Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN


DI
STT DUTA BANGSA

Disusun Oleh :
Nama : NURYANA
NIM 17157816
Jurusan : TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA

BANGSA BEKASI

2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN


DI STT DUTA BANGSA

Disusun untuk memenuhi syarat kurikulum di


Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa

Disusun Oleh :
NURYANA
17157816

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal : …………………

Pembimbing lapangan Dosen Pembimbing

(Bonanza Yoma P, S.ST., M.T) (Bonanza Yoma P, S.ST., M.T)

Mengetahui ,
Ketua Jurusan Teknik Elektro

( Ir. Sudirman M. Kom )

Ketua STT Duta Bangsa

( Dedi Wirasasmita, S.T., M.M., M.Kom )


FORM PENILAIAN

iii
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
FORM PENILAIAN
ABSTRAKSI

Kerja praktek adalah suatu kegiatan selama perkuliahan yang menunjang


mahasiswa dalam pembelajaran untuk terjun ke dalam dunia kerja yang
sebenarnya. Dengan mengikuti kerja praktek ini, mahasiswa mendapat
pengetahuan mengenai apa saja yang terjadi dalam dunia kerja. Selain itu juga
kegiaran PKL dapat memberikan feedback dan bahan evaluasi sejauh mana
pencapaian program kurikulum dalam kebutuhan dunia industri. Sehingga dapat
melakukan langkah- langkah strategis untum meningkatkan mutu pembelajaran.

Dalam kerja praktek ini, penulis mempelajari mengenai pengukuran listrik


dan membuat alat untuk praktikum pengukuran listrik.

Dalam laporan kerja praktek ini, akan disampaikan mengenai kegiatan


selama melaksanakan kerja praktek. Apa saja yang didapat dan ditemukan dalam
kerja praktek ini. Dari hasil pengalaman ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa
kerja praktek ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama mahasiswa yang
telah siap untuk memasuki dunia kerja.

Kata kunci : pengukuran listrik, alat praktikum pengukuran listrik

xiii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta
keluarganya.
Penulisan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) berdasarkan pada
kegiantan pembuatan modul praktikum pengukuran di kampus STT Duta bangsa
dengan bimibingan dosen pembimbing dan pihak-pihak terkait lainnya sehingga
penulis dapat meneyelesaikan kegiantan PKL.
Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak-pihak terkait,
penyusunan laporan dan kegiatan PKL akan sangat sulit dapat penulis selesaikan.
Maka dari itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Dedi wirasasmita,ST.,MM., M.kom. selaku ketua Sekolah Tinggi teknologi
Duta bangsa.
2. Ir. Mochammad mulia, M.T. selaku Puket I bidang akademik Sekolah Tinggi
teknologi Duta bangsa.
3. Yulia Widhianti,S,T., M.T. Selaku puket II bidang keuangan Sekolah Tinggi
Duta bangsa.
4. Sigit Panca priyana,S,T., M.T. Selaku Puket III bidang kemahasiswaan
Sekolah Tinggi teknologi Duta bangsa.
5. Ir. Sudirman, M.kom. selaku ketua program studi Teknik Elektro sekolah
teknologi Duta bangsa.
6. Bonanza Yoma P, S.ST., M.T selaku dosen pembimbing.
7. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Tinggi teknologi Duta bangsa
8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini

penulis menyadari bahwa penulis laporan praktek kerja lapangan ini ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu tu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

xiv
membangun untuk penyempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya dan mudah-mudahan
bermanfaat bagi semua.

Bekasi, 18 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan……………………………………………………. ii
Lembar Penilaian PKL …………………………………………………. iii
Abstraksi ………………………………………………………………… xiii
Kata Pengantar ………………………………………………………….. xiv
Daftar Isi ………………………………………………………………… xvi
Daftar Gambar ………………………………………………………….. xviii
Daftar Tabel …………………………………………………………….. xix
BAB I PENDAHULUAN……..…………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………………. 2
1.3 Manfaat …………………………………………………………... 2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………………. 3
1.5 Ruang Lingkup …………………………………………………... 4
1.6 Bentuk Kegiatan …………………………………………………. 4
1.7 Metode Pengumpulan Data ……………………………………… 4
1.8 Sistematika Penulisan ……………………………………………. 5
BAB II DASAR TEORI ……..……….…………………………………. 6
2.1 Pengukuran Listrik ..…………………………………………….. 6
2.2 Pengertian Alat Ukur ……………………………………………. 6
BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI / PERUSAHAAN ………… 17
3.1 Identitas Lembaga ……………………………………………….. 17
3.2 Latar Belakang Lembaga …………..…………………………… 17
3.3 Struktur Organisasi ……………………………………………... 18
3.4 Kegiatan Praktikum …………………………………………….. 19
BAB IV PELAKSANAAN …………………………………………….. 20
4.1 Pembuatan Konsep ……………………………………………… 20
4.2 Daftar Material dan Komponen …………………………………. 21
4.3 Pembuatan Alat Praktikum ……………………………………. 25
4.4 Pengujian Alat Praktikum ………………………………………. 26
BAB V PENUTUP ……………………………………………………… 32
4.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 32
4.2 Saran …………………………………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 33
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 34
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ammeter ……………………………………………… 7


Gambar 2.2 Voltmeter ……………………………………………… 8
Gambar 2.3 Ohmmeter …..………………………………………… 9
Gambar 2.4 Osiloskop …..………………………………………… 11
Gambar 2.5 Bagian-bagian Osilokop …….………………………… 12
Gambar 4.1 Konsep Alat Praktikum pengukuruan listrik type A ….. 21
Gambar 4.2 Konsep Alat Praktikum pengukuruan listrik type B ….. 22
Gambar 4.3 Konsep Tempat penyimpanan alat praktikum …….… 23
Gambar 4.4 Pengujian alat praktikum 1, pengukuran resistansi dan
pengukuran tegangan …………………………………. 26
Gambar 4.5 Pengujian alat praktikum 2, efek pembebanan pada
voltmeter ………………………………………………. 27
Gambar 4.6 Pengujian alat praktikum 3, efek pembebanan pada
ammeter ……………….………………………………. 27
Gambar 4.7 Pengujian alat praktikum 4, pengukuran daya DC …….. 28
Gambar 4.8 Pengujian alat praktikum 5, pengenalan osiloskop ……. 28
Gambar 4.9 Pengujian tempat penyimpanan modul ……………….. 29
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar komponen alat praktikum tipe A .............................. 24


Tabel 4.2 Daftar komponen alat pratikum tipe B ……………………. 25
Tabel 4.3 Daftar material penyimpanan alat praktikum ……...…….. 25
Tabel 4.4 Hasil pengujian pengukuran resistor …………….……….. 30
Tabel 4.5 Hasil pengujian pengukuran tegangan ……………..…….. 30
Tabel 4.6 Hasil pengujian efek pembebanan pada voltmeter ………. 31
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat
ini, maka lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi dituntut untuk
meningkatkan metode pengajaran dan pendidikannya. Berkaitan dengan hal
tersebut, Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa, sebagai salah satu
lembaga akademis yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri
agar mampu mengakomodasi perkembangan yang ada. Salah satunya adalah
dengan memasukkan program kerja praktek dalam kurikulum sebagai
kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Dengan program kerja praktek
ini, mahasiswa dituntut untuk belajar melihat secara langsung pekerjaan
yang ada di lapangan untuk memperluas wawasan dan cara berpikirnya.
Para mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang
luas namun juga harus memiliki keterampilan dan kemampuan untuk
menerapkan ilmu yang dimilikinya. Sehingga ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan, dapat berkembang dengan mengetahui masalah yang akan
dihadapi di lapangan nantinya.
Dalam hal ini, penulis memilih praktek kerja lapangan (PKL) di
kampus STT Duta Bangsa dengan kegiatan pembuatan modul praktikum
pengukuran listrik. Pemilihan tema ini dilatar bekangi oleh beberapa hal,
diantaranya yaitu untuk menguji diri sejauh mana dapat mengembangkan
diri dalam pembuatan suatu project modul praktikum dengan pembekalan
materi yang didapatkan selama perkuliahan. Cakupan kegiatan dalam
pembuatan modul praktikum diantaranya adalah Designing, Listing,
Budgeting, Purchasing, Creation, Trial and Finishing.

1
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
diantaranya yaitu
1. Memenuhi persayaratan kurikulum yang berlaku di STT Duta Bangsa
2. Mendapatkan pengalaman dan kemampuan tentang pembuatan alat
praktek pengukuran listrik.
3. Meningkatkan keterampilan dan kreatifitas dalam perancangan suatu
project pembuatan alat praktek pengukuran listrik.
4. Meningkatkan kemapuan dalam berkomunikasi, koordinasi dalam
bekerjasama pembuatan alat praktek.
5. Meningkatkan kompetensi dan menjadi tolak ukur dari hasil
pembelajaran yang diperoleh selama perkuliahan.
6. Mengetahui mengenai pengukuran listrik tegangan AC dan DC serta
pengukuran komponen elektronika.
7. Mampu melakukan pengukuran listrik tegangan AC maupun DC serta
pengukuran komponen elektronika.
8. Mengetahui prinsip dasar pengukuran daya dc dengan menggunakan
voltmeter dan ampermeter.

1.3 MANFAAT
Dengan dilaksanakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan
dapat memberikan manfaat yang diantaranya sebagai berikut.
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan ilmu yang didapatakan dari perkuliahan dalam
dunia kerja dan lingkungan masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan dengan berkreasi dan berkreatifitas pada
saat Praktek Kerja Lapangan.
c. Dapat bekerja team maupun mandiri dalam bekerja.
d. Dapat melakukan perancangan, perencanaan dan penyelesaian dalam
pembuatan suatu pekerjaan/pembuatan project.
e. Dapat meningkatkan kemampuan dalam pengambilan data dan
menyajikannya dalam sebuah laporan, dimana hal tersebut sangat
bermanfaat dalam dunia kerja.
f. Dapat memahami lebih dalam lagi mengenai pengetahuan
pengukuran listrik dan pengukuran komponen elektronika.

2. Manfaat bagi Institusi Penyelenggara


Dapat memberikan feedback dan bahan evaluasi sejauh mana
pencapaian program kurikulum dalam kebutuhan dunia industri.
Sehingga dapat melakukan langkah-langkah strategis untum
meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Manfaat bagi STT Duta Bangsa


a. Dapat memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa selama pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan
b. Memperoleh SDM yang potensial untuk perusahaan
c. Ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat
meningkatkan kualitas SDM yang mengarah pada peningkatan
intelektual dan profesionalisme.
d. Modul praktikum pengukuran listrik dapat dimanfaatkan untuk
praktek pengukuran listrik.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Adapun jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagi
berikut :
Rencana Pelaksanaan : 15 Oktober 2020 s/d 1 Januari 2021
Tempat Pelaksanaan : Kampus STT Duta Bangsa
1.5 RUANG LINGKUP
Point – point yang akan dipelajari dan didalami selama kegiatan pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya adalah :
a) Pengetauhuan alat ukur listrik
b) Pembuatan konsep modul praktikum
c) Perancangan modul praktikum
d) Uji coba modul

1.6 BENTUK KEGIATAN


Adapun bentuk kegiatan dalam praktek kerja lapangan (PKL) ini adalah :
a) Design
b) Listing Material
c) Creation of practice module
d) Trial

1.7 METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam proses pembuatan modul praktikum metode pengumpulan datanya
adalah :
a) Compare
Dalam pembelian part, dilakukan perbandingan harga dari beberapa
toko.
b) Study
Mempelajari literatur untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber.
c) Determine
Penetuan part yang akan digunakan
1.8 SISTEMETIKA PENULISAN
Dalam laroran PKL ini disusun menjadi 5 bab dengan sistematik yaitu :
1. Bab 1 Pendahuluan
Menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, manfaat dan batasan
masalah dalam PKL.
2. Bab II Dasar Teori
Berisikan mengenai objek PKL
3. Bab III Tinjauan Umum Instansi / Perusahaan
Menjelaskan mengenai kampus STT Duta Bangsa
4. Bab IV Pelaksanaan
Berisikan kegiatan selama pelaksanaan PKL
5. Bab 5 Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran dari kegiatan PKL
BAB II
DASAR TEORI TEORI

2.1 Pengukuran Listrik


Dalam suatu sistem kelistrikan, pengukuran merupakan kegiatan yang
penting. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui besaran-besaran listrik
seperti tegangan, arus, hambatan, faktor daya, daya, dll. Dari hasil
pengukuran ini, orang yang mengukur dapat menganalisis keadaan,
keandalan, kerusakan, dan kerugian yang terdapat pada sistem kelistrikan.
Secara garis besar, alat ukur besaran kelistrikan dapat dibagi menjadi
2 kelompok, yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital. Alat ukur analog
adalah alat ukur yang bersifat kontinu. Artinya, setiap perubahan dari
variabel yang diukur ditampilkan dalam bentuk lain yang bukan listrik,
misalkan saja jarum penunjuk, contoh alat ukur ini adalah amperemeter
analog, voltmeter analog, ohmmeter analog, dll. Sedangkan alat ukur digital
adalah alat ukur yang bersifat diskrit (0 dan 1). Biasanya hasil keluarannya
ditampilkan pada layar LCD yang terdapat pada alat ukur tersebut. Contoh
dari alat ukur ini adalah tangampere, tangmeter, dll.

2.2 Pengertian Alat Ukur


Alat ukur listrik adalah instrument atau peralatan yang digunakan
untuk mengukur besaran tegangan, arus, daya maupun resistansi baik listrik
yang maengalir ataupun keberadaan arus listrik. Teknisi elektronika atau
listrik memerlukan alat ukur listrik untuk mengukur aktivitas listrik baik itu
arus lemah ataupun arus kuat.
Ada banyak sekali alat ukur listrik yang bisa digunakan dalam
aktivitas pengukuran listrik baik dalam bentuk analog maupun digital.
Untuk alat ukur listrik digital tentunya lebih mudah dalam pembacaannya
dibanding alat ukur analog. Dari sekian banyak alat ukur listrik yang
populer adalah voltmeter, ohmmeter, ampermeter atau AVO meter yang
merupakan penggabungan dari ketiga alat ukur listrik tersebut.
2.2.1 Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat
arus listrik. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorenz dan
gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti
medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang
mengalir maka semakin besar pula simpangannya. Satuan yang
digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran menggunakan
amperemeter adalah ampere (A). Amperemeter ada 2 jenis yaitu,
amperemeter analog dan amperemeter digital. Amperemeter analog
adalah amperemeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh
pergerakan jarum pada skala. Cara memperoleh arus yang mengalir
dengan membandingkan angka yang ditunjukkan skala terhadap
jumlah maksimum skala dari range yang digunakan amperemeter
tersebut

Gambar 2.1 Ampermeter

Bagian-bagian amperemeter analog antara lain:


1. Skala berfungsi untuk membaca nilai yang ditunjukkan jarum
penunjuk skala
2. Jarum penunjuk skala berfungsi untuk penunjuk besaran arus
yang masuk
3. Probe berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter dan
menentukan kutub positif amperemeter
 Kalibrator berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau
penunjukan skala pada angka nol (0) dengan tepat, segaris
dengan jarum penunjuk skala.

2.2.2 Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran
tegangan atau beda potensial pada suatu rangkaian listrik yang
dialiri arus listrik. Voltmeter memiliki batas ukur tertentu
diantaranya nilai tegangan maksimum yang dapat diukur oleh
voltmeter tersebut. Jika tegangan yang diukur oleh voltmeter
melebihi batas ukurnya, maka voltmeter rusak. Pada alat ukur
voltmeter ini biasanya terdapat tulisan voltmeter (V), millivolt
(mV), kilovolt (kV), dan sebagainya. Volt meter ini ada 2 jenis
yaitu voltmeter analog dan voltmeter digital. Voltmeter analog
adalah voltmeter yang hasil pengukurannya ditampilkan dalam
gerak jarum pada layar alat ukur voltmeter.

Gambar 2.2 Voltmeter

Bagian-bagian voltmeter analog


1. Terminal positif (+) dan negatif (-)
2. Skala tinggi dan rendah
3. Batas ukur
4. Jarum penunjuk
5. Setup pengatur fungsi (pengenolan)

2.2.3 Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik. Besarnya
satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.
Ohmmeter menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya
arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang
kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm. Ohmmeter terdiri dari dua
jenis yaitu ohmmeter analog dan ohmmeter digital. Ohmmeter
analog adalah alat ukur untuk mengukur tahanan listrik. Ohmmeter
analog ini lebih banyak dipakai untuk kegunaan seharihari, seperti
para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan
jenis yang analog. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor
tegangan yang tidak stabil. Jadi, bila melakukan pengukuran
tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan
ohmmeter analog. Berikut gambar ohmmeter analog.

Gambar 2.3 Ohmmeter


Bagian-bagian dari Ohmmeter
1 Skala ohmmeter, adalah skala untuk mengukur tahanan
2 Jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai hasil pengukuran pada
papan skala.
3 Pengatur nol AV (Zero Position Adjuster), pengatur jarum
penunjuk posisi nol Volt dan nol Ampere pada papan skala
volt dan ampere. Dengan cara memutar skrupnya ke kiri atau
ke kanan dengan menggunakan obeng pipih kecil.
4 Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjustmen
Ohm), untuk penepat atau pengatur jarum kedudukan nol
ketika menggunakan Ohmmeter.
5 Saklar pemilih digunakan untuk memilih mode pengukuran
dan faktor pengalinya (ohmmeter) atau batas ukurnya (volt dan
ammeter).
6 Posisi Ω (ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai
ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan
sebagainya.
7 Lubang kutub positif berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub + yang berwarna merah.
8 Lubang kutub negatif berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub – yang berwarna hitam.
9 Probe merah berfungsi sebagai test lead kutub positif (+)
10 Probe hitam berfungsi sebagai test lead kutub negaitif (-)
11 Cara menggunakan ohmmeter analog
12 Pastikan posisi membaca alat ukurnya
13 Pastikan membaca dari kanan ke kiri
14 Tentukan sistem perkalian yang digunakan
15 Hubungan kedua ujung probe
16 Kalibrasi terlebih dahulu untuk mengatur angka “0” dengan
cara memutar tombol kalibrator ke kanan atau ke kiri
17 Setelah jarum menunjuk angka “0” lepaskan ujung probe yang
terhubung, dan siap untuk digunakan mengukur
tahanan/hambatan/resistor

2.2.4 Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau
memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik
agar dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan
Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk
gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian
Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat menampilkan grafik
Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada
sumbu Y.

Gambar 2.4 Osilokop

Osiloskop banyak digunakan pada industri-industri seperti


penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi. Saat
ini, terdapat 2 jenis Osiloskop yaitu Osiloskop Analog yang
menggunakan Teknologi CRT (Cathode Ray Tube) untuk
menampilkan sinyal listriknya dan Osiloskop Digital yang
menggunakan LCD untuk menampilkan sinyal listrik atau
gelombang.
Bagian-bagian osiloskop

Gambar 2.5 bagian-bagian osilokop

Tombol/Sakelar Kontrol dan Indikator Osiloskop berdasarkan


gambar diatas adalah seperti berikut ini :
1 Tombol Power ON/OFF
Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan Osiloskop
2 Lampu Indikator
Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam
keadaan ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati)
3 ROTATION
Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi
tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi
horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus
menggunakan obeng untuk memutarnya.
4 INTENSITY
Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan
bentuk gelombang agar mudah dilihat.
5 FOCUS
Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk
gelombang sehingga tidak kabur
6 CAL
CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-
P) atau Tegangan puncak ke puncak.
7 POSITION
Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-
masing Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).
8 INV (INVERT)
Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan
akan dibalikan.
9 Sakelar VOLT/DIV
Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan
per sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya,
Osiloskop memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua
Sakelar VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div
hingga 20V/Div.
10 VARIABLE
Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur
kepekaan (sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau
Channel yang bersangkutan. Putaran Maksimum Variable
adalah CAL yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi
Tegangan 1 Volt tepat pada 1cm di Layar Osiloskop.
11 AC – DC
Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal
input yang mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh
sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC maka
Input Terminal akan terhubung langsung dengan Penguat
yang ada di dalam Osiloskop dan seluruh sinyal input akan
ditampilkan pada layar Osiloskop.
12 GND
Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan
terbuka, Input yang bersumber dari penguatan Internal
Osiloskop akan ditanahkan (Grounded).
13 VERTICAL INPUT CH-1
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1)
14 VERTICAL INPUT CH-2
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2)
15 Sakelar MODE
Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu
CH1, CH2, DUAL dan ADD.
CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1
(Channel 1).
CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2
(Channel 2).
DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1
(CH1) dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran
secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu
gambar bentuk gelombang pada layar.
16 x10 MAG
Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali
lipat.
17 POSITION
Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.
18 XY
Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi
Axis X dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
19 Sakelar TIME/DIV
Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran
waktu dari suatu periode atau per satu kotak cm pada layar
Osiloskop.
20 Tombol CAL (TIME/DIV)
ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV
21 VARIABLE
Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk
mengatur kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV.
22 GND
GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground
(Tanah).
23 Tombol CHOP dan ALT
CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan
saluran 2.
ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan
saluran 2 secara bergantian.
24 HOLD OFF
HOLD OFF untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
25 LEVEL
LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur
gambar yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak.
26 Tombol NORM dan AUTO
27 Tombol LOCK
28 Sakelar COUPLING
Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak
balik (AC).
29 Sakelar SOURCE
Penyesuai pemilihan sinyal.
30 TRIGGER ALT
31 SLOPE
32 EXT
Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

Penampilan pada Layar (Display)


A. Layar Osiloskop
B. Trace, garis yang digambar oleh Osiloskop yang mewakili
sinyal
C. Garis Grid Horizontal
D. Garis Grid Vertical
E. Garis Tengah Horizontal dan Vertikal
BAB III
TINJAUAN UMUM INSTANSI / LEMBAGA

3.1 IDENTITAS LEMBAGA


Nama Lembaga : Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa
Penyelenggara : Yayasan Duta Bangsa Indonesia
Alamat : Kp. Pulokapuk RT 01 RW 05 Desa Mekar Mukti
Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi
No telp/Fax : (021) 29082747
Ijin Dikti : SK Mendiknas No.2740/D/T/K-IV/2010.
SK Mendiknas No.2741/D/T/K-IV/2010.
SK Mendiknas No.2742/D/T/K-IV/2010.
Akreditas BAN PT : Teknik Mesin ( B )
Teknik Elektro ( B)
Teknik Informatika ( C )
Ketua : Dedi Wirasasmita, S.T., M.M., M.Kom.

3.2 LATAR BELAKANG LEMBAGA


Sekolah Tinggi Teknologi Duta Bangsa Berdiri Tanggal 3 Maret tahun 2007
sesuai dengan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor.34/D/0/2007 Tentang berdirinya STT.Duta Bangsa.
STT.Duta Bangsa memiliki 3 program studi antara lain :
1. Program studi Teknik Mesin S1
2. Program studi Teknik Elektro S1 dan,
3. Program Studi Teknik Informatika S1.

Peranan Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Ilmu Pengetahuan dalam


meningkatkan pembangunan Nasional masa kini dan masa depan,
sebenarnya sudah diamanatkan dalam Pembukaan Undang – Undang
Dasar 1945.
Konsepsi, tujuan, dan amanat tersebut memang membutuhkan pemahaman
yang dalam, semangat yang tinggi dan kekuatan yang besar untuk
mewujudkan, dan harus menjadi tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia.
Kesadaran ini perlu ditumbuh-kembangkan menjadi kesadaran nasional, jika
disadari bahwa pada masa depan, pembangunan nasional akan semakin
kompleks, dan persaingan internasional akan semakin ketat. Untuk itu
Strategi pembangunan nasional, merupakan kondisi imperatif dan obyektif
yang sangat penting dan medesak untuk dilaksanakan.
Berdasar pada latar belakang dan pemikiran inilah, Sekolah Tinggi
Teknologi Duta Bangsa merencanakan, mempersiapkan, memperjuangkan,
kelangsungan dan perkembangannya demi mencerdaskan anak bangsa.

3.3 STRUKTUR ORGANISASI


3.4 KEGIATAN PRAKTIKUM
Selain perkuliahan secara teori, kampus STT Duta Bangsa juga mengadakan
praktikum untuk semua jurusan. Salah satu praktikum untuk jurusan teknik
elektro adalah pengukran listrik.
Dalam kegiatan praktikum ini setiap mahasiswa akan mengerjakan beberapa
percobaan dan kemudian menganalisa hasilnya. Dengan bekal pengetahuan
yang telah diperoleh dari perkuliahan secara teori diharapkan mahasiswa
dalam lebih dalam lagi dalam pengetahuan pengukuran listrik.
Dengan Alat Praktikum Pengukuran Listrik yang dibuat selama kegiatan
PKL ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan kemudahan untuk
pihak kampus dan mahasiswa dalam kegiatan praktikum. Sehingga kegiatan
praktikum dapat lebih maksimal.
BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Pembuatan Konsep Modul Praktikum Pengukuran Listrik


Dalam kegiatan PKL pembuatan modul praktikum pengukuran ini, tahap
awalnya adalah pembuatan design / konsep dari modul itu sendiri. Suatu
design / konsep suatu barang / alat mempunyai peranan yang sangat
penting. Tanpa adanya design / konsep dalam pembuatan suatu alat akan
membuat proses pengerjaannya menjadi susah dan memakan waktu yang
lama karena tidak adanya suatu acuan, selain itu juga akan ada banyak
perubahan saat perakitan dikarenankan tidak adanya suatu perencenaan
yang tertuang dalam design / konsep.
Adapun konsep modul yang akan dibuat pada kegiatan PKL ini adalah
sebagai berikut :
1. Konsep modul 1, Pengukuran Resistansi dan Pengukuran Tegangan
2. Konsep modul 2, Efek Pembebanan pada Voltmeter
3. Konsep modul 3, Efek Pembebanan pada Amtmeter
4. Konsep modul 4, Pengukuran Daya DC
5. Konsep modul 5, pengenalan oscilloscope.
Dibawah ini adalah gambar konsep modul pratikum pengukuran listrik
yang akan dibuat.

Gambar 4.1 Konsep Alat Praktikum Pengukuran Listrik type A

Gambar 1 adalah konsep modul praktikum yang nantinya akan digunakan


untuk melakukan pengukuran listrik sebagai berikut :
1 Pengukuran Resistansi dan Pengukuran Tegangan
2 Efek Pembebanan pada Voltmeter
3 Efek Pembebanan pada Ammeter
4 Pengukuran Daya DC
Gambar 4.2 Konsep Alat Praktikum Pengukuran Listrik type B

Gambar 2 merupakan konsep modul praktikum yang nantinya akan


digunakan dalam pengenalan oscilloscope.

Kemudian untuk memundahkan handling/penyimpanan modul praktikum,


maka dibuatkan tempat sebagai sarana penyimpanannya. Selain itu, tempat
penyimpanan ini berfungsi untuk menghindari benturan antara modul 1
dan modul lainnya dan mempermudah dalam handling modul dari satu
tempat ke tempat lainnya.
Berikut adalah konsep untuk tempat penyimpan modulnya.

Tampak Samping Tampak Depan

Gambar 4.2 Konsep tempat penyimpanan alat praktikum

Berikut adalah gambaran apabila modul praktikum dalam keadaan


tersimpan.

Tampak Samping Tampak Depan


4.2 Daftar Material dan Komponen
Setelah membuat konsep modul praktikum maka tahap selanjutnya adalah
pembuatan daftar komponen dan perlengkapan lainnya yang diperlukan
dalam pembuatan modul praktikum pengukuran listrik.
Dalam PKL ini, modul praktikum yang akan dibuat sebanyak 5 sets,
dimana modul praktikum konsep type A sebanyak 4 sets dan modul
praktikum konsep type B sebanyak 1 set. Untuk jumlak komponen dan
perlengkapan lainnya akan disesuaikan dengan jumlah modul praktikum
yang akan dibuat. Berkikut adalah daftar komponen yang diperlukan dalam
pembuatan modul praktikum pengukuran listrik.
Tabel 4.1 Daftar komponen alat praktikum tipe A
No. Item Spek Qty
1 Papan Kerja T12 P500 L500 4 Pcs
2 Handle - 8 Pcs
3 MCB 2A 8 Pcs
4 Power Supply 220VAC / 12-24VDC 4 Pcs
5 Modul Step Down Adjustable 4 Pcs
6 Kabel Power 220V 5 Pcs
7 Kabel Kontrol Merah 1C x 0,75mm 10 mtr
8 Kabel Kontrol Biru/Hitam 1C x 0,75mm 10 mtr
9 Terminal Block TB-2512 600V 25A 12P 4 Pcs
10 Mulitimeter Digital 4 Pcs
11 Multimeter Analog 4 Pcs
12 Resistor 18KΩ 3 Pcs
13 Resistor 10KΩ 3 Pcs
14 Resistor 4,7KΩ 1 Pcs
15 Resistor 3,3KΩ 1 Pcs
16 Resistor 1,2KΩ 1 Pcs
17 Resistor 820Ω 1 Pcs
18 Resistor 680Ω 1 Pcs
19 Resistor 330Ω 5 Pcs
20 Resistor 150Ω 1 Pcs
21 Resistor 20Ω 2 Pcs
22 Resistor 27Ω 3 Pcs
23 Resistor 39Ω 4 Pcs
24 Resistor 47Ω 5 Pcs
25 Resistor 56Ω 6 Pcs
Daftar komponen diatas adalah daftar komponen yang akan perlukan untuk
4 modul praktikum type A.
Berikutnya adalah daftar komponen yang diperlukan untuk modul
praktikum konsep type B yaitu modul praktikum pengenalan oscilloscope.

Tabel 4.2 Daftar komponen alat praktikum tipe B


No. Item Spek Qty
1 Papan Kerja T12 P500 L500 1 Pcs
2 Handle - 2 Pcs
3 Digital Oscilloscope Hantek 6022BL 1 Unit
4 Adaptor 220VAV / 9VDC 1 Pcs
4 Terminal Block TB-2512 600V 25A 12P 1 Pcs
5 Modul Sinyal Generator HW-752-3CH 1 Pcs
6 Laptop Windows 1 Unit

Tabel 4.3 Daftar material tempat penyimpanan alat praktikum


No. Item Spek Qty
1 Baja hollow 2cmx4cmx400cm 4 Buah
2 pin rivet 3mm 150 Pcs
3 cat Spray Paint 300cc 1 Buah

4.3 Pembuatan Alat Praktikum


Berikut adalah tahapan dalam pembuatan alat praktikum tersebut.
1. Pemotonga papan kerja
Pemotonga dilakukan secara manual menggunakan gergaji. Pemotong
papan kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Finishing papan kerja
Pemberian pelapis vernis supaya papan kerja tidak mudah lapuk.
3. Pemasangan komponen – komponen
4. Pengkabelan antar komponen
5. Pelabelan pada setiap kabel
6. Pemasangan handle dan kaki pada papan kerja.
4.4 Pengujian Alat Praktikum
Tahap terakhir dari pembuatan modul praktikum ini adalah proses
percobaan dari modul itu sendiri. Proses percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui apakah modul yang telah dibuat berfungsi dengan semestinya
atau ada fungsi yang tidak bekerja dengan baik.
Tahap pertama dalam pengetesan ini adalah memastikan bahwa modul
praktikum ini berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya.
Berikut adalah foto – foto pada saat menghidupkan modul praktikum
dengan mengkoneksikan pada tengan 220V.
1. Pengujian modul praktikum no. 1 Pengukuran Resistansi dan
Pengukuran Tegangan

Gambar 4.4 Pengujian alat praktikum no. 1


Pengukuran reisistansi dan tegangan
2. Pengujian modul praktikum no. 2 Efek Pembebanan pada Voltmeter

Gambar 4.5 Pengujian alat praktikum no. 2


Efek pembebanan pada voltmeter

3. Pengujian modul praktikum no. 3 Efek Pembebanan pada Ammeter

Gambar 4.6 Pengujian alat praktikum no. 3


Efek pembebanan pada ammeter
4. Pengujian modul parktikum no. 4 Pengukuran Daya DC

Gambar 4.7 Pengujian alat praktikum no. 4


Pengukuran daya DC

5. Pengujian modul praktukum no. 5 Pengenalan Osiloskop

Gambar 4.8 Pengujian alat praktikum no. 5


Pengenalan osiloskop

Setelah dilakukan pengujian pada semua modul praktikum pengukuran


listrik tersebut, semua komponen berfungsi dengan baik. Tidak ada
masalah
atau hubung singkat pada komponen ketika dialiri listrik 220V. Sehingga
alat prakikum tersebut bisa digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Tidak ketinggalan juga pengujian pada tempat penyimpan modul tersebut.


Berikut adalah kondisi apabila semua modul praktikum dimasukan pada
tempatnya.

Gambar 4.9 Pengujian tempat penyimpanan modul


Selain itu dilakukan juga pengujian sesuai dengan modul pengukuran listrik
Berikut adalah hasil dari pengujian modul praktikum pengukuran listrik.
1. Pengukuran Resistor
Tabel 4.4 Hasil pengujian pengukuran resistor
Kode warna Multimeter Analog Multimeter Digital
Resistansi
No
I II III IV dan toleransi Range Pembacaan Range Pembacaan

3,3KΩ
1 Orange Orange Merah Emas x100 32,000 x1K 3,279
±5%
4,7KΩ
2 Kuning Ungu Merah Emas x100 46,000 x1K 4,645
±5%

1,2KΩ
3 Coklat Merah Merah Emas x100 12,000 x1K 1,210
±5%

820Ω
4 Abu-abu Merah Coklat Emas x100 7,800 x1K 0,814
±5%

680Ω
5 Biru Abu-abu Coklat Emas x100 6,900 x1K 0,665
±5%

2. Pengukuran Tegangan
Tabel 4.5 Hasil pengujian pengukuran tegangan

Multimeter Analog Multimeter Digital


Tegangan
Tegangan Tegangan
(Volt) Penunjukkan Skala Penuh Range (X..) Range (Auto)
(V) (V)
3,2 10 10 3,2
4 50 50 4
3 0 250 250 0 1 3,07
0 250 1000 0
6,4 10 10 6,4
7 50 50 7
6 0 250 250 0 1 6,08
0 250 1000 0
8 10 10 8
8,2 50 50 8,2
7.5 0 250 250 0 1 7,61
0 250 1000 0
9,4 10 10 9,4
2 10 50 10
9 0 250 250 0 1 9,1
0 250 1000 0
3. Pengukuran Efek Beban pada Voltmeter
Pengujian pada rangkaian seri
Rangkaian yang akan diuji adalah sebagai berikut.

Tabel 4.6 Hasil pengujian efek pembebanan voltmeter


Pengukuran dan Perhitungan
Tegangan
No Resistor Voltmeter Digital Voltmeter Analog
(Volt)
R1 R2 Perhitungan Praktek Perhitungan Praktek
150 150 4,50 4,6 4,50 4,567
150 680 7,37 7,8 7,37 7,48
1 9
680 1200 5,74 6,1 5,74 5,828
1200 150 1,00 1,2 1,00 1,012
150 150 6,00 6,3 6,00 6,006
150 680 9,83 9,9 9,83 9,87
2 12
680 1200 7,66 8,2 7,66 7,79
1200 150 1,33 1,6 1,33 1,355

Rumus :
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setalah menyelesaikan praktek kerja ini, dimana kegiatannya adalah
pembuatan alat praktikum pengukuran listrik, ada beberapa kesimpulan yang
ingin penulis sampaikan.
1. Setelah melakukan pengujian alat praktikum tersebut, alhamdulillah
semua alat bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya sehingga dapat
dipergunakan untuk kerperluan praktikum pengukran listrik.
2. Dalam suatu percangan suatu alat, diperlukan sebuah konsep yang matang
sehingga memudahkan dalam pembuatan alat tersebut.
3. Kerja team sangat diperlukan dalam sebuah project pembuatan alat,
sehingga bisa saling kerja sama dan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.

5.2 Saran
Dalam prakteknya kegiatan praktikum pengukuran listrik sebaiknya
diperhatikan hal-hal berikut.
1. Utamakan keselamatan dengan mengetahui bahaya yang akan timbul saat
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan listrik.
2. Apabila ada komponen yang mengeluarkan panas tidak normal segera
memutus sambungan listrrik.
3. Setiap pergantian rangkaian yang dipraktekan dalam praktikum
sebaikannya mematikan MCB terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Jendela Den Ngabei. 2012 Pengukuran Listrik.


http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/01/pengukuran-listrik.html
(diakses 2 November 2020).
Kho, Dickson. 2012. Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi Penentu
Kinerjanya, https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-spesifikasi-
penentu-kinerjanya/ (diakses 2 November 2020).
Rasyid, Abdurrahman. 2020. Pengertian dan Fungsi Ampere Meter.
https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-
amperemeter.html (diakses 3 November 2020)
Rasyid, Abdurrahman. 2020. Pengertian dan Fungsi Volt Meter.
https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-voltmeter.html
(diakses 3 November 2020).
Rasyid, Abdurrahman. 2020. Pengertian dan Fungsi Ohm Meter,.
https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-ohmmeter.html
(diakses 3 November 2020)
Teknisi. 2020. Jenis Alat Ukur Listrik dan Fungsinya,.
https://panduanteknisi.com/alat-ukur-listrik.html (diakses 3 November 2020).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai