Anda di halaman 1dari 25

KEWIRAUSAHAAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Pengantar Bisnis.

Dosen : Maman Darmansyah, S.Hum., M.Pd.

Oleh :
Kelompok 2
1. Al Fikar Prabowo NIM : 2016120173
2. Andika Fitrianto NIM : 2016121985
3. Siva Yunda Apriani NIM : 2016122222

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan
dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kewirausahaan.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka, kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang Kewirausahaan ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tangerang, Maret 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penyusunan ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ................................................................................................. 2


B. Pengertian Kewirausahaan ................................................................................... 3
C. Karakteristik Kewirausahaan ............................................................................... 5
D. Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan .......................................................... 15

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.

Namun jumlah penduduk Indonesia yang besar tersebut, tidak diimbangi dengan jumlah

wirausahawan. Sebuah surat kabar nasional edisi 8 Juni 2012 menyampaikan berita bahwa

jumlah wirausahawan kita baru mencapai 1,56% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini

relatif kecil jika kita membandingkan dengan jumlah wirausahawan Singapura yang

mencapai 7%. Jepang 10%, dan Amerika mencapai 12% dari jumlah penduduk mereka.

Maka dapat dipastikan bahwa dalam upaya memperkuat perekonomian nasional sangat

diperlukan bermunculannya para wirausahawan muda berkualitas. Berdasarkan teori, suatu

negara harus memiliki jumlah wirausahawan lebih dari 2% agar dapat memperkuat ekonomi

negara tersebut. Oleh sebab itu, sebelum membuka usaha kita wajib mengetahui pengertian,

karakteristik, dan keuntungan-kerugian tentang kewirausahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kewirausahaan ?

2. Bagaimana karakteristik Kewirausahaan ?

3. Apa keuntungan dan kerugian kewirausahaan ?

C. Tujuan Penyusunan

1. Mengetahui pengertian kewirausahaan

2. Memahami karakteristik kewirausahaan

3. Memahami keuntungan dan kerugian kewirausahaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon

pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,

sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti

di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan

kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika dan

Kanada.

Bahkan sejak 1970-an banyak perguruan tinggi yang mengajarkan kewirausahaan

atau manajemen usaha kecil. Dan pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika

Serikat memasukkan kurikulum pendidikannya mengenai kewirausahaan. Di Indonesia

sendiri, kewirausahaan dipelajari masih sangat terbatas pada beberapa sekolah ataupun

perguruan tinggi tertentu saja. Seiring dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya

krisis ekonomi, maka perlu adanya pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan

formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat. Agar masyarakat tergerak

untuk menjadi seorang wirausahawan dan kewirausahaan di Indonesia menjadi berkembang.

Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan harus diajarkan

sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, alasannya adalah sebagai berikut :

2
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yang mana terdapat

teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.

2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan didikan manajemen

umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.

3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu

kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan

pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adi dan makmur.

B. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan atau Entrepreneurship atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide

inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses

tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Dalam bahasa sederhananya wirausaha adalah orang yang menjalankan bidang usaha

itu sendiri. Para ahli mempunyai tiga tanggapan tentang pengertian wirausaha entrepreneur

yaitu Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan

menilai kesempatan bisnis dan mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna

mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan

kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995). Wirausaha atau enterpreneur adalah

seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola

suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).

3
Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk

melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha juga memiliki pengetahuan

yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha,

mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say,

1996).

Peter F. Drucker mendefinisikan wirausahawan adalah orang yang mencari

perubahan, menanggapi, dan memanfaatkannya sebagai peluang. Sementara itu, William D.

Bygrave pengertian wirausahawan adalah yang mencari peluang dan menciptakan organisasi

untuk mengerjarnya. Berdasarkan pengertian yang diungkapkan oleh kedua tokoh tersebut

kita dapat menyimpulkan bahwa wirausahawan merupakan orang yang dinamis, senantiasa

mencari peluang dan memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai

tambah.

Secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti

pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah-berani dan berwatak

agung. Sedangkan usaha adalah perbuatan amal, bekerja dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha

adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Motivasi yang dirniliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia untuk berwirausaha

relatif rendah. Memiliki profesi menjadi seorang wirausahawan umumnya merupakan

"pilihan sisa", yang bersifat "sementara". Dikatakan pilihan sisa karena sebelum seseorang

mengambil keputusan berwirausaha, mereka telah menemukan berbagai kesulitan pada

semua pilihan lainnya. Dikatakan sementara karena mereka akan meninggalkan aktivitas

usahanya pada saat mendapatkan pekerjaan lain yang dianggapnya layak.Kesulitan yang

dihadapi sebelum mengambil keputusan untuk berwirausaha, antara lain:

4
1. Kegagalan Dalam Mendapatkan Pekerjaan

2. Kesulitan Untuk Melanjutkan Pendidikan

3. Kontrak Kerja Tidak Diperpanjang

4. Wirausaha Dijadikan Sebagai Batu Loncatan

5. Tekanan dari Pihak Lain

C. Karakteristik Kewirausahaan

Wirausahawan harus jeli memanfaatkan potensi yang ada pada orang lain, Mark

Victor Hansen dan Robert G. Allen mengungkapkan tidak menutup kemungkinan lima

potensi yang ada pada orang lain dimanfaatkan oleh kita. Potensi yang ada pada orang lain,

yaitu:

1. Other People Idea

Berwirausaha dengan memanfaatkan ide dari orang lain.

2. Other People Experience

Berwirausaha dengan memanfaatkan pengalaman orang lain. Ada beberapa alternatif

untuk memanfaatkan pengalaman orang lain tersebut, antara lain :

a. Bekerja atau magang terlebih dahulu pada bidang yang sesuai dengan minat

usaha. Misalnya seseorang yang berminat membuka usaha pangkas rambut dapat

mencari pengalaman dengan bekerja dahulu di tempat usaha pangkas rambut

milik orang lain.

b. Mengajak orang lain yang sudah berpengalaman. Orang yang diajak bukan hanya

berpengalaman, tapi terbukti sukses pada bidang usaha tersebut.

5
c. Menggali ilmu pengetahuan sebanyak mungkin dari orang yang sudah

berpengalaman dan sukses. Banyak cara yang dapat ditempuh, misalnya membaca

bukunya, mengikuti seminarnya mewawancarai tokoh tersebut serta orang

dekatnya, menonton penayangan DVDnya, mempelajari autobiografinya, dan

lain-lain.

3. Other People Money

Berwirausaha dengan memanfaatkan modal dari orang lain

4. Other People Time

Mendelegasikan sebagian tugasnya dalam berwirausaha kepada orang lain atau

memanfaatkan waktu orang lain

5. Other People Work

Berwirausaha dengan cara membantu dan memberikan nilai tambah atas pekerjaan

orang lain. Contohnya: event organizer, promotor olah raga dan musik, distributor,

pelaku bisnis periklanan, pelaku bisnis jaringan, perantara bisnis jual-beli dan

bangunan. Mereka membantu pemilik produk agar mudah cepat terjual, mudah

sampai ke tangan konsumen, meningkatkan tambah bagi konsumen, dan lain-lain.

Banyak para ahli mendeskripsikan karakteristik kewirausahaan dan pada umumnya

relatif mirip. Karakteristik kewirausahaan menurut Bygrave dibedakan menjadi 10 macam

yang dikenal dengan istilah 10 D :

1. Dream yaitu wirausahawan yang mempunyai visi keinginan terhadap masa depan

pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impianya.

6
2. Decisiveness yaitu wirausahawan yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat

keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan

mengambil keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.

3. Doers yaitu wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung menindak

lanjuti. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak

mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.

4. Determination yaitu wirausahawan yang melaksanakan kegiatannya dengan penuh

perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah walaupun

dihadapkan pada tantangan dan rintangan yang tidak mungkin diatasi.

5. Dedication yaitu wirausahawan yang berdedikasi bisnisnya sangat tinggi, terkadang

mengorbankan kepentingan keluarganya. Wirausahawan di dalam melaksanakan

pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatan dipusatkan semata-

mata untuk kegiatan bisnisnya.

6. Devotion yaitu wirausahawan yang mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang

dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk

menjual produknya.

7. Details yaitu wirausahawan yang memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia

tidak mau mengabaikan faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan usahanya.

8. Destiny yaitu wirausahawan yang bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang

hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung

kepada orang lain.

7
9. Dollars yaitu wirausahawan yang tidak mengutamakan mencapai kekayaan.

Motivasinya bukan karena masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan

bisnisnya, ia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya maka ia pantas mendapatkan

keuntungan, bonus, hadiah atau prestasi.

10. Distribute wirausahawan yang bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya

kepada orang-orang kepercayaannya yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak

untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.

Sedangkan anggapan lain menurut Fadel Muhammad ada 7 (tujuh) karakteristik

kewirausahaan, diantaranya yaitu :

1. Kepemimpinan

2. Inovasi

3. Cara pengambilan keputusan

4. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan

5. Bekerja ekonomis dan efisien

6. Visi masa depan

7. Sikap terhadap risiko

Sementara itu Angelita S. Bajaro mengungkapkan wirausahawan sukses umumnya

memiliki karakter sebagai berikut :

1. Berani menanggung risiko yang dipertimbangkan

2. Mencurahkan segenap perhatian dalam pencapaian tujuan

8
3. Gigih dan Bekerja Keras

4. Bersemangat

5. Mampu memanfaatkan umpan balik

6. Bertanggung jawab

7. Percaya diri

8. Berpengetahuan

9. Mampu meyakinkan orang lain

10. Memiliki kemampuan manajerial

11. Inovatif dan

12. Berorientasi pada tujuan

Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativitas dan inovasi

sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki karakteristik

atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan pengalaman dan

pendidikan.

Beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer, and

Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007) sebagai berikut:

1. Desire for responsibility

Wirausaha yang unggul merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil usaha

yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki dan

menggunakannya untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka

panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan.

9
2. Tolerance for ambiguity

Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubungan dengan orang

lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang, penyalur,

masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga dan mem-

pertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman bagi wirausaha adalah

suatu hal yang biasa. Kemampuan untuk menerima keberagaman merupakan .suatu

ciri khas wirausaha guna menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam

jangka panjang.

3. Vision

Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang

harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa

perusahaan hidup, dan wirausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan,

anggaran, dan prosedur kerja yang jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan

ibarat orang yang berjalan tanpa arah yang jelas, sehingga kecenderungan untuk gagal

sangat tinggi.

4. Tolerance for failure

Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan baik waktu biaya dan

tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau

bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam

mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap

kegagalan usaha.

10
5. Internal locus of control

Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi

oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang unggul adalah yang memiliki kemampuan

untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya tekanan kehidupan,

persaingan bisnis, perubahan yang begitu cepat dalam dunia bisnis akan

meningkatkan tekanan kejiwaan baik mental, maupun moral dalam kehidupan

keseharian. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan mampu

bertahan dalam dunia bisnis yang makin kompleks.

6. Continuous improvement

Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap pengalaman sebagai

sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha selalu

mencari hal-hal baru yang akan memberikan manfaat baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat dalam

petualangan inovatif yang akan membawa konsekuensi menguntungkan dimasa

depan.

7. Preference for moderate risk

Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas risiko.

Sifat wirausaha dalam menghadapi risiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam sifat

mengambil risiko, yaitu risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat

risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan risk averse

(orang yang memiliki sifat suka menghindari risiko). Pada umumnya wirausaha yang

berhasil memiliki kemampuan untuk memilih risiko yang moderate / sedang, di mana

ketika mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini sejalan

11
dengan risiko wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri.

Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang

disesuaikan dengan perubahan lingkungan (Zimmerer, and Scarborough, 1998).

8. Confidence in their ability to success

Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri

untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk melakukan banyak

hal dengan baik dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang

keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan

kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan akan menurunkan

semangat juang dalam melakukan bisnis.

9. Desire for immediate feedback

Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menuntut wirausaha untuk

cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan berkembang.

Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon atau

umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia

usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha

memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari

pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.

10. High energy level

Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan

kegiatan usaha sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat

atau energi yang cukup tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus

ditanggung sendiri mendorong wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka

12
waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu menggunakan daya geraknya, ulet

tekun dan tidak mudah putus asa.

11. Future orientation

Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu melihat peluang,

menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki

kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besok, tidak begitu

mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggul selalu

berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.

12. Skill at organizing

Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi sumber daya

yang dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi berwujud maupun sumber ekonomi tak

berwujud untuk mendapat manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian dalam

melakukan organisasi baik orang maupun barang. Wirausaha yang unggul ketika

memiliki kemampuan portofolio sumber daya yang cukup tinggi untuk dapat bertahan

dan berkembang.

13. High commitment

Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar berhasil.

Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha membenamkan diri dalam

kegiatan tersebut guna keberhasilan cita-citanya. Scarborough, et.all (2006)

mengungkapkan langkah terakhir seorang wirausaha untuk meningkatkan kreativitas

pendorong kewirausahaan adalah work, work, work,..

13
14. Flexibility

Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk

mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil.

Kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan merupakan modal dasar

dalam berusaha, bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan kolega se-

perti kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha lain atau kemampuan

bernegosiasi dengan kolega. Hal ini mencerminkan kompentensi wirausaha yang

unggul.

Confidence in their ability Internal locus of control


Desire for responsibility
to success

High energy level Future orientation

Vision Skill at organizing

Tolerance for failure High commitment

Tolerance for ambiguity Flexibility

Desire for immediate Preference for moderate Continuous Improvement


feedback risk

Gambar 0.1 Karakteristik Pengusaha

14
D. Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan

Apapun yang menjadi pilihan profesi seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

akan dihadapkan dengan dua sisi yang saling bertentangan yaitu berupa keuntungan dan

kerugian masing-masing. Bagi yang menjadi seorang karyawan akan mendapatkan

keuntungan dan kerugian. Demikian juga jika bagi seseorang yang memilih untuk menjadi

seorang wirausahawan akan menemukan keuntungan dan kerugian pula. Berikut ini penyusun

akan memaparkan keuntungan dan kerugian kewirausahaan.

1. Keuntungan menjadi wirausahawan diantaranya adalah :

a. Keuntungan Usaha Menjadi Milik Sendiri

Seorang wirausahawan memiliki posisi ganda, yaitu sebagai pemilik dan juga

sebagai direktur perusahaan tersebut. Maka secara finansial akan memperoleh

pendapatan dari dua sumber juga, yaitu keuntungan perusahaan maupun gaji

sebagai direktur.

b. Memperoleh Status dan Kepuasan

Status sebagai seorang pemilik perusahaan tentunya akan memberikan

kebanggaan tersendiri yang tidak dapat dirasakan jika dia bekerja kepada orang

lain sebagai karyawan. Ada rasa kebanggan tersendiri dan kepuasan yang akan

memotivasi aktivitas usaha agar lebih maju.

c. Tidak Diperintah Orang Lain

Sebagai pemilik sekaligus direktur perusahaan, maka tidak ada orang lain yang

akan memerintahkan sebalikanya justru dia dapat mengendalikan dan

memerintakan semua karyawannya.

15
d. Berhak Mengambil Keputusan

Kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan adalah suatu hal yang penting

bagi perusahaan. Kecepatan pengambilan keputusan akan lebih mudah diambil,

jika tidak banyak keterlibatan orang lain.

e. Dapat Memilih Jenis Usaha Sendiri

Seorang wirausahawan mempunyai wewenang untuk memilih jenis usaha.

Pertimbangan untuk memilih jenis usaha muncul baik dari luar maupun dari dalam

diri wirausahawan tersebut. Dari luar dipertimbangkan dilihat dari kebutuhan

masyarakat lalu dari dalam dipertimbangkan sesuai dengan minat, bakat dan

kemampuan pengusaha tersebut.

f. Mempunyai Kesempatan Berjiwa Sosial

Sebagai seorang wirausahawan mempunyai banyak peluang untuk hidup

bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial dapat turut memperhatikan lingkungan

sekitarnya, seorang wirausahawan dapat menyisihkan sebagian keuntungannya

untuk menyejahterakan masyarakat sekitarnya atau dapat pula merekrut dan

memperkerjakan anggota masyarakat dengan tetap memperhatikan spesifikasi

jabatan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Kerugian menjadi wirausahawan diantaranya adalah :

a. Jam Kerja Panjang dan Tidak pasti

Seorang wirausahawan harus bekerja dengan waktu yang lebih panjang dan waktu

yang tidak pasti, hal tersebut dikarenakan untuk menjaga agar bisnisnya tetap

berjalan sesuai visinya.

16
b. Pendapatan Tidak Stabil

Seorang Karyawan akan mendapatkan gaji secara rutin dengan jumlah yang relatif

pasti pada umumnya. Berbeda dengan seorang wirausahawan yang pendapatannya

tergantung situasi dan kondisi pasar. Pada suatu waktu wirausahawan dapat

memperoleh pendapatan yang besar atau sebaliknya pendapatan yang

diperolehnya sedikit.

c. Menanggung Risiko

Berhasil dan gagal suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh wirausahawan. Jika

ia mengambil keputusan yang tidak tepat dapat berakibat kerugian bagi

perusahaan tersebut.

d. Belajar Tiada Akhir

Seorang wirausahawan dituntut untuk mampu meningkatkan pangsa pasar, profit

yang tinggi dan mempertahankan kesinambungan usaha. Hal ini tentu mendorong

wirausahawan untuk mencari dan mengatur strategi yang akan diterapkan di

perusahaannya. Tentunya strategi tersebut didapat dengan cara melalui proses

belajar, dalam artian belajar dengan cara bertatap muka dengan wirausahawan

sukses atau berkonsultasi dengan konsultan bisnis.

e. Sering Terlibat Masalah Keuangan

Banyak masalah yang akan dihadapi seorang wirausahawan agar perusahaannya

tetap eksis di dunia kewirausahaan. Masalah keuangan kerap kali muncul di

perusahaan, baik dikarenakan penurunan profit atau keputusan yang salah dalam

mengalokasikan keuangan perusahaan tersebut.

17
Jika kita ingin mencoba menjadi seorang wirausahawan, kita dapat membuka

perusahaan kecil sebagai sarana pembelajaran awal. Perusahaan kecil bukanlah versi yang

lebih kecil dari perusahaan besar. Perusahaan kecil sangat berbeda dalam hal bentuk

organisasi, posisi pasar, kapabilitas staf, gaya manajerial, struktur organisasi dan sumber daya

keuangan. Akan tetapi, perbedaan-perbedaan ini lebih berfungsi sebagai kekuatan bagi para

pemilik bisnis kecil, yang menemukan banyak keunggulan dalam mengoperasikan

perusahaan kecil dibandingkan dengan bekerja di perusahaan multinasional yang besar dan

berkuasa. Berikut ini akan dipaparkan keunggulan dan kelemahan dari perusahaan atau bisnis

kecil.

1. Keunggulan Bisnis Kecil

a. Inovasi

Untuk berhasil dalam persaingan, maka perusahaan-perusahaan kecil sering kali

harus menemukan cara baru yang kreatif dalam menjalankan bisnis. Perusahaan

kecil sering kali menjadi lahan yang subur untuk menanamkan ide-ide inovatif

untuk mengeluarkan atau menghasilkan barang dan jasa yang baru.

b. Layanan Pelanggan yang Superior

Perusahaan kecil sering kali dapat beroperasi dengan fleksibilitas yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan besar, sehingga memungkinkannya untuk

menyesuaikan lini produk dan jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggannya.

c. Biaya yang Rendah

Perusahaan kecil mungkin dapat menyediakan barang dan jasa dengan harga yang

tidak dapat ditandingi oleh perusahaan besar. Perusahaan kecil biasanya

18
meminimalkan biaya overhead (overhead cost) atau biaya yang tidak secara

langsung berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa tertentu yang

memungkinkan perusahaan kecil untuk memperoleh laba dari harga yang lebih

rendah. Contohnya perusahaan kecil menghindari biaya sewa dan beban listrik

serta air dengan beroperasi di rumah si pemilik.

d. Mengisi Ceruk Pasar yang Terisolasi

Perusahaan besar yang berorientasi pada pertumbuhan cenderung untuk fokus

pada segmen-segmen utama dari pasar secara keseluruhan. Prospek pertumbuhan

dari ceruk-ceruk pasar terlalu terbatas dan beban yang terkait dalam melayani

ceruk tersebut terlalu besar, sehingga tidak efisien dalam hal waktu dan usaha

yang diperlukan. Oleh karena biaya overhead yang tinggi memaksa perusahaan

besar untuk menetapkan ukuran minimum bagi target pasarnya, maka ceruk pasar

kecil selalu menarik perusahaan kecil yang mau dan mampu melayaninya. Selain

mengisi ceruk-ceruk pasar yang lebih kecil, beberapa jenis perusahaan tertentu

memilih untuk bekerja dengan organisasi kecil.

2. Kelemahan Bisnis Kecil

a. Kelemahan Manajemen

Manajemen yang tidak memadai merupakan satu dari hal-hal yang paling umum

ditemukan dalam kegagalan perusahaan kecil. Para pendiri bisnis sering kali

memiliki kekuatan yang sangat besar di bidang tertentu, seperti pemasaran atau

hubungan antarpribadi, tetapi mereka mungkin memiliki kelemahan yang fatal

dalam bidang lainnya seperti keuangan atau pemenuhan pesanan.

19
b. Kurangnya Pendanaan

Penyebab utama lainnya dari masalah bisnis kecil adalah kurangnya pendanaan.

Sering kali, para pemilik bisnis untuk pertama kalinya memulai bisnisnya dengan

asumsi bahwa perusahaan mereka akan menghasilkan dana yang memadai dari

penjualan bulan-bulan pertama untuk operasi berkelanjutan. Akan tetapi,

membangun suatu perusahaan membutuhkan waktu, karyawan harus dilatih,

peralatan dibeli, jaminan dibayarkan untuk sewa dan utilitas, serta uang

dikeluarkan untuk sektor pemasaran guna menginformasikan kepada calon

pelanggan mengenai perusahaan baru dan penawaran produknya.

c. Peraturan Pemerintah

Para pemilik bisnis kecil sering kali sangat mengeluhkan peraturan dan

pembatasan pemerintah yang berlebihan. Dengan adanya biaya administrasi

sebagai bentuk dalam menaati peraturan pemerintah, dapat menghabiskan jutaan

bahkan puluhan juta rupiah uang perusahaan kecil setiap tahunnya. Hal tersebut

tentunya sangat mempengaruhi beban finasial perusahaan kecil karena profit yang

tidak terlalu besar harus dikurangai dengan biaya administrasi tersebut.

20
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan

menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan

kepuasan serta kebebasan pribadi.

Adapun karakteristik kewirausahaan yaitu bertanggung jawab, pengambil risiko,

percaya diri, berprioritas ke masa depan, bersemangat, berprestasi dan kreatif. Dan

kewirausahaan pun terdapat keuntungan dan kerugiannya,

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, kita dapat memahami kewirausahaan ,

karekteristik dan keuntungan dan kelebihan dalam kewirausahaan agar kita dapat

mempraktikkannya dalam berwirausaha agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Team Teaching, Modul Pengantar Hukum Bisnis, Penerbit Universitas Pamulang :

Tangerang Selatan, 2017.

Boone dan Kurtz, Pengantar Bisnis Kontemporer, Edisi ke 11, Salemba Empat :

Jakarta, 2008.

http://soddis.blogspot.co.id/2015/04/karakteristik-kewirausahaan-dan.html

http://wirausahasmk.blogspot.co.id/2011/02/karakteristik-kewirausahaan.html

http://www.kitapunya.net/2015/09/karakteristik-kewirausahaan-menurut-para-ahli.html

https://syulhadi.wordpress.com/my-document/umum/kewirausahaan/gambaran-umum-

kewirausahaan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai