Anda di halaman 1dari 15

KONSEP KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Siti Aminah Caniago

Disusun Oleh:
1. Marshell Bahreiza D. P. 4112106
2. Fathul Arifin 4121109
3. Ganang Meidi P. 4121112
4. Muhammad Ardiansyah 4121114

Kelas E

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2024
PRAKATA

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala
karunia, rahmat, hidayah, dan taufik-Nya, sehingga Makalah tentang memahami “KESE
KONSEP KEWIRAUSAHAAN” ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Siti Aminah Caniago selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami berharap agar pembaca tidak merasa puas dengan penjelasan dariberbagai
hal yang ada dalam makalah ini, tetapi diharapkan terus mencari dan menggali dari
sumber atau buku lainnya. Tentu terdapat beberapa kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini, oleh karenanya kami memohon maaf. Kami
berharap atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak atau pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 28 februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 3
A. Pengertian dan Konsep Kewirausahaan ...................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Kewirausahaan ........................................................................................... 7
C. Arti Penting Kewirausahaan ......................................................................................... 8
BAB III ....................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu


usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan
dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang
atau jasa. Tingginya persaingan dan banyaknya pengusaha-pengusaha baru,
membuat beberapa pengusaha yang tidak bisa bertahan memilih untuk berhenti.
Hal ini mengakibatkan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya .
Kurangnya lapangan kerja yang tersedia dan banyaknya pesaing, membuat
kita untuk berpikir keras dalam mencari pekerjaan. Sehingga dari tahun ke tahun
angka pengangguran pengangguran terus bertambah. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya kesadaran dan rasa percaya diri untuk membuka sebuah usaha sendiri.
Sebagian besar masyarakat cenderung memiliki pola pikir untuk hidup nyaman
dengan bekerja sebagai pegawai karyawan. Mereka tidak sadar mengenai potensi
apa yang dapat di kembangkan dan menghasilkan pendapatan . Mereka kurang
memahami bagaimana melahirkan sebuah peluang usaha, karena mereka
cenderung berpikir akan mengalami kerugian. Sehingga mereka takut untuk
memulai usaha sendiri.
Kewirausahaan merupakan sebuah konsep yang memiliki peranan penting
dalam dunia bisnis dan ekonomi. Dalam era globalisasi dan teknologi yang
berkembang pesat seperti saat ini, kewirausahaan menjadi semakin relevan
sebagai salah satu cara untuk menciptakan lapangan kerja, menggerakkan
ekonomi, dan menciptakan inovasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka di peroleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan bagaimana konsepnya?
2. Apa saja jenis-jenis kewirausahaan?

1
3. Apa pentingnya belajar kewirausahaan?
C. Tujuan
Atas rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep kewirausahaan
2. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis kewirausahaan
3. Untuk memahami arti penting belajar kewirausahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Kewirausahaan


a. Definisi Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada
awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in
order to combine them”. Adapun makna secara etimologis
wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku
kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh,
berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang
kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti
berdiri (Arisena, 2017).
Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and
individual developing something unique and new (wirausaha adalah seorang
penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru).Menurut
J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-
sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat
produktivitas yang rendah menjadi tinggi. Menurut Dan Stein dan Jhon
F.Burgess (1993), wirausaha adalah orang yang mengelola,
mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk menciptakan
peluang usaha dan usaha baru.Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996),
wirausaha adalah seorang yang memperoleh peluang dan menciptakan
organisasi untuk mengejar peluang tersebut.
Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004),
wirausaha adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan
menjadi sebuah ide yang bisa di jual, dapat memberikan nilai tambah melalui
3 upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan (Firmansyah & Roosmawarni, n.d.).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan

3
sesuatu hal baru yang berbeda dari barang/jasa yang sudah ada sebelumnya.
Dalam prosesnya kegiatan kewirausahaan dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai faktor produksi dan sumber daya lainnya untuk dapat mencapai
kesejahteraan individu dan masyarakat sekitar dengan adanya lapangan
pekerjaan baru, adanya penghasilan bagi para pekerja kemudian yang
terpenting adalah tersedianya barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarkat (No
Title, n.d.)
b. Manfaat Kewirausahaan
Dari beberapa penelitian mengidentifikasikan bahwa pemilik bisnis
mikro, kecil percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras,
menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja
disuatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha
sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis mikro, kecil atau
menengah.
Thomas W. Zimmerer dalam (Fithriyana, 2017) merumuskan manfaat
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi
pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan. Semakin banyak bisnis yang
memulai usahanya karena mereka dapat menangkap peluang untuk
melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Banyak
orang menyadari bahwa kerja di suatu perusahaan seringkali
membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya tarik. Hal ini
tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak
banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain,
keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan
merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan. Walaupun pada tahap
awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan
berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk

4
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi
kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang berhasil menjadi
berkecukupan.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya. Pengusaha atau pemilik usaha
kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati
dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan
saling menghormati adalah ciri pengusaha kecil. Pemilik menyukai
kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah
dilayani dengan setia selama bertahun-tahun.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam bekerja. Hal yang didasarkan oleh
pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan
usaha mereka sesungguhnya bukan bekerja. Kebanyakan
kewirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu,
sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka
menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka
dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas
bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak
mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang
gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan.

c. Karakteristik Kewirausahaan
Seseorang dikatakan punya jiwa wirausaha bila jeli melihat peluang,
pantang menyerah, kreatif dan inovatif, dan berani mengambil risiko.
Karateristik seperti itulah yang mendorong maju tidaknya sebuah usaha.
Karakteristik setidaknya menjadi penyaring alami seorang
wirausahawan. Tanpa karakteristik yang khas, hanya akan membuat
wirausaha sebagai ajang coba-coba. Banyak yang ingin menjalankannya,
namun karena tidak memiliki karakter, akhirnya harus berhenti di tengah
jalan. Tanpa karakter kuat, wirausaha tidak akan berjalan. Apalagi, jika

5
ketakutan, baik takut rugi, takut gagal, atau takut yang lainnya, selalu
menggelayuti. Hendro dalam (Alifuddin & Razak, 2015) mengungkapkan enam
karakteristik wirausaha berdasarkan kekuatan emosi, yaitu:
1. Pandai mengelola ketakutannya Seorang yang smart and good
entrepreneur pandai mengelola ketakutannya untuk membangkitkan
keberanian dan kepercayaan diri dalam menghadapi risiko. Dengan
kata lain, seorang wirausaha haruslah berjiwa risk manager, bukan risk
taker.
2. Mempunyai ‘iris mata’ yang berbeda dengan yang lain Iris mata adalah
cara seseorang memandang sesuatu (masalah, kesulitan,
perubahan,diri sendiri, lingkungan tren, kejadian) untuk memunculkan
kreativitas agar tercipta ide, gagasan, konsep, lalu mencoba
meningkatkan nilai (add value). Dengan demikian, seseorang yang
mempunyai jiwa entrepreneur yang kuat memiliki pola pandang yang
berbeda dengan orang lain.
3. Pemasar sejati atau penjual ulung Tanpa keterampilan ini, seorang
wirausaha akan memulai dengan lebih berat dan membutuhkan lebih
banyak waktu. Keterampilan ini akan mempermudah seorang
wirausahawan dalam membangun bisnis, mempercepat pertumbuhan
bisnis, dan mengurangi ketergantungan modal yang besar.
4. Melawan arus dan menyukai tantangan baru Seorang smart and good
entrepreneur cenderung tida suka mengikuti arus atau terperangkap di
dalam kehidupan yang monoton. Wirausahawan selalu tidak bisa
diam, berpikir, dan terus berpikir, karena pada hakikatnya, mereka
adalah creative and smart worker.
5. High determination (keteguhan hati) Perbedaan entrepreneur sejati
dengan yang biasa saja adalah dalam hal durability, firm, dan
determination. Keteguhan hati tersebut membuat wirausahawan sejati
akan berbeda dalam memandang kegagalan. Kegagalan adalah
persepsi orang yang merasa buntu dan tidak tahu apa yang harus ia
lakukan dan tidak ingin mencari jalan keluar. 6. Selalu mencari yang
terbaik (perfeksionis) Seorang smart and good entrepreneur mampu

6
memberikan apa yang lebih baik lagi bagi pelanggan. Namun, yang
harus diingat adalah, perfeksionis bagai pisau bermata dua. Bila
mampu mencapai yang terbaik dan memberikannya yang terbaik, tidak
menjadi masalah.

B. Jenis-Jenis Kewirausahaan
Wirausaha dapat dilihat dari berbagai latar belakang individu yang membentuk
struktur kewirausahaan. Beberapa jenis menurut (Asnawati, 2021) wirausaha
dapat dilihat sebagai berikut :
1. Wirausaha Bisnis
Wirausaha bisnis adalah mereka yang menekuni dan menjalankan usaha
berdasarkan pengetahuan dari menganalisa kebutuhan-kebutuhan, selera
serta keinginan masyarakat terhadap barang-barang (produk), dan jasa
(layanan). Kelompok wirausaha ini sangat banyak jumlahnya, dan mereka
jeli melihat dan mengambil peluang bisnis. jasa (layanan). Kelompok
wirausaha ini sangat banyak jumlahnya, dan mereka jeli melihat dan
mengambil peluang bisnis.
2. Wirausaha Keuangan
Wirausaha keuangan adalah para wirausaha yang menjalankan kegiatan
usaha bisnis di sektor keuangan. Mereka mengumpulkan dana dari para
investor, lalu mendistribusikan dana atau uang itu di pasar modal.
Kemudian mereka akan mendapatkan keuntungan dari usaha mereka.
Dalam hal ini, jika dana yang mereka kelola semakin besar, maka akan
semakin besar pula keuntungan yang mereka dapatkan.
3. Wirausaha Vak
Yakni para wirausaha yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan skil
khusus di bidang produksi tertentu. Apakah bidang produksi mereka itu
berupa produk atau pun berupa jasa yang dibutuhkan oleh masyarkat. Para
wirausaha di kelompok ini, rata-rata berprestasi dan menyumbangkan
prestasinya dalam bidang teknik, membuat inovasi-inovasi dan
melahirkan penemuan-penemuan baru, melakukan peniruan, modifikasi,
dan perbaikan kualitasatas hasil barang ataupun jasa yang diproduksinya.

7
Wirausaha Vak mungkin cocok disebut sebagai wirausaha beraliran otak
kanan yang selalu kreatif.
4. Wirausaha Manajer
Adalah para wirausaha yang dapat melakukan atau menjalankan usaha
dengan menggunakan atau memanfaatkan pengetahuan bisnis modern
yang lebih maju, dan mereka senantiasa memperhitungkan dan
mempertimbangkan suatu usaha dengan efisien. Wirausaha manajer
mungkin cocok disebut wirausaha beraliran otak kiri.
5. Wirausaha Online
Adalah para wirausaha yang fokus menekuni usaha atau bisnis di internet.
Mereka memproduksi produk-produk digital atau perangkat lunak, dan
sebagian dari mereka fokus menjalankan usaha distribusi dan pemasaran
lewat internet. Para blogger adalah termasuk bagian dari wirausaha online.
6. Wirausaha Dagang
Yakni mereka yang fokus melakukan dan menjalankan kegiatan jual beli
barang dan jasa. Mereka mengutamakan membeli barang-barang
berkualitas dengan harga lebih murah lalu menjualnya dengan harga yang
lebih tinggi. Dan mereka mendapatkan keuntungan maksimal dari selisih
harga beli dan jual barang yang mereka pasarkan. Mereka mungkin pantas
disebut, wirausaha di bidang pemasaran.
7. Wirausaha Social Enginer
Adalah mereka yang menggerakan atau menjalankan usahadengan
berusaha mengikat para pekerja/tenaga kerja dengan melalui karya
sosial/sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran. Rata-rata
para wirausaha dalam kelompok ini,meraih sukses besar dalam
usahannya, karena mereka disukai dan dipercaya oleh masyarakat.

C. Arti Penting Kewirausahaan


Di dalam keragaman definisi mengenai kewirausahaan, pada hakikat-nya
terkandung suatu gagasan yang sama dan cenderung semakin diakui oleh berbagai
pihak, terutama yang berkenaan dengan: penciptaan (creating), kebaruan
(newness), dan pengambilan risiko (risk taking). Sehubungan dengan hal itu,

8
kewirausahaan nampak semakin diakui sebagai suatu penggerak pertumbuhan
ekonomi, inovasi, peningkatan produktivitas, dan lapangan pekerjaan, serta telah
diterima secara luas sebagai aspek penting dalam dinamika perekonomian.
Gagasan bahwa kewirausahaan dan pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan erat
secara signifikan tidak diragukan lagi telah berhasil sejak awal penelitian yang
dilakukan oleh banyak pakar ekonomi. Suatu peningkatan dalam jumlah
wirausaha umumnya mengarah pada suatu peningkatan dalam pertumbuhan
ekonomi. Pengaruh ini sebagai suatu hasil nyata dari peningkatan keterampilan
mereka, dan lebih tepatnya lagi, kecenderungan mereka untuk berinovasi
(propensity to innovate). Schumpeter (1963) telah menggambarkan aktivitas
inovatif ini, yaitu melaksanakan berbagai kombinasi baru dengan membedakan
lima hal, yaitu:
1. Pertama, memperkenalkan suatu produk baru, yaitu produk yang belum
dikenal konsumen, atau suatu produk dengan kualitas baru.
2. Kedua, memperkenalkan suatu metode operasi baru, yaitu metode yang
belum teruji secara empiris.
3. Ketiga, membuka pasar baru, yaitu pasar yang belum dimasuki perusahan
atau cabang suatu perusahaan tersebut.
4. Keempat, merebut sumber pasokan baru berupa bahan baku atau barang
setengah jadi, terlepas apakah pasokan baru ini sudah ada atau harus dibuat
terlebih dahulu.
5. Kelima, melahirkan perusahaan baru dalam suatu industri, seperti
menciptakan suatu posisi atau penghentian posisi monopoli melalui
trustification(Rangkaian Kolom Kluster II, 2012, 2012)
Melalui aktivitas inovatifnya, para wirausaha versi Schumpeterian berupaya
menciptakan peluang baru untuk memperoleh keuntungan. Peluang-peluang baru
ini dapat dihasilkan melalui peningkatan produktivitas, sehingga kaitan antara
produktivitas dengan pertumbuhan ekonomi akan nampak dengan jelas.
Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa kontribusi
kewirausahaan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara atau wilayah
pada dasarnya tidaklah mudah diukur. Karena secara statistik kurang didukung
oleh adanya data yang akurat. Kewirausahaan cenderung bersifat perorangan,

9
padahal pengukuran pertumbuhan ekonomi bersifat agregat. Demikian pula,
pengukuran peran kewirausahaan pada perusahaan berskala besar tidaklah mudah,
karena konsep kewirausahaan telahterakomodasi dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan (Research & Development) sehingga sulit untuk ditelusuri
perilaku kreatif, inovatif, dan risk taking secara orang perorangan.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan sesuatu
hal baru yang berbeda dari barang/jasa yang sudah ada sebelumnya. Dalam
prosesnya kegiatan kewirausahaan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai
faktor produksi dan sumber daya lainnya untuk dapat mencapai kesejahteraan
individu dan masyarakat sekitar dengan adanya lapangan pekerjaan baru, adanya
penghasilan bagi para pekerja kemudian yang terpenting adalah tersedianya
barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarkat
beragam jenis kewirausahaan yang ada, kesempatan berwirausaha menjadi
penting karena selain bisa memberikan dampak positif bagi pelaku wirausaha
berwirausaha juga dapat membatu meningkatkan perekonomian negara.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, kepada para pembaca dan pakar utama, penulis
mengharapkan kritik dan saran ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun akan
diterima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, M., & Razak, M. (2015). Kewiraushaan Teori dan Aplikasi: Strategi
Membangun Kerajaan Bisnis. In MAGNAScript Publishing: Jakarta (1st ed.).
MAGNAScript Publishing.
Arisena, G. M. K. (2017). Kewirausahaan. Modul Perkuliahan, Universitas Udayana.
Asnawati, P. : (2021). KEWIRAUSAHAAN Teori dan Contoh-Contoh Rencana Bisnis.
Firmansyah, A., & Roosmawarni, A. (n.d.). Kewirausahaan (Dasar dan Konsep).
Fithriyana, R. (2017). Kewirausahaan. Modul Perkuliahan, Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai.
No Title. (n.d.). http://repositori.unsil.ac.id/5931/6/BAB II.pdf, diakses pada 26 Februari
2024
Rangkaian Kolom Kluster II, 2012. (2012).
https://sbm.binus.ac.id/files/2013/04/Pentingnya-Kewirausahaan.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai