TUGAS MAKALAH
KEWIRUSAHAAN ISLAM
Dosen Pengampu :
DR, A Darmawan Achmad, SE, S.Kom, S.Pd.I, MMKes, M.Pd.I, MBA
Disusun oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Majalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Mencari Ide dan Peluang ........................................................................ 2
B. Menggali Sumber Ide .............................................................................. 3
C. Mengidentifikasi Ide ............................................................................... 5
BAB III..................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................ 7
A. Kesimpulan ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kunci kesuksesan memulai suatu usaha adalah adanya kemampuan
menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif dan mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Banyak orang yang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal
harganya. Tentunya tidak sembarang ide, hanya ide yang mempunyai nilai komersial
saja yang masuk dalam kategori mahal itu. Sebuah ide akan ditulis dalam suatu rencana
usaha atau rencana bisnis yang merupakan langkah awal membangun sebuah usaha.
Sebenarnya, banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat dan bernilai
tinggi, namun ide itu akan tetap menjadi ide atau bahkan hanya sekedar impian yang
numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan
kepada pihak lain ataupun diimplementasikan. Ide merupakan konsep, pikiran dan
pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan
usaha.
Keberhasilan seorang wirausaha dapat dicapai melalu kemampuan penemuan ide
dari berbagai teknik pencarian ide. Seorang wirausaha mampu mengambil keputusan
dengan memilih ide bisnis terbaik dan menentukan cara terbaik untuk mengerjakan
pilihan ide bisnis. Sehingga, ide usaha/bisnis yang bagus merupakan faktor penting atau
bahkan merupakan persyaratan untuk memulai sebuah usaha/bisnis. Meskipun dmikian,
ide bisnis yang bagus biasanya tidak langsung datang kepada pengusaha, tetapi
merupakan hasil dari kerja keras dan upaya dari pengusaha untuk membangkitkan,
mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mencari ide dan peluang?
2. Bagaimana cara menggali sumber ide?
3. Bagaimana mengidentifikasi ide?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan Memahami cara mencari ide dan peluang
2. Mengetahui dan memahami cara menggali sumber ide
3. Mengetahui cara mengidentifikasi ide
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide-ide sendiri tetapi hasil
pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain dan bisa menjadi peluang1.
1
Harfandi, Asyari, Kewirausahaan (Membangun Jiwa Enterpreneurship Dengan Pendekatan
Ajaran Islam), STAIN Press, 2014, hal. 96
3
Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul
bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan
pekerjaannya saat itu. Misalnya, pernah membuat sebuah produk dan disukai
banyak orang . Hal itu yang kemudian dijadikan sebagai ide untuk mebnagun
sebuah bisnis.
8. Penemuan secara tidak sengaja. Jenis ide bisnis ini dapat terjadi ketika seseorang
melihat sesuatu (benda) yang dapat membangkitkan daya imajinasi. Dari
penemuan itu, ia berhasil menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya.
9. Media Masa. Media masa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang
besar. Misalnya, jika Anda benar-benar memperhatikan , di iklan komersial pada
surat kabar atau majalah Anda mungkin terdapat informasi mengenai bisnis yang
dijual. Satu cara untuk menjadi pengusaha adalah untuk merespon tawaran seperti
itu. Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau Film dokumenter di TV
banyak melaporkan perubahandalam gaya hidup atau kebutuhan konsumen.
Misalnya, Anda mungkin pernah menbaca atau mendengar bahwa sekarang banyak
orang yang tertarikpada makanan kesehatan atau kebugaran fisik.
10. Pameran. Jalan lain utnuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan
menghadiri pameran dan pameran perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan
di radio atau disurat kabar. Dengan menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak
hanya menemukan produk dan jasa baru, tetapi Anda juga bisa bertemu dengan
para penjual penjual, Pabrik, pedangan grosir, distributor, dan pelaku bisnis
waralaba. Mereka merupakan sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan
membantu kita untuk memulai suatu bisnis.
11. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan. Sebuah ide awal dapat muncul dari
percobaan yang dilalukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru.Usaha
poencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang
kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru
akan lebih dapat menerimaide baru dari berbagai sumber. Majalah dan Tabloid
lainnya merupakan sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara
untuk membandingkan ide awal adalah mebaca tentang kreativitas wirausaha lain.
Ide awal kadang membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk penyanrungan
dan tasting. Hampir seluruh ide apapun membutuhkan studi yang hati-hati dan
modifikasi sebagai pembukaan untuk pendekatan bisnis.
Menurut Douglas (1996), terdapat beberapa teknik untuk mendapatkan ide, yaitu
sebagai berikut
a. Tukar pikiran, yaitu melalui diskusi, rapat, sharing, atau aktifitas lain yang
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi diantar individu
b. Berandai-andai atau mengumpakan sesuatu akan terjadi, juga merupakan teknik
mendapatkan ide bisnis.
c. Kawin silang, yaitu suatu upaya bertukar pikiran mengenai ide yang masing-
masing sudah miliki untuk menghasilkan ide yang lain. Hal ini biasanya dilakukan
oleh mereka yang memiliki ilmu pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan ide yang
berbeda untuk membuat peluang tukar pikiran.
d. Keingintahuan, yaitu dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk mengetahui
lebih banyak tentang sesuatu.
e. Pendekatan tidak langsung, yaitu upaya dilakukan guna membahas sebagian ide
yang akan dikembangkan, karena tidak memungkinkan membahas secara
4
menyeluruh. Pada saat menemui jalan buntu harus mempertimbangkan pendekatan
baru.
f. Komponen yang dimodifikasi, yaitu ide baru hasil dari modifikasi ide lama dengan
cara, memilih produk atau jasa yang akan disempurnakan, membuat daftar tentang
semua bagiannya disebut dengan sistematis, selanjutnya dimodifikasi sesuai
dengan tujuan.
g. Meditasi, merupakan suatu teknik menghasilkan ide dengan memusatkan pikiran
dan perasaan. Upaya ini dilakukan agar meningkatkan keyakinan diri, memusatkan
diri pada cita-cita, merangsang ide, kesiapan mental, meciptakan daya inovatif.
C. Mengidentifikasi ide
Ide dan Peluang harus disaring dan dinilai untuk kelayakannya setelah ide dan
peluang diidentifikasi atau dihasilkan. Ini bukan tugas yang mudah dan juga sangat
penting. Hal ini dapat membedakan antara berhasil dan gagal, antara membuat kaya atau
melenyapkan apapun yang Anda miliki.
Mengidentifikasi dan menilai peluang usaha pada intinya menentukan resiko dan
hasil/imbalan yang menggambarkan beberapa faktor seperti dibawah ini:
a. Kondisi industri dan pasar
b. Lamanya masa peluang produk
c. Tujuan pengusaha dan kompetensi yang dimiliki pengusaha
d. Pengelola Tim
e. Persaingan
f. Modal, Teknologi dan sumber daya
g. Kondisi Lingkungan (politik, ekonomi, hukum, kebijakan pemerintah)
Cara mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan mengamati bidang
hasil usaha, yaitu:
1. Segmentasi pasar
2. Posisi Produk
3. Sumber daya manusia
4. Keuangan
5. Tanggung jawab sosial
6. Pengembangan usaha
Ide-ide dari wirausahawan merupakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang
dalam dunia kewirausahaan. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai
potensial (peluang usaha), wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan, wirausahawan bukan semata-mata
karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari pengamatan dan penerapan ide-ide
orang lain.
Dalam mengevalusai ide untuk menciptakan nilai potensial (peluang usaha)
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi
dengan cara2:
1. Kemungkinan banyaknya resiko yang dapat dieliminir melalui strategi yang
proaktif
2
Harfandi, Asyari, Kewirausahaan (Membangun Jiwa Enterpreneurship Dengan Pendekatan
Ajaran Islam), STAIN Press, 2014, hal. 95
5
2. Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat
Risk management adalah suatu proses dimana manajer perusahaan
mengidentifikasi resiko pada seluruh bagian organisasi yang berpotensi untuk
menimbulkan kerugian dan kemungkinan mengembangkan rencana untuk meniadakan
atau memperkecil jumlah kerugian yang mungkin terjadi. Tujuan manajemen risiko
adalah meminimalkan dampak merugikan sebagai akibat dari timbulnya resiko adalah
merencanakan sumber daya secara efektif guna mengembalikan keseimbangan dan
keefektifan operasional organisasi sesudah mengalami gangguan kerugian yang sangat
hebat. Ada tiga bentuk resiko yang dapat dievaluasi:
1. Resiko pasar atau resiko persaingan
2. Resiko finansial
3. Resiko teknik
Resiko pasar terjadi akibat terjadinya ketidakpastian pasar. Resiko finansial terjadi
akibat terjadinya rendah penjualan dan tingginya biaya. Resio teknik terjadi akibat
adanya kegagalan teknik.
Pada hakekatnya ketidakpastian pasar terjadi akibat dari berbagai faktor seperti
lingkungan ekonomi, teknologi, demografi dan sosial politik.
Proses penjaringan/pengidentifikasian agar ide potensial menjadi produk dan jasa
real melalui langkah-langkah sebagai berikut, yaitu menciptakan produk baru dan
berbeda. Dalam berwirausaha, menciptakan produk baru itu merupakan suatu hal yang
berpotensi dalam pencapaian tujuan. Biasanya konsumen lebih tertarik pada hal-hal
yang bersifat baru atau unik. Selanjutnya mengamati pintu peluang, pengamatan
peluang juga berperan penting dalam dunia kewirausahaan, analisis produk dan proses
produksi secara mendalam, sebelum memulai usaha, kita harus mengetahui peluang apa
yang berpotensi baik dari segi produk, atau tempat yang bersangkutan. Hal lain yang
terkait dalam mengidentifikasi kewirausahaan adalah penaksiran biaya awal, kita harus
mempunyai bayangan atau taksiran berapa rata-rata biaya yang kita keluarkan untuk
modal awal kita berwirausaha. Semuanya harus tergambar dan terperinci. Sehingga kita
bisa juga memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.
Kegiatan mengidentifikasi pesaing juga merupakan upaya awal dari wirausahawan
untuk dapat masuk ke pasar. Mengenal pesaing adalah hal yang sangat penting bagi
wirausahawan. Wirausahawan harus membandingkan secara cermat tentang produk,
harga, saluran, dan potensi yang dimiliki pesaing, karena tingkat persaingan
berdasarkan tingkat substitusi produk terdiri atas persaingan merek, persaingan industri,
persaingan bentuk, dan persaingan generik.
Hal yang perlu kita perhatikan juga adalah pengidentifikasian faktor-faktor
penghambat di dalam berwirausaha, faktor tersebut itu dapat diidentefikasikan sebagai
berikut. Pertama, tidak adanya perencanaan usaha yang tepat, Kedua, kurangnya
pengalaman di dalam usaha. Ketiga, tidak cocok di dalam memilih jenis usaha.
Keempat, keungan atau permodalan usaha sangat kurang. Kelima, tidak adanya interes
pada bidang usaha yang sedang digeluti. Keenam, tidak mempunyai keahlian di dalam
bidang usaha. Ketujuh, tidak mempunyai semangat kewirausahaan. Kesembilan, tidak
ada dukungan dari pemerintah setempat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mencari Ide dan Peluang
Ide adalah buah pikir mnusia yang muncul karena adanya suatu pengamatan yang
secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat baru. Menurut Zimmerer,
ide-ide yang berasal dari wirusaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang pasar. Untuk menjadikan ide bisa menjadi peluang, ada beberapa
cara: Ide dapat digerakkan secara internal, Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk
dan jasa, Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi.
2. Menggali Sumber Ide
Beberapa sumber atau potensi untuk menggali suatu ide adalah sebagai berikut:
Kebutuhan dan permintaan pasar, Keahlian dan keterampilan, Hobi/minat,
Kreativitas, Jaringan dan relasi, Nasihat atau saran, Pengalaman dan Pekerjaan.
Penemuan secara tidak sengaja, Media Masa, Pameran, Pencarian ide dengan penuh
pertimbangan.
3. Mengidentifikasi Ide
Dalam mengevalusai ide untuk menciptakan nilai potensial (peluang usaha)
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin
terjadi dengan cara: Kemungkinan banyaknya resiko yang dapat dieliminir melalui
strategi yang proaktif, Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin,
Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Risk management adalah suatu proses dimana manajer perusahaan mengidentifikasi
resiko pada seluruh bagian organisasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian
dan kemungkinan mengembangkan rencana untuk meniadakan atau memperkecil
jumlah kerugian yang mungkin terjadi. Ada tiga bentuk resiko yang dapat dievaluasi:
Resiko pasar atau resiko persaingan, Resiko finansial, dan Resiko teknik.
Proses penjaringan/pengidentifikasian agar ide potensial menjadi produk dan jasa
real melalui langkah-langkah sebagai berikut, yaitu menciptakan produk baru dan
berbeda, mengamati pintu peluang, penaksiran biaya awal.
7
DAFTAR PUSTAKA