Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengantar Manajemen
Operasional”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen
Operasi yang kami ikuti.
Makalah ini disusun sKami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah ini, yang telah memberikan kami kesempatan untuk mendalami lebih jauh tentang
manajemen operasional. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini.ebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
Manajemen Operasional yang kami ikuti.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca agar makalah ini dapat lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kita semua tentang
pentingnya manajemen operasional dalam dunia bisnis saat ini.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
E. Sistem Produksi.............................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
Salah satu kegiatan penting dari sebuah perusahaan adalah kegiatan produksi.
Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Pada saat produksi berlangsung
perusahaan dapat memastikan apakah produk yang disiapkan sesuai keinginan
pelanggan atau tidak. Oleh karena kegiatan produksi ini sangat penting, maka
pengelolaan produksi menjadi sesuatu yang perlu dilakukan. Salah satu fungsi
operasional dari manajemen perusahaan yang terkait dengan pengelolaan produksi
adalah manajemen produksi atau manajemen operasi.
Manajemen operasi (operating management) adalah serangkaian aktivitas
yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, berlangsung di semua
organisasi. Dalam organisasi yang tidak menghasilkan produk secara fisik, fungsi
produksi mungkin tidak terlihat dengan jelas. Fungsi produksi ini bisa “tersembunyi”
dari masyarakat dan bahkan dari pelanggan. Contohnya adalah proses yang terjadi di
bank, rumah sakit, perusahaan penerbangan, atau akademi pendidikan.
Sering terjadi pada saat layanan jasa diberikan, tidak ada barang berwujud
yang diproduksi. Sebagai penggantinya, barang bisa berbentuk layanan pengiriman
dana dari rekening tabungan ke rekening koran, proses transplantasi hati, pengisian
kursi kosong di pesawat, atau proses pendidikan seorang mahasiswa. Terlepas apakah
dari produk akhir berupa barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam
organisasi biasanya disebut sebagai operasi atau manajemen operasi.
Pada dasarnya Dessler (2004) mendefinisikan manajemen operasi sebagai
rangkaian proses pengelolaan keseluruhan sumber daya perusahaan yang dibutuhkan
dalam menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Secara
spesifik Dessler mengemukakan pada dasarnya manajemen operasi memfokuskan
pada pengelolaan 5P dalam operasi perusahaan. 5P tersebut yaitu:
Demikian pula misalnya bagi perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa
transportasi, perusahaan perlu memastikan apakah konsumen dari jasa transportasi
tidak mengalami kesulitan dari mulai pembelian tiket hingga tiba di lokasi tujuan.
Manajemen operasi telah ada sejak orang memulai memproduksi barang dan
jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan menurut aliran-aliran utama. Ada enam
aliran utama yang menyumbang terhadap perkembangan manajemen operasi.
1. Pembagian Kerja.
Pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi tenaga kerja pada suatu tugas
tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada
penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Prinsip pembagian kerja ini
masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri
industri perakitan.
2. Revolusi Industri.
Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan kebutuhan akan
otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah memasuki periode
purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor ekonomi jasa dan
perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial.
3. Manajemen Ilmiah.
Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam manajemen operasi
mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan
penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan masalah-masalah
operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat
mekanisme mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi
organisasi. Pemikiran ini betujuan untuk menemukan metode kerja terbaik
melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi ilmiah untuk karyawan,
latihan dan pengembanan karyawan, dan kerjasama yang baik antara
manajemen dan tenaga kerja.
4. Hubungan Manusiawi.
Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur
manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam
pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan manajemen
ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produkivitas. Pemikiran aliran
hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingya perluasan kerja, yang
sekarang meupakan suau metode untuk lebih memanusiawikan tempat kerja
selain meningkatkan produktivitas.
5. Model-model Keputuan Kuantitatif.
Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem
produktif dalam model-model matematikal. Tujuan dari satu metode seperti ini
adalah untuk menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan berbagai
variabel keputusan yang akan meningkatkan performance sistem dengan
batasan yang ada.
6. Komputer.
Penggunaan kompuer telah mengubah secara dramatik bidang manajemen
operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-
an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer
untuk manajemen persediaan, scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan
sistem sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu
pelaksanaan otomatisasi dikantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan
masalah komunikasi dan transportasi yang komplek, serta digunakan hampir
semua tipe organisasi jasa.
E. Sistem Produksi
Pemahaman tentang manajemen operasi tidak lepas bagaimana cara kita harus
memahami sistem produksi, karena sistem produksi adalah bagian dari manajemen
operasi. Pada dasarnya sistem produksi adalah proses transformasi input menjadi
output, atau dengan kata lain produksi adalah sebuah proses mengubah input menjadi
output.
Sistem produksi memiliki tiga komponen utama, yaitu masukan (input),
keluran (output), dan proses (processes).
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Heizer, Jay dan Barry Render. 2005. Operation Management. Jakarta: Salemba
Empat.