Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“ASPEK KEWIRAUSAHAAN DI BIDANG KEFARMASIAN”

Di susun oleh :
Kelompok 2

Ni Ketut Ayu Parwati Pooja 4820123520


Sri Rohmayanti 4820123514

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 FARMASI


UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN
BAGU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah
tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Aspek
Kewirausahaan di Bidang Kefarmasian” ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas mata
kuliah Kewirausahaan.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih
lanjut. Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan
makalah ini. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya.

Mataram, 25 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................................................................6
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN....................................................................................................................7
2.1 Pengertian Kewirausahaan........................................................................................................................7
2.2 Karakteristik Wirausahawan.....................................................................................................................8
2.3 Manfaat dan Tujuan Kewirausahaan.......................................................................................................10
2.4 Aspek-aspek Penting dalam Kewirausahaan...........................................................................................10
BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak,
moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai
resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern.
Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam
masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis)
dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan sebagai
berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk memberikan tanggapan
yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang
lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih
banyakndan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan
menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas dan
inovasi serta kemampuan manajemen.

Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang


inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai
semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban.
Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang
merupakan gabungan dari lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c.
sumber bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri baru.

Bertolak dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha sangat penting,
mengingat bahwa modernisasi dalam bidang ekonomi, sangat bergantung pada kuantitas dan
kualitas kewirausahaannya. Karena itu tidak mengherankan jika PBB menyatakan, bahwa suatu
negara akan mampu membangun, apabila memiliki wirausahawan sekitar 2% dari jumlah
penduduknya. Jumlah penduduk Indonesia saat ini 200.000.000 jiwa, sehingga paling tidak harus
memiliki wirausahawan sebanyak 4.000.000 orang (Alma, 2008:4). Namun kenyataannya,
Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar 0,18% dari jumlah penduduk (Suruji, 2008).
Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting dalam kehidupan suatu negara. Mengingat,
bahwa wirausahawan tidak saja memberikan kemanfaatan bagi dirinya sendiri-pekerjaan dan
pendapatan secara mandiri, tetapi juga bagi negara dan warga masyarakat dengan penciptaan

4
lapangan kerja. Berbagai teori pembangungan menyatakan, bahwa keberhasilan suatu negara
dalam proses percepatan pembangunan ekonomi sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas
kewirausahaan yang dimiliki suatu negara.

Kewirausahaan sebagai Etika Sosial Modern, berkaitan dengan adanya kenyataan, bahwa
konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide-ide atau dalil-dalil yang tercantum di dalam kewirausahaan
bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang bersifat universal, yakni tidak saja dalam bidang
bisnis, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan guna mewujudkan kehidupan suatu masyarakat
modern (kewirausahaan sosial). Hal ini tercermin pada pendapat McClelland (1987:86) yang
menyatakan sebagai berikut:

 Perilaku Kewiraswastaan: a. memikul risiko-risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu
akibat dari keahlian dan bukan karena kebetulan; b. kegiatan yang penuh semangat dan/atau
yang berdaya cipta; c. tanggung jawab pribadi; d. pengetahuan tentang hasilhasil keputusan,
uang sebagai ukuran atas hasil.
 Minat terhadap peerjaan kewiraswastaan sebagai suatu akibat dari martabat dan “sikap
berisiko: mereka.
 Dalam Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, pemerintah mendefinisikan kewirausahaan
sebagai berikut : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.

Jadi wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan, atau orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan dan
mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud kewirausahaan?
 Bagaimana karakteristik dari seorang wirausahawan yang baik?
 Apa manfaat dan tujuan kewirausahaan?
 Apa aspek-aspek penting dalam kewirausahaan?

5
1.3 Tujuan
 Mengetahui dan memahami defenisi kewirausahaan
 Mengetahui dan memahami karakteristik seorang wirausahawan yang baik
 Mengetahui dan memahami manfaat dan tujuan kewirausahaan
 Mengetahui dan memahami aspek-aspek penting dalam kewirausahaan

6
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Istilah kewirausahaan sendiri sudah ada sejak abad 18. Pada masa itu, ditandai dengan
adanya banyak penemuan tentang pertumbuhan mesin uap dan beberapa mesin-mesin lainnya.
Pada dasarnya, tujuan utama dari kewirausahaan ini adalah menciptakan suatu hal yang inovatif,
sehingga dibutuhkan ide-ide yang kreatif juga. Secara sederhana, arti dari wirausahawan
(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan. Selain itu, ketika menjadi wirausaha, maka dibutuhkan mental yang berani
sekaligus mandiri dalam menghadapi berbagai macam rintangan di kemudian hari. Sementara itu,
seseorang yang melakukan wirausaha disebut juga sebagai wirausahawan. Untuk menjadi
seorang wirausahawan, maka perlu melakukan beberapa hal, seperti menentukan sumber daya
untuk produksi, tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang
diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya serta menerima
balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Berikut ini adalah pengertian kewirausahaan menurut
para ahli, yaitu:

 Joko Untoro
Kewirausahaan adalah perilaku atau keberanian sikap seseorang dalam melakukan upaya
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Upaya tersebut bisa ditempuh dengan mengandalkan
kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki.
 Siswanto Sudomo
Kewirausahaan merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kehidupan seorang
wirausahawan. Kewirausahaan juga akan menunjukkan sikap mau bekerja keras, rela
berkorban serta berani dalam melakukan berbagai upaya dan berani mengambil risiko untuk
mewujudkan ide.
 Eddy Soeryanto Soegoto
Kewirausahaan adalah usaha yang dilakukan seseorang secara kreatif dan inovatif untuk
menghasilkan suatu karya dengan nilai jual. Selain itu, karya yang dihasilkan juga bertujuan
untuk memberi manfaat bagi orang lain serta dapat membuka lapangan pekerjaan.
 Peter Drucker

7
Kewirausahaan sebagai sebuah kemampuan dalam menciptakan hal yang baru dengan ciri
khas tersendiri.
 Zimmer
Kewirausahaan adalah proses atau kegiatan yang mengandalkan kreativitas dan inovasi untuk
memanfaatkan peluang dalam menjalankan bisnis.
 Richard Cantillon
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu. Sehingga, lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
 Joseph Schumpeter
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di
dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi ini dalam bentuk
memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru; memperkenalkan metode produksi
baru; membuka pasar yang baru (new market); memperoleh sumber pasokan baru dari bahan
atau komponen baru; menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
 Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
 Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Hal ini bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dengan yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu
yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

2.2 Karakteristik Wirausahawan


William Bygrave (Alma, 2007) mendeskripsikan karekteristik wirausaha ke dalam
sepuluh konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D. Kesepuluh konsep itu adalah, Dream,
Decisiveness, Doers, Determination, Dedication, Devotion, Details, Destiny, Dollars, and
Distribute. Konsep dream, dimaksukan bahwa seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana
keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya, dan yang paling penting adalah dia
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut. Konsep decisiveness, bahwa

8
seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara
cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah
merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya. Konsep doers, begitu seorang wirausaha
membuat keputusan maka dia langsung menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya
secepat mungkin yang dia sanggup. Artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda
kesempatan yang dapat dimanfaatkan. Konsep determination, seorang wirausaha melaksanakan
kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah,
walaupun dia dihadapkan pada rintangan yang mustahil diatasi. Konsep dedication, dedikasi
seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan
kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya sementara. Mereka bekerja tidak
mengenal lelah. Konsep devotion, artinya seorang wirausaha mencintai pekerjaannya dan produk
yang dihasilkannya secara gila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan
yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya. Konsep details, seorang
wirausaha sangat memerhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan
faktor kecil sekalipun yang dapat menghambat kegiatan usahanya. Konsep destiny, seorang
wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. Dia merupakan
orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain. Konsep dollars, seorang wirausaha
tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan untuk memperoleh uang.
Baginya, uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi, jika mereka
sukses berbisnis maka mereka pantas memperoleh uang atau keuntungan. Konsep distribute,
seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang–orang
kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak
untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis. Selain konsep 10D diatas, karakter yang
mencerminkan wirausaha yang baik adalah memiliki karakteristik berikut ini, yaitu:

 Mental ability, merujuk pada kemampuan berpikir dan kreativitas

 Clear objective, selalu fokus pada profit

 Bussiness secrecy, kemampuan dalam menjaga rahasia bisnis

 Human relation ability, faktor yang penting terhadap kesuksesan seorang pengusaha adalah
kestabilan emosi, hubungan personal, pertimbangan, dan kebijaksanaan. Seorang pengusaha
harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggannya.

9
 Communication ability, komunikasi yang efektif berarti satu sama lain saling mengerti dan
memahami.

 Technical knowledge, pengetahuan tekhnik merupakan suatu keahlian seseorang yang


menunjukkan bahwa telah mencoba sesuatu yang susah atau lebih dari orang kebanyakan

 Hard worker, seorang pekerja keras

 Desire for high achievement, seorang pengusaha memiliki keinginan yang kuat untuk
mencapai tujuan yang tinggi dalam bisnis

 Highly optimistic, pengusaha yang sukses tidak terganggu dengan masalah yang dihadapinya.
Ia optimis pada masa depan dan situasi yang akan dihadapinya dalam bisnis dimasa yang
akan dating.

 Independence, salah satu pengusaha sukses juga tidak mengikuti tuntunan orang lain atau
rutinitasnya. Selalu percaya terhadap kemampuannya.

 Good organizer, kemampuan membawa kepentingan bersama dalam memulai suatu


organisasi hingga menghasilkan akhir yang baik.

2.3 Manfaat dan Tujuan Kewirausahaan


Kewirausahaan menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari karena kewirausahaan
dapat membantu kehidupan ekonomi di kalangan masyarakat. Kewirausahaan juga memiliki
beberapa tujuan kewirausahaan dan manfaat. Tujuan kewirausahaan adalah sebagai berikut:

 Dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang mandiri.


 Dapat membantu untuk meningkatkan jumlah pendapatan daerah karena banyak
wirausahawan yang sukses.
 Meningkatkan semangat kewirausahaan di masyarakat.
 Meningkatkan kesadaran betapa pentingnya kewirausahaan bagi masyarakat.
 Meningkatkan kreativitas masyarakat agar menghasilkan produk yang inovatif.

Disamping tujuan pelaksanaan kewirausahaan, terdapat pula manfaat kewirausahaan,


yaitu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, meningkatkan kemampuan
manajerial, serta meningkatkan standar hidup masyarakat yang bisa memberikan dampak baik
kepada lingkungan masyarakat maupun meningkatkan kesejahteraan.

10
2.4 Aspek-aspek Penting dalam Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut dapat berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian pasar. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila
wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali
perubahan. Berikut ini adalah beberapa sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha,
seperti :

 Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.


 memiliki ketekunan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, dan memiliki inisiatif.
 Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
 Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis
yang luas.
 Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
 Disiplin, Komitmen Tinggi, Jujur, Kreatif dan Inovatif, Mandiri,Realistis.

Dalam berwirausaha, seorang wirausahawan harus mampu melakukan inovasi, mengubah


tantangan menjadi peluang, menciptakan permintaan melalui penemuan baru, dan dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, seorang
wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi.
Berikut adalah beberapa aspek pertimbangan yang dapat dilakukan sebelum seorang
wirausahawan memulai usahanya, yaitu:

 Mengetahui jumlah permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan


Kemampuan untuk melihat peluang yang ada, sangat bergantung pada kemampuan seorang
wirausahawan dalam menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
o Analisis demografi pasar
o Analisis serta tingkah laku pesaing
o Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing
 Kemampuan mengamati pintu peluang
Seorang wirausaha harus dapat mengamati pintu peluang yang ada di pasar dengan cara:
o Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat

11
o Kerugian teknik harus terukur
o Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
o Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi yang kuat dalam mempertahankan posisi
pasarnya
o Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber daya untuk menghasilkan
produk
 Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Seorang wirausaha harus bisa mencari dan mengimplementasikan strategi untuk
mempertahankan posisi usahanya dengan cara:
o Mencari kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
o Melihat tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
o Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru.

Dalam mengembangkan usahanya, wirausahaan perlu untuk memperhatikan beberapa


aspek penting, diantaranya:

 Mencari peluang usaha baru


 Pembiayaan
 SDM
 Kepemilikan
 Organisasi
 Kepemimpinan
 Pemasaran

12
BAB III
KESIMPULAN

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam


kehidupan. Visi tersebut dapat berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Sedangkan, wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru dalam pelaksanaan kewirausahaan.
Karekteristik wirausaha diringkas kedalam sepuluh konsep yang disebutnya sebagai konsep 10D.
Kesepuluh konsep itu adalah, Dream, Decisiveness, Doers, Determination, Dedication, Devotion,
Details, Destiny, Dollars, and Distribute. Tujuan dari kewirausahaan sendiri adalah untuk
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang mandiri, membantu untuk
meningkatkan jumlah pendapatan daerah karena banyak wirausahawan yang sukses, eningkatkan
semangat kewirausahaan di masyarakat, meningkatkan kesadaran betapa pentingnya kewirausahaan
bagi masyarakat, serta meningkatkan kreativitas masyarakat agar menghasilkan produk yang
inovatif. Manfaat dari kewirausahaan sendiri adalah untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi, meningkatkan kemampuan manajerial, serta meningkatkan standar hidup
masyarakat yang bisa memberikan dampak baik kepada lingkungan masyarakat maupun
meningkatkan kesejahteraan. Aspek terpenting dalam kewirausahaan adalah wirausahawan yang
dapat memiliki karakteristik yang baik sehingga dapat menjalankan managemen kewirausahaan yang
baik dengan mempertimbangkan segala aspek terkait untuk mencapai tujuannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan. Bandung: Alpabeta.

Griffin, RW. dan Ebert, RJ., 1997. Binis (Jilid 1), Jakarta:Prehallindo. Instruksi Presiden RI.
1995. No. 4.

John Naisbitt, 1994. dalam event Global Entrepreneur ’95 di Singapore

Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

McClelland. 1987. The Achieving Society. Canada: D. Van Nastrard Company, Inc.

Marzali, A.. 2005. Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Meredith, Geoffrey G.et al. . 1996. Kewirausahaan; Teori dan Praktek. Jakarta:PPM,
(terjemahan).

Mutis, Thoby. 1995. Kewirausahaan yang Berproses. Jakarta:Cresindo.

Nahiyah Jaidi Faraz, 2013. Kewirausahaan. Yogyakarta: Universitas UNY.

Salim siagian dan Asfahani, 1995. Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17.8.45.
Kloang Klede Jaya PT Putra Timur bekerjasam dengan Puslatkop dan PK Deplop dan PPK. Jakarta.

Suruji, A, 2008. Membangun Spirit Kewirausahaan Kaum Muda. Kompas.com, 26


November.

Universitas BINUS, 2019. Aspek-Aspek dalam Berwirausaha. Binus.ac.id, 28 November.

Wahjoetomo:1995.Perguruan Tinggi Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta: Gema


Insani Press.

Wiratmo, Masykur. 1996.Pengantar Kewiraswastaan. Yogyakarta:BPFE.

14

Anda mungkin juga menyukai