PENGEMBANGAN PRODUK
(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen )
Disusun Oleh:
1. Ni Luh Suminiasih (1901010010)
i
ABSTRAK
Makalah ini berisikan tentang ruang lingkup manajemen produksi dan pengembangan
produk . Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami pentingnya memahami bagaimana
strategi,fungsi dan tujuan dari manajemen produk itu sendiri. Makalah ini dibuat dengan
mengumpulkan beberapa referensi di e-book maupun jurnal ilmiah. Fokus dari penulisan
makalah ini adalah untuk menjelaskan perngertian produk dan perkembangnnya secara lebih
lengkap dan beberapa sub bab lainya yang membahas lebih mendalam mengenai bagaimana
manajemen produk fungsi, tujuan dan strateginya. Hal ini sangat penting dalam sebuah
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca tentang pentingnya
manajemen produksi dalam sebuah bisnis atau perusahaan
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang manajemen produksi, pengertian dan
proses produksi, fungsi sistem produksi operasi hingga pengembangan produk yang kami
harap dapat memberikan informasi tentang pentingnya subuah manajemen produksi untuk
kemajuan bisnis dan kepuasan konsumen
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi umat-Nya. Astungkara.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk berhasilnya suatu usaha yang dapat memuaskan konsumen, kegiatan produksi
perlu dilaksanakan melalui sistem produksi yaitu dengan kegiatan mentransformasikan
faktor-faktor produksi seperti dana (money),mesin (machines), bahan (material), dan
manusia (man) yang dikombinasikan dan diatur sedemikian rupa dengan metode dan skills
sehigga dapat mengubah dan menciptakan barang/bahan yang mempunyai kegunaan yang
lebih besar dari bentuk semula.
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut:
1
1. Bagaimana perkembangan manajemen produksi?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami tentang ruang lingkup manajemen produksi
2. Untuk mengetahui apa funsi dan sistem produksi operasi
3. Untuk memahami tentang lakasi lay ut pabrik dan pengembangan produk
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dari makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan
memperkaya wawasan tentang pentingnya pengetahuan terhadap manajemen produk dan
perkembangannya di dunia bisnis atau usaha
1.4.2 Manfaat Praktis
Dari makalah ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran
terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan
manajemen produksi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu manajemen berkembang dengan lamanya manusia menghuni bumi ini. Banyak
catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran
tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum Masehi menunjukkan
bahwa organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada
zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu
mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen produksi termasuk
ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi
berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyarakat terhadap produk yang di
hasilkan. Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu:
Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur, sedangkan menurut Parker
Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui orang lain”. Menurut Peter
Drucker manajemen lebih menekankan bagaimana seorang direktur memiliki sifat
kepemimpinan yang bisa mendesain pengorganisasian dalam mengambil keputusan atau
pencapaian tujuan.
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi dalam
istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal,
tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).
3
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Produksi secara umum berasal dari kata pro-duksi yang artinya sebagai suatu kegiatan
yang menghasilkan keluaran atau output berupa barang maupun jasa. Sekarang produksi telah
berkembang menjadi industri, seperti industri manufaktur ,industri pengolahan hasil-hasil
pertanian atau agro-industri,idustri pengolahan hasil-hasil petambangan,industri pariwisata
dll.jadi produksi yang dimaksud adalah kegiatan pengolahan dalam pabrik. Hasi-hasil
produksinya dapat berupa barang konsumsi maupun barang industri.
Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan
usaha dan penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatau barang dan jasa.
Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat membutuhkan
faktor-fakor produksi.
4
• mendapatkan keuntungan atau laba sehingga tercapai tingkat kemakmuran yang
diinginkan.
• memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik atau internasional.
• mengganti produk barang yang aus, rusak, kedaluwarsa, atau barang yang telah
habis karena pemakaian.
4. Produksi Berselingan
Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang
namanya produksi berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya
adalah menggabungkan beberapa bahan baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya
adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil dan lain sebagainya.
5
c. Tahapan Proses Produksi.
Secara umum, proses produksi dapat dibagi menjadi empat tahapan produksi,
yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning).
Tahap perencanaan merupakan tahapan dalam menentukan produk apa yang
akan dibuat, berapa jumlah bahan baku, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa
jumlan tenaga kerja yang diperlukan dalam melakukan produksi. Dalam tahap
perencanaan ini juga dilakukan perancangan terhadap bentuk barang. Untuk
menghasilkan suatu perencanaan yang baik dibutuhkan pengetahuan yang memadai
berkaitan dengan jenis barang yang akan diproduksi, kebutuhannya, serta
kemampuan organisasi/perusahaan dalam melakukan proses produksi.
3. Penjadwalan (Scheduling).
Penjadwalan merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan
kapan produksi harus dilakukan setelah alur dibuat. Penjadwalan dilakukan dengan
mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi. Dalam
tahap ini akan dibuat jadwal utama (master schedule) yang kemudian akan dibagi
atau dipecah menjadi beberapa jadwal yang lebih terperinci.
6
seperti berapa jumlah bahan baku yang digunakan, tahapan pembuatan hingga
waktu produksi sesuai dengan hasil penjadwalan.
Ditinjau dari kondisi keputusan yang harus diambil, terdapat empat macam pengambilan
keputusan yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty).
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.
Bidang Produksi juga mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas
yang digunakan untuk untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis
peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay out) peralatan dan seluruh aspek
fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan.
2. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang
tepat dan penyediaan waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh
besarnya fasilitas fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas kadang-kadang
diperbesar dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau penambahan regu
(shift) atau menyewa ruangan / peralatan tambahan.
7
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi,
menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan
dilakukan.
4. Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia menempati posisi sangat penting. Proses produksi tidak mungkin
berlangsung tanpa tenaga kerja yang menggarap kegiatan untuk menghasilkan produk,
baik berupa barang atau jasa. Keputusan tentang tenaga kerja mencakup seleksi,
penggajian, pelatihan, penempatan, penyelian atau supervisi.
5. Mutu / Kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar
terhadap mutu barang atau jasa yang dihasilkan. Mutu merupakan tanggung jawab
produksi yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan.
Ruang lingkup manajeman produksi dan operasi Manajemen produksi dan operasi
merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan
penetapan keputusan saat sebelum dimulainya kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya
bersifat keputusan-keputusan jangka panjang serta keputusan-keputusan pada waktu
menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan pengoperasiannya, yang umumnya
bersifat keputusan-keputusan jangka pendek.
Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi tidak lain adalah mengusahakan agar
terjadi keseimbangan, keselarasan serta keserasian antara faktor-faktor produksi yang ada
dengan kebutuhan atau kesempatan yang terbuka baginya, sehingga dapat menimbulkan
adanya perkembangan yang menguntungkan (profitable growth). Dalam tahap pencapaian
tujuan bagian produksi maka perlu dilihat kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada
serta tekanan-tekanan (threats) dari luar yang dialami perusahaan itu.
Setelah itu analisa intern terhadap faktor-faktor produksi akan menghasilkan rumusan
tentang kekuatan-kekuatan (strengths) yang dimiliki serta kelemahan-kelemahan (weakness)
yang ada.Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau
penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta
8
sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-
mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak langsung
dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan barang-barang
atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan
utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong tipe
keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari
produk yang akan dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas
kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi
pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job
specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan oprasi
ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan operasi. Di dalamnya
terkait jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari personal pabrik, anggaran produksi,
jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran
ke pelanggan atau penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya
berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat rutin. Kegiatan
yang terakup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu
keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para
pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode
penyelesaian atau pengerjaan produk.
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan
dan mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa
yang sesuai dengan rencana yang diinginkan.
9
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi adalah :
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (input).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu
untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi
yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan
2.
Masukan :
Bahan
Tenaga
kerja Modal
Proses
Keahlian
Energi
informasi
Umpan balik
10
2.8 Lokasi Dan Lay Out Pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan
mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan
tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.
Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi,
kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku
yang cukup, dan sebagainya.
Pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi
perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari :
✓ Perijinan,
Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus untuk kawasan industri, sehingga
memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik.
Lokasi yang dipilih merupakan kawasan yang cukup luas untuk mendirikan
pabrik yang akan dibangun. Selain itu tersedianya sumber air yang cukup banyak serta
sarana dan prasarana transportasi dan listrik yang memadai.
✓ Pemasaran,
Pemasaran diharapkan mudah dan tidak hanya di dalam negeri maupun di luar
negeri,
11
✓ Transportasi
✓ Pebuangan limbah
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang
bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien.
sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, group layout dan
layout tetap :
✓ Process Layout,
12
✓ Product Layout,
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan
urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
✓ Group Layout
Pada layout ini, mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat atau
memproses komponen yang sama
Layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang diatur di dekat
tempat proses produksi dengan posisi tetap.
Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap produk yang
sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap barang lama
dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Dengan adanya pengembangan produk
berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan keinginan pasar.
Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk
membuat variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam menggunakan cara ini
perusahaan tidak memiliki resiko besar, karena hanya akan melakukan perubahan yang
menyeluruh.
13
• Menambah produk yang ada.
Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan variasi pada produk yang
telah ada dan juga memperluas segmen pasar dengan melayani berbagai macam
konsumen atau pembeli yang memiliki selera yang berbeda-beda.
Produsen bisa meningkatkan nilai suatu produk dari segi pemilihan warna produk
tersebut, rancangan atau desain yang menarik dan yang terakhir adalah kemasan yang
dapat memberi nilai tambah bagi produk tersebut.
14
a. Analisis Kebutuhan Pelanggan
b. Pemunculan gagasan
d. Analisis Bisnis
15
memperkirakan penjualan minimum dan maksimum untuk memperkirakan jangkauan
risiko. Setelah mempersiapkan ramalan penjualan, manajemen dapat memperkirakan
biaya dan laba yang di harapkan dari produk tersebut, yang memasukkan biaya-biaya
pemasaran, penelitian, pengembangan, akuntansi, dan keuangan.
16
• Pengujian operasi pabrik dan tes penggunaan produk. Setelah manajemen perusahaan
merasa puas dengan produknya (setelah melakukan perubahan) maka untuk lebih lanjut
adalah pengujian pada tujuannya yaitu untuk mengetahui reaksi konsumen.
h. Komersialisasi
Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas
produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini, harus
sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang diharapkannya. Di
dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran terlebih dahulu,
terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, kepuasan para konsumen yang
akan dituju.
17
✓ Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba. Perusahaan mempunyai keinginan untuk
memperkuat posisi produknya di pasar, sera untuk memperluas pasar.
• Faktor Penghambat
✓ Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertentu. Mungkin
hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa produk dasar (seperti baja,
deterjen).
✓ Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat. Perusahaan harus mengarahkan
produk baru mereka ke segmen pasar yang lebih kecil, hal ini berarti penjualan dan laba
yang lebih rendah untuk tiap produk.
✓ Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi beberapa kriteria seperti
keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan.
✓ Mahalnya proses pengembangan produk baru. Suatu perusahaan pada umumnya harus
menciptakan berbagai gagasan tentang produk baru untuk menemukan hanya satu
produk yang layak dikembangkan. Selanjutnya, perusahaan sering menghadapi biaya
litbang, manufaktur, dan pemasaran yang tinggi.
✓ Kekurangan modal. Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan-gagasan yang baik
tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan riset dan
meluncurkan produk baru.
✓ Waktu pengembangan yang lebih singkat. Perusahaan-perusahaan yang tidak dapat
mengembangkan produk-produk baru secara cepat akan berada di pihak yang tidak
memiliki keunggulan. Perusahaan-perusahaan harus belajar bagaimana mempersingkat
waktu pengembangan dengan menggunakan teknik perancangan yang dibantu
komputer dan teknik manufaktur, mitra strategis, pengujian konsep awal, dan
perencanaan pemasaran tingkat tinggi. Perusahaan yang waspada akan menggunakan
pengembangan produk baru serentak, dimana kelompok lintas-fungsional bekerja sama
untuk mendorong produk baru melalui pengembangan dan menuju pasar.
✓ Siklus hidup produk yang lebih singkat. Ketika suatu produk yang baru berhasil,
pesaing dengan cepat meniru.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi
dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca merasa
kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan
agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
http://rankingpertama.blogspot.co.id/2017/04/makalah-manajemen-produksi.html
http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-produksi.html
20