Anda di halaman 1dari 12

M A K A LA H

PENGANTAR BISNIS

MANAJEMEN PRODUKSI

Dosen Pengampu : Dr. Siti Asiyah, SE. MM

Disusun Oleh :

1. Putri Rohmadani Ida k


(22201081195)
2. Muhammad Ilham Firdaus
(22201081196)
3. Lalu Hamzan Wadi
(22201081197)
4. Lissholati Hadana
(22201081202)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia dan Taufiki serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan organisasi ini
dengan baik, walaupun masih banyak kekurangannya. Kami juga berterima kasih kepada
Bunga selaku pengajar mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap artikel ini dapat bermanfaat untuk memperluas pemahaman dan
pengetahuan kita tentang organisasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dokumen ini
memiliki kekurangan dan tidak sempurna. Oleh karena itu kami berharap dalam pameran-
pameran yang akan datang akan ada kritik, saran dan saran untuk perbaikan makalah,
mengingat tidak ada yang lengkap tanpa saran yang membangun.
Semoga setiap orang yang membacanya dapat memahami makalah sederhana ini.
bermanfaat bagi kita dan orang yang membacanya. Kami mohon maaf sebelumnya untuk
kesalahan tata bahasa yang tidak diinginkan dan meminta kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan untuk masa depan.

Malang, 01 Desember 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
2.1 Pengertian Produksi dan Manajemen Produksi...................................................................
2.2 Perkembangan Manajemen Produksi ...................................................................................
2.3 Proses Produksi.......................................................................................................................
2.4 Lokasi dan Layout Pabrik......................................................................................................
2.5 Faktor Faktor Produksi..........................................................................................................
2.6 Pola Produksi...........................................................................................................................
BAB III............................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen produksi adalah desain proses di mana bahan baku diubah menjadi produk
atau layanan dengan nilai jual.
Pengendalian produksi juga termasuk dalam bidang manajemen yang tugasnya
mengkoordinasikan berbagai fungsi sedemikian rupa sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai. Untuk mengatur produksi, keputusan harus dibuat tentang bagaimana mencapai
tujuan. Dengan demikian, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan rencana.
Manajemen produksi berkaitan erat dengan pengambilan keputusan tentang proses
produksi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang mempengaruhi
manajemen produksi. Diantaranya pembagian kerja, yang merupakan faktor dalam pembagian
kerja yang benar. Sehingga produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan memiliki
penerimaan pasar yang baik. Pembagian kerja membantu membuat proses produksi lebih
efisien dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud produksi dan manajemen produksi?
2. Apa yang dimaksud perkembangan produksi?
3. Apa yang dimaksud proses produksi?
4. Apa yang dimaksud lokasi dan layout produksi?
5. Apa saja faktor faktor produksi?
6. Apa yang dimaksud pola produksi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian produksi dan manajemen produksi
2. Untuk mengetahui proses perkembangan produksi
3. Untuk mengetahui pengertian proses produksi dan langkah langkah produksi
4. Untuk mengetahui pengertian lokasi dan layout produksi
5. Untuk mengetahui faktor faktor produksi
6. Untuk mengetahui pola pola dalam produksi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi dan Manajemen Produksi

Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan suatu barang atau


jasa. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan
barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi,
yaitu:
1. Berdasarkan kelangsungan hidup
Terbagi kedalam 2 bagian, diantaranya:
· Proses produksi terus menerus (Continous Production)
· Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
2. Berdasarkan teknik
Terbagi kedalam 4 bagian, yaitu:
· Proses ekstraktif
· Proses analitis
· Proses pengubahan
· Proses sintesis
Manajemen Produksi yaitu sebuah penataan dari proses pengubahan bahan mentah
menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual untuk mengatur produksi. Pengertian
manajemen produksi mencakup 3 unsur penting, yaitu:
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapai tujuan tersebut.

2.2 Perkembangan Manajemen Produksi

Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang,
yaitu:

a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi


Perkembangan kerja merupakan salah satu factor yang sangat penting karena adanya
pembagian kerja akan dapat memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab
serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpeng tindih pekerjaan, pemborosan dan saling
melempar tanggung jawab bila mana terjadi kesalahan dan kesulitan.

b. Revolusi industri
Revolusi industri adalah perubahan besar dan mendasar terhadap yang dilakukan
manusia dalam manajemen sumber daya manusia, alam dan memproduksi barang yang

2
berdampak pada tatanan sosial, prinsip ekonomi, dan budaya masyarakat.
c. Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
Pengertian perkembangan teknologi artinya suatu proses kegiatan dalam rangka
mengembangkan teknologi atau ilmu tentang keterampilan.
 Perkembangan Teknologi yang bersifat netral (neutral technological process).
 Perkembangan teknologi hemat tenaga kerja (labor saving technological process).
 Perkembangan teknologi yang hemat modal (capital saving technological process).
d. Perkembangan Ilmu dan Metode Kerja yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep
yang spesifik seperti model pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll.

e. Pembagian kerja (Division of Labour)


konsep ekonomi yang menyatakan bahwa membagi proses produksi ke dalam tahapan
yang berbeda yang memungkinkan pekerja fokus pada tugas-tugas tertentu. Jika pekerja dapat
berkonsentrasi pada satu aspek kecil dari produksi, ini akan meningkatkan efisiensi
keseluruhan.

2.3 Proses Produksi


Proses Produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-
bahan, dana) yang ada.

Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:


1. Berdasarkan kelangsungan hidup
Terbagi kedalam 2 bagian, diantaranya:
· Proses produksi terus menerus (Continous Production)
· Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
2. Berdasarkan teknik
Terbagi kedalam 4 bagian, yaitu:
· Proses ekstraktif
· Proses analitis
· Proses pengubahan
· Proses sintesis

Dalam jenis proses produksi terbagi menjadi empat jangka waktu yang di antaranya adalah:

1. Produksi dengan Jangka Pendek


Jenis proses yang tidak membutuhkan waktu lama.
Contoh : makanan cepat saji, martabak, roti goreng, dan lainnya.

3
2. Produksi dengan Jangka Panjang
Jenis proses dengan membutuhkan waktu lama.
Contoh : budidaya durian, kopi dan sejenisnya.

3. Produksi secara Terus-Menerus


Jenis produksi yang dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan.
Contoh : produksi kertas, gula, karet, dan masih banyak lainnya.

4. Produksi secara Selingan


Jenis yang satu ini adalah menggabungkan sesama barang jadi. Misal, seperti produksi motor.
Ada yang membuat rangkanya terlebih dahulu. Kemudian, ada yang menyiapkan mesin, roda,
dan sejenisnya. Setelahnya, menggabungkan rangka dengan mesin sehingga menjadi barang
jadi yaitu motor.

Tujuan Proses Produksi.

Agar lebih memahaminya, ada beberapa tujuan dari proses produksi yang perlu Anda ketahui
yaitu:

1. Memberikan value terhadap barang atau jasa.


2. Mendapatkan keuntungan sehingga berdampak pada kelangsungan bisnis.
3. Menggantikan barang atau jasa yang tidak bisa digunakan (rusak) atau kadaluarsa.
4. Memenuhi permintaan pasar, baik itu lingkup domestik maupun internasional.
5. Menjaga keberlangsungan bisnis agar tetap survive.

2.4 Lokasi dan Layout Pabrik


Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan
mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan
tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.
Layout pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat
produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran
operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama.
Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga
kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa
depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya
perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas

4
pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan
keadaan tanah.
Penentuan Lokasi Pabrik Manajemen perusahaan dalam memilih lokasi pabrik
didasarkan pada beberapa macam alternatif. Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi pabrik
terdiri dari pengumpulan data, menganalisa data yang masuk, menentukan urutan alternatif
lokasi yang dipilih dan menentukan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan
lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.
Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan
dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas
perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi
perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-
persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis
produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan
informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan
perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.

2.5 Faktor Faktor Produksi


1. Faktor Tenaga Kerja (SDM)

Faktor produksi yang paling dasar keberhasilan adalah faktor tenaga kerja atau
faktor Sumber Daya Manusia. Proses produksi tidak akan dihasilkan jika tidak ada tenaga
manusia. Apalagi jika bentuk usaha nya adalah skala besar.

2. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam ada yang dapat dihasilkan secara continue. Namun ada juga SDA
yang tidak mampu mencukupi atau memenuhi permintaan akibat proses regenrasi bahan
dasarnya memakan waktu lebih lama dibandingkan permintaan atauppun proses
produksi. Contoh : Pabrik gerabah, yang mengandalkan bahan baku dari tanah liat. Saat
tanah liat yang disediakan alam semesta berkurang, maka proses produksi pun juga akan
mengalami keterlambatan.

3. Faktor Modal
Jika konteksnya adalah menghasilkan produk untuk dijual belikan, atas nama
sendiri bukan karena reseller ataupun dropship, maka modal uang itu penting. Bahkan
pelaku usaha makanan pinggir jalan yang kecil-kecilan sekalipun mereka butuh modal
awal demi mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
Sementara untuk mendapatkan modal uang itu sendiri pun sekarang ada banyak
cara yang bisa dilakukan. Mulai mengajukan pinjaman ke bank, menawarkan proposal
kepada para investor, dan bisa dengan hasil uang tabungan.

5
Contoh : Anak orang kaya mudah jika ingin menjalankan usaha, karena uang
mudah didapatkan. Sementara bagi orang biasa akan kesulitan mendapatkan modal
untuk merintis usaha yang mengharuskan mengeluarkan modal uang. Perlu diketahui
juga, bahwa faktor produksi modal dapat berupa uang, mesin, dan gedung.
4. Faktor Kewirausahaan
Faktor produksi yang keempat adalah faktor kewirausahaan. Ternyata tidak
semua orang memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi. Tidak semua orang memiliki
perspektif menjadi jiwa kewirausahaan. Maka dari itu, jika kamu ingin menjalankan
sebuah bisnis yang langgeng, perlu sekali memahami dan mempelajari konsep
kewirausahaan.
5. Faktor Teknologi Informasi
Dalam segi kelancaran internal, faktor produksi juga banyak yang terintegrasi
langsung dengan teknologi. Apalagi untuk perusahaan besar, yang segala sesuatunya
dilakukan menggunakan robot dan bersifat komputer. Alasan kenapa harus
menguasai teknologi informasi dalam proses produksi, karena lebih memudahkan,
menghemat waktu, menghemat tenaga atau menghemat beban biaya tenaga kerja.
Jadi saat proses produksi berjalan dan telah terprogram oleh teknologi, tenaga
manusia bisa langsung fokus pada manajemen.

2.6 Pola Produksi


Pola produksi didefinisikan sebagai distribusi jumlah produksi tahunan ke dalam periode
yang lebih pendek dari satu tahun, misalnya caturwulan, triwulan, bulan, atau minggu.
Macam – Macam Pola :
1. Pola produksi konstan atau horizontal yaitu dimana jumlah yang diproduksi setiap
periode itu sama

2. Pola produksi bergelombang yaitu jumlah yang diproduksi setiap gelombang tidak
sama mengikuti peerubahan.

6
3. Pola produksi moderat yaitu gelombang produksi tidak tajam, sehingga mendekati
konstan.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi manajemen produksi dapat diartikan sebagai fungsi manajemen, yaitu suatu
proses atau rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
Pemantauan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh PT Nusa
Alam Lestar. Tanpa penerapan fungsi manajemen produksi yang baik, PT Nusa Alam Lestari
pada penambangan batubara dan mencapai tujuannya. PT Nusa Alam Lestar memiliki empat
fungsi manajemen produksi yaitu sebagai Konsekuensi;
1. Perencanaan (Perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah awal yang harus direncanakan seefisien dan seefektif
mungkin seefisien mungkin menggunakan sumber daya yang ada sebelum melakukan
Produksi agar tujuan tercapai sesuai target.
2. Organisasi
Pengorganisasian adalah proses mendefinisikan karyawan berdasarkan standar PT
Nusa Alam Lestar dan peraturan pertambangan yang menjadi tanggung jawab pekerja dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Aktivasi
Implementasi adalah kegiatan yang memotivasi karyawan untuk bertindak sesuai
peran dan tanggung jawab masing-masing posisi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen posisi individu memainkan peran penting aplikasi ini.
4. gambaran
Kontrol adalah proses mengevaluasi dan mengamati tindakan yang tepat sesuai
dengan standar yang ditetapkan atau tidak jika kegiatan itu tidak dilakukan sesuai aturan dan
tanggung jawab terkait dengan posisi masing-masing administrator penanggung jawab operasi
berhak mengirimkan surat peringatan (SP). Pemutusan Hubungan Kerja (HK) bagi Karyawan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, David J., Schott, J.D., Martin, J.William. (2000). Manajemen Persediaan. Jakarta:
Salemba Empat.
Asdjudirejda, Lili. (2004). Manajemen Produksi. Bandung: Armiko
Assauri, S. (2001). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Baroto, Teguh. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia

Assauri, Sofyan. 2011. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: FE UI.

Handoko, T Hani. 2011. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

Yogyakarta: BPFE.

Ma’arif, Syamsul. 2012. Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo.

Yamit, Julian. 2011. Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem Produksi.

Anda mungkin juga menyukai