Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah

Pabrik Kerupuk

Disusun oleh :
1. Muhammad Ega Padillah (22030100044)
2. Maulana Dzaki Fakhruddin (22030100051)
3. Dimas Triyanto (22030100058)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam
segala keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen dr. Hasanah
S.E., M.M pengampu mata kuliah Manajemen Operasi yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan
konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca yang
budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati. saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Tangerang, 08 Januari 2024

TIM PENULIS

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................iii
1.2 Rumusan Belakang.........................................................................................iii
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan Sistem Produksi
2.1 Perencanaan Produk.........................................................................................1
2.2 Perencanaan Lokasi Usaha atau Pabrik...........................................................1
2.3 Perencanaan Letak Fasilitas Produksi..............................................................2
2.4 Perencanaan Lingkungan Kerja.......................................................................2
2.5 Perencanaan Standar Produksi.........................................................................2
B. Sistem Pengendalian Produksi
2.6 Pengendalian Proses Produksi.........................................................................3
2.7 Pengendalian Bahan Baku...............................................................................3
2.8 Pengendalian Tenaga Kerja.............................................................................4
2.9 Pengendalian Biaya Produksi..........................................................................4
2.10 Pengendalian Kualitas...................................................................................4
2.11 Pemeliharaan.................................................................................................5
BAB III ANALISA USAHA
3.1 Bahan bahan Pembuatan kerupuk....................................................................6
3.2 Cara Pembuatan Kerupuk................................................................................6
3.3 Biaya Perhitungan Operasional Pabrik............................................................7

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................8
4.2 Saran................................................................................................................8
Lampiran..........................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas yang dilakukan dalam sebuah perusahaan tidak lepas dari bagaimana perusahaan
mampu memasarkan atau mempromosikan sebuah produknya. Sebelum sebuah perusahaan
melakukan pemasaran, perusahaan harus melihat suatu kualitas maupun kuantitas produk yang di
produksinya, sehingga ketika standar kualitas produk sudah terjamin serta standar kuantitas
produk perharinya yang diproduksi sudah mencapai dari target. Maka selanjutnya produk tersebut
siap untuk dipasarkan atau distribusikan guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan maupun
konsumen, dalam proses pemasaran tersebut, perusahaan mentargetkan pada sebuah pasar yang
besar baik pasar tradisional maupun modern dan memasarkan produknya dalam jumlah yang
banyak.
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan
sasaran yang tepat dengan cara yang lebih baik dari pada para pesaing. Perusahaan selalu mencari
kemunculan trlfk pelanggan yang menunjuk peluang pemasaran baru. Untuk itu pemasaran harus
mampu melihat perilaku konsumen pasar. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pada setiap
tahap. Sikap orang lain, faktor situasional yang tidak diantisipasi, dan risiko anggapan, semuanya
mempengaruhi keputusan untuk membeli, dan juga tingkat kepuasan produk pasca pembelian
konsumen, pemakaian dan penyingkiran, dan tindakan sari pihak perusahaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dalam penulisan makalah ini mencoba untuk
membahas bagaimanakah karakteristik pasar konsumen dan bagaimana analisis pemasaran
terhadapnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
berdasarkan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan perencanaan sistem produksi pada usaha mikro
“ Kerupuk”
2. Bagaimana sistem pengendalian produksinya
3. Bagaimana sistem informasi produksinya serta bagaimana proses manajemennya yang
dikelola pada usaha mikro “ Kerupuk”

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu
suatu metode dengan membaca dan menelaah pustaka serta realita dalam masalah yang
dikaji yaitu tentang Sistem Produksi pada usaha mikro yang di jalankan oleh suatu
perusahaan.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN SISTEM PRODUKSI


Mendirikan sebuah usaha bukan merupakan perkara yang mudah. Namun menjaga
dan memelihara usaha yang kita dirikan jauh lebih berat daripada mendirikannya. Hal
tersebut dikarenakan menyangkut segala macam masalah yang lebih banyak dan lebih
rumit serta tantangan yang akan muncul secara silih berganti. Tantangan tersebut tidak
hanya muncul dari dalam perusahaan itu sendiri melainkan juga dari luar perusahaan.
Untuk mempertahankan kelangsungan usaha yang kita dirikan tersebut segala persoalan
dan tantangan yang muncul harus diselesaikan dengan dan sebaik mungkin.
Sistem merupakan suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan
saling menunjang antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan sistem produksi merupakan gabungan dari beberapa unit atau elemen yang
saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi. Dan
beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak
fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi yang
digunakan dalam perusahaan tersebut.

2.1 Perencanaan Produk


Dalam membuat usaha pasti akan memproduksi sesuatu atau ada yang dihasilkan. Dan
sebelum produksi berjalan maka rencana produksi harus dipikirkan dengan matang, karena tidak
mungkin membuat atau mendirikan usaha jika tidak mengetahui produk apa yang akan
diproduksi oleh perusahaan.
Usaha yang rencananya akan diproduksi adalah produksi kerupuk. Kerupuk ini pun harus
mempunyai nama, merk, atau brand sehingga kerupuk ini menjadi produk yang mempunyai
keunggulan dan kwalitas yang bagus.
Usaha mikro ini merencanakan produknya dengan mempertimbangkan dan melihat peluang
bisnis yang ada Jakarta Selatan, karena para konsumen yang ada di Jakarta Selatan lebih suka
makan ditemani dengan kerupuk. Maka dari itu pemilik dari usaha mikro Kerupuk ini membuka
usaha ini. Dan usaha ini merupakan usaha turun menurun keluarga yang awalnya di keluti oleh
Kakek Sang Pemilik usaha mikro.

2.2 Perencanaan Lokasi Usaha atau Pabrik


Tempat dimana proses produksi dijalankan ini seharusnya direncanakan dengan
sebaik mungkin, karena kesalahan dalam pemilihan lokasi usaha akan menimbulkan
kerugian bagi usaha yang kita kelola. Pemilihan lokasi usaha harus menunjang kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat menunjang potensi untuk
mendapatkan laba yang besar.
Lokasi usaha “Kerupuk” ini berlokasi di rumah pemilik usaha itu sendiri yaitu di Jalan
Wijaya Kusuma No. 10 Bintaro Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Dan tak perlu biaya yang berlebihan untuk menjual hasil produksi dikarenakan faktor
tempat usaha yang ada disekitar masyarakat, karena masyarakat bisa langsung

1
membelinya atau membelinya melalui pedagang-pedagang kecil yang dititipkan oleh
sang pemilik untuk menjualkan kerupuk itu.

2.3 Perencanaan Letak Fasilitas Produksi


Perencanaan fasilitas produksi seperti mesin, bahan baku dan lain-lainnya
merupakan hal yang berpengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas dalam
sebuah usaha, baik itu usaha kecil ataupun usaha tersebut berskala besar.
Perencanaan letak fasilitas produksi yang teratur serta memenuhi persyaratan teknis
yang baik dan sesuai prosedur akan menunjang tingkat efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan proses produksi dalam sebuah usaha yang bersangkutan.
Penataan letak fasilitas produksi “Kerupuk” sangatlah diperhatikan, karena letak
usaha yang berada dalam lingkungan masyarakat dari itu letak fasilitas produksi
sangat diperhatikan.
Agar tidak terjadinya gangguan dari luar dan masyarakat yang berada disekitar
tempat usaha juga tidak terganggu maka dilakukan peredaman suara agar tingkat
kebisingan dilingkungan tidak meningkat. Warga nyaman dengan keberadaan usaha
tersebut dan pelaku usaha juga nyaman melakukan usahanya.

2.4 Perencanaan Lingkungan Kerja


Dalam setiap rencana pastilah rencana itu yang baik tak ada rencana yang buruk
apalagi masalah kerjaan. Dalam merencanakan lingkungan kerja pun pasti menginginkan
lingkungan kerja yang baik, sehat, menyenangkan dan tidak cepat bosan, agar setiap
karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan tidak terganggu dengan hal-hal diluar pekerjaan
tersebut.
Didalam produksi “Kerupuk” lingkungan kerjanya hampir memenuhi dari semua yang
diharapkankan baik antar karyawan maupun dengan sang pemilik usaha kerupuk ini.
Lingkungan kerja yang harmonis, nyaman, tidak membuat karyawan jenuh dan semakin
betah untuk bekerja. Fasilitas pun sudah dilengkapi dari yang tadinya tidak ada kini sudah
diadakan. Kebersihan dari fasilitas itupun terjaga dengan baik hingga higenis. Dari fasilitas
inilah karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan santai.

2.5 Perencanaan Standar Produksi


Standar produksi merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan
proses produksi. Standar produksi memberikan data sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan-keputusan dalam berproduksi. Selain itu, standar produksi memberikan manfaat
terhadap berbagai macam penghematan dalam proses produksi.
Dalam “Kerupuk pada Suka” standar produksi sudah dilakukan seperti pada kenyaman atau
rasa kerupuk yang tidak pernah diubah walaupun harga bahan baku mengalami kenaikan rasa
pada kerupuk pada suka ini tetap tidak berubah yang berubah cuma dari bentunya saja yang
lebih kecil. Hal itu dilakukan untuk harga tetap tidak berubah walaupun harga bahan baku
naik. Dan meskipun usaha ini termasuk dalam golongan usaha mikro tetapi ini tidak menjadi
hambatan usaha ini memakai standar produksi.

B. Sistem Pengendalian Produksi


Dalam sistem pengendalian produksi ini ada beberapa hal yang perlu dibicarakan
yaitu seperti masalah pengendalian proses produksi, pengendalian bahan baku,

2
pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi, pengendalian kualitas serta
pemeliharaan. Semua hal tersebut sangat mempengaruhi sistem pengendalian pada
sebuah usaha untuk memajukan usaha yang dikelolanya.

2.6 Pengendalian Proses Produksi


Dalam pengendalian proses produksi ini menyangkut beberapa masalah tentang
perencanaan dan pengawasan dari proses produksi dalam sebuah usaha atau
perusahaan.
Pembuatan kerupuk disini usahanya masih secara tradisional dan dibantu dengan
karyawannya dalam proses pembuatannya. Usaha ini memproduksi sebanyak ± 2.000
bungkus setiap harinya untuk memenuhi penjualan dan untuk kepada para pedagang
keliling yang tiap harinya dititipkan sang pemilik kerupuk untuk dijual lagi ke
konsumen.
Proses produksi “Kerupuk” ini dimulai dengan pengadonan bahan baku kemudian
diteruskan dengan mengolah bahan baku dengan menggunakan alat tradisional dan
sedikit masih memakai bantuan karyawannya. Dan semua kegiatan produksi itu
dimulai pada pukul 08.00 - 16.00 WITA.

2.7 Pengendalian Bahan Baku


Bahan Baku merupakan unsur yang paling penting dalam proses produksi bagi
suatu usaha. Tidak adanya bahan baku dapat menimbulkan terhentinya proses
produksi sebuah usaha. Oleh karena itu, dalam suatu perusahaan atau jenis usaha
pengendalian bahan baku merupakan hal yang penting agar usaha yang dijalankan
tidak terhenti akibat kurangnya persediaan bahan baku.
Dalam usaha “Kerupuk” ini pemilik terjun langsung dalam pembelian bahan baku
dan plastik pembungkusnya. Pembelian bahan baku biasanya dilakukan 3 hari sekali
atau 4 hari sekali tergantung besarnya produksi. Namun apabila laba yang dihasilkan
cukup besar maka pembelian bahan baku biasanya dilakukan dalam jumlah yang
banyak untuk persediaan selama 1 minggu.
Selama dalam usaha pembuatan “Kerupuk” ini berproduksi, tidak pernah
mengalami kendala yang berat yang diakibatkan oleh kekurangan persedian bahan
baku. Hal itu disebabkan oleh persediaan yang cukup dan sistem pengendalian bahan
baku yang cukup baik dilakukan oleh pemilik usaha agar usaha yang mereka dirikan
tetap berjalan walaupun banyak persaingan bisnis yang dihadapi oleh usaha mikro
“Kerupuk”.

2.8 Pengendalian Tenaga Kerja


Tenaga kerja sangat penting dalam kegiatan produksi, dan tenaga kerja langsung
yang produktif akan membantu seluruh jalannya kegiatan perusahaan sehingga semua
kegiatan usaha itu berjalan dengan baik dan efektif serta akan memberikan
keuntungan tambahan bagi usaha itu sendiri.
Dalam pelaksanaan kegiatan produksi “Kerupuk” ini lumayan banyak karyawan
yang terlibat dalam pembuatan kerupuk. Usaha ini melibatkan 15 orang karyawan

3
serta di bantu 15 orang karyawannya. Dan karyawannya itu dibagi atas dua kerjaan,
untuk menggoreng ada 5 orang dan untuk menggemas atau pembungkusan ada 10
orang. Jadi dalam usaha ini ada sistem pengendalian tenaga kerja yang baik dari
pemilik usaha tersebut.

2.9 Pengendalian Biaya Produksi


Biaya merupakan faktor yang sangat penting untuk direncanakan dan
dikendalikan sebaik-baiknya karena jika sebuah usaha salah dalam menentukan harga
maka akan berakibat pada kelangsungan usaha mereka tersebut.
Tingginya biaya produksi yang di keluarkan oleh suatu usaha akan mengakibatkan
tingginya harga harga pokok penjualan produk tersebut, sehingga akan mempersulit
menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan dan tidak
terlalu tinggi bagi pembeli “Kerupuk” ini.

2.10 Pengendalian Kualitas


Menjaga kualitas produk sangat penting bagi sebuah usaha untuk meningkatkan atau
bahkan mempertahankan kelangsungan sebuah usaha yang mereka dirikan. Memproduksi
produk tanpa mengamati dan mempertahankan kualitas hasil produksi yang menjadi standar
dalam usaha mereka, maka akan berakibat pada kelangsungan usaha mereka itu sendiri di
masa yang akan datang.
Disamping dengan akan bermunculannya usaha-usaha sejenis yang mungkin menawarkan
kualitas produk yang lebih baik. Maka usaha “Kerupuk” ini sangat memperhatikan
pengendalian kualitas kerupuk, produksi kerupuk ini dari dulu tidak berubah mungkin yang
hanya berubah hanya dalam kemasannya atau bungkusnya agar hasilnya produksinya
memuaskan sehingga tingkat kepercayaan konsumen pada produk kerupuk ini sangat bagus
atau tinggi dan tingkat penjualannya menjadi tinggi dan pembeli akhirnya tidak berpindah
hati pada produksi-produksi kerupuk lainnya. Usaha ini menetapkan harga yang cukup
terjangkau oleh para konsumennya yakni Rp 1.000,-

2.11 Pemeliharaan
Dalam sebuah usaha atau proses produksi, pemeliharaan merupakan hal yang penting
dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan produksi. Penggunaan fasilitas
produksi yang terlalu sering, jika tidak di dukung dengan sistem pemeliharaan yang baik akan
mengkibatkan kerusakan atau kendala teknis pada fasilitas produksi tersebut.
Dan jika terjadi kerusakan pada fasilitas produksi yang ada pada usaha yang kita
kelola maka akan mengganggu jalannya kegiatan produksi. Dan sebaliknya jika fasilitas
produksi yang ada dikelola dan dipelihara dengan baik dan teratur maka akan menunjang pula
pada kelancaran jalannya kegiatan produksi.

4
Dalam usaha “Kerupuk” ini sistem pemeliharaan cukup bagus, karena ada pemeliharaan
khusus terhadap fasilitas produksinya secara teratur dan pemeliharaan terhadap alat-alat yang
digunakan selalu dibersihkan setelah pemakaian dalam pembuatan kerupuk itu.

BAB III

Analisa Usaha

3.1 Bahan-Bahan Pembuatan Kerupuk


1. Tepung terigu 200 Kg
2. Bawang putih 100 Kg

5
3. Bawang merah 100 Kg
4. Ketumbar bubuk 10 Kg
5. Merica bubuk 10 Kg
6. Kaldu ayam 1 dus
7. Soda kue 1 dus (4 Kg)
8. Sledri 10 iket
9. Air matang secukupnya
10. Minyak 50 liter (2 dirigent)
11. Daun pisang secukupnya

3.2 Cara Pembuatan Kerupuk


1. Siapkan satu wadah untuk membuat adonan kerupuk

2. Masukkan semua bahan kerupuk kedalam wadah yang sudah disiapkan

3.Tuang air sedikit demi sedikit kedalam campuran tepung sambil diuleni
dengan tangan sampai adonan menjadi kalis

4. Gulung adonan kemudian bungkus memanjang dengan daun pisang lalu


dikukus selama 3 jam, diamkan sampai hangat atau dingin

5. Potong-potong adonan yang sudah dikukus kemudian dijemur dibawah terik


matahari sampai benar-benar kering

5. Panaskan minyak lalu goreng kerupuk sampai merekah dan matang, angkat
tiriskan

6. Kerupuk bawang siap untuk disajikan

3.3 Biaya Perhitungan Operasional Pabrik

a. Biaya tetap

Nama Barang Jumlah unit Harga

Kompor 3 600.000
Wajan besar 5 750.000

6
Spatula 5 150.000
Pisau 5 125.000
Gunting 3 30.000
Saringan 3 90.000
Talenan 5 250.000
Baskom 20 300.000
Centong 10 50.000
Kipas angin 2 400.000
Meja 1 250.000
Kursi 2 300.000
Etalase 6 6.000.000
Total 9.295.000

b. Biaya Variabel

Harga
Nama Barang Jumlah Unit Harga Perhari
Perbulan
Kerupuk 10 Kg 700.000 16.800.000
Bumbu perasa 6 Kg 300.000 7.200.000
Gas elpiji 3 60.000 1.440.000
Listrik 100.000 2.400.000
Gaji pegawai 15 Orang 70.000 1.680.000
Bensin pegawai 5 orang 50.000 1.200.000
Total 30.720.000

Target penjualan : 2.000 unit x 30 hari = 60.000


Omzet = 60.000 x 1.000 = 60.000.000
Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
60.000.000 – 40.015.000 = 34.985.000
Jadi, Laba bersih yang diperoleh pabrik kerupuk dalam satu bulan ialah Rp.
19.985.000

7
Bab IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan materi yang telah disampaikan diatas dapat
disimpulkan bahwa Pabrik kerupuk tersebut sudah menjalankan manajemen
operasionalnya dengan cukup baik, dengan melakukan beberapa manajemen
seperti perencanaan sistem produksi, sistem pengendalian produksi dan sitem
informasi produksi yang baik pula.
Usaha mikro “Kerupuk” ini juga menjual kepada para konsumennya dengan
harga terjangkau yang bisa dibeli dari golongan masyarakat apapun. Usaha
“Kerupuk” ini telah menjalankan usahanya selama Delapan tahun tanpa
mengalami kendala yang sangat berarti. Baik dari segi pesaing maupun kendala
dari lingkungan disekitar lokasi produksi itu berdiri.

4.2 Saran
Di era persaingan bisnis yang sangat cepat akhir-akhir ini Usaha “Kerupuk”
ini sangat perlu menjaga kualitas mutu dan standar produksinya dengan baik agar
pelanggan atau konsumen produk “Kerupuk” ini tidak berpindah ke tempat
produksi lainnya. Supaya usaha ini tetap bertahan dan terus memajukan usahanya
walaupun banyak pesaing-pesaing lainnya.

8
Lampiran

9
10

Anda mungkin juga menyukai