Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGARUH ENDORSEMENT TERHADAP PEMASARAN PRODUK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampun : Dr. Ir. Tri Waluyo, M.Agr.

Disusun Oleh :

Arslan Navarro (213402516362)

Diaz Pramudito (213402516233)

Dwi Saka Wijaya Ariyanto (213402516280)

Muhammad Fikri (213402516448)

M Rifqi Febrano (213402516396)

Siti Nur Sukmawati (213402516283)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NASIONAL 2022/2023

JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucakapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.makalah. Makalah ini, dengan
judul “PENGARUH ENDORSEMENT TERHADAP PEMASARAN PRODUK ”
makalah ini ditulis untuk memenuuhi salah satu persyaratan memperoleh nilai mata kuliah
Manajemen Pemasaran pada Universitas Nasional, program studi manajemen.

Pada kesempatan kali ini izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan lepada
penulis dalam menyelesaikan makalah ini terutama kepada Bapak Dr. Ir. Tri Waluyo,
M.Agr. Yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasannya pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jakarta, 17 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................5
1.4. Manfaat Penulisan....................................................................................................5
1.5. Identifikasi Masalah.................................................................................................6
1.6. Hipotesis..................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................7
2.1 Endorsement............................................................................................................7
2.2 Minat Beli Konsumen..............................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
METODOLOGI.....................................................................................................................9
3.1 Jenis Penenlitian......................................................................................................9
3.2 Cara Memperoleh Data............................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN...................................................................................................................10
4.1 Perencanaan Melalui Instagram Sebagai Media Pemasaran.................................10
4.2 Pengaruh Terhadap Minat Produk........................................................................11
4.3 Pengaruh Karakteristik Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Produk............13
BAB V......................................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................17
5.1 Kesimpulan............................................................................................................17
5.2 Saran......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun terakhir teknologi mengalami perkembangan yang cukup


pesat. Dalam kurun waktu tersebut ditemukan sebuah platform yang memungkinkan orang
di seluruh dunia untuk terhubung satu sama lain yang disebut media sosial. Media sosial
seperti Facebook, Twiter, Youtube dan Instagran bukanlah hal asing lagi di masyarakat.
Menurut Fahmi (2017) Media sosial merupakan salah satu media yang berkembang paling
pesat, Sekitar 70% dari pengguna internet diseluruh dunia, juga aktif dalam media
sosial. Sosial media sejatinya memang sebagai interaksi dan alat sosialisasi, serta bisa juga
dijadikan fasilitas sebagai alat pemasaran yang paling murah dan gampang.
Kemudahan kebutuhan urusan kita menjadi bagian dari kemajuan media sosial,
apabila disandingkan efek yang lain maka media sosial akan berdampak pada semua lini,
kemudian berbeda pula dengan pemasaran secara tradisional, Pemanfaatan media
teknologi melalui pemasaran merupakan terobosan yang perlu dievaluasi. Media sosial
dimengerti atau tidak mulai saat ini telah banyak dipergunakan oleh berbagai kelompok -
kelompok publik, sehingga penelitian ini eksperimen mengurai dan menganalisa
kebutuhan dan sebagai alat media sosial dalam konteks pemasaran.
Dunia bisnis di era modern mengambil kesempatan emas yang ada ini dengan
memasukan media komunikasi ke dalam strategi pemasaran. Seperti yang sekarang terjadi
pada beberapa media sosial yang sudah banyak dipakai untuk media promosi dan
pemasaran yaitu Facebook, Twiter, Instagram, Linkedln, Youtube dan platform lainnya.
Media sosial kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan
Dateling dan Bick (2013) berargumen bahwa organisasi produsen mencari celah dalam
membuat pemberitaan (publisitas), berkoneksi dengan teman baru dan membangun
komunitas di ruang maya. Sehingga dari ktipan tersebut dapat diasumsikan bahwa dunia
maya juga bisa digunakan untuk menemukan calon penggunaan baru.

Terkait dengan adanya peningkatan pengguna instagram tersebut, membuat salah satu
trend cara pemasaran modern yang efektif saat ini adalah Endosement. Endorsement
merupakan sosial media promotion yang cukup efektif. Selain mudah, cepat, dan murah,
promosi melalui endorement juga langsung tertuju kepada calon pembeli. Dalam dunia

4
bisnis modern endorsement merupakan kegiatan dimana para pemilik bisnis meng-endorse
atau meminta para selebriti/ influencer memberikan testimoni dan mempromosikan produk
melalui media sosial yang dimilikinya ditambah dengan me-mention akun online store
pemilik bisnis tersebut seperti istagram dan pemilik bisnis akan memberikan produknya
secara gratis kepada salah satu artis/ influencer yang telah mempromosikan produknya
tersebut. Fenomena endorsement saat ini dapat kita rasakan keberadaannya. Karena para
followers artis yang beribu-ribu tersebut pasti akan membaca postingan dari artis yang
mempromosikan produknya tersebut dan diantaranya pasti tertarik untuk membeli produk
tersebut agar barang yang sama dengan idolanya. Endorsement dapat menjadi salah satu
strategi pemasaran yang diandalkan oleh pebisnis, terutama kegiatan dagang yang
menggunakan cara pembelian dan pembayaran secara online. Karena keefektifan
endorsement dalam berbisnis juga sangat dirasakan bagi produk produk baru agar
keberadaan produk tersebut diketahui masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka dapat
diambil suatu rumusan permasalahan yang perlu dianalisis lebih lanjut :

1. Bagaimana Perencanaan endorsement melalui instagram sebagai media


pemasaran?
2. Apakah endorement berpengaruh terhadap minat pembelian konsumen produk ?
3. Faktor apa yang sangat berpengaruh terhadap endorser agar produk yang
dipromosikan bisa banyak diminati?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin ducapai dalam penelitian ini adalah


1. Untuk mengetahui tahapan perencanaan endorsement melalui instagram
2. Untuk mengetahui apakah endorsement berpengaruh terhadap minat pembelian
konsumen produk
3. Karakter yang berpengaruh terhadap endorser agar produk yang dipromosikan
banyak diminati

5
1.4. Manfaat Penulisan

1. Maanfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk
penelitian berikutnya tentang endoresement sebagai media pemasaran digital

2. Manfaat secara praktis


Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi penulis, baik itu
secara praktis maupun teoritis. Dan juga dapat menginspirasi orang lain untuk
mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan endoresement sehingga menarik
perhatian konsumen.

1.5. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penelitian ini diuraikan seperti di bawah ini.


1) Media sosial sekarang ini dimanfaatkan sebagai peluang bisnis.
2) Bahasa iklan dalam Instagram banyak digunakan dan disukai masyarakat

1.6. Hipotesis

1) Celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap produk yang dipromosikan


2) Karekteristik endorser berpengaruh signifikan terhadap minat berli produk

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Endorsement

Menurut Shimp (2003;460), endorser adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga
sebagai bintang iklan untuk mendukung suatu produk. Menurut Suryadi (2006), endorser
adalah icon atau sering disebut juga sebagai direct source (sumber langsung) untuk
mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa dalam
kegiatan promosi yang bertujuan untuk mendukung efektifitas penyampaian pesan
produk. Menurut Sonwalkar dkk (2011), endorser adalah sebuah bentuk komunikasi
dimana seorang selebriti bertindak sebagai juru bicara dari sebuah produk atau merek
tertentu. Menurut Belch dan Belch (2004;12), endorser yaitu seorang pembicara yang
mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa. Menurut
Hardiman (2006;38), endorser diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili image
sebuah produk (product image). Biasanya dari kalangan tokoh masyarakat yang memiliki
karakter menonjol dan daya tarik yang kuat. Menurut Shimp & Andrews (2013;293),
terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan seseorang
sebagai endorser, yaitu : kredibilitas, daya tarik dan kekuatan
A. Kredibilitas mengacu kepada kecenderungan untuk percaya atau mempercayai
pendukung (endorser). Kredibilitas dari sumber atau penyampai informasi dapat
mempengaruhi keyakinan, pendapat, sikap, dan perilaku terhadap proses
internalisasi, dimana penerima pesan meyakini informasi yang diadposi dari pemberi
pesan yang kredibel. Terdapat dua komponen kredibilitas yang perlu diperhatikan,
yaitu:
i. Keahlian (expertise). Keahlian mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau
keterampilan yang dimiliki oleh pendukung (endorser).
ii. Kepercayaaan (trustworthiness). Kepercayaan mengacu pada kejujuran yang
dirasakan, integritas, dan dapat dipercaya oleh orang banyak.
B. Daya tarik terdiri dari tiga hal, yaitu kesamaan, keakraban dan disukai. Daya tarik
tidak hanya fisik, tapi juga meliputi sejumlah karakteristik yang menjadi kelebihan
pendukung, seperti keterampilan intelektual, sifat, kepribadian, karakteristik gaya
hidup, dsb. Daya tarik seorang endorser tidak terlepas dari dua hal penting, yaitu
7
tingkat kesukaan di depan penonton iklan (likability) dan tingkat kesamaan
personalitas yang ingin dimiliki oleh pengguna produk (similarity).
C. Kekuatan merupakan karisma yang dipancarkan oleh narasumber sehingga dapat
mempengaruhi pemikiran, sikap, atau tingkah laku konsumen karena pernyataan
atau pesan pendukung tersebut.

2.2 Minat Beli Konsumen

Menurut Kinnear dan Taylor (1995;306), Minat Beli adalah tahap


kecendrungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benarbenar
dilaksanakan. Menurut Assael (2001), Minat Beli adalah kecendrungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur degan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
Menurut Thamrin (2003;142), Minat Beli adalah bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecendrungan responden untuk
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Abdullah
(2003), Minat Beli adalah bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap
mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Assael (2004) , Minat Beli adalah
kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan
yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian.
Menurut Kotler (2008) , Minat Beli adalah sesuatu yang timbul setelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan
untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk
membeli agar dapat memilikinya.

8
BAB III

METODOLOGI

3.1 Jenis Penenlitian

Jenis penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefisinikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut keduanya, pendekatan dengan
metode kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh (holistic)

3.2 Cara Memperoleh Data

Data ini diperoleh dengan melakukan studi pustaka yakni meliputi buku-buku,
jurnnal-jurnal yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti, pencatatan dari
perpustakaan untuk mempertoleh gambaran teoritis dari masalah yang diteliti

9
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Endorsement Melalui Instagram Sebagai Media Pemasaran

Pengertian perencanaan pemasaran adalah bentuk dari proses manajemen yang


mengarah pada strategi pemasaran, dimana tujuan utama yaitu untuk mencapai tujuan
pemasaran sehingga marketing plan dilakukan pada serangkaian proses yang sistematis
dan melalui koordinasi untuk mendapatkan putusan rencana pemasaran
Perencanaan merupakan keseluruhan atau konsep utama dari proses pemikiran dan
penentuan yang matang untuk berbagai hal yang akan dikerjakan guna untuk mencapai
tujuan yang sebelumnya telah ditentukan.

 Langkah pertama
Menganalisis masalah , dalam hal ini jika pelaku usaha menghadapi masalah
dalam bisnisnya yaitu penjualan kurang memuaskan dikarenakan hanya
mengandalkan penjualan langsung dan belum dikenal oleh banyak orang
 Langkah kedua
Menganalisis khalayak, karena pada saat ini masyarakat sangat menyukai hal yang
instan. Realitanya dengan bermodalkan smartphone dan internet masyarakat dapat
mengakases dan mendapatkan segala informasi yang mereka inginkan tanpa repot.
Akhirnya kami berpendapat bahwasannya agar sebuah produk dikenal luas oleh
masyarakat denagn cepat adalah memanfaatkan internet yang berupa media sosial.
 Lankah ketiga
Dengan menentukan tujuan, pelaku usaha memiliki tujuan dalam melakuakn
pemasaran produknya, dengan tujuan untuk membuat masyarakat lebih mengenal
produknya.
 Langakah keempat
Dengan memilih media untuk melakukan pemasaran produknya. Pelaku usaha
harus memilih platfrom yang sedang trend, seperti tiktok dan instagaram karena
kedua platform tersebut sangat banyak digunakan pada saat ini

10
Sebelumnya kita semua tau bahwa instagram awalnya hanya sebagai media sosial
untuk upload gambar atau foto. Namun seiring berkembangnya waktu fungsi nya segara
telah begeser karena banyak nya pembisnis menggunakan media untuk keperluan
marketing sehingga menjadi sarana online shop untuk ajang promosi. Endorsement
menjadi salah satu cara promosi produk menggunakan instagram sebagai media
pemasaran digital,
Endoresement adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha dalam
menarik perhatian konsumen. Endoresement merupakan kerjasama yang dibangun oleh
online shope dan publik figure sebagai ajang promosi. Pemanfaatan endorsement yang
melibatkan orang terkenal seprti artis/ influencer atau selebgram
Penggunaan endorsement dalam pemasaran produk bisa menggunakan tipical
celebrity endorser, dimana menggunakan jasa orang terkenal dikalangan masyarakat
seperti artis, selebgram, sehingga daya tarik dan keyakinan konsumen untuk produk yang
dijuaal semakin meningkat. Dan ada juga typical person endorser dimana menggunakan
orang-orang biasa/ non selebriti dalam mempromosikan produk atau jasa.
Dalam pemanfaatan ini ada beberapa sistem untuk malakukan endoresment yaitu :
1) Free endorsement, yang dimana pelaku usaha sebagai online store memberikan
produk secara gratis kepada endorser tanpa dibebankan komisi/imbalan, dengan
catatan endorse harus bertanggung jawab dengan apa yang telah disepakati, biasanya
untuk produk lebih ditentukan oleh endorser
2) Paid endorse, yang dimana sistem ini adalah sistem berbayar, pelaku usaha
memberikan produknya kepada endorser beserta komisi/imbalan yang telah disepakati
keduabelah pihak diawal perjanjuan kerja sama. Biasanya untuk biaya tergantung
seberapa terkenalnya endorser yang akan kita endorse

Keuda sistem itu diguanakan karena tidak semua selebgram terkenal yang harus menjadi
sasaran produk, bisa saja menggunakan orang biasa yang bukan orang terkenal tetapi
memiliki banyak followers

4.2 Pengaruh endorsement terhadap minat produk

 Pengaruh Celebrity Endorsement terhadap Brand Image

11
Penelitian Hanafi dan Irwansyah (2017) membuktikan bahwa penggunaan
dukungan selebriti sebagai salah satu strategi pemasaran memberikan efek yang cukup
bagi citra merek perusahaan. Dukungan Andien sebagai Celebrity Endorsement,
audiensnya dapat mengetahui lebih banyak tentang Cetaphil dan membantu Cetaphil
dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap produk yang ditawarkan. Andien,
yang memiliki citra terkenal sebagai figur publik yang mempertahankan gaya hidup
sehat, juga memperkuat kepercayaan publik terhadap produk yang digunakan.
Karenanya, citra yang dibangun oleh Cetaphil sebagai produk yang mengutamakan
kesehatan terutama kesehatan kulit dapat diperkuat dan direpresentasikan. Koshy dan
Manohar (2017) juga menunjukkan bahwa dukungan selebriti memiliki dampak
positif dan negatif pada merek

 Pengaruh Celebrity Endorsement terhadap Keputusan Pembelian


Penelitian Khan dan Lodhi (2016) mengungkapkan bahwa iklan yang
didukung selebriti tidak hanya digunakan untuk menciptakan kesadaran merek dan
pengakuan merek, tetapi juga membantu perusahaan untuk menangkap target audiens.
Selebriti tidak membuat iklan efektif tetapi faktor-faktor lain seperti kinerja produk,
kualitas dan citra merek, kepribadian dan kepercayaan selebriti memainkan peran
utama dalam membuat iklan berhasil dan dalam mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen. Anggraeni dan Asnawati (2017) dalam penelitian mereka menunjukkan
bahwa Celebrity Endorsement yang meliputi daya tarik dan kredibilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap purchase intention. Hal yang sama pada penelitian
Wulandari & Nurcahya (2015) membuktikan bahwa celebrity endorser berpengaruh
terhadap niat beli. Semakin baik peran celebrity endorser dalam iklan Clear shampoo
cenderung akan membuat keputusan pembelian semakin meningkat. Bramantya &
Jatra (2016) juga membuktikan bahwa celebrity endorser berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian


(Anwar, 2017)Penelitian Foster (2016) menunjukkan bahwa citra merek
memiliki dampak pada keputusan pembelian. Anggraeni dan Asnawati (2017) dalam
penelitian mereka menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap purchase intention. Wulandari & Nurcahya (2015) membuktikan

12
bahwa brand image berpengaruh terhadap niat beli. Brand image pada Clear shampoo
sangat melekat di benak masyarakat Kota Denpasar sehingga mampu sebagai
pendorong masyarakat untuk melakukan pembelian. Bramantya & Jatra (2016) juga
membuktikan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.

 Pengaruh Celebrity Endorsement terhadap Keputusan Pembelian melalui Brand


Image
Penelitian yang dilakukan Sujana dan Giantari (2017) menemukan bahwa
celebrity endorse berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image dan
purchase intention. Brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase
intention dan mampu memediasi secara signifikan pengaruh celebrity endorser
terhadap purchase intention, yang mengindikasikan bahwa celebrity endorser yang
disertai oleh brand image akan mempengaruhi dan menentukan purchase intention
suatu produk.

4.3 Pengaruh Karakteristik Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Produk

A. Celebrity Endorser
Celebrity endorser merupakan sebuah media bagi perusahaan untuk memperkenalkan
dan mengkomunikasikan produknya, serta menarik konsumen untuk memilih produk
tersebut. Shimp (2003, p.460) celebrity endorser adalah artis yang digunakan sebagai
bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak, media sosial, maupun media
televisi.
Menurut Shimp (2003, p.459) celebrity endorser dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
a) Celebrity Endorser : Celebrity Endorser adalah tokoh (aktor, penghibur, atau
atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang
berbeda dari golongan produk yang didukung Contoh nyata seorang celebrity
endorser adalah Isyana Sarasvati yang mengiklankan sampo Sunsilk
b) Typical-person Endorser : Typical-person Endorser adalah orang-orang biasa
(non selebriti), yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk atau jasa
tertentu oleh suatu perusahaan. Contohnya adalah Amanda Kohar yang menerima
jasa endorser sebuah restoran United Steak di Surabaya.

13
Karakteristik Celebrity Endorser
1) Visibility
Visibility adalah seberapa popular atau terkenal seorang model atau selebriti.
Semakin popular seorang celebrity endorser maka iklan akan lebih mudah
dikenal oleh konsumen. Terdapat tiga indikator yang digunakan untuk
mengukur dimensi visibility, yaitu:
a. Semakin banyak followers semakin popular celebrity endoser.
b. Intensitas seringnya atau keaktifan celebrity endorser mengunggah foto
di Instagram (setiap hari).
c. Nama celebrity endorser mudah untuk diingat.
2) Credibility
Credibility adalah masalah persepsi, sehingga kredibilitas bisa berubah
tergantung pada konsumen. Kredibilitas ini memiliki dua karakteristik, yaitu
sebuah keahlian (expertise) dan kepercayaan (trustworthiness) seorang
celebrity endorser. Indikator empirik dari credibility yang terkait dengan
keahlian (expertise) adalah :
a. Mempunyai pengalaman dalam jasa endorsement produk dilihat dari
banyaknya foto produk yang diunggah
b. Gaya berfoto bersama produk yang diendorse oleh celebrity endorser
yang menarik
c. Celebrity endorser mempunyai pengetahuan mengenai makanan atau
minuman yang diendorse
d. Hasil foto yang diunggah dari café yang diendorse meyakinkan
konsumen yang melihat pada Instagram
e. Celebrity endorser merupakan figur yang relevan untuk
mempromosikan café yang diendorse Sedangkan indikator empirik dari
credibility yang terkait dengan kepercayaan (trustworthiness) adalah :
f. Celebrity endorser dapat dipercaya sebagai endorser untuk
membawakan berbagai macam produk untuk dipromosikan.

14
g. Review mengenai makanan dan minuman dan café yang diendorse
terpercaya
h. Review yang diberikan atas makanan dan minuman dari café yang
diendorse tidak berlebihan

B. Minat Beli
Menurut Kotler dan Keller (2009) minat beli adalah perilaku konsumen yang
memiliki keinginan dalam memilih dan membeli produk berdasarkan pengalaman
dalam memilih produk dan menggunakan produk tersebut. Minat beli adalah
mengubah perilaku konsumen sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukkan
keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler & Keller, 2009).
Dalam tahapan minat beli, adanya pengukuran tingkat kecenderungan
konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian. Untuk mengukur minat beli digunakan indikator yang
dikemukakan oleh Ferdinand (2002, p.129), indikator-indikator minat beli
diantaranya:
a. Minat Transaksional Kecenderungan seseorang untuk membeli suatu produk.
Dimana seseorang ingin membeli suatu produk yang diinginkan. Celebrity
endorser memberikan pengaruh kepada konsumen untuk melakukan
pembelian produk.
b. Minat Referensial Kecenderungan seseorang untuk merefrensikan produk
kepada orang lain. Seseorang yang telah menyukai suatu produk dan
memberitahu kepada orang lain tentang produk tersebut.
c. Minat Preferensial Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Minat Eksploratif Menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk .

 Hubungan Karakteristik Celebrity Endorser “Visibility” terhadap Minat Beli


Konsumen

15
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa karakteristik celebrity endorser
“visibility” berpengaruh pada minat beli konsumen diantaranya, King dan
Paramita (2016) menunjukkan bahwa, karakteristik celebrity endorser
“visibility” berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Hal
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Rochmania dan Prabowo (2015)
yang juga 394 menunjukkan bahwa karakteristik celebrity endorser “visibility”
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen
 Hubungan Karakteristik Celebrity Endorser “Credibilty” terhadap Minat
Beli Konsumen
Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik celebrity
endorser “credibility” terhadap minat beli konsumen. Penelitian yang dilakukan
Gunawan dan Darmayanti (2014), menyatakan bahwa semakin banyak keahlian
dan kepercayaan maka publik akan beramsumsi bahwa celebrity endorser tersebut
mempunyai sifat credibility. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
King dan Paramita (2016), yang menunjukkan bahwa karakteristik celebrity
endorser “credibility” berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen. Rochmania dan Prabowo (2015), juga mengungkapkan hasil yang
sama bahwa karakteristik celebrity endorser “credibility” berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen.
 Hubungan Karakteristik Celebrity Endorser “Attractiveness” terhadap Minat
Beli Konsumen
Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik celebrity
endorser “attractiveness” terhadap minat beli konsumen, diantaranya penelitian
yang dilakukan oleh Ishak (2008), dalam penelitiannya menemukan bahwa daya
tarik celebrity endorser berpengaruh positif terhadap kredibilitas sang selebriti
sebagai pembawa pesan dan sikap terhadap iklan. karakteristik celebrity endorser
“attractiveness” berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen. Selain itu, Lolasary (2015), menyatakan bahwa karakteristik celebrity
endorser “attractiveness” berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen.
 Hubungan Karakteristik Celebrity Endorser “Power” terhadap Minat Beli
Konsumen

16
Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik celebrity
endorser “power” terhadap minat beli konsumen, diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh King dan Paramita (2016), dalam penelitiannya menemukan
bahwa celebrity endorser yang tampil dalam media sosial Instagram selain
memberi kekuatan untuk membeli namun juga memberi kekuatan pengaruh untuk
mengikutinya. Celebrity endorser yang digunakan harus memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi konsumen untuk membeli. Selain itu, Rochmania dan Prabowo
(2015), menyatakan bahwa karakteristik celebrity endorser “power” berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Endorsement merupakan sosial media promotion yang cukup efektif. Selain mudah,
cepat, dan murah, promosi melalui endorement juga langsung tertuju kepada calon
pembeli. Dalam dunia bisnis modern endorsement merupakan kegiatan dimana para
pemilik bisnis meng-endorse atau meminta para selebriti/influencer memberikan
testimoni dan mempromosikan produk melalui media sosial yang dimilikinya ditambah
dengan me- mention akun online store pemilik bisnis tersebut seperti istagram dan
pemilik bisnis akan memberikan produknya secara gratis kepada salah satu artis/
influencer yang telah mempromosikan produknya tersebut.

5.2 Saran

Untuk para pemilik usaha diharapkan dapat mengolah dan mengembangkan kemampuan
pemasaran melalui media sosial agar produk yang diciptakan dapat terus berkembang.
Dan mayarakat diharapkan dapat menggunakan media sosial dengan hal yang positif
seperti memasarkan produk dan membagikan informasi yang positif. Karena dengan
adanya media sosial ini apalagi banyak sekali penggunanya, membuat banyak peluang
khususnya untuk kegiatan pemasaran produk. Para pengusaha juga harus siap bersaing
dalam memasarkan produknya di media sosial untuk itu kreatifitas dalam melakukan
promosi dimedia sosial yang menarik dan terlihat beda dengan yang lain itu sangat

17
penting agar banyak pengguna media sosial yang menjadi calon pembeli saat melihat
promosi yang sudah dilakukan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anggita, P. A. D., & Manafe, L. A. (2021). Endorsement Sebagai Strategi Pemasaran Ditinjau
Dari Etika Bisnis Pada PT Murbey Pasti Sukses. Entrepreneur: Jurnal Bisnis Manajemen
Dan Kewirausahaan, 2(2). https://doi.org/10.31949/entrepreneur.v2i2.1178
Anwar, F. (2017). Perubahan dan Permasalahan Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, Dan Seni, 1(1). https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i1.343
Febriani, N. (2021). Efektivitas strategi komunikasi pemasaran celebrity endorsement di Instagram
terhadap generasi Z. Jurnal Manajemen Komunikasi, 5(2).
https://doi.org/10.24198/jmk.v5i2.27682
Fenny, F., & Loisa, R. (2021). Pengaruh Endorsement oleh Beauty Vlogger terhadap Minat Beli
Kosmetik. Prologia, 5(1). https://doi.org/10.24912/pr.v5i1.8141
Rayo, E. F., & Rantung, R. (2020). ANALISIS FAKTOR PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN
PADA UMKM DI INDONESIA. Klabat Journal of Management, 1(2).
https://doi.org/10.31154/kjm.v1i2.511.8-19
Roria, S., & Sari, W. K. (2021). Tinjauan Pengenaan Pajak atas Aktivitas Endorsement oleh
Selebgram di Indonesia. Jurnal SIKAP (Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan
Perpajakan), 5(1). https://doi.org/10.32897/jsikap.v5i1.472
 

19

Anda mungkin juga menyukai