Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Nama : Moch. Fachrul M.


NPM : 0910580220031

A. Latar Belakang
Kegiatan wawancara dengan pedagang ayam potong merupakan bagian dari
upaya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang industri
peternakan ayam potong, kebutuhan konsumen, tantangan yang dihadapi oleh
pedagang, dan dampaknya terhadap masyarakat. Melalui wawancara ini,
diharapkan dapat diungkap informasi penting tentang berbagai aspek
perdagangan ayam potong, termasuk aspek ekonomi, lingkungan, dan
kesejahteraan hewan.
Latar belakang ini didasarkan pada pentingnya industri ayam potong dalam
memenuhi kebutuhan protein hewani yang tinggi di masyarakat. Ayam potong
adalah salah satu sumber protein hewani yang paling populer dan terjangkau
secara ekonomi di banyak negara. Permintaan akan daging ayam terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, perubahan gaya
hidup, dan peningkatan pendapatan.
Namun, di balik kepopulerannya, industri ayam potong juga menghadapi
berbagai tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh pedagang ayam
potong antara lain persaingan pasar yang ketat, fluktuasi harga pakan dan bahan
bakar, serta perubahan regulasi pemerintah terkait sanitasi dan kesehatan
hewan, khususnya di daerah Sidenreng Rappang

B. Maksud dan Tujuan


Wawancara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman,
tantangan, dan prospek bisnis pedagang ayam potong di Sidenreng Rappang.
Dalam wawancara ini, akan ditemui pedagang ayam potong yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang usaha ini. Mereka akan berbagi
pandangan mereka tentang proses produksi ayam potong, rantai pasok, strategi
pemasaran, dan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari. Selain itu,
wawancara ini juga akan melibatkan diskusi mengenai solusi yang diusulkan
untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, dan kesejahteraan
hewan.
Di samping itu, kegiatan wawancara ini dimaksudkan untuk memenuhi
penugasan untuk pengganti MID dalam Mata Kuliah Jurnalistik Semester 6,
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah
Sidenreng Rappang, yang dibawakan oleh dosen oleh bapak Suardi, S.Pd.,
M.Pd., selaku dosen pertama untuk mata kuliah ini.

C. Topik Wawancara
Pengalaman, Tantangan dan Prospek Bisnis Jual Ayam Potong

D. Waktu dan Tempat Kegiatan Wawancara


Hari/ Tanggal : Senin, 5 Juni 2023
Pukul : 10.00 WITA
Tempat : Pasar Sentral Pangkajene

E. Laporan Wawancara
Narasumber : Ibu Nanni
Pewawancara : Moch. Fachrul M.

F. Biografi Narasumber
Ibu Nanni adalah seorang pedagang ayam potong yang berbasis di Sidenreng
Rappang, Sulawesi Selatan. Ia lahir pada tanggal dan saat ini berusia. Sebagai
seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana, Nanni tumbuh dengan
penuh semangat dan tekad kuat untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.
Setelah sebelumnya menjadi pedagang barang campuran memutuskan untuk
menjalankan usaha di bidang peternakan ayam potong. Pada tahun 2014, ia
mendirikan toko Reski Ayam di Pasar Sentral Pangkajene, Sidenreng Rappang.
Dalam toko tersebut, Ahmad menyediakan berbagai jenis ayam potong segar
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Dalam perjalanan bisnisnya, Nanni telah mengumpulkan pengalaman berharga
selama lebih dari 8 tahun. Ia memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
industri ayam potong, mulai dari pemilihan ayam-ayam ternak yang berasal dari
peternak ayam potong terpercaya, hingga proses pemotongan dan penanganan
produk yang tepat. Keahliannya dalam memastikan kualitas dan kebersihan
produk ayam potong menjadi salah satu alasan mengapa toko Reski Ayam
berhasil menjadi tujuan favorit bagi pelanggan setianya, khususnya di Pasar
Sentral Pangkajene, Sidenreng Rappang.
Sebagai seorang pedagang yang berdedikasi, Nanni juga terus beradaptasi
dengan perubahan tren dan permintaan pasar. Ia selalu mencari cara untuk
meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pembeli. Misal saja pada
saat ini, ia sudah merambah ke bisnis jual online dengan membuka jasa terima
pesanan melalui chat/telepon melalui aplikasi WhatsApp, kemudian beliau juga
memanfaatkan jasa kurir antar jemput yang saat ini menjadi tren praktis di
daerah Sidenreng Rappang untuk memudahkan produknya bisa dijangkau oleh
pembeli. Sehingga para pembeli yang tidak memiliki banyak waktu luang, tak
perlu lagi repot datang ke Pasar Sentral Pangkajene untuk bisa menikmati
produk dari Ibu Nanni ini. Selain itu, ia juga memahami pentingnya menjaga
kesejahteraan hewan dalam proses bisnisnya, dan selalu berupaya memastikan
bahwa ayam-ayam yang dijual di toko Reski Ayam berasal dari peternakan yang
ia percaya telah mematuhi standar peternakan hewan.
Melalui perjalanan hidupnya sebagai pedagang ayam potong, Nanni telah
membuktikan bahwa ketekunan, dedikasi, dan integritas adalah kunci untuk
meraih kesuksesan dalam dunia bisnis. Ia terus berusaha untuk memberikan
yang terbaik bagi pelanggan serta kontribusi yang positif bagi masyarakat melalui
usahanya yang berkelanjutan.

G. Transkrip Wawancara
Monolog
Fachrul : Selamat siang. Kali ini saya sedang berada di pasar Sentral
Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang. Melihat kondisi saat ini, khususnya
di Kabupaten Sidenreng Rappang harga ayam potong di pasaran saat ini tidak
stabil dan bahkan lumayan naik dibandingkan harga sebelumnya. Nah, untuk
mengetahui lebih mendalam mengenai polemik ini menurut pandangan para
pedagang ayam potong, saya akan mewawancarai salah satu pedagang ayam
potong yang ada di sini.
Dialog
Fachrul : Nah kali ini saya sedang bersama salah satu ibu yang merupakan
pedagang ayam potong di Pasar Sentral Pangkajene. Baik, Assalamu’alaikum,
Tante.
Ibu Nanni : Waalaikum salam, iye Nak.
Fachrul : Maaf yah, Tante. Saya ganggu waktunya sebentar.
Ibu Nanni : Iye Nak, tidak apa-apa.
Fachrul : Perkenalkan, Tante. Saya Moch. Fachrul M., Mahasiswa di
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Nah jadi begini, Tante. Saya ini
ada tugas kuliah untuk wawancara tentang kondisi harga ayam, Tante.
Ibu Nanni : Oiye Nak, silakan.
Fachrul : Nama Tante, siapa?
Ibu Nanni : Ibu, tapi lebih sering dipanggil Nanni.
Fachrul : Umur Tante sudah berapa tahun ?
Ibu Nanni : 45 tahun Nak.
Fachrul : Nama usahanya apa Tante kalau boleh tau?
Ibu Nanni : Reski Ayam. Lokasinya di sebelah selatan Pasar Pangkajene.
Fachrul : Nama Reski Ayam, Tante dih?
Ibu Nanni : Iye Nak, betul.
Fachrul : Sudah berapa lama Tante buka usaha ayam potong ini?
Ibu Nanni : Yaa.. sekitar 7 tahun, Nak. Pas awal-awal tahun 2014 seingatku.
Fachrul : Wah, sudah lumayan lama itu Tante. Jadi selama ini, bagaimana pola
atau alur menjualnya, Tante?
Ibu Nanni : Kalau saya itu Nak, pas malamnya saya jemput memang ayam dari
kandangnya peternak terus saya bawa ke toko. Nah terus subuhnya, setelah
Sholat saya sudah buka toko, karena kan biasanya itu ada yang order jam segitu,
terutama penjual nasi pagi-pagi, itu kan cepat-cepat cari ayam toh.
Fachrul : Beli dari mana itu ayamnya, Tante?
Ibu Nanni : Saya ambil partai dari peternak ayam.
Fachrul : Nah kan akhir-akhir ini, harga jual ayam potong lagi tidak stabil,
Tante. Kalau boleh tau Tante, naiknya itu berapa awalnya terus naik ke harga
berapa?
Ibu Nanni : Biasanya itu naik per Rp5000 semua jenis ayam. Mau yang ukuran
biasa, atau yang jumbo, rata naiknya. Yang biasa sebelumnya harga Rp60.000,
sekarang jadi Rp65.000. Begitu juga yang jumbo, sebelumnya Rp75.000
sekarang jadi Rp80.000. Waktu lebaran kemarin ini naik sekali harganya ayam.
Harganya yang biasa sampai Rp70.000, yang jumbo naiknya sampai Rp90.000.
Fachrul : Malah sekarang lagi naik dibanding harga sebelumnya. Nah kira-kira
bagaimana pandangannya Tante mengenai ini?
Ibu Nanni : Yaa.. kalau menurutku saya Nak toh sebagai pedagang ayam potong,
saya cuma sampaikan pendapatku tentang ini naiknya harga ayam. Saya paham
kalau lagi naik begini harga ayam potong pasti berpikir pembeli kalau mau beli,
tapi harus itu kita tahu kalau sebenarnya ada sebabnya ini apa-apa naik
harganya, bukan semerta-merta naik saja. Yaa begitulah karena setiap tahun itu
pasti naik lagi harga barang, termasuk juga biaya perawatannya itu ayam pas di
kandang. Ongkos pakannya, vaksinnya, perawatan, terus fasilitasnya juga
peternakan pasti selalu tambah canggih, jadi ya itu kenapa harga jual ayam
potong yang dikasi sama peternak. Terus berpengaruh juga itu kalau naik harga
bensin, jadi otomatis ongkosnya mobil yang angkut itu ayam juga bertambah.
Belum lagi itu kalau ada keluar kebijakannya pemda yang kasih patokan harga
jual bahan pokok, termasuk ini harga ayam potong. Termasuk juga itu yang saya
bilang tadi kalau hari lebaran, karena banyaknya dijual jadi terbatas itu stoknya
ayam, otomatis ya naik harganya. Begitu. Jadi yaa kita yang sebagai pedagang
ayam potong kan tetap harus jaga itu bagaimana jalannya ini usaha, terus tetap
diperhatikan kualitasnya ayam-ayam yang dijual. Biarpun kita paham bagaimana
perasaannya pembeli kalau lagi naik begini harganya ayam, ya tapi saya juga
tidak mau kalau tidak saya sesuaikan sama situasi yang terjadi sekarang. Jadi,
ya saya tetap kasih patokan harga yang sesuai sama harga barang yang lain,
supaya ini usaha tetap jalan terus. Kira-kira begitu, Nak.
Fachrul : Nah, jadi kan sekarang ini Tante lagi jamannya pesan antar. Nah,
apakah Tante juga ada yang seperti itu? Dan Bagaimana alurnya Tante?
Ibu Nanni : Ya, jadi saya itu Nak sudah pakai jasa pesan antar juga. Jadi itu
pembeli tinggal telepon atau chat WA terus saya kerja pesanannya. Terus untuk
pengantarannya saya pakaikan itu jasa kurir yang ramai sekarang, atau saya
pakai jasa bemor, nanti ongkirnya yaa urusannya pembeli sama yang antar nanti.
Mau bagaimana kita tetap ikuti trend toh, supaya lebih gampang juga pembeli
kalau mau beli ayam. Begitu Nak.
Fachrul : Oh begitu dih, Tante. Jadi ya sebenarnya Tante ini sudah mengikuti
perkembangan zaman untuk usahanya.
Ibu Nanni : Iye Nak.
Fachrul : Baik, Tante. Terima kasih atas waktunya Tante untuk berbagi
pengalaman sama pandangannya.
Ibu Nanni : Iye Nak, sama-sama.
Fachrul : Nah jadi itulah tadi wawancara dengan ibu Nanni yang merupakan
salah satu pedagang ayam potong di Pasar Sentral Pangkajene. Sekian,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

H. Kesimpulan
Ibu Nanni, menjelaskan bahwa kenaikan harga ayam potong dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Ia menyebutkan bahwa kenaikan biaya produksi, termasuk
pakan, perawatan, dan fasilitas peternakan, berkontribusi pada kenaikan harga.
Selain itu, fluktuasi harga bahan bakar dan kebijakan pemerintah terkait harga
bahan pokok juga berdampak. Ibu Nanni mengakui bahwa kenaikan harga ayam
potong dapat mempengaruhi pembeli, namun ia berusaha menjaga
kelangsungan usahanya dengan menyesuaikan harga dengan kondisi pasar
yang ada. Ia juga telah mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan
layanan pesan antar untuk memudahkan pembeli. Kesimpulannya, Ibu Nanni
mencoba memahami perasaan pembeli sambil tetap menjalankan usahanya
dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi harga
ayam potong.

Anda mungkin juga menyukai