Kelompok 3 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yaitu tentang
Penulisan Deskripsi Usaha
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa,
kami menyadari masih terdapat kekurangan. Tetapi walaupun demikian kami
berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat
sederhana.
Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca
pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
3. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
1. Mengidentifikasi Latar Belakang Usaha.......................................................4
2. Mengidentifikasi Visi Misi dan Tujuan Usaha.............................................5
3. Membuat Perencanaan Pengembangan Usaha..............................................6
4. Membuat Pentingnya Produk/Layangan yang Ditawarkan..........................6
5. Membuat Rencana Inovasi Produk...............................................................8
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
KESIMPULAN......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak
dapat dihindari. Dengan adanya persaingan maka wirausahawan
dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam usaha yang akan memberikan pengaruh yang
cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu seriap
wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi
dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai
perubahan yang ada dilingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan
dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisir kelemahan
kelemahan dan memaksimalkan kekurangan yang dimiliki. Dengan
demikian para wirausaha dituntut untuk menetapkan strategi dalam
memulai usaha seperti mendeskripsikan usaha tersebut terlebih dahulu
dengan mengidentifikasi usaha yang ingin kita buat dan memiliki visi misi
yang jelas agar tercapai tujuan yang kita inginkan,untuk melakukan itu
semua para wirausahawan harus membuat perencanaan pengembangan
usaha terlebih dahulu hal ini berguna sebagai persiapan awal yang dimana
memiliki dua fungsi yaitu sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan
manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan
permodalan yang bersumber dari luar.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Dari pengertian visi dan misi di sub bab sebelumnya. Dapat kita ambil kesimpulan
bahwasanya visi memiliki sekian perbedaan mendasar. Berikut beberapa perbedaan
visi dan misi;
NO VISI MISI
1 Visi adalah gambaran besar, tujuan utama dan cita-cita suatu Misi adalah Penjabaran atau langkah-
perusahaan, instansi, pribadi atau organisasi di masa depan. langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai / mewujudkan visi tersebut
2 Visi berupa cita-cita jangka panjang dan berorientasi kedepan. Misi berupa cita-cita jangka pendek dan
berorientasi masa kini.
3 Visi biasanya bersifat permanen, ketika suatu organisasi, lembaga Misi biasanya diubah ketika misi-misi
atau instansi membuat Visi. Maka pantang bagi mereka untuk tersebut dianggap gagal mewujudkan
merubah visi tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan kredibilitas dan suatu Visi
konsistensi.
4 Visi biasanya terdiri dari satu deret kalimat atau poin yang jelas, Misi biasanya terdiri dari beberapa
padat dan mewakili segalanya kalimat penjabaran atau berbagai macam
poin yang lebih banyak dari visi
5 Berisi pernyataan-pernyataan umum Pernyataanya bersifat khusus dan lebih
detail
TUJUAN KEWIRAUSAHAAN SECARA UMUM
Salah satu tujuan kewirausahaan yang dimiliki oleh Bapak Ciputra adalah
untuk mewujudkan terciptanya 4 juta entrepreneur baru di Indonesia. Tujuan
kewirausahaan ini menjadi lebih mudah untuk diwujudkan jika anak-anak telah
mendapatkan pendidikan entrepreneurship sejak usia dini. Pendidikan
kewirausahaan sejak dini bukanlah hal yang aneh bagi beberapa etnis di
Indonesia. Etnis Tionghoa misalnya, sejak kecil mereka telah dibiasakan untuk
menjaga toko orang tuannya. Alhasil ketika dewasa, mereka telah terbiasa untuk
menghadapi konsumen dan akan lebih siap ketika hendak membuka bisnisnya
sendiri. Etnis Minang, Bugis, dan Madura pun tidak jauh berbeda. Sejak kecil
mereka telah dididik untuk memiliki bisnisnya sendiri, sehingga ketika dewasa
mereka tidak lagi bergantung pada perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan.
Rencana usaha harus dibuat karena perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha
menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan
komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah
menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha
yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa
menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan
anda.
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk
mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha
menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut akan
memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui bank.
Perencanaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam usaha. Sebab sebuah perusahaan akan
bertumbuh makin lama makin komplek, sehingga business plan menjadi
komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah
yang benar.
Perencanaan mungkin bukan untuk semua orang. Ini bukan obat buat segala
penyakit atau obat penenang bagi hambatan dalam kemajuan seseorang. Bagi
mereka yang mungkin bukanlah wirausahawan, melihat perencanaan sebagai
berikut :
1. Bagi orang yang hati-hati, juga khawatir akan kegagalan, melihat bahwa
penentuan gol akan merupakan sumber ketegangan dan tekanan dan mempertinggi
rasa takut gagal. Konsekuensi mental dan fisik yang mungkin dari kecemasan
tersebut yang mempengaruhi aktivitas yang dapat kontra produktif bagi mereka.
2. Menyiapkan gol dan rencana memerlukan penentuan pilihan dan komitmen. Ini
artinya menentukan prioritas dalam gol. Inheren terhadap proses ini adalah
kemungkinan di masa depan atau pilihan yang belum di ketahui sekarang, yang
dapat saja lebih menarik untuk dipilih, sehingga menjadi hilang atau peluang yang
diabaikan. Dilemma ini mempengaruhi keputusan seseorang dalam karirnya.
3. Komitmen terhadap gol yang berorientasi karir, terutama bagi mereka yang muda
dan belum banyak mengetahui dunia nyata. Sebagai missal, berapa banyak anak
muda memilki informasi akurat, pengetahuan dan pengalaman tentang karir
tertentu atau peran untuk menjadi insinyur, pilot, wirausahawan ?.
4. Bagi seseorang yang cenderung kompulsif dan obsesif, penentuan gol bagaikan
memberikan bensin pada api. Perencanaan yang efisien dan manajemen waktu
akan mendorong seseorang untuk tenggelam dalam sesuatu tugas tertentu, proyek
atau karir, sehingga mengeasmpingkan keluarga, teman, komunitas, atau tanggung
jawab lain. Inipun merupakan dilemma bagi semua orang termasuk
wirausahawan.
5. Berbagai kejadian dan faktor lingkungan yang diluar kontrol akan menggalkan
rencana terbaik yang ada : bencala alam, kemtian, dll. Tidak ada proses
perencanaan yang dapat melihat hal tersebut, ataupun mencegahnya meskipun
terlihat. Sehingga selama tahap awal usaha baru yang tengah berjuang dalam
ukuran minggu atau bulan, alokasi utama waktu untuk merencanakan tahun
berikutnya tidak mungkin.
Mungkin tidak ada kekecewaan yang lebih besar dari pada pengalaman
kegagalan para manajer atau wirausahawan dengan rencana yang tampaknya telah
disiapkan dengan baik atau sungguh-sungguh. Disamping itu, waktu yang banyak
tersita akan menurunkan moral mereka apabila rencana tidak berjalan. Lebih
buruk lagi apabila disisi lain ada contoh keberhasilan tanpa perencanaan formal.
Isu yang muncul ialah mengapa rencana gagal?
1. Tidak ada gol yang nyata. Jika ada rencana tidak akan gagal. Banyak orang
kurang memahami mengenai apa yang dimaksud dengan gol. Mereka terbuai
dengan misi seperti “peningkatan kerja”, “pertumbuhan”, atau “peningkatan
usaha” yang lebih merupakan fantasi ketimbang gol. Gol haruslah nyata jika
tidaklah spesifik, terukur, masa waktu, realistis, rencana akan gagal.
4. Komimen yang kurang. Komitmen pribadi merupakan hal yang kritis terhadap
keberhasilan rencana. Komitmen memberikan motivasi diri untuk penyelesaian
suatu rencana. Bagi seseorang wirausahawan, sering mendapat komitmen yang
sekedar dibibir dari subordinat atau mitra untuk suatu perencanaan. Komitmen
merupakan sesuatu hal yang sulit diperoleh, memrlukan berbagai upaya
melibatkan tim dalam proses pengembangan gol. Melibatkan subordinat, mitra
akan membangkitkan keterkarikan, masukan, dan lebih penting lagi kepemilikan
dari suatu rencana diskusi yang melibatkan negosiasi, kompromi, dan saling
menukar data akan membantu dalam mencapai gol yang secara bersama-sam
ditetapkan. Apabila suatu rencan gagal, akan dengan mudah untuk mengatakan
“saya bilang apa, ini bukan rencana saya, ini dari bos”. Ini merupakan indicator
tidak adanya komitmen. Disisi lain, komitmen berlebihan pun akan memberikan
masalah yaitu mengabaikan realita karena adanya hambatan dalam umpan balik,
distorsi realitas, dan presepsi yang membingungkan antara kawan atau lawan.
5. Gagal meninjau ulang gol. Berbagi hambatan dari 1 s/d 4 diatas akan mendorong
terjadinya kegagalan dalam meninjau ulang gol. Kegagalan seolah di programkan
ke rencana yang tidak memilki respon terhadap perubahan lingkungan, internal,
dan eksternal.
6. Gagal untuk belajar dari pengalaman. Sering dijumpai wirausahawan yang telah
melakukan “hal yang benar” tersebut diatas, namun tampaknya mereka tidak
belajar atas apa yang mereka lakukan. Mereka akan mengabaikan umpan balik
yang mereka terima sama dengan “kita terlambat jadwal, tapi anggaran kita
berlebihan”, atau menolak umpan balik yang terjadi “coba periksa lagi data anda”.
Kegagalan untuk belajar dari pengalaman lampau atau sekarang merupakan
keengganan untuk merubah cara kerja mereka. Mereka berkilah, “sebelumnya
bisa, ini pasti bisa”, maka fleksibilitas sangat diperlukan disini.
A. Riset pasar dan analisis (perlu data yang meyakinkan bahwa produk memiliki
pasar yang substansial dalam industri yang tumbuh dan dapat memenuhi target
penjualan)
1) Pelanggan (pelanggan potensial dalam segmen pasar yang utama, siapa dan
dimana pembeli utama dari produk dalam setiap segmen pasar?)
2) Ukuran pasar dan kecenderungannya (cari data dari distributor, dealer,
salesman, pelanggan)
3) Persaingan (cari data untuk menentukan tingkat persaingan yang terjadi.
Bandingkan produk yang bersaing dalam basis harga, kinerja, pelayanan,
jaminan dan kelebihan lainnya. Tunjukkan kelebihan dan kekurangan produk
pesaing dan jelaskan mengapa masih belum memuaskan pelanggan
4) Perkiraan pangsa pasar dan penjualan (identifikasi pelanggan utama yang
bersedia membeli, perkiraan penjualan dalam rupiah dan unit 3 tahun
mendatang)
5) Evaluasi pasar (jelaskan cara mengevaluasi secara berkesinambungan : terget
pasar dalam rangka mengkaji kebutuhan pelanggan dan tuntutan dalam
program, peningkatan produk dan program produk baru, rencana ekspansi dari
fasilitas produksi, serta tuntunan dalam penentuan harga
TIM MANAJEMEN
Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi, yaitu dampak
dari trend yang menguntungkan dalam industri, biaya desain, maupun pabrik yang
melebihi kalkulasi dan pesaing-pesaing baru yang belum diperhitungkan.
RENCANA KEUANGAN
b. Proses Inovasi
d. Sumber inovasi
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk
memanfaatkan perubahan dari pada
menciptakannya. Mencari inovasi dilakukan dengan
memanfaatkan perubahan pada penemuan yang
menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif
dapat bersumber pada kreativitas eksternal dan
kreativitas internal. Kreativitas eksternal dapat
dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis
rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan
kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar
seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang
membangun sumber informasi tentang berbagai hal
tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide. Dengan
demikian seseorang dapat memperoleh ide yang
dapat diraih dan di manfaatkan. Kreativitas internal
muncul tiba – tiba ketika seseorang sedang sibuk
dengan kreativitas eksternal. Dalam upaya ini
menggunakan pengalaman sebagai sumber karena
pengetahuan dapat di peroleh melalui belajar
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/2014/07/perencana
an-dan-pengembangan-usaha.html
https://www.academia.edu/9629197/MAKALAH_KEWIRAUSAHAAN_DA
N_MANAJEMEN_INOVASI_MEMBUAT_USAHA_BARU_
https://www.academia.edu/30704311/kewirausahaan_inovasi_dan_per
ancanaan_bisnis
https://id.scribd.com/doc/111554853/Makalah-Inovasi-Dan-
Kewirausahaan-Hera-Wyta-Indra-Hesti