Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
MENYUSUN PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK DAN MEREK

Oleh:

Muh. Iqra Al-Adiyat Han 216602141


Bela Oktaviani 216602101
Agustina 216602109
Nur Hasiah J.S 216602133

PROGRAM STUDI AKUTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang, yang senantiasa memberikan kita kesempatan,
kesehatan, dan keselamatan serta ridhonya atas segala usaha usaha kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami sesuai waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini kami susun sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu MANAJEMEN PEMASARAN. Sekaligus sebagai media
pemebelajaran kami, untuk lebih memahami mata kuliah ini.

Dengan hormat kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


Bapak La Ode Almana, SE., ME. atas bimbingan dan arahannya yang sangat
membantu kami dalam menyusun makalah ini, serta teman-teman kelompok yang
telah meluangkan waktu untuk membantu dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.

Materi ini kami susun yang terdiri dari topik-topik utama yang merupakan
berbagai pemahaman dasar berdasarkan teori dari beberapa seumber refferensi
dan literature yang telah sesuai perkembangan perekonomian dunia seperti
sekarang ini. Sehingga makalah ini kiranya sangat penting bagi kami guna
menambah wawasan yang terkait erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan
yang berfokus pada “menyusun program produk dan merek”

Semoga makah ini bermanfaat untuk semua pihak dalam pengembangan


ilmu pengetahuan terutama pada mata kuliah manajemen pemasaran. Makalah ini
tentunya masih terdapat kekurangan sehingga kritik dan saran sangat kami
perlukan untuk perbaikan di kemudian hari. Karena kami meyadari bahwa
keterbataan ilmu merupakan kekurangan manusiawi. Terima kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kendari, Oktober 2021

Penulis

ii
Daftar isi

Cover.............................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................ ii
Kata Pengantar............................................................................................. iii
Bab 1 Pendahuluan....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah............................................................... 2
1.4 Manfaat Makalah................................................................................. 2
Bab 2 Landasan Teori.................................................................................. 3
2.1 Pengertian Pengembangan Produk....................................................... 3
2.2 Pengertian Produk................................................................................ 3
2.3 Pengertian Merek................................................................................. 4
Bab 3 Pembahasan........................................................................................ 5
3.1 Manajemen Merek............................................................................... 5
3.1.1 Pengertian Merek....................................................................... 5
3.1.2 Konsep Dasar Merek.................................................................. 5
3.1.3 Tujuan Manajemen Merek......................................................... 6
3.1.4 Fungsi Manajemen Merek.......................................................... 7
3.1.5 Strategi dan Proses Manajemen Merek...................................... 8
3.2 Konsep Produk..................................................................................... 9
3.2.1 Fungsi Manajemen Produk........................................................ 9
3.2.2 Pentingnya Manajemen Produk................................................. 10
3.3 Kemasan dan Label.............................................................................. 11
3.3.1 Kemasan..................................................................................... 11
3.3.2 Label........................................................................................... 12
3.4 Perencanaan dan Pengembangan Produk............................................. 12
3.5 Siklus Hidup Produk............................................................................ 13
3.5.1 Tahapan Siklus Hidup Produk................................................... 14
3.5.2 Tahap Perkenalan....................................................................... 14
3.5.3 Tahapan Pertumbuhan................................................................ 14
3.5.4 Tahapan Kedewasaan................................................................. 15
3.5.5 Tahapan Kemunduran................................................................ 16
3.6 Proses Pengembangan Produk............................................................. 16
3.7 Strategi Pengembangan Produk........................................................... 17
3.8 Perbandingan Merek............................................................................ 18
Bab 4 Penutup............................................................................................... 20
4.1 Simpulan.............................................................................................. 20
4.2 Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 21

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, perusahaan dituntut untuk tanggap terhadap perkembangan

teknologi dan kemajuan perekonomian agar mampu menghadapi persaingan yang

semakin ketat dalam rangka mempertahankan kelangsungan perusahaan,

meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Salah satu strategi yang

dapat dilakukan untuk menghadapi tuntutan tersebut adalah pengembangan

produk. Pengembangan produk sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu

perusahaan dalam usaha meningkatkan penjualannya. Dengan melakukan

pengembangan produk maka peluang perusahaan untuk mendapatkan pelanggan

baru akan semakin besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan

semakin meningkat.

Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap

kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik organisasi bisnis maupun nirlaba,

pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal, regional, maupun

global. Riset selama ini cenderung didominasi penelitian di sektor consumer

markets, terutama dalam kaitannya dengan produk fisik berupa barang. Kendati

demikian, literatur merek mulai berkembang pula untuk sektor pemasaran jasa,

pemasaran bisnis, pemasaran online, dan bahkan pemasaran negara (country

marketing). Bidang kajiannya pun sangat beragam, mulai dari sejarah manajemen

merek, brand origin, brand pioneership dan brand name strategy hingga brand

equity, brand extension, brand loyalty, brand community, dan global branding

1
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari

analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi,

penjualan dan pengiriman produk. Pengembangan produk dapat meliputi produk

orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merek baru

yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembang.

Mengacu pada latar belakang di atas, perlu adanya kajian dan penelitian
terkait pengembangan produk dan merek. Pada kesempatan ini kami membuat
makalah yang berjudul “Menyusun Program Pengembangan Produk dan Merek”
untuk menjawab masalah-masalah yang tercantum pada latar belakang diatas.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara menyusun program pengembangan produk dan merek?

1.3 Tujuan Makalah

Untuk mengetahui cara menyusun program pengembangan produk dan

merek?

1.4 Manfaat Makalah

Manfaat pada makalah ini yaitu agar pembaca dapat memahami konsep

menyusun program pengembangan produk dan merek serta dapat menerima

edukasi terkait topik makalah ini.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan Produk

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller “pengembangan produk

adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru

atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan konsep

produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk dapat

diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan”.

Menurut Henry Simamora, “pengembangan produk adalah proses pencarian

gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya kedalam tambahan

lini produk yang berhasil secara komersial”. Pencarian produk baru didasarkan

pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan unsur-unsur baru dan

pengenaan produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.

2.2 Pengertrian Produk

Produk adalah unsur yang paling penting, karena produk mencakup,

seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual, produk mencakup riset

dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan yang menyertai

produk seperti instalisasi dan pemeliharaan. Pengertian produk menurut Kotler

dalam bukunya Manajemen Pemasaran (1997) menyatakan bahwa produk

adalah segala sesuatu yang ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen (Suatma, 2013).

3
2.3 Pengertian Merek

Merek adalah nama, istilah symbol atau desain khusus atau beberapa

kombinasi unsur – unsur yang dirancang untuk mengidentifikasisakan barang atau

jasa yang ditawarkan penjual. Merek yang membedakan produk atau jasa sebuah

perusahaan dari produk saingannya (Tengor, 2016). Merek melambangkan

lambang, istilah, nama, desain, serta asosiasi yang maksudnya untuk mengenali

barang atau jasa dari sesuatu penjual maupun perkumpulan pedagang dan

pembedakan mereka dari kompetitor (Wijaya, 2020).

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Manajemen Merek (Pengertian dan Konsep Dasar)

3.1.1 Pengertian Merek

Istilah merek juga dikenal dengan istilah "brand" yang banyak

digunakan dunia industri untuk merepresentasikan produk mereka. Sebuah

merek atau brand menjadi penting sehingga harus didaftarkan secara hukum

untuk mendapatkan hak paten atas merek yang dimiliki. Sedangkan kegiatan

branding berarti kegiatan untuk membangun sebuah merek agar lebih

dikenal oleh masyarakat luas. Sebuah merek akan melekat dalam pikiran

masyarakat ketika proses branding-nya berjalan dengan baik.

Manajemen merek mencakup pengelolaan karakteristik merek yang

berwujud dan tidak berwujud. Dalam hal merek produk, bukti fisik

mencakup produk itu sendiri, harga, kemasan, dll. Sementara dalam hal

merek layanan, bukti fisik mencakup pengalaman pelanggan. Intangible

termasuk koneksi emosional dengan produk / layanan.

3.1.2 Konsep Dasar Merek

Merek berbeda dari produk dengan cara bahwa merek adalah "apa

yang dibeli konsumen", sedangkan produk adalah "apa yang menjadi

perhatian/perusahaan". Merek adalah akumulasi dari asosiasi emosional dan

fungsional.

Merek adalah ikatan bahwa produk akan berkinerja sesuai harapan

pelanggan. Ini membentuk harapan pelanggan tentang produk. Merek

5
biasanya memiliki merek dagang yang melindunginya dari penggunaan oleh

orang lain.

Sebuah merek memberikan informasi tertentu tentang organisasi,

barang atau jasa, membedakannya dari orang lain di pasar. Merek membawa

jaminan tentang karakteristik yang membuat produk atau layanan tersebut

unik. Merek yang kuat adalah sarana untuk membuat orang sadar akan apa

yang diwakili perusahaan dan apa yang ditawarkannya.

3.1.3 Tujuan Manajemen Merek

Tujuan utama manajemen merek adalah untuk membangun, mengukur

dan mengontrol ekuitas merek, menjadikan merek memiliki nilainya sendiri

yang bila dikaitkan dengan produk dan meningkatkan nilai keseluruhannya

baik secara moneter maupun non-moneter.

Di era persaingan yang ketat ini di mana berbagai perusahaan menjual

produk yang hampir serupa, mereklah yang membuat perbedaan. Ini

membantu dalam memposisikan penawaran dengan cara unik yang memberi

perusahaan keuntungan pasar dan meningkatkan nilai produk.

Menciptakan merek dari produk tidak hanya mempersonifikasikannya,

tetapi juga menciptakan pengalaman yang tetap ada di benak pelanggan.

Mereka mengingat pengalaman setiap kali diberikan pemicu tertentu yang

terkait dengan ceruk produk atau penggunaan produk. Menciptakan

pengalaman seperti itu di sekitar produk tidak hanya membantu

meningkatkan penjualannya tetapi juga membantu dalam memperluas lini

produk di masa depan.

6
3.1.4 Fungsi Manajemen Merek

Menejemen merek merupakan bagian dari menejemen pemasaran. Ini

berkaitan dengan pengembangan merek secara keseluruhan sejak lahirnya

merek sampai saat merek tidak ada lagi. Fungsi menejemen merek adalah

sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi target pasar yang ideal, memahami apa yang

memotivasi mereka untuk memilih satu produk di atas yang lain,

dan memposisikan merek di domain yang sama.

b. Mengembangkan pesan merek yang ideal yang selaras dengan

kebutuhan pasar sasaran dan dengan proposisi nilai penawaran.

c. Mengkomunikasikan janji merek kepada pelanggan dengan

memanfaatkan hampir setiap titik kontak yang memungkinkan.

d. Melakukan upaya untuk membangun ekuitas merek dan

mengukurnya dari waktu ke waktu.

e. Mengelola arsitektur merek dan memastikan struktur sub-merek

dan komunikasi selaras dengan struktur merek utama dan kebijakan

komunikasi.

f. Membangun identitas merek dan memastikannya selaras dengan

citra merek di pasar.

g. Menangani komunikasi merek di pasar.

h. Mengantisipasi dan mengakomodasi kebutuhan identitas merek

baru.

7
3.1.5 Strategi dan Proses Manajemen Merek

a. Mengidentifikasi dan Menetapkan Posisi dan Nilai Merek

Langkah pertama dari proses manajemen merek melibatkan manajer

merek untuk mengidentifikasi posisi yang belum dimanfaatkan namun

menguntungkan di pasar yang dapat dimanfaatkan untuk melawan

persaingan yang ada dan membangun citra merek yang baik untuk jangka

panjang. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan peta keunggulan

produk atau layanan dan peta pemosisian. Setelah teridentifikasi, tim

manajemen merek kemudian bekerja untuk membangun identitas merek

inti, asosiasi merek, dan esensi merek.

b. Merencanakan dan Menerapkan Program Pemasaran Merek

Setelah strategi positioning ditetapkan, langkah selanjutnya melibatkan

manajer merek untuk benar-benar merencanakan dan menerapkan

strategi untuk memposisikan merek sesuai rencana.

c. Mengukur dan Menafsirkan Kinerja Merek

Langkah selanjutnya melibatkan perancangan dan penerapan sistem

pengukuran ekuitas merek yang membantu manajer merek mengukur dan

mengelola profitabilitas merek. Sistem pengukuran ekuitas merek adalah

seperangkat prosedur penelitian yang dirancang untuk memberikan

informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat ditindaklanjuti tentang

merek yang bersangkutan kepada manajer merek sehingga mereka dapat

membuat keputusan taktis dan strategis sebaik mungkin untuk

menguntungkan merek dalam jangka pendek maupun panjang.

8
d. Menumbuhkan dan Mempertahankan Ekuitas Merek

Setelah ekuitas merek dibangun, langkah selanjutnya adalah

mempertahankan dan mengembangkannya untuk memastikan merek

terus berkembang.

3.2 Konsep produk

3.2.1 Fungsi Manajemen Produk


Manajemen produk yang cerdas membutuhkan keterlibatan manajer

produk pada setiap fase siklus hidup produk. Dimulai dengan

konseptualisasi awal dan koordinasi dengan berbagai departemen, termasuk

penghubung dengan tim keuangan, hukum, dan lainnya, dan akhirnya,

mendorong produk untuk meluncurkan dan layanan purna jual dengan

berinteraksi dengan fungsi penjualan dan pemasaran.

Dalam melakukan analisis fungsi manajemen produk, perlu

diperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Sudah menjadi tugas dari manajer produk untuk menindaklanjuti

dengan tim penjualan dan pemasaran serta tim layanan pelanggan

untuk melacak pengaduan pelanggan hingga penutupan. Walaupun

ini merupakan keharusan yang pasti dalam organisasi yang lebih

kecil, di perusahaan besar, sangatlah penting untuk memiliki tim

yang berdedikasi yang melakukan ini.

b. Lakukan analisis akar penyebab masalah yang dilaporkan oleh

pelanggan termasuk masalah aneh yang muncul. Ingat bahwa

manajemen produk yang efektif juga memerlukan manajemen

9
persepsi yang gesit di mana pelanggan puas dan nyaman dengan

produk dan karenanya, setiap masalah atau masalah yang muncul di

luar kebiasaan harus ditangani dengan urgensi.

c. Salah satu aspek yang diabaikan dari manajemen produk adalah

koordinasi dengan tim keuangan dan hukum terlepas dari fungsi

administrasi lainnya. Lebih sering daripada tidak, ide bagus atau

produk hebat mungkin gagal karena arus kas tidak dihasilkan untuk

kepuasan tim keuangan dan karenanya produk menjadi rugi. Sama

pentingnya dengan memiliki desain yang sangat baik dan strategi

penjualan penginderaan pasar, jenis rasio keuangan yang tepat juga

perlu dijaga jika perusahaan ingin mencapai titik impas dan

mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.

3.2.2 Pentingnya Manajemen Produk

Perusahaan menghabiskan banyak dana untuk pemasaran dan

pengembangan produk secara terpisah. Ini adalah fakta yang terjadi pada

banyak perusahaan yang memiliki departemen berbeda yang berurusan

dengan pemasaran dan pengembangan produk tanpa koordinasi.

Terserah masing-masing departemen untuk mencoba dan memahami apa

yang dikatakan yang lain untuk membentuk strategi yang kohesif dan

koheren. Yang penting adalah untuk "merasakan" sinyal pasar dan

"menggerakkan" mood pasar sedemikian rupa sehingga ide-ide cemerlang

diubah menjadi produk yang bisa diterapkan dan dipasarkan. Ini

mengedepankan perlunya tim manajemen produk yang dapat mengandalkan

10
informasi dari departemen pemasaran untuk tim pengembangan produk dan

memastikan bahwa manajemen produk akhir dilakukan secara profesional

dan terorganisir.

Perusahaan yang gagal membaca sinyal pasar dan pada saat yang

sama membuang ide-ide inovatif karena mereka tidak melihat potensi pasar

sering gagal mencapai kesuksesan di pasar. Intinya di sini adalah bahwa ide-

ide hebat harus diterjemahkan ke dalam produk dan produk hebat harus

dipasarkan dengan tepat.

Karena itu adalah tanggung jawab penelitian dan desain dan tim

pengiriman untuk datang dengan ide-ide besar dan membuat produk

masing-masing dan itu adalah tanggung jawab tim pemasaran untuk

memasarkan produk hebat ini dengan cara yang sesuai, timbul pertanyaan

tentang siapa akan membuat mereka berbicara satu sama lain dan saling

memahami. Tentu saja, bahkan di perusahaan yang tidak memiliki tim

manajemen produk, tim pemasaran dan penelitian dan pengiriman

melakukan komunikasi.

3.3 Kemasan dan label

3.3.1 Kemasan (packaging)

Kemasan adalah bagian dari produk yang merupakan pembungkus atau

wadah atau tempat bagi sebuah produk dengan berbagai tujuan, seperti

untuk memudahkan proses pemindahan, untuk memudahkan identifikasi,

untuk menciptakan daya tarik produk dan sebagainya.

11
3.3.2 Label (labeling)

Labeling atau label adalah bagian dari kemasan atau dalam bentuk

yang lain yang digunakan untuk memberikan informasi sehubungan dengan

produk. Secara umum ada tiga macam label yaitu

a. Label merek (brand label

b. Label diskripsi (descriptive label)

c. Label tingkatan (grade label)

3.4 Perencenaan dan Pengembangan Produk

Produk adalah keluaran (output) yang diperoleh dari sebuah proses produksi

(transformasi) dan merupakan penambahan nilai dari bahan baku dan merupakan

komoditi yang dijual perusahaan kepada konsumen. Perancangan dan

pengembangan produk adalah semua proses yang berhubungan dengan

keberadaan produk yang meliputi segala aktivitas mulai dari identifikasi keinginan

konsumen sampai fabrikasi, penjualan dan deliveri dari produk. Melalui

perancangan dan pengembangan produk diharapkan akan menghasilkan inovasi –

inovasi produk baru yang mampu memberikan keunggulan tertentu di dalam

mengatasi persaingan dengan produk kompetitor.

Ada beberapa alasan pokok yang melatar belakangi perlunya perancangan

dan pengembangan produk secara terus menerus yaitu:

a. Tujuan Finansial.

b. Pertumbuhan Penjualan

c. Respon Terhadap Persaingan.

d. hasil dari peracangan yang baik.

12
e. Keunggulan Kapasitas.

f. Siklus Hidup Produk.

g. Respon terhadap perubahan lingkungan.

3.5 Siklus Hidup Produk

Product life cycle sendiri merupakan suatu siklus yang dialami seluruh

produk yang ada di dunia, baik itu siklus hidup yang singkat maupun siklus hidup

yang lama. Namun dengan adanya perbedaan siklus pada setiap produknya, tentu

akan menambah beragam wawasan serta pengertian yang akan menjadi materi

bagi setiap produsen. Suatu siklus semacam ini juga dilihat dari berbagai produk,

seperti makanan, barang barang elektronik lainnya. Untuk itu kewajiban seperti

itu menjadi hal penting yang harus dipenuhi dalam melihat siklus suatu produk.

Dengan adanya pemahaman semacam hal tersebut maka dari itu produsen

dapat melihat serta memasang strategi yang tepat saat memasarkan produksinya.

Sehingga secara sederhana siklus hidup produk bisa digambarkan dengan diawali

produk dibuat kemudian diperkenalkan kepada pasaran hingga pada akhirnya

produk tersebut mulai hilang dari pasaran.Selain itu hal lain yang harus dilakukan

oleh produsen untuk memperpanjang umur produknya bisa dari berbagai hal. Bisa

dengan peningkatan kualitas, peningkatan produk yang akan digunakan serta

melakukan berbagai macam strategi yang tentunya menjadi cikal bakal serta cara

khas produsen dalam menentukan umur produknya menjadi lebih lama dari umur

produk sebelumnya.

13
3.5.1 Tahapan Siklus Hidup Produk

Pada umumnya tahapan hidup suatu produk memiliki 4 tahapan

umum. Ke 4 tahapan tersebut wajib diketahui oleh setiap produsen. Jika

dilihat dengan seksama maka bisa dipastikan bahwa keempat produk

tersebut adalah tahapan perkenalan (Introduction), tahapan perkembangan,

tahapan kedewasaan, dan tahapan penurunan.

3.5.2 Tahap Perkenalan (Introduction)

Sesuai dengan namanya, tahapan ini merupakan tahapan perkenalan

yang menjadi cikal bakal suatu siklus hidup. Awalnya melalui tahapan ini,

produk akan diproduksi dan dipasarkan dalam jumlah yang lebih besar.

Walaupun begitu, volume penjualannya tentu saja tidak sesuai dengan

jumlahnya. Jadi, barang yang dipasarkan merupakan barang yang benar-

benar baru, hal tersebut juga dikarenakan pada tahapan ini acapkali disebut

sebagai tahapan awal.

3.5.3 Tahapan Pertumbuhan (Growth)

Tahapan kedua adalah pertumbuhan, tahapan yang satu ini sesuai

dengan namanya merupakan tahap siklus hidup produk yang menentukan

suatu produk menjadi lebih berkembang atau tidak. Dalam tahapan ini, tentu

saja laba akan meningkat dan prosesnya menjadi lebih menguntungkan.

Tahapan ini, di pasaran, permintaan akan produk semakin meningkat dan

minat masyarakat semakin bertambah. Dengan adanya langkah seperti hal

tersebut, maka dari produsen sendiri akan mengurangi proses promosi yang

dilakukan. Pengurangan langkah promosi tersebut memang menjadi cara

14
yang diambil dikarenakan banyaknya masyarakat yang telah mengetahui

informasi produk tersebut. Jadi pada tahapan ini usaha promosi tidak

seagresif sebelumnya. Pada tahapan yang satu ini, akan mulai tumbuh

persaingan dengan produksi lainnya. Sehingga bisa dikatakan, pada tahapan

ini akan lebih terasa ketat persaingan yang dilakukan. Saat proses

distribusinya bisa dilakukan dengan berbagai macam hal, salah satunya

adalah dengan pendistribusian dengan penurunan harga jual produknya.

3.5.4 Tahapan Kedewasaan (Maturity Process)

Selanjutnya adalah tahap pendewasaan, tahapan yang satu ini

merupakan tahapan, dimana produsen serta semua pihak terkait dapat

melihat serta mampu menetapkan bahwa penjualan yang dilakukan serta

pemasaran yang dilakukan lebih meningkat jauh lebih banyak dari

sebelumnya dan untuk kedepannya juga masih terlihat semakin tetap.

Yang harus diingat adalah, tentu saja pada tahap ini, laba yang akan

diperoleh mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini merupakan

proses yang disebabkan oleh terjadinya persaingan harga yang cukup ketat

dari sebelumnya. Kemudian saat berada pada tahapan ini, maka akan ada

pertumbuhan Kembali pada mode promosi. Hal semacam itu menjadi salah

satu sikap yang tentu saja akan diambil oleh setiap produsen dalam

menentukan agresifitasnya untuk Kembali menumbuhkan maksimalnya

target.

15
3.5.5 Tahapan Kemunduran (Decline)

Setiap siklus hidup produk akan memiliki tahapan dimana produk

yang dipasarkan mengalami penurunan agresivitas atau biasa yang disebut

sebagai tahapan kuno suatu produk. Untuk itu setiap produsen harus

memiliki strategi baru yang tentu saja wajib diberikan dalam

mengembangkan produk baru yang diminati oleh masyarakat. Hal semacam

itu digunakan sebagai langkah yang tepat untuk mengganti produk yang

telah using atau yang telah kuno. Walaupun jumlah persaingan mulai

berkurang, tentu saja akan ada masalah lainnya, yaitu penurunan jumlah

permintaan barang produksi. Untuk itu menghadapi siklus hidup produk

tersebut maka harus ada pengawasan produk yang benar-benar mumpuni

bagi setiap produsen yang ada.

3.6 Proses Pengembangan Produk

Proses adalah merupakan urutan atau langkah-langkah

pengubahansekumpulan bahan baku menjadi sekumpulan produk jadi. Sedangkan

proses pengembangan produk adalah urutan atau langkah-langkah kegiatan-

kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun,merancang, dan

mengkomersilkan suatu produk. Dalam prosespengembangan produk terdapat

aktivitas-aktivitas intelektual dan organisasi, disamping aktivitas-aktivitas fisik.

Secara umum proses pengembangan produk dibagi menjadi enam fase yaitu

perencanaan, pengembangan konsep, perancangan tingkatan system, perancangan

detail, pengujian dan perbaikan dan produksi awal.

16
3.7 Strategi pengembangan produk

Dalam proses pengembangan produk, perusahaan biasanya cenderung

memilih mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk yang lama.

Kegiatan tersebut tentu membutuhkan sumber daya dan keuangan yang besar,

serta memiliki risiko yang besar pula. Agar pengembangan produk bisa berjalan

lancar dan risiko bisa dikurangi, maka setiap perusahaan harus memiliki strategi

dalam melakukan pengembangan produk. Dalam buku Marketing Management

(2016) karya Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, menjelaskan bahwa ada lima

jenis strategi dalam pengembangan produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah

ada, memperluas lini produk, menambah produk yang ada, meniru strategi

pesaing, serta menambah lini produk.

Sementara itu, menurut fandy tjiptono ada tiga strategi dalam

pengembangan produk yaitu:

a. Strategi peningkatan kualitas. Strategi ini merujuk pada peningkatan

kecepatan dan ketepatan pelayanan terhadap konsumen.

b. Strategi peningkatan keiatimewaan produk. Keistimewaan produk terdiri

atas 4 unsur, yaitu kualitas, bahan baku yang di pakai, keanekaragaman,

kenyamanan pemakaian bagi penggunanya, serta adanya aksesoris

tambahan.

c. strategi peningkatan gaya produk. Strategi ini merujuk pada peningkatan

nilai tampilan dari satu produk, seperti pada pemilihan warna yang

tepat,rancangan desain yang bagus,bentuk kemasan yang menarik.

17
3.8 Perbandingan Merek

Di zaman yang modern ini manusia dituntut untuk menjaga penampilannya.

Karena itulah kemudian kebutuhan akan terciptanya penampilan yang

menarik semakin hari semakin besar. Terlebih untuk perempuan yang

menginginkan dirinya cantik agar menarik untuk dilihat oleh lain. Cantik,

sebuah kata yang identik dengan perempuan. Semua perempuan di seluruh

dunia menginginkan dirinya cantik. kosmetik membidik target konsumen

utama kaum perempuan. Saat ini perkembangan industri kosmetik Indonesia

tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik pada

2017 naik 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun,

berdasarkan data Kementerian Perindustrian. Dalam CCI Indonesia

(www.cci-indonesia.com) BIZTEKA membuat survei dengan hasil yang

menunjukkan pada tahun 2019 pasar kosmetik nasional tumbuh 8,3% dengan

nilai mencapai Rp. 13,9 triliun, meningkat dibandingkan dengan tahun

sebelumnya (2018) yang sebesar Rp. 12,8 triliun. Sepanjang periode 2015-

2017 pasar industri kosmetik nasional meningkat rata-rata mencapai 9,67%

per tahunnya.

Di Indonesia terdapat berbagai macam merek kosmetik diantaranya Revlon, Pixy,

Mirabella, Viva, Sariayu, Oriflame, Maybelline, La Tulipe, Wardah, Mustika Ratu

dan masih banyak lagi. Setiap merek mempunyai keunggulan masing-masing, salah

satunya merek Revlon yang sangat unggul di produk lipstiknya. Revlon telah

meluncurkan lipstik dengan berbagai seri hingga saat ini, diantaranya adalah New

Revlon Super Lustrous, New Revlon Ultra HD Gel Lipcolor, Revlon Ultra HD

Matte Lipcolor, Revlon Ultra HD Lipstick, Revlon Super Lustrous Lipstick, Revlon

18
Lacquer Balm, Revlon Matte Balm, Revlon Balm Stain, Revlon Colorstay Overtime

Lipcolor, Colorstay Moisture Stain, Colorstay Ultimate Suede Lipstik, dan

Colorstay Ultimate Liquid Lipstick.

Pada tahun 2016 dan 2017 produk lipstik merek Revlon berada pada urutan

pertama dengan presentase TBI cukup jauh dengan merek pesaing lain. Namun pada

tahun 2018 merek Wardah muncul diurutan pertama, walaupun hanya selisih 0,40%

dengan merek Revlon. Merek Wardah sangat mengejutkan karena pada tahun 2016

dan 2017 presentase TBI hanya sebesar 2,90% dan 4,50%, namun pada tahun 2018

melonjak hingga 13,00%, kemudian pada tahun berikutnya merek Wardah konsisten

berada diurutan pertama dan memperoleh presentase TBI jauh dibanding merek

pesaingnya.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan

dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang

sekarang. Dalam menyusun program pengembangan produk dan merek, hal-hal

penting yang perlu diperhatikan yaitu kosep produk dan merek, kemasan label dan

harga, perencenaan dan pengembangan produk, siklus hidup produk, proses

pengembangan produk dan strategis pengembangan produk.

4.2 Saran

Dengan adanya makalah ini semoga dapat memperluas wawasan pembaca

dan kami sendiri tentang menyusun program pengembangan produk dan merek

20
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5670/5/BAB%20II.pdf

Suatma, J., 2013, Analisis Strategi Inovasi atribut Produk dan Pengaruhnya
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Struktur Matik Merek
Honda Vario di Kota Semarang, Jurnal Stie Semarang, 5(2): 19-20.

Wijaya, F dan Purba, T., 2020, Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Terhadap PT Continental
Industry Supply, Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam.

http://digilib.uinsgd.ac.id/10687/4/4_bab1.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai