Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar..............................................................................................         i
Daftar Isi .......................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................       1
1.1  Latar Belakang ..................................................................................       1
1.2  Identifikasi Masalah .........................................................................       1
1.3  Rumusan Masalah .............................................................................       1
1.4  Ruang Lingkup..................................................................................       2
1.5  Maksud dan Tujuan  .........................................................................       2
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................       3
21. Pengertian Manajemen Produksi......................................................       3
2.2. Tahapan Manajemen Produksi..........................................................       3
2.3. Faktor-faktor Manajemen Produksi..................................................       4
2.4. Fungsi Manajemen Produksi.............................................................       7
2.5. Sistem Produksi................................................................................       8
2.6. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi.....................      11
2.7. Ruang Lingkup Manajemen Produksi..............................................      12
2.8. Lokasi dan Layout Pabrik.................................................................      13
BAB III Kesimpulan.....................................................................................      15
Daftar Pustaka...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ekonomi, pemerintah telah melaksanakan serangkaian


deregulasi dan debirokrasi, karena hasil industri kita ditantang untuk dapat
bersaing dalam pasar domestik maupun Internasional. Persaingan dalam pasar
domestik tidak bisa dihindari, bukan hanya karena harus bersaing dengan prosduk
dalam negeri yang sejenis, tetapi juga dengan produk – produk impor, karena kita
tidak bisa lagi melakukan proteksi pasar terlalu ketat. Sudah tidak bisa disangsikan
lagi, bahwa salah satu faktor yang dapat memperkuat daya saing adalah
produktivitas, baik produktivitas mikro (usaha) maupun produktivitas makro.

     Hal tersebut tidak hanya dialami oleh industri yang memproduksi barang, tetapi
dialami pula oleh perkantoran (industri jasa) yang menerapkan prosedur
administrasi yang berbelit – belit / birokratis. Hal itu akan menyebabkan waktu
pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih lama dari waktu yang sepantasnya
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

     Disinilah peran manajer produksi dibutuhkan bagaimana manajer produksi


dapat mengatasi persoalan tersebut untuk dapat menghilangkan pemborosan dalam
proses produksi atau dengan kata lain dapat meningkatksn produktivitas kerja.

1.2         Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka


permasalahan yang akan dibahas bersumber pada satu hal pokok yaitu pengawasan
manajer produksi. Dari hal pokok tersebut dapat diidentifikasikan permasalahan
sebagai berikut:
“Bagaimana tanggung jawab manajer produksi untuk dapat mengatasi persoalan
dalam proses produksi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan”.

1.3         Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah kinerja suatu system operasi dalam produksi dapat diukur?

2.    Apa saja fungsi dasar dalam manajemen produksi?

3.    Apakah ada pengaruh antara standar produksi yang ditetakan dengan


perencanaan keuntungan perusahaan?

4.    Keputusan apa saja yang di ambil oleh manajemen produksi?

1.4         Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan masalah yang menyimpang dari


permasalahan makapenulis perlu membatasi masalah dalam penelitian ini hanya
pada:

1.     Fungsi dasar manajemen

2.    Penetapan standar produksi

3.    Sistem produksi

4.    Keputusan manajer produksi

1.5         Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan makalah ini adalah rangka untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Pengantar Bisnis”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar penyusun
dan parapembaca dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana pengawasan
dalam manajer produksi diterapkan dalam suatu perusahaan agar produktivitas
kerja dapat meningkat.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Produksi


Menurut James A.F. Stoner (2006) manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Produksi adalah segala
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau
jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi
berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills)
bertujuan untuk meningkatkan atau menambah guna atas suatu benda, atau segala
kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran menurut
Sofyan Assauri. Sedangkan menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto produksi
adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau
jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi. Dari
pengertian tentang definisi produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa
produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor
produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan
tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh
melalui pertukaran.  Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur
danmengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber
daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif
dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang
atau jasa. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang
terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. 

2.2   Tahapan manajemen produksi


Agar menghasilkan produksi yang sesuai target, tim manajemen produksi harus
melewati beberapa tahapan mulai dan perencanaan hingga eeksekusi. Masing –
masing tahapan sama pentingnya karena jika dilewati satu tahapan saja maka hasil
produksi tidak bisa maksimal dan akan berpengaruh terhadap kepuasan dan
kepercayaan konsumen terhadap produk. Berikut adalah tahapan manajemen
produksi :
1.      Tahap perencanaan produksi
Pada tahap awal inilah seluruh rencana produksi mulai dari kualitas
produk, kuantitas produk yang dihasilkan, bahan yang akan digunakan, target
konsumen dimana produk akan dipasarkan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau
departemen lain yang berkaitan akan dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim
bisa mengajukan ide produk baru melalui proses yang disebut dengan
denganbrainstorming dimana si pencetus ide harus meyakinkan seluruh timnya
bahwa idenya relevandan efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi.
2.      Tahap pengendalian produksi
Agar proses produksi dilakukaan sesuai jadwal dan semua yang telah
direncanakan dalam proses perencaanaan berjalan dengan lancar maka tahap ini
harus dilakukan. Dalam pengendalian produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana
sistem kerja juga diatur dan lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian
produksi adalah agar hasil produksi bisa  berjalan efektif daan efisien.
3.      Tahap pengawasan produksi
Setelah jadwal kerja dan rincian teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan
proses produksi. Bersamaan saat melakukan proses produksi adalah pengawasan
yang dilakukan bertujuan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan, selesai tepat waktu, tidak overbudget atau bahkan kekurangan budget,
kualitasnya sesuai dengaan standar, dan lain sebagainya hingga siap untuk
dilemparkan ke pasar.

2.3 Faktor-Faktor Manajemen Produksi


1.    Faktor utama agar manajemen produksi bisa berjalan dengan baik adalah adanya
pembagian kerja atau division of labour. Artinya seorang manajer produksi harus
bisa membagi tugas kepada anggota lainnya untuk yang sesuai  dengan
keahliannya dan kelebihan masing –masing agar proses produkssi bisa berjalan
dengan efeektif dann efisien. Memberikan tugas atau pekerjaan kepada orang yang
tidak memiliki kemampuan untuk itu akan menghambat proses manajemen
produksi dan berujung pada bertambahnya biaya produksi.
2.    Faktor kedua yang bisa membuat manajemen produksi berkembang dengan pesat
adalah revolusi industri. Maksud dari revolusi industri dalam hal ini bukanlah
pergantian mata pencaharian utama sebagai petani diganti dengan bekerja di
pabrik. Namun makna dalam konteks manajemen produksi adalah proses
mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin yang kini sudah banyak dipakai di
pabrik-pabrik modern. Dalam produksi yang menggunakan bantuan mesin ini
target produksi bisa lebih mudah tercapai dan bisa meningkatkan kualitas SDM
dimana pekerja akan terpacu untuk meningkatkan kualitas keahliannya bukan
hanya sekedar buruh.
Dampak buruk dari revolusi industri ini adalah perusahaan atau organisasi kecil
yangmasih mengunakan metode kuno daan menggunakan tenaga kerja manusia
untuk sebagian besar proses produksi sehingga tidak mampu mengimbangi jumlah
atau kuantitas barang yang diproduksi dibandingkan organisasi yang menggunakan
mesin. Revolusi ini indikasinya bisa dilihat dari hal berikut:
1.    Penggunaan mesin semakin banyak
2.    Efisiensi produksi batu bara sebagai bahan bkar dan besi serta baja sebagai bahan
utama
3.    Pembangunan infrastruktur semakin berkembang, seperti jalur kereta api,
alattransportasi, jaringan komunikasi, dan pasokan listrik yang memadai
4.    Meluasnya sistem perbankaan dan pengkreditan untuk menjangkau masyarakat
daerah yang membutuhkan modal untuk mengembangkan produksinya.
Dengan demikian manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan faktor –
faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai
dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu
penyampaiannya. Sekilas telah disebutkan dari uraian di atas bahwa manajemen
produksi operasi bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran (output) baik
yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan
tepat pada waktunya. Bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja
suatu sistem operasi dapat diukur dari:

1.    Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering
diukur dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti diuraikan diatas
bahwa sistem produksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu
sistem usaha, sehingga untuk mengukur seberapa besar kontribusi sistem operasi di
dalam pencapaian keuntungan bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu untuk
mengukur kinerja sistem produksi diambil ukuran waktu operasi tertentu (biasanya
dalam waktu satu tahun)
Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk / jasa ketangan konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah
diharapkan bahwa produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga yang dapat
dijangkau oleh konsumen.
2.    Kualitas Produk / Jasa
Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih produk/jasa
yangharganya murah namun juga produk/jasa yang berkualitas, oleh sebab itu baik
buruknya suatu sistem produksi juga diukur dari kualitas produk/jasa yang
dihasilkan.Ukuran kualitas produk yang dimaksudkan disini tentunya yang
disesuaikan dengan selera konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi
semata.
3.    Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi
lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh sistem produksi kepada
konsumen itu sendiri. Berbicara mengenai tingkat pelayanan (service level)
merupakan ukuran yang tidak mudah untuk diukur, sebab banyak dipengaruhi oleh
faktor – faktor kualitatif, walaupun demikian beberapa ukuran obyektif yang sering
digunakan antara lain :
a.       Ketersediaan (availability) dan kemudahan untuk mendapatkan produk / jasa
b.      Kecepatan pelayanan baik yang berkaitan dengan waktu pengiriman (delivery
time) maupun waktu pemrosesan (processing time).
c.       Agar dapat dicapai kinerja sistem operasi diatas maka seorang manajer produksi
/ operasi dituntut untuk mempunyai sedikitnya dua kompetensi, yaitu:
-          Kompetensi Teknikal yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman
atas teknologi proses produksi dan pengetahuan atas jenis-jenis pekerjaan yang
harus dikelola. Tanpa memiliki kompetensi teknikal ini maka seorang manajer
produksi / operasi tidak akan mengerti apa yang sebenarnya harus diperbuat.
-          Kompetensi Manajerial yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan
yang berkaitan dengan pengelolaan sumber – sumber daya (faktor-faktor produksi)
serta kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Kompetensi ini sangat
diperlukan mengingat penguasaan pengelolaan atas faktor- faktor produksi serta
menjalin koordinasi dan kerjasama dengan fungsi-fungsi lain yang ada didalam
suatu unit usaha merupakan keharusan yang tak dapat dihindarkan.

2.4 Fungsi Manajemen Produksi


Dengan adanya manajemen yang diterapkan dalam kegiatan produksi suatu
perusahaan, maka hasil dari produksi tersebut dapat menghasilkan output yang
baik pula. Manajemen yang digunakan tersebut disebut manajemen produksi.
Manajemen produksi bertujuan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi yang
ada sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan
efisien. Fungsi dasar manajemen produksi menurut Sastrodipoera (1994) dibagi
menjadi tujuh sebagai berikut:
1.     Fungsi Perencanaan Produk
Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir. Perencanaan produksi
umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja, penjadwalan,
dandispesing.Dispesing ini merupakan perintah kepada karyawan untuk memulai
pekerjaan sesuai dengan jadwal dan urutan kerja yang sudah disusun. 
2.    Fungsi Perencanaan Proses
Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik, paling efektif dan
efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada dan untuk
menghasilkan produksi yang sesuai dengan perencanaan produksi.
3.    Fungsi Persediaan 
Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu, waktu,
dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya serendah mungkin.

4.    Fungsi Pengawasan 
Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai
dengan rencanaproduksi. 
5.    Fungsi Pengawasan Mutu
Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga
sesuai dengankeinginan pasar. 
6.    Fungsi Pengawasan biaya 
Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya
yangdikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.
7.    Fungsi Pengangkutan 
Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat dan dengan
biaya perlengkapan sekecil-kecilnya.
Dalam mengoperasikan suatu kegiatan, peranan manajemen ini sangat penting
sehingga antara satu aspek dengan aspek yang lainnya tidak berjalan sendiri-
sendiri. Suatu manajemen diterapkan dalam perusahaan agar setiap input atau
faktor produksi dikombinasikan dengan baik dan dalam prosesnya prinsip efisiensi
dapat lebih diperhatikan.

2.5. SistemProduksi
Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu
sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan
tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan sub-sistem yang
terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan
rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output
melalui proses produksi.
A.    KeputusanEsensial
Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan
serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan
taktikal bahkan keputusan strategis. Secara umum ada 5(lima) jenis kategori
keputusan esensial didalam manajemen produksi,yaitu keputusan yang berkaitan
dengan :

1.      Proses Produksi
Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan
penentuan wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya
transformasi input menjadi produk / jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi :
-          Teknologi produksi\
-          Type peralatan
-          Jenis proses dan aliran proses produksi
-          Tata letak fasilitas
Pada umumnya keputusan – keputusan yang diambil dalam kategori ini
berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat
(long term strategic decision).
2.      Kapasitas
Keputusan – keputusan yang termasuk dalam kategori ini berkaitan
denganpenentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam
jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas :
a.       Keputusan jangka panjang, antara lain penentuan kapasitas design sistem
produksi, expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horisontal dsb
b.      Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak,
penambahan mesin, rekrutasi tenaga kerja dsb.
c.       Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian
pendayagunaan sumber – sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang
diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi
(Scheduling & dispatching), pengaturan mesin dsb.
3.      Persediaan (Inventory)
Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan
pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari
pengaturan bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari
segi permasalahan yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan
tentang operating system persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.

4.      Tenaga Kerja
Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh
seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu faktor
produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan semua aktivitas
didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak proses
seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun keputusan – keputusan rutin
diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan cuti, penggiliran kerja
dan sebagainya.
5.      Kualitas Produksi
Manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari barang / jasa yang
dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan –
kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
6.    Mutu Produk atau Jasa
Salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah
tingkat mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Mutu
merupakan suatu sistem yang terdiri dari struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya dalam rangka menerapkan manajemen mutu.
Kegiatan yang berkaitan dengan mutu produk meliputi beberapa tahapan yaitu:
pemasaran dan riset pasar, disain/spesifikasi rekayasa dan pengembangan produk,
pengadaan, perencanaan dan pengembangan proses, produksi, inspeksi, pengetesan
dan pengujian, pengemasan dan penyimpanan, penjualan dan distribusi,
pemasangan dan operasi, bantuan teknik dan perawatan, pembuangan purna pakai.
Setelah menetapkan mutu tertentu dari suatu produk, maka perlu diadakan
pengawasan sejauh mana mutu tersebut dapat dipertahankan, agar tidak terjadi
ketimpangan yang mengakibatkan konsumen merasa kecewa dengan produk yang
telah dibelinya, kalau sudah terjadi ketimpangan maka akan timbul efek yang lebih
jauh bagi perusahaan berupa penanggungan biaya beban kerugian untuk jaminan
mutu produk, atau efek lain yang sangat merugikan perusahaan berupa penurunan
volume penjualan yang akan mengurangi profit margin perusahaan secara
menyeluruh. Secara terperinci tujuan pengawasan mutu adalah: 
1)   Agar produk hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah
ditetapkan. 
2)   Mengusahakan agar biaya pengawasan dapat ditekan seminimal mungkin. 
3)   Mengusahakan agar biaya disain dari produk dan proses dengan menggunakan
mutu produksi tertentu dapat diperkecil.
4)   Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin.
2.6 Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya,
manajer produksi perlu perlu membuat keputusan - keputusan yang berhubungan
dengan upaya-upaya utuk mencapai tujuan , agar barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas),
tepat jumlah (kuantitas), dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.          
   Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
1)        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2)        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3)        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4)        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.

            Bidang produksi  mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :


1.       Proses
Keputusan –keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas
yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Keputusan mencakup jenis
peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay-out) peralatan dan seluruh
aspek fisik pabrik atau jasa pelayanan.
2.      Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang
tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
3.      Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi.
Menyangkut pada apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan
pemesanan dilakukan.
4.      Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Keputisan tentang
tenaga kerja mencakup seleksi,penggajian,pelatihan,penempatan,penyeliaan/
supervisi.
5.      Mutu/kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar
terhadap mutu atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.

2.7 Ruang Lingkup Manajamen Produksi


Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai
dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya
produksi. Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi  meliputi :
1.       Seleksi dan desain hasil produksi
   Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau jasa
dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2.      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
            Setelah dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan
adalah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya
3.      Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
   Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya
pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4.       Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
   Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus
kerja , optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang
terjadi karena pergerakan dalam proses.

5.       Rancangan tugas
   Rancangan tugas harus  merupakan kesatuan dari human engineering, dalam
rangka  menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6.      Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas
            Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang
maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar
untuk lima bidang  yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.

2.8 Lokasi dan Lay Out Pabrik


Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi
kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan
lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Tujuan
Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan
efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi
barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya
operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
·      Faktor utama :
-          Lingkungan masyarakat.
-           Kedekatan dengan pasar.
-          Tenaga kerja.
-          Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
-          Fasilitas dan biaya transportasi.
-          Sumber daya alam lainnya.

·      Faktor sekunder:
-            Harga tanah.
-            Dominasi masyarakat.
-            Peraturan tenaga kerja.
-            Rencana tata ruang.
-            Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
-            Tingkat pajak.
-            Cuaca atau iklim.
-            Keamanan
-            Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan
faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan.
Misalnya :
- Dekat dengan pasar
- Dekat dengan sumber bahan baku saja
- Tersedia tenaga kerja

Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi


-            Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja
-            Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu
biaya mahal untuk membuat pondasi
-            Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan
saran transportasi belum dibangun.
-            Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
-            Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
-            Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan
lokasi pabrik.
-            Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

BAB III
KESIMPULAN

 Perkembangan manajemen Produksi berkembang pesat karena beberapa faktor


yaitu :
1)        Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
2)        Revolusi industri
3)         Perkembangan IPTEK
4)        Perkembangan ilmu dan metode ilmiah serta hubungan antar manusia manusia
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut
berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber
daya.
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa
tanah, modal, tenaga kerja, danskills.
            Proses produksi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.        Kelangsungan hidup :
a.       produksi terus-menerus
b.      produksi terputus-putus
2.      Teknik
a.       Proses Ekstraktif
b.      Proses Analitis
c.       Proses Pengubahan
d.      Proses Sintetis
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab yaitu:
1.        Proses
2.        Kapasitas
3.         Persediaan
4.        Tenaga kerja
5.        Mutu/kualitas
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi
kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan
lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar perusahaan dapat beroperasi
dengan lancar, efektif dan efisien.

Daftar Pustaka
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004,
Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta.
Alam S. Ekonomi , Edisi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan, Bandung: Alfabeta.
Heizer, J. & Render, B. 2011. Operations Management. Tenth Edition. Pearson,
New Jersey, USA.
Sutrisno, Kusmawan Ruswandi, Modul Menata Produk ,Jakarta: Penerbit
Yudistira, 2007

https://medium.com/@solusitesis/pengertian-dan-fungsi-manajemen-produksi-
274c44324bae#.2s2eyq7o7
http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/11/makalah-manajemen-produksi-dan-
operasi.html
http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/manajemen-produksi.html
http://sheentazone.blogspot.com/2010/11/manajemen-produksi.html
https://andrianhermawan.wordpress.com/2012/11/13/manajemen-produksi/
http://jurnalapapun.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-produksi-menurut-
para-ahli.html
http://www.ruangpintar.com/2016/02/30-definisi-pengertian-manajemen-menurut-
para-ahli.html
http://www.jelajahinternet.com/2015/12/4-pengertian-produksi-menurut-
para-ahli.html

http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-
produksi.html
http://fredrickgrld.blogspot.co.id/2012/01/manajemen-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai