Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

(STRATEGI PERENCANAAN DALAM MEMBANGUN USAHA BARU)


Dosen Pengampu: Mursidin, S.Pt., M.Si.

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas


Mata Kuliah Kewirausahaan pada Jurusan Ilmu
Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh:

AHMAD SALEH
60700121010

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Syukur karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang

telah ditentukan guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Kewirausahaan, dengan

judul: “Strategi Perencanaan Dalam Membangun Usaha Baru.”

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan

pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber informasi mengenai strategi membangun

usaha baru dalam bidang peternakan.

Dalam hal ini sebagai penyususn kami menyadari masih banyak kesulitan dan kendala

dalam membuat makalah ini oleh karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, untuk itu

penulis meminta maaf atas atas segala keterbatasan dalam menyelesaikan makalah ini. Segala

kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas

makalah ini, terimah kasih.

Monginsidi, 12 April 2022

Ahmad Saleh
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL/ SAMPUL…………………………………………………………...…i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………...4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………........…..4

C. Tujuan……………………………………………………………………………........5

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Kewirausahaan………………………………………………..………………6

B. Perencanaan Bisnis (Business plan)………………………………………………..….7

C. Langkah Langkah Memulai Usaha……………………………………………….…...8

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan………………………………………………………….………………..13

B. Saran………………………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ditengah kondisi pandemi saat ini semakin banyak orang yang memulai alih profesi

menjadi wirausahawan. Kunci pertama agar sukses adalah menggunakan strategi memulai

usaha yang tepat dan efektif. Memulai dengan cara yang tepat sejak awal akan lebih berpotensi

untuk berhasil dan bertahan terlebih lagi dalam kondisi persaingan usaha yang semakin sengit

seperti sekarang ini. Perencanaan yang matang disertai dengan strategi yang efektif membantu

usaha yang baru saja dijalankan dapat memenangkan persaingan pasar. Sebaliknya, tanpa

adanya perencanaan dan strategi usaha akan berjalan layaknya sebuah kendaraan tanpa tujuan

yang jelas.

Strategi untuk memulai usaha adalah upaya seseorang ataupun perusahaan untuk

mengambil kebijakan serta pedoman dengan komitmen dan juga tindakan yang terintegrasi.

Dimana tujuannya yaitu untuk membangun sebuah keunggulan dalam persaingan usaha serta

guna memenuhi dan mencapai target usaha yang dituju. Strategi usaha merupakan hal yang

sangat penting dan harus dilakukan sejak awal agar usaha dapat berjalan sukses. Mengapa

demikian? Sebab, strategi tersebut akan menjadi petunjuk arah dan pedoman bagi usaha

maupun perusahaan untuk mengidentifikasi pasar, competitor, pelanggan dan lain sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah makalah ini untuk menguraikan dan

menjelaskan bagaimana sebenarnya strategi yang efektif dalam memulai sebuah usaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu bagaimana strategi perencanaan dalam

membangun usaha baru?


C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi

perencanaan dalam membangun usaha baru.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan

merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan

bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.

Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah

dicapainya. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai

kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhlan untuk

mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan

kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka

meraih sukses guna meningkatkan pendapatan. Intinya seorang wirausaha adalah orang-orang

yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam

hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan

inovatif yang tinggi dalam hidupnya.

Penelitian Mc Ber & Co di Amerika Serikat pada usaha kecil (Zimmerer &

Scarborough, 1998) menemukan sembilan ciri wirausaha yang berhasil, yang dibagi ke dalam

tiga kategori, yaitu (1). bersifat proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif; (2). orientasi

prestasi, yaitu melihat kesempatan dan bertindak langsung, orientasi efisiensi, menekankan

pekerjaan dengan kualitas tinggi, perencanaan yang sistematis, monitoring; (3). komitmen

dengan pihak lain,yaitu komitmen yang tinggi pada pekerjaan, dan menyadari pentingnya

hubungan bisnis yang mendasar.


B. Perencanaan Bisnis (Business plan)

Menurut Bygrave (1994) A business plan is a selling document that conveys the

excitement and promise of your business to any potential backers or stakeholders. Business

Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur yang disesuaikan dengan pandangan

penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan

kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang

manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang

jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi

tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan

datang. Juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut

strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Business plan dibuat dalam bentuk jangka

pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business

plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuti oleh wirausaha. Business

plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I now? Where am I going? How will I get

there?

Dalam pandangan lain business plan (Perencanaan Bisnis) adalah rencana untuk

mengubah ide bisnis menjadi suatu kesempatan (peluang bisnis) yang nyata,

pengaturan/pengendalian resiko dan pemberian upah serta waktu yang tepat untuk

menerapkannya sehingga dapat menghasilkan profit yang hendak dicapai perusahaan. Business

plan dipandang sebagai perencanaan seorang wirausaha yang mengkristalisasikan impian dan

harapan yang memotivasi wirausaha untuk mencoba mendirikan bisnis. Businnes Plan

merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk

menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi

penyandang dana. Business Plan merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana

pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang terdapat


di lingkungan eksternal perusahan, menjelaskan keunggulan bersaing (competitive advantage)

usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang

usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.

Manfaat Business plan adalah sebagai jembatan antara ide dan kenyataannya,

menyediakan gambaran yang jelas dari apa yang hendak dilakukan oleh wirausaha tersebut,

menyediakan pernyataan akan sasaran dan strategi yang diartikulasikan secara jelas untuk

digunakan di lingkungan internal perusahaan, berfungsi sebagai dokumen penjualan yang akan

dibagikan kepada pihak luar. Dengan adanya business plan dapat mengembangkan jiwa

wirausaha yang bisa ditanamkan sejak dini, sehingga sangat bermanfaat untuk peluang

wirausaha dalam menjalankan wirausahanya. Karakter wirausaha dapat terasah dengan

perencanaan bisnis yang matang, yang secara langsung akan mempengaruhi pola pikir

wirausaha dalam persaingan dunia usaha. Untuk itu ada berbagai macam cara wirausaha dalam

merencanakan bisnisnya.

C. Langkah Langkah Memulai Usaha

1. Pilih bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat serta pengetahuan di dalamnya.

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani

mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua

fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan

organisasi usaha (Suryana, 2001). Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya

kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk

menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997)

Tips pertama ini sangatlah membantu bagi seseorang yang cenderung memiliki

keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak mudah memang, terutama jika seseorang

sudah lama dan terbiasa berada dalam zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh

instink seseorang untuk berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu
mendatangkan uang. Jika anda telah menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan dan

perbanyak bacaan serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.

Kadang-kadang hal-hal yang dirasakan sudah dikuasai, ternyata setelah berada di

lapangan berbeda drastis dengan yang dipikirkan. Seorang yang sehari-hari mengerjakan

pekerjaan keahlian tertentu, belum tentu bisa sukses berbisnis dalam bidang tersebut,

karenanya perlu sekali belajar dari orang-orang yang telah sukses merintis usaha di bidang

tersebut. Belajar dan menimba ilmu dan pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui magang

atau kerjasama dengan berbagai pihak yang telah sukses dibidang bisnis.

2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.

Sebagai seorang wirausaha dalam kegiatan usaha memerlukan kerjasama usaha dengan

pihak lain, dan dalam memilih mitra kerjasama tentu memilih mitra yang memiliki kelebihan

atas kekurangan yang dimiliki diri sendiri, serta memberi manfaat baik bagi diri sendiri maupun

mitra kerja sama. Dengan demikian, kerja sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak saja,

melainkan harus dilandasi oleh kesepakatan yang membawa kemaslahatan kedua pihak.

Sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang

lain. Beberapa ahli menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka

mengawali usaha secara kelompok adalah alternatif. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas

dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok dalam

berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah informasi mengenai

lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara

jaringan yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah mendapatkan

informasi tersebut.

Jaringan dan pertemanan memberikan jalan dalam membangun usaha seseorang, karena

Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis datangdari

rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda tetap harus hati-hati, karenatidak pernah
ada yang namanya makan siang gratis, siapapun itu, anda harus tetapberhati-hati dan

mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Oleh karena itu, sebelum

kesepakatan kerja sama ditandatangani, harus jelas dulu apa saja yang disepakati beserta aturan

mainnya dan sanksi-sanksi, bila salah satu pihak ingkar janji dari kerja sama.

3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.

Suatu usaha dapat dilakukan yang sesuai dengan keahliannya maupun kemampuan

pelayanannya. Seperti counter HP di Semarang merupakan bisnis yang menjamur dalam 3-4

tahun ini. Jika mereka tidak mempunyai keunggulan kompetitif misalnya layanan purna jual,

harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum baik, maka sulit akan berkembang.

Seseorang datang ke sebuah toko untuk membeli HP, sebagian besar karena informasi yang

telah didapatkan sebelumnya apakah dari mulut ke mulut ataukah dari koran. Hal ini sangat

berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis. Kenyataan menunjukkan penderita autis

meningkat di masyarakat, sementara layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian

khusus yang ‘langka’ akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.

Kebanyakan orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di dalam fenomena banting

harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan segalanya. Anda harus bisa mencari celah dan ceruk

pasar yang unik. Anda harus menentukan posisi anda di dalam peta persaingan usaha. Jika anda

menilai terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara hal yang anda tawarkan itu tidak punya

keunggulan yang sangat spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling kepada

usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih baik.

4. Jaga kredibilitas dan brand image

Menjaga kredibilitas dan brand image merupakan suatu yang penting dalam memulai

usaha. Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor nama baik, kredibilitas dan

pandangan orang terhadap produk/jasa kita. Menurut Kotler, terdapat lima kualitas layanan

yang perlu diperhatikan oleh suatu usaha, agar pelayanan yang diberikan berkualitas, yaitu:
a) Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan layanan sesuai dengan

yang dijanjikan dengan terpercaya , akurat, dan konsisten.

b) Responsiveness ( Daya Tanggap ), yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan

memberikan layanan dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan/komplain yang

diajukan konsumen.

c) Assurance (Kepastian), yaitu berupa kemampuan untuk menimbulkan keyakinan dan

kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.

d) Emphaty (Empati), yaitu kesediaan untuk lebih peduli memberikan perhatian,


kesopanan, hubungan personal secara pribadi kepada pelanggan.
e) Tangible (Berwujud).
Yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai media komunikasi.

Misalnya salah satu usaha bisnis, seringkali bertindak arogan dan mengabaikan keluhan para

pelanggannya, padahal bukan hanya sekali dua kali orang-orang melakukan komplain,

akibatnya, kehilangan pelanggan adalah hal nyata yang akan terjadi dan bahkan kehilangan

pasar potensial dan pangsa pasar yang dikuasainya. Menurut Aaker & David (1996:23)

menyatakan bahwa untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan perusahaan dapat melakukan tiga

tindakan. Pertama, melalui frequent buyer program, yaitu usaha untuk memberikan

penghargaan dan memperkuat perilaku pembelian ulang, dianggap efektif untuk meningkatkan

kesetiaan pelanggan. Kedua, pembentukan customer club, sehingga perusahaan dapat

melakukan komunikasi langsung dengan pelanggan dan lebih mengenal dekat siapa

pelaggannya, latar belakang, kebutuhan, serta keinginannya, termasuk memperoleh data base

pelanggannya. Ketiga, data base marketing, melalui data base marketing yang baik para

pelanggan, akan memudahkan bagi perusahaan untuk berkomunikasi tentang produk dan

mendapatkan informasi tentang kebutuhan dan keinginan yang “tersembunyi” para pelanggan.

5. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja dan

penambahan investasi alat alat produksi/jasa.


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang

menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, diantaranya:

a) Tidak kompeten dalam manajerial.

Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha

merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

b) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan


mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
c) Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan

adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.

Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan

mengakibatkan perusahaan tidak lancar. Banyak orang yang jika sudah untung besar dan

berada di atas, melupakan faktor persiapan akan hal tak terduga maupun merencanakan

pengembangan usaha. Padahal bisnis adalah sama dengan hidup, harus selalu bertahan dan

berjuang. Banyak pengusaha seperti pengrajin kita, ketika sudah kebanjiran order dan

menerima banyak uang, malah mendahulukan membeli mobil mewah ataupun mobil sport. Hal

ini tidak salah, namun akan lebih baik jika keuntungan itu disisihkan untuk laba ditahan dan

penambahan modal kerja. Dengan demikian usaha bisa lebih berkembang, dan mendapatkan

kepercayaan dan pinjaman modal dari bank menjadi lebih mudah.

Sebaiknya untuk keperluan sehari-hari, pemilik perusahaan mencadangkan alokasi

dana secukupnya saja untuk biaya hidup dan keperluan pribadi dalam bentuk gaji tetap

komisaris/pemilik. Atau disisihkan sebagian saja dari laba tahunan, namun jangan menganggu

arus kas perusahaan untuk kepentingan pribadi yang tidak ada.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai

kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan

untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Memulai usaha merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan usaha, oleh sebab itu

memerlukan kiat yang tepat untuk memperoleh kesuksesan. Ada beberapa langkah-langkah

yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai wirausaha, antara lain :

a. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan

didalamnya.

b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan

c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda

d. Jaga kredibilitas dan brand image.

Disamping itu dalam berwirausaha sangat diperlukan kejujuran dalam usahanya, karena

akan membawa keberhasilan dan kesuksesan dari akibat kepercayaan pelanggan.

B. Saran

Saran penulis dalam makalah ini adalah sekiranya bagi seseorang yang hendak memulai

usaha ataupun bisnis harus mengetahui dengan jelas apa tujuan dan motivasi dia berbisnis agar

jika dikemudian hari usahanya memiliki kesulitan atau mendapat masalah ia tidak mudah

tumbang atau menyerah. Maka dalam memulai sebuah bisnis penulis sangat menekankan

motivasi yang besar untuk para calon antepreneur.


DAFTAR PUSTAKA

Drucker, Peter F, 1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga.


Ikaputera Waspada, 2018. Kiat mengembangkan sikap jujur dan perilaku kerja prestatif.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Ikaputera Waspada, 2004. Kiat mengembangkan sikap jujur dan disiplin. Jakarta : Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan nasional.
Ikaputera Waspada, 2004. Kiat mengembangkan ide dan meraih peluang. Jakarta : Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan nasional.
Kotler Philip, 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis,Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Terjemahan. Jakarata: Erlangga
Suryana, 2003. Kewirausahaan; Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung
: Salemba Empat.
Suryana, 2004. Memahami karakteristik kewirausahaan. Jakarta : Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
nasional.

Anda mungkin juga menyukai