Oleh :
Irfan Ramadhan K. / 18032010065
Vera Faradillah / 18032010115
Paralel D
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada kami untuk dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Bisnis
dan Manajemen yang berjudul “Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru”,
sehingga dapat menyalurkan gagasan atau pemikiran yang kami miliki.
Kami berharap tugas ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang telah
ada maupun menjadi ilmu pengetahuan baru dalam kajian ilmu pengetahuan.
Kami juga berusaha membahas materi Pengantar Bisnis dan Manjaemen ini secara
rinci dan terstruktur dengan bahasa yang lugas sehingga mempermudah pembaca
untuk memahami makalah ini.
Kami dengan setia menanti kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca
untuk memperbaiki makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.2 Kewirausahaan............................................................................................ 3
2.2 Kepemilikan Bisnis..................................................................................... 8
2.3 Hal Yang Menjadi Pertimbangan Wirausahawan Sebelum Mengevaluasi
Bentuk Kepemilikan Usaha.............................................................................. 20
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 23
3.2 Saran........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang
yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari
peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan
berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang
dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara
bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan. (Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto
Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif
dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak
tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman
Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
(Richard Cantillon, 1973).
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah menerima resiko untuk
memulai dan menjalankan sebuah bisnis.
Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M. Scarborough
dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) adalah “An entrepreuneur is one who
creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of
achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the
necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
Jadi entrepreneurship atau kewirausahaan adalah merupakan proses
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan
tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan
menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
2.1.2 Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi
Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai
kursus bisnis.Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan
ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi
seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan
dari Kewirausahaan, sebagai berikut :
· Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
· Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
· Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan
di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
· Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
2.1.3 Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu :
· Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan baru dalam
ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan
misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak.
· Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak
barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
· Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesin
fotokopi, laser, power steering.
· Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional
menyediakan peluang kewirausahaan.
2.1.4 Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang
menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki
pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada
orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa
diri pada orang lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh
karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga
sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya,
lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
2.1.5 Bisnis Kecil
Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan kecil
adalah perusahaan yang memperkejakan kurang dari 500 orang dan mempunyai
tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut Small Business
Administration (SBA) Amerika Serikat “perusahaan kecil adalah perusahaan yang
dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan dalam bidang
operasinya”.
Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara perusahaan kecil
dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda. Perusahaan kecil adalah
dimiliki dan dikelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya, dan tidak
terlibat dalam praktik inovasi.Perusahaan wirausaha, sebaliknya, adalah
perusahaan dengan tujuan utamanya adalah keuntungan dan pertumbuhan serta
dapat dikategorikan sebagai praktik inovasi strategi.Perbedaan dasar keduannya
tidak terletak pada tipe produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pada pandangan
dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.
2.1.6 Perbedaan Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis sangat begitu mendasar.Pada
umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis
kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas.Selain itu, bisnis kecil sangat
bergantung pada lingkungan pasar.Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem
managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil.
Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan
bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.
Perbedaan antara kewiraswastaan dan bisnis kecil terletak pada visi dan misi
serta strategi untuk perkembangan usahanya. Pada wiraswasta adanya visi,misi
dan strategi dalam melanjutkan dan mengembangkan usahanya. Tetapi, dalam
bisnis kecil yang menjadi prioritas adalah tercapainya laba sebesar-besarnya.
2.1.7 UKM
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan usaha yang banyak di
lakukan banyak orang di indonesia. UKM mulai berkembang dengan pesat setelah
terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan pada tahun 1997 di Indonesia. Hal ini
berdampak banyaknya terjadi PHK oleh perusahaan-perusahaan besar.
Usaha Kecil Menengah merupakan kegiatan usaha yang di dirikan
berdasarkan dari inisiatif seseorang. Pengertian UKM atau Usaha Kecil
Menengah berdasarkan peraturan undang-undang Nomor 20 tahun 2007 tentang
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) :
1. Usaha mikro adalah usaha yang dimiliki perorangan atau badan usaha
perorangan yang beromset maksimal Rp. 300 juta.
2. Usaha kecil : Usaha produktif yang berdiri sendiri serta dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang tidak dimiliki oleh anak perusahaan,
cabang perusahaan, dikuasai atau menjadi bagian dari usaha menengah
maupun besar. Kriteria usaha kecil adalah usaha yang beraset Rp. 50 juta
s.d. Rp. 500 juta dan beromset Rp. 300 juta s.d. Rp.2,5 miliar.
3. Usaha menengah : usaha produkti yang dimiliki perorangan dan tidak di
miliki oleh anak perusahaan atau cabang perusahaan yang di miliki oleh
usaha kecil dan besar. Kriteria usaha kecil beraset Rp 500 juta s.d. Rp.10
miliar dan beromset > Rp.2,5 miliar s.d. Rp. 50 miliar.
Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan, Usaha kecil
menengah merupakan kelompok industri modern, tradisional, kerajinan yang
memiliki aset dan modal di bawah Rp. 70 juta. Dengan resiko usaha tenaga kerja
di bawah Rp. 625.000 dan usaha di miliki oleh warga negara Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik usaha menegah di bagi menjadi kedalam beberapa
usaha yaitu :
Rumah tangga yang memiliki tenaga kerja sekitar 1 s.d. 5 orang
Kecil menengah memiliki tenaga kerja sekitar 6 s.d. 19 orang
Menengah memiliki tenaga kerja sekitar 20 s.d. 29 orang
Besar memiliki tenaga kerja sekitar memiliki tenaga kerja lebih dari 100
tenaga kerja
Undang-undang dan peraturan tentang UKM antara lain :
UU No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil.
PP No. 44 tahun 1997 tentang kemitraan di cadangkan.
PP No. 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil.
Inpres No. 127 tahun 2001 tentang jenis usaha untuk usaha kecil.
Permenneg BUMN per-05/MBU/2007 : program kemitraanbanda usaha
milik negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.
Undang-undang No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah.
Berdasarkan dari perkembangannya, UKM di Indonesia dapat di bagi
menjadi 4 (empat) kriteria yaitu :
1. Livelihood Activities : Usaha Kecil Menengah yang di gunakan untuk
mencari nafkah dan lebih di kenal sebagai sektor informal. Contoh :
pedagang kaki lima
2. Micro Enterprise : Usaha Kecil Menengah yang dilakukan dengan menjadi
pengerajin namun belum memiliki sifat kewirausahaan.
3. Small Dyanamic Enterprise : Usaha kecil Menengah yang telah memiliki
jiwa kewirausahaan dan dapat menerima pekerjaan sub kontrak maupun
ekspor.
4. Moving Enterprise : Usaha Kecil menengah yang sudah memiliki jiwa
kewirausahaan dan dapat berubah menjadi usaha besar.
b) Mengelola Perusahaan
Pemerintahan Perusahaan ( Corporate Governance )
Yaitu peranan para badan pengendali dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Para badan pengendali ini terdiri atas :
1. Pemegang Saham ( Stockholders / Shareholders ), yaitu pemilik
perusahaan yang sesungguhnya / investor yang membeli saham kepemilikan.
Perusahaan menjual saham kepada para investor yang kemudian menjadi
pemegang saham. Laba didistribusikan ke para pemegang saham dalam bentuk
dividen. Ada dua bentuk saham, yaitu :
Saham Preferen, yaitu saham yang menjamin dividen tetap bagi
pemegangnya dan memiliki prioritas klaim atas kekayaan perusahaan tetapi
tidak memiliki hak memberikan suara dalam perusahaan.
Saham Biasa ( Common Stock ), yaitu saham yang menjamin adanya hak
memberikan suara ( voting ) pada perusahaan tetapi memiliki klaim terakhir
atas kekayaan perusahaan.
2. Dewan Direksi, yaitu suatu kelompok individu yang dipilih oleh para
pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan. Mereka secara legal
bertanggung jawab atas segala tindakan perusahaan. Mulai dari laporan tahunan
kepada para pemegang saham, penetapan kebijakan atas dividen, pengeluaran
utama, serta gaji dan tunjangan para eksekutif.
3. Officer Perusahaan, yaitu manajer puncak yang dipekerjakan oleh dewan
direksi untuk menjalankan perusahaan sehari-hari. Biasanya dikepalai oleh Chief
Executive Officer ( CEO ), yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan kinerja
perusahaan. Officer lain biasanya meliputi seorang presiden, yang berwenang
terhadap manajemen intern, dan wakil presiden yang mengatur bermacam-macam
bidang fungsional seperti pemasaran atau operasional.1
c) Persoalan Khusus dalam Kepemilikan Perusahaan
Usaha Patungan dan Aliansi Strategis
Aliansi Strategis adalah dimana dua atau lebih organisasi bekerja sama
dalam proyek demi keuntungan timbal balik. Dan apabila para sekutu berbagi
kepemilikan ( patungan ) perusahaan, hal itu disebut Usaha Patungan ( Joint
Venture ).
Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
Biasanya disebut ESOP ( Employee Stock Ownership Plan ). Dalam hal
ini, karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam
jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang yang didirikan atas nama
para karyawan.
Kepemilikan Institusional
Yaitu investor besar, seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang
membeli saham perusahaan dalam jumlah besar.
Merger dan Akuisisi ( M & A )
Merger terjadi apabila dua perusahaan bergabung untuk menciptakan
perusahaan baru. Biasanya dua perusahaan ini mempunyai ukuran yang sama,
meskipun salah satu perusahaan memiliki kontrol lebih besar. Sedangkan Akuisisi
terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan lain sepenuhnya dan
membentuk perusahaan baru. Keduanya memungkinkan perusahaan
meningkatkan lini produk, memperluas operasi, go internasional, dan
menciptakan perusahaan baru.
Divestur dan Spin-Off
Divestur adalah strategi dimana suatu perusahaan menjual atau lebih unit
bisnisnya. Biasanya dikarenakan perusahaan tersebut perlu lebih berfokus pada
bisnis intinya, lalu kemudian menjual bisnis-bisnis yang tidak terkait dan/atau
kurang bagus kinerjanya. Dan apabila perusahaan dapat menjual sebagian dadri
dirinya sebagai modal, strategi ini dikenal sebagai Spin-Off. Spin-Off berarti juga
1
bahwa sebuah perusahaan memutuskan bahwa satu atau lebih unit bisnisnya
sebenarnya dapat bernilai lebih besar apabila dijadikan perusahaan terpisah.
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang
yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya.
Bentuk-bentuk kepemilikan usaha :Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Terbatas Negara
(Persero), Perusahaan Daerah (PD), Perusahaan Negara Jawatan (Perjan),
Perusahaan Negara Umum (Perum), Koperasi dan Yayasan.
Hal yang menjadi pertimbangan wirausahawan sebelum mengevaluasi
bentuk kepemilikan usaha yaitu Pertimbangan Pajak, Kemampuan Menyelesaikan
Kewajiban, Kebutuhan Modal Awal dan Masa Depan, Pengendalian, Kemampuan
Manajerial, Tujuan Bisnis, Rencana Suksesi Manajemen dan Biaya Pembentukan.
Peran pemerintah dalam pengembangan wirausaha antara lain Membuat
aturan yang mendukung dunia usaha, Kebijakan insentif pajak, Bantuan keuangan
langsung, Bantuan non-keuangan.
Peran wirausaha dalam perekonomian yaitu Menggerakan kegiatan
ekonomi, Mendorong pertumbuhan ekonomi, Menciptakan lapangan pekerjaan,
Mendorong inovasi produk baru dan Meningkatkan produktivitas.
3.2 Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui peranan
kewirausahaan kaitannya dengan perekonomian. Kegiatan wirausaha haruslah
didukung oleh pemerintah melalui regulasi maupun bantuan langsung.
DAFTAR PUSTAKA
https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/11/peran-pemerintah-dalam-pe-
ngembangan-entrepreneur/
http://coretanyeni.blogspot.com/2013/02/peran-kewirausahaan-dalam-perekono-
mian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=780:tugas-
kewirausahaan-bentuk-bentuk-kepemilikan-bisnis&catid=44:dasar-dasar-kewira-
usahaan&Itemid=69
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/