Anda di halaman 1dari 7

Makalah Makanan Fungsional

Anggota Kelompok
 Alvina Dwiyanti S
 Andita Miranti
 Elsa Amalia
 Imma Nur Izzati A
 Miranti Widhiani
 Raihana Marsha R
 Zira Afrida

XII – Mia 3
kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 15 Januari 2019

Penyusun
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hidup yang baik dan bermakna hanya dapat diwujudkan dengan hidup yang
sehat. Pepatah mengatakan bahwa kesehatan adalah harta yang paling
berharga dalam hidup ini. Untuk mendapatkan hidup yang sehat dapat
dilakukan dengan pola makan atau kebiasaan makan yang baik dan
benar.Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Tanpa makanan,
makhluk hidup tidak bisa untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Setiap
orang, baik laki-laki maupun perempuan, tua muda, sakit sehat selalu
membutuhkan makanan, dalam jenis dan porsi yang berbeda.

Kebutuhan akan makanan mengalami pergeseran dari waktu ke waktu.


Berawal dari istilah empat sehat lima sempurna, dimana setiap orang
disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi melalui sumber karbohidrat
(beras, ubi, gandum), lauk sebagai sumber protein dan lemak (ikan, tempe,
tahu, daging dsb), sayur sebagai sumber vitamin, serat dan mineral, buah
sebagai sumber vitamin dan mengonsumsi susu agar menjadi 5 sempurna.
Namun demikian, empat sehat lima sempurna tidaklah harus dipenuhi,
mengingat kebutuhan masing-masing orang akan berbeda misalnya orang yang
megalami kegemukan (obese) tidak disarankan mengkonsumsi berbagai
makanan yang berlemak.

Kebutuhan makanan bagi setiap orang kemudian bergeser


menjadimenu seimbang, dalam artian, bahwa kebutuhan tiap individu tidak
harus mengikuti empat sehat lima sempurna, namun disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing individu. Pergeseran kebutuhan makanan terjadi
lagi, mengingat terjadi peningkatan penyakit seperti kanker, diabetes mellitus,
jantung dan sebagainya.

Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran pangan masyarakat akan


pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan
juga semakin bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati
konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta
kenampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi
fisiologis tertentu bagi tubuh.

Saat ini banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai fungsi fisiologis
tertentu di dalam tubuh, misalnya untuk menurunkan tekanan darah,
menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan
penyerapan kalsium, dan lain-lain. Saat ini telah banyak diketahui bahwa di
dalam bahan pangan terdapat senyawa yang mempunyai peranan penting bagi
kesehatan. Senyawa tersebut mengandung komponen aktif yang mempunyai
aktivitas fisiologis yang memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh orang
yang mengkonsumsinya. Istilah pangan fungsional merupakan nama yang
paling dapat diterima semua pihak untuk segolongan makanan dan atau
minuman yang mengandung bahan-bahan yang diperkirakan dapat
meningkatkan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakitpenyakit
tertentu.

Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat berdasarkan


penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kalau obat fungsinya
terhadap penyakit bersifat pengobatan (kuratif), maka pangan fungsinal hanya
bersifat membantu pencegahan suatu penyakit (preventif). Sedangkan
suplemen makanan adalah bahan pangan dengan tujuan untuk memberikan
tambahan bagi diet normal yang merupakan sumber gizi.

Kelompok senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu


di dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi
dasar (karbohidrat, protein, dan lemak) yang terkandung dalam pangan yang
bersangkutan, yaitu: serat makanan (dietary fiber), oligosakarida, gula alkohol
(polyol), asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA),
peptida dan protein tertentu, glikosida dan isoprenoid, polifenol dan isoflavon,
kolin dan lesitin, bakteri asam laktat, phytosterol, vitamin dan mineral tertentu
(Tarigan, 1986).
Smoothies bowl
Bahan

 3 buah naga
 1 sisir pisang
 kacang almond
 chia sead
 susu cair
 rambutan

alat

 blender
 pisau
 mangkok
 sendok

cara membuat

1. bekukan buah naga dan pisang kurang lebih selaa semalam


2. jika sudah beku kupas kulit dan potomg potong buah menjadi ukuran
kecil
3. masukan kedalam blender lalu tambahkan susu cair sedikit
4. blender sehinga terlihat smooth atau halus
5. tuangan kedalam mangkok
6. tambahkan toping seperti kacang almond ,chia sead,dan irisan
rambutan
Lampiran
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, berikut dapat
disimpulkan :

1. Pangan fungsional adalah pangan yang secara alamiah maupun telah


melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-
kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan

2. Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan dan obat


berdasarkan penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kalau obat
fungsinya terhadap penyakit bersifat pengobatan (kuratif), maka pangan
fungsinal hanya bersifat membantu pencegahan suatu penyakit (preventif).

B. Saran
Hasil pembahasan dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, yaitu
sebagai berikut.

1. Hendaknya setiap masyarakat meningkatkan kesadaran mereka terhadap


kesehatan dengan mengonsumsi pangan yang bersifat fungsional sebagai
bagian diet mereka

2. Hendaknya setiap masyarakat dapat menemukan pangan lainnya yang


memiliki sifat sebagi makanan fungsional untuk semakin meningkatkan derajat
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai