui tentang kemampuan kerja ini, dapat dilihat di bagian belakang televisi
berupa tulisan 110-240V~50/60Hz.
AC atau air conditioner juga memiliki toleransi yang sama dengan televisi.
Pada bagian spesifikasi AC terdapat karakteristik kerja AC yang bisa berfungsi
untuk listrik 110-240V~50/60Hz. Namun ada pula AC yang hanya bekerja pada
satu frekuensi saja yaitu 50Hz saja atau 60Hz saja. AC tipe ini akan disesuaikan
pemakaiannya di rig.
Laptop dan komputer desktop juga tidak terpengaruh oleh frekuensi listrik.
Kedua alat ini adalah peralatan yang memakai listrik DC. Pada laptop terdapat
14
adaptor yang mengubah listrik AC menjadi DC. Adaptor itu juga memiliki
toleransi kerja misalnya 100-240V~50/60Hz yang bisa dilihat di stiker adaptor.
Pada komputer desktop juga terdapat power supply yang memasok listrik DC ke
komponen komputer dari listrik AC yang disediakan. Power supply itu pula
memiliki toleransi yang sama dengan adaptor.
Motor 50Hz adalah motor yang didesain untuk bekerja pada frekuensi
50Hz yang biasanya dipakai untuk daerah Asia.
Motor 3 phase 380V/50Hz bisa berjalan dengan lancar jika diberi suplai
listrik 460V/60Hz. Namun hal ini tidak disarankan karena akan memperpendek
usia motor.
𝟏𝟐𝟎
Dengan memakai rumus 𝒏 = 𝒇 𝒙
𝒑
Maka dengan frekuensi 60Hz, motor 50Hz akan berputar 20% lebih cepat
dari putaran yang didesain aslinya. Misal jika motor tersebut awalnya
dirancang untuk berputar pada 1500 rpm, maka setelah diberi listrik 60Hz
15
akan berputar pada 1800 rpm. Jika kecepatan motor tidak menjadi
masalah, maka diperbolehkan untuk menerapkan pemakaian ini.
Salah satu efek negatif dari kecepatan motor yang terlalu cepat adalah
timing yang terlalu cepat untuk menutup pintu air pada PLTA. Jika pintu
air terlalu cepat menutup, maka air akan berhenti terlalu dini dan
menibulkan hantaman keras pada pintu air yang disebut Water Hammer.
Water Hammer dapat menimbulkan kerusakan mekanik yang cukup
berbahaya.
𝑯𝑷
Dengan memakai rumus 𝑻 = 𝟓𝟐𝟓𝟐 𝒙 𝒏
T = torsi (Nm)
5252 = konstanta
HP = daya kuda (HP)
n = kecepatan putar rotot (rpm)
Motor yang terbebani berlebih akan menarik arus lebih banyak. Hal ini
dapat menimbulkan panas. Selain itu, penyebab panas lainnya adalah
tegangan yang lebih tinggi dari desain aslinya.
Jika diberi tegangan 460V, maka isolasi dari kabel dan kawat kumparan
akan terbebani tegangan yang lebih tinggi melebihi 3% dari 380V. Jika
16
dipakai terlalu lama, maka dapat menimbulkan kerusakan dan usia motor
tidak berlangsung lama.
Motor 60Hz adalah motor yang didesain untuk bekerja pada frekuensi
60Hz yang biasanya dipakai untuk daerah benua Amerika.
Motor 3 phase 460V/60Hz juga bisa berjalan dengan lancar jika diberi
suplai listrik 380V/50Hz. Namun, lebih terasa efek negatifnya dibanding motor
50Hz dijalankan pada frekuensi 60Hz. Tetap hal ini tidak disarankan karena juga
akan memperpendek usia motor.
Berikut adalah efek yang ditimbulkan oleh pemakaian listrik 460V/60Hz pada
motor 380V/50Hz :
𝟏𝟐𝟎
Dengan memakai rumus 𝒏 = 𝒇 ∗ 𝒑
Maka dengan frekuensi 50Hz, motor 60Hz akan berputar 17% lebih
lambat dari putaran yang didesain aslinya. Misalnya desain asli motor
60Hz adalah berputar pada 1800 rpm, maka setelah diberi listrik 50Hz
akan berputar pada 1500 rpm.
𝑯𝑷
Dengan memakai rumus 𝑻 = 𝟓𝟐𝟓𝟐 𝒙 𝒏
17
Dengan kecepatan motor yang turun sebesar 17%, kecepatan aliran udara
yang dibutuhkan untuk mendinginkan motor juga berkurang.
18