Anda di halaman 1dari 15

KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN

OLEH

RISKA AFRIANI

NIM:220409500019

Dosen Pengampu : Dr. Syamsuardi S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Kewirausahaan

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR 2023

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur kehadirat allah SWT. Yang
telah memberikan taufiq,hidayah dan inayahnya sehingga penulis telah selesai dalam menyusun makalah ini.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi muhammad saw dan keluarga dan para sahabatnya serta para
pengikut beliau yang setia.

Terimakasih kepada Bapak Dr. Syamsuardi S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas ini,sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi menjadi wirausahaan .

Sekiranya dalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan sarannya
yang sifatnya membangun guna menyusun makalah yang berikutnya.

Makassar 25 maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................1

A. Latar belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan masalah ...............................................................................................1

C. Tujuan penulis .....................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................2

A.RENCANA BISNIS.............................................................................................5

BAB 3 PENUTUP .........................................................................................................14

A. Kesimpulan........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awal dari proses kewirausahaan adalah pencarian ide bisnis yang layak untuk dikembangkan menjadi
konsep bisnis. Ide bisnis tersebut muncul dari peluang yang ada. Wirausaha menawarkan solusi atas masalah
yang ada yang melahirkan peluang bisnis. Atas dasar konsep bisnis yang dianggap telah layak dari segi
pasar, industri, produk, finansial, dan organisasi, disusun sebuah model bisnis. Konsep bisnis harus dikaji
dengan cermat karena konsep yang dikembangkan belum tentu menguntungkan dan konsumen akan
menyukai penawaran yang diberikan. Model bisnis menjadi dasar untuk menyusun rencana bisnis. Model
bisnis merupakan gambaran bagaimana sebuah bisnis menciptakan, menyampaikan dan menangkap nilai.
Keberhasilan wirausahawan dapat dicapai oleh beberapa aspek individu berikut ini: kemampuan
mengidentifikasi peluang usaha, sikap optimis dapat meraih keberhasilan, kemampuan berkomunikasi dan
bernegosiasi, serta ulet dan tangguh dalam melaksanakan seluruh aktivitas dalam usahanya.
karakteristik perilaku, wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,mengelola, mengembangkan,
dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka
yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa
setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai
kesempatan untuk belajar dan berusaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini yaitu mampu menyusun terkait materi dari "Rencana bisnis" adapun point-
pointnya sebagai berukut:

1. Mengidentifikasi ide dan peluang yang dapat di aplikasihkan


2. Menjelaskan pengertian bisnis ramah lingkungan sesuai dengan konsep ILO
3. Mengevaluasi peluang bisnis sesuai dengan proses “5 langkah”
4. Mengidentifikasi elemen-elemen dalam rencana bisnis sesuai dengan business model canvas (BMC)
5. Mampu menyusun rencana bisnis berdasarkan dimensi penyusunan rencana bisnis yang ada di dalam
referensi

C. Tujuan Penulis

Adapun tujuan penulis menyusun makalah hasil dari pencarian materi terkait "Rencana bisnis" yang dimana di
ambil dari beberapa buku ataupun jurnal ilmiah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah kewirausahaan sehingga
kami mudah dalam memahami materi tersebut.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. RENCANA BISNIS

1. Mengidentifikasi ide dan peluang yang dapat di aplikasikan


inovatif (Pekerti, 1997). Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok, yaitu peluang dan kemampuan
menanggapi peluang.Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah sebagai
berikut:Tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta
membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga,produktif dan inovatif.
Sementara itu Meredith et al., (1996) menyatakan Para wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan yang ada; mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan
mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Kemampuan wirausahawan untuk dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan
menjadi peluang melalui ide idenya dan pada akhirnya menjadi pengendali usaha (business driven) dan
pengendali pasar (market driven). Hal-hal mengembangkan ide dan menciptakan peluang sebuah
keharusan yang tidak bisa dihindari. Sebab ide adalah keberhasilan dan peluang adalah kerja keras.
Akhirnya sinergi ide dan peluang adalah keberlanjutan usaha. Akhirnya tindakan ini sebagai langkah
wirausaha sebagai bekal untuk merencanakan pengelolaan usaha kecil dengan langkah dan memahami
dengan menganalisis peluang usaha. Ide dan peluang dalam bisnis dapat terjadi dalam semua aspek
kehidupanmasyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang barang dan jasa
jasa baru. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan wujud barang yang dihasilkan
menjadi lebih baik, lebih awet, lebih menarik,sehingga dapat memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya berupa produk dan jasa baru.
Banyak wirausahawan yang berhasil bukan berdasarkan ide sendiri, tetapi berdasarkan hasil
pengamatan dan penerapan ide-ide lain. Agar ide-ide yang potensial menjadi peluang bisnis riil, maka
wirausahawan harus mencari dan mengidentifikasi sumber sumber potensial peluang bisnis tersebut.
Kegiatan mengidentifikasikan merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar.
Dengan kegitan identifikasi ini, wirausahawan akan dapat mengetahui tingkat persaingan, strategi
industri, tujuan pesaing, menilai kekuatan dan kelemahan pesaing, serta mengestimasi pola persaingan.
Program pemberdayaan perlu menguatkan masyarakat agar mampu mengembangkan ide untuk
mencari dan menciptakan peluang usaha agar dengan mudah mengidentifikasi ide peluang usaha yang
nantinya ingin di kembangkan.
Adapun sumber-sumber ide bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh wirausaha terdiri atas: sumber
internal dan eksternal. Sumber internal meliputi: pengalaman kerja sebelumnya, minat dan hobi
pribadi, pendidikan dan keterampilan, sementara sumber eksternal seperti: peluang yang sedang
terjadi, jejaring keluarga dan teman, saran dari pihak lain, aktivitas kreativitas, tren demografi,
masyarakat, budaya, ekonomi dan teknik (Izard, 2006). Baik sumber internal maupun eksternal,
keduanya tetap perlu dikaji kelayakannya sebelum dikembangkan menjadi rencana bisnis. Pada bagian
ini wirausaha harus melakukan analisis kelayakan bisnis, yang meliputi kelayakan industri dan pasar,
kelayakan produk serta kelayakan finansial (Zimmerer, Scarborough, Wilson, 2008). Analisis
kelayakan bisnis menjadi syarat agar rencana bisnis yang disusun dapat efektif.
memandang kewirausahaan sebagai bagaimana menjadi pebisnis yang semata berdagang. Konsep
kewirausahaan yang komprehensif bukan semata bagaimana menjadi pebisnis atau pedagang tetapi
menyangkut pola pikir (mindset) kewirausahaan yaitu kreatif, inovatif, pengambilan risiko yang
terkalkulasi, proaktif dan berfokus pada peluang. Pola pikir ini dapat diterapkan secara umum, tidak
hanya saat berbisnis tetapi juga pada bidang pekerjaan umum. Selain itu pada sesi ini juga diuraikan
mengenai bagaimana mengidentifikasi ide bisnis sebagai basis di dalam pengembangan ide dan
rencana bisnis.
Ide dan peluang bisnis ada banyak bisa kita kembangkan mulai dari ide bisnis makanan,
minuman,pakaian,sepatu dan sebagainya orang yang ingin mendirikan usaha memerlukan ilmu serta
pengalaman-pengalaman dalam mendirikan usaha sehingga usaha yang di kembangkan bisa sukses
dan juga dalam mengembangkan peluang bisnis usahakan usaha yang di kembangkan sesuai minat dan
bakat si pengusaha tersebut agar mempermudah dalam memulai usaha.

Contoh usaha yang bisa di aplikasikan misalnya mengembangkan usaha triplex helix
Triple Helix merupakan infrastruktur pengetahuan yang menggerakkan kerjasama tiga atmosphere
dan persaingan yang bergerak secara simultan, dengan masih mempertahankan peran tradisional tetapi
juga menjaga keseimbangan peran bersama. Overlap atmosfir dan peran menjadi dasar munculnya
organisasi dan jaringan trilateral. Berdasarkan paradigma triple helix terbaru itulah dibutuhkan metode
pemberdayaan masyarakat yang menjadikan ketiga aktor pemberdayaan sebagai penggerak kerjasama
dalam tiga atmosphere dan persaingan yang bergerak secara simultan, dengan masihmempertahankan
peran tradisional tetapi juga menjaga keseimbangan peran bersama. Overlap atmosfir dan peran
menjadi dasar munculnya struktur organisasi baru pemberdayaan masyarakat dan jaringan trilateral
dalam pengelolaan program program pemberdayaan.

usaha tersebut menggunakan sistem usaha yang masih mementingkan kearifan lokal oleh
masyarakat. Peluang tersedianya energi alternatif masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat terutama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Masyarakat memiliki
peluang usaha kecil dengan memanfaatkan potensi local diantaranya komoditas ubi kayu, ubi jalar,
kentang, dan beberapa komoditas pertanian untuk dataran tinggi lainnya. Dengan tersedianya energi
biogas, masyarakat dapat mengembangkannya menjadi usaha rumah tangga pengembangan.
Gagasan utama Triple Helix adalah tentang kekuatan antara akademisi, bisnis, dan pemerintah.
Kalangan akademisi dengan sumber daya, ilmu pengetahuan, dan teknologinya memfokuskan diri
untuk menghasilkan berbagai temuan dan inovasi yang aplikatif. Kalangan bisnis melakukan
kapitalisasi yang memberikan keuntungan ekonomi dan kemanfaatan bagi masyarakat. Sedang
pemerintah menjamin dan menjaga stabilitas hubungan keduanya dengan regulasi kondusif
(Etzkowitz & Leydesdorff, 2000).
Persaingan produk yang inovatif membutuhkan transformasi inovasi dari proses internal
perusahaam kearah proses eksternal perusahaan termasuk perguruan tinggi (Santoro & Bierly, 2006).
Dalam konteks struktur ekonomi baru yang didasarkan pada pengetahuan, maka universitas
memainkan peranan penting sebagai sumber inovasi (Leydesdorff, 2010).
Persaingan produk yang inovatif membutuhkan transformasi inovasi dari proses internal
perusahaam kearah proses eksternal perusahaan termasuk perguruan tinggi (Santoro & Bierly, 2006).
Dalam konteks struktur ekonomi baru yang didasarkan pada pengetahuan, maka universitas
memainkan peranan penting sebagai sumber inovasi (Leydesdorff, 2010).
2. Menjelaskan pengertian bisnis ramah lingkungan sesuai dengan konsep ILO
International Labour Organization (ILO) Kondisi lingkungan di Indonesia dari tahun ke tahun kian
memprihatinkan. Tren kasus lingkungan terus meningkat seiring dengan kebijakandaerah dalam
mengelola daerahnya masing-masing. Hal ini karena terdapat kecenderungan eksploitasisumber daya
alam di era otonomi daerah. Akibatnya, terdapat kemudahan dalam mengeluarkanizin-izin pengelolaan
SDA dalam bentuk izin penambangan dan pembangunan industri tanpa mempertimbangkan dampak
lingkungan yang akan terjadi.
Contoh dalam perusahaan green jobs
Menurut lembar fakta tentang pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan (green jobs) di Indonesia
yang di tulis oleh ILO Kantor Jakarta, perkiraan pasar global untuk barang dan jasa yang berwawasan
lingkungan akan meningkat dua kali lipat yaitu dari US $ 1.370 Milyar per tahun saat ini menjadi US
$2.740 Milyar pada tahun 2020. Setengah dari pasar ini meliputi efisiensi energi dan keseimbangan di
bidang pengelolaan transportasi, pasokan air, sanitasi dan limbah secara berkelanjutan.
Peningkatan produksi sangat bergantung pada macam dan jumlah input atau faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. Secara garis besar, faktor produksi atau input yang digunakan untuk
meningkatkan jumlah produksi (barang dan jasa) dalam suatu perekonomian negara dapat
dikelompokkan menjadi: tenaga kerja, modal atau capital, tanah dan sumber daya alam lainnya,
teknologi dan faktor sosial seperti sistem pemerintahan, adat istiadat, agama dan lain sebagainya.
green jobs memiliki dampak yang positif tidak hanya pada arus produksi barang dan jasa saja
melainkan juga pada tingkat kualitas lingkungan, ketersediaan sumber daya alam, dan juga pada
pertumbuhan ekonomi. Hubungan yang terjadi antara antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi,
barang sumber daya, barang sumber daya alam dan lingkungan dan green jobs adalah: Dengan
berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian pun harus lebih banyak menyediakan barang dan
jasa demi mempertahankan atau bahkan meningkatkan taraf hidup bangsanya. Peningkatan produksi
barang dan jasa ini pun menuntut untuk lebih banyak produksi barang sumber daya alam yang harus
digali atau diambil persedianya. Pada bagian ini lah green jobs masuk dengan berbagai tugas dan
fungsi didalamnya. Karena sifatnya yang green atau ramah lingkungan, tentunya green jobs akan
memiliki pengaruh yang positif terhadap kualitas lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam.
Green jobs tidak hanya sebagai lapangan pekerjaan semata, tetapi juga merupakan lapangan pekerjaan
yang sangat memperhatikan pada dampak lingkungan dan pemanfaatan sumber daya yang ada secara
efisien dan bijak.
Proyek green jobs di Asia sudah mulai di laksanakan di Indonesia sejak Agustus 2010 lalu untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun hingga juli 2012. Proyek ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah
Australia melalui kemitraan ILO-Australia. Di samping dengan para konstituen utama ILO,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), proyek
green jobs di Asian juga memiliki rencana untuk melakukan kerjasama dengan Kementerian
Lingkungan Hidup, Kementerian Industri, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Dengan tujuan yaitu untuk mengembangkan
kapasitas konstituen ILO dan mitra nasional dalam meningkatkan koherensi kebijakan di tingkat
nasional agar dapat menghasilkan lapangan pekerjaan yang berwawasan lingkungan serta transisi adil
bagi para pekerja dan pengusaha menuju pembangunan yang ramah lingkungan, rendah karbon, serta
ketahanan iklim di Indonesia. Sehingga nantinya arah pada pembangunan berkelanjutan dengan
berwawasan ekologis-sosial budaya-ekonomi pun dapat berjalan dengan baik.
green jobs dimasukkan kedalam hubungan aliran jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang
sumber daya alam dan lingkungan dikaitkan, maka akan diperoleh hasil analisis sebagai berikut:
berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, dan berbekal pada konsep ekonomi hijau,
serta pembangunan berkelanjutan, hadirnya green jobs tentunya menjadi angin segar bagi
perekonomian. Ketiganya memang hadir dengan tujuan untuk peningkatan kualitas hidup dan
kesetaraan sosial, meminimalisir resiko lingkungan dan kelangkaan ekologi, menjaga keberlangsungan
sumber daya hayati yang ada di bumi, reformasi kebijakan nasional, serta perkembangan kebijakan
internasional dan pasar infrastruktur.

Konsep yang ada tidak hanya mempertimbangkan pada masalah makro ekonomi saja khususnya
pada investasi di sektor-sektor yang memproduksi produk yang ramah lingkungan maupun produksi
barang dan jasa yang lebih ramah lingkungan, namun juga difokuskan pada bagaimana kontribusi
investasi hijau tersebut terhadap pertumbuhan lapangan pekerjaan di bidang terkait dengan lebih
ramah lingkungan dalam hal ini adalah green jobs.
Berdasarkan laporan yang disusun Progran Lingkungan Hidup PBB sesuai Prakarsa Green Jobs
bersama dengan Organisasi Perburuhan International (ILO), semakin banyak green jobs yang akan
diciptakan sebagai upaya untuk menciptakan perekonomian yang rendah karbon dan lebih
berkelanjutan. Setiap negara memiliki peluang untuk dapat menciptakan lebih banyak green jobs yaitu
pekerjaan bermutu yang dapat membantu menciptakan perekonomian yang ramah lingkungan dan
rendahkarbon.
Prakarsa Green Jobs adalah kemitraan yang dibentuk pada tahun 2007 antar ILO, Program
Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme) dan Konfederasi Serikat Pekerja
International (International Trade Union Confederation). Organisasi Pengusaha International
(International Organization of Employers) bergabung dengan prakasa ini pada tahun 2008. Prakasa
Green Jobs ini diluncurkan untuk menggalang pemerintah, pengusaha dan pekerja agar terlibat
langsung dalam dialog tentang kebijakan terkait dan program-program efektif yang mampu
menciptakan perekonomian yang hijau melalui green jobs dan pekerjaan layak untuk semua.
Menurut ILO, ada beberapa bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim
serta
masalah-masalah lingkungan lain, seperti:
1. Memulihkan stok dan konstruksi hijau yang ada
2. Pengolahan limbah dan daur ulang
3. Transportasi umum
4. Pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan
5. Kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikasi) dan mencegah deforestasi
6. Pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan
7. Suplai dan efisiensi energi
8. Pelestarian biodiversitas dan ekosistem
3. Mengevaluasi peluang bisnis sesuai dengan proses “5 langkah”

Dalam menentukan peluang usaha yang tepat ada beberapa tahapan yang terbagi sebagai langkahnya.
Berikut adalah langkah memilih peluang Bisnis yang tepat.
1. Tentukan Tujuan Besar yang ingin di Capai
Untuk mencapai Bisnis yang di inginkan, anda sebagai calon pebisnis harus menentukan tujuan besar
yang harus anda capai untuk membangun Bisnis.
Biasanya konsep seperti ini akan mendorong semangat dan motivasi anda dalam menjalankan Bisnis.
Karena pada dasarnya anda harus mencapai tujuan yang sudah menjadi target anda dalam membangun
Bisnis tersebut.
2. Kumpulkan Ide Peluang Usaha
Langkah Mengenali dan Memilih Peluang Bisnis yang Tepat yang paling memungkinkan adalah
dengan cara membuat daftar ide peluang usaha yang didapatkan. Dengan adanya daftar tersebut, maka
anda akan leluasa memilih ide yang paling tepat dan potensial untuk di jadikan ide Bisnis yang tepat.
3. Pilih Peluang Bisnis sesuai dengan Kemampuan
Berikutnya anda harus menciptakan Bisnis yang sesuai dengan kemampuan anda, atau anda tertarik
untuk menekuni bidang tersebut. Mengapa demikian?, Alasan sederhananya adalah anda akan mampu
menghandle segala kemungkinan karena anda memang mengusai bidang tersebut. Dengan begitu anda
mampu menjalankan Bisnis anda dengan baik. Selain itu, anda akan menumbuhkan minat terhadap
Bisnis tersebut karena anda memang memiliki dasar menyukai Bisnis yang anda ciptakan.
4. Buat Bisnis yang Belum ada di sekitar Langkah Mengenali dan Memilih Peluang Bisnis yang Tepat
adalah dengan menciptakan Bisnis yang memang belum ada di sekitar anda.Dengan metode ini anda
akan mampu berdiri satu-satunya dan akan menjadi pusat pemecahan kebutuhan atas bisnis yang anda
bangun Cara menciptakan Bisnis ini yang paling memiliki prostek baik, karena Bisnis anda tidak akan
memiliki banyak pesaing. Maka dari itu, anda perlu melakukan Riset pasar tentang kebutuhan di
lingkungan yang akan menjadi peluang Bisnis anda.
5. Kenali Kebutuhan dan Minat Sekitar
Serupa dengan Point empat. Menciptakan Bisnis dengan metode ini sangat di sarankan. Dengan anda
mengetahui apa yang saat ini dibutuhkan lingkungan anda, maka anda akan mampu menggali ide
Bisnis yang tepat untuk dimulai.Secara keseluruhan, metode tersebut adalah langkah yang harus anda
tentukan sebelum memulai menciptakan Bisnis. Dengan begitu anda akan mampu memilih peluang
Bisnis yang tepat untuk lingkungan yang menjadi Target Bisnis anda

4. Mengidentifikasi elemen-elemen dalam rencana bisnis sesuai dengan business model canvas (BMC)
Pada tahapan perencanaan bisnis model kanvas, beberapa hal yang harus dilakukan adalah
menentukan hipotesis awal komponen-komponen dalam model bisnis kanvas untuk usaha edamame
goreng. Komponen-komponen bisnis dalam model bisnis awal ini kemudian diuji kesesuaiannya
sehingga diperoleh perubahan-perubahan untuk perbaikan komponen-komponen model bisnis kanvas
berdasarkan masukan-masukan yang ada. Tahapan dalam perancangan komponen-komponen dalam
model bisnis kanvas untuk produk edamame goreng setelah penyusunan hipotesis awal adalah
pengujian hipotesis dan verifikasi model bisnis.
Verifikasi model bisnis kanvas dilakukan dengan cara penjualan produk kepada konsumen baik
melalui retailer,online maupun secara langsung. Penjualan melalui retailer dilakukan pada pusat oleh-
oleh di Kabupaten Jember dan retail yang potensial, sedangkan penjualan langsung kepada konsumen
dari pengujian solusi, penjualan secara online dapat menggunakan media sosial seperti Facebook,
Instagram, web, maupun toko online lainnya. Tempat penjualan produk edamame goreng adalah toko
oleh-oleh Primadona 1, Primadona 2, Primadona Kampus, Cita Rasa, Sari rasa, Pia
glenmore, Sumber Madu, Sari Madu, Pelangi sari, Toko Slamet Gajah Mada, Toko Slamet Armed,
Koperasi Mitra Tani.Hasil verifikasi model bisnis dituliskan dalam komponen-komponen bisnis dalam
model bisnis kanvas akhir.
Langkah pertama yang dilakukandalam model bisnis kanvas adalah membuat hipotesis awal
kemudian dikonfirmasikan kepada konsumen secara langsung dan tidak langsung (on line).
Konfirmasi dilakukan dengan test the problem dan test the solution kepada konsumen dan penjualan
produk (Blank dan Dorf, 2012). Model bisnis kanvas terdiri dari sembilan komponen bisnis.
Model bisnis kanvas memiliki komponen bisnis. Kesembilan komponen bisnis yang ada pada model
bisnis kanvas adalah sebagai berikut (urut dari kanan ke kiri):
1. Customer segment (CS), yaitu menentukan segmen target customer dari produksi usaha yang di
kembangkan
2. Value proposition (VP), yaitu memperkirakan kebutuhan customer yang sudah diidentifikasi pada
customer segment
3. Customer relationship (CR), yaitu mendefinisikan hubungan antara sector usaha dengan customer,
4. Channel (CH), yaitu suatu cara untuk mencapai customer,
5. Revenue stream (RS) yaitu representasi dari jalur penerimaan uang yang akan diterima dari setiap
customer segment,
6. Key resource (KR) adalah sumber daya utama yang menjelaskan mengenai asset terpenting yang
diperlukan dalam membuat model bisnis,
7. Key activities (KA) adalah kegiatan utama,
8. Key partners (KP) adalah kunci kemitraan yang menjelaskan jaringan pemasok dan mitra,
9. Cost structure (CR) adalah struktur biaya yang menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan

5. Mampu menyusun rencana bisnis berdasarkan dimensi penyusunan rencana bisnis yang ada di dalam
referensi
Ada 3 (tiga) komponen penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan
bisnis atau business plan, yaitu :
1. Konsep Bisnis
Konsep bisnis merupakan ide bisnis tertulis yang berisi visi misi sebuah bisnis, dan nilai produk atau
jasa yang akan diberikan kepada pelanggan. Konsep bisnis juga menjelaskan mengapa pelaku usaha
sangat kompeten untuk menawarkannya.
2. Market/Pasar
Analisa mengenai situasi pasar meliputi pelanggan, pesaing, proses distribusi, dan promosi. Dalam hal
ini perlu dibuat sebuah marketing plan yang matang yang menjabarkan
rencana pemasaran yang akan dijalankan dalam rangka memenangkan persaingan, dan
mencapai target yang telah ditentukan. Marketing Plan terdiri dari kondisi pasar eksis-
ting, review atas kompetitor, strategi pemasaran, dan strategi harga. Kondisi pasar eksis-
ting mengungkapkan adanya besaran permintaan pasar atas produk atau jasa layanan
yang ditawarkan baik secara keseluruhan maupun per segmentasi. Kunci sukses awal
dari marketing plan adalah seberapa jauh perusahaan dapat mengenal calon customers,
apa yang dibutuhkan, yang tidak dinginkan, dan yang diharapkan customers.
3. Finansial
Finansial menjelaskan tentang situasi keuangan yang terdiri dari Income statement/
laporan laba rugi, balance sheet, (jika bisnis tersebut sudah berjalan), proyeksi laba rugi
dan arus kas. Analisa dan strategi keuangan sangat penting dalam menyusun business
plan guna memberikan gambaran sistematis terhadap langkah-langkah yang akan diambil untuk
mencapai profitabilitas yang diharapkan. Financial Plan disusun dengan cara Perencanaan Bisnis
menentukan secara aktual jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan bisnis
dan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Ada banyak pendekatan atau cara dalam menyusun Rencana Bisnis, namun sebagai panduan dasar,
seharusnya meliputi kriteria berikut:

1. Singkat padat.
2. Terorganisir rapi dengan penampilan yang menarik.
3. Memuat rencana yang menjanjikan.
4. Obyektif daridak melebih-lebihkan proyeksi.
5. Mengemukakan risiko bisnis yang signifikan.
6. Disusun oleh tim kerja yang kompetitif.
7. Berfokus pada usaha bisnis yang jelas.
8. Memiliki pasar dan target pasar yang pasti.
9. Bersifat spesifik sehingga mudah dibedakan dengan rencana bisnis yang lain.

Fungsi awal perencanaan usaha seperti ini antara lain: Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan
manajemen usaha serta sebagai alat untuk mengajukan permodalan yang bersumber dari luar.

Rencana bisnis harus bisa dibedakan dari perencanaan bisnis. Secara ringkas, perbedaan tersebut dapat
meliputi dimensi-dimensi berikut ini:
Dimensi Rencana bisnis (business plan) Perencanaan bisnis (business
planning)
waktu Pembentukan baru: Pengembangan
organisasi,produk maupun jasa organisasi,produk ataupun jasa
yag dimiliki
Kompleksitas sederhana Sangat kompleks dan holostik
struktur Focus pada 3 hal utama: ide Menyeluruh,mencakup
bisnis,pemasaran dan keuangan pengembangan semua struktur
(sumber modal) dan fungsi organisasi
Jangka waktu Perencanaan jangka pendek (3-5 Perencanaan strategis jangka
tahun) panjang (5-10 tahun)

BAB 3

PENUTU
A. Kesimpulan

1. ide adalah keberhasilan dan peluang adalah kerja keras. Akhirnya sinergi ide dan peluang adalah
keberlanjutan usaha. Akhirnya tindakan ini sebagai langkah wirausaha sebagai bekal untuk
merencanakan pengelolaan usaha kecil dengan langkah dan memahami dengan menganalisis
peluang usaha. Ide dan peluang dalam bisnis dapat terjadi dalam semua aspek
kehidupanmasyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
2. International Labour Organization (ILO) dalam green jobs merupakan lapangan pekerjaan yang
sangat memperhatikan pada dampak lingkungan dan pemanfaatan sumber daya yang ada secara
efisien dan bijak. yang akan diciptakan sebagai upaya untuk menciptakan perekonomian yang
rendah karbon dan lebih berkelanjutan.
3. Dalam 5 tahap 1. Tentukan tujuan besar yang ingin dicapai 2. Kumpulkan ide peluang usaha 3.
Pilih peluang bisnis sesuai dengan kemampuan 4. Buat bisnis yang belum ada disekitar 5. Kenali
kebutuhan dan minat sekitar
4. Elemen dalam peluang bisnis canvas1. Customer segment (CS)2. Value proposition (VP),3.
Customer relationship (CR)4. Channel (CH)5. Revenue stream (RS)6. Key resource (KR)7. Key
activities (KA),8. Key partners (KP),9. Cost structure (CR).
5. Rencana bisnis meliputi dimensi waktu,kompleksitas,struktur dan jangka waktu.

DAFTAR PUSTAKA
Hamidah nayati utami,sandra,ika rohana (2019) pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan triple helix untuk
pengembangan kompetensi wirausaha masyarakat desa mandiri energi, jurnal ilmiah administrasi publik (JIAP)

Rafika dewi dan ahmad ma'ruf (2017) Analisis penciptaan green job (Pekerjaan hijau) di indonesia menggunakan
model skenario investasi hijau, jurnal of economics research and social sciences

Novitha herawati, triana lindriati, ida bagus suryaningrat (2019) penerapan bisnis model canva dalam penentuan
rencana menajemen usaha kedelai edamame goreng,jurnal agroteknologi

Munjiati munawaroh hasnah rimiyati dan lela hindasah(2016) perencanaan bisnis

John EHJ FoEh (2020) Perencanaan Bisnis (Business Plan): Aplikasi Dalam Bidang Sumberdaya Alam

Anda mungkin juga menyukai