DOSEN PENGAMPUH
Oleh Kelompok 2 :
ALVI 2020030050
Eko Pambudi 2020030017
Febry Ramadhani 2020030032
Wimpi Siski Pirari 2020030047
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan KaruniaNya yang tiada tara kepada kita semua terutama kepada penulis, dan
sholawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat tugas
mata kuliah E-Marketing program studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan pemahaman, pengetahuan serta
wawasan yang penulis miliki. Sehingga pada makalah ini masih banyak kekurangan baik itu
dalam penyajian materi maupun penggunaan bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini agar tidak terulang lagi dalam
pembuatan penulisan berikutnya.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan dengan tema “Peran Influencer meningkatkan promosi dan Kepercayaan
Konsumen secara E-Marketing”.
Berharap makalah ini berguna bagi para pembaca serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis sendiri mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu makalah ini baik secara materil dan moril.
Wassamu'alaikum.wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Makalah..........................................................................1
1.2. Rumusan Makalah...................................................................................3
1.3. Tujuan Makalah.......................................................................................3
BAB IV PENUTUP..................................................................................................45
3.1. Kesimpulan..............................................................................................45
3.2. Saran........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Didalam pemasaran melalui digital pada era sekarang salah satu bentuk promosi yang
sedang trend oleh para pelaku usaha atau perusahaan adalah melalui influencer marketing.
Influencer merupakan fungsi promosi dari mulut ke mulut melalui teknologi yang dikenal
dengan Electronic Word of Mouth (E-WOM). Electronic word of mouth didefinisikan
sebagai semua komunikasi informal diarahan pada konsumen melalui teknologi berbasis
Internet terkait dengan penggunaan atau karakteristik barang dan jasa tertentu dengan
menggunakan sumber daya elektronik seperti email, Internet, ponsel, pesan instan, dan blog
telah membuat berbagai informasi dan pendapat menjadi lebih mudah dari sebelumnya (Ring
et al.,2016).
Pemasaran Influencer atau marketing influencer adalah seseorang yang memiliki
followers atau audience yang sangat banyak dimana mereka bisa mempengaruhi orang lain
dengan personal branding dari diri mereka sendiri melalui konten yang mereka buat di media
sosial dan juga seorang influencer memiliki pengaruh yang sangat kuat dan para pengikut
mereka yang loyal. Menurut sebuah studi Bersama oleh Twitter dan firma analitik Annalect,
56% pengguna yang disurvei mengatakan mereka mengandalkan rekomendasi dari teman,
sementara 49% mengatakan mereka mengandalkan influencer (Swant, 2016). Dari hal ini
dapat kita ketahui bahwa seorang influencer memiliki pengaruh yang tinggi dalam
mempromosikan ataupun membranding suatu produk di media sosial.
Dalam menggunakan Influencer marketing kita harus mengetahui terlebih dahulu
kategori influencer di media sosial. Menurut penjelasan dari marketing craft, influencer bisa
dikategorikan sebagai mega-influencer yaitu mereka adalah selebritis yang menggunakan
media online untuk berhubungan dengan fans basenya, engagement influencer ini terbatas
dari 2-5% pengikut nya di media sosial. Selanjutnya adalah macro-influencer yang
mempunyai 10 ribu – 1 juta followers dengan engagement 5-25% yang ketiga yaitu micro-
influencer yang mempunyai follower lebih rendah dibandingkan sebelumnya namun audiens
dalam micro-influencer sangat kuat bahkan bisa meraih engagement hingga 50%. Oleh
karena itu sebuah perusahaan atau pelaku usaha harus memiliki influencer mana yang tepat
dalam mepromosikan produk yang mereka jual atau tawarkan karena pemilihan influencer
yang tepat akan menentukan target pasar yang akan dituju.
Pemilihan influnecer bukan hanya dilihat dari banyaknya followers yang mengikuti
mereka, namun kita juga melihat bagaimana mereka membranding atau mempromosikan
suatu produk agar followers mereka memiliki keterkaitan dalam produk tersebut. Dari hal ini
influencer sering menggunakan cara tersendiri dalam mempromosikan produk secara soft
selling yang nantinya bisa menjadi testimoni untuk meningkatkan kepercayaan followers-nya.
Hal ini tentu dapat meningkatkan brand awareness dari produk. Berdasarkan survey yang
dilakukan oleh Sociabuzz (2018) tujuan dari menggunakan influncer adalah untuk
meningkatkan brand awareness (98,8%), mengedukasi target konsumen (62,7%),
meningkatkan penjualann (50,6%), meningkatkan followers (39,8%) dan search Engine
Optimization (25,3%). Sedangkan media sosial yang paling sering digunakan adalah
Instagram sebesar 98,8%. Hal ini membuktikan meningkatkan brand awareness dengan
menggunakan influencer menjadi penting dan efektif untuk dilakukan oleh perusahaan. Brand
awareness sangatlah perlu dilakukan agar masyarakat menjadi percaya terlebih dahulu
terhadap influencer tersebut, sebelum akhirnya mengambil keputusan dalam pembelian suatu
influencer tersebut, sebelum akhirnya mengambil keputusan dalam pembelian suatu produk.
Jika perusahaan sering meningkatkan promosi agar dikenal terlebih dulu oleh calon
konsumen, maka keputusan pembelian akan lebih mudah tercapai di dalam media sosial.
4
5
Perkembangan dari digital marketing melalui web, telepon gengam dan perangkat
games, menawarkan akses baru periklanan yang tidak digembor-gemborkan dan sangat
berpengaruh. Jadi mengapa para marketer di seluruh Asia tidak mengalihkan penggunaan
budget dari marketing tradisional seperti TV, radio dan media cetak ke arah media teknologi
baru dan media yang lebih interaktif. (Heidrick & Strunggless 2009). Kata Kleindl & Burrow
proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan
distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan
hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Menurut (Meyliana, 2011) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisa Strategi E-
Marketing dan Implementasinya pada Rental Company” mengatakan e-marketing merupakan
bagian dari e-commerce yang merupakan sistem perdangan melalui internet dimana internet
akan terus memberikan sifat yang up to date, maka perusahaan dapat memberikan layanan
informasi produk yang ditawarkan secara jelas dan mudah. Hal ini akan memberikan layanan
informasi produk yang ditawarkan secara jelas dan mudah. Hal ini akan memberikan dampak
yang baik untuk kemajuan perusahaan jika sistem ini bisa dijalankan dengan baik.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan e-marketing adalah proses dan aktivitas
pemasaran produk barang dan jasa perusahaan dengan menggunakan media elektronik seperti
internet. Tujuan yang terdapat pada e-marketing mencakupi aspek : tugas, apa aja yang harus
dicapai, jumlah yang terukur, berapa banyak dan kapan.
Sebagian besar digital marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan seperti
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog, website
meningkatkan pendapatan penjualan,, mengurangi biaya misalnya biaya distribusi atau
promosi, mencapai tujuan merek, seperti meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan
ukuran database, mencapai tujuan Customer Relantionship Management seperti
meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat referensi pelanggan,
memperbaiki manajemen rantai suplai seperti dengan meningkatkan koordinasi anggota,
menambahkan mitra atau mengoptimalkan tingkat persediaan.
Jenis-jenis digital marketing secara umum dikenal ada dua jenis digital marketing
yaitu : push digital marketing dan pull digital marketing
1. Push Digital Marketing
Jenis digital marketing yang satu ini mengacu pada berbagai upaya mempromosikan
produk atau jasa tanpa persetujuan awal dari calon konsumen. Beberapa strategi marketing
yang masuk dalam kategori ini adalah pembuatan blog, website, beriklan di berbagai
website, pengiriman email promosi ke email konsumen dan juga pengiriman SMS berisi
promosi produk ke nomor ponsel orang-orang. Kelebihan dari digital marketing ini adalag
menyediakan data yang lebih lengkap, mampu mentargetkan calon konsumen yang sesuai,
bisa berlangsung secara konsisten dan juga bisa mengirim konten promosi tepat waktu.
Kekurangannya sendiri meliputi biaya yang cukup tinggi, terget calon konsumen yang
tidak terlalu besar serta ada kemungkinan untuk sulit ditemukan.
2. Pull Digital Marketing
Tidak seperti jenis push digital marketing dimana calon konsumen berada pada sisi pasif
atau hanya sebagai penerima, jenis pull digital marketing mengacu pada keaktifan calon
konsumen dalam mencari informasi mengenai produk atau jasa yang mereka butuhkan.
Para konsumen mencari informasi ini melalui website atu blog yang menyediakan
informasi yang mereka cari. Aktivitas SEO atau Search Engine Optimization yang
bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan mesin pencari merupakan hal yang erat
kaitannya dengan jenis marketing yang satu ini. SEO memungkinkan website atau blog
dari sebuah produk berada untuk dikunjungi. Dengan menggunakan Teknik SEO, para
markerter akan bisa menjawab kebutuhan para konsumen dalam mencari apa yang mereka
butuhkan di internet, dan secara tidak langsung menyukseskan strategi pull digital
marketing. Kelebihan dari jenis digital marketing ini adalah ukuran konten yang tidak
terbatas serta fleksibilitas dalam menyimpan dan menampilkan konten. Kekurangnya
sendiri meliputi tingkat kesulitan yang cukup besar agar konsumen bisa menemukan
konten yang sudah dilihat serta adanya kemungkinan vlocking bila konten yang ada
tercampur baur.
1. Facebook
Facebook adalah salah satu social media dengan pengguna aktif bulanan paling
banyak. Sampai saat ini, Facebook tercatat memiliki 1.8 miliar pengguna aktif
bulanan. Jika target audience kamu berusia 18 tahun ke atas, Facebook bisa menjadi
platform yang tepat karena kebanyakan pengguna Facebook berusia 18 tahun ke atas.
Tidak hanya karena jumlah penggunanya, Facebook juga memiliki fitur-fitur yang
bisa berguna untuk bisnis kamu. Salah satu fitur utama Facebook untuk bisnis adalah
Facebook Ads. Dengan Facebook Ads, kamu bisa menargetkan pengguna Facebook
yang kamu con Facebook Page membutuhkan waktu untuk dikelola. Kamu perlu
mengatur waktu posting yang konsisten dan terus berinteraksi dengan audience kamu
di Facebook. Dengan algoritma Facebook yang baru, kemungkinan fans business page
kamu membaca konten menjadi berkurang. Jadi kamu masih perlu menggunakan fitur
Facebook Ads berbayar agar konten kamu muncul di newsfeeds fans business page
kamu. pro Facebook Insights memberikan bisnis beberapa metrics yang bisa
membantu mereka untuk menyusun strategi social media marketing agar menjadi
efektif. Facebook Business Advertising adalah targeting tools yang memperbolehkan
brand kamu untuk menampilkan konten pilihan untuk demographic yang sudah kamu
tentukan.
2. Instagram
Instagram adalah social media yang juga popular dan banyak digunakan untuk bisnis
di tahun 2018 ini. Instagram memiliki lebih dari 700 juta pengguna aktif yang
menggunakan aplikasi untuk melihat foto dan video dari teman, keluarga, dan
tentunya brand. Menurut data dari BrandWatch, 50Yo pengguna Instagram
memfollow akun brand. Untuk bisnis sendiri, Instagram memang sudah memiliki
beberapa fitur yang dikhususkan untuk itu. Salah satu kelebihan menggunakan
Instagram dibanding social media lain adalah kamu bisa membagikan story brand
kamu dengan konten visual yang unik dan engaging. Instagram ini memang
merupakan platform social media yang fokus pada visual, baik gambar maupun video.
Apapun industry bisnis kamu, kamu bisa memanfaatkan Instagram untuk
memperlihatkan produk kamu dan berbagi cerita brand kamu dengan visual yang
menarik. Salah satu fitur Instagram yang banyak digunakan oleh bisnis adalah
Instagram Stories. Dengan Instagram stories, kamu bisa membuat video live dan
membagikannya langsung ke follower kamu. Dengan fitur ini, kamu bisa berbagi
misalnya berbagai behind-the-scene atau keseharian karyawan-karyawan di bisnis
kamu serta berbagi news dan updates penting dengan follower kamu. Sama seperti
Facebook, Instagram juga menyediakan fitur direct message yang bisa kamu
manfaatkan untuk customer service. Misalnya, jika ada customer yang menemukan
kamu di Instagram dan memiliki pertanyaan tentang produk atau layanan bisnis kamu,
mereka bisa langsung menghubungi kamu lewat fitur direct message Instagram. Sama
dengan platform social media lainnya, kamu bisa langsung menjawab pertanyaan
mereka.
3. Twitter
Dengan jumlah rata-rata 328 juta pengguna aktif di seluruh dunia, Twitter adalah
salah satu platform social media yang juga popular. Twitter biasa menjadi tempat
untuk mencari berita terbaru dan trends tentang berbagai topik. Ini menjadikan
Twitter tempat yang tepat untuk berbagi updates dan untuk memulai percakapan
dengan customer kamu. Untuk bisnis, ada beberapa fitur yang ada pada Twitter yang
menjadikannya tepat untuk bisnis. Brand bisa menggunakan Twitter untuk
menjangkau lebih banyak audience. Fitur hashtag memberi kamu kemudahan untuk
memfollow dan berpartisipasi dalam sebuah percakapan tentang topik yang hangat
dibicarakan di industry kamu. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan hashtag untuk
mencapai audience baru yang mungkin saja tertarik dengan konten kamu. Brand juga
bisa memanfaatkan topik yang sedang trending untuk memperluas jangkauan. Sama
dengan social media lainnya, Twitter juga menawarkan fitur advertising agar
perusahaan bisa memasang iklan digital ke target customers mereka di platform social
media. Mereka memberikan beberapa pilihan format ads agar kamu bisa
menyesuaikan dengan goal advertising kamu. Kamu bisa mempromosikan akun kamu
yang akan muncul di sebelah kiri layar atau mempromosikan tweet dari brand yang
akan muncul di timeline Twitter user. Selain itu, ada juga pilihan untuk
mempromosikan trend tertentu yang mungkin saja perusahaan kamu gunakan untuk
memulai percakapan dengan user.
4. YouTube
Dirilis pada tahun 2005 dan diakuisisi Google pada tahun 2006, YouTube merupakan
search engine terbesar kedua di dunia setelah Google. Pengguna user sendiri
diperkirakan menghabiskan milyaran jam per hari untuk menonton video YouTube.
Video-video di YouTube pun bisa mendapatkan milyaran views hanya dalam waktu
satu hari. Ini adalah alasan mengapa YouTube bisa membantu kamu membawa brand
kamu ke audience. Salah satu keuntungan bisnis menggunakan YouTube adalah video
hosting yang tidak terbatas. Kamu tidak perlu bayar untuk mengupload video ke
YouTube. Dengan video, kamu bisa menambah engagement dan juga konversi. Selain
itu, kamu juga bisa dengan mudah menampilkan video yang sudah kamu upload ke
YouTube di website atau postingan konten kamu di tempat lain. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, YouTube bisa dibilang search engine terbesar kedua. Oleh
karena itu, mereka bisa membantu SEO bisnis kamu. Video yang kamu upload bisa
muncul di halaman hasil pencarian YouTube dan Google. Oleh karena itu, Google
mungkin saja memunculkan video YouTube kamu di halaman hasil pencarian atau
SERP (search engine result page) Google untuk target keyword kamu jika kamu
melakukan strategi SEO dengan benar.
a. Demografis Mencari tahu usia audiens, jenis kelamin, dan lokal adalah penting untuk
mengetahui bagaimana pesan suatu merek perlu dibuat.
b. Timescale Untuk kampanye influencer yang efektif dan sukses, kampanye harus
menjadi bagian konstan dari strategi pemasaran merek, dan tidak hanya buzz jangka
pendek. Bagian-bagian berbeda dari kampanye menentukan influencer mana yang
dibutuhkan pada setiap tahap.
c. Reaction history Untuk memahami perilaku pelanggan dalam kampanye pemasaran
influencer, merek perlu mengidentifikasi kapan pelanggan membuat keputusan dan
mengambil tindakan berdasarkan konten influencer. Ketika suatu merek memahami
sejarah reaksi audiensnya, merek itu memastikan bahwa pesan diunggulkan pada
waktu yang tepat dengan influencer yang tepat.
d. Influencer Masalah utama dengan pemasaran influencer adalah bahwa merek hanya
berusaha terhubung dengan influencer profil tinggi alih-alih merek yang benar-benar
relevan bagi konsumen. Mengenali influencer yang tepat sejak awal adalah kunci
keberhasilan kampanye, jika tidak pesan akan terdilusi.
2. Manage
Begitu sebuah perusahaan tahu siapa influencer baru mereka untuk target konsumen
mereka, mereka perlu tahap pengelolaan. Seperti startegi pemasaran lainnya, pemasaran
influencer perlu dikelola mulai sebelum kampanye dimulai setelah kampanye berakhir, dan
seterusnya, untuk benar-benar berhasil.
Hubungan dengan influencer dapat berlanjut untuk penjangkauan dan promosi di
masa mendatang. Dengan melanjutkan hubungan dengan influencer, ada manfaat seperti
kepercayaan yang kuat, pengetahuan satu sama lain, basis pelanggan yang siap, dan peluang
untuk mengubah pemberi pengaruh merek menjadi pendukung merek. Ada tujuh langkah
untuk mengelola hubungan influencer yang dapat diikuti sebagai berikut :
a. Product, Produk ini sama pentingnya dengan pesan dalam kampanye influencer, dan
kepercayaan adalah mata uang utama dari jejaring sosial. Merek perlu memastikan
bahwa influencer mereka bekerja dengan memiliki semua alat yang mereka butuhkan
ketika datang ke produk yang mereka promosikan dan bahwa itu layak dipromosikan.
b. Knowledge, Merek harus memastikan bahwa influencer menunjukkan pengalaman
dan pengetahuan tentang produk. Lembar fakta, lembar kerja, dan pelatihan langsung
harus disediakan untuk influencer (mis. Blogger, selebritas, outlet media, publikasi
online) untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan produk sebanyak
yang dimiliki karyawan merek tersebut.
c. Calender, Membangun riset pra kampanye dan penargetan audiens, memutuskan hari
dan waktu mana influencer masing-masing akan mempromosikan, serta setiap
promosi tindak lanjut. Satu manfaat tambahan untuk memetakan kalender influencer
adalah bahwa hal itu memungkinkan untuk menyiapkan rencana cadangan untuk
setiap kesalahan selama kampanye.
d. Message, Merek perlu menyesuaikan pesan mereka sehingga sesuai dengan nada
alami influencer pada saat yang sama karena mereka ingin menjaga poin inti promosi
tetap di depan dan di tengah. Apa yang influencer mau katakan dan bahasa apa yang
mereka ingin gunakan harus ditentukan sejak awal, dan promosi harus dibuat sekitar
itu.
e. Platform, Merek harus menentukan platform mana yang akan digunakan nomor satu,
dan mana yang akan bertindak sebagai jaringan pendukung.
f. Altematives, Umpan Balik, Mendengarkan pendapat influencer tentang apa yang
bekerja dengan baik dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda, dan pendekatan apa
yang dapat digunakan dalam kampanye di masa depan, harus menjadi bagian penting
dari analisis pasca kampanye. Para influencer masihlah orang-orang yang telah
membangun audiens mereka dan kepercayaan dari audiens.
3. Monitoring
Tahap selanjutnya adalah dimana merek tersebut memonitor kampanye influencer.
Ketika memantau upaya kampanye pemasaran influencer, merek harus fokus pada hasil dan
bukan upaya, karena memungkinkan kerangka yang jauh lebih terstruktur untuk mencapai
tujuan dan memenuhi target. Dengan bantuan analisis penelusuran, alat mendengarkan, pesan
khusus, laman landas, dan lainnya, pemasar dapat mulai memahami siapa dan apa
menawarkan ROI terbesar, di mana mereka perlu menyesuaikan pesan merek, dan influencer
mana yang mempengaruhi konsumen dan proses keputusan mereka pada waktu tertentu. Ada
tiga target penting bahwa merek harus membangun strategi mereka di sekitar dan memantau
bagaimana setiap kampanye membuat kemajuan berdasarkan sasaran-sasaran ini.
a. Awareness, yang harus mencakup posting blog tentang kampanye, pembagian dan
pembaruan sosial, artikel berita, wawancara media dan / atau pitches dan sebutan
untuk merek atau produk,
b. Reaction. Untuk target reaksi termasuk kunjungan ke situs web perusahaan / halaman
arahan, peningkatan pelanggan buletin, peningkatan lalu lintas ke properti offline,
peningkatan permintaan pencarian dan pengikut sosial dan rekomendasi rekan.
c. Action, yang mengacu pada pengunduhan buku putih, seminar dan / atau kehadiran
webinar, pendaftaran dan pembelian afiliasi.
4. Measure
Tahap terakhir dari empat M adalah tahap pengukuran, dan bagian terakhir dari
persamaan model empat M. Karena mampu mereplikasi keberhasilan kampanye di kampanye
masa depan, merek perlu mengukur mengapa hal itu terjadi dan siapa yang membuatnya.
Menurut Brown & Fiorella (2013:170) Measurement is everything, and everything is
measurement. Dengan bantuan media sosial, kita bisa menciptakan sangat terarah kampanye,
digabungkan dengan platforms yang berbeda yang mengukur jaringan mana dan konten, buat
kembali paling banyak pada investasi, dan pekerjaan yang sama untuk mengukur hasil
influencer.
4. PUBLISITAS
Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut
hubungan masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan
masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah,
penyalur, senkat buruh di samping calon pembeli.Komunikasi dengan
masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan
terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jas yang ditawarkan Kegiatan
humas ini membantu perusahaan dalam mencapai sukses usahanya, dan dapat
diurahkan untuk menciptakan iklim yang baik atau menguntungkan gur dan
yang tertanam lebih terjamin,
Jika sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang
menguntungkan dengan masyarikat dengan membuat berita komersial dalam
media, kegiatan humas semacam ini disebut publisitas. Lain dengan
periklanan, komunikasi yang disampaikan dalam publisitas ini berupa berita,
bukan iklan (Tjiptono, 1997).
35
36
memilih onfluencer marketing dalam melakukan sebuah branding produk maka itu sudah
mencakup semua biaya iklan konfensional yang sering dikeluarkan perusahaan. Ini terjadi
karena influencer marketing tidak hanya mempengaruhi dalamhal pembelian tapi juga
kesadaran merek dan juga mereka bisa mempengaruhi konsumen yang potensial untuk
membeli produk tersebut.
Peranan influencer pada kenyataanya telah mengubah cara sebuah brand berinteraksi
dengan konsumen secara positif. Karena influnecer sering dianggap sebagai panutan,
penggunaan influencer berkontribusi pada proses pembangunan sebuah brand karena
influencer merupakan sosok individu yang memiliki pengaruh langsung kepaa masyarakat.
Influencer membuat e-WOM dalam diri mereka untuk disebarkan kepada pengikutnya
sehingga membuat proses pertukaran informasi tentang sebuah produk menjadilebih cepat
dan lebih baik (Liu et al., 2015). Influencer menjadi bagian dari kampanye merek dan
berkontribusi pada peningkatan jangkauan, kesadaran atau keterlibatan dan keterampilan
yang sangat penting untuk dapat mendaptakan influencer yang cocok dengan merek dalam
gaya pribadi mereka sehingga mereka mampu membuat pesan yang ingin mereka
sampaikan tersebut menjadi kredibel (Kulmala, Mesiranta, & Tuominen, 2012).
Influencer menjadi semakin popular setiap tahun dan banyak para pebisnis melihatnya
sebagai peluang untuk menarik konsumen. Minat pelanggan meningkat seiring dengan
pertumbuhan penjualan yang dicapai perusahaan dengan menggunakan influencer di
kampanye mereka. Influencer telah membangun kredibilitas dan otoritas mereka atas
sekelompok besar penggemar. Influencer dapat membantu mengelola dan terhubung
dengan audiens target. Sebuah penelitian mengkkonfirmasi bahwa 92% konsumen
mengatakan bahwa mereka mempercayai rekomendasi dari mulut ke mulut (word of
mouth) kanalan, kerabat, teman atau influencer mereka lebih dari jenis iklan lainnya, 70%
remaja pelanggan YouTube lebih percaya pada pendapat influencer sebagai bentuk
kegiatan marketing menilai bahwa hal tersebut memang efektif. Influencer adalah saluran
yang paling cepat berkembang dalam pemasaran online dan alat yang paling cepat
berkembang untuk mendapatkan pelanggan. Keuntungan dari inflluencer di media
sosialnya membantu citra sebuah brand hubungan langsung dengan konsumen dan
dorongan utamanya loyalitas merek.
3.2. Peran Influencer Marketing Dalam Meningkatkan Promosi di Media Sosial
Influencer Marketing merupakan sebuah fenomena baru di dalam pemasaran digital di
zaman sekarang yang dimana kehadirannya mampu mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian produk di media sosial. Menurut pengertian dari
Ducan brown & Nick Hayes menyatakan bahwa Influencer Marketing adalah
pendekatan baru dalam pemasaran yang dimana keberadaan mereka bisa
mempengaruhi calon pelanggan baru dan memusatkan perhatian orang-orang yang
memberi saran kepada pembuat keputusan. Pemasaran influencer juga dapat
mendorong selektivitas yang lebih besar dalam segmen penargetan, meningkatkan
pemahaman tentang setiap sector, menurut lebih banyak pemikiran saat memutuskan
bagaimana dan apa yang harus dikomunikasikan dan secara massif mengurangi tingkat
pemborosan dan kebisingan putih dari serangan kejenuhan ‘selimut’ yang dipikirkan
dengan buruk. Inisiatif semacam itu harus terbukti dengan baik, baik sebagai konsep
maupun di lapangan. Pemasaran influencer adalah pendekatan yang mengidentifikasi
dan menargetkan pemberi pengaruh di pasar.
Dalam konteks pemasaran dan promosi para digital influencer ini menjalankan
fungsi promosi dari mulut ke mulut atau yang dikenal dengan Word Of Mouth (WOM).
Sebuah survey statistic dari majalah Forbes mengungkapkan bahwa 92% konsumen
lebih percaya kepada influencer dibandingkan iklan atau cara endorse tradisional
melalui selebriti. Maka tak aneh jika digital influencer ini dapat menjalangkan fungsi
promosi lebih efektif melalui word of post. Pemanfaatan seorang influencer marketing
dalam promosi adalah untuk membantu dalam menyebarkan informasi dan
mempengaruhi konsumen dalam menerima produk yang ditawarkan ini sesuai dengan
definisi menurut William G. Nikels dalam bukunya Swastha dan Irawan (1990)
promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk menagrahkan
seseorang atau organisasi kepada Tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Berdasarkan definisi ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa promosi di
lakukan agar tersebarnya arus informasi yang cepat dan dengan adanya influencer
marketing dalam melakukan sebuah promosi ataupun branding dapat membantu
menyebarkan informasi dengan cepat dan mempengaruhi pengikutnya untuk membeli
produk tersebut.
Kemampuan seorang influencer untuk mempengaruhi layaknya seorang teman
adalah kredibilitas yang dicari dari seorang digital influencer atau marketing influencer.
Hal ini yang membedakannya dari promosi melalui iklan konvensional. Digital
influencer merupakan contoh nyata integrasi PR (credibility, word of mouth) dan
marketing (promosi dan informasi produk). Peran digital Influencer dalam promosi
produk dianggap lebih efektif dan efisien sebagaimana hasil survey dari McKinsey
yang dimuat di Forbes magazine. Survey tersebut menyebutkan kegiatan word of
mouth secara digital mampu mendorong penjualan dua kali lipat lebih besar
dibandingkan dari iklan, serta memiliki relention rate atau proporsi konsumen yang
bertahan dalam periode waktu tertentu sebesar 37% lebih tinggi (Wong dalam Forbes,
2014).
Suatu Brand (The Role of Influencer in Strategies to Increase Promotion of a Brand”.
Di dalam penelitian tersebut mereka menyatakan bahwa influencer dirasa menjadi
strategi marketing yang efektif karena dapat membangun kepercayaan yang kuat
dengan followersnya. Terlebih lagi dengan pasar media sosial yang kebanyakan dari
kalangan generasi milineal yang dimana mereka meneggunakan media sosial untuk
mendapatkan informasi dan melakukan pengambilan keputusan dalam pembelian
produk berdasarkan review atau testimoni dari orang yang sudah membeli atau
menggunakan produk tersebut. Aktivitas marketing yang dilakukan oleh influencer juga
dapat mencapai target audience secara efektif. Followers dari seorang influencer
biasanya memiliki perilaku atau minat yang sesuai dengan influencernya. Jika
influencer memiliki konten yang relevan dengan suatu brand, secara tidak langsung
target audience akan sesuai dengan brand tersebut. Konten yang menarik dan beragam
juga menjadi keuntungan melakukan strategi marketing menggunakan influencer.
PONDS juga menjadi salah satu brand yang aktif menggunakan influencer
dala meningkatkan promosi brand-nya. Tidak hanya memanfaatkan mega influencer
seperti para artis papan atas. PONDS juga menggunakan macro dan micro
Influencer sebagai salah satu bentuk promosi untuk menyasar lebih banyak target
konsumen. Seperti pada video tersebut bahwa PONDS membuat sebuah challenge
#15detikinstacerah dengan challenge ini PONDS meminta para influencer membuat
video menggunakan produk PONDS Tone Up Cream dengan gaya atau
karakteristik influencer itu sendiri.
2. Makro Influencer
Nex Carlos adalah seorang food vlogger yang sering membagikan
perjalanannya mecicipi makanan di seluruh Indonesia di channel youtube prbadinya
yang Bernama “Nex Carlos”. Konten yang memuat perjalanan Nex Carlos dalam
mencicipi dan meriview makanan tradisional dan vira di Indonesia ini mampu
mengundang banyak warganet yang tertarik untuk melihat konten pembawaan Nex
Carlos yang selalu gembira dan dengan gaya bahasa non formal ini lah yang menarik
para penonton YouTube untuk selalu berkunjung menonton video reviewa dari seorang
Nex Carlos. Nex Carlos juga memiliki kedekatan kepada para penonton dan
penggemarnya yang sering dia panggil dengan sebutan “Mamen” tidak hanya itu Nex
Carlos juga mempunyai sebuah jargon andalannya sebelum dia mencicipi makanan
yaitu “makan cuy” jargon ini sangat menempel dengan dirinya dan hingga menjadi ciri
khas seorang Nex Carlos.
Di channel YouTube pribadinya Nex Carlos memiliki subscriber sebanyak
4.28 juta dengan rata-rata 1 juta viewers di setiap vidionya sedangkan di media sosial
Instagram yang dia miliki tercatat sebanyak 874.000 followers yang telah mengikutinya
sehingga Nex Carlos dapat dikategorikan sebagai Macro Influencer. Banyaknya
subscriber dan followers yang ada di sosial media nya Nex Carlos ini di sebabkan oleh
kontennya yang menarik dan beda dari food vlogger lainnya dan dia juga memikat
penonton dengan gaya bicara yang santai seperti teman. Nex Carlos juga pernah berkata
dalam Podcastnya Deddy Corbuzier bahwa dia akan berusaha meriview makanan yang
dicicipinya dengan jujur agar masyarakat yang akan datang ke tempat itu tidak kecewa
terhadap makanan yang telah diriviewnya.
Pengaruh positif yang ditawarkan oleh Nex Carlos serta jumlah followers yang
besar tentunya menjadi sebuah peluang bagi beberapa bisnis untuk bekerjasama. Salah
satunya adalah Go-Jek Indonesia sebuah aplikasi ojek online, driver online dan bahkan
pemasaran makanan secara online yang disebut denga Go-Food. Go-Food merupakan
fitur yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek dimana fitur ini kita bisa melakukan
pemesanan makanan secara online di rumah makan ataupun restaurant favorite kita.
Melalui Nex Carlos Go-Food melakukan kerja sama untuk melakukan review makanan
yang ada di aplikasinya dan juga mengenalkan promo apa saja yang didapatkan oleh
konsumen jika memesan makanan melalui Go-Food. Straregi Go-Food dalam
melakukan kerja sama dengan Nex Carlos ini dianggap sangat ampuh untuk
emngundang minat warganet yang melihat konten tersebut, dilihat dari review video
yang dibuat Nex Carlos yang bekerja sama dengan Go-Food berhasil mendapatkan
respon penonton sebanyak 2,6 juta kali views dengan like sebesar 53 ribu.
Akun media sosial Raffi dan Nagita yang memiliki 56,6 juta followers di Instagram
dan di channel Youtubenya RANS Entertaiment yang memiliki 22 juta subscriber. Konten
yang sering disajikan Raffi Ahmad rata-rata menampilkan kehidupan pribadi mereka dengan
keluarga ataupun sahabat terdekat mereka, mereka juga membagikan momen liburan mereka
dan dalam channel YouTubenya Raffi juga membuat cerita animasi yang diperankan anaknya
sendiri yaitu Rafatar.
Dengan besarnya followers dan juga subscriber yang dimiliki banyak perusahaan atau
pelaku usaha online yang menggunakan jasa Raffi Ahmad ataupun Nagita Slavina dalam
mepromosikan produk yang ditawarkan salah satunya adalah produk Energen. Energen
merupakan minuman sereal yang bernutrisi tinggi. Dalam salah satu postingan Instagram
raffinagita1717 Nagita Slavina membuat sebuah postingan sedang minum Energen dengan
caption mempromosikan Energen dan menjelaskan kandungan nutrisi di dalam minuman ini.
Dalam postingan tersebut mampu menarik 287.025 like warganet yang melihatnya. Ini
mambuktikan bahwa pengaruh mereka di dalam media sosial cukup besar dan mampu
memikat penonton di media sosial untuk terus mengikkuti kegiatan mereka.
Tidak hanya dengan produk energen raffi dan Nagita juga pernah melakukan kerja
sama dengan Tiket.com X Rans The World dimana konten ini menceritakan perjalanan
keliling dunia seorang raffi ahmad Bersama keluarganya menggunakan aplikasi Tiket.com
dalam konten ini Raffi dan Nagita juga melakukan sebuah promosi dalam menggunakan
Tiket.com untuk pemesanan hotel dan keuntungan apa saja yang dapat diperoleh jika
memesan tiket atau hotel dengan aplikasi tersebut. Respon warganet dalam konten tersebut
cukup besar ini dilihat dari viewernya mencapai 1,3 juta lebih dan rata-rata viewers konten
Tiket.com X Rans The World di channelnya RANS Entertaiment mencapai 1 juta lebih
viewers. Ini membuktikan bahwa Raffi dan Nagita merupakan mega influencer yang sangat
berpengaruh di dalam media sosial dengan branding personal seorang Raffi Ahmad yang
disukai oleh masyarakat ini menjadi nilai tambah bagi seorang Raffi Ahmad dalam
mempromosikan sebuah brand ataupun produk.
4.1 Kesimpulan
Influencer Marketing merupakan sebuah fenomena yang sedang trend didunia
pemasaran elektronik pada zaman sekarang. Dalam pengertiannya Influencer Marketing
adalah seorang individu yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
dan juga dapat menargetkan konsumen. Pemasaran influencer juga dapat mendorong
selektivitas yang lebih besar dalam segmen penargetan, meningkatkan pemahaman tentang
setiap sector, menuntut lebih banyak pemikiran saat memutuskan bagaimana dan apa yang
harus dikomunikasikan, dan secara massif mengurangi tingkat pemborosan dan kebisingan
putih dari serangan kejenuhan ‘selimut’ yang dipikirkan dengan buruk. Inisiatif semacam itu
harus terbukti dengan baik, baiks sebagai konsep maupun di lapangan. Pemasaran influencer
adalah pendekatan yang mengidnetifikasi dan menargetkan pemberi pengaruh di pasar.
Dalam hal promosi para influencer ini menjalankan fungsi promosi dari mulut ke
mulut atau yang dikenal dengan World of Mouth (WOM). Pemanfaatan seorang influencer
marketing dalam promosi adalah untuk membantu dalam mendukung dan mempengaruhi
konsumen dalam menerima produk yang ditawarkan sesuai dengan definisi mneurut William
G. kemampuan seorang influencer untuk mempengaruhi layaknya seorang teman adalah
kredibilitas yang dicari dari seorang influencer digital atau influencer pemasaran. Ini
membedakannya dari promosi melalui iklan konvensional. Pengikut dari seorang influencer
biasanya memiliki perilaku atau minat yang sesuai dengan influencernya.
Menurut Kotler dan Keller (2012) kepercayaan adalah kesediaan perusahaan untuk
pelanggan pada mitra bisnis. Kredibilitas dari seorang influencer akan menimbulkan
kepercayaan konsumen terhadap influencer tersebut atau brand yang sedang di iklankan oleh
influencer. Menurut penelitian “Nadya Aufa Paramitha” dia menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat kredibilitas oleh seorang influencer, maka dia akan berpengaruh terhadap
kepercayaan konsumen dari produk ataupun brand yang ditawarkan. Apabila kredibilitas
influencer arahnya negatif, maka kepercayaan konsumen dari produk atau brang juga akan
menjadi negatif atau rendah begitu pun sebaliknya. Dan ini dapat ditampilkan bahwa seorang
influencer marketing harus memiliki kredibilitas yang ditinggi di dalam media sosial agar
menimbulkan sikap kepercayaan konsumen.
45
46
4.2. Saran
Dalam melakukan kerja sama dengan seorang influencer maka para pelaku bisnis harus
terlebih dulu menentukan influencer mana yang cocok dalam membantu mempromosikan
produk. Ada 3 jenis influencer yang ada yaitu micro influencer, makro influencer dan mega
influencer. Dari 3 jenis ini influencer ini mereka memiliki target pasar masing-masing.
Misalnya seorang micro influencer yang memiliki followers sedikit namun dia bisa
mempengaruhi 50% pengikutnya untuk menggunakan produk yang ada di tawarkan. Oleh
karena itu dengan pemilihan influencer yang tepat dan sesuai dengan tujuan pemasaran
perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang banyak salah satunya
adalah meningkatnya penjualan dan kepercayaan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Hanindharputri, Made Arini, and I. Komang Angga Maha Putra. "Peran
Influencer dalam Strategi Meningkatkan Promosi dari Suatu Brand." In Sandyakala:
Prosiding Seminar Nasional Seni, Kriya, dan Desain., vol. 1, pp. 335-343. 2019.
Evelina, Lidya Wati, and Fitrie Handayani. "Penggunaan Digital Influencer dalam
Promosi Produk (Studi Kasus Akun Instagram@ bylizzieparra)." Warta Ikatan Sarjana
Komunikasi Indonesia 1.01 (2018): 71-82.
Hayes, Nick. Influencer Marketing: Who Really Influences Your Customers?. Taylor &
Francis, 2008.
Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya, and Iwan Setiawan. Marketing 4.0: Moving from
traditional to digital. John Wiley & Sons, 2016.
Jin, S. Venus, Aziz Mugaddam, and Ehri Ryu. "Instafamous and social media influencer
marketing." Marketing Intelligence & Planning (2019). Anjani, Sari, and Irwansyah
Irwansyah. "Peranan Influencer Dalam Mengkomunikasikan Pesan Di Media Sosial
Instagram (The Role Of Social Media Influencers In Communicating Messages Using
Instagram." Polyglot: Jurnal Ilmiah 16.2 (2020): 203-229.
Kontra. “Influencer Marketing Guide Tips and tricks for incorporating influencers into
your marketing campaigns”.
Effendy, Onong Uchjana. (2016). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit
Remaja Rosda Karya
Swant, Marty. “Twitter Mengatakan Pengguna Sekarang Mempercayai Pemengaruh
Hampir Sebesar Kepercayaan Mereka”.