Anda di halaman 1dari 28

DESAIN WEBSITE DAN WEB BANNER UNTUK MEMPROMOSIKAN

USAHA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI


WORDPRESS DAN CORELDRRAWX7
DI GILA SEPATU MALANG

Nama Anggota Kelompok :


1. Arie Dyo Dwi K NIM. 1642620043
2. Aulica Vena NIM. 1642620176
3. M. Nur Kholes NIM. 1642620037
4. Ria Rihhadatul NIM. 1642620059
5. Talia Kurnia Indah NIM. 1642620095
5. Zidma Nafiq Yusuf NIM. 1642620165

PROGRAM STUDI DIV – MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat, berkah dan ridho-Nya, sehingga dapat diselesaikan laporan penelitian
yang berjudul “Desain Website dan Web Banner Untuk Mempromosikan Usaha
dengan Menggunakan Aplikasi Wordpress dan CoreldrawX7 di Gila Sepatu
Malang”. Laporan penelitian ini disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester
mata kuliah Aplikasi IT (Teori dan Praktek).
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari pihak – pihak yang selalu
memberikan dukungan, arahan, serta masukan sehingga penulisan ini bisa
diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini. Akhir
kata, dengan menyadari bahwa penulisan laporan masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi
perbaikan di masa yang akan datang.

Malang, 5 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah......................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 2
1.4.1 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
1.4.2 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Pemasaran ............................................................................... 3
2.2 Pengertian Konsep Pemasaran ................................................................... 4
2.3 Bauran Pemasaran ...................................................................................... 5
2.4 Harga .......................................................................................................... 6
2.5 Tempat........................................................................................................ 6
2.6 E- Marketing .............................................................................................. 8
2.7 Model Bisnis Internet Marketing ............................................................... 8
2.8 Pemgaruh Keuntungan dan Batasan dalam Menggunakan Internet
Marketing ................................................................................................... 9
2.9 Identity Branding ....................................................................................... 9
2.10 Jenis – jenis Branding .............................................................................. 10
2.11 Unsur – unsur Branding ........................................................................... 11

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 13
3.2 Jenis Penelitian ........................................................................................... 13

ii
3.3 Jenis Data ................................................................................................... 14
3.3.1 Data Primer ....................................................................................... 14
3.3.2 Data Sekunder ................................................................................... 14
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14


LAMPIRAN ....................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Internet saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
kita. Semua aspek kehidupan telah mulai memanfaatkan fasilitas internet. Tidak
hanya perusahaan yang ingin memasarkan produknya secara global, namun,
pemerintahan, organisasi, partai politik, yayasan, lembaga, bahkan individu pun
sudah menggunakan internet untuk mendapatkan kemudahan dalam memberikan
layanan dan informasi, juga untuk perluasan dan pengembangan bisnis. Semakin
berkembangnya jaman, masyarakat di dunia termasuk Indonesia semakin
bertambah pengguna internet.
Website merupakan media tercepat dan terluas untuk mengabarkan informasi.
Website dapat menyajikan informasi berupa profil perusahaan, profil lembaga
pendidikan, profil komunitas dan lain-lain. Website tidak hanya dapat digunakan
kalangan perusahaan besar saja, namun juga UMKM sebagai media promosi
yang dapat diandalkan.
Pada kesempatan ini penulis menawarkan kepada usaha Gila Sepatu. Gila
Sepatu merupakan salah satu UMKM yang cukup terkenal di kalangan komunitas
basket yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Bedasarkan latar belakang di atas, penulis dapat mengambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pembuatan desain website dengan Wordpress?
2. Apakah dengan membuat desain website yang berbeda dapat membantu
Gila Sepatu dalam mempromosikan produknya?
2

1.3 Batasan Masalah


Bedasarkan latar belakang tersebut, batasan masalah yang dapat diperoleh
yaitu perencanaan desain website dan web banner sebagai media promosi Gila
Sepatu.

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1.4.1 Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah di atas, penulis dapat merumuskan tujuan
sebagai berikut:
1. Membuat desain website untuk menambah ketertarikan pelanggan / calon
pelanggan.
2. Membuat web banner untuk media promosi.
3. Mempermudah Gila Sepatu untuk lebih menarik calon pelanggan dan
menambah loyalitas pelanggan.
1.4.2 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana pembelajaran ilmu pengetahuan dan penerapan langsung
mengenai IT Application Business sebagai acuan dasar dan tolak ukur
terhadap skill mahasiswa Administrasi Niaga.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai sarana dalam memperluas jangkauan promosi. Dengan memiliki
desain website yang menarik maka akan lebih dikenal oleh masyarakat
luas. Serta website dapat memberikan informasi yang lebih jelas dan lebih
lengkap mengenai profil perusahaan, produk, layanan, dan lain-lain.
3. Bagi Jurusan Administrasi Niaga
Kegunaan Bagi Jurusan Administrasi Niaga yaitu:
a. Sebagai referensi bagi mahasiswa jurusan administrasi niaga yang
ingin mengetahui lebih jauh tentang aplikasi Wordpress dan Corel
DrawX7.
b. Sebagai sarana untuk mengevaluasi seberapa besar pemahaman
mahasiswa terhadap aplikasi Wordpress dan Corel DrawX7.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran


Sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran
tidak ada yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud dengan
pemasaran itu sendiri orang masih merasa rancu. Pengertian pemasaran menurut
Kotler (1997:8) adalah “Suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak
lain”. Banyak yang menganggap bidang ini identik atau sama dengan bidang
penjualan. Sesungguhnya pemasaran memiliki arti yang luas daripada penjualan.
Bidang penjualan merupakan bagian dari bidang pemasaran, sekaligus merupakan
bagian terpenting dari bidang pemasaran itu sendiri. Pemasaran berarti bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jika perusahaan menaruh
perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti perubahan kebutuhan dan
keinginan baru, mereka 9 menjual produknya di pasar. Sebaliknya, pihak pembeli
merasa sangat diuntungkan karena mereka bebas memilih dari pihak manapun
dengan kualitas dan mutu produk yang baik.
Hal inilah yang mendorong para pakar bisnis untuk mencari jalan keluar
yang terbaik. Fenomena masa lalu dipelajari dan dibandingkan dengan apa yang
menggejala saat ini, kiat-kiat bisnis dalam memproduksi barang, menetapkan
harga, mempromosikan serta mendistribusikan dinalisis dengan baik agar sesuai
dengan tuntunan pasar. Teori pemasaran yang amat sederhana pun selalu
menekankan bahwa dalam kegiatan pemasaran harus jelas siapa yang menjual
apa, dimana, bagaimana, bilamana, dalam jumlah berapa dan kepada siapa.
Adanya strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran secara
keseluruhan.
Definisi menurut Harper W (2000:4) bahwa Pemasaran adalah “Suatu
proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan

3
4

indidvidu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan
pertukaran”. Definisi ini menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses
kegiatan usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah pada
pemenuhan kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak lain.

2.2 Pengertian Konsep Pemasaran


Definisi menurut Basu Swastha (2002:17) Konsep pemasaran adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini
diawali dengan mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuuhan
pelanggan, memadukan semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi
pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan.
Konsep pemasaran bersandar pada tiga pilar utama :
1. Pasar sasaran tidak ada perusahan yang dapat beroperasi disemua pasar dan
memuaskan semua kebutuhan dan juga tidak ada yang dapat beroperasi
dengan baik dalam pasar yang luas, sehingga jika suatu perusahaan itu ingin
berhasil maka ia harus dapat mendefinisikan pasar sasaran meraka dengan
cermat dan menyiapkan program pemasaran.
2. Kebutuhan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak
selalu merupakan tugas yang sederhana dikarekan beberapa pelanggan itu
memiliki kebutuhan sendiri yang tidak mereka sadari atau mereka tidak dapat
mengutarakan kebutuhan-kebutuhan ini.
3. Pemasaran terpadu, jika semua departemen bekerja sama melayani
kepentingan pelanggan maka hasilnya adalah pemasaran terpadu.
Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu :
a. Tahap Pertama : beragam fungsi pemasaran, tenaga penjualan periklanan,
manajemen produk, riset pemasaran dan lainnya harus bekerja sama.
b. Tahap Kedua : pemasaran harus dikoordinasikan dengan baik pada bagian
lain perusahaan.
5

c. Profitabilitas, tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu


organisasi mencapai tujuan mereka.

2.3 Bauran Pemasaran


Definisi menurut Basu Swastha (2002:42) bahwa Marketing Mix adalah
“kombinasi dari empat variabel atas kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
distribusi”. Ada empat komponen bauran pemasaran barang yang meliputi :
produk, harga, saluran distribusi, promosi dimana penggunaan kombinasi dari
keempat variabel tersebut bergantung pada pimpinan perusahaan ataupun seorang
manajer, bagaimana mereka dapat menggunakan bauran pemasaran tersebut.
Produk Definisi menurut Kotler (2002:52) bahwa produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan.
Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi dan gagasan.
Lima tingkatan produk Dalam merencanakan penawaran atau produk,
pemasar perlu memahami lima tingkatan produk yaitu :
1. Produk utama yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan atau akan
dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
2. Produk generik yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk
yang paling dasar.
3. Produk harapan yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara formal diharapkan dan disepakati untuk
dibeli.
4. Produk pelengkap yaitu berbagai artibut produk yang dilengkapi atau
ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan
tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Atribut
Produk 13 Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
6

pembelian, atribut produk meliputi : 1) Merek 2) Kemasan 3) Pemberian


label 4) Layanan pelengkap 5) Jaminan

2.4 Harga
Definsi menurut Swastha (2002:147) harga adalah “jumlah yang
(ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”. Harga merupakan
sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu
produk. Harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan sedangkan ketiga unsur lainnya
(produk, tempat, promosi) menyebabkan timbulnya biaya. Berbeda halnya dengan
karakteristik produk terhadap saluran distribusi, kedua hal itu tidak dapat diubah
atau disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena biasanya menyangkut
keputusan jangka panjang.
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan
pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimaklisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup 14 perusahaan, meraih pangsa pasar yang
besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan,
melaksanakan tanggung jawab sosial. Harga hanyalah salah satu komponen dari
bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling
mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi dan
promosi. Biaya merupakan faktor yang menetukan harga minimal yang harus
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap
perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan
variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya seperti out of pocket cost, incremental
cost, opportunity cost, controllable cost, dan replacement cost.

2.5 Tempat
Definisi menurut Kotler (2006:63) Tempat adalah “Kegiatan perusahaan
yang membuat produk tersedia bagi sasaran”. Tempat merupakan saluran
distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling tergantung yang saling terlihat
7

dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus
bermarkas dan melakukan operasi. Dalan hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi yaitu :
1. Konsumen mendatangi perusahaan apabila keadaannya seperti ini maka lokasi
menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya 15 memilih tempat dekat
dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Perusahaan mendatangi konsumen merupakan lokasi yang tidak terlalu
penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap
berkualitas.
3. Perusahaan (pemberi jasa) dan konsumen tidak bertemu secara langsung
merupakan service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu
seperti telepon, komputer atu surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak
penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana. Baik lokasi
maupun saluran pemilihannya sangat bergantung pada kriteria pasar dan sifat
dari jasa itu sendiri. Misalnya dalam jasa pengiriman barang, bila pasar
mengingikan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta sifat barang yang
tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategi dan channel
sebaiknya direct sales supaya dapat terkontrol.
4. Promosi Sebaik apapun mutu sebuah produk, semenarik apapun bentuk
rupanya atau sebesar apapun manfaatnya, jika tidak ada orang yang
mengetahui tentang keberadaannya, maka mustahil produk tersebut dibeli.
Produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah bagus itu tidak dapat
dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasar.
Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan secara efektif agar informasi 16
mengenai hadirnya sebuah produk, dapat sampai kepada masyarakat atau
konsumen. Upaya untuk mengenalkan produk itu kepada konsumen
merupakan awal dari kegiatan promosi. Definisi menurut H. Indriyo
Gitosudarmo M.Com (2000:237) “Promosi adalah merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal
8

akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”.

2.6 E-Marketing
Internet Marketing atau e-marketing adalah segala usaha yang dilakukan
untuk melakukan marketing suatu produk atau jasa melalui atau
menggunakan media Internet atau jaringan www. Kata e dalam e-marketing ini
berarti elektronik (electronic) yang artinya kegiatan marketing yang dimaksud
dilaksanakan secara elektronik lewat Internet atau jaringan syber. Dengan
munculnya teknologi Internet dalam beberapa tahun ini, banyak istilah baru yang
menggunakan awalan e-xxx, seperti halnya: e-surat, e-business, e-gov, e-society,
dll.
Banyak orang beranggapan bahwa marketing Internet adalah segala hal
yang berhubungan dengan mencari uang di Internet, yang sebetulnya hal ini tidak
benar. Perlu diketahui bahwa ratusan bahkan ribuan program mencari uang di
Internet adalah kegiatan yang dilarang dan merupakan kecurangan alias penipuan
yang hanya menguntungkan untuk orang-orang tertentu saja.
Kegiatan marketing Internet umumnya meliputi atau berkisar pada hal-hal yang
berhubungan dengan pembuatan produk periklanan, pencarian prospek atau
pembeli dan penulisan kalimat-kalimat marketing atau copywriting. Marketing
internet atau e-marketing ini secara umum meliputi kegiatan pembuatan desain
web (web design), periklanan dengan menggunakan baner, promosi perusahaan
lewat mesin pencari informasi (mesin pencari), surat elektronik atau e-surat (e-
mail), periklanan lewat e-surat (email advertising), marketing afiliasi (affiliate
marketing), advertensi interaktif (interactive advertising), dll.

2.7 Model Bisnis Internet Marketing


Ada banyak model bisnis yang lazim diterapkan di internet marketing,
penggunaan model-model bisnis yang berbeda-beda ini tergantung kepada tujuan
yang diinginkan di internet marketing tersebut. Diantaranya adalah:
9

a. E-commerce: Sebuah barang langsung dijual menggunakan internet, baik


untuk konsumen (B2C) maupun untuk bisnis (B2B).
b. Publishing: Internet digunakan untuk menampilkan produk dan jasa saja.
c. Advertising: Website digunakan untuk menampilkan iklan-iklan saja,
sementara transaksi masih dilakukan secara manual (konvensional).
d. Ada beberapa model bisnis lainnya, tapi yang terkenal adalah tiga model
bisnis di atas.

2.8 Pengaruh Keuntungan dan Batasan dalam Menggunakan Internet


Marketing
Internet marketing menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan
dengan marketing konvensional. Baik ditinjau dari efektifitas maupun efisiensi.
Berikut ini beberapa keuntungannya:
a. Skalanya yang sangat luas. Mengukur jangkauan internet marketing tidak
hanya berupa skala kota atau negara, jangkauannya adalah global.
b. Banyaknya informasi yang dapat disampaikan.
c. Konsumen memperoleh gambaran yang lebih baik tentang suatu perusahaan
atau produk.
d. Lebih hemat biaya.
Walaupun demikian, Internet Marketing memilki batasan, seperti:
a. Privacy: Beberapa perusahaan yang menerapkan e-commerce kadang
membagi-bagi informasi yang seharusnya rahasia kepada perusahaan lain,
sehingga membuat konsumen menjadi tidak nyaman.
b. Security: Maraknya kejahatan internet membuat orang was-was untuk
menggunakan layanan internet marketing. Kejahatan seperti carding, sniffing
dan lainnya membuat orang-orang lebih memilih bertransaksi menggunakan
metode konvensional.
Indonesia baru saja diundangkan undang-undang yang mengatur hal
tersebut, mampukah undang-undang tersebut menghilangkan rasa was-was
masyarakat, dengan kondisi aparatur saat ini. Gurus jalan saja repot apalagi yang
berhubungan dengan internet.
10

2.9 Identity Branding


Kata branding berasal dari kata brand yang dalam bahasa Indonesia
berarti merek. Dalam penggunaannya, kata brand dan branding memiliki makna
yang berbeda. Jika kata brand berarti merek, maka pengertian branding adalah
berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan
tujuan untuk membangun dan membesarkan sebuah brand atau merek. Kotler
(2009) Menurut Kotler, pengertian branding adalah pemberian nama, istilah,
tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari kesemuanya, yang dibuat dengan
tujuan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan
untuk membedakan dari barang atau jasa pesaing. Landa (2006) Menurut Landa,
pengertian branding adalah bukanlah sekedar merek atau nama dagang dari
sebuah produk, jasa, atau perusahaan.
Namun semuanya yang berkaitan dengan hal-hal yang kasa mata dari
sebuah merek mulai dari nama dagang, logo, ciri visual, citra, kredibilitas,
karakter, kesan, persepsi, dan anggapan yang ada di benak konsumen perusahaan
tersebut.

2.10 Jenis-jenis Branding


1. Cultural Branding
Merupakan usaha pemberian identitas atau merek yang disesuaikan dengan
keadaan reputasi suatu bangsa atau orang-orang dari daerah tertentu.
2. Product Branding
Merupakan usaha pemberian identitas pada sebuah produk yang mampu
memengaruhi konsumen untuk memilih produk tersebut dibandingkan produk
pesaing lainnya.
3. Geographic Branding
Sebuah usaha pemberian identitas yang memiliki tujuan dalam memunculkan
gambaran dari produk atau jasa yang identik dengan nama sebuah lokasi sehingga
bila lokasi itu disebut maka orang akan langsung mengingat brand tersebut.
11

4. Personal Branding
Usaha yang digunakan oleh perseorangan untuk menjadikan diri mereka sebagai
brand yang dikenal dan diingat sehingga memiliki penilaian atau pandangan
tersendiri dari masyarakat umum. Contoh personal branding adalah artis,
pemusik, ataupun orang-orang terkenal lainnya.
5. Corporate Branding
Aspek branding dari sebuah perusahaan yang dimulai dari produk yang
ditawarkan hingga kontribusi pegawai perusahaan terhadap masyarakat.

2.11 Unsur-unsur Branding


Karena sebuah brand adalah identitas dan kegiatan branding akan
menyangkut pada pengenalan identitas tersebut pada masyarakat, maka dalam
proses branding tersebut, kita harus memahami unsur-unsur yang harus disertakan
agar produk kita mudah diingat. Adapun Unsur-unsur branding yang harus kita
penuhi adalah:
1. Nama Merek
Nama adalah hal pertama yang harus dipenuhi jika kita akan melakukan branding.
Tanpa sebuah nama, maka produk tidak akan memiliki identitas yang akan
memudahkannya untuk dikenali masyarakat.
2. Logo (logo type, monogram, bendera)
Dalam pembuatan logo, perhatikanlah faktor keunikan dan image yang sesuai
dengan brand. Logo yang unik akan meninggalkan kesan tak terlupakan bagi
konsumen.
3. Tampilan Visual
Tampilan visual ini bisa diaplikasikan pada desain produk, desain kemasan,
desain seraga, dan lain sebagainya. Menggunakan tampilan visual dengan warna-
warna yang cerah atau elegan akan menambah pencitraan terhadap sebuah produk.
4. Penggunaan Juru Bicara
Juru bicara dalam hal ini bisa jadi seorang co-founder dari perusahaan, maskot,
tokoh perusahaan, atau orang terkenal yang telah diajak bekerja sama untuk
meningkatkan pemasaran produk.
12

5. Suara (lagu tematik)


Kehadiran sebuah lagu akan melengkapi unsur visualisasi branding dan
membuatnya lebih indah dan lebih diingat.
6. Kata-kata (slogan, tagline, jingle, akronim)
Slogan yang cerdas selalu meninggalkan kesan mendalam. Dalam proses
pembuatan brand, gunakan kata- kata yang memiliki unsur ceria dan positif,
mudah diingat, dan beda dari brand lain.
Proses melakukan branding dari sebuah usaha pastinya membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Untuk menghindari adanya pengeluaran yang tidak perlu
maka Anda juga harus mulai mengelola keuangan dengan baik. Karena dengan
pengelolaan keuangan yang baik dan tepat maka bisnis Anda akan terhindar dari
beban usaha yang tidak dibutuhkan. Jurnal adalah penyedia software akuntansi
online yang akan membantu Anda mengelola keuangan bisnis Anda lebih baik.
Dengan Jurnal, Anda dapat melakukan penyimpanan dan pengecekan catatan
keuangan bisnis kapan pun dan di mana pun sekaligus pengembangan aset usaha.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian menggambarkan luas dan batas – batas area
penelitian yang akan dilaksanakan. Pada bagian ini dikemukakan secara pasti
faktor – faktor atau variable – variable yang diteliti, subyek atau populasi
penelitian, dan lokasi penelitian. Ruang lingkup juga merupakan batasan
penelitian berupa populasi atau subyek penelitian, dan lokasi penelitian.
Penggambaran ruang lingkup dapat pula dinilai dari data karakteristik responden
yang perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang
bagaimana keadaan responden penelitian dan untuk melihat data hasil pengukuran
variable – variable yang diteliti.
Atas dasar pengertian ini, maka ruang lingkup kajian penelitian ini adalah
Desain Website sebagai variable bebas pertama (X) dan Web Banner sebagai
variable bebas kedua (X2) Untuk Mempromosikan Usaha dengan Menggunakan
Aplikasi Wordpress dan CoreldrawX7 di Gila Sepatu Malang sebagai variable
terikat (Y)

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian
tindakan (Action Research). Menurut Bogdan & Biklen, 1982 dalam Burns
(1999), “Penelitian tindakan merupakan pengumpulan informasi yang sistematis
yang dirancang untuk menghasilkan perubahan sosial”. Menurut Kurt Lewin,
“Penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap
yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan rekreasi”. Sedangkan menurut
Kemmis dan Mc.Taggart dalam Zainal Arifin (2012:211) menjelaskan bahwa
“Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam
mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman
mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain”.

13
14

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan adalah tentang hal – hal yang
terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat
dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan yang bertujuan untuk
memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis.

3.3 Jenis Data


Jenis data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Jenis data penelitian
yang digunakan terdiri atas sumber data primer dan data sekunder.
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari
tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variable minat untuk tujuan
spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok focus,
internet juga dapat menjadi sumber data primer jika kuesioner disebarkan melalui
internet (Uma Sekaran,2011). Menurut Umi Nariwati (2008:98) dalam bukunya
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi”, bahwa
“Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak
tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus
dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang
yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan sebagai sarana
mendapatkan informasi atau data.
Jadi penelitian ini menggunakan data primer diperoleh dengan cara
observasi, dokumentasi dan wawancara. Data primer yang diperoleh berupa
company profile perusahaan yang bekerja sama dan data hasil kuesioner yang
telah disebar kepada para responden dalam rangka untuk mengetahui dampak
desain web dan identitas branding.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan
atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industry oleh media,
situs web, internet (Uma Sekaran, 2011). Menurut Sugiono (2008:402) data
15

sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung
keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan.
Dalam penelitian ini tidak mengambil data sekunder karena data-data kami
dapatkan secara langsung tidak melalui perantara.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi (Pengamatan)
Menurut Riduwan (2004), “Observasi merupakan teknik pengumpulan data,
dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”.
2. Wawancara (Interview)
Menurut Arikunto, “Wawancara merupakan dialog yang dilakukan
pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.”
3. Kuesioner (Angket)
Menurut Arikunto (2013:194), “Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan
membuat daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui”.
4. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013:201), “Metode dokumentasi adalah pengumpulan
data berupa catatan yang dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan
mengdokumentasikan data baik berhubungan langsung dengan analisis seperti
distribusi skor kuesioner maupun data pendukung lainnya”.
14

BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN PENGUJIAN DESAIN

4.1 Penyajian Data


4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Toko retail “Gila Sepatu” merupakan suatu usaha dalam bidang olahraga
yang berdiri tahun 2016 di Kota Malang.“Gilasepatu” menyediakan sepatu basket
dan perlengkapan yang mendukung kegiatan olahraga basket. “Gilasepatu”
merupakan tangan pertama /first hand supplier di Indonesia yang memperoleh
produk olahraga basket yang berasal dari China. Dengan memfokuskan untuk
menyediakan perlengkapan basket yang lengkap, sasaran konsumen yang akan
dituju adalah para pebasket maupun atlet di Indonesia yang membutuhkan
perlengkapan yang lengkap dari kepala hingga kaki. “Gila Sepatu” selain menjual
dengan cara offline (toko) juga menjual dengan memanfaatkan sistem online
sehingga dapat memperluas jaringan pemasaran. Sistem pemasaran online “Gila
Sepatu” menggunakan media sosial dan website serta mengirimkan paket ke
pelanggan menggunakan jasa ekspedisi seperti JNE, J&T dan TIKI. Pelayanan
konsumen dengan melayani konsumen langsung di toko juga diterapkan oleh
“Gila Sepatu” guna memuaskan konsumen ketika membeli produk.
4.1.1.1 Personalia dan Struktur Organisasi

Pemilik

Manajer
Umum

Karyawan Karyawan Karyawan


15

Keterangan:

1. Pemilik merupakan pendiri dari Toko “Gila Sepatu”, dimana ia bertugas


untuk merancang atau melakukan pemesanan dan pembayaran ke
supplier China dan menerima laporan pertanggung jawaban dari manajer
umum dari segala aspek baik produk, pengemasan, keuangan, karyawan
dan lain sebagainya.
2. Manajer Umum merupakan bawahan dari Pemilik dimana ia akan
mengontrol dan juga mengawasi karyawan-karyawan lainnya,
sebagaimana ia adalah seorang yang bertanggung jawab penuh kepada
pemilik. Karena, pemilik menyerahkan dan mempercayai manajer umum
untuk mengawasi dan menjalankan “Gila Sepatu”. Manajer umum juga
melakukan evaluasi kerja terhadap karyawan setiap bulan. Jam kerja dari
manajer umum adalah senin – kamis dan sabtu – minggu pukul 10.00 –
18.00. Pada hari Jumat toko “Gilasepatu” libur.
3. Karyawan merupakan yang bekerja penuh di “Gila Sepatu”. Terdapat 6
karyawan yang terdiri dari 2 admin, 3 pelayan toko dan 1 staf gudang.
Pelayan toko bertugas melakukan pelayanan terhadap konsumen offline
dan online seperti membalas chat online, menerima orderan online,
menata dan merapikan display di toko. Staf gudang bertugas untuk
menata stok barang dan mencatat keluar masuknya stok barang di gudang
serta melakukan proses pengemasan barang untuk dikirim ke eskpedisi.
Jam kerja ketiga karyawan adalah senin – kamis dan sabtu – minggu
pukul 10.00 – 18.00. Pada hari Jumat toko “Gilasepatu” libur.
4.1.1.2 Produksi
“Gila Sepatu” tidak memproduksi sepatu yang dijualnya melainkan
mengimport / memesan sepatu basket dari China yang akan langsung diantar ke
Indonesia melalui kargo laut (kapal) kemudian dikirim ke toko di Malang melalui
kargo darat.
16

4.1.1.3 Pemasaran
Analisis 4P dapat membantu suatu perusahaan dalam mendapatkan pemasaran
yang tepat. Berikut ini merupakan analisis 4P, antara lain:

1. Product
Produk yang dijual di Gilasepatu adalah dalam 1 niche yaitu khusus
olahraga basket mulai dari sepatu, pakaian, dan perlengkapan pendukung
lainnya yang berhubungan dengan olahraga basket.
2. People
Sasaran pasar yang dijangkau Gila Sepatu saat ini adalah seluruh orang
baik laki-laki atau perempuan yang memiliki hobi dalam dunia olahraga
khususnya olahraga basket.
3. Place
Daerah pemasaran terbanyak yang dijangkau Gila Sepatu masih di Kota
Malang karena telah berdiri 1 toko kecil di Jl. Simpang Gading No. 18
Malang. Untuk wilayah luar kota dan luar pulau bisa dijangkau dengan
pemasaran online. Media online yang digunakan Gilasepatu adalah
Website, Instagram, Shopee & Facebook. Seluruh daerah di Indonesia
(Kalimantan, Sulawesi, Papua, NTB, NTT, Sumatera & Jawa) telah
dijangkau oleh pemasaran online Gilasepatu dan konsumen yang
terbanyak masih di sekitar Jawa Timur.
4. Price
Harga produk yang ditawarkan Gila Sepatu saat ini yaitu berkisar antara
Rp 25.000 – Rp 3.000.000. Harga yang ditawarkan belum termasuk
ongkos kirim jika terjadi pengiriman ke luar kota (pembelian online). Jika
ada pengiriman di luar kota, ongkos kirim di tanggung oleh pembeli.

4.2 Alur Prosedur Asli


14

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

http://anggiariany.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-e-marketing.html
https://eprints.uny.ac.id/8751/3/bab%202%20-09410131009.pdf
https://yudisoluta.wordpress.com/2011/06/12/halo-dunia/
http://theorymethod.blogspot.com/2015/12/jenis-dan-sumber-data.html
http://salam-pengetahuan.blogspot.com/2017/11/pengertian-penelitian-tindakan-
menurut.html
http://sulistiyaingwarni.blogspot.com/2015/03/penelitian-tindakan-action-
research.html
https://www.zonareferensi.com/pengertian-observasi/
https://materibelajar.co.id/pengertian-wawancara-menurut-para-ahli/
LAMPIRAN

Foto Dokumentasi Observasi

Foto MOU

Form Progress Pengerjaan

Rancangan Desain Web

Layout Desain Web


Kuesioner

Foto Web setelah didesain

Anda mungkin juga menyukai