Anda di halaman 1dari 22

SURAT PERMOHONAN BANTUAN DANA USAHA

Kepada Yth,

Ibu Indah Pangesti, S.H., M.M

Di Ciputat, Tangerang Selatan

Dengan hormat,
Sesuai dengan program pemerintah yang berencana meningkatkan kualitas
masyarakat dengan kegiatan usaha kreatif berbentuk UKM, maka kami selaku
pengurus organisasi usaha “Sweet Brownies Ubi” yang bertempat di Jl. Dana
Karya Kampung Gedong dengan ini mengajukan bantuan modal usaha untuk
kegiatan usaha kami yang mana rencana anggaran biaya membutuhkan dana
sekitar Rp. 10.000.000,- sebagai modal awal usaha.
Dengan modal yang kami pinjam tersebut, kami berencana akan mengembalikan
dalam jangka waktu sepuluh bulan jika keuntungan telah mencapai BEP setelah
peminjaman modal diberikan, Apabila terjadi ketidaksesuaian dengan perjanjian
ini, maka kami akan bersedia untuk membuat surat perjanjian baru.
Sebagai pertimbangan, kami lampirkan proposal usaha “Sweet Brownies Ubi”.
Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan bantuan Ibu, kami
ucapkan terima kasih.

Owner

Winda Ginasti

1
RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1. Latar Belakang Bisnis

Perkembangan zaman di era globalisasi seperti ini mempengaruhi dunia

kewirausahaan. Dengan adanya dukungan perkembangan teknologi,

wirausahawan saat ini tidak perlu mengeluarkan uang sewa untuk tempat

menjalankan bisnisnya karena wirausahawan bisa menjalankan bisnisnya

melalui via online. Banyak sekali jenis–jenis usaha yang digeluti para

wirausahawan pada saat ini, diantaranya bergerak di jasa fashion, kuliner,

property, dan travel.

Bisnis dibidang kuliner memang tidak ada habisnya bahkan dapat

dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis

makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik.

Makanan-makanan yang tersedia di pasaran saat ini sangat beraneka ragam

dan harga yang ditawarkan juga beraneka dari yang terjangkau oleh

masyarakat hingga harga yang tinggi.

Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh

setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang

membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan

tubuh. Salah satu makanan yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok

menjadi makanan konsumsi yang menyehatkan dan cemilan saat santai,

adalah ubi ungu diolah menjadi “Sweet Brownies Ubi”.

Sebagian besar masyarakat mengenal ubi ungu sebagai makanan rakyat

pedesaan dan bukan menjadi jenis makanan favorit. Padahal ubi ungu

2
mengandung beragam gizi yang sangat menyehatkan, maka dari itu kami

berinovasi mengelola brownies dengan bahan dasar ubi ungu dan

mengembangkan usaha ini agar masyarakat tidak meninggalkan kebiasaan

mengkonsumsi hasil kebun sendiri.

Dengan pembuatan “Sweet Brownies Ubi” yang lezat dengan cita rasa

yang khas, harga yang terjangkau serta dapat dikonsumsi oleh semua

kalangan baik anak-anak, remaja, dan dewasa, maka tentunya hal ini akan

menarik minat masyarakat untuk membelinya. Kami yakin produk kuliner

kami akan sanggup bersaing dengan para kompetitor lain dengan usaha yang

sejenis.

1.2. Tentang Bisnis

Hampir semua kalangan masyarakat menyukai makanan ringan yang

manis untuk mengisi waktu luang atau waktu bersantai mereka. Maka dari itu,

kami menciptakan produk makanan “Sweet Brownies Ubi” yang miliki rasa

lezat dengan cita rasa yang khas berbahan dasar ubi ungu serta menyehatkan

yang membedakan dengan brownies lain yang banyak beredar dipasaran.

Selain “Kelezatan”-nya, “Sweet Brownies Ubi” yang kami produksi bebas

dari bahan pengawet, pemanis buatan serta pewarna berbahaya, namun rasa

yang dihasilkan jauh lebih nikmat dibanding brownies yang beredar dipasaran

dan tentunya dengan harga yang terjangkau mengingat target pasar yang

penulis targetkan adalah masyarakat segala kalangan.

3
IDENTITAS ORGANISASI

2.1. Data Organisasi

Nama Usaha : Sweet Brownies Ubi

Jenis Usaha : Kuliner

Alamat Usaha : Jl. Dana Karya, Kel. Kampung Gedong, Kec.

Pasar Rebo, Jakarta Timur

Jumlah SDM : 4 Orang

Telepon : 0858-8812-5676

Status usaha : Baru

Visi :

 Mengembangkan kreatifitas dalam mengolah

makanan terutama berbahan ubi ungu sehingga

menjadikan “Sweet Brownies Ubi” menjadi

daya saing tinggi.

 Mencari keuntungan atau laba untuk mencapai


target penjualan.
Misi :

 Mengenalkan keseluruh lapisan masyarakat

bahwa ubi ungu dapat diolah menjadi brownies

yang lezat dan menyehatkan

 Meningkatkan dan menjaga kualitas produk

 Mewujudkan kepuasan pada diri konsumen

4
2.2. Biodata Pemilik dan Struktur Organisasi

Nama : Winda Ginasti

NPM : 201312500519

Jabatan : Owner

Telepon : 0858-8812-5676

E-mail : winda1211@gmail.com

Alamat : Jl.Dana Karya no. 73E Jakarta Timur

Owner
Winda Ginasti

Direktur

Manager Keuangan Manager Produksi Manager Pemasaran

Inggrid Novaryanti Siti Nur Fatimah


Direktur Febrina Suci
Direktur

Direktur Direktur

Direktur
Divisi Divisi Ass. Man
Pemasaran
Direktur
Ratti Framukti
Direktur
Direktur
Divisi
Direktur
Direktur

2.3. Pemilik/Pemegang Saham

Presentase
No Nama NPM Jabatan Nilai Saham
Pemilik
1 Winda Ginasti 201312500519 Owner 100% RP. 10.000.000

5
ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

3.1. Produk/Jasa yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan dari usaha ini, mengikuti bentuk dari cetakan atau

panggangan yang digunakan dalam poses pembuatan. Dalam garis besar,

produk sama dengan produk lainnya karena cetakan yang sudah ada. Walau

demikian yang membedakan dari produk lain yang serupa, produk makanan

“Sweet Brownies Ubi" memiliki keistimewaan rasa lezat dengan cita rasa

yang khas berbahan dasar ubi ungu, topping yang beragam, menyehatkan,

bisa juga dipesan untuk kue ulang tahun, dapat dinikmati pada waktu santai

serta harga relatif terjangkau.

6
3.2. Segmentasi

Kedai “Sweet Brownies Ubi” ini mempunyai konsep penjualan yang

menyediakan makanan yang menyehatkan dengan harga yang terjangkau.

Kedai “Sweet Brownies Ubi” menyediakan tempat yang dapat memberi

kenyamanan bagi konsumen, menjaga kebersihan tempat dan juga peralatan

yang digunakan. Penataan ruangan yang rapi, kursi dengan jumlah yang

cukup, akan semakin membuat “Sweet Brownies Ubi” menjadi tempat yang

nyaman untuk para konsumennya.

Kedai “Sweet Brownies Ubi” ini rencananya akan dibuka disekitar

kawasan kampus UNINDRA yaitu di Jl. Raya Tengah No. 80, Kel. Gedong,

Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 mengingkat dikawasan tersebut cukup

ramai oleh masyarakat. Prediksi peluang usaha makanan ini cukup baik,

dikarenakan belum adanya kompetitor yang menjual produk makanan sejenis

disekitar stand penjualan.

3.3. Targeting

Targeting dari kedai “Sweet Brownies Ubi” ini adalah masyarakat segala

kalangan, seperti pegawai kantoran, para dosen, staf yang bekerja di di

kampus UNINDRA, mahasiswa, hingga ibu-ibu, karena produk yang

ditawarkan memang cocok untuk berbagai kalangan.

3.4. Positioning

Positioning dalam usaha ini lebih mengedepankan makanan ringan yang

menyehatkan dan menarik dari penampilan dan kemasannya. Disekitar tempat

penjualan produk belum ada kompetitor yang menjual produk sejeni. Dari

7
segi harga, kami mematok harga yang cukup bersaing dengan kualitas diatas

produk lain, yaitu dengan harga Rp. 45.000,- untuk per loyang.

3.5. Proyeksi Penjualan

Dilihat dari tren pasar yang cenderung stabil kemungkinan pada tiap

bulannya, maka produk kami menentukan proyeksi penjualan selama 3 bulan

kedepan, untuk tahap pertama produksi kami akan dilakukan dengan

mendatangi rumah-kerumah dan menyebarkan pamflet-pamflet kepada

masyarakat dan pengguna jalan, sebagai pengenalan terhadap “Sweet

Brownies Ubi”. Tahap kedua produk kami harus diiklankan melalui brosur

untuk meningkatkan awareness pasar, selanjutnya apabila “Sweet Brownies

Ubi” mulai diminati, pasti akan ada pihak-pihak yang menyebarkan lewat

mulut-kemulut tentang kenikmatan yang ditawarkan di “Sweet Brownies

Ubi”. Tahap ketiga apabila pasar stabil cenderung meningkat, kami akan

mencoba memperluas pemasaran dengan membuka cabang atau lewat jalur

distribusi ke toko-toko sekitar.

3.6. Strategi Pemasaran

a. Untuk mengembangkan produk, kami akan menyediakan “Sweet

Brownies Ubi” dengan diolesi coklat lelet dan diberikan toping kacang,

kismis, dan dapat ditambahkan buah-buahan diatasnya seperti

strawberry. Bentuk maupun topping dari “Sweet Brownies Ubi ini dapat

dibuat sesuai pemesanan dari pelanggan.

b. Untuk pengembangan wilayah pemasaran, saat ini kami sementara

membuka stand di kawasan kampus UNINDRA .

8
c. Promosi penjualan dilakukan dengan cara penyebaran brosur usaha,

promosi mulut ke mulut, serta promosi via sosial media.

d. Kedai kami juga menyediakan produk tester untuk diberikan kepada

calon konsumen

3.7. Analisis Pesaing dengan SWOT

a. Strength (kekuatan)

1) Harga produk kami relative terjangkau oleh kalangan masyarakat

luas, dengan harga Rp.45.000,- untuk per loyang

2) Produk kami bebas pengawet dan pemanis buatan, dan terjamin

kebersihannya karena dikemas dengan rapi.

3) Produk kami telah kami inovasikan dengan menggunakan bahan

dasar ubi ungu dan hiasan yang menarik sehingga cocok untuk

dijadikan pemberian bagi seseorang yang spesial.

4) Produk kami bisa dijadikan alternatif sebagai makanan sarapan,

karena mengandung karbohidrat sehingga cukup mengeyangkan.

b. Weakness (kelemahan)

1) Produk tergolong baru, jadi masih diperlukan promosi agar lebih

dikenal masyarakat.

2) Produk tidak dapat bertahan lama karna pengolahannya tidak

menggunakan bahan kimia atau bahan pengawet.

3) Produk mudah rusak apabila tidak dilakukan pengemasan yang baik.

4) Produk mudah ditiru

9
c. Opportunity (peluang)

1) Bahan baku yang mudah didapatkan.

2) Manfaat ubi yang beranekaragam: kandungan tanaman ubi ungu

terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat, sehingga apabila orang

hanya mengonsumsi tanaman ubi ungu saja, sudah tercukupi secara

minimal gizinya, menjadi sumber tenaga yang bagus dalam

pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan menghilangkan rasa lelah.

Karena manfaat-manfaat tersebut ubi ungu banyak disukai oleh

berbagai kalangan masyarakat.

3) Lokasi yang strategis.

d. Threats (ancaman)

1) Muncul produk sejenis

2) Kenaikan harga bahan baku dan proses produksi

3.8. Bauran Pemasaran

Untuk pemasaran, kami akan mempromosikan di tempat keramaian seperti

pasar, sekolah, kampus, atau kantor. Berikut adalah bebrapa cara yang akan

kami lakukan:

a. Promosi dari mulut ke mulut akan membantu memasarkan produk.

b. Promosi lewat brosur, cara yang satu ini cukup efektif untuk

memperkenalkan produk yang baru kami jual dan promosi via sosial

media.

c. Melakukan penjualan langsung dengan memberikan produk yang

dijadikan sebagai tester.

10
ANALISIS PRODUKSI

4.1. Proses Produksi

 Gambar Alur Proses Produksi:

Pembelian Bahan Proses Produksi


Baku

Konsumen Proses Pengemasan

 Keunggulan proses yang dimiliki:

- Pembuatan produk sederhana


- Bersih
- Tanpa bahan pengawet
- Menggunakan pewarna alami

4.2. Bahan Baku dan penggunaanya

Bahan Baku Kebutuhan rata-rata perbulan Sumber


9Kg Bahan Baku 225Kg Bahan Baku Pasar

Bahan Penolong Kebutuhan rata-rata perbulan Sumber

Plastik Mika 5pcs Pasar

Label Dagang 50pcs Digital Printing

11
4.3. Kapasitas Produksi

 Fasilitas dan alat produksi yang dimiliki

Fasilitas dan Alat Produksi Jumlah Nominal


Oven 2 Rp.700.000,-
Loyang 4 Rp.100.000,-
Mixer 1 Rp.450.000,-
Kompor Gas 1 Rp.550.000,-
TOTAL Rp.1.800.000,-

 Kapasitas produksi rata-rata perbulan

900 loyang

4.4. Rencanan pengembangan Produksi

 Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Produksi:

1) Penambahan alat oven, Loyang, mixer, dan kompor gas.

2) Penambahan karyawan

3) Memasok ketoko dan supermarket

 Rencana Penambahan Fasilitas Produksi

Fasilitas dan Alat Produksi Jumlah Harga Satuan Nominal

Oven 3 Rp. 350.000,- Rp. 1.050.000,-

Loyang 6 Rp. 25.000,- Rp. 150.000,-

Mixer 2 Rp. 450.000,- Rp. 900.000,-

Kompor Gas 2 Rp. 550.00,- Rp. 1.100.000,-

TOTAL Rp. 3.200.000,-

12
 Target kapasitas produksi rata-rata per bulan:

950 loyang

 Setelah penambahan fasilitas dan alat produksi

13
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

5.1. Analisis Kompetensi SDM

SDM merupakan kunci inti dari keberlangsungan suatu kegiatan

usaha,tanpa adanya SDM maka suatu kegiatan tidak akan bisa berjalan.

Karena SDM berfungsi sebagai perencana, pelaku, pengawasan usaha dsb.

Untuk itu kami juga melakukan perencanaan SDM guna menjalankan

usahanya yang terdiri dari seorang direktur atau pemimpin, satu orang

manager produksi dan manager pemasaran. Untuk saat ini proses produksi

dan pemasaran kami lakukan sendiri. SDM yang ada diharapkan merupakan

tenaga yang memiliki semangat kerja yang tinggi serta motivasi dalam

bekerja untuk dapat mengembangkan dan menjadikan bisnis ini dapat

bersaing dalam dunia usaha.

5.2. Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

Dengan melihat mulai berkembangnya usaha ini, kebutuhan akan tenaga

kerja untuk bagian produksi perlu ditambah agar target pasar perbulanya

tercapai.

5.3. Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

Sesuai dengan analisis kebutuhan dan pengembangan SDM, kami

memiliki kriteria yang mana yang menjabat sebagai Direktur paling tidak

berpendidikan minimal S1, maka untuk jabatan manager keuangan, manager

pemasaran, manager produksi, dan asisten manager pemasaran, kami

memiliki persyaratan yaitu memiliki pendidikan minimal DIII dan untuk

14
jabatan disivi minimal berpendidikan SMA/sederajat, meliputi, divisi

pemasaran dan divisi produksi.

Dengan adanya rencana ini kami berharap untuk kedepannya kebutuhaan

SDM dapat mempengaruhi hasil produksi yang lebih baik dengan kinerja

yang lebih baik.

15
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

6.1. Rencana Pengembangan Usaha

a. Strategi Produksi

1) Meningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan

2) Memanfaatkan tenaga kerja yang ada untuk bisa memaksimalkan

hasil produksi

3) Tetap menstabilkan harga dari produk tersebut.

b. Strategi Organisasi dan SDM

1) Menciptakan manajemen organisasi yang kekeluargaan

2) Memotivasi setiap karyawan agar bekerja dengan baik, berusaha

keras untuk mencapai target per tahun

3) Penghargaan atau bonus akhir tahun akan diberikan kepada

karyawan dengan kinerja yang baik

4) Meningkatkan kualitas SDM

c. Strategi Marketing

1) Memasarkan produk dengan menyebar pamflet, membuat brosur,

dan promosi via sosial media

2) Menyediakan tester produk bagi calon konsumen

3) Membuka stand pada acara-acara umum

d. Strategi keuangan

1) Menambah investor untuk modal pengembangan usaha

2) Mencatat pemasukan dan pengeluaran harian, bulanan, dan tahunan

3) Mencatat keuntungan harian, bulanan, dan tahunan

16
6.2. Tahap –tahap Pengembangan Usaha

a. Pendistribusian media promosi seperti brosur dan iklan disosial media

b. Penambahan tenaga dibidang produksi dan pemberian penghargaan

kepada karyawan yang bekerja dengan baik.

17
PERENCANAAN KEUANGAN

7.1. Rincian Modal Awal/Biaya Bahan Baku

a. Rincian Modal Awal : Rp.10.000.000,-

b. Biaya Bahan Baku

1) 1Kg Ubi ungu : Rp.8.000,-

2) 1 pcs Mentega : Rp.7000,-

3) 1drak chocolate : Rp.10.000,-

4) 1Kg telur : Rp.22.000,-

5) 1Kg gula pasir : Rp.16.000,-

6) 1 pcs cokelat bubuk : Rp.5.500,-

7) 1 pcs susu bubuk : Rp.14.000,-

8) Baking powder : Rp.7000,-

9) 1 pcs kismis : Rp.5.000,-

10) 1 pcs strawberry : Rp.30.000,-

11) ½ kacang tanah : Rp.14.000,-

12) 1 pcs keju : Rp. 20.000,-

13) 1Mika : Rp.5.000.-

Total Biaya Bahan Baku : Rp.163.500,-

7.2. Rincian Biaya Tetap

Biaya tetap juga disebut sebagai fix cost adalah biaya yang umumnya

selalu kosntan, bahkan dimasa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh

perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu,

kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.

18
Contoh: Dalam hal ini yang termasuk adalah

1) Biaya listrik dan gas : Rp.300.000,-

2) Biaya Telephone (pulsa) : Rp.200.000,-

3) Transport : Rp.400.000,-

4) Gaji : Rp.3.600.000,-

Rincian Biaya Tetap : Rp. 4.500.000,-

7.3. Rincian Biaya Variabel

Biaya Variabel atau disebut juga variabel cost adalah biaya yang umurnya

berubah-ubah sesuai dengan volume bisnis. Semakin besar volume penjualan,

maka semakin besar pula biaya yang harus kita keluarkan. Contohnya, biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pemuatan sebuah produk adalah

biaya variabel.

Contoh : Dalam sehari kami memproduksi sebanyak 36 loyang “Sweet

Brownies Ubi” rincian variabelnya adalah sebagai berikut:

1) 1Kg ubi ungu = Rp. 8.000 x 9kg : Rp. 72.000,-

2) 1 pcs mentega = Rp.7000 x 36 pcs : Rp. 252.000,-

3) 1 drak chocolate = Rp. 10.000 x 20 : Rp. 200.000,-

4) 1Kg telur = Rp. 22.000 x 9 kg : Rp. 198.000,-

5) 1Kg gula pasir = Rp. 16.000 x 9 kg : Rp. 144.000,-

6) 1 pcs cokelat bubuk = Rp. 5.500 x 20 pcs : Rp. 110.000,-

7) 1 pcs susu bubuk = Rp. 14.000 x 8 pcs : Rp. 112.000,-

8) Baking powder =Rp. 7.000 x 3 : Rp. 21.000,-

19
9) 1 pcs kismis = Rp.5.000 x 36 pcs : Rp. 180.000,-

10) 1 pcs Strawberry = Rp.30.000 x 5 : Rp. 150.000,-

11) ½ kacang tanah = Rp.14.000 x 4 : Rp. 56 000,-

12) 1 pcs keju Rp.20.000 x 8pcs : Rp. 160.000,-

Total Variabel cost : Rp. 1.655.000,-

Jadi biaya variabel yang kita butuhkan untuk memenuhi pesanan “Sweet

Brownies Ubi” sebanyak 36 loyang adalah Rp. 1.655.000,-

7.4. Analisis Titik Impas/Analisis BEP

Gaji pegawai Rp. 900.000 x 4orang = Rp 3.600.000

Listrik dan gas Rp. 300.000,-

Telephone (pulsa) Rp. 200.000,-

Transport Rp. 400.000,-

Biaya satu loyang brownies ubi adalah Rp. 40.000

Biaya jual 1 loyang brownies ubi adalah Rp. 45.000

*****
TFC perbulan adalah : 3.600.000 + 300.000 + 200.000 + 400.000 = 4.500.000
TFC perhari jadinya (4.500.000:25hari) 180.000/hari
Harga Jual = 45.000
TVC = 40.000
Jumlah BEP per unit (n)
n =TFC : (Harga jual – TVC)
n=180.000 : (45.000-40.000)
n=180.000 : 5000
n= 36 loyang/hari

20
BEP per bulan = BEP unit/ hari x Jumlah hari kerja sebulan
= 36loyang/hari x 25 hari
=900loyang/bulan
BEP rupiah = BEP per bulan x Harga Jual
= 900loyang x 45.000
= Rp.40.500.000

21
ANALISIS DAMPAK RESIKO

8.1. Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar

Masyarakat dapat terbantu dengan adanya industry rumahan, makanan ringan

ini memberikan pilihan untuk jajan/cemilan. Produk kami bisa dijadikan

pilihan sebagai kebutuhan pelengkap dalam acara seperti ulang tahun,

perayaan tahun baru,dll

8.2. Dampak Terhadap Lingkungan

Sejauh ini belum ditemukan dampak negatif untuk lingkungan sekitar

8.3. Analisis Resiko Usaha

Analisis resiko usaha yang bisa terjadi adalah:

1) Adanya pesaing pasar dengan produk lebih baru dan unggul

2) Berkurangnya minat karena rasa bosan

3) Bahan baku dan hasil produksi yang mudah rusak apabila tidak

disimpan ditempat yang baik.

8.4. Antisipasi Resiko Usaha

Sedangan cara untuk mengantisipasi resiko usaha adalah:

1) Meningkatkan promosi dan kualitas produk

2) Terus berinovasi dengan bentuk dan varian rasa baru yang lebih

menarik

3) Penyimpanan bahan baku agar lebih awet dan maksimal dalam

penggunaanya.

22

Anda mungkin juga menyukai