Anda di halaman 1dari 52

MAKALAH E-MARKETING

PERAN INFLUENCER MENINGKATKAN PROMOSI DAN


KEPERCAYAAN KONSUMEN SECARA E-MARKETING

DOSEN PENGAMPUH

Dr. Wan Suryani, S.E., M.Si.

Oleh Kelompok 2 :

ALVI 2020030050
Eko Pambudi 2020030017
Febry Ramadhani 2020030032
Wimpi Siski Pirari 2020030047

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan KaruniaNya yang tiada tara kepada kita semua terutama kepada penulis, dan
sholawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat tugas
mata kuliah E-Marketing program studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan pemahaman, pengetahuan serta
wawasan yang penulis miliki. Sehingga pada makalah ini masih banyak kekurangan baik itu
dalam penyajian materi maupun penggunaan bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini agar tidak terulang lagi dalam
pembuatan penulisan berikutnya.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan dengan tema “Peran Influencer meningkatkan promosi dan Kepercayaan
Konsumen secara E-Marketing”.
Berharap makalah ini berguna bagi para pembaca serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis sendiri mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu makalah ini baik secara materil dan moril.

Wassamu'alaikum.wr.wb

Medan, 1 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Makalah..........................................................................1
1.2. Rumusan Makalah...................................................................................3
1.3. Tujuan Makalah.......................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4


2.1. Marketing Digital....................................................................................4
2.2. Social Media Marketing..........................................................................6
2.3. Electronic Word Of Mouth......................................................................13
2.4. Influencer Marketing...............................................................................16
2.5. Model Influencer Marketing....................................................................18
2.6. Hal Yang Di Perhatikan Dalam Pemilihan Influencer Marketing...........22
2.7. Bauaran Pemasaran 5P Untuk Marketing Digital...................................27
2.8. Definisi Promosi......................................................................................29
2.9. Kepercayaan Konsumen..........................................................................33

BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................35


3.1. Peran Influencer Marketing Dalam Pemassaran Media Sosial...............35
3.2. Peran Influencer Marketing Dalam Meningkatkan Promosi di Media Sosial...37
3.3. Peran Influencer Dalam Meningkatkan Kepercayaan Konsumen di Media
Sosial........................................................................................................43
3.4. Biaya Endorse Influencer Marketing…………………………………. 47

BAB IV PENUTUP..................................................................................................45
3.1. Kesimpulan..............................................................................................45
3.2. Saran........................................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi di zaman sekarang dan munculnya berbagai
media sosial. Membuat masyarakat mengahbiskan waktu luangnya menggunakan media
sosial untuk mencari informasi, berbelanja online, atau hanya sekedar menghibur diri. Hal
inilah yang membuat para pelaku usaha berlomba-lomba memasarkan produk atau jasa yang
mereka miliki ke media sosial atau situs internet dengan harapan agar informasi yang dimiliki
lebih cepat menyebar luas ke seluruh lapisan masyarakat.
Pemasaran melalui digital di zaman sekarang memang sangat ampuh untuk memikat
pembeli baru atau mempromosikan barang atau jasa yang ditawarkan melalui media internet.
Di tambah lagi dengan pertumbuhan penggunaan internet yang selalu meningkat setiap
tahunnya di Indonesia sendiri dalam satu tahun terakhir penetrasi internet total telah tumbuh
9,2% sementara penggunaan media sosial meningkat sebesar 9,8% dalam rentang waktu
januari 2020 hingga januari 2021 data ini diungkapkan menurut teknoia.com. Dalam
mengakses internet menurut data dari we are sosial Indonesia digital report pada tahun 2020
penduduk Indonesia menghabiskan waktu selama 7 jam 26 menit sedangkan untuk media
sosial waktu yang dihabiskan sekitar 3 jam 26 menit. Dari data ini di ketahui bahwa hampir
setengah penduduk Indonesia telah aktif menggunakan internet dan sosial media.
Dengan pertumbuhan dan perkembangan internet yang sangat pesat ini maka memberi
peluang kepada pelaku usaha ataupun perusahaan untuk menjangkau konsumen lebih luas
dan juga dapat meningkatkan penjualan produk. Tidak hanya itu saja penyebaran informasi di
internet yang cukup cepat ini akan memudahkan para pelaku bisnis ataupun perusahaan
menemukan konsumen yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Ditambah lagi
dengan munculnya beragam media sosial seperti Intagram, YouTube, TikTok, Facebook,
Twitter dan media sosial lainnya yang memudahkan konsumen untuk melihat produk yang
kita tawarkan. Namun hal yang harus diperhatikan dalam memasrkan produk dalam digital
salah satunya adalah promosi. Mnurut Tjipto (2002) promosi adalah bentuk komunikasi
pemasaran yang berarti aktivitas pemasaan yang berusaha menyebarkan informasi ,
mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawrkan perusahaan yang
bersangkutan.
1
2

Didalam pemasaran melalui digital pada era sekarang salah satu bentuk promosi yang
sedang trend oleh para pelaku usaha atau perusahaan adalah melalui influencer marketing.
Influencer merupakan fungsi promosi dari mulut ke mulut melalui teknologi yang dikenal
dengan Electronic Word of Mouth (E-WOM). Electronic word of mouth didefinisikan
sebagai semua komunikasi informal diarahan pada konsumen melalui teknologi berbasis
Internet terkait dengan penggunaan atau karakteristik barang dan jasa tertentu dengan
menggunakan sumber daya elektronik seperti email, Internet, ponsel, pesan instan, dan blog
telah membuat berbagai informasi dan pendapat menjadi lebih mudah dari sebelumnya (Ring
et al.,2016).
Pemasaran Influencer atau marketing influencer adalah seseorang yang memiliki
followers atau audience yang sangat banyak dimana mereka bisa mempengaruhi orang lain
dengan personal branding dari diri mereka sendiri melalui konten yang mereka buat di media
sosial dan juga seorang influencer memiliki pengaruh yang sangat kuat dan para pengikut
mereka yang loyal. Menurut sebuah studi Bersama oleh Twitter dan firma analitik Annalect,
56% pengguna yang disurvei mengatakan mereka mengandalkan rekomendasi dari teman,
sementara 49% mengatakan mereka mengandalkan influencer (Swant, 2016). Dari hal ini
dapat kita ketahui bahwa seorang influencer memiliki pengaruh yang tinggi dalam
mempromosikan ataupun membranding suatu produk di media sosial.
Dalam menggunakan Influencer marketing kita harus mengetahui terlebih dahulu
kategori influencer di media sosial. Menurut penjelasan dari marketing craft, influencer bisa
dikategorikan sebagai mega-influencer yaitu mereka adalah selebritis yang menggunakan
media online untuk berhubungan dengan fans basenya, engagement influencer ini terbatas
dari 2-5% pengikut nya di media sosial. Selanjutnya adalah macro-influencer yang
mempunyai 10 ribu – 1 juta followers dengan engagement 5-25% yang ketiga yaitu micro-
influencer yang mempunyai follower lebih rendah dibandingkan sebelumnya namun audiens
dalam micro-influencer sangat kuat bahkan bisa meraih engagement hingga 50%. Oleh
karena itu sebuah perusahaan atau pelaku usaha harus memiliki influencer mana yang tepat
dalam mepromosikan produk yang mereka jual atau tawarkan karena pemilihan influencer
yang tepat akan menentukan target pasar yang akan dituju.
Pemilihan influnecer bukan hanya dilihat dari banyaknya followers yang mengikuti
mereka, namun kita juga melihat bagaimana mereka membranding atau mempromosikan
suatu produk agar followers mereka memiliki keterkaitan dalam produk tersebut. Dari hal ini
influencer sering menggunakan cara tersendiri dalam mempromosikan produk secara soft
selling yang nantinya bisa menjadi testimoni untuk meningkatkan kepercayaan followers-nya.
Hal ini tentu dapat meningkatkan brand awareness dari produk. Berdasarkan survey yang
dilakukan oleh Sociabuzz (2018) tujuan dari menggunakan influncer adalah untuk
meningkatkan brand awareness (98,8%), mengedukasi target konsumen (62,7%),
meningkatkan penjualann (50,6%), meningkatkan followers (39,8%) dan search Engine
Optimization (25,3%). Sedangkan media sosial yang paling sering digunakan adalah
Instagram sebesar 98,8%. Hal ini membuktikan meningkatkan brand awareness dengan
menggunakan influencer menjadi penting dan efektif untuk dilakukan oleh perusahaan. Brand
awareness sangatlah perlu dilakukan agar masyarakat menjadi percaya terlebih dahulu
terhadap influencer tersebut, sebelum akhirnya mengambil keputusan dalam pembelian suatu
influencer tersebut, sebelum akhirnya mengambil keputusan dalam pembelian suatu produk.
Jika perusahaan sering meningkatkan promosi agar dikenal terlebih dulu oleh calon
konsumen, maka keputusan pembelian akan lebih mudah tercapai di dalam media sosial.

1.2. Rumusan Makalah


Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang ingin dijawab dan dibahas
dalam tulisan ini yaitu :
1. Bagaimana peran Influencer Marketing di dalam pemasaran melalui media sosial?
2. Apa peran Influencer Marketing dalam meningkatkan promosi di media sosial ?
3. Apa peran Influencer Marketing dalam meningkatkan kepercayaan konsumen di
media sosial ?

1.3. Tujuan Makalah


Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
1. Peran Influencer marketing di dalam mempengaruhi konsumen di media sosial
2. Peran influencer marketing dalam meingkatkan promosi di media sosial
3. Peran influencer marketing dalam meningkatkan dan mempengaruhi kepercayaan
konsumen di media sosial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Marketing Digital


Menurut (Gary, Wong, Philip Kotler, & John Saunders, 2008) pemasaran adalah
mengelola hubungan pelanggan dengan menguntungkan. Tujuan ganda dari pemasaran
adalah untuk menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan
mempertahankan pelanggan saat ini dan tumbuh dengan memberikan kepuasan. E-Marketing
atau Digital Marketing menurut (Chaffey & Mayer, 2009) adalah pemasaran yang memiliki
lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan media nirkabel
tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital dan juga bagaimana Internet dapat
digunakan Bersama dengan media tradisional untuk memperolehdan memberikan layanan
kepada pelanggan.
Dalam jurnal (Hidayat & Tobing, 2012) di katakana bahwa pemasaran dengan digital
marketing kaitan yang sangat kuat. Jika seseorang mulai mengeksplorasi bisnis pemasran
melalui internet ia akan memiliki kemampuan untuk mecapai jutaan pelanggan dari
pendekatan global dan kelompok yang lebih spesifik dan juga dari pelanggan yang lebih
dekat dengannya juga, daya Tarik juga lebih luas daripada bisnisnya yang dimiliki
sebelumnya. Dia bisa menggunakan media sosial sebagai pasar dan juga memiliki pasar yang
ditargetkan.
Adapun pengertian digital marketing menurut para ahli yang diantaranya yaitu :
Menurut Urban “2004:2” Digital marketing menggunakan internet dan teknologi informasi
untuk memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisonal. Definisi ini berkonsentrasi
pada seluruh marketing tradisional. Kita juga dapat menyatakan bahwa pendapat seperti
“interactive marketing”, one-to-one marketing dan “e-marketing” erat kaitannya dengan
“digital marketing”. Menurut Coviello, Milley And Marcolin Digital marketing adalah
penggunaan internet dan penggunaan teknologi interaktif lain unuk membuat dan
menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah teridenfikasi. Sedangkan
menurut Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan digital Marketing adalah kegiatan marketing
termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog, web site, e-
mail, adwords, ataupun jejaring sosial. Tentu saja digital marketing bukan hanya berbicara
tentang marketing internet.

4
5

Perkembangan dari digital marketing melalui web, telepon gengam dan perangkat
games, menawarkan akses baru periklanan yang tidak digembor-gemborkan dan sangat
berpengaruh. Jadi mengapa para marketer di seluruh Asia tidak mengalihkan penggunaan
budget dari marketing tradisional seperti TV, radio dan media cetak ke arah media teknologi
baru dan media yang lebih interaktif. (Heidrick & Strunggless 2009). Kata Kleindl & Burrow
proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan
distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan
hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Menurut (Meyliana, 2011) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisa Strategi E-
Marketing dan Implementasinya pada Rental Company” mengatakan e-marketing merupakan
bagian dari e-commerce yang merupakan sistem perdangan melalui internet dimana internet
akan terus memberikan sifat yang up to date, maka perusahaan dapat memberikan layanan
informasi produk yang ditawarkan secara jelas dan mudah. Hal ini akan memberikan layanan
informasi produk yang ditawarkan secara jelas dan mudah. Hal ini akan memberikan dampak
yang baik untuk kemajuan perusahaan jika sistem ini bisa dijalankan dengan baik.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan e-marketing adalah proses dan aktivitas
pemasaran produk barang dan jasa perusahaan dengan menggunakan media elektronik seperti
internet. Tujuan yang terdapat pada e-marketing mencakupi aspek : tugas, apa aja yang harus
dicapai, jumlah yang terukur, berapa banyak dan kapan.
Sebagian besar digital marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan seperti
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog, website
meningkatkan pendapatan penjualan,, mengurangi biaya misalnya biaya distribusi atau
promosi, mencapai tujuan merek, seperti meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan
ukuran database, mencapai tujuan Customer Relantionship Management seperti
meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat referensi pelanggan,
memperbaiki manajemen rantai suplai seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota,
menambahkan mitra atau mengoptimalkan tingkat persediaan.
Jenis-jenis digital marketing secara umum dikenal ada dua jenis digital marketing
yaitu : push digital marketing dan pull digital marketing
1. Push Digital Marketing
Jenis digital marketing yang satu ini mengacu pada berbagai upaya mempromosikan
produk atau jasa tanpa persetujuan awal dari calon konsumen. Beberapa strategi marketing
yang masuk dalam kategori ini adalah pembuatan blog, website, beriklan di berbagai
website, pengiriman email promosi ke email konsumen dan juga pengiriman SMS berisi
promosi produk ke nomor ponsel orang-orang. Kelebihan dari digital marketing ini adalag
menyediakan data yang lebih lengkap, mampu mentargetkan calon konsumen yang sesuai,
bisa berlangsung secara konsisten dan juga bisa mengirim konten promosi tepat waktu.
Kekurangannya sendiri meliputi biaya yang cukup tinggi, terget calon konsumen yang
tidak terlalu besar serta ada kemungkinan untuk sulit ditemukan.
2. Pull Digital Marketing
Tidak seperti jenis push digital marketing dimana calon konsumen berada pada sisi pasif
atau hanya sebagai penerima, jenis pull digital marketing mengacu pada keaktifan calon
konsumen dalam mencari informasi mengenai produk atau jasa yang mereka butuhkan.
Para konsumen mencari informasi ini melalui website atu blog yang menyediakan
informasi yang mereka cari. Aktivitas SEO atau Search Engine Optimization yang
bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan mesin pencari merupakan hal yang erat
kaitannya dengan jenis marketing yang satu ini. SEO memungkinkan website atau blog
dari sebuah produk berada untuk dikunjungi. Dengan menggunakan Teknik SEO, para
markerter akan bisa menjawab kebutuhan para konsumen dalam mencari apa yang mereka
butuhkan di internet, dan secara tidak langsung menyukseskan strategi pull digital
marketing. Kelebihan dari jenis digital marketing ini adalah ukuran konten yang tidak
terbatas serta fleksibilitas dalam menyimpan dan menampilkan konten. Kekurangnya
sendiri meliputi tingkat kesulitan yang cukup besar agar konsumen bisa menemukan
konten yang sudah dilihat serta adanya kemungkinan vlocking bila konten yang ada
tercampur baur.

2.2. Sosial Media Marketing


Sosial media memiliki beberapa macam channel yang beragam diantaranya adalah blogs,
social networking service, social media sharing services, social bookmarking services, social
news services, social geolocation and meeting services dan community building services.
Dampak yang ditimbulkan oleh social media sangat nyata terhadap peningkatan trafik situs
web dan peningkatan penjualan online. Social media telah dijadikan sebagai salah satu sarana
yang digunakan untuk melakukan pemasaran produk atau yang biasa juga disebut dengan
social media marketing.
Social media marketing adalah sebuah proses yang mendorong individu untuk melakukan
promosi melalui situs web, produk atau layanan mereka melalui saluran sosial online dan
untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan komunitas yang jauh lebih besar yang
kemungkinan lebih besar untuk melakukan pemasaran daripada melalui saluran periklanan
tradisonal. Social media marketing merupakan bentuk periklanan secara online yang
menggunakan konteks kultural dari komunitas sosial meliputi jejaring sosial, dunia virtual,
situs berita sosial dan situs berbagai pendapat sosial intuk menemui tujuan komunikasi.
Variabel social media marketing yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari content
creation, content sharing, connecting dan community building.
Content creation dapat dilihat dari pembuatan konten yang menarik serta dapat mewakili
kepribadian dari sebuah bisnis agar dapat dipercaya oleh target konsumen. Pembuatan konten
akan membantu konsumen untuk membentuk kredibilitas, hubungan serta loyalitas. Content
sharing dapat membantu memperluas jaringan sebuah bisnis dan memperluas pemirsa online.
Pembagian content dapat menimbulkan peluang yang baik untuk mendapatkan perhatian dan
diingat oleh pemirsa online serta dapat mengarah pada penjualan tidak langsung dan langsung
tergantung. Connecting adalah hubungan yang terjalin antara pemberi dan penerima pesan
dapat menghasilkan lebih banyak bisnis. Community Building bertujuan untuk mencari target
konsumen yang memiliki ketertarikan terhadap produk dan jasa yang mereka tawarkan
dengan adanya interaksi antara satu dengan yang lainnya serta menjalin hubungan dengan
mereka. Social media marketing yang dilakukan oleh suatu bisnis dapat mempengaruhi
pemikiran seseorang yang berdampak pada pemikiran orang lainnya secara lebih luas
sebelum melakukan keputusan pembelian.
Menurut penjelasan dari e-book sosial media marketing, sosial media marketing adalah
kegiatan marketing yang menggunakan sosial media sebagai platform untuk mempromosikan
sebuah produk atau layanan. Konsep sosial media marketing sendiri adalah sebuah kegiatan
dimana sebuah brand berkomunikasi dan engage dengan banyak orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Di era yang serba digital ini, sosial media marketing menjadi salah satu
strategi marketing yang efektif. Kenapa? Karena sosial media marketing adalah two-way
process atau komunikasi dua arah. Proses marketing tradisional lebih bersifat komunikasi
satu arah dimana kamu sebagai bisnis menggunakan pesan-pesan marketing agar orang-orang
mau menggunakan produk atau jasa kamu. Tetapi dengan adanya sosial media kamu bisa
mendengarkan apa yang sebenarnya costumer kamu inginkan. Menyertakan costumer dalam
proses pengembangan produk atau jasa bisa membuat bisnis kamu lebih baik. Selain itu,
sosial media marketing juga bisa mempererat hubungan kamu dengan membeli dari bisnis
kamu. Sosial media sendiri juga sudah menyadari hal ini. Oleh karena itu mereka
memberikan berbagai fitur untuk para pebisnis agar dapat dengan mudah mempromosikan
produk atau layanan yang mereka tawarkan disosial media.
Menurut pengertian lain dari Gunelius (2011) social media marketing merupakan suatu
bentuk pemasaran langsung ataupun tidak langsung yang digunakan untuk membangun
kesadaran, pengakuan, daya ingat, dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang atau
entitas lainnya dan dilakukan dengan menggunakan alat dari web sosial seperti blogging,
microblogging, social networking, social bookmarking, dan content sharing. Social media
marketing adalah sebuah proses yang mendorong individu untuk melakukan promosi melalui
situs web, produk atau layanan mereka melalui saluran sosial online dan untuk
berkomunikasi dengan memanfaatkan komunitas yang jauh lebih besar yang memiliki
kemungkinan lebih besar untuk melakukan pemasaran dari pada melalui saluran periklanan
tradisional.
Social media marketing merupakan bentuk periklanan secara online yang menggunakan
konteks kultural dari komunitas sosial meliputi jejaring sosial, dunia virtual, situs berita
sosial, dan situs berbagai pendapat sosial untuk menemui tujuan komunikasi. Menurut
(Gunelius, 2011) terdapat empat elemen yang dijadikan sebagai variabel kesuksesan social
media marketing yaitu :
1. Content Creation
Konten yang menarik menjadi landasan strategi dalam melakukan pemassaran media
sosial. Konten yang dibuat harus menarik serta harus mewakili kepribadian dari
sebuah bisnis agar dapat dipercaya oleh target konsumen.
2. Content Sharing
Membagikan konten kepada komunitas sosial dapat membantu memperluas jaringan
sebuah bisnis dan memperluas online audience. Berbagai konten dapat menyebabkna
penjualan tidak langsung dan langsung tergantung pada jenis konten yang dibagikan.
3. Connecting
Jejaring sosial memungkinkan seseorang bertemu dengan lebih bayak orang yang
memiliki minat yang sama. Jaringan yang luas dapat membangun hubungan yang
dapat menghasilkan lebih banyak bisnis. Komunikasi yang jujur dan hati-hati harus
diperhatikan saat melakukan social networking.
4. Community Building
Web social merupakan sebuah komunitas online besar individu dimana terjadi
interaksi antar manusia yang tinggi di seluruh dunia dengan menggunakan teknologi.
Mambangun komunitas di internet yang memiliki kesamaan minat dapat terjadi
dengan adanya social networking.
Adapun keunggulan yang dapat diberikan dari pemasaran melalui media sosial
ini ada beberapa keuntungan yang bisa menjadi alasan kenapa marketing jenis ini
penting yaitu :

1. Meningkatkan Brand Awareness


Sebuah porduk akan semakin diakui keberadaanya Ketika diunggah di media
sosial secara terus-menerus. Ini karena perlahan-lahan masyarakat akan mulai
menaruh perhatian. Mulanya masyarakat mungkin hanya akan melihat-lihat
produk atau jasa yang kamu tawarkan sementara waktu. Namun, jika terus
diunggah dengan media sosial sebuah produk akan mulai dianggap ada dan
diingat oleh masyarakat. Ini karena media sosial jadi sebuah platform yang terus
dikonsumsi setiap hari oleh orang-orang.
2. Mendapatkan feedback produk dan strategi pemasaran
Ini adalah tahap lanjutan dari efek social marketing. Setelah diakui keberadaanya
sebuah produk akan mulai jadi topik pembicaraan. Kamu pun bisa melihat
langsung bagaimana customer berinteraksi dengan konten di media sosialmu.
Misalnya dengan memberikan like atau mem-follow akunmu. Ditambah lagi
media sosial juga menawarkan fitur kometar. Hal ini memungkinkan masyarakat
untuk memberikan pendapatnya soal produk yang kamu tawarkan atau cara kamu
memasarkan produkmu. Bagi perusahaan ini bisa jadi alat untuk mengukur
kelebihan dan kekurangan dari produk atau strategi marketing yang kamu pilih
3. Mempelajari competitor
Mempelajari competitor jadi lebih mudah dengan social media marketing.
Pasalnya, social media marketing sekarang marak digunakan oleh perusahaan
untuk memasarkan produk. Dengan aktif di media sosial, strategi yang dilakukan
oleh competitor bisa jadi bahan pembelajaranmu.
Dalam memulai bisnis melalui sosial media kita harus memilih sosial media atau
platform yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemasaran media sosial. Ini dilakukan
agar kita dapat mentargetkan audience yang ingin kita tuju, karena setiap media sosial miliki
audeiencenya sendiri-sendiri misalnya audience di Facebook berbeda dengan Twitter dan
Linkedin. Setiap sosial media memiliki audience-nya masing-masing. Oleh karena itu penting
sekali untuk menentukan audience seperti apa yang kamu inginkan.
Target audience adalah sebuah group yang mempresentasikan calono-calon
pelanggan yang ingin kamu jangkau dalam kasus ini melalui sosial media. Target audience
ini biasanya adalah mereka yang kemungkinan besar akan menjadi sosial media. Menambah
follower yang banyak bisa meningkatkan popularitas tetapi kalua followersnya tidak benar-
benar tertarik untuk menggunakan produk atau jasa kamu mereka tidak akan engage dan
melakukan interaksi di akun sosial meda kamu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
menentukan target audience adalah :
1. Tentukan customer ideal kamu
Luangkan waktu untuk meriset target audience kamu. Coba cari data-data
demographic dan psycographip atau perhatikan pola orang-orang di sosial media
supaya kamu punya bayangan seperti apa audience kamu nantinya. Dengan begitu,
kamu bisa menetukan suara seperti apa yang ingin kamu terapkan di akun sosial
media brand kamu. Sebagai riset kamu juga bisa mengunjungi social medinaya milik
competitor. Lihat profil mereka dan lihat apakah audience mereka engange dengan
social medianya. Jika ya, coba lihat seperti apa audiencenya dan apa yang membuat
mereka mau engage di social media competitor kamu. Dari situ kemudian kamu bisa
membuat buyer persona. Apa itu? Buyer pesona adalah sebuah representasi semifiktif
pelanggan ideal kamu berdasarkan riset pasar dan data nyata tentang pelanggan kamu.
2. Manfaatkan insight sosial media
Dalam mempelajari audience seperti apa yang kamu miliki dengan melihat insight
social media. Kebanyakan social media menyediakan fitur insight dimana kamu bisa
melihat siapa saja yang follow social media kamu berdasarkan gender, umur, dan
lokasi. Dari sini kamu kemudian biasa melihat apakah ini sudah sesuai dengan target
audience kamu dan menysusun startegi agar bisa menjangkau target audience yang
diinginkan.
3. Analisa data sales
Dengan menganalisa hasil penjualan bisnis kamu selama ini. Dari data ini, kamu bisa
melihat siapa saja yang membeli dan menggunakan produk atau layanan kamu.
Dengan begitu, kamu bisa Menyusun strategi sosial media kamu sesuai dengan
audiencenya.
4. Lakukan perbandingan audience
Setelah melakukan staretgi yang sudah dijelaskan diatas, coba analisa hasilnya. Lalu
bandingkan hasilnya dengan rencana awal kamu. Apakah orang yang follow dan engage
dengan sosial media kamu sama dengan target audience kamu? Kalua memang sama, berarti
startegi social medi marketing kakmu efektif. Kalua ada perbedaan maka mungkin ada hal-
hal yang harus diperhatikan kembali. Pertama mungkin saja target audience kamu memang
salah dari awal. Kedua, mungkin aktivitas social media kamu tidak menarik bagi orang-orang
yang kamu targetkan. Kalua memang kedua hal ini adalah penyebabnya kamungkinan besar
starategi sosial media marketing kamu tidak akan menghasilkan hasil yang baik. Jika ini
terjadi kamu berarti harus mengambil langkah-langkah untuk mengubah strategi sosial media
gara sesuai dengan bisnis dan target audience kamu.
Setelah kita menentukan target audience yang kita mau maka hal lain yang harus
diperhatikan dalam sosial media marketing adalah pemilihan platform media sosial.Semakin
banyak jenis media sosial yang hadir seiring perkembangan teknologi.Maka kita harus jeli
dalam memilih media sosial untuk melakukan pemasaran di media sosial adapun beberapa
macam media sosial yaitu:

1. Facebook
Facebook adalah salah satu social media dengan pengguna aktif bulanan paling
banyak. Sampai saat ini, Facebook tercatat memiliki 1.8 miliar pengguna aktif
bulanan. Jika target audience kamu berusia 18 tahun ke atas, Facebook bisa menjadi
platform yang tepat karena kebanyakan pengguna Facebook berusia 18 tahun ke atas.
Tidak hanya karena jumlah penggunanya, Facebook juga memiliki fitur-fitur yang
bisa berguna untuk bisnis kamu. Salah satu fitur utama Facebook untuk bisnis adalah
Facebook Ads. Dengan Facebook Ads, kamu bisa menargetkan pengguna Facebook
yang kamu con Facebook Page membutuhkan waktu untuk dikelola. Kamu perlu
mengatur waktu posting yang konsisten dan terus berinteraksi dengan audience kamu
di Facebook. Dengan algoritma Facebook yang baru, kemungkinan fans business page
kamu membaca konten menjadi berkurang. Jadi kamu masih perlu menggunakan fitur
Facebook Ads berbayar agar konten kamu muncul di newsfeeds fans business page
kamu. pro Facebook Insights memberikan bisnis beberapa metrics yang bisa
membantu mereka untuk menyusun strategi social media marketing agar menjadi
efektif. Facebook Business Advertising adalah targeting tools yang memperbolehkan
brand kamu untuk menampilkan konten pilihan untuk demographic yang sudah kamu
tentukan.
2. Instagram
Instagram adalah social media yang juga popular dan banyak digunakan untuk bisnis
di tahun 2018 ini. Instagram memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif yang
menggunakan aplikasi untuk melihat foto dan video dari teman, keluarga, dan
tentunya brand. Menurut data dari BrandWatch, 50Yo pengguna Instagram
memfollow akun brand. Untuk bisnis sendiri, Instagram memang sudah memiliki
beberapa fitur yang dikhususkan untuk itu. Salah satu kelebihan menggunakan
Instagram dibanding social media lain adalah kamu bisa membagikan story brand
kamu dengan konten visual yang unik dan engaging. Instagram ini memang
merupakan platform social media yang fokus pada visual, baik gambar maupun video.
Apapun industry bisnis kamu, kamu bisa memanfaatkan Instagram untuk
memperlihatkan produk kamu dan berbagi cerita brand kamu dengan visual yang
menarik. Salah satu fitur Instagram yang banyak digunakan oleh bisnis adalah
Instagram Stories. Dengan Instagram stories, kamu bisa membuat video live dan
membagikannya langsung ke follower kamu. Dengan fitur ini, kamu bisa berbagi
misalnya berbagai behind-the-scene atau keseharian karyawan-karyawan di bisnis
kamu serta berbagi news dan updates penting dengan follower kamu. Sama seperti
Facebook, Instagram juga menyediakan fitur direct message yang bisa kamu
manfaatkan untuk customer service. Misalnya, jika ada customer yang menemukan
kamu di Instagram dan memiliki pertanyaan tentang produk atau layanan bisnis kamu,
mereka bisa langsung menghubungi kamu lewat fitur direct message Instagram. Sama
dengan platform social media lainnya, kamu bisa langsung menjawab pertanyaan
mereka.
3. Twitter
Dengan jumlah rata-rata 328 juta pengguna aktif di seluruh dunia, Twitter adalah
salah satu platform social media yang juga popular. Twitter biasa menjadi tempat
untuk mencari berita terbaru dan trends tentang berbagai topik. Ini menjadikan
Twitter tempat yang tepat untuk berbagi updates dan untuk memulai percakapan
dengan customer kamu. Untuk bisnis, ada beberapa fitur yang ada pada Twitter yang
menjadikannya tepat untuk bisnis. Brand bisa menggunakan Twitter untuk
menjangkau lebih banyak audience. Fitur hashtag memberi kamu kemudahan untuk
memfollow dan berpartisipasi dalam sebuah percakapan tentang topik yang hangat
dibicarakan di industry kamu. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan hashtag untuk
mencapai audience baru yang mungkin saja tertarik dengan konten kamu. Brand juga
bisa memanfaatkan topik yang sedang trending untuk memperluas jangkauan. Sama
dengan social media lainnya, Twitter juga menawarkan fitur advertising agar
perusahaan bisa memasang iklan digital ke target customers mereka di platform social
media. Mereka memberikan beberapa pilihan format ads agar kamu bisa
menyesuaikan dengan goal advertising kamu. Kamu bisa mempromosikan akun kamu
yang akan muncul di sebelah kiri layar atau mempromosikan tweet dari brand yang
akan muncul di timeline Twitter user. Selain itu, ada juga pilihan untuk
mempromosikan trend tertentu yang mungkin saja perusahaan kamu gunakan untuk
memulai percakapan dengan user.
4. YouTube
Dirilis pada tahun 2005 dan diakuisisi Google pada tahun 2006, YouTube merupakan
search engine terbesar kedua di dunia setelah Google. Pengguna user sendiri
diperkirakan menghabiskan milyaran jam per hari untuk menonton video YouTube.
Video-video di YouTube pun bisa mendapatkan milyaran views hanya dalam waktu
satu hari. Ini adalah alasan mengapa YouTube bisa membantu kamu membawa brand
kamu ke audience. Salah satu keuntungan bisnis menggunakan YouTube adalah video
hosting yang tidak terbatas. Kamu tidak perlu bayar untuk mengupload video ke
YouTube. Dengan video, kamu bisa menambah engagement dan juga konversi. Selain
itu, kamu juga bisa dengan mudah menampilkan video yang sudah kamu upload ke
YouTube di website atau postingan konten kamu di tempat lain. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, YouTube bisa dibilang search engine terbesar kedua. Oleh
karena itu, mereka bisa membantu SEO bisnis kamu. Video yang kamu upload bisa
muncul di halaman hasil pencarian YouTube dan Google. Oleh karena itu, Google
mungkin saja memunculkan video YouTube kamu di halaman hasil pencarian atau
SERP (search engine result page) Google untuk target keyword kamu jika kamu
melakukan strategi SEO dengan benar.

2.3. Electronic word of mouth


Electronic word of mouth didefinisikan sebagai semua komunikasi informal
diarahkan pada konsumen melalui teknologi berbasis Intemet terkait dengan
penggunaan atau karakteristik barang dan jasa tertentu dengan menggunakan sumber
daya elektronik seperti email, Internet, ponsel, pesan instan, dan blog telah membuat
berbagi informasi dan pendapat menjadi lebih mudah dari sebelumnya (Ring et al.,
2016).
Electronic Word of Mouth (eWOM) dapat membantu yang lebih baik untuk
memahami strategi yang membuat influencer media sosial begitu sukses. eWOM
mengacu pada hal positif atau pernyataan negatif yang dibuat oleh pelanggan
potensial, aktual, dan tentang suatu produk atau perusahaan melalui Internet. eWOM
mendorong konsumen untuk berbagi pendapat dengan konsumen lain. Word of mouth
dikenal sebagai salah satu sumber pemasaran yang paling kredibel dan terpercaya.
Influencer media sosial adalah hal vital di eWOM. Influencer media sosial mengambil
peran membentuk opini konsumen tentang produk dan layanan. Yang mengatakan, itu
adalah kepentingan perusahaan serta influencer untuk menjaga percakapan online
tetap positif dan membujuk konsumen lain untuk mencoba produk dengan cara yang
membuatnya terasa seperti keputusan untuk membuat pembelian adalah untuk
kepentingan konsumen sebagai lawan dari persuasi influencer. (Glucksman,2017)
Word of Mouth (WOM) didefinisikan oleh tindakan bertukar informasi pemasaran
antara konsumen, dan memainkan peran penting Peranan Influencer dalam
Mengkomunikasikan Pesan di Media Sosial Instagram dalam mengubah sikap dan
perilaku konsumen terhadap produk dan layanan (Chu & Kim, 2011).
Jenis komunikasi ini memungkinkan proses berbagi pendapat dan informasi
yang secara langsung mengarahkan pembeli menuju atau menjauh dari produk
tertentu, layanan dan merek (Hawkins, Best, & Coney, 2004). Karena signifikansi
yang dimiliki WOM pada mempengaruhi keputusan konsumen dan penjualan produk,
WOM semakin penting untuk pemasar. Dengan adanya electronic word of mouth,
membuat perbedaan yang cukup berarti karena pertukaran informasi menjadi lebih
mudah dan cepat karena beberapa hal berikut:
1. jalur komunikasi diperluas ke satu-ke-banyak, satu-ke-satu, atau banyak-ke-
banyak
2. meningkatkan audiens keduanya positif dan elektronik dari mulut ke mulut
negatif karena menjadi dapat diakses secara global
3. memungkinkan berbagi antara orang asing sementara tradisi- sekutu dari mulut
ke mulut mengacu pada pendapat dari teman dan keluarga.
4. Elektronik dari mulut ke mulut dapat tersebar di berbagai saluran, beberapa di
antaranya memungkinkan anonimitas online
5. telah mengatasi kefanaan kata-kata tradisional dari-mulut karena dapat
dikumpulkan dan diawetkan. (Ring et al., 2016).
Keuntungan-keuntungan elektronik dari word of mouth ini telah menunjukan
peningkatan pentingnya dari electronic word of mouth (eWOM) dibandingkan dengan
word-of-mouth secara tradisional, karena telah menunjukkan pengaruh yang
signifikan dan secara langsung dari electronic word of mouth pada keputusan
pembelian. (Ring et al., 2016). Penggunaan electronic word of mouth (eWom) oleh
para influencer di media sosial merupakan suatu bentuk komunikasi kepada para
pengikutnya, namun media yang digunakan adalah melalui foto di media sosial.
Dalam foto yang diunggah oleh para influencer ada pesan-pesan yang ingin
disampaikan secara tidak langsung tentang produk tersebut. Komunikasi adalah
berbagi makna dalam pertukaran informasi. Dalam proses pertukaran informasi
tersebut ada beberapa hal yang berpengaruh yang didasari oleh teknologi komunikasi,
karakteristik pemberi dan penerima informasi, cara mereka menerima informasi
berdasarkan adat dan lingkungan juga cakupan dari proses komunikasi itu sendiri.
Dalam komunikasi sendiri ada hal yang sangat penting agar Peranan Influencer dalam
Mengkomunikasikan Pesan di Media Sosial Instagram proses komunikasi berjalan
dengan baik yaitu adanya pemberi informasi dan penerima informasi yang menjadi
subjek dalam komunikasi (Castells, 2013).
Dalam hal ini, influencer sebagai komunikator yang ingin menyampaikan
suatu pesan melalui foto yang mereka unggah, lalu disertai elektronik word of mouth
yang menarik (caption) sebagai media kepada para pengikutnya di media sosial
(komunikan). Kegiatan yang dilakukan oleh para influencer di media sosial ini bisa
juga disebut sebagai salah satu bentuk komunikasi massa dan mass self-
communication. Menurut Castells (2013) komunikasi massa pada hakikatnya adalah
pertukaran informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada khalayak dan bersifat
satu arah, medianya pun beragam bisa melalui buku, radio, iklan televisi. Komunikasi
massa adalah komunikasi yang ditujukan untuk khalayak ramai dan bisa menyebarkan
informasi dengan mudah. Bentuk komunikasi ini lebih rumit dari komunikasi
interpersonal. Jika komunikasi interpersonal interaksi antar 2 individu maka
komunikasi massa adalah interaksi yang ditujukan untuk banyak orang. Dalam
berkomunikasi massa pesan-pesan yang disampaikan harus jelas dan tegas agar tidak
terjadi multitafsir terhadap penerima pesan. Penggunaan kata, kalimat, ucapan,
intonasi, bahkan mimik wajah sangat mempengaruhi apakah pesan yang akan
disampaikan dapat diterima audiens atau tidak. Komunikasi massa dapat
memanfaatkan saluran media baik media cetak, media elektronik maupun media
online. Selanjutnya dengan teknologi yang semakin canggih dan maju, membuat
komunikasi massa tidak lagi bersifat satu arah. Melainkan bisa memberikan respon
dan gambaran terhadap informasi yang diberikan dan jangkauan untuk penerima
informasi tersebut juga lebih luas. Dalam hal ini proses komunikasinya disebut mass
self-communication. Mass Self Communication berkembang dengan sangat cepat
seiring dengan majunya teknologi. Mass self- communication ini dapat ditemui
melalui gawai dan media social dengan berbagai perangkat mobile media yang ada
seperti Youtube, Instagram, Facebook, dll. Penyebaran informasi menjadi lebih cepat
dan real time. Setiap individu dapat membuat dan mengirimkan pesan serta
menentukan sendiri pihak penerima dari pesan tersebut (Castells, 2013).

2.4. Influencer Marketing


Perkembangan teknologi mendorong para pemasar untuk berevolusi dengan
kampanye pemasaran di dunia digital. Kemunculan berbagai macam media sosial
membut perusahaan tertarik untuk membuat iklan pada media sosial. Perusahaan
dapat beriklan melalui saluran resmi atau berhubungan langsung dengan pemilik
platfrom . Namun ada fenomena lain yang kini muncul adalah beriklan di media s. sial
melalui influencer.
Influencer adalah individu dengan pengikut signifikan di media sosial yang
dibayar oleh suatu brand atau produk untuk mempromosikan produk mereka kepada
pengikutnya, melalui produk dan perjalanan Peranan Influencer dalam
Mengkomunikasikan Pesan di Media Sosial Tujuannya adalah untuk membujuk para
pengikut untuk membeli produk semacam itu Sari Anjani,2020). Media sosial populer
pilihan untuk para influencer adalah Instagram, Facebook, TikTok dan YouTube.
Influencer memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pembelian keputusan orang lain
karena otoritas, pengetahuan, posisi atau hubungan mereka dengan audiens mereka.
Influencer Marketing adalah pendekatan baru untuk pemasaran, penting
karena tenaga penjualan memahami dan mendukungnya. Ini secara langsung
mengatasi hambatan penjualan yang paling umum dalam calon pelanggan dan
memusatkan perhatian pada orang-orang yang memberi saran kepada pembuat
keputusan. Kami menyebut orang-orang ini sebagai influencer, dan mereka sama
pentingnya dengan proses penjualan seperti prospek itu sendiri.(Duncan brown &
Nick Hayes). Influencer marketing atau pemasaran influencer adalah jenis pemasaran
yang fokusnya ditempatkan pada individu berpengaruh yang menyebarkan berita
tentang merek atau produk anda ke komunitas online mereka melalui blog dan atau
saluran media sosial mereka. Kuncinya adalah mengidentifikasi individu-individu
yang lain siapa bisa menciptakan kesadaran merek Anda dan mempengaruhi
pelanggan potensial Anda. Influencer memiliki kekuatan untuk memengaruhi
keputusan komunitas mereka karena mereka percaya penilaian mereka, suka
mendengar pendapat mereka tentang hal-hal yang mereka pedulikan dan umumnya
mengikuti mereka karena mereka menikmati konten mereka. Sangat penting bahwa
konten, apakah itu disponsori atau tidak, beresonansi dengan basis pengikut mereka.
(Kontra).
Adapun pengertian influencer menurut para ahli yaitu,Menurut Joseph Grenny
(2014:6) mengistilahkan bahwa kemampuan membuat perubahan dalam perilaku
manusia itu pengaruh, dan orang yang melakukannya influencer atau pemberi
pengaruh.Sedangkan menurut penjelasan Brown & Fiorella (2013:195) Influencer
ialah “Typically ad non customer or business incentivized to recommend/create
content about a business brand or product”. Menurut penjelasan lain yang
dikemukakan oleh Nick Hayes (2008:50) mendefinisikan Influencer sebagai “A third
party who significantly shapes the customer 's purchasing decision, but may ever be
accountable for it”. Pengertian lain yang dikemukakan oleh Nick Hayes (2011:4)
Influence marketing is an updated approach to marketing and public relations where
you target the people your prospects turn to for information. These influencers help
generate awareness and sway the purchasing decisions of those who seek out and
value their expertise, read their blogs, converse with them in discussion forums,
attend their presentations at industry events, and so on”.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Influencer marketing adalah
pendekatan yang diperbarui untuk pemasaran dan hubungan masyarakat di mana
menargetkan orang-orang yang prospek konsumen dapatkan untuk mendapatkan
informasi. Para influencer ini membantu membangkitkan kesadaran dan
mempengaruhi keputusan pembelian dari mereka yang mencari dan menghargai
keahlian mereka, membaca blog mereka, berbicara dengan mereka di forum diskusi,
menghadiri presentasi mereka di acara industri, dan seterusnya.
Pemasaran influencer mendorong selektivitas yang lebih besar dalam segmen
penargetan, meningkatkan pemahaman tentang setiap sektor, menuntut lebih banyak
pemikiran saat memutuskan bagaimana dan apa yang harus dikomunikasikan, dan
secara masif mengurangi tingkat pemborosan dan kebisingan putih dari serangan
kejenuhan 'selimut' yang dipikirkan dengan buruk.Inisiatif semacam itu harus terbukti
dengan baik, baik sebagai konsep maupun di lapangan.Pemasaran influencer adalah
pendekatan yang mengidentifikasi dan menargetkan pemberi pengaruh di pasar.
Influencer membentuk komunitas yang disebut ekosistem pembuat keputusan, yang
berputar di sekitar pembuat keputusan.(Duncan brown & Nick Hayes).

2.5. Model Influencer Marketing


Brown dan Fiorella menjelaskan bahwa influencer marketing adalah Cara membuat,
usia, dan mengukur pengaruh Merek dalam pemasaran media sosial. Mereka
mengemukakan model empat M, bagaimana empat M dari pemasaran influencer harus
dikuasai., Keempat M mewakili membuat, mengelola, memantau, dan mengukur. Seperti
halnya disiplin bisnis lainnya, influencer marketing memang perlu fokus an, dan metrik.
Dalam konsep influencer marketing, ini disebut dengan model Empat M adalah sebagai
berikut.
1. Make (membuat)
Perusahaan perlu mengidentifikasi di mana mereka berada di jalur itu sehingga
mereka dapat terhubung dengan orang-orang dan "membuat" influencer yang akan
memindahkan pelanggan ke tahap berikutnya dari pembelian. keputusan dengan cara ini
langsung ke pelanggan melalui influencer yang tepat pada waktu yang tepat. Menurut
Brown and Fiorella (2013) mengemukakan bahwa :
“The Make part of the four M can be attributed into two sections, I dentifving and
Activating. In the Identifving section the path of the persona should be identified.
According to there are two core stages in every influencer campaign: the Trickle and the
Ripple Phases”.
Fase Trickle adalah tempat pesan pertama kali tersebar, dan dari sini arah pesan
menentukan apakah kampanye berhasil atau tidak. Jalur pesan tidak sesederhana seperti
memberikannya kepada influencer, karena pada suara media sosial akan banyak gangguan.
Untuk melewati Fase Trickle ini perlu bekerja dengan influencer untuk mengidentifikasi
kunci informasi tentang penonton:
a. The time they will be online. (Waktu mereka akan online).
b. The platforms they will be on (Platform tempat mereka akan berada).
c. The people they will be speaking with (Orang-orang yang akan mereka ajak bicara).
d. The topics they will be speaking out. (Topik yang akan mereka bicarakan)
e. The actions they will be creating. (Tindakan yang akan mereka buat).
Adapun tahapan untuk menentukan influencer yang tepat sebagai berikut :

Sumber : Brown & Fiorella, 2013


Gambar 2.1. The Influencer Filter

a. Demografis Mencari tahu usia audiens, jenis kelamin, dan lokal adalah penting untuk
mengetahui bagaimana pesan suatu merek perlu dibuat.
b. Timescale Untuk kampanye influencer yang efektif dan sukses, kampanye harus
menjadi bagian konstan dari strategi pemasaran merek, dan tidak hanya buzz jangka
pendek. Bagian-bagian berbeda dari kampanye menentukan influencer mana yang
dibutuhkan pada setiap tahap.
c. Reaction history Untuk memahami perilaku pelanggan dalam kampanye pemasaran
influencer, merek perlu mengidentifikasi kapan pelanggan membuat keputusan dan
mengambil tindakan berdasarkan konten influencer. Ketika suatu merek memahami
sejarah reaksi audiensnya, merek itu memastikan bahwa pesan diunggulkan pada
waktu yang tepat dengan influencer yang tepat.
d. Influencer Masalah utama dengan pemasaran influencer adalah bahwa merek hanya
berusaha terhubung dengan influencer profil tinggi alih-alih merek yang benar-benar
relevan bagi konsumen. Mengenali influencer yang tepat sejak awal adalah kunci
keberhasilan kampanye, jika tidak pesan akan terdilusi.
2. Manage
Begitu sebuah perusahaan tahu siapa influencer baru mereka untuk target konsumen
mereka, mereka perlu tahap pengelolaan. Seperti startegi pemasaran lainnya, pemasaran
influencer perlu dikelola mulai sebelum kampanye dimulai setelah kampanye berakhir, dan
seterusnya, untuk benar-benar berhasil.
Hubungan dengan influencer dapat berlanjut untuk penjangkauan dan promosi di
masa mendatang. Dengan melanjutkan hubungan dengan influencer, ada manfaat seperti
kepercayaan yang kuat, pengetahuan satu sama lain, basis pelanggan yang siap, dan peluang
untuk mengubah pemberi pengaruh merek menjadi pendukung merek. Ada tujuh langkah
untuk mengelola hubungan influencer yang dapat diikuti sebagai berikut :
a. Product, Produk ini sama pentingnya dengan pesan dalam kampanye influencer, dan
kepercayaan adalah mata uang utama dari jejaring sosial. Merek perlu memastikan
bahwa influencer mereka bekerja dengan memiliki semua alat yang mereka butuhkan
ketika datang ke produk yang mereka promosikan dan bahwa itu layak dipromosikan.
b. Knowledge, Merek harus memastikan bahwa influencer menunjukkan pengalaman
dan pengetahuan tentang produk. Lembar fakta, lembar kerja, dan pelatihan langsung
harus disediakan untuk influencer (mis. Blogger, selebritas, outlet media, publikasi
online) untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan produk sebanyak
yang dimiliki karyawan merek tersebut.
c. Calender, Membangun riset pra kampanye dan penargetan audiens, memutuskan hari
dan waktu mana influencer masing-masing akan mempromosikan, serta setiap
promosi tindak lanjut. Satu manfaat tambahan untuk memetakan kalender influencer
adalah bahwa hal itu memungkinkan untuk menyiapkan rencana cadangan untuk
setiap kesalahan selama kampanye.
d. Message, Merek perlu menyesuaikan pesan mereka sehingga sesuai dengan nada
alami influencer pada saat yang sama karena mereka ingin menjaga poin inti promosi
tetap di depan dan di tengah. Apa yang influencer mau katakan dan bahasa apa yang
mereka ingin gunakan harus ditentukan sejak awal, dan promosi harus dibuat sekitar
itu.
e. Platform, Merek harus menentukan platform mana yang akan digunakan nomor satu,
dan mana yang akan bertindak sebagai jaringan pendukung.
f. Altematives, Umpan Balik, Mendengarkan pendapat influencer tentang apa yang
bekerja dengan baik dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda, dan pendekatan apa
yang dapat digunakan dalam kampanye di masa depan, harus menjadi bagian penting
dari analisis pasca kampanye. Para influencer masihlah orang-orang yang telah
membangun audiens mereka dan kepercayaan dari audiens.

3. Monitoring
Tahap selanjutnya adalah dimana merek tersebut memonitor kampanye influencer.
Ketika memantau upaya kampanye pemasaran influencer, merek harus fokus pada hasil dan
bukan upaya, karena memungkinkan kerangka yang jauh lebih terstruktur untuk mencapai
tujuan dan memenuhi target. Dengan bantuan analisis penelusuran, alat mendengarkan, pesan
khusus, laman landas, dan lainnya, pemasar dapat mulai memahami siapa dan apa
menawarkan ROI terbesar, di mana mereka perlu menyesuaikan pesan merek, dan influencer
mana yang mempengaruhi konsumen dan proses keputusan mereka pada waktu tertentu. Ada
tiga target penting bahwa merek harus membangun strategi mereka di sekitar dan memantau
bagaimana setiap kampanye membuat kemajuan berdasarkan sasaran-sasaran ini.

Sumber : Brown & Fiorella 2013


Gambar 2.2. Three Esential Influencer Statistics To Measure

a. Awareness, yang harus mencakup posting blog tentang kampanye, pembagian dan
pembaruan sosial, artikel berita, wawancara media dan / atau pitches dan sebutan
untuk merek atau produk,
b. Reaction. Untuk target reaksi termasuk kunjungan ke situs web perusahaan / halaman
arahan, peningkatan pelanggan buletin, peningkatan lalu lintas ke properti offline,
peningkatan permintaan pencarian dan pengikut sosial dan rekomendasi rekan.
c. Action, yang mengacu pada pengunduhan buku putih, seminar dan / atau kehadiran
webinar, pendaftaran dan pembelian afiliasi.
4. Measure
Tahap terakhir dari empat M adalah tahap pengukuran, dan bagian terakhir dari
persamaan model empat M. Karena mampu mereplikasi keberhasilan kampanye di kampanye
masa depan, merek perlu mengukur mengapa hal itu terjadi dan siapa yang membuatnya.
Menurut Brown & Fiorella (2013:170) Measurement is everything, and everything is
measurement. Dengan bantuan media sosial, kita bisa menciptakan sangat terarah kampanye,
digabungkan dengan platforms yang berbeda yang mengukur jaringan mana dan konten, buat
kembali paling banyak pada investasi, dan pekerjaan yang sama untuk mengukur hasil
influencer.

2.6. Hal Yang Harus Di perhatikan Dalam Pemilihan Influencer Marketing


Dalam memilih seorang influencer marketing ada hal yang perlu diperhatikan yang
paling dasar adalah dalam menentukan konsep segmentasi,sasaran(targeting)dan penempatan
(postioning) dari target konsumen yang diinginkan,karena hal ini akan berpengaruh terhadap
jumlah pengikut dan tingkat platform yang akan digunakan.Terkadang seorang influencer
dapat menciptkan komunitas-komunitas yang dapat memberikan kesan terhadap produk yang
dipasarkan.Pada beberapa kasus terkadang influencer dengan jumlah pengikut yang kecil
namun memiliki keterlibatan yang tinggi dapat lebih efektif dalam mempengaruhi tingkat
penjualan produk kepada konsumen.
Tidak hanya itu saja dalam memilih seorang influencer marketing kita juga harus
mengetahui jenis-jenis pemsaran influencer,karena dengan hal ini kita akan menentukan
influencer jenis apa yang sesuai dengan target konsumen yang akan kita tuju.Menurut buku
"Step by Step Influencer Marketing Guide" yang ditulis oleh Kontra menyatakan bahwa ada
beberapa jenis pemasaran influencer yaitu :
1. Influencer mikro
Tidak ada definisi terpadu tentang apa yang dianggap sebagai "influencer mikro".
Beberapa orang suka memanggil mereka pemberi pengaruh khusus, sementara yang lain lebih
fokus pada jumlah total pengikut. Pada dasarnya, mereka tidak memiliki komunitas online
yang besar, hanya beberapa ribu pengikut, tapi mereka membuat untuk itu dalam keterlibatan
dan hubungan dengan mereka. Biasanya ada antara 5.000 hingga 10.000 follower yang
mengikuti mereka karena mereka terspesialisasi dalam bidang tertentu yang artinya otomatis
mereka mengumpulkan komunitas peminat lainnya yang lebih cenderung menghasilkan
keterlibatan yang lebih besar.
Micro influencer biasanya mereka yang dikenal sebagai seseorang yang ahli dalam
sebuah bidang, seperti seorang industry expert atau beauty expert. Kelebihan dari seorang
Micro Influencer adalah mereka memiliki tingkat kepercayaan klien yang lebih tinggi Biaya
menggunakan micro influencer lebih murah. Micro Influencer mendorong hubungan yanag
lebih engaging dengan klien dan micro ifluencer menjangakau lebih banyak audience yang
lebih tertarget (Whello.id). Pada dasarnya mereka tidak memiliki komunitas online yang
besar, hanya beberapa ribu pengikut, tapi mereka mambuat untuk itu dalam keterlibatan dan
hubungan dengan mereka.
Micro influencer lebih terjangkau karena daftar hal-hal: pertama dan terutama karena merek
tidak bersedia membayar harga yang sama untuk seseorang dengan 10.000 pengikut seperti
100.000 pengikut. Lebih banyak pengikut biasanya berarti jangkauan yang lebih baik,
sobrands memperhitungkannya ketika mempertimbangkan dengan siapa harus bekerja.
Meskipun seharusnya tidak menjadi elemen yang menentukan saat memilih influencer untuk
strategi pemasaran. Anda,ini tetap merupakan faktor penting.
2. Makro influencer
Makro influencer dianggap mereka yang membangun nama untuk diri mereka sendiri
dan "internet famous". Ini berarti mereka biasanya memiliki lebih dari 10k pengikut, tetapi
angka itu bisa lebih tinggi tergantung pada pasar.Misalnya, seseorang dengan 20k pengikut
dapat dianggap sebagai makro influencer di Kroasia karena hanya ada begitu banyak orang
yang tertarik dengan konten mereka, tetapi memiliki 20k pengikut di Amerika tidaklah
banyak, terutama mengingat jumlah orang yang tinggal di sana, tetapi juga di seluruh dunia.
Bekerja dengan makro influencer berarti Anda harus membayar mereka lebih banyak
dari pada mikro influencer. Jelas, ini memberi anda manfaat besar seperti visibilitas dan
kesadaran karena basis pengikut yang lebih besar.Mengembangkan hubungan yang baik
dengan para influencer ini dan menyetujui kolaborasi jangka panjang akan lebih membantu
Anda. Pertunjukan satu kali ketika anda meluncurkan produk baru hanya akan meningkatkan
penjualan anda untuk sementara dan menciptakan kesadaran jangka pendek, jadi jika anda
ingin audiens target Anda terus kembali kepada Anda,bekerjalah untuk membangun kualitas
hubungan dengan pemberi pengaruh Anda. Dengan begitu, mereka ingin bekerja sama
dengan Anda lagi di masa mendatang, mereka akan menggunakan produk anda meskipun
anda tidak mensponsori konten mereka, mereka akan membicarakannya dengan teman-teman
mereka, dan dari mulut ke mulut masih merupakan mekanisme yang cukup kuat untuk
mendapatkan pelanggan dan pengguna baru.
3.Influencer selebriti
Ada dua jenis influencer selebriti: selebriti sebenarnya yang menggunakan saluran
media sosialnya sebagai kolaborasi konten teratas dengan merek dan influencer yang menjadi
begitu besar dan berpengaruh sehingga pada akhirnya,orang berhenti menganggap mereka
sebagai influencer dan mulai menganggap mereka sebagai selebriti. Beberapa contoh terbaik
di kemudian hari adalah Chiara Ferragni dan Negin Mirsalehi . Chiara memulai sebagai
fashion blogger pada tahun 2009, tetapi pada Maret 2011, dia sudah dianggap " salah satu
bintang gaya jalanan terbesar tahun ini. Selama bertahun-tahun, dia menjadi model untuk
banyak merek fasion, dia muncul secara teratur di barisan depan pekan mode, dia
menerbitkan sebuah buku, menjadi presenter TV, dia adalah duta besar untuk berbagai
merek, berada di sampul Vogue dan memiliki lini busananya sendiri. Forbes bahkan
memasukkannya ke dalam daftar mereka di "daftar mode teratas". Negin Mirsalehi adalah
blogger lain yang mengumpulkan banyak pengikut di saluran media sosialnya dan, seperti
Chiara, diperhatikan oleh Forbes, dan dia berhasil 30di bawah 30 daftar . Ketika dia pertama
kali memulai dengan blog dan Instagram, satu-satunya tujuan dia adalah bekerja di bidang
pemasaran suatu hari nanti. Sekarang, dia dibayar $ 20.000 untuk satu posting . Status
Instagram super-star-nya lebih besar dari merek premium seperti Yves Saint Laurent, Saks
Fifth Avenue, dan Pantene. Karena dia telah menumbuhkan basis pengikut yang sangat besar,
merek seperti NARS dan PatBO telah bekerja dengannya untuk mempromosikan lini baru
mereka. Dan sepertinya semua itu tidak cukup, dia juga seorang CEO di perusahaannya
sendiri. Jika Anda memilih untuk bekerja dengan selebriti influencer dalam kampanye anda,
bersiaplah untuk membayar sejumlah uang yang wajar. Tidak masalah apakah Anda bekerja
dengan influencer selebriti yang, pertama dan terutama, selebriti atau jika Anda bekerja
dengan influencer yang menjadi selebriti - Anggaran Mu untuk mempekerjakan orang ini
untuk kampanye pemasaran harus kuat.
Dari ketiga jenis influencer yang telah dijelaskan bahwa pemiihan influencer akan
mempengaruhi target pasar ataupun konsumen yang kita tuju contohnya saja jika kita
memilih influencer selebritis maka pangsa pasar kita akan jauh lebih luas di karena seorang
selebritis yang sudah memiliki nama dan terkenal akan lebih mudah dikenali oleh
masyarakat,misalnya salah satu Influencer Selebrits Indonesia yang memiliki pengaruh begitu
besar di YouTube yaitu Raffi Ahmad melalui channel YouTubenya RANS
Entertaiment,dimana channel YouTube ini selalu melakukan kerja sama kepada perusahaan
atau bisnis online untuk membranding produk melalui konten yang mereka buat.Salah satu
brand yang mempercayakan Rans Entertaiment untuk melakukan promosi di channel youtube
nya adalah Tiket.Com sebuah aplikasi pemesanan tiket pesawat dan hotel secara
online.Dalam konten yang dibuat dengan judul Rans The World di cahannel YouTube Rans
Entertaiment seorang Raffi Ahmad dan juga timnya selalu menyelipkan promosi yang ada
dalam aplikasi Tiket.Com.Dengan rata-rata penonton konten tersebut 1 juta viewers maka
kita dapat melihat ketertarikan masyarakat untuk melihat konten tersebut dan ini akan
menguntungkan bagi Tiket.Com sendiri karena dengan cara berkerja sama dengan seorang
Raffi Ahmad maka penyebaran informasi akan lebih cepat dan konsumen akan lebih tertarik
untuk memesan tiket di aplikasi Tiket-Com.Ini membuktikan dengan pemilihan jenis
influencer yang tepat maka konsumen kita akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Namun,tidak hanya melihat dari banyakanya subscriber ataupun viewers seorag
influencer juga harus membangun rasa kepercayaan kepada masyarakat.Influencer yang
terpercaya dapat mengarahkan konsumen untuk menerima saran dan melakukan pembelian
terhadap barang yang mereka promosikan melalui media sosial. Ada 3 faktor yang harus
dimiliki oleh seorang influencer media sosial yaitu R each - Kemampuan untuk mengirimkan
konten ke audiens target,R elevance - Kekuatan koneksi ke merek atau topic,R esonance -
Kemampuan untuk mengarahkan perilaku yang diinginkan dari audiens. (Elli, 2017)
Influencer mendorong selektivitas yang lebih besar dalam penargetan segmen, meningkatkan
pemahaman masing-masing sektor, menuntut lebih banyak pemikiran ketika memutuskan
bagaimana dan apa yang harus dikomunikasikan (Brown & Hayes, 2008).
Keuntungan dari seorang influencer di media sosial adalah untuk membantu
membangun citra sebuah brand hubungan langsung dengan konsumen dan dorongan
utamanya loyalitas merek. Sementara sebuah merek tidak memiliki kontrol penuh atas
percakapan online-nya, suara langsung dari seorang influencer dan kepercayaan yang dimiliki
konsumen untuk individu ini ditanamkan dalam merek melalui dua arah percakapan yang
dibuat untuk produk melalui outlet media sosial. Media sosial menjadi sebuah alat berharga
dan salah satu elemen inti dari komunikasi strategi dalam kehidupan di digital era ini.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa dalam memlih seorang influencer
yang tepat maka kita harus memilih segmentasi pasar kita dulu yang sesuai dengan influencer
yang ingin kita ajak kerja sama,setelah itu kita melihat kredibilitas seorang influencer
tersebut kepada para audience nya dan respon pengikutnya terhadap dirinya,dan bagaimana
seorang infuencer itu membangun rasa percaya kepada konsumennya.Namun tidak hanya itu
aja ada beberapa hal lagi yang harus kita lihat dalam memilih influencer marketing yaitu :
1. Lihat Followers
Hal penting dan yang paling utama dalam memilih influencer yakni followers-nya.
Semakin banyaknya followers ini akan berpengaruh terhadap banyaknya audience
yang melihat pemasaran produk atau jasa Anda. Oleh karena itu, pilihlah influencer
yang memiliki banyak followers. Selain banyaknya followers, Anda juga harus
memperhatikan follower-followernya, apakah mereka followers asli atau fiktif? Hal
ini karena akhir-akhir ini banyak orang yang menggunakan jasa “jual beli” followers.
Jika followers dari influencer yang Anda pilih fiktif tentu saja tidak akan berpengaruh
terhadap strategi marketing Anda.
2. Persentase Engagement
Engagement atau hubungan dari seorang influencer dengan followers juga perlu untuk
diperhatikan. Seorang influencer merupakan penyambung lidah dari brand Anda
kepada konsumen dan calon konsumen. Untuk melihat hubungan ini caranya, Anda
dapat melihat perbandingan jumlah likes dan komen yang ada pada setiap postingan
influencer. Jika influencer memiliki followers lebih dari satu juta tetapi hanya
mendapat likes kurang dari 100 atau komentamya 5 saja, maka Anda perlu
mempertanyakan hal tersebut.
3. Perhatikan Relevansi Brand
Tips ketiga untuk memilih influencer yang tepat adalah relevansi atau keterkaitan
brand. Caranya Anda dapat memilih influencer yang bergerak dibidang industri yang
sama. Lihat saja isi konten yang sering mereka upload, setidaknya 7 hari terakhir.
Sebagai contoh misalnya, perusahaan Anda bergerak dibidang make up halal, maka
Anda perlu mencari influencer yang bergerak dibidang dakwah atau minimal
memakai jilbab atau kerudung. Janganlah memilih influencer yang rambutnya di cat
atau berpakaian mini, karena jika demikian kurang relevan.
4. Akun Social Media yang Dimiliki
Selanjutnya, perhatikan akun social media dari influencer yang Anda pilih. Umumnya
masyarakat memiliki lebih dari social media seperti Instagram, Facebook, Twitter.
Maka carilah influencer yang memiliki pengaruh di banyak media sosialnya. Selain
itu, Anda juga perlu membuat strategi pemasaran yang cocok untuk menyampaikan
pesan yang tepat dari setiap akun sosial media influencer. Hal tersebut bertujuan agar
target pasar yang ditentukan tercapai.
5. Cek Riwayat Feed Influencer
Selain engagement, Anda juga harus mengetahui brand apa saja yang pernah bekerja
sama dengan calon influencer Anda. Hal ini penting, dengan begitu Anda dapat
memastikan tidak ada kompetitor dari brand. Anda juga perlu memerhatikan feed
pribadinya karena lecu pribadi yang terlalu banyak dapat dianggap spam. Sehingga
penting untuk Anda melakukan pengecekan riwayat feed influencer dengan teliti.

2.7. Bauran Pemasaran 5p Untuk Marketing Digital


Bauran pemasaran 4P mungkin merupakan pendekatan pemasaran yang paling
dikenal dan digunakan. Tuten dan Solomon (2013) menambahkan ke-5 dalam hauran
pemasaran. P ke-5 adalah partisipasi. Penambahan ini disebabkan oleh perubahan dalam
komunikasi
a. Product Produk)
Seperti yang dikatakan Armstrong dan Kotler (2017, 81), produk menjelaskan
kepada perusahaan barang dan jasli yang ditawarkan kepada pelanggan mereka.
Ketika perusahaan memilih influencer mereka, mereka perlu menghubungkan produk
mereka dengan influencer yang tepat. Dalam studi yang dilakukan oleh Annalect dan
M3 Research (2017, 33-35), itu menunjukkan bahwa 45% influencer pemikiran yang
disurvei dan kolaborasi perusahaan dapat diterima jika influencer benar-benar tertarik
pada produk. Perusahaan perlu benar-benar mengevaluasi fitur produk mereka, dan
dalam kategori apa yang paling cocok (kecantikan, elektronik, dll.). Influencer harus
bagus dalam kategori itu dan identitas online-nya harus setidaknya dibangun sebagian
berdasarkan keahlian mereka dalam kutegori ini. Ini dapat menciptakan ikatan yang
lebih saling percaya antara kelompok sasaran dan influencer.
b. Price (Harga)
Harga adalah salah satu cara kompetisi. Menurut Rope (2002, 105) harga itu
sendiri, kondisi penjualan dan pembayaran membentuk parameter kompetisi. Kualitas
produk, masa hidup dan usia mempengaruhi keputusan harga. Menurut penelitian
Annalect's (2017. 37) pemasaran influencer mempengaruhi penjualan secara
langsung. 33% dari responden telah membeli barang-barang sebagai akibat dari
influencer In-stagram dan kolaborasi perusahaan dalam setahun terakhir (Annalect
2017. 37).
Ada cara bagi perusahaan untuk bersaing dengan harga ketika mereka
menggunakan influencer marketing sebagai cara pemasaran. Beherapa perusahaan
sudah mengadopsi ini. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 Deal Of Sweden
menggunakan kompetisi harga di sini. Ketika mereka berkolaborasi dengan
influencer, mereka memberikan kode diskon khusus untuk para pengikut influencer.
Daniel Wellington mungkin merupakan salah satu perusahaan yang paling menonjol
yang menggunakan dukungan selebriti dan pemasaran influencer yang dicampur dan
menggunakan persaingan harga ini. Banyak perusahaan lain telah melakukan ini juga
menggunakan kode diskon khusus dengan influencer.
Dengan kode promosi ini, lebih mudah untuk melacak keefektifan kampanye
pemasaran influencer mereka. Daniel Wellington misalnya menggunakan kode
khusus (biasanya nama pemberi pengaruh) untuk setiap influencer yang mereka
gunakan untuk pemasaran influencer mereka. Kode-kode ini melacak pengaruhnya
yang pemasarannya efektif
c. Promotion (Promosi)
Promosi menjadi salah satu konsep utama yang harus dipertimbangkan ketika
membalas 5P dengan pemasaran influencer. Menurut Rope (2002. 160) komunikasi
pemasaran mempromosikan produk dan/atau layanan perusahaan kepada audiens
target mereka Selama bertahun-tahun cara pemasaran perusahaan telah bergeser ke
apa yang kita miliki saat ini.
Influencer marketing masih merupakan cara yang relatif baru untuk
melakukan pemasaran, perusahaan belum mengambil keuntungan sepenuhnya dari ini
tetapi selang merencanakan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fashion dan
Kecantikan bekerja suma dengan Econsultancy (2016, 71 57% spesialis pemasaran
yang ambil bagian dalam survei mereka memiliki strategi pemasaran influencer aktif
dan 21% merencanakan untuk membuat satu dalam 12 bulun
Dalam perspektif pemasaran, pemasaran Influencer di Instagram akan menjadi
platform untuk ini. Dalam sebuah studi oleh Annaleet dan M3 Research (2017. 33-
35), responden Finlandia menemukan bahwa pemasaran yang dilakukan dalam
kolaborasi antara pengguna Instagram dan perusahaan tidak terlalu mengganggu
daripada pemasaran dengan saluran lain Transparansi dengan kolaborasi ini penting
bagi setengah dari orang yang ikut serta dalam survei (Annalect 2017. 33-35).
Perusahaan dan intluencer tampaknya telah mengakui hal ini juga. Ini terlihat ketika
melewati pos influencer. Sering kali influencer memasukkan gambar, video, atau blog
Had agar lebih transparan dengan pengikut mereka.
d. Place(Tempat)
Di tempat pemasaran influencer tidak memiliki kepentingan yang signifikan.
Pemasar hanya perlu mempertimbangkan saluran apa yang harus mereka gunakan dan
paling pas untuk mereka senerti dikatakan olch Lerins 2012 Ketika memikirkan
saluran apa yang harus digunakan pemasar peru mempeintungkan apakah platform
tersebut cocok untuk produk dan/atau layanan dan jika target pelanggan mereka ada di
sana juga.
e. Participation
Telah ada perubahan dalam cara orang menjalani kehidupan sehari-hari
mereka yang memaksa pelaku pasar mengubah pendekatan mereka tentang
bagaimana mereka menjalankan bisnis mereka (Tuten & Salomon 2013, 14). Orang-
orang yang sekarang lebih terhubung daripada sebelumnya memaksa merak untuk
melakukan perubahan yang diperlukan dalam komunikasi mereka dengan konsumen.
Kehadiran media sosial diperlukan bagi schagian besar perusahaan untuk
hericomunikasi dengan konsumen mereka.
Perusahaan tidak perlu hadir di semua platform media sosial untuk dapat
berkomunikasi dengan konsumen mereka (Torraine 2012). Mencari tahui saluran
yang tepat untuk perusahaan mungkin menjadi tanlangan. Ketika melakukan ini,
perusahaan harus berpikir tentang apa yang mereka jual, di mana saluran yang paling
sesuai dan akhimya adalah kelompok susaran mereka di sana juga. Setelah saluran
yang tepat telah ditemukan. Perusahaan dapat menggunakan Influencer dari saluran
ini. Komunikasi antara influencer, perusahaan dan konsumen akan berjalan lebih
lancar dan lebih mudah ketika semua orang berada dalam satu platform

2.8. Defenisi Promosi


Menurut Tjiptono (2002), promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran artinya
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi mempengaruhi/membujuk lan
atau mengingatkan pasar susaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Adapun
tujuan dari promosi seperti yang disampaikan Kotler (2002) adalah:
1. untuk menyebarluaskan nformasi barang atau jasa perusahaan kepada pasar,
2. mendapatkan konsumen haru dan menjaga kesetiaan konsumen untuk
membeli dan menggunakan
3. produk atau jasa perusahaan;
4. meningkatkan penjualan sehingga pendapatan perusahaan akan meningkat;
5. membedakan dan mengunggulkan produk perusahaan dibandingkan dengan
produk pesaing:
6. membentuk citra produk atau jasa dan juga nama perusahaan dimata
konsumen:
7. dan mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
Menurut William G. Nikels dalam bukunya Swastha dan Irawan (1990) promosi
adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut
Terence A. Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu
perusahaan/lembaga Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Informing (Memberikan Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk bani, mendidik mereka
tentang berbagai titur dan manfaat mereka serta memfasilitasi penciptaan citra
sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan
peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun
konsumennya, dengan mengajarkan manfaat manfaat haru dari merek yang telah
ada.
2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk
mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi
keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun
permintaan sekunder. permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik
3. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek penisaluan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
Saat kebutuhan muncul. yang berhubungan dengan produk dan jasa yang
diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir
di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi
pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini
belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang
menguntungkan.
4. Adding Value (Menamhah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi
penawaranpenawaran mereka, inovasi. penyempurnaan kualitas, atau mengubah
persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar
independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan
lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dan tawaran pesumg
5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan
penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan
memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan
kontak personal dengan para pelanggan yang prospektit. Upaya. Waktu, dan
biaya periklanan dapat dikemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk
memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk
jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim
oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
Menurut Kotler, Armstrong (2010 426) menjelaskan mengenai baunin
promosi yakni perpaduan khusus dari alat promosi yang digunakan perusahaan
untuk meyakinkan nilai komunikasi dan membangun hubungan dengan
konsumen. Olch Kotler, alat promosi yang dimaksud terdiri dari advertising
(periklanan) personal selling (penjualan personal). Sales Promotion (Promosi
Penjualan) dan Publicity (publisitas) yang dapat dijelskan sebagai berikut:
1. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan
oleh perusahaan maupun perorangan. Tujuan periklanan yang utama adalah
menjual atau meningkatkan penjualan barang dan jasa. Adanya kegiatan
periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun
banyak juga penjualan yang harus terjadi pada waktu mendatang. Adapun tujuan-
lujuan lain dari periklanan adalah (Swastha, 2007):
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam
jangka waktu tertentu.
c. Mengadakan hubungan antara pam penyalur, misalnya dengan
mencantumkan nama dan alamalnya
d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
2. Personal Selling
Personal selling adalah komunikasi langsung tatap muka) antara penjual dan
calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan
dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap suatu produk sehingga
mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat sifat personal selling
tara lain:
a. Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan
interaksi antara 2 orang atau lebih.
b. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segalamacam
hubungan mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu
hubungan yang lebih akrab
c. Response, yaitu situasi yang seolah-oluh mengharuskan peluncuan untuk
mendengar, memperhatikan dan menanggapi (Tjiptono. 1997).
Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Prospecting yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka
b. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.
c. Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan
kepada pelanggan
d. Selling, yaitu mendekati memipresentasikan dan mendemonstrasikan,
mengatasi penolakan serta menjual produk kepada pelanggan
e. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan,
f. Infomation gathering, yakni melakukan riset dan itelgensi pasar
g. Allocating, yakni menentukan pelanggan yang akan dituju (Tjiptono,
1997).
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah hentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru,
mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong
pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing
Tjiptono. 1997). Secara umum tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan
menjadi (Tjiptono, 1997):
1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan atau konsumen
akhir.
2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara
3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan,

4. PUBLISITAS
Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut
hubungan masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan
masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah,
penyalur, senkat buruh di samping calon pembeli.Komunikasi dengan
masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan
terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jas yang ditawarkan Kegiatan
humas ini membantu perusahaan dalam mencapai sukses usahanya, dan dapat
diurahkan untuk menciptakan iklim yang baik atau menguntungkan gur dan
yang tertanam lebih terjamin,
Jika sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang
menguntungkan dengan masyarikat dengan membuat berita komersial dalam
media, kegiatan humas semacam ini disebut publisitas. Lain dengan
periklanan, komunikasi yang disampaikan dalam publisitas ini berupa berita,
bukan iklan (Tjiptono, 1997).

2.9. Kepercayaan Konsumen


Menurut Kotler dan Keller (2012) kepercayaan adalah kesetiaan perusaha untuk
bergantung pada mitra bisnis. Kepercayaan tergantung pada beberapa faktor antar pribadi
dan antur organisasi seperti kompetensi, integritas, kejujuran dan kebuikan hati.
Membangun kepercayaan bisa menjadi hal yang sulit dalam situasi online, perusahaan
menerapkan peraturan ketat kepada mitra bisnis online mereka dibanding mitra lainnya.
Pembeli bisnis khawatir bahwa mereka tidak akan mendapatkan produk atau jasa dengan
kualitas yang tepat dan dihantarkan ke Tempat yang tepat pada waktu yang tepat,
begitupun sebaliknya. Menurut Mowen dan Minor (2002) kepercayaan konsumen
mengandung arti bahwa semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua
kesimpulan yang dibuat olch konsumen mengenai objck, atribut dan manfaatnya.
Penjelasan lain dikemukakan Firdayanti (2012) bahwa kepercayaan konsumen
merupakan persepsi dari sudut pandang konsumen akan keandalan penjual dalam
pengalaman dan terpenuhinya harapan dan kepuasan konsumen.
Menurut koticr dalam bukunya Marketing 4.0 menyatakan bahwa Konsep
kepercayaan pelanggan tidak lagi vertikal: sekarang horizontal Pelanggan di masa lalu
mudah dipengaruhi olch kampanye pemasaran. Mereka juga mencari dan mendengarkan
otoritas dan keahlian Tetapi penelitian terharu di herhagai industri menunjukkan bahwa
sebagian besar pelanggan lebih percaya pada faktor-f (teman, keluarga, penggemar
Facebook, pengikut Twitter daripada komunikasi pemasaran.Sebagian besar meminta
nasihat kepada orang asing di media sosial dan lebih memercayai mereka daripada iklan
dan pendapat ahli. Dalam beberapa tahun terakhir, tren tersebut telah mendorong
pertumbuhan sistem rating komunal seperti TripAdvisor dan Yelp.
Dalam konteks seperti itu, sebuah merek scharusnya tidak lagi memandang
pelanggan sebagai sasaran helaka. Dulu, perusahaan biasa menyiarkan pesannya melalui
berbagai media periklanun. Beberapa perusahaan bahkan menemukan diferensiasi yang
tidak terlalu otentik agar dapat menonjol dari keramaian dan mendukung citra merek
mereka. Akibatnya, merek sering diperlakukan sebagai kemasan kulit luar yang
memungkinkan representasi palsu dari nilai sebenarnya. Pendekatan ini tidak akan
efektif lagi karena dengan bantuan komunitas mereka. pelanggan menjaga diri dari
merek buruk yang menyasar mereka.
Hubungan antara merek dan pelanggan seharusnya tidak lagi vertikal, tetapi harus
horizontal Pelanggan harus dianggap sebagai rekan dan teman merek. Merek harus
mengungkapkan karakter aslinya dan jujur tentang nilai aslinya. Hanya dengan begitu
merek akan dapat dipercaya.
BAB III
PEMBAHASA
N

3.1. Peran Influencer Marketing Dalam Pemasaran Melalui Sosial Media


Influencer marketing atau pemasaran influencer adalah jenis pemasaran yang
fokusnya ditempatkan pada individu berpengerahu yang menyebarkan berita tentang
merek atau produk ke komunitas online melalui blog atau saluran media sosial. Kuncinya
adalah mengidentifikasi individu-individu yang lain yang bisa menciptakan kesadaran
merek dan mempengaruhi pelanggan potensial. Influencer memiliki kekuatan untuk
memengaruhi keputusan komunitas mereka karena mereka percaya penilaian yang
disampaikan oleh seorang influencer (kontra).
Pengertian lain yang dikemukakan oleh Nick Hayes (2011) Influence marketing os an
uplated approach to marketing and public relations where you target the people your
prospects turn to for information. These influencers help generate awareness and sway the
purchasing decisions of those who seek out and value their expertise, read their blogs,
converse with them in discussion forms, attend their presentation at industry events and so
on”.
Dari penjelasan diatas kita ketahui bahwa influencer marketing adalah seseorang
individu yang memiliki followers yang tinggi dan pengaruh yang cukup kuat dalam media
sosial. Seorang influencer bisa melakukan pendekatan dan menciptakan sebuah hubungan
atau koneksi kepada para pengikutnya melalui media sosial mereka ataupun konten yang
mereka buat. Influencer juga berpengaruh dalam menyebarkan berita tentang merek atau
produk dalam komunitas online mereja. Kuncinya adalah mengidentifikasi individu-
individu yang lain yang bisa menciptakan kesadaran merek dan mempengaruhi pelanggan
potensial.
Dari segi pemasaran digital seorang influencer perannya begitu besar untuk
melakukan sebuah promosi mengenai produk ataupun brand. Ini karena influencer dapat
membangkitkan kesadaran merek dan mempengaruhi keuputusan pembelian konsumen.
Maka tidak salah jika pada zaman sekarang banyak perusahaan besar atau imkm online
ataupun offline yang telah bekerja sama dengan infuencer untuk mempromosikan produk
mereka di masyarakat dan juga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak
dalam periklanan jika menggunakan influencer marketing karena di saat perusahaan

35
36

memilih onfluencer marketing dalam melakukan sebuah branding produk maka itu sudah
mencakup semua biaya iklan konfensional yang sering dikeluarkan perusahaan. Ini terjadi
karena influencer marketing tidak hanya mempengaruhi dalamhal pembelian tapi juga
kesadaran merek dan juga mereka bisa mempengaruhi konsumen yang potensial untuk
membeli produk tersebut.
Peranan influencer pada kenyataanya telah mengubah cara sebuah brand berinteraksi
dengan konsumen secara positif. Karena influnecer sering dianggap sebagai panutan,
penggunaan influencer berkontribusi pada proses pembangunan sebuah brand karena
influencer merupakan sosok individu yang memiliki pengaruh langsung kepaa masyarakat.
Influencer membuat e-WOM dalam diri mereka untuk disebarkan kepada pengikutnya
sehingga membuat proses pertukaran informasi tentang sebuah produk menjadilebih cepat
dan lebih baik (Liu et al., 2015). Influencer menjadi bagian dari kampanye merek dan
berkontribusi pada peningkatan jangkauan, kesadaran atau keterlibatan dan keterampilan
yang sangat penting untuk dapat mendaptakan influencer yang cocok dengan merek dalam
gaya pribadi mereka sehingga mereka mampu membuat pesan yang ingin mereka
sampaikan tersebut menjadi kredibel (Kulmala, Mesiranta, & Tuominen, 2012).
Influencer menjadi semakin popular setiap tahun dan banyak para pebisnis melihatnya
sebagai peluang untuk menarik konsumen. Minat pelanggan meningkat seiring dengan
pertumbuhan penjualan yang dicapai perusahaan dengan menggunakan influencer di
kampanye mereka. Influencer telah membangun kredibilitas dan otoritas mereka atas
sekelompok besar penggemar. Influencer dapat membantu mengelola dan terhubung
dengan audiens target. Sebuah penelitian mengkkonfirmasi bahwa 92% konsumen
mengatakan bahwa mereka mempercayai rekomendasi dari mulut ke mulut (word of
mouth) kanalan, kerabat, teman atau influencer mereka lebih dari jenis iklan lainnya, 70%
remaja pelanggan YouTube lebih percaya pada pendapat influencer sebagai bentuk
kegiatan marketing menilai bahwa hal tersebut memang efektif. Influencer adalah saluran
yang paling cepat berkembang dalam pemasaran online dan alat yang paling cepat
berkembang untuk mendapatkan pelanggan. Keuntungan dari inflluencer di media
sosialnya membantu citra sebuah brand hubungan langsung dengan konsumen dan
dorongan utamanya loyalitas merek.
3.2. Peran Influencer Marketing Dalam Meningkatkan Promosi di Media Sosial
Influencer Marketing merupakan sebuah fenomena baru di dalam pemasaran digital di
zaman sekarang yang dimana kehadirannya mampu mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian produk di media sosial. Menurut pengertian dari
Ducan brown & Nick Hayes menyatakan bahwa Influencer Marketing adalah
pendekatan baru dalam pemasaran yang dimana keberadaan mereka bisa
mempengaruhi calon pelanggan baru dan memusatkan perhatian orang-orang yang
memberi saran kepada pembuat keputusan. Pemasaran influencer juga dapat
mendorong selektivitas yang lebih besar dalam segmen penargetan, meningkatkan
pemahaman tentang setiap sector, menurut lebih banyak pemikiran saat memutuskan
bagaimana dan apa yang harus dikomunikasikan dan secara massif mengurangi tingkat
pemborosan dan kebisingan putih dari serangan kejenuhan ‘selimut’ yang dipikirkan
dengan buruk. Inisiatif semacam itu harus terbukti dengan baik, baik sebagai konsep
maupun di lapangan. Pemasaran influencer adalah pendekatan yang mengidentifikasi
dan menargetkan pemberi pengaruh di pasar.
Dalam konteks pemasaran dan promosi para digital influencer ini menjalankan
fungsi promosi dari mulut ke mulut atau yang dikenal dengan Word Of Mouth (WOM).
Sebuah survey statistic dari majalah Forbes mengungkapkan bahwa 92% konsumen
lebih percaya kepada influencer dibandingkan iklan atau cara endorse tradisional
melalui selebriti. Maka tak aneh jika digital influencer ini dapat menjalangkan fungsi
promosi lebih efektif melalui word of post. Pemanfaatan seorang influencer marketing
dalam promosi adalah untuk membantu dalam menyebarkan informasi dan
mempengaruhi konsumen dalam menerima produk yang ditawarkan ini sesuai dengan
definisi menurut William G. Nikels dalam bukunya Swastha dan Irawan (1990)
promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk menagrahkan
seseorang atau organisasi kepada Tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Berdasarkan definisi ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa promosi di
lakukan agar tersebarnya arus informasi yang cepat dan dengan adanya influencer
marketing dalam melakukan sebuah promosi ataupun branding dapat membantu
menyebarkan informasi dengan cepat dan mempengaruhi pengikutnya untuk membeli
produk tersebut.
Kemampuan seorang influencer untuk mempengaruhi layaknya seorang teman
adalah kredibilitas yang dicari dari seorang digital influencer atau marketing influencer.
Hal ini yang membedakannya dari promosi melalui iklan konvensional. Digital
influencer merupakan contoh nyata integrasi PR (credibility, word of mouth) dan
marketing (promosi dan informasi produk). Peran digital Influencer dalam promosi
produk dianggap lebih efektif dan efisien sebagaimana hasil survey dari McKinsey
yang dimuat di Forbes magazine. Survey tersebut menyebutkan kegiatan word of
mouth secara digital mampu mendorong penjualan dua kali lipat lebih besar
dibandingkan dari iklan, serta memiliki relention rate atau proporsi konsumen yang
bertahan dalam periode waktu tertentu sebesar 37% lebih tinggi (Wong dalam Forbes,
2014).
Suatu Brand (The Role of Influencer in Strategies to Increase Promotion of a Brand”.
Di dalam penelitian tersebut mereka menyatakan bahwa influencer dirasa menjadi
strategi marketing yang efektif karena dapat membangun kepercayaan yang kuat
dengan followersnya. Terlebih lagi dengan pasar media sosial yang kebanyakan dari
kalangan generasi milineal yang dimana mereka meneggunakan media sosial untuk
mendapatkan informasi dan melakukan pengambilan keputusan dalam pembelian
produk berdasarkan review atau testimoni dari orang yang sudah membeli atau
menggunakan produk tersebut. Aktivitas marketing yang dilakukan oleh influencer juga
dapat mencapai target audience secara efektif. Followers dari seorang influencer
biasanya memiliki perilaku atau minat yang sesuai dengan influencernya. Jika
influencer memiliki konten yang relevan dengan suatu brand, secara tidak langsung
target audience akan sesuai dengan brand tersebut. Konten yang menarik dan beragam
juga menjadi keuntungan melakukan strategi marketing menggunakan influencer.

Analisis Peran Influencer


1. Influencer Mikro
Enny Rohani merupakan salah satu influencer salah satu influnecer yang
menaruh intereset pada fashion dan travelling yang dimana dia selalu menampilkan
foto-foto dirinya di Instagram yang sedang berjalan-jalan ataupun foto outfit of the
day. Enny Rohani sendiri dalam media sosialnya (Instagram) dengan nama akun
@ennyrhaeni, dia membentuk personal branding-nya sebagai seorang influencer
fashion dan traveling dengan gaya korea yang fashionable. Dalam Instagram dia
memiliki pengikut sebanyak 45,1K followers dan sering digunakan sebagai
influencer. Salah satu contohnya adalah Cynanti menjadi influencer untuk produk
kosmetik PONDS. Dalam Gambar 3.1. Enny Rohani membuat post di Instagramnya
dia membuat sebuah video dalam menggunakan produk PONDS menggunakan
Bahasa dan gayanya sendiri. Post unggahan video Enny Rohani berhasil
mendapatkan respon penonton yang baik ini terlihat bahwa video ini telah terlihat
oleh 1.268 views.

Gambar 3.1. Influencer Ennyrhaeni


(Dokumentasi: Instagram 2021)

PONDS juga menjadi salah satu brand yang aktif menggunakan influencer
dala meningkatkan promosi brand-nya. Tidak hanya memanfaatkan mega influencer
seperti para artis papan atas. PONDS juga menggunakan macro dan micro
Influencer sebagai salah satu bentuk promosi untuk menyasar lebih banyak target
konsumen. Seperti pada video tersebut bahwa PONDS membuat sebuah challenge
#15detikinstacerah dengan challenge ini PONDS meminta para influencer membuat
video menggunakan produk PONDS Tone Up Cream dengan gaya atau
karakteristik influencer itu sendiri.

2. Makro Influencer
Nex Carlos adalah seorang food vlogger yang sering membagikan
perjalanannya mecicipi makanan di seluruh Indonesia di channel youtube prbadinya
yang Bernama “Nex Carlos”. Konten yang memuat perjalanan Nex Carlos dalam
mencicipi dan meriview makanan tradisional dan vira di Indonesia ini mampu
mengundang banyak warganet yang tertarik untuk melihat konten pembawaan Nex
Carlos yang selalu gembira dan dengan gaya bahasa non formal ini lah yang menarik
para penonton YouTube untuk selalu berkunjung menonton video reviewa dari seorang
Nex Carlos. Nex Carlos juga memiliki kedekatan kepada para penonton dan
penggemarnya yang sering dia panggil dengan sebutan “Mamen” tidak hanya itu Nex
Carlos juga mempunyai sebuah jargon andalannya sebelum dia mencicipi makanan
yaitu “makan cuy” jargon ini sangat menempel dengan dirinya dan hingga menjadi ciri
khas seorang Nex Carlos.
Di channel YouTube pribadinya Nex Carlos memiliki subscriber sebanyak
4.28 juta dengan rata-rata 1 juta viewers di setiap vidionya sedangkan di media sosial
Instagram yang dia miliki tercatat sebanyak 874.000 followers yang telah mengikutinya
sehingga Nex Carlos dapat dikategorikan sebagai Macro Influencer. Banyaknya
subscriber dan followers yang ada di sosial media nya Nex Carlos ini di sebabkan oleh
kontennya yang menarik dan beda dari food vlogger lainnya dan dia juga memikat
penonton dengan gaya bicara yang santai seperti teman. Nex Carlos juga pernah berkata
dalam Podcastnya Deddy Corbuzier bahwa dia akan berusaha meriview makanan yang
dicicipinya dengan jujur agar masyarakat yang akan datang ke tempat itu tidak kecewa
terhadap makanan yang telah diriviewnya.

Gambar 3.2. Konten Vidio YouTube Nex Carlos dengan Go-Food


(Dokumentasi:YouTube 2020)

Pengaruh positif yang ditawarkan oleh Nex Carlos serta jumlah followers yang
besar tentunya menjadi sebuah peluang bagi beberapa bisnis untuk bekerjasama. Salah
satunya adalah Go-Jek Indonesia sebuah aplikasi ojek online, driver online dan bahkan
pemasaran makanan secara online yang disebut denga Go-Food. Go-Food merupakan
fitur yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek dimana fitur ini kita bisa melakukan
pemesanan makanan secara online di rumah makan ataupun restaurant favorite kita.
Melalui Nex Carlos Go-Food melakukan kerja sama untuk melakukan review makanan
yang ada di aplikasinya dan juga mengenalkan promo apa saja yang didapatkan oleh
konsumen jika memesan makanan melalui Go-Food. Straregi Go-Food dalam
melakukan kerja sama dengan Nex Carlos ini dianggap sangat ampuh untuk
emngundang minat warganet yang melihat konten tersebut, dilihat dari review video
yang dibuat Nex Carlos yang bekerja sama dengan Go-Food berhasil mendapatkan
respon penonton sebanyak 2,6 juta kali views dengan like sebesar 53 ribu.

3. Influencer Selebritis atau Mega Influnecer


Dengan semakin meningkatnya para pengguna media sosial membuat para artis
papan atas kini mulai meramba ke dunia maya. Kehidupannya yang menarik untuk
disimak, mengundang jutaan warganet tertarik untuk mengikuti akun sosial media
mereka entah itu di YouTube ataupun Instagram. Salah satu akun Mega Influencer
yang paling berpengaruh saat ini adalah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Pasang
suami istri ini selalu membagikan kegiatan sehari-harinya Bersama keluarga
ataupun teman terdekatnya melalui media sosial yang mereka miliki, misalnya di
Instagram dengan nama akun rafinagita1717 dan juga dichannel YouTube mereka
RANS Entertaiment.

Gambar 3.4. Channel Youtube Rans Entertainment


(Dokumentasi: Youtube, 2021)

Akun media sosial Raffi dan Nagita yang memiliki 56,6 juta followers di Instagram
dan di channel Youtubenya RANS Entertaiment yang memiliki 22 juta subscriber. Konten
yang sering disajikan Raffi Ahmad rata-rata menampilkan kehidupan pribadi mereka dengan
keluarga ataupun sahabat terdekat mereka, mereka juga membagikan momen liburan mereka
dan dalam channel YouTubenya Raffi juga membuat cerita animasi yang diperankan anaknya
sendiri yaitu Rafatar.
Dengan besarnya followers dan juga subscriber yang dimiliki banyak perusahaan atau
pelaku usaha online yang menggunakan jasa Raffi Ahmad ataupun Nagita Slavina dalam
mepromosikan produk yang ditawarkan salah satunya adalah produk Energen. Energen
merupakan minuman sereal yang bernutrisi tinggi. Dalam salah satu postingan Instagram
raffinagita1717 Nagita Slavina membuat sebuah postingan sedang minum Energen dengan
caption mempromosikan Energen dan menjelaskan kandungan nutrisi di dalam minuman ini.
Dalam postingan tersebut mampu menarik 287.025 like warganet yang melihatnya. Ini
mambuktikan bahwa pengaruh mereka di dalam media sosial cukup besar dan mampu
memikat penonton di media sosial untuk terus mengikkuti kegiatan mereka.

Gambar 3.4. Instagram raffinagita1717


(Dokumentasi: Instagram 2021)

Tidak hanya dengan produk energen raffi dan Nagita juga pernah melakukan kerja
sama dengan Tiket.com X Rans The World dimana konten ini menceritakan perjalanan
keliling dunia seorang raffi ahmad Bersama keluarganya menggunakan aplikasi Tiket.com
dalam konten ini Raffi dan Nagita juga melakukan sebuah promosi dalam menggunakan
Tiket.com untuk pemesanan hotel dan keuntungan apa saja yang dapat diperoleh jika
memesan tiket atau hotel dengan aplikasi tersebut. Respon warganet dalam konten tersebut
cukup besar ini dilihat dari viewernya mencapai 1,3 juta lebih dan rata-rata viewers konten
Tiket.com X Rans The World di channelnya RANS Entertaiment mencapai 1 juta lebih
viewers. Ini membuktikan bahwa Raffi dan Nagita merupakan mega influencer yang sangat
berpengaruh di dalam media sosial dengan branding personal seorang Raffi Ahmad yang
disukai oleh masyarakat ini menjadi nilai tambah bagi seorang Raffi Ahmad dalam
mempromosikan sebuah brand ataupun produk.

Gambar 3.4. Channel YouTube Rans Entertainment


(Dokumentasi : YouTube 2021)

3.3. Peran Influencer Dalam Meningkatkan Kepercayaan Konsumen di Media Sosial


Menurut Kotler dan Keller (2012) kepercayaan adalah kesediaan perusahaan untuk
bergantung pada mitra bisnis. Kepercayaan tergantung pada beberapa faktor antar pribadi dan
antar organisasi seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan kebaikan hati. Menurut Kotler
dalam buku Marketing 4.0 menyatakan bahwa Konsep Kepercayaan pelanggan tidak lagi
vertikal, sekarang horizontal. Pelanggan di masa lalu mudah dipengaruhi oleh kampanye
pemasaran. Mereka juga mencari dan mendengarkan otoritas dan keahlian. Tetapi penelitian
terbaru di berbagai industry menunjukkan bahwa Sebagian besar pelanggan lebih percaya
pada faktor-faktor lain (teman, keluarga, penggemar Facebook, pengikut Instagram dan
twitter) daripada komunikasi pemasaran. Sebagian besar meminta nasihat kepada orang asing
di media sosial dan lebih mempercayai mereka daripada iklan dan pendapat ahli.
Dari penjelasan Kotler dalam bukunya marketing 4.0 dapat disimpulkan bahwa
masyarakat sekarang lebih mempercayai seseorang yang meriview produk melalui media
sosial daripada iklan ataupun pendapat ahli. Seseorang yang berpengaruh di media sosial
ataupun digital ini disebut dengan Influencer Marketing dimana bisa mempengaruhi para
pengikutnya untuk membeli produk yang mereka tawarkan. Pengaruh yang diberikan
biasanya seperti pengaruh antara teman karena Bahasa yang mereka pakai kadang Bahasa
non-formal yang lebih mudah dimengerti oleh para kalangan anak muda zaman sekarang.
Kredibilitas dari seorang influencer akan menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap
influencer tersebut atau brand yang sedang di iklankan oleh influencer. Menurut penelitian
“Nadya Aufa Pramitha” dia menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kredibilitas oleh
seorang influencer maka dia akan semakin berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen dari
produk ataupun brand yang ditawarkan. Apabila kredibilitas influencer arahnya negatif atau
rendah dan begitu pula sebaliknya. Dari ini dapat disimpulkan bahwa seorang influencer
marketing harus memiliki kredibilitas yang tinggi di dalam media sosial agar menimbulkan
sikap kepercayaan konsumen. Menurut Hovland, Janis dan Kelly (1953) dalam kredibilitas
influencer ada tiga dimensi yaitu trystworthiness, expertise dan attractiveness. Ketiga dimensi
tersebut harus dimiliki oleh seorang influencer agar orang yang melihat dapat merasa tertarik
dengan barang yang diiklankan.

3.4 Biaya Endorse Influencer Marketing

Influencer marketing merupakan sebuah strategi pemasaran yang saat ini sedang


banyak digunakan para pebisnis untuk meningkatkan hasil dari aktivitas pemasarannya.
Strategi ini juga sudah membantu banyak pebisnis dalam memasarkan serta mengenalkan
produknya dengan audiens yang lebih luas.

Istilah mudahnya untuk para pebisnis yang akan menggunakan teknik Influencer


Marketing biasanya disebut juga dengan Endorse. Kata endorse berasal dari
kata endorsement yang artinya adalah sebuah tindakan mendukung (support) atau setuju
terhadap sesuatu. Fenomena Endorse ini tak lain dan tidak bukan adalah salah satu bentuk
promosi yang dilakukan online shop, brand, atau perusahaan untuk menggaet konsumen baru.

Estimasi budget endorse untuk 1x posting foto IG Feed berdasarkan tingkatan pengikutnya:

Gambar 3.5. Tabel Budget influencer


https://partipost.com/id/2020/06/05/berapa-biaya-endorse-influencer-marketing/

Berikut estimasi budget endorse Influencers Partipost untuk channel media sosial Instagram


berdasarkan tipe campaign-nya: 

Gambar 3.6. Tabel Budget type campaign

Budget diatas merupakan kisaran atau bayangan tarif yang akan


didapat Influencer Partipost, harga tersebut disesuaikan
dengan effort yang influencer lakukan di setiap campaign-nya. Dengan
menggunakan Influencer Partipost atau yang biasa kami sebut dengan Everyday
People adalah hampir sama halnya dengan nano – micro influencer melainkan tidak dibatasi
oleh jumlah followers. Sesuai dengan artinya, orang sehari-hari yang sangat aktif di media
sosial dan mempunyai followers lebih spesifik dan tertarget. 
BAB IV
PENUTU
P

4.1 Kesimpulan
Influencer Marketing merupakan sebuah fenomena yang sedang trend didunia
pemasaran elektronik pada zaman sekarang. Dalam pengertiannya Influencer Marketing
adalah seorang individu yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
dan juga dapat menargetkan konsumen. Pemasaran influencer juga dapat mendorong
selektivitas yang lebih besar dalam segmen penargetan, meningkatkan pemahaman tentang
setiap sector, menuntut lebih banyak pemikiran saat memutuskan bagaimana dan apa yang
harus dikomunikasikan, dan secara massif mengurangi tingkat pemborosan dan kebisingan
putih dari serangan kejenuhan ‘selimut’ yang dipikirkan dengan buruk. Inisiatif semacam itu
harus terbukti dengan baik, baiks sebagai konsep maupun di lapangan. Pemasaran influencer
adalah pendekatan yang mengidnetifikasi dan menargetkan pemberi pengaruh di pasar.
Dalam hal promosi para influencer ini menjalankan fungsi promosi dari mulut ke
mulut atau yang dikenal dengan World of Mouth (WOM). Pemanfaatan seorang influencer
marketing dalam promosi adalah untuk membantu dalam mendukung dan mempengaruhi
konsumen dalam menerima produk yang ditawarkan sesuai dengan definisi mneurut William
G. kemampuan seorang influencer untuk mempengaruhi layaknya seorang teman adalah
kredibilitas yang dicari dari seorang influencer digital atau influencer pemasaran. Ini
membedakannya dari promosi melalui iklan konvensional. Pengikut dari seorang influencer
biasanya memiliki perilaku atau minat yang sesuai dengan influencernya.
Menurut Kotler dan Keller (2012) kepercayaan adalah kesediaan perusahaan untuk
pelanggan pada mitra bisnis. Kredibilitas dari seorang influencer akan menimbulkan
kepercayaan konsumen terhadap influencer tersebut atau brand yang sedang di iklankan oleh
influencer. Menurut penelitian “Nadya Aufa Paramitha” dia menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat kredibilitas oleh seorang influencer, maka dia akan berpengaruh terhadap
kepercayaan konsumen dari produk ataupun brand yang ditawarkan. Apabila kredibilitas
influencer arahnya negatif, maka kepercayaan konsumen dari produk atau brang juga akan
menjadi negatif atau rendah begitu pun sebaliknya. Dan ini dapat ditampilkan bahwa seorang
influencer marketing harus memiliki kredibilitas yang ditinggi di dalam media sosial agar
menimbulkan sikap kepercayaan konsumen.

45
46

4.2. Saran
Dalam melakukan kerja sama dengan seorang influencer maka para pelaku bisnis harus
terlebih dulu menentukan influencer mana yang cocok dalam membantu mempromosikan
produk. Ada 3 jenis influencer yang ada yaitu micro influencer, makro influencer dan mega
influencer. Dari 3 jenis ini influencer ini mereka memiliki target pasar masing-masing.
Misalnya seorang micro influencer yang memiliki followers sedikit namun dia bisa
mempengaruhi 50% pengikutnya untuk menggunakan produk yang ada di tawarkan. Oleh
karena itu dengan pemilihan influencer yang tepat dan sesuai dengan tujuan pemasaran
perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang banyak salah satunya
adalah meningkatnya penjualan dan kepercayaan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Hanindharputri, Made Arini, and I. Komang Angga Maha Putra. "Peran
Influencer dalam Strategi Meningkatkan Promosi dari Suatu Brand." In Sandyakala:
Prosiding Seminar Nasional Seni, Kriya, dan Desain., vol. 1, pp. 335-343. 2019.

Evelina, Lidya Wati, and Fitrie Handayani. "Penggunaan Digital Influencer dalam
Promosi Produk (Studi Kasus Akun Instagram@ bylizzieparra)." Warta Ikatan Sarjana
Komunikasi Indonesia 1.01 (2018): 71-82.

Woods, Steven. "# Sponsored: The emergence of influencer marketing." (2016).

Levin, Aron. "Influencer marketing for brands." Springer Books (2020).

Hayes, Nick. Influencer Marketing: Who Really Influences Your Customers?. Taylor &
Francis, 2008.

Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya, and Iwan Setiawan. Marketing 4.0: Moving from
traditional to digital. John Wiley & Sons, 2016.

Jin, S. Venus, Aziz Mugaddam, and Ehri Ryu. "Instafamous and social media influencer
marketing." Marketing Intelligence & Planning (2019). Anjani, Sari, and Irwansyah
Irwansyah. "Peranan Influencer Dalam Mengkomunikasikan Pesan Di Media Sosial
Instagram (The Role Of Social Media Influencers In Communicating Messages Using
Instagram." Polyglot: Jurnal Ilmiah 16.2 (2020): 203-229.

Afrilia, Ascharisa Mettasatya. "Digital Marketing Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran


“Waroenk Ora Umum” Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen." Jurnal Riset
Komunikasi 1.1 (2018): 147-157.

Kontra. “Influencer Marketing Guide Tips and tricks for incorporating influencers into
your marketing campaigns”.

Veissi, Iman. "Influencer Marketing on Instagram." (2017).

Bakanauskas, Paulius, and Justinas Kisieliauskas. “Building a travel influencer brand


using Instagram tools”. Management of Organization :Systematic Research 80.1(2018):7-
18.

Effendy, Onong Uchjana. (2016). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit
Remaja Rosda Karya
Swant, Marty. “Twitter Mengatakan Pengguna Sekarang Mempercayai Pemengaruh
Hampir Sebesar Kepercayaan Mereka”.

Anda mungkin juga menyukai