Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PENGANTAR BISNIS DAN MANAJEMEN

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS


BARU

Oleh :
Irfan Ramadhan K. / 18032010065
Vera Faradillah / 18032010115
Paralel D

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kemampuan kepada kami untuk dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Bisnis
dan Manajemen yang berjudul “Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru”,
sehingga dapat menyalurkan gagasan atau pemikiran yang kami miliki.
Kami berharap tugas ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang telah
ada maupun menjadi ilmu pengetahuan baru dalam kajian ilmu pengetahuan.
Kami juga berusaha membahas materi Pengantar Bisnis dan Manjaemen ini secara
rinci dan terstruktur dengan bahasa yang lugas sehingga mempermudah pembaca
untuk memahami makalah ini.
Kami dengan setia menanti kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca
untuk memperbaiki makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 27 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.2 Kewirausahaan............................................................................................ 3
2.2 Kepemilikan Bisnis..................................................................................... 8
2.3 Hal Yang Menjadi Pertimbangan  Wirausahawan Sebelum Mengevaluasi
Bentuk Kepemilikan Usaha.............................................................................. 20
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 23
3.2 Saran........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Keberadaaan wirausaha
merupakan faktor yang mendorong kemajuan ekonomi.
Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan untuk
menciptakan iklim bisnis yang mampu menopang perekonomian.
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk
meluncurkan usahanya, salah satu dari beberapa masalah awal
yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering
kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu
dan usaha untuk mengevaluasi dampak dari berbagai jenis
bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka
hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan
berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk bentuk yang paling
banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu bentuk
kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah
keputusan yang memiliki pengaruh jangka panjang bagi seorang
wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan tersebut
dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi
bentuk kepemilikan yang lain dapat menjadi hal yang
meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal.
Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah
satu bentuk kepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu
berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para
pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak
dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk kepemilikan yang
“terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang
wirausahawan mungkin samasekali tidak sesuai untuk
wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan yang “benar”
berarti para wirausahawan harus memahami berbagai
karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh
karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi
personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan
dapat membuat keputusan yang bijak mengenai suatu
kepemilikan. Makalah ini membahas tentang kewirausahaan dan
kepemilikan usaha yang erat kaitannya dengan perekonomian
secara nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kewirausahaan?
2. Apa yang dimaksud kepemilikan bisnis?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui tentang kepemilikan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang
yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari
peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan
berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang
dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara
bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli :
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan. (Zimmerer, 1996).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto
Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif
dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak
tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman
Spemahamidjaja, 1977).
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
(Richard Cantillon, 1973).
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah menerima resiko untuk
memulai dan menjalankan sebuah bisnis.
Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M. Scarborough
dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) adalah “An entrepreuneur is one who
creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of
achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the
necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.
Jadi entrepreneurship atau kewirausahaan adalah merupakan proses
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan
tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan
menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
2.1.2 Tujuan Kewirausahaan 
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi
Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai
kursus bisnis.Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan
ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi
seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan
dari Kewirausahaan, sebagai berikut :
·        Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
·        Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
·        Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan
di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
·        Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
2.1.3 Manfaat Kewirausahaan 
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu : 
·        Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan baru dalam
ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan
misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak.
·        Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak
barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
·        Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesin
fotokopi, laser, power steering.
·        Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional 
menyediakan peluang kewirausahaan.
2.1.4 Keberhasilan Kewirausahaan 
a.  Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang
menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki
pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada
orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa
diri pada orang lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh
karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga
sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya,
lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
2.1.5 Bisnis Kecil
Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan kecil
adalah perusahaan yang memperkejakan kurang dari 500 orang dan mempunyai
tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut Small Business
Administration (SBA) Amerika Serikat “perusahaan kecil adalah perusahaan yang
dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan dalam bidang
operasinya”.
Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara perusahaan kecil
dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda. Perusahaan kecil adalah
dimiliki dan dikelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya, dan tidak
terlibat dalam praktik inovasi.Perusahaan wirausaha, sebaliknya, adalah
perusahaan dengan tujuan utamanya adalah keuntungan dan pertumbuhan serta
dapat dikategorikan sebagai praktik inovasi strategi.Perbedaan dasar keduannya
tidak terletak pada tipe produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pada pandangan
dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.
2.1.6 Perbedaan Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis sangat begitu mendasar.Pada
umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas, sedangkan bisnis
kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas.Selain itu, bisnis kecil sangat
bergantung pada lingkungan pasar.Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem
managerial kewirausahawan lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil.
Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari suatu produknya, sedangkan
bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan didapatkan.
Perbedaan antara kewiraswastaan dan bisnis kecil terletak pada visi dan misi
serta strategi untuk perkembangan usahanya. Pada wiraswasta adanya visi,misi
dan strategi dalam melanjutkan dan mengembangkan usahanya. Tetapi, dalam
bisnis kecil yang menjadi prioritas adalah tercapainya laba sebesar-besarnya.
2.1.7 UKM
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan usaha yang banyak di
lakukan banyak orang di indonesia. UKM mulai berkembang dengan pesat setelah
terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan pada tahun 1997 di Indonesia. Hal ini
berdampak banyaknya terjadi PHK oleh perusahaan-perusahaan besar.
Usaha Kecil Menengah merupakan kegiatan usaha yang di dirikan
berdasarkan dari inisiatif seseorang. Pengertian UKM atau Usaha Kecil
Menengah berdasarkan peraturan undang-undang Nomor 20 tahun 2007 tentang
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) :
1. Usaha mikro adalah usaha yang dimiliki perorangan atau badan usaha
perorangan yang beromset maksimal Rp. 300 juta.
2. Usaha kecil : Usaha produktif yang berdiri sendiri serta dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang tidak dimiliki oleh anak perusahaan,
cabang perusahaan, dikuasai atau menjadi bagian dari usaha menengah
maupun besar. Kriteria usaha kecil adalah usaha yang beraset Rp. 50 juta
s.d. Rp. 500 juta dan beromset Rp. 300 juta s.d. Rp.2,5 miliar.
3. Usaha menengah : usaha produkti yang dimiliki perorangan dan tidak di
miliki oleh anak perusahaan atau cabang perusahaan yang di miliki oleh
usaha kecil dan besar. Kriteria usaha kecil beraset Rp 500 juta s.d. Rp.10
miliar dan beromset > Rp.2,5 miliar s.d. Rp. 50 miliar.
Menurut Departemen Perindustrian dan perdagangan, Usaha kecil
menengah merupakan kelompok industri modern, tradisional, kerajinan yang
memiliki aset dan modal di bawah Rp. 70 juta. Dengan resiko usaha tenaga kerja
di bawah Rp. 625.000 dan usaha di miliki oleh warga negara Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik usaha menegah di bagi menjadi kedalam beberapa
usaha yaitu :
 Rumah tangga yang memiliki tenaga kerja sekitar 1 s.d. 5 orang
 Kecil menengah memiliki tenaga kerja sekitar 6 s.d. 19 orang
 Menengah memiliki tenaga kerja sekitar 20 s.d. 29 orang
 Besar memiliki tenaga kerja sekitar memiliki tenaga kerja lebih dari 100
tenaga kerja
Undang-undang dan peraturan tentang UKM antara lain :
 UU No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil.
 PP No. 44 tahun 1997 tentang kemitraan di cadangkan.
 PP No. 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil.
 Inpres No. 127 tahun 2001 tentang jenis usaha untuk usaha kecil.
 Permenneg BUMN per-05/MBU/2007 : program kemitraanbanda usaha
milik negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.
 Undang-undang No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah.
Berdasarkan dari perkembangannya, UKM di Indonesia dapat di bagi
menjadi 4 (empat) kriteria yaitu :
1. Livelihood Activities : Usaha Kecil Menengah yang di gunakan untuk
mencari nafkah dan lebih di kenal sebagai sektor informal. Contoh :
pedagang kaki lima
2. Micro Enterprise : Usaha Kecil Menengah yang dilakukan dengan menjadi
pengerajin namun belum memiliki sifat kewirausahaan.
3. Small Dyanamic Enterprise : Usaha kecil Menengah yang telah memiliki
jiwa kewirausahaan dan dapat menerima pekerjaan sub kontrak maupun
ekspor.
4. Moving Enterprise : Usaha Kecil menengah yang sudah memiliki jiwa
kewirausahaan dan dapat berubah menjadi usaha besar.

2.2 Kepemilikan Bisnis


Bentuk usaha atau bentuk pemilikan perusahaan ada yang berbentuk badan
hukum dan tidak berbadan hukum. Yang dimaksud dengan berbadan hukum yaitu
badan usaha yang mempunyai kekayaan sendiri, terpisah dari harta kekayaan para
pendirinya. Para anggota tidak bertanggung jawab dengan harta kekayaannya
diluar yang tersebut dalam saham yang dimilikinya.
2.2.1 Perusahaan Perseorangan
1)    Pengertian
Perusahaan perseorangan yaitu badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
seseorang secara pribadi yang bertanggung jawab penuh atas semua resiko dan
aktivitas yang dijalankan perusahaan. Perusahaan perseorangan lebih mudah
didirikan karena tidak perlu izin usaha, tidak perlu berbadan hukum, dan
modalnya tidak besar.

2)      Ciri-ciri perusahaan perseorangan :


-        Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan.
-        Tanggung jawab tidak terbatas dan bias melibatkanharta pribadi.
-        Tidak ada pajak, yang ada adalah retribusi.
-        Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.
-        Keuntungan yang kecil terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar.
-        Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.
-        Sewaktu-waktu dapat dipindahtangankan.
3)      Keuntungan perusahaan perseorangan :
-        Seluruh laba menjadi miliknya
Bentuk perusahaan perseorangan ini memungkinkan pemilik menerima
100% laba yang dihasilkan perusahaan.
-        Kepuasan pribadi
Prinsip satu pemimpin merupakan alasan yang paling baik untuk mengambil
keputusan dalam pendirian usaha perseorangan. Jika berhasil insentif yang
diterima akan lebih besar sehingga pemilik akan merasa puas.
-        Kebebasan dan Fleksibilitas
Pemilik usaha perseorangan ini tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain
dalam mengambil keputusan. Pemilik juga sebagai pimpinan dapat
mengambil keputusan dengan cepat dalam kesempatan yang pendek.
-        Lebih mudah memperoleh kredit
Tanggung jawabnya tidak terbatas pada modal usaha saja, tetapi juga
kekayaan pribadi dari pemilik, maka resiko kreditnya lebih kecil.
-        Sifat kerahasiaan
Dalam usaha perseorangan ini tidak perlu dibuat laporan keuangan. Dengan
demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.
4)      Kekurangan perusahaan perseorangan
-        Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Artinya aset pribadi tidak dapat dibedakan dengan aset perusahaan. Dan
juga kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang
perusahaan.
-        Sumber keuangan terbatas
Karena pemilik hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk
memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuannya.
-        Kesulitan dalam manajemen
Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian
kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya dipegang oleh seorang
pimpinan. Ini lebih sulit dibanding oleh beberapa orang.
-        Kelangsungan usaha kurang terjamin
Kematian pemilik, bangkrut, atau sebab lainnya dapat menyebabkan usaha
perseorangan ini berhenti kegiatannya.
-        Kurangnya kesempatan pada karyawan
Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan akan tetap menduduki
posisinya dalam jangka waktu yang relatif lama.
2.2.2 Persekutuan Umum
Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau
asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu
usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1.      Firma
1)      Pengertian
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam persekutuan firma
umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban tidak terbatas terhadap utang
perusahaan.
Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui akta resmi
dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses
selanjutnya harus sampai di berita Negara. Namun jika memilih akta di bawah
tangan proses tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak
terlibat.
2)      Ciri dan sifat firma
-        Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
-        Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
-        Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
-        Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
-        Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
-        Mudah memperoleh kredit usaha.
3)      Keuntungan Firma
-        Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang
berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih
sedikit berat karena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang akan
mendirikan firma.
-        Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat
menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal).
-        Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi
dan juga tidak terlalu banyak peraturan permerintah yang mengatur.
-        Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga
lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan
usaha.
4)      Kekurangan Firma
-        Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang
dimilikinya.
-        Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan
diri, maka akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
-        Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para
pihak yang terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga
dapat mengancam kemajuan usahanya.
-        Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti
tender dalam jumlah tertentu.

2.       Perseroan Komanditer (CV)


1)      Pengertian
Commanditaire Vennootschaap lebih sering disingkat dengan CV
merupakan suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda-beda di antara anggotanya. Persekutuan yang terdiri dari sekutu aktif
(anggota yang mengelola usaha dan melibatkan harta pribadinya ketika krisis
finansial) dan sekutu pasif (anggota yang menanamkan modal saja).
2)      Ciri dan sifat CV
-        Sulit untuk menarik modal yang telah disetor.
-        Modal besar karena didirikan banyak pihak.
-        Tidak berbadan hokum.
-        Mudah mendapatkan kredit pinjaman.
-        Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif tinggal menunggu keuntungan.
-        Relatif mudah untuk didirikan.
-        Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu.
3)      Keuntungan CV
-        Proses pendiriannya relatif mudah.
-        Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan
menegah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
-        Lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
mempercayainya.
-        Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli
dan dipercaya oleh sekutu lainnya.
-        CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada sekutu
Komanditer sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai
tanggung jawab tidak terbatas hanya sekutu komplementer.
-        Mudah memperoleh kredit.
4)      Kerugian CV
-        Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak
terbatas.
-        Sulit menarik kembali modal.
-        Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
2.2.3 Korporasi
1.      Perseroan Terbatas (PT)
1)      Pengertian
Perseroan Terbatas (PT/ Korporasi /Korporat) : perusahaan yang memiliki
badan hukum resmi yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dengan tanggung
jawab hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi dan anggota
pemegang saham terbatas pada saham yang dimilikinya.
2)      Ciri dan sifat PT :
-        Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
-        Modal dan ukuran perusahaan besar.
-        Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
-        Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
-        Kepemilikan mudah berpindah tangan.
-        Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
-         Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk
dividen.
-         Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
-         Sulit untuk membubarkan PT.
-         Pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden.
3)      Keuntungan PT:
-        Pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang
perusahaan.
-        Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkan
saham baru.
-        Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
-        Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena
pimpinan dapat diganti sewak tu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang
Saham.
-        Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada
pemilik atau pemegang saham.
-        Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan
lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan.
4)      Kekurangan PT:
-        Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang
saham akan dikenak an pajak.
-        Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus
dilaporkan kepada pemegang saham.
-        Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih
besar dari CV.
-        Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan
Pengambilalihan perseroan membutuhk an waktu dan biaya serta
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
-        Contoh PT : PT. PELNI, PT. PERTAMINA, PT. ASTRA, PT. PLN, PT.
ANGKASA PURA.
5)      Bentuk-bentuk PT :
-        PT terbuka : PT yang sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum dan sudah
di perjual belikan di pasar modal.
-        PT tertutup : PT yang sahamnya dimiliki hanya di beberapa kalangan
terbatas.
-        PT kosong : PT yang sudah tidak melakukan kegiatan dan akte pendirian.
Setiap tahun diadakan rapat umum pemegang saham yang berperan sebagai
perusahaan tertinggi dalam PT dan setiap tahun pemegang saham
memperoleh keuntungan yang di sebut dividen.
2.       Perseroan Terbatas Negara (Persero)
Persero merupakan Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang
kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian
atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham.
Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai
swasta. Badan usaha ditulis PT ( nama perusahaan) (PERSERO). Perusahaan ini
tidak memperoleh fasilitas negara.

2.2.4 Perusahaan Daerah (PD)


Perusahaan daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Daerah. Perusahaan daerah bertujuan mencari keuntungan yang
nantinya dapat dipakai untuk pembangunan daerah. Kekayaan perusahaan
dipisahkan dari kekayaan Negara untuk menghindari prakter usaha yang tidak
efisien.
2.2.5.Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan adalah bentuk badan usaha milik Negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat,
sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (kini menjadi PT.KAI).
2.2.6.Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum adalah perjan yang sudah dirubah dan dikelola oleh negara dengan
status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa
menjual sebagian Saham Perum tersebut kepada Masyarakat (go public) dan
statusnya diubah menjadi persero.
Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented.
Perum bertujuan mencari keuntungan tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan
masyarakat. Dalam instruksi presiden RI Nomor 17 tanggal 28 Desember tahun
1967 dinyatakan bahwa kegiatan usaha Perum terutama ditujukan untuk melayani
kepentingan umum baik kepentingan dibidang produksi, distribusi, maupun
konsumsi tanpa mengabaikan prinsip efisiensi. Walaupun seluruh modal perum
dimiliki oleh pemerintah, tidak menutup kemungkinan kepada pihak swasta untuk
menanamkan modalnya pada bidang yang sama.
2.2.7 Koperasi
1)      Pengertian
Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang
yang bertujuan mensejahterakan para anggotanya, walaupun dalam praktiknya
koperasi juga melayani kepentingan umum. Menurut undang-undang nomor 25
tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2)      Fungsi Koperasi
-        Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.
-        Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.
-        Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.
-        Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi.
3)      Peran dan Tugas Koperasi
-        Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia.
-        Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
-        Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
2.2.8 Yayasan
Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendirian yayasan untuk kegiatan sosial atau pelayanan
masyarakat. Misalnya memberikan pelayanan seperti kesehatan atau pendidikan
atau pemberdayaan masyarakat umum dan tidak mencari keuntungan. Modal
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang
diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-undang ini dilarang dialihkan atau
dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada pembina, pengurus,
pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap
yayasan.
2.2.9 Perusahaan
Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai entitas yang
terpisah dari pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang-hutangnya
sendiri ( tanggung jawab pemilik terbatas pada besarnya investasi mereka).
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :
 Menuntut dan dituntut
 Membeli, menahan, dan menjual properti miliknya
 Membuat dan menjual produk kepada konsumen
 Melakukan kejahatan dan diadili serta dihukum atas kejahatan tersebut
Keuntungan Perusahaan
1. Keuntungan terbesar dalam perusahaan adalah Tanggung jawab terbatas
( limited liability ), yaitu prinsip legal dimana tanggung jawab para investor
atas hutang-hutang perusahaannya terbatas hanya pada investasi pribadi
mereka di perusahaan.
2. Kontinuitas berdirinya perusahaan.
3. Kontinuitas manajerial oleh management profesional.
4. Pengadaan uang yang tidak terbatas, hal ini tergantung pada sehat tidaknya
tingkat perekonomian perusahaan.
Kerugian Perusahaan
1. Karena mudahnya perpindahan kepemilikan saham, hal ini menyulitkan
kehidupan para manajernya.
2. Biaya awal ( start-up cost ). Karena dalam pendiriannya, perusahaan diatur
secara ketat dan harus memenuhi persyaratan legal yang sangat rumit dari
negara bagian tempat akta pendirian perusahaan dikeluarkan.
3. Kerugian terbesar sebuah perusahaan adalah Pajak Ganda, dimana pajak
dikenakan pada laba pendapatan perusahaan dan laba pendapatan para
investor.
a) Jenis Perusahaan
Berikut jenis-jenis perusahaan beserta ciri dan contohnya :
Jenis Ciri Contoh
Tertutup (Closely Held Saham dimiliki hanya Blue Cross / Blue
Corporation) / oleh sedikit orang. Shield, Mastercard,
Pribadi (Private Corporation) Dikenai pajak Primestar
perusahaan.
Terbuka (Publicly Held Saham dimiliki banyak Dell Computer,
Corporation) / investor. Starbucks, Texas
Publik (Public Corporation) Dikenai pajak Instrument
perusahaan.
S Corporation Dikelola seperti Minglewood
perusahaan tertutup. Associates, Entech Pest
Terkena peraturan Systems, Frontier Bank
tambahan.
Dikenai pajak
persekutuan.
Limited Liability Dikelola seperti Pacific Northwest
Corporation (LLC) perusahaan terbuka. Associates, Global
Terkena peraturan Ground Support, Ritz
tambahan. Carlton
Dikenai pajak
persekutuan.
Profesional Dikelola seperti Norman Hui, DDS &
persekutuan. Associates, B & H
Dikenai pajak Engineering, Anderson,
persekutuan. McCoy & Orta
Tanggung jawab bisnis
yang terbatas.
Tanggung jawab
profesional yang tidak
terbatas.
Multinasional/Transnasional Melintas batas-batas Toyota, Nestle, General
nasional. Electric
Terkena pertaturan
dalam berbagai negara
yang berbeda.

b) Mengelola Perusahaan
Pemerintahan Perusahaan ( Corporate Governance )
Yaitu peranan para badan pengendali dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Para badan pengendali ini terdiri atas :
1. Pemegang Saham ( Stockholders / Shareholders ), yaitu pemilik
perusahaan yang sesungguhnya / investor yang membeli saham kepemilikan.
Perusahaan menjual saham kepada para investor yang kemudian menjadi
pemegang saham. Laba didistribusikan ke para pemegang saham dalam bentuk
dividen. Ada dua bentuk saham, yaitu :
 Saham Preferen, yaitu saham yang menjamin dividen tetap bagi
pemegangnya dan memiliki prioritas klaim atas kekayaan perusahaan tetapi
tidak memiliki hak memberikan suara dalam perusahaan.
 Saham Biasa ( Common Stock ), yaitu saham yang menjamin adanya hak
memberikan suara ( voting ) pada perusahaan tetapi memiliki klaim terakhir
atas kekayaan perusahaan.
2. Dewan Direksi, yaitu suatu kelompok individu yang dipilih oleh para
pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan. Mereka secara legal
bertanggung jawab atas segala tindakan perusahaan. Mulai dari laporan tahunan
kepada para pemegang saham, penetapan kebijakan atas dividen, pengeluaran
utama, serta gaji dan tunjangan para eksekutif.
3. Officer Perusahaan, yaitu manajer puncak yang dipekerjakan oleh dewan
direksi untuk menjalankan perusahaan sehari-hari. Biasanya dikepalai oleh Chief
Executive Officer ( CEO ), yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan kinerja
perusahaan. Officer lain biasanya meliputi seorang presiden, yang berwenang
terhadap manajemen intern, dan wakil presiden yang mengatur bermacam-macam
bidang fungsional seperti pemasaran atau operasional.1
c) Persoalan Khusus dalam Kepemilikan Perusahaan
Usaha Patungan dan Aliansi Strategis
Aliansi Strategis adalah dimana dua atau lebih organisasi bekerja sama
dalam proyek demi keuntungan timbal balik. Dan apabila para sekutu berbagi
kepemilikan ( patungan ) perusahaan, hal itu disebut Usaha Patungan ( Joint
Venture ).
Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
Biasanya disebut ESOP ( Employee Stock Ownership Plan ). Dalam hal
ini, karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam
jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang yang didirikan atas nama
para karyawan.
Kepemilikan Institusional
Yaitu investor besar, seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang
membeli saham perusahaan dalam jumlah besar.
Merger dan Akuisisi ( M & A )
Merger terjadi apabila dua perusahaan bergabung untuk menciptakan
perusahaan baru. Biasanya dua perusahaan ini mempunyai ukuran yang sama,
meskipun salah satu perusahaan memiliki kontrol lebih besar. Sedangkan Akuisisi
terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan lain sepenuhnya dan
membentuk perusahaan baru. Keduanya memungkinkan perusahaan
meningkatkan lini produk, memperluas operasi, go internasional, dan
menciptakan perusahaan baru.
Divestur dan Spin-Off
Divestur adalah strategi dimana suatu perusahaan menjual atau lebih unit
bisnisnya. Biasanya dikarenakan perusahaan tersebut perlu lebih berfokus pada
bisnis intinya, lalu kemudian menjual bisnis-bisnis yang tidak terkait dan/atau
kurang bagus kinerjanya. Dan apabila perusahaan dapat menjual sebagian dadri
dirinya sebagai modal, strategi ini dikenal sebagai Spin-Off. Spin-Off berarti juga

1
bahwa sebuah perusahaan memutuskan bahwa satu atau lebih unit bisnisnya
sebenarnya dapat bernilai lebih besar apabila dijadikan perusahaan terpisah.

2.3 Hal Yang Menjadi Pertimbangan  Wirausahawan Sebelum


Mengevaluasi Bentuk Kepemilikan Usaha
Beberapa persoalan terpenting yang harus dipirkan oleh para wirausahawan
sebelum mereka mengevaluasi berbagai bentuk kepemilikan :
a. Pertimbangan Pajak
Jumlah laba bersih yang menurut perkiraan wirausahawan akan dihasilkan
olah usahanya dan tagihan pajak yang harus dibayar oleh sipemilik tersebut
merupakan faktor-faktor yang penting ketika memilih bentuk kepemilikan. Tarif
pajak bertingkat yang berlaku untuk setiap bentuk kepemilikan, perubahan yang
terus-menerus dari pihak pemerintah atas undang-undang perpajakan, dan
fluktuasi laba perusahaan dari tahun ke tahun akan membuat beberapa bentuk
kepemilikan lebih menarik dari bentuk lainnya.
b. Kemampuan Menyelesaikan Kewajiban
Bentuk-bentuk kepemilikan tertentu memberkan perlindungan lebih tinggi
terhadap kewajiban pribadi sehubungan dengan masalah keuangan, produk cacat,
dan masalah-masalah lain. Wirausahawan harus memutuskan sejauh mana
kesediaan mereka untuk bertanggung jawab secara pribadi terhadap kewajiban
keuangan perusahaan.
c. Kebutuhan Modal Awal dan Masa Depan
Setiap bentuk kepemilikan memiliki kemampuan yang berbeda dalam
mendapatkan modal pendirian perusahaan. Bentuk mana yang lebih unggul,
semua itu bergantung pada banyaknya modal yang diperlukan oleh wirausahawan
dan tempat ia merencanakan untuk memperolehnya. Selain itu, sejalan dengan
perkembangan usaha, akan berkembang pula kebutuhan akan modal, dan beberapa
bentuk kepemilkan akan mempermudah usaha tersebut daripada bentuk
kepemilikan lainnya.
d. Pengendalian
Dengan memilih bentuk kepemilikan tertentu, wirausahawan secara
otomatis melepaskan beberapa wewenang untuk mengendalikan perusahannya.
Wirausahawan harus memutuskan sejak awal, seberapa banyak wewenang yang
rela ia lepaskan kepada orang lain untuk mendapatkan bantuan dari orang lain
dalam mengembangkan usaha yang sukses.
e. Kemampuan Manajerial
Para wirausahawan harus menilai berbagai keahlian dan kemampuan
mereka untuk mengelola suatu usaha secara efektif. Jika mereka kurang mampu
atau kurang berpengalaman dalam beberapa bidang yang penting, mereka harus
memilih suatu bentuk kepemilikan yang memungkinkan mereka memasukkan
pemilik yang lain yang dapat memberikan berbagai keahlian yang dibutuhkan
demi suksesnya perusahaan itu.
f. Tujuan Bisnis
Seberapa besar dan seberapa menguntungkan bisnis yang direncanakan oleh
wirausahawan akan memengaruhi bentuk kepemilikan sejalan dengan
pertumbuhannya, tetapi pindah dari stu bentuk ke bentuk lain dapat sangat rumit
dan mahal.
g. Rencana Suksesi Manajemen
Sewaktu menentukan kepemilikan, pemilik perusahaan harus melihat ke
depan sampai ke suatu hari dimana mereka akan menyerahkan perusahaannya
pada generasi penerus atau pada seorang pembeli.
h. Biaya Pembentukan
Beberapa bentuk kepemilikan lebih mahal dan memerlukan lebih banyak
keterlibatan dalam pembentukannya. Untuk itu, wirausahawan harus
mempertimbangan manfaat dan biaya dari bentuk-bentuk kepemilikan yang
mereka pilih.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang
yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya.
Bentuk-bentuk kepemilikan usaha :Perusahaan Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Terbatas Negara
(Persero), Perusahaan Daerah (PD), Perusahaan Negara Jawatan (Perjan),
Perusahaan Negara Umum (Perum), Koperasi dan Yayasan.
Hal yang menjadi pertimbangan  wirausahawan sebelum mengevaluasi
bentuk kepemilikan usaha yaitu Pertimbangan Pajak, Kemampuan Menyelesaikan
Kewajiban, Kebutuhan Modal Awal dan Masa Depan, Pengendalian, Kemampuan
Manajerial, Tujuan Bisnis, Rencana Suksesi Manajemen dan Biaya Pembentukan.
Peran pemerintah dalam pengembangan wirausaha antara lain Membuat
aturan yang mendukung dunia usaha, Kebijakan insentif pajak, Bantuan keuangan
langsung, Bantuan non-keuangan.
Peran wirausaha dalam perekonomian yaitu Menggerakan kegiatan
ekonomi, Mendorong pertumbuhan ekonomi, Menciptakan lapangan pekerjaan,
Mendorong inovasi produk baru dan Meningkatkan produktivitas.

3.2    Saran
Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui peranan
kewirausahaan kaitannya dengan perekonomian. Kegiatan wirausaha haruslah
didukung oleh pemerintah melalui regulasi maupun bantuan langsung.

DAFTAR PUSTAKA

https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/11/peran-pemerintah-dalam-pe-
ngembangan-entrepreneur/ 
http://coretanyeni.blogspot.com/2013/02/peran-kewirausahaan-dalam-perekono-
mian.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan 
http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=780:tugas-
kewirausahaan-bentuk-bentuk-kepemilikan-bisnis&catid=44:dasar-dasar-kewira-
usahaan&Itemid=69 
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/ 

Anda mungkin juga menyukai