Anda di halaman 1dari 6

Jurnal S.

Pertanian 1 (3) : 234 – 239 (2017)

STRATEGI PEMASARAN MANISAN BUAH DI DESA


TEUPIN PUNTI KECAMATAN SYAMTALIRA ARON
KABUPATEN ACEH UTARA
Munzilin 1, Elfiana2, Martina2
1
Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
2
Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
Email: munzilin1994@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Teupin Punti Kecamatan Syamtalira Aron


Kabupaten Aceh Utara pada bulan Agustus 2016. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta strategi pemasaran manisan
buah di Desa Teupin Punti Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang
diperoleh. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
SWOT. Dari hasil analisis faktor internal dapat diidentifikasi bahwa kekuatan utamanya
adalah menggunakan bahan baku yang berkualitas dan kelemahannya produk tidak tahan
lama. Sedangkan dari hasil analisis faktor eksternal, dapat diindentifikasikan peluang
utamanya adalah tempat penjualan yang strategis dan ancamannya berdirinya usaha yang
sejenis. Berdasarkan hasil analis SWOT alternatif strategi yang sesuai untuk meningkatkan
pemasaran manisan buah Kak Nong di Desa Teupin Punti Kecamatan Syamtalira Aron
Kabupaten Aceh Utara adalah menggunakan strategi agresif yaitu dengan cara
memaksimalkan kekuatan internal untuk memanfaatkan dan merebut peluang eksternal
melalui kegiatan pemasaran untuk memperoleh keuntungan guna mencapai pertumbuhan
perusahaan manisan buah yang berkelanjutan.
Kata kunci : Strategi Pemasaran, Manisan Buah.

PENDAHULUAN hidupnya di sektor pertanian. Pertumbuhan


Indonesia merupakan negara agraris pertanian merupakan salah satu kunci dalam
di mana sebagian besar masyarakatnya penanggulangan kemiskinan. Pertumbuhan
hidup dari bercocok tanam, sehingga sektor pertanian juga akan mendorong
pembangunan sektor pertanian merupakan pembangunan agroindustri. Agroindustri
sektor penggerak perkembangan ekonomi yang ikut berkembang adalah industri yang
dan laju pertumbuhan ekonomi. Sektor mengolah bahan baku primer yang
pertanian merupakan salah satu sektor dihasilkan pertanian, seperti industri
tumpuan yang diharapkan dalam proses pangan, tekstil, minuman dan lain
pertumbuhannya dapat memenuhi sebagainya.
kebutuhan komsumsi masyarakat cenderung Salah satu hasil pertanian yang
meningkat. Hal ini ditunjukkan dari dimanfaatkan dalam agroindustri
banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang pengolahan makanan yaitu jenis buah-
hidup atau bekerja pada sektor pertanian buahan. Buah-buahan selain dapat
serta produk nasional yang berasal dari dikonsumsi dalam bentuk buah segar, juga
pertanian, artinya pertanian memegang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
peranan penting dari keseluruhan pembuatan manisan buah. Usaha manisan
perekonomian nasional (Mubyarto, 2009). buah ini memiliki prospek yang cukup
Sektor pertanian memberikan besar karena sangat diminati oleh
kontribusi penting dalam menanggulangi konsumen. Rasanya yang manis
kemiskinan, karena sebagian besar
bercampur dengan rasa khas buah sangat
penduduk miskin di Indonesia berada di
daerah pedesaan dan menggantungkan

234
cocok untuk dinikmati diberbagai Berdasarkan uraian di atas, kita
kesempatan. dapat menyimpulkan bahwa pemasaran
Desa Teupin Punti Kecamatan merupakan faktor yang sangat penting
Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara dalam dunia usaha. Oleh karena itu
merupakan salah satu desa yang penulis tertarik untuk melakukan
memanfaatkan buah-buahan sebagai penelitian dengan judul “Strategi
bahan baku utama pembuatan manisan Pemasaran Manisan Buah di Desa Teupin
buah. Diantara buah yang dapat Punti Kecamatan Syamtalira Aron
dimanfaatkan sebagai bahan baku manisan Kabupaten Aceh Utara”.
yang bernilai jual tinggi yaitu jambu biji,
salak, mangga, sentul dan kedondong. METODE PENELITIAN
Pembuatan manisan buah dilakukan Penelitian ini dilaksanakan di Desa
dengan metode pengawetan dan Teupin Punti Kecamatan Syamtalira Aron
merendamnya dalam air gula dengan Kabupaten Aceh Utara. Penentuan lokasi
kadar yang tinggi. Tujuan pemberian gula ini penelitian dilakukan secara sengaja
dengan kadar yang tinggi pada manisan (purposive) dengan pertimbangan bahwa
buah, selain untuk memberikan rasa
Desa Teupin Punti Kecamatan Syamtalira
manis, juga sebagai salah satu cara
pengawetan yang dapat mencegah Aron Kabupaten Aceh Utara merupan
tumbuhnya mikroorganisme perusak salah satu sentra produksi manisan buah.
seperti jamur dan kapang, sehingga Penelitian ini direncanakan pada bulan
menghasilkan manisan buah yang aman Agustus 2016.
dikonsumsi dengan aroma dan rasa khas Penelitian ini menggunakan
buah. metode deskriptif kuantitatif untuk
Pemasaran manisan buah di Desa memberikan gambaran umum tentang data
Teupin Punti adalah satu komponen pasca yang diperoleh. Analisis data yang
produksi yang perlu mendapatkan digunakan dalam penelitian ini adalah
perhatian lebih karena pemasaran analisis SWOT, dengan tujuan untuk
merupakan salah satu kunci dalam mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
pengembangan usaha. Pemasaran juga dan ancaman pada pemasaran manisan
merupakan suatu parameter untuk menilai buah di daerah penelitian. Analisis ini
berhasil tidaknya usaha manisan buah. didasarkan pada logika untuk dapat
Karena hasil akhir dari proses produksi memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan
penjualan dengan harapan mendapatkan peluang (Oppourtunities), namun secara
keuntungan. Mengingat pemasaran bersamaan dapat meminimalkan
merupakan faktor penting dalam setiap kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
usaha, maka pemilik usaha manisan buah
(Theats) (Rangkuti, 2006).
harus memahami benar tentang masalah
pemasaran maupun strategi pemasaran
yang digunakan. Manajemen strategi HASIL DAN PEMBAHASAN
muncul sebagai reaksi terhadap perubahan Identifikasi Kondisi Internal dan
lingkungan, yang mengharuskan pemilik Eksternal
usaha manisan buah untuk selalu Berdasarkan analisis deskriptif
melakukan pengamatan dan evaluasi indentifikasi kondisi internal dan eksternal
terhadap lingkungan internal maupun dalam strategi pemasaran manisan buah
eksternalnya. Pengusaha manisan buah
Kak Nong di Desa Teupin Punti
akan dapat menentukan suatu strategi
pemasaran berdasarkan kekuatan dan berdasarkan data primer (kuesioner)
kelemahan yang ada pada usaha tersebut diperoleh beberapa hal yang akan
dan juga berdasarkan peluang dan dipaparkan pada Tabel 3 berikut.
ancaman dari lingkungan pemasaran.

235
Tabel 1. Indentifikasi kondisi faktor internal dan eksternal
Faktor Internal
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
S1 Menggunakan bahan baku yang W1 Kapasitas produksi masih terbatas
berkualitas
S2 Pemilik usaha berpengalaman dalam W2 Produk tidak tahan lama
membuat manisan
S3 Ramah dengan konsumen W3 Tidak adanya promosi
Faktor Eksternal
Peluang(Opportunity) Ancaman (Threat)
O1 Tersedianya bahan baku T1 Berdirinya usaha yang sejenis
O2 Permintaan konsumen meningkat T2 Naiknya harga bahan baku
O3 Tempat penjualan yang strategis T3 Kelangkaan buah yang bersifat
musiman

Pada Tabel 1 di atas dapat dilihat responden, guna memperoleh data yang
bahwa ada 3 poin pada tiap-tiap faktor. dibutuhkan secara akurat.
Faktor tersebut diperoleh dari hasil Untuk menentukan suatu faktor
identifikasi awal terhadap usaha manisan kekuatan internal dan eksternal dapat
buah di Desa Teupin Punti Kecamatan dilakukan dengan analisa faktor kekuatan
Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara. internal dan eksternal. Bobot masing-
Proses identifikasi tersebut dilakukan masing faktor internal dapat dilihat pada
dengan memberikan questioner kepada Tabel 1.
Tabel 2. Matrik Urgensi Faktor Internal
Faktor Yang Lebih
Urgen Total Bobot
No Faktor Internal Rangking
NU (%)
A B C D E F
Menggunakan bahan
A X A C A E A 3 20,0 *2
baku yang berkualitas
Pemilik usaha
B berpengalaman dalam A X B D E B 2 13,3 *3
membuat manisan
Ramah dengan
C C B X C E C 3 20,0 *2
konsumen
Kapasitas produksi masih
D A D C X E D 2 13,3 *3
terbatas
E Produk tidak tahan lama E E E E X F 4 26,7 *1
F Tidak adanya promosi A B C D F X 1 6,7 *4
15 100
Sumber data primer (diolah), 2016

Berdasarkan Tabel 3 di atas perbandingan antar faktor internal.


diketahui bahwa faktor internal yang Perbandingan ini dilakukan dengan nalar
sangat urgen ternyata dipengaruhi oleh yang objektif. Faktor yang paling
produk tidak tahan lama dengan skor berpengaruh dilihat dengan cara
26,7%. Hal ini berdasarkan hasil membandingkan antar faktor internal

236
kemudian ditabulasikan ke dalam tabel, bobot yang diperoleh, nilai bobot yang
diberikan nilai, diberikan bobot dan juga paling tinggi diberikan rangking *1
diberikan rangking. Adapun cara (bintang satu) dan demikian seterusnya
perangkingan ditentukan berdasarkan nilai sesuai dengan urutan nilai bobot.

Tabel 3. Matrik Urgensi Faktor Eksternal


Faktor Yang Lebih
Urgen Total Bobot
No Faktor Eksternal Rangking
NU (%)
A B C D E F
A Tersedianya bahan baku X A A D E A 3 20,0 *2
Permintaan konsumen
B A X C B E F 1 6,7 *3
meningkat
Tempat penjualan yang
C A C X C C C 4 26,7 *1
strategis
Berdirinya usaha yang
D D B C X D D 3 20,0 *2
sejenis
Naiknya harga bahan
E E E C D X E 3 20,0 *2
baku
Kelangkaan buah yang
F A F C D E X 1 6,7 *3
bersifat musiman
15 100
Sumber data primer (diolah), 2016
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dijadikan sebagai acuan dalam
diketahui bahwa faktor eksternal yang mengembangkan dan memasarkan
sangat urgen ternyata dipengaruhi oleh manisan buah di Desa Teupin Punti
tempat penjualan yang strategis dengan
skor 26,7%. Dari hasil analisis matrik Analisis Diagram Posisi Kekuatan
urgensi faktor internal dan eksternal, maka Internal-Eksternal Usaha
dapat diambil tahap-tahap pengambilan Dari hasil analisis matrik SWOT
keputusan untuk menyusun beberapa pada lampiran 2, maka dapat diketahui
strategi sesuai dengan hasil analis matrik diagram posisi kekuatan organisasi
SWOT, sehingga strategi yang muncul berdasarkan total nilai bobot (TNB)
Menyusun peta kekuatan internal-eksternal:
S 3,73
II I
1,10

T 3,21 O 3,67
0,47
IV III

W 2,62

Gambar 2. Peta Kekuatan Internal–Eksternal Usaha Manisan Buah

237
Berdasarkan peta di atas diketahui dimungkinkan untuk terus melakukan
bahwa posisi usaha berada pada kuadran 1 ekspansi yaitu memperbesar skala usaha
yaitu menandakan sebuah usaha yang kuat atau memperluas wilayah pemasaran
dan berpeluang artinya usaha tersebut dengan meraih peluang secara maksimal.
memiliki kekuatan yang besar untuk
meraih peluang yang sangat besar. Analisis Matriks SWOT
Rekomendasi strategi yang disarankan Setelah ditentukan faktor-faktor
adalah strategi kebijakan pertumbuhan keberhasilan yang paling dominan untuk
yang agresif (growth oriented strategy), ditindak lanjuti dengan cara menganalisis
artinya usaha manisan buah Desa Teupin faktor-faktor keberhasilan dari analisis
Punti Kecamatan Syamtalira Aron SWOT seperti pada tabel berikut:
Kabupaten Aceh Utara dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat
Tabel 5. Analisis Strategi SWOT Pemasaran Manisan Buah
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
Faktor Internal S1 Menggunakan bahan baku W1 Produk tidak tahan lama
yang berkualitas W2 Kapasitas produksi
S2 Ramah dengan konsumen masih terbatas
S3 Pemilik usaha berpengalaman W3 Tidak adanya promosi
dalam membuat manisan
Faktor Eksternal
Peluang (Opportunity) Strategi (SO) Strategi (WO)
O1 Tempat penjualan 1. Mempertahankan kualitas 1. Memanfaatkan tempat
yang strategis produk dengan memanfaatkan penjualan yang strategis
O2 Tersedianya bahan bahan baku yang berkualitas dan dalam melakukan penjualan
baku cukupnya ketersediaan bahan supaya terjual cepat karena
O3 Permintaan baku tersebut produk tidak tahan lama
konsumen meningkat2. Menjaga keramahan dengan 2. Meningkatkan kapasitas
konsumen dengan produksi dengan
memanfaatkan tempat penjualan memanfaatkan bahan baku
yang strategis yang ada
3. Memanfaatkan pengalaman 3. Berusaha melakukan
dalam membuat manisan untuk promosi agar permintaan
memenuhi permintaan konsumen semakin
konsumen yang meningkat meningkat
Ancaman (Threat) Strategi (ST) Strategi (WT)
T1 Berdirinya usaha 1. Mempertahankan kualitas 1. Berusaha memproduksi
yang sejenis produk agar mampu menyaingi produk yang lebih tahan
T2 Naiknya harga produk manisan dari usaha lama untuk menghindari
bahan baku sejenis lainnya resiko kerugian karena
2. Menjaga keramahan dengan harga bahan baku naik dan
T3 Kelangkaan buah usaha sejenis terus
yang bersifat konsumen yang membedakan
pelayanan dengan usaha sejenis bermunculan
musiman 2. Meningkatkan kapasitas
lainnya
produksi untuk dapat
3. Memanfaatkan pengalaman
menyaingi produk dari usaha
untuk mengolah manisan dari sejenis lainnya
berbagai jenis buah untuk 3. Melakukan promosi serta
mengatasi kelangkaan buah melakukan kerja sama untuk

238
yang bersifat musiman memperoleh jenis buah yang
bersifat musiman

Dari hasil analisis SWOT di atas mencapai pertumbuhan perusahaan


dapat dilihat alternatif strategi yang sesuai manisan buah yang berkelanjutan..
untuk meningkatkan pemasaran manisan
buah Kak Nong di Desa Teupin Punti
Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten DAFTAR PUSTAKA
Aceh Utara, dimana posisi perusahaan Kotler. 2012. Marketing. Jilid I. Erlangga.
berada pada kuadran I yaitu kondisi yang Yogyakarta.
sangat mendukung kebijakan Kurtz. 2008. Pengantar Bisnis (Jilid 1).
pertumbuhan yang agresif (Growth Erlangga. Jakarta.
Oriented Strategy) yaitu dengan cara Lupiyoadi. 2006. Manajemen Pemasaran
memaksimalkan kekuatan yang ada pada Jasa (Edisi 2). Penerbit Salemba
perusahaan manisan buah untuk Empat. Jakarta
memanfaatkan peluang melalui kegiatan Mubyarto. 2009. Pengantar Ekonomi
pemasaran untuk memperoleh keuntungan Pertanian. Edisi 111, LP3S:
guna mencapai pertumbuhan perusahaan Jakarta.
manisan buah yang berkelanjutan. Puspitadewi. 2008. Teori Produksi.
http://www.library.ohiou.edu.
KESIMPULAN Diakses (20 Maret 2016)
Berdasarkan hasil penelitian dan Rangkuti. 2006. Analisis SWOT Teknik
pembahasan yang telah dijabarkan Membedah Kasus Bisnis. PT.
sebelumnya maka kesimpulan yang dapat Gramedia. Pustaka Utama
diambil antara lain: Jakarta.
1. Berdasarkan hasil analisis faktor Rahayuningsih. 2013. Strategi Pemasaran
internal dapat diidentifikasi bahwa Buah di UD. Wika Mitra Desa
kekuatan utamanya adalah Kerobokan Kecamatan Kuta
menggunakan bahan baku yang Utara. Jurnal
berkualitas dan kelemahannya produk Soekartawi. 2006. Manajemen Pemasaran
tidak tahan lama. Sedangkan dari hasil Modern. Liberty, Jakara.
analisis faktor eksternal, dapat Sugeng. 2014. Strategi Pemasaran Buah
diindentifikasikan peluang utamanya Mangga (Studi Kasus Di Wilayah
adalah tempat penjualan yang strategis Kecamatan Besuki Kabupaten
dan ancamannya berdirinya usaha Tulungagung). Jurnal
yang sejenis. Supranto dan Nandan. 2007. Statistika
2. Berdasarkan hasil analis SWOT Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi
alternatif strategi yang sesuai untuk Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.
meningkatkan pemasaran manisan Swastha dan Handoko, 2010. Manajemen
buah Kak Nong di Desa Teupin Punti Pemasaran Modern, Liberty,
Kecamatan Syamtalira Aron Yogyakarta.
Kabupaten Aceh Utara adalah Sylvia. 2006. Analisis Strategi Pemasaran
menggunakan strategi agresif yaitu Jambu Biji Organik di PT
dengan cara memaksimalkan kekuatan Sawangan Bumi Makmur,
internal untuk memanfaatkan dan Parung, Bogor. Jurnal
merebut peluang eksternal melalui Tjiptono. 2008. Manajemen Pelayanan
kegiatan pemasaran untuk Jasa. Penerbit Andi. Yogykarta.
memperoleh keuntungan guna

239

Anda mungkin juga menyukai