Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ASPEK MANAJEMEN

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis


Dosen Pengampu: Siti Kiftiyah, SE

Disusun oleh :
1. Hervant Hutama Putra ( 60118116 )
2. Bahrul Ulum ( 60218267 )
3. Sujarwo ( 60218277 )
4. Mahfudoh ( 60218284 )
5. Hamba Mu Stary ( 60218269 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SELAMAT SRI KAMPUS II BATANG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Aspek Manajemen” meskipun masih banyak kekurangan. Dan sholawat serta
salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW dan
semoga kita semua tergolong dalam umat-Nya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata kuliah
Studi Kelayakam Bisnis. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Siti Kiftiyah, SE selaku dosen pengampu mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis.
Dengan dibuatnya makalah ini kami pun menyadari bahwa didalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun lainnya.
Dengan adanya hal tersebut, kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah yang kami buat di masa yang akan datang dengan isi yang
lebih baik. Kritik dan saran yang diberikan akan sangat membantu kami untuk
terus memperbaiki makalah ini di kesempatan selanjutnya.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dengan mudah dipahami
oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan dan semoga makalah ini selalu bermanfaat.

Batang, 25 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata pengatar ................................................................................................... ii
Daftar isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4
A. Pengertian Aspek Manajemen ............................................................. 4
B. Aspek-Aspek Manajemen Dalam SKB................................................ 5
C. Proses Mengakhiri Pembangunan Proyek Bisnis................................. 16
D. Implikasi Pada SKB.............................................................................. 17
E. Pengertian Network Planning............................................................... 19
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 21
A. Kesimpulan .......................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diversifikasi usaha merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
usaha perusahaan. Keptusan untuk melakukan diversifikasi adalah keputusan
strategis perusahaan ynag didasarkan pada analisis cukup mendalam. Realisasi
diversifikasi usaha dimulai dan ditindaklanjuti dengan pembangunan proyej
bisnis dan diimplementasikan secara rutin. Oleh karena itu, sudah tentu
diperlukan manajemen yang andal untuk melaksanakannya. Proses
manajemen proyek bisnis akan berakhir sampai pada bisnis selesai dibangun,
selanjutnya akan digantikan oleh manajemen implementasi bisnis yang akan
bekerja secara rutin sampai berakhirnya bisnis.
Manajemen secara umum diartikan sebagai ‘pengaturan’, artinya
manajemen adalah sebuah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Jadi manajemen adalah bagaimana kita bisa menata dan mengatur sumber
daya agar suatu usaha dapat berjalan di koridor yang sesuai sebagaimana
mestinya demi tercapainya suatu tujuan. Hampir semua perusahaan memiliki
manajemen tersendiri yang diduduki oleh orang-orang yang berpengalaman
didalamnya. Karena manajemen dalam dunia usaha amatlah vital, maka suatu
usaha apalagi yang sedang di rintis tidak akan bisa berjalan teratur dan
konsisten tanpa adanya sebuah manajemen di dalamnya. Manajemen sendiri
harus mengiringi usaha tersebut karena hubungannya yang saling terikat dan
tidak bisa digugurkan salah satunya karena usah dan manajemen memang
harus dimulai secara bersamaan dan berdampingan.
Manajemen pun mulai memiliki banyak ragam, seperti manajemen
keuangan, manajemen pembangunan dan lain sebagainya. Dan di setiap lini
tersebut haruslah dipegang oleh profesional yang akan menjadi jaminan untuk
suksesnya sebuah usaha yang akan atau sedang dirintis yang terdiri dari
perorangan atau bisa juga organisasi-organisasi khusus. Karena manajemen
yang baik juga menjadi faktor dari berhasil tidaknya suatu usaha, maka suatu
usaha yang mengalami pailit (bangkrut) mencerminkan dari buruknya

1
manajemen di dalamnya pun sebaliknya. Dalam manajemen juga terdapat
aspek-aspek yang harus diketahui terlebih dalam manajemen pembangunan
proyek dan kaitannya dengan sumber daya manusia yang akan dibahas pada
bab selanjutnya.
Aspek manajemen dan organisasi merupakan hal yang tidak terpisahkan
dari beberapa aspek kajian. Dimana keberhasilan suatu kegiatan bisnis yang
telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh
peranan manajemen dalam penyampaian tujuan. Aspek manajemen bertujuan
untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat
direncanakan, dilaksanakan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak
atau sebaliknya tidak layak. Mengingat pentinya peranan aspek manajemen
dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan / bisnis yang dilakukan maka
perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha dengan melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Aspek Manajemen ?
B. Apa saja Aspek-Aspek Manajemen Dalam SKB ?
C. Bagaimana Proses Mengakhiri Pembangunan Proyek Bisnis ?
D. Bagaimana Implikasi Pada SKB ?
E. Apa Pengertian Network Planning ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Selain itu penulisan makalah ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian Aspek Manajemen.
2. Mengetahui tentenag Aspek-aspek Manajemen dalam SKB.
3. Mengetahui proses mengakhiri Pembangunan Proyek Bisnis.
4. Mengetahui implikasi pada SKB.
5. Mengetahui pengertian Network Planning.

2
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mahasiswa Prodi Manejemen dan Akuntansi pada khususnya dan
mahasiswa Universitas Selamat Sri Batang pada umumnya tentang “Aspek
Manajemen”
2. Bagi Fakultas
Agar makalah ini dapat menambah referensi dan pustaka di
Universitas Selamat Sri Batang.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Manajemen


Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan
dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya.
Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai
suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the
social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
dilaksanakan dan diawasi; sedangkan Haiman, manajemen yaitu fungsi
untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi
usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan; kemudian
menurut, Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan
dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan
manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya
suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen.
Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari : Pertama, Chaster
I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive,
bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown
Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Kemudian menururt,
Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari definisi di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya

4
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja,
pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu

B. Aspek-Aspek Manajemen Dalam SKB


1. Perencanaan
Dalam menyusun suatu perencanaan, hendaknya dikaji terlebih
dahulu dari beberapa sisi, seperti :
a. Pendekatan dalam Membuat Perencanaan
Proses pembuatan suatu rencana dapat dilakukan dengan beberapa
alternatif pendekatan diantara :
1) Pendekatan Atas – Bawah (Top – Down). Perencanaan ini
dilakukan oleh Pimpinan organisasi. Unit organisasi di bawahnya
hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan.
2) Pendekatan Bawah – Atas (Bottom – Up). Perencanaan ini
dilakukan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran
situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk mengenail
misi, tujuan, sasaran dan sumber daya yang dimiliki. Langkah
selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tigkat
bawahnya untuk menyusun perencanaan.
3) Pendekatan Campuran. Perencanaan ini Pemimpin memberikan
petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan
perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit
perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
4) Pendekatan Kelompok. Perencanaan ini dibuat oleh sekelompok
tenaga ahli dalam perusahaan semacam biro atau bagian khusus
seperti Biro Perencanaan.
b. Fungsi Perencanaan dan Rencana
1) Penerjemah Kebijakan Umum
2) Berupa Perkiraan Yang Bersifat Ramalan
3) Berfungsi Ekonomi
4) Memastikan Suatu Kegiatan

5
5) Alat Koordinasi
6) Alat / Sarana Pengawasan
c. Macam-macam Perencanaan
1) Sisi Jangka Waktu
a) Perencanaan Jangka Panjang. Perencanaan ini menjangkau
waktu sekitar 20-30 tahun ke depan. Negara kita menggunakan
waktu 25 tahun untuk setiap tahap perencanaan jangka
panjangnya.
b) Perencanaan Jangka Menengah. Biasanya akan menjangkau
waktu sekitar 3-5 tahun ke depan. Negara kita menggunakan
waktu 5 tahunan untuk setiap perencanaan jangka menengah
yang disebut Pembangunan Lima Tahun (PELITA).
c) Perencanaan Jangka Pendek. Perencanaan ini biasanya akan
menjangkau waktu paling lama satu tahun. Negara kita
menggunakan APBN dalam hal rencana belanja negara untuk
merealisasikan program-program tahunannya.
2) Sisi Tingkatan Manajemen
a) Perencanaan Strategis. Perencanaan ini lebih terfokus pada
bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah
dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam jangka panjang.
b) Perencanaan Operasional. Perencanaan ini berfungsi untuk
memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi
rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek. Strategi
ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas
sehingga konsisten bukan hanya dengan strategi utama yang
telah ditentukan, tetapu juga strategi di bidang fungsional
lainnya.
d. Program Kerja
Penyusunan suatu perencanaan jangka pendek dan penerapannya
dalam bentuk program kerja pelu memperhatikan anggarannya. Untuk
membuat program kerja yang baik, dapat digunakan beberapa teknik :

6
1) Teknik Gantt Chart dan Gant Milestone Chart
Langkah-langkah penyusunan Gantt Chart secara garis besar
adalah sebagai berikut :
a) Menentukan tingkat kerincian kegiatan yang akan dimasukkan
pada bagan.
b) Mengidentifikasi urutan logis dari kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c) Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian
masing-masing kegiatan.
d) Membuat konsep penjadwalan pada bagan.
e) Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan
terlibat dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan.
f) Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati
oleh semua orang yang terlibat.
g) Merevisi dan mengoreksi apabila dirasakan perlu.
Perihal Gantt Milestone Chart, penjadwalan dengan model ini
merupakan perbaikan dari Gantt Chart yaitu dengan penambahan
kejadian penting atau tonggak ukuran (milestone) dengan adanya :
Kegiatan Awal (menggunakan simbol segitiga), Kegiatan Antara
(menggunakan simbol bulat) dan Kegiatan Akhir (dengan simbol
kotak). Keuntungan nya adalah bahwa kegiatan yang bersifat kritis
dicoba diperlihatkan.
2) Teknik PERT dan NwP
Teknik PERT (Program Evaluation and Review Technique)
adalah teknik perencanaan yang dikembangkan oleh konsultan
Booz, Allen dan Hamilton pada tahun 1958. Teknik tiga dasar yang
penting, yaitu : perencanaan (penjadwalan kerja, penganggaran,
penggunaan tenaga kerja, pengorganisasian dan pengendaliannya.
Langkah-langkah : Pembuatan daftar kegiatan-kegiatan dan
penentuan urutan-urutan kegiatannya.
Teknik NwP (Network Planning) merupakan pengembangan
dari PERT. Kelebihannya ialah bahwa ia memasukkan unsur

7
keterangan kapan suatu kegiatan dimulai dan berakhir. Manfaat
dari teknik NwP :
a) Apabila terjadi kelambanan dalam suatu jalur yang kritis, akan
mengakibatkan terlambatnya seluruh kegiatan.
b) Dengan mempercepat jalur-jalur kegiatan tertentu yang kritis,
maka akan mempercepat selesainya proyek ini.
c) Upaya-upaya dapat ditingkatkan untuk mempercepat jalur kritis
ini, misalnya dengan penambahan tenaga kerja atau
pengoptimalan penggunaan peralatan.
3) Teknik PKT, PIP dan APP
Teknik PKT (Pola Kerja Terpadu) merupakan teknik
pemecahan masalah yang dilanjutkan dengan perencanaan kerja
yang komprehensif yang akan memberikan kepastian kegiatan dan
tanggung jawab, baik secara individual maupun kelompok dalam
pelaksanaan satu kegiatan.
Teknik PIP (Performance Improvement Planning) adalah
suatu teknik perencanaan guna menentukan strategi serta langkah-
langkah kegiatan yang terkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan melalui analisis atas kekuatan-keuatan pendorong dan
penghambat kinerja perusahaan.
Teknik APP (Analisis Persoalan Potensial) adalah suatu
teknik yang membantu dalam mengamankan suatu rencana atau
program yang telah disusun sedemikian rupa.
e. Anggaran
Anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi
seluruh kegiatan erusahaan untuk periode tertentu di masa yang akan
datang. Manfaat anggaran bagi perusahaan antara lain : membuktikkan
adanya perencanaan perusahaan yang terpadu, sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan perusahaan, alat koordinais kerja, alat
pengawasan kerja, dan sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.
Dalam perencanaan angaran ada empat macam sistem, yaitu :

8
1) Sistem Anggaran Tradisional merupakan sistem anggaran yang
disusun berdasarkan jenis pengeluarannya, terdiri dari :
a) Anggaran Produksi
b) Anggaran Bahan Baku
c) Anggaran Tenaga Kerja
d) Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP)
e) Anggaran Variabel
f) Anggaran Modal
g) Anggaran Piutang
h) Aggaran Kas
2) Sistem Anggaran Hasil Karya merupakan sistem anggaran yang
disusun berdasarkan sasaran yang ingin dicapai.
3) Sistem Anggaran PPBS (Planning Programming Budgenting
Systems) merupakan sistem anggaran yang biasanya diterapkan
pada perusahaan besar dan modern termasuk dalam APBN yang
dikelola pemerintah. Ada tiga komponen yang perlu
diperhitungkan :
a) Tujuan/sasaran yang harus dicapai
b) Kelangkaan/keterbatasan sumber daya
c) Cara/metode yang akan ditempuh
4) Sistem Anggaran ZBB (Zero Base Budgeting) merupakan sistem
penganggaran penegambangan dari PPBS yang mengacu kepada
pendekatan manajemen berdasarkan sasaran (MBO-Management
By Objective) karena dengan menggunakan sisitem PPBS, jika
akan terdapat sisa anggaran pada akhir tahun anggaran
mencerminkan suatu kegagalan dari pelaksanaan program sebab
tahun berikutnya anggaran harus dimulai dari nol.
2. Pengorganisasian
a. Langkah Pengorganisasian
1) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar
sesuai dengan misi dan visinya.

9
2) Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara
logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh
sekelompok orang.
3) Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang
logis dan efisien.
4) Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan
anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
5) Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan
efektivitas.
b. Asas Organisasi
Asas organisasi merupakan berbagai pedoman yang secara
maksimal hendaknya dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur
organisasi yang baik dan aktivitas organisai dapat berjalan dengan
lancar. Sembilan faktor asas organisasi :
1) Perumusan Tujuan Organisasi
2) Departemenisasi
3) Pembagian kerja
4) Koordinasi
5) Pelimpahan wewenang
6) Rentang kendali
7) Jenjang organisasi
8) Kesatuan perintah
9) fleksibelitas
c. Sruktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara bagian
dan posisi dalam perusahaan. Ada empat elemen dalam struktur, yaitu :
1) Spesialisasi aktivitas, mengacu pada spesifikkasi tugas-tugas
perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi dan
penyatuan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja.
2) Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan
organisasi untuk menuju kelayakdugaan aktivitasnya.

10
3) Koordinasi aktivitas, adala prosedur dalam memadukan fungsi sub
unit dalam organisasi.
4) Besar unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada
dalam suatu kelompok kerja.
Contoh bagan organisasi dapat dilihat berikut ini.

Direktur

Divisi Divisi Divisi Divisi Sumber


Produksi Pemasaran Keuangan Daya Manusia

Proyek A Proyek B Proyek C

d. Faktor penentu sruktur oganisasi


1) Strategi dan struktur organisasi, merupakan tindak lanjut dari visi,
misi dan tujuan perusahaan yang akan menentukan bagaimana jalur
wewenang dan saluran komunikasi diatur antara para manajer dan
bagian di bawahnya.
2) Teknologi sebagai penentu struktur yang digunakan organisasi
akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi.
3) Manusia sebagai penentu struktur, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas suatu organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi.
4) Ukuran dan struktur, organisasi yang lebih besar cenderung
memiliki spesialisasi aktivitas yang lebih luas dn prosedur yang
lebih formal.

11
e. Bentuk organisasi
1) Organisasi Garis merupakan bentuk yang paling sederhana. Cirinya
adalah:
a) Jumlah karyawan relatif sedikit
b) Organisasi relatif kecil
c) Karyawan saling mengenal secara akrab
d) Spesialisasi kerja masih relatif rendah
Contoh : Struktur Organisai Garis

Direktur

Manajer Manajer

Kepala Kepala Kepala Kepala


Bagian Bagian Bagian Bagian

Staf Staf Staf Staf

2) Organisasi fungsional, cirinya adalah bahwa setiap atasan


mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada setiap
bawahan yang ada sepanjang perintah itu masih ada hubungannya
dengan fungsi yang dimiliki atasan.
3) Organisasi Garis dan Staf, biasanya pimpinan mendelegasikan
wewenang kepada para staf sesuai dengan bidang masing-masing
untuk memberikan perintah atau instruksi kepada bawahan atas
nama pimpinan.

12
4) Organisasi Gabungan merupakan bentuk dari kombinasi struktur
organisasi dari bentuk organisasi garis dan staf, garis dan
fungsional, fungsional dan staf atau kombinasi dari ketiganya.
5) Organisasi Matriks diterapkan pada organisasi yang memiliki
pekerjaan relatif besar.
Contoh struktur organsasi matriks :

Direktur

Manajer Manajer Manajer


Produksi Keuangan Personalia

Pimpinan Staf Staf Staf


Proyek A Produksi Keuangan Personalia

Pimpinan Staf Staf Staf


Proyek B Produksi Keuangan Personalia

f. Prestasi Organisasi
Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat tergantung pada keberhasilan para manajernya.
Konsep yang disarankan oleh Peter Drucker menyatakan bahwa
prestasi menejer dapat diukur dalam bentuk dua konsep yaitu efisiensi
dan efektivitas. Efisiensi berarti melakukan kerja dengan benar, dan
efektivitas berarti melakukan pekerjaan yang benar. Manajer yang
efisein adalah yang menghasilkan output (keluaran) atau hasil yang
sebesar-besarnya denganinput (pekerja, bhaan dan waktu) yang
sekecil-kecilnya. Manajer yang efektif aalah manajer yang memilih
pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan.

13
3. Penggerakan (Actuating)
Aspek penggerakkan merupakan bagian dari manajemen,
hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun
manajemen implementasi bisnis kelas dapat berjalan baik, sehingga ia
dapat dinyatakan layak. Menyusun aar pergerakan ini dapat berjalan
dengan baik, hendaknya dikaji dari beberapa sisi :
a. Fungsi Pergerakan
1) Mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi pengikut
2) Melakukan daya tolak pada seseorang.
3) Membuat seseorang suka mengerjakan tugas dengan lebih baik.
4) Mendapatakan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab
seseorang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat.
b. Kepimpinan
Kepemimpinan artinya suatu proses mengenai pengarahan dan
usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan
anggota kelompok.
1) Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan
mereka menerima pengarahan dari pemimpin, maka para anggota
kelompok membantu menentukan status pemimpin dan
memungkinkan terjadinya proses kepemimpinannya.
2) Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas
kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin.
3) Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada
pemimpin tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
Artinya pemimpin tidak hanya dapat menyatakan apa yang harus
dikerjakan bawahan akan tetapi juga mempengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintah tersebut.

Menurut Chapman yang dikutip Dale Timpe, lima landasan


kepemimpinan yang kokoh adalah : Cara Berkomunikasi, Pemberian
Motivasi, Kemampuan Memimpin, Pengambilan Keputusan dan
Kekuasaan yang Positif.

14
Menurut Rodger D Collons, ciri-ciri pemimpin adalah :
Kelancaran berbahasam Kemampuan untuk memecahkan masalah,
Kesadaran akan kebutuhan, Keluwesan, Kecerdasa, Kesediaan
menerima tanggung jawab, Keterampilan sosial dan Kesadaran akan
diri dan lingkungan.
Untuk menjalankan perannya, seorang pemimpin harus
mempunyai sarana : kewenangan formal, pengetahuan dan pengalaman
yang dapat ditambah, ganjaran dan hukuman untuk karyawan
bawahannya, komunikasi dengan bawahannya, dan perintah untuk
bawahannya.
4. Pengendalian
Pengendalian hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban
apakan dari sisi ini rencana manajemen untuk pembangunan maupun
mengimplementasian bisnis dinyatakan layak atau sebaliknya. Fungsi
pokok pengendalian :
a. Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan
pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan dalam
pengawasan.
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi dengan pengawasan
atau pengendalian yang dapat mengusahakan cara-cara perbaikan.
c. Mendinamisasikan organisasi sehingga setiap unit organisasi selalu
dalam keadaan bekerja yang efektif dan efisien.
d. Mempertebal rasa tanggung jawab, dengan itu setiap unit organisasi
berikut karyawannya dapat selalu mengerakan semua tugas yang
diberikan dengan benar sehingga kesalahan dalam pelaksanaan tugas
akan kecil kemungkinannya untuk muncul.

Agar fungsi pengendalian manajemen dapat berjalan dengan lancar,


perlu diperhatikan prinsip-prinsinya :
a. Pengendalian hendaknya direncanakan dengan baik.
b. Dapat merefleksikan sifat pengawasan.pelaporan penyimpangan
dilakukan dengan segera.

15
c. Pengawasan bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis.
d. Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi.
e. Dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif.

Terdapat berbagai jenis pengendalian dalam manajemen, salah


satunya adalah jenis pengendalian yang memfokuskan pada masukan –
pengolahan – keluaran (input – process – output) :
a. Metode Pengendalian Pendahuluan : memerlukan berbagai standar
kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input).
b. Metode Pengendalian Bersama : memerlukan standar perilaku,
kegiatan dan pelaksanaan dari kegiatan secara layak.
c. Metode Pengendalian Umpan Balik : memerulukan standar kuantitas
dan kualitas yang layak dari keluaran (output).

Sistem pengendalian yang efektif mempunyai karateristik yang


sifatnya relatif. Ciri-cirinya adalah :
a. Akurat
b. Tepat waktu
c. Objektif dan komprehensif
d. Dipusatkan pada titik pengendalian strategis
e. Ekonomis
f. Realistis dari sisi organisasi
g. Fleksibel
h. Perspektif dan operasional
i. Diterima oleh anggota organisasi

C. Proses Mengakhiri Pembangunan Proyek Bisnis


Langkah-langkah pokok untuk membantu proses mengakhiri
pembangunan proyek bisnis adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan organistor terminasi proyek untuk mengoganisasikan
penutupan proyek dengan menunjuk manajer terminasi dan menunjuk tim
terminasi untuk membantu manajer.

16
2. Mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan proses terminasi.
3. Menyiapkan laporan dari masing-masing ersonil terminasi proyek. Tutup
kantor proyek dan sistem pelaporan.
4. Mengakhiri semua dokumen finansial, selesaikan semua persoalan
pembayaran atas biay-biaya dan menyiapkan laporan finansial penutupan
proyek.
5. Akhiri semua perintah kerja, kontrak, persetujuan dan outstanding
supplier.
6. Lengkapi semua dokumen dengan semua pihak yang terkait, lalu setujui.
7. Tutup semua bagian proyek dan mengembalikan semua perlengkapan
proyek.
8. Lakukan pos audit atas selesainya proyek.
9. Membuat pernyataan persetujuan dari klien bahwa proyek selesai
dikerjakan.
10. Tutup semua bagian fisik proyek dan lakukan pemutusan hubungan kerja
bagi staf proyek yang masih tersisa.

Ada beberapa format yag dapat digunakan utnuk laporan final,


diantaranya meliputi :
1. Kinerja dari proyek.
2. Pengorganisasian dan administrasi proyek.
3. Teknik yang digunakan untuk menyelesaikan hasil proyek.
4. Menentukan kekuatan dan kelemahan proyek.
5. Rekomendasi dari manajer proyek dan tim untuk kelangsungan proyek
tersebut.

D. Implikasi Pada SKB


Hasil studi manajemen hendaknya memebrikan informasi dalam dua
kegiatan pokok, yaitu mananjemen dalam pembangunan proyek bisnis dan
manajemen dalam implementasi bisnis rutin dalam hal :

17
1. Perencanaan
Hendaknya SKB dapat menilai perencanaan dari sisi pendekatan
yang digunakan dari sisi jangka waktu dan dari sisi tingkatan manajemen
serta dari sisi fungsinya. Anggaran juga merupakan suatu perencanaa,
hendaknya dibuat dengan teknik – teknik tertentu sehingga dapat dinilai
apakah program kerja tersebut layak atau tidak waktu direalisasikan dalam
kedua pokok di atas.
2. Pengorganisasian
Hendaknya SKB dapat mengkaji apakah langkah-langkah
pengorganisasian di dalam dua kegiatan pokok di atas dapat direncanakan
dan diperkirakan akan berjalan dengan bail. Langkah pengorganisasian
adalah mampu membuat perencanaan berupa : rincian seluruh pekejaan
yang akan dikerjakan, pembagian beban para pekerja, pengkombinasian
pekerjaan-pekerjaan yang ada, penetapan mekanisme untuk
pengkoordinasian pekerjaan dan pemantauan efektivitas organisasi dan
pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau
meningkatkan efektivitas.
3. Penggerakkan
Hendaknya SKB dapat mengkaji fungsi manajemen yang lain yaitu
penggerakkan, apakah layak atau tidak layak. Pengkajian dapat melalui
aspek yaitu : bahwa manajemen hendaknya dapat mempengaruhi orang-
orang agar bersedia bekerja dengan baik bahkan lebih baik, mampu
melakukan daya tolak pada seseorang anggota perusahaan biala diangap
perlu, mampu memupuk kesetiaan pada tugas, pimpinan dan perusahaan
dimana karyawan bekerja.
4. Pengendalian
Hendaknya SKB mampu mengkaji aspek pengendalian bagi kedua
kegiatan pokok ini, sehingga dapat diambil keputusan layak atau tidak
layaknya atas aspek ini. Fungsi pengendalian yaitu : mencegah secara
maksimal terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan-
kesalahan, memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang
terjadi, mendinamisasikan organisasi ke arah yang lebih efektif dan efisien

18
serta mempertebal rasa tanggung jawab setiap unit organisasi dengan
selalu bekerja secara benar, sehingga penyimpangan menjadi sulit muncul.
5. Mengakhiri pembangunan proyek
Hendaknya SKB mampu mengkaji agar teknis implementasi atas
penyelesaian proyek sebelum dilanjutkan pada implementasi bisnisnya
dapat direncanakan dengan baik.

E. Pengertian Network Planning


Network Planning merupakan salah satu alat dalam manajemen
produksi/operasi yang dapat membantu tidak hanya dalam perencanaan tetapi
juga pengawasan realisasi sebuah proyek. Kategori proyek :
1. Harus diselesaikan dalam waktu yang tepat dengan biaya yang telah
ditentukan.
2. Sangat memerlukan informasi yang padat dan kontinyu.
3. Memerlukan koordinasi antara beberapa bagian/departemen yang
berlainan.
4. Banyak menggunakan personal, material, peralatan, waktu dan uang yang
cukup besar.
5. Banyak mempunyai aktivitas/kegiatan yang saling berketergantungan.

Jika diperhatiakn, beberapa faedah Network Planning antara lain adalah


sebagai berikut :
1. Dengan harus menggambarkan logika ketergantungan dari tiap kegiatan
dalam sebuah network, akan memaksa kita untuk merencanakan sebuah
proyek sampai detail sebelumnya.
2. Sebuah network dapat menunjukkan dengan jelas dimana hal-hal yang
waktu penyelesaiannya tergolong kritis ataupun tidak.
3. Sangat membantu dalam hal berkomunikasi atas proyek yang tengah
dikerjakan.
4. Dapat memungkinkan pencapaian penyelesaian proyek yang lebih
ekonomis dan efisien dipandang dari sudut ketidakraguan dalam
penggunaan sumber daya.

19
Contoh lengkap bentuk sebuah network planning :

20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.
Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk
dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam
pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi
kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/ makro.
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan perusahaan yang ingin dicapai
dan ini akan lebih mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau
tahapan dalam proses manajemen. Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan
sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan,
karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang lain sangatlah erat. Aspek
manajemen dapat mengkoordinasikan dengan benar dan baik antara sumber
daya ekonomi yang dipunyai  dengan kebutuhan kegiatan-kegiatan proyek,
agar proyek dapat diselesaikan dan beroperasi sebagaimana diharapkan.
Tujuan studi aspek manajemen adalah untuk mengatahui apakah
pembangunan dan implemantasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan dan
dikendalikan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya.
Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian yaitu : Manajemen
sebagai suatu proses, Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia dan
Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni.
Aspek manajemen meliputi : Perancanaa bisnis, Pengorganisasian yang
akan digunakan, Actuating yang akan digunakan, Pengendalian menajemen
yang dapat digunakan dan proses mengkahiri pembangunan proyek.

21
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para pembaca
disarankan untuk membaca tentang studi kelayakan bisnis pada referensi –
referensi lainnya, agar pengetahuan pembaca semakin banyak sehingga
memperluas khazanah keilmuan kita bersama.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahaspekmanajemenlengkap.blogspot.com/2018/12/makalah-aspek-
manajemen_6.html
Maheza, Rudi. 2018. http://rudimaheza.blogspot.com/2018/02/makalah-aspek-
manajemen-dan-organisasi.html diakses Kamis tanggal 25/03/2021 Pukul
15.33 WIB
Sumartika sari. 2015. http://sumartikasari.blogspot.com/2015/10/makalah-aspek-
manajemen.html diakses 25/03/2021 Pukul 14.15 WIB
Umar, Husein. 1997. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai