Anda di halaman 1dari 5

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

Nama kelompok :

 Naulian Hamsyani (023160016)

 Josephine Christine Audina (023160017)

 Rahel Crisanta (023161006)

 Mariana Anggreini (023161012)

 M. Chaeratul Aulia (023161042)

 Kevin Stanley Imanuel (023161037)

SISTEM EKONOMI PANCASILA

Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang berasaskan nilai dan moral pancasila.
Sistem ekonomi ini menjadi identitas perekonomian Indonesia. Sebutan lain dari sistem ekonomi
pancasila adalah sistem demokrasi ekonomi. Secara sederhana, Ekonomi Pancasila dapat disebut
sebagai sebuah sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau "ekonomi pasar
terkendali. Mungkin ada istilah-istilah lain yang mendekati pengertian "Ekonomi Pancasila", yaitu
sistem ekonomi campuran, dimana maksudnya campuran antara sistem kapitalisme dan sosialisme.
Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil
amandemen.

Ada lima sumber nilai dalam sistem ekonomi Pancasila, yaitu:

 Pertama, nilai ketuhanan, artinya sistem ekonomi berjalan tanpa mengabaikan nilai agama
dan etika.
 Kedua, nilai kemanusiaan, artinya sistem ekonomi mengedepankan prinsip humanis dan
tidak eksploitatif.
 Ketiga, nilai persatuan, artinya kegiatan ekonomi dilakukan bersama-sama dengan
mengedepankan asas kekeluargaan.
 Keempat, nilai musyawarah atau demokrasi, artinya prinsip ekonomi selaras dengan nilai-
nilai demokrasi.
 Kelima, nilai keadilan, artinya pengelolaan sumberdaya ekonomi digunakan seadil-adilnya
untuk kemakmuran rakyat.

Ciri-ciri atau karakteristik sistem ekonomi pancasila :

 Etika dan nilai agama terlibat dalam keputusan perekonomian.


 Kebijakan ekonomi mengedepankan nilai kemanusiaan.
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berasas kekeluargaan.
 Pengelolaan ekonomi dilakukan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.
 Cabang-cabang produksi yang penting bagi rakyat dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat.
 Kekayaan alam di bumi Indonesia dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
 Hak milik perseorangan diakui oleh negara dengan tidak bertentangan dengan kepentingan
umum.
 Daya kreasi ekonomi masyarakat tidak merugikan kepentingan umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Kekurangan sistem ekonomi pancasila :

 Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran bantuan dan penuntasan
masalah ekonomi perekonomian di Indonesia seringkali menimbulkan keengganan para
pengusaha kecil untuk mengambil kesempatan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat.
 Keputusan ekonomi diambil secara lambat karena perlu penyelarasan kepentingan bersama.
 Perekonomian berjalan secara tidak efisien karena mengedepankan proses demokrasi yang
relatif lama.
 Adanya sistem free fight liberalism adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali
sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah
dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
 Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan
motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi
masyarakat hanya bersikap pasif saja.
 Terjadinya monopoli, yaitu suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti
keinginan sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti
jalannya permainan, sehingga dapat merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.

Contoh penerapan ekonomi pancasila :

 Koperasi

Adanya koperasi merupakan salah satu wujud penerapan ekonomi pancasila dilihat dari institusinya.
Koperasi merupakan usaha kolektif berasaskan kekeluargaan. Pengelolaan dan distribusi
kekayaannya dikuasai oleh para anggota sehingga kesenjangan ekonomi antarindividu bisa
diminimalisir. Namun sayang, popularitas koperasi kian tenggelam, hal ini terlihat dari banyaknya
koperasi di Indonesia yang tinggal papan namanya saja.

 BUMN

BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Adanya BUMN menunjukkan eksistensi
peran negara dalam mengelola perekonomian di berbagai bidang. Sebagian BUMN merupakan hasil
dari nasionalisasi perusahaan Belanda setelah proklamasi. Jika BUMN mengalami privatisasi, maka
bisa dilihat sebagai Indikasi berkurangnya peran negara dalam pengelolaan perekonomian negara.
 Serikat buruh

Serikat buruh merupakan bentuk gerakan kolektif kelas pekerja. Relasi antara pekerja dan pemodal
yang rentan eksploitasi bisa diantisipasi atau dikurangi dengan adanya serikat buruh. Serikat buruh
yang kuat memiliki posisi tawar yang kuat di mata pemilik modal. Kesenjangan pendapatan antara
buruh dan pengusaha termasuk tim manajerial perusahaan bisa dikurangi apabila serikat buruh
memiliki posisi tawar yang kuat. Ekonomi pancasila mengutamakan kemakmuran bersama, bukan
kemakmuran segelintir elit.

 BULOG

Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi. Kegiatan
distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barang-barang yang telah
diproduksi oleh perusahaan-perusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah
menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG.
Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penerapan tidak baik/kegagalan ekonomi pancasila di indonesia :

1. Pemerataan kesejahteraan di indonesia belum berbasis pajak progresif seperti di Eropa. Hal ini
membuat keadilan yang diharapkan belum sepenuhnya dapat diwujudkan. Kesenjangan antara
golongan satu persen orang kaya dengan masyarakat umumnya masih nampak jelas.

2. Banyaknya korupsi yang terjadi di setiap tingkatan usaha yang ada di indonesia. Berdasarkan
data KPK, jumlah perkara korupsi yang melibatkan BUMN/BUMD mencapai 11 kasus pada
2016. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun 2015 yang hanya 5 kasus.
Pada tahun-tahun sebelumnya pun, jumlah perkara yang melibatkan BUMN/BUMD paling
banyak 7 kasus, yakni pada 2010. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyebut dugaan
gratifikasi yang dilakukan pejabat BUMN terlalu banyak dan terjadi di pelbagai sektor bisnis.

3. Banyaknya koperasi yang ditutup oleh pemerintah selama empat tahun terakhir. Dari 212 ribu
koperasi, kini hanya tersisa 152 ribu. koperasi-koperasi yang ditutup tersebut adalah yang
sebelumnya sudah tidak beroperasi dan mangkrak. masih ada banyak koperasi yang tidak
diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap koperasi seharusnya
dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, dapat dicontohkan bahwa
KUD tidak dapat memberikan pinjaman terhadap masyarakat dalam memberikan pinjaman,
untuk usaha masyarakat itu sendiri tanpa melalui persetujuan oleh tingkat kecamatan dll. Oleh
karena itu seharusnya koperasi diberikan sedikit keleluasaan untuk memberikan pelayanan
terhadap anggotanya secara lebih mudah, tanpa syarat yang sangat sulit.

4. Berdasarkan Visi dan Misi Bulog mendasari fungsi Bulog sebagai perusahaan Umum yang
mengemban tugas sebagai pengendali ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Namun
pada kenyataannya, Bulog tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan, berikut contoh kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh Bulog :
a) Korupsi Impor Sapi Fiktif Kasus yang terjadi pada tahun 2001 tersebut, menyeret
Direktur Utama Perum Bulog yaitu Widjanarko sebagai tersangka. Handy (2009).

b) Korupsi Subsidi Pangan Rakyat Miskin. Kasus ini terjadi pada tahun 1999. Menurut
Majalah Trust (2004), pada masa itu terjadi kemarau panjang dan sejumlah orang
kekurangan pangan. Penyidikan kemudian menyimpulkan bahwa daerah-daerah yang
dikatakan dibantu dengan dana Bulog itu ternyata tak pernah menerima apa pun.

c) Keterlambatan Penyaluran Raskin Barak Banten (2011) mengatakan bahwa, Harga


kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat menyulitkan ekonomi
KeluargaMiskin (Gakin) disebagian wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gambaran
ketidakpedulian tersebut, terlihat dari lambannya PerumBulog Divre Jawa Barat
mengalokasikan beras untuk rakyat miskin(Raskin) kepada masyarakat penerima
manfaat.

5. Indonesia sebagai negara bercita-cita ingin mensejahterakan rakyatnya seperti yang


terkandung dan menjadi amanat dalam Pancasila dan UUD 1945 walaupun dalam prakteknya
belum bisa mewujudkan amanat ini terutama terkait dengan permasalahan yng dialami oleh
kaum pekerja/buruh. Akar permasalahan yang terjadi pada pekerja/buruh masih terletak pada
persoalan-persoalan hubungan dan kesepakatan antara pengusaha dan pemerintah yang
akhirnya berimbas kepada pekerja/buruh dan masyarakat sebagai konsumen. Kasus gratifikasi
dan korupsi yang melibatkan pengusaha dan pemerintah akhirnya mengakibatkan kelalaian
dalam pengawasan dan penetapan keputusan yang pada akhirnya merugikan kaum
pekerja/buruh.

Masalah yang muncul akibat dari kelalaian pengawasan dan penetapan keputusan yang tidak
adil ini berupa :

 Masalah Upah. Salah satu masalah yang langsung menyentuh kaum buruh adalah
rendahnya atau tidak sesuainya pendapatan upah yang diperoleh dengan tuntutan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta tanggungannya. Kebutuhan hidup yang
semakin meningkat sementara upah yang diterima relative tetap, menjadi salah satu
pendorong gerakan protes kaum pekerja/buruh.

 Masalah Pemenuhan Kebutuhan dan Kesejahteraan Hidup. Dalam kenyataanya, jumlah


upah relatif tetap, sementara kebutuhan hidup selalu bertambah seperti biaya
pendidikan, perumahan, sakit dll. Hal ini menyebabkan kualitas kesejahteraan rakyat
termasuk pekerja/buruh semakin rendah.

 Masalah Pemutusan Hubungan Kerja. PHK menjadi hal yang menakutkan bagi kaum
pekerja/buruh dan menambah konstribusi bagi pengaangguran di Indonesia

 Masalah Tunjangan Sosial dan Kesehatan. Dalam masyarakat kapitalis seperti saat ini,
tugas negara lebih pada fungsi regulasi, yakni pengatur kebebasan warga negaranya.
Sistem ini tidak mengenal tugas negara sebagai pengurus dan penanggung jawab
pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya.
 Masalah Lapangan Pekerjaan. Kelangkaan pekerjaan bisa terjadi ketika muncul
ketidakseimbangan antara jumlah calon pekerja/buruh yang banyak, sedangkan
lapangan pekerjaan relatif sedikit, atau banyaknya lapangan kerja, tapi kualitas tenaga
kerja pekerja/buruh yang ada tidak sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan.

6. Pengalaman ekonomi Indonesia selama ini menunjukkan masih mahalnya demokrasi ekonomi
bagi rakyat, sehingga sebagian besar aktivitas ekonomi masih didominasi pemilik modal dan
menyisakan hanya sedikit ruang bagi rakyat secara keseluruhan. Hal ini masih ditambah
dengan posisi pemerintah yang belum secara optimal mampu mengalokasikan sumber daya
ekonomi secara adil kepada seluruh pelaku ekonomi. Bahkan yang kerap terjadi adalah
kalahnya pemerintah terhadap tekanan dan permintaan para pemilik modal, sehingga
melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak hanya kepada segelintir orang, dan
menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi sebagian besar rakyat.

Anda mungkin juga menyukai