Anda di halaman 1dari 17

KEWIRAUSAHAAN

IDE BISNIS

Dosen Pembimbing
Drs. I Made Sarjana, M. Agb

Oleh:
Kelompok 8
I Made Saskara Nugraha (2115613088)
I Gusti Kadek Hollindya Ari Jayanthi (2115613093)

KELAS 4C
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat beliau, kami dapat menyusun dan menyelesaian paper “Kewirausahaan:
Ide Bisnis” dengan baik dan sebagaimana yang direncanakan. Paper ini disusun
guna memenuhi salah satu komponen penilaian dalam mata kuliah Kewirausahaan.
Materi yang disusun dalam paper ini disusun dari berbagai sumber bahasa
dan buku sebagai sumber referensi terkait materi tentang ide bisnis. Sehingga, kami
berharap paper ini dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang akan
membaca paper ini. Selain itu diharapkan paper ini juga bisa berguna bagi pembaca
sebagai pedoman mengenai pemahaman terhadap ide bisnis.
Dalam kesempatan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terwujudnya paper ini, khususnya kepada Bapak
Drs. I Made Sarjana, M. Agb, selaku dosen pembimbing kami yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan paper ini.
Kami menyadari paper ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini tidak
terlepas dari keterbatasan kami dalam berbagai hal. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi menyempurnakna paper
ini. Akhir kata, sekali lagi kami berharap paper ini dapat berguna bagi teman-teman
yang membaca paper ini, khususnya bagi teman-teman kelas 4C D3 Akuntansi.

Bukit Jimbaran, 15 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3. Tujuan ..............................................................................................................2
1.4. Manfaat ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1. Definisi dan Pentingnya Ide Bisnis .................................................................3
2.2. Sumber-sumber Potensial Ide Bisnis ...............................................................4
2.3. Cara Mendapatkan dan Mengembangkan Ide Bisnis ......................................6
2.4. Cara Menguji Ide Bisnis ..................................................................................8
BAB III PENUTUP ..............................................................................................13
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................13
3.2. Saran ..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bisnis merupakan kegiatan berupa menjual barang ataupun jasa untuk
mendapatkan keuntungan. Dunia bisnis kini mulai digemari oleh masyarakat.
Untuk masyarakat yang memiliki kemampuan khusus dalam salah satu bidang,
membuka bisnis untuk menyalurkan kemampuan yang dimiliki merupakan ide yang
bagus. Selain untuk mendapatkan keuntungan juga bisa sebagai penyaluran hobi
yang dituangkan dalam sebuah karya. Menjadi hal yang menyenangkan apabila kita
dapat menyalurkan bakat kita sambil menjadikannya sebagai ladang bisnis.
Di Indonesia pun kegiatan bisnis merupakan salah satu kegiatan yang
berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah
banyak pelaku usaha yang meraup untung, namun tidak sedikit pula pelaku usaha
yang gulung tikar alias bangkrut. Hal ini dikarenakan ide atau strategi pemasaran
yang digunakan kurang tepat dan optimal. Padahal keberhasilan sebuah bisnis
dalam memenangkan persaingan sesungguhnya ditentukan oleh penerapan ide dan
strategi yang tepat. Maka, sebelum menjalankan sebuah bisnis, hendaknya harus
melakukan perencanaan dengan jalan menggagas ide bisnis yang tepat agar dapat
membantu pelaku bisnis untuk mencapai visi dan misi. Perencanaan bisnis juga
dapat digunakan sebagai panduan dalam menjalankan bisnis, terkait bagaimana
proses kerjanya, sistem keuangannya, target yang akan dicapai, bagaimana
mengatur sumber daya yang ada, serta cara pemasaran yang digunakan untuk proses
penjualan. Maka dari itu, melalui paper ini akan dibahas lebih mendalam terkait ide
bisnis dan upaya menjadikan ide bisnis agar dapat menjadi peluang bisnis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, adapun rumusan masalah
dalam penulisan paper ini antara lain:
1. Bagaimana definisi dan pentingnya ide bisnis?
2. Apa saja sumber-sumber potensial untuk memperoleh ide bisnis?
3. Bagaimana cara mendapatkan dan mengembangkan ide bisnis?
4. Bagaimana cara menguji ide bisnis?

1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini berdasarkan rumusan masalah adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dan pentingnya ide bisnis,
2. Untuk mengetahui sumber-sumber potensial untuk memperoleh ide bisnis,
3. Untuk mengetahui cara mendapatkan dan mengembangkan ide bisnis,
4. Untuk mengetahui cara menguji ide bisnis.
1.4. Manfaat
Adapun dengan dibuatnya paper Kewirausahaan: Ide Bisnis ini, diharapkan
dapat memberikan manfaat berupa informasi serta edukasi lebih mendalam kepada
pembaca mengenai ide bisnis, sehingga nantinya dapat memberikan pemahaman
terkait bagaimana memperoleh dan mewujudkan ide bisnis, dan secara tidak
langsung dapat memotivasi para pembaca untuk memulai suatu bisnis melalui
pengaplikasian ilmu terkait ide bisnis tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Pentingnya Ide Bisnis


Menurut Dharmawati (2016: 47), ide adalah buah pikir manusia yang muncul
karena adanya suatu pengamatan yang secara rasional dianggap logis dan memiliki
nilai manfaat baru. Ide dalam konteks kewirausahaan atau bisnis sesungguhnya
memiliki makna yang serupa, yakni terkait penciptaan suatu kebutuhan pasar yang
diperoleh melalui suatu pengamatan secara rasional. M. Anang Firmansyah
(2019:11) pun mengungkapkan bahwasanya ide usaha (bisnis) adalah respon
seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang
teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar,
masyarakat). Sedangkan Ahmad Nasrudin (2023), mendefinisikan ide bisnis
(business idea) sebagai suatu konsep atau peluang pasar untuk menghasilkan uang
dengan menciptakan dan mengkomersialisasi produk. Maka berdasarkan beberapa
definisi terkait ide bisnis tersebut, dengan ini dapat didefinisikan bahwasanya ide
bisnis merupakan suatu gagasan usaha/bisnis yang secara rasional untuk
menciptakan suatu hal (produk) yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya sudah
ada untuk memenuhi kebutuhan dan menciptakan kebutuhan bagi pasar/lingkungan
sekitar sehingga tercapai keunggulan kompetitif untuk dijadikan peluang.
Ide bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting dalam memulai suatu
bisnis atau usaha. Ide bisnis dapat menentukan jenis bisnis yang akan dijalankan,
produk yang menjadi pilihan atau yang dirasa cocok untuk diproduksi, pihak yang
menjadi target atau pasar, serta bagaimana cara menjual produk atau lebih dikenal
dengan strategi pemasaran. Selain itu, menurut Zimmerer (dalam Ardiansyah,
2020), ide-ide dari wirausahawan dapat menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan. Dalam hal
tersebut, ide dapat dituangkan kedalam bentuk produk baru atau jasa baru, ke dalam
perubahan metode yang lebih baik, ataupun dapat dituangkan ke dalam bentuk
modifikasi barang/jasa dan cara melakukan suatu pekerjaan.

3
2.2. Sumber-sumber Potensial Ide Bisnis
Ide bisnis atau gagasan dalam berwirausaha dapat muncul kapanpun dan dapat
diperoleh dari berbagai sumber manapun. Adapun Budiono (2018: 33-37)
mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa sumber potensial ide bisnis yang dapat
dipergunakan oleh wirausahawan, diantaranya sebagai berikut:
a. Pengalaman kerja
Beberapa alasan mengapa pengalaman kerja memberikan inspirasi dalam
membangun ide bisnis, yaitu :
1. Pengalaman kerja mengajarkan kemampuan teknis dalam menjalani usaha
dan memberikan gambaran terkait potensi pendapatan yang akan diterima,
2. Persoalan yang mungkin timbul dalam mengelola usaha telah diketahui dan
dapat diantisipasi,
3. Memungkinkan seseorang memiliki relasi baik supplier maupun pelanggan
yang nantinya akan bermanfaat bagi usaha yang akan dijalani.
Contoh : dari pengalaman kerja di perusahaan boneka, kemudian memberikan
ide untuk membuka sendiri bisnis boneka.
b. Hobby
Hobby merupakan segala sesuatu yang dilakukan seseorang yang dapat
memberikan kesenangan atau kepuasan. Banyak dikalangan wirausaha yang
melakukan kegiatan usaha diawali dengan hobby. Adapun alasan bahwa hobby
dapat membuka ide atau gagasan seseorang untuk menjalankan bisnis,
diantaranya :
1. Seseorang mendapatkan kesenangan ataupun kepuasan dalam menggeluti
bidang yang menjadi hobbynya,
2. Seseorang ingin menyalurkan hobbynya agar dapat memperoleh
penghasilan melalui hobby yang digeluti,
3. Karena sudah menjadi hobby sudah barang tentu orang tersebut mengetahui
seluk beluk dan segala sesuatu yang terkait dengan bidang tersebut.
Contoh : seseorang yang memiliki hobby memasak memiliki ide untuk
membuka usaha warung makan atau restoran, seseorang yang hobbynya
fotografi memilih ide bisnis fotografi.

4
c. Mencontoh usaha sejenis
Mencontoh usaha sejenis milik orang lain merupakan salah satu cara praktis
dalam mencari ide bisnis. Karena bisnis yang dimulai dari ATM (amati, tiru,
modifikasi) sangat mudah dan cepat untuk dilaksanakan karena tidak
memerlukan sesuatu yang baru yang membutuhkan riset dan persiapan khusus.
Contoh : pada suatu daerah suatu toko roti sangat ramai dikunjungi, maka banyak
orang terinspirasi membuka toko roti sejenis.
d. Literatur Kewirausahaan
Saat ini, literatur kewirausahaan sangat banyak dijumpai baik di internet maupun
melalui buku kewirausahaan. Sehingga, ide bisnis sangat mudah diperoleh
melalui literatur-literatur tersebut. Sebagai contoh: ketika seseorang ingin
membuka bisnis dengan modal kecil, maka cukup melakukan pencarian di
internet terkait “Peluang usaha dengan modal kecil”, maka akan banyak
informasi mengenai jenis-jenis usaha dengan modal kecil yang muncul yang bisa
jadikan inspirasi sebagai ide bisnis.
e. Usaha turun-temurun
Seseorang dengan keluarga yang memiliki usaha tertentu terkadang
menjadikannya dasar untuk menghasilkan ide bisnis sejenis ditempat lain.
Sebagai contoh: anak yang orangtuanya memiliki toko emas, terkadang anak
tersebut setelah dewasa juga membuka toko emas sejenis di tempat lain.
Alasannya karena anak tersebut telah familier dengan usaha emas milik
orangtuanya dan sudah mengenal seluk beluk bisnis ini.
f. Kelangkaan usaha
Kelangkaan usaha umumnya terjadi pada daerah-daerah yang baru terbuka,
misalkan daerah-daerah perumahan baru dimana jumlah wirausahanya masih
terbatas. Maka dari itu, hal ini dapat menjadi suatu sumber ide bisnis bagi
seorang wirausahawan.
Contoh : karena merupakan perumahan baru, belum ada tukang cukur di daerah
perumahan A. Maka, usaha tukang cukur menjadi salah satu alternatif ide bisnis
yang bisa dijalankan di daerah itu. Namun, tentunya dengan membuat analisa
kelayakan terlebih dahulu.

5
g. Kesuksesan/kegagalan dari bisnis pengusaha lain
Kesuksesan pengusaha lain dapat menginspirasi wirausahawan lainnya untuk
membuka usaha serupa. Contoh : melihat kesuksesan bisnis coffee shop kerabat
di kota lain, kemudian seseorang akan memiliki ide untuk membuka bisnis
sejenis di sekitar tempat tinggal. Namun, disamping terinspirasi dari kesuksesan,
ide bisnis juga dapat timbul karena kegagalan yang dialami oleh pengusaha lain.
Hal ini dikarenakan, pengalaman kegagalan tersebut dapat memunculkan ide
bagi pengusaha lain untuk membuka usaha sejenis dengan memperbaiki
kekurangan yang menjadi sumber kegagalan bagi pengusaha yang mengalami
kegagala. Contoh : melihat kegagalan bisnis kue toko A, kemudian membuka
bisnis kue dengan memperbaiki kekurangan dari toko A.
h. Kebutuhan pasar dan pengamatan terhadap tren masa kini.
Kejelian seseorang melihat kebutuhan dan permintaan pasar merupakan peluang
untuk memulai bisnis. Yang mana akan menjadikan usaha tersebut dibutuhkan
oleh konsumen sehingga produk yang dihasilkan akan dengan mudah dijual dan
menjadikan bisnis berjalan selama ada kebutuhan dan permintaan pasar. Sebagai
contoh : saat pandemi COVID-19 masyarakat sangat membutuhkan masker,
maka hal ini dapat menjadi ide untuk membuka bisnis masker untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan masker. Disamping itu, tren masa kini juga dapat
menjadi sumber ide bisnis.
Contoh : saat pandemi terdapat tren utuk menggunakan strap masker sebagai
penggantung masker sekaligus sebagai pelengkap fashion seseorang, sehingga
hal ini dapat dijadikan sebagai ide seorang wirausahawan untuk membuka bisnis
strap masker.
2.3. Cara Mendapatkan dan Mengembangkan Ide Bisnis
Douglas (dalam Ardiansyah, 2020) mengemukakan bahwa terdapat beberapa
teknik untuk mendapatkan ide bisnis, diantaranya yakni:
a. Tukar pikiran, yaitu melalui diskusi, rapat, atau aktivitas lain yang
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi di atanta individu yang biasanya
dilakukan dengan orang terdekat atau orang yang berpengalaman lebih.

6
b. Berandai-andai atau mengumpamakan sesuatu akan terjadi, juga merupakan
teknik mendapatkan ide bisnis. Mengubah mimpi menjadi kenyataan
(memperoleh uang, menjadi bos, menjadi orang yang dihormati, disegani,
meningkatkan kepuasan hidup, dan lain-lain).
c. Kawin silang, yaitu suatu upaya bertukar pikiran terkait ide masing-masing yang
telah dimiliki untuk menghasilkan ide yang lain yang biasanya dilakukan oleh
orang yang memiliki pengetahuan ataupun pengalaman yang berbeda.
d. Keingintahuan, yaitu dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk mengetahui
lebih banyak tentang sesuatu.
e. Komponen yang dimodifkasi, yaitu ide baru hasil modifkasi ide lama dengan
cara memilih produk yang akan disempurnakan, membuat daftar tentang semua
bagiannya dengan sistematis, selanjutnya dimodifkasi sesuai dengan tujuan.
f. Meditasi, merupakan suatu teknik menghasilkan ide dengan memusatkan pikiran
dan perasaan. Upaya ini dilakukan agar meningkatan keyakinan diri,
memusatkan diri pada cita-cita, merangsang ide, kesiapan mental, menciptakan
daya inovatf.
Setelah memperoleh suatu ide bisnis, upaya seorang wirausahaan agar dapat
mengusahakan ide bisnis menjadi peluang bisnis tidak cukup sampai tahap tersebut
saja. Oleh, karena itu diperlukan suatu usaha untuk mengembangkan ide bisnis.
Tanpa perkembangan yang tepat, gagasan apapun akan tetap menjadi ide dan tidak
akan pernah menjadi bisnis yang sukses. Maka, adapun beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan ide bisnis agar dapat ke arah yang benar, yakni:
a. Membuat daftar ide bisnis.
Tulislah semua ide yang timbul dalam pikiran sebelum benar-benar memulai
bisnis. Daftar ide ini yang nantinya dijadikan pembanding antara ide yang satu
dan ide yang lainnya agar benar-benar menghasilkan satu ide yang kreatif dan
inovatif. Untuk mendatakan ide bisnis yang baik, harus mendengarkan orang-
orang yang berpotensi menjadi pelanggan dan lingkungan sekitar.
Mendengarkan calon pelanggan adalah suatu upaya menentukan ide bisnis yang
tepat karena bisnis yang dijalankan nantinya benar-benar sesuai dengan
kebutuhan pasar/pelanggan.

7
b. Persaingan dengan produksi asing.
Umumnya konsumen membutuhkan produk yang tidak hanya murah, akan tetapi
kualitasnya bagus. Maka, apabila produk tidak sesuai dengan kebutuhan pasar,
maka produk akan kalah saing dengan produk lain yang secara kualitas dan
kuantitas lebih baik dari produk kita.
c. Menentukan pemirsa/pasar.
Meskipun suatu ide bisnis benar-benar hebat, akan tetapi tidak selamanya ide
bisnis sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karenanya sangat penting untuk
menentukan target pasar atau orang-orang yang akan membeli dan
menggunakan produk. Maka untuk mengetahui pemirsa/pasar yang sesuai
dengan ide bisnis, dapat dilakukan dengan pengamatan atau survey terkait
pangsa pasar dimulai dari lingkungan terdekat.
d. Penelitian dan analisis ide.
Sebelum bergerak atau memulai menjalankan bisnis, harusnya gagasan/ide
bisnis itu hendaknya diteliti dari berbagai perspektif. Pertama, dari calon
pelanggan. Pertimbangkan tidak hanya orang-orang yang akan membeli produk
atau mereka yang akan berinteraksi langsung dengannya, tetapi juga hal yang
mungkin berperan dalam bagaimana produk berada di pasaran, yakni terkait
pemasaran ataupun distribusi produk yang akan dijalankan.
2.4. Cara Menguji Ide Bisnis
Dalam hal melakukan pengembangan dari ide bisnis yang ada agar dapat
dijadikan sebagai peluang bisnis yang potensial menjadi sebuah usaha/bisnis, perlu
dibuat gambaran terkait ide bisnis tersebut dan perlu pula dilakukannya pengujian
terhadap ide bisnis tersebut. Namun, sebelum menguji ide bisnis yang ada agar
dapat menjadi peluang potensial untuk membuka usaha, maka terlebih dahulu
dibuat gambaran terkait ide bisnis. Membuat gambaran terkait ide bisnis dapat
dilakukan dengan menjabarkan terkait jawaban atas 4 unsur pertanyaan berikut,
diantaranya:
a. Apa
Pada poin ini hendaknya menjawab pertanyaan terkait “apa” produk atau jasa
yang akan diproduksi.

8
b. Siapa
Pada poin siapa, hendaknya dapat menjawab terkait pelanggan atau “siapa” yang
akan membeli produk atau jasa yang akan diproduksi.
c. Bagaimana
Pada poin ini hendaknya menjawab pertanyaan atas “bagaimana” cara
pendistribusian dan pemasaran dari produk atau jasa yang akan diproduksi.
d. Yang mana
Pada poin ini harus dapat menjawab pertanyaan terkait kebutuhan pelanggan
“yang mana”, yang akan dapat dipenuhi, sehingga dengan ini dapat dihasilkan
ide bisnis yang mempertimbangkan kebutuhan dari pelanggan.
Setelah membuat gambaran terkait ide bisnis yang menjawab dari 4 unsur
pertanyaan tersebut, selanjutnya dapat dilakukan pengujian terhadap ide bisnis yang
ada tersebut. Adapun salah satu cara untuk menguji ide bisnis adalah dengan
melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah analisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Hamali (2016: 107) pun
mengungkapkan bahwa analisis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat
sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman lingkungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara
keempatnya. Perusahaan dapat menentukan strategi setelah mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan yang
dimilikinya untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada.
Analisis SWOT terbagi atas 4 komponen dasar yakni :
a. Strength (S) atau Kekuatan, yakni situasi kondisi kekuatan atau hal-hal yang
berpengaruh positif pada bisnis.
b. Weakness (W) atua Kelemahan, situasi kondisi kelemahan atau hal-hal yang
tidak terlalui baik bagi bisnis.
c. Opportunity (O) atua Peluang, situasi kondisi peluang atau hal-hal dari
masyarakat yang mempunyai pengaruh positif pada bisnis.
d. Threat (T) atau Ancaman, sutuasi kondisi ancaman atau hal-hal yang ada di
masyarakat yang mempunyai pengaruh negatif pada bisnis.

9
Maka, analisis SWOT ini sesungguhnya didasarkan atas hubungan atau interaksi
antara unsur-unsur internal (yaitu kekuatan dan kelemahan) terhadap unsur-unsur
eksternal (yaitu peluang dan ancaman). Adapun langkah-langkah dalam analisis
pengujian ide bisnis yakni:
1. Tuliskan semua kekuatan dan kelemahan yang mungkin ada di dalam bisnis, dan
peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari luar bisnis.
2. Berikan penilaian pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, lalu tandai
dengan tanda (*) yang dirasa penting.
3. Evaluasi bisnis

Jumlah (*) untuk kekuatan :


Jumlah (*) untuk kelemahan :
Apakah kekuatan lebih banyak dari kelemahan : (Ya/Tidak) pilih salah satu

Jumlah (*) untuk peluang :


Jumlah (*) untuk ancaman :
Apakah peluang lebih banyak dari ancaman : (Ya/Tidak) pilih salah satu

4. Keputusan, apakah melanjutkan ide bisnis atau tidak dengan


mempertimbangkan hasil evaluasi.
Saya akan :
( ) Melanjutkan ide bisnis dan membuat rencana bisnis yang lengkap
( ) Kembali dan membuat perubahan ide bisnis saya
( ) Melanjutkan menyerah total dengan bisnis ini
Sebagai contoh membuat gambaran ide bisnis dan menguji ide bisnis “Keripik
Singkong”
a. Gambaran Ide Bisnis “Keripik Singkong”
- Apa
Produk atau jasa apa yang akan diproduksi?
Jawaban : Keripik Singkong

10
- Siapa
Siapa yang akan membeli produk atau jasa yang diprosuksi?
Jawaban : Pekerja kantor dan anak sekolah
- Bagaimana
Bagaimana pemasaran atau pendistribusian prosuk atau jasa yang
diproduksi?
Jawaban : Melalui metode konsinyasi di warung/kantin kantor dan sekolah
- Yang mana
Kebutuhan pelanggan yang mana yang dapat dipenuhi?
Jawaban : kebutuhan akan aneka camilan yang enak dengan harga terjangkau
dan dengan kemasan sederhana dan higienis.
b. Pengujian Ide Bisnis “Keripik Singkong”
Daftar analisis SWOT ide usaha “Keripik SIngkong” :
1. Strength (S) atau Kekuatan
- Bahan baku melimpah*
- Mempunyai resep yang enak*
- Harga terjangkau*
- Produk tahan lama
2. Weakness (W) atua Kelemahan
- Kemasan sederhana*
- Belum memiliki ijin PIRT
- Belum memiliki mesin cetakan modern
- Terbatasnya tenaga kerja yang terampil
3. Opportunity (O) atua Peluang
- Produk disukai semua kalangan*
- Pemasaran online*
- Pengembangan berbagai varian rasa*
4. Threat (T) atau Ancaman
- Banyak competitor usaha sejenis*
- Produk pesaing memiliki banyak variasi rasa*
- Desain kemasan pesaing lebih menarik

11
Evaluasi ide bisnis
Jumlah (*) untuk kekuatan :3
Jumlah (*) untuk kelemahan :1
Apakah kekuatan lebih banyak dari kelemahan : (Ya/Tidak) pilih salah satu

Jumlah (*) untuk peluang :3


Jumlah (*) untuk ancaman :2
Apakah peluang lebih banyak dari ancaman : (Ya/Tidak) pilih salah satu
Keputusan apakah melanjutkan ide bisnis atau tidak dengan mempertimbangkan
hasil evaluasi.
Saya akan :
( √ ) Melanjutkan ide bisnis dan membuat rencana bisnis yang lengkap
( ) Kembali dan membuat perubahan ide bisnis saya
( ) Melanjutkan menyerah total dengan bisnis ini
Jadi, dengan ini ide bisnis “Keripik Singkong” merupakan suatu ide bisnis yang
potensial dilakukan sebagai peluang usaha.

12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ide bisnis merupakan suatu gagasan usaha/bisnis yang secara rasional untuk
menciptakan suatu hal (produk) yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya sudah
ada untuk memenuhi kebutuhan dan menciptakan kebutuhan bagi pasar/lingkungan
sekitar sehingga tercapai keunggulan kompetitif untuk dijadikan peluang.
Ide bisnis atau gagasan dalam berwirausaha dapat muncul kapanpun dan dari
berbagai sumber manapun. Adapun beberapa sumber potensial ide bisnis yakni
pengalaman kerja, hobby, mencontoh usaha sejenis, literatur kewirausahaan, usaha
turun-temurun, kelangkaan usaha, kesuksesan/kegagalan bisnis pengusaha lain,
serta kebutuhan pasar dan pengamatan terhadap tren masa kini.
Terdapat beberapa teknik untuk mendapatkan ide bisnis diantaranya melalui
tukar pikiran, berandai-andai atau mengumpamakan sesuatu akan terjadi, kawin
silang, keingintahuan, komponen yang dimodifkasi, dan meditasi. Sedangkan
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ide bisnis agar dapat ke
arah yang benar, yakni diantaranya membuat daftar ide bisnis, persaingan dengan
produksi asing, menentukan pemirsa/pasar, serta penelitian dan analisis ide.
Dalam hal melakukan pengembangan dari ide bisnis yang ada agar dapat
dijadikan sebagai peluang bisnis yang potensial menjadi sebuah usaha/bisnis, perlu
dibuat gambaran terkait ide bisnis dan perlu pula dilakukannya pengujian terhadap
ide bisnis tersebut. Membuat gambaran ide bisnis dapat dilakukan dengan
menjabarkan jawaban atas 4 unsur pertanyaan yakni apa, siapa, bagaimana, dan
yang mana. Sedangkan untuk menguji ide bisnis dapat dilakukan dengan
melakukan analisis SWOT, yakni analisis kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat)
3.2. Saran
Setelah membaca paper ini diharapkan pembaca dapat memahami dan
mengaplikasikan wawasan mengenai ide bisnis, sehingga nantinya dapat menggali
kembali ide-ide bisnis yang mungkin dapat di diwujudkan dan dapat memunculkan
peluang usaha baru yang bisa diaplikasikan dalam pasar perekonomian Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Putra. (2020). Ide Bisnis. Diakses pada tanggal 11 Maret 2023, dari
https://putraardiansyah.wordpress.com/2020/06/11/ide-bisnis/
Asnawati. (2021). Kewirausahaan: Teori dan Contoh-Contoh Rencana Bisnis.
Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.
Budiono, I Nyoman. (2018). Kewirausahaan I. Gowa: Penerbit Aksara Timur
Dharmawati, Made. (2016). Kewirausahaan. Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Firmansyah, M. Anang dan Anita Roosmawarni. (2019). Kewirausahaan (Dasar
dan Konsep). Pasuruan: Qiara Media.
Hamali, Arif Yusuf. (2016). Pemahanan Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Nasrudin, Ahmad. (2023). Ide Bisnis: Sumbernya dan Kriteria Ide Yang Baik.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2023, dari https://cerdasco.com/ide-bisnis/

14

Anda mungkin juga menyukai