Anda di halaman 1dari 2

Teori DIPLOMASI

Diplomasi Lingkungan

Diplomasi lingkungan didefinisikan sebagai kombinasi perangkat dan pendekatan


yang digunakan untuk membantu pihak yang berselisih dalam menciptakan peluang
kerjasama, membangun kepercayaan, dan resolusi konflik yang berkaitan dengan isu-
isu lingkungan dan sumber daya alam bersama.Hal yang menjadi ciri khas dari
diplomasi ini adalah kepentingan dan pemikiran kritis mengenai sikap-sikap
pencegahan, manajemen dan resolusi konflik mengenai sumber daya alam. Minyak,
mineral, kayu, tanah, dan air merupakan kekayaan alam yang mampu
mempertahankan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat di seluruh dunia.
Akibatnya, semakin besar kekhawatiran masyarakat dan negara dalam hal sumberdaya
yang berpeluang menciptakan konflik seiring dengan kelangkaan yang dimilikinya.
Globalisasi ekologi yang didorong oleh fakta mengenai korelasi antar produksi dan
konsumsi yang dilakukan antar negara mengingatkan bahwa setiap kebijakan yang
diambil negara akan berpengaruh pada kelangsungan hidup negara lain.Hal-hal kecil
seperti penggunaan berlebihan lemari es atau air conditioner oleh individu dalam suatu
negara mampu merusak lapisan ozon, yang dampaknya tidak hanya pada negara
tersebut melainkan seluruh dunia. Apalagi, pembakaran hutan yang utama merupakan
paru-paru dunia, hal ini tentu sangat mengganggu keadaan internasional.1

Diplomasi Lingkungan juga ditandai dengan hubungan yang kompleks antara


kebijakan dan politik luar negeri dan dalam negeri. Hubungan antara kebijakan
luar negeri dan dalam negeri yang melekat dalam lingkungan diplomasi menggiring
aktor baru masuk dalam ranah diplomasi seperti komunitas bisnis. Komunitas tengah
memiliki andil dalam pengambilan keputusan dengan telah menjadi aktif dalam
perundingan lingkungan hidup internasional. Kepemilikan tanah, properti, usaha serta

1
Andreas, 2008, Diplomasi Lingkungan : Teori dan Fakta,Jakarta: Universitas Indonesia
peranan dalam dinamika perekonomian juga secara tidak langsung membawa aktor
bisnis harus turut campur dalam permasalahan lingkungan.2

Dalam lingkup internasional terdapat suatu organisasi international bentukan PBB


(Perserikatan Bangsa- Bangsa) yang mana sebagai bentuk kepedulian negara yang
tergabung terhadap lingkungan yang bernama UNEP (United Nations Environment
Progamme). Di dalam organisasi tersebut tentunya membahas tentang lingkungan
yang perlu untuk dibenahi dan rencana-rencana kedepan dan tentunya tidak lepas dari
segi diplomasi karena menyangkut banyak negara. Banyak aktor yang terlibat dalam
diplomasi ini, dari mulai negara, NGO, IGO, MNC, media, hingga individu umumya
turut serta dalam konferensi-konferensi mengenai lingkungan. Hal inilah yang menjadi
kelemahan dari diplomasi lingkungan, dengan terlalu banyaknya aktor dibarengi
dengan permasalahan mengenai lingkungan yang rumit menciptakan negosiasi yang
cenderung kompleks.,diplomasi lingkungan telah memberikan kontribusi dalam
perbaikan lingkungan yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh satu negara, namun
juga negara lain. Dengan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, diplomasi ini mampu untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarkat dengan berpijak pada kebijakan yang
mengutamakan lingkungan atau yang disebut dengan sustainable development.3

2
Eckersley, Robyn, 2007. Green Theory, dalam "International Relations Theories", Oxford University Press
3
Apliria s,Diplomasi lingkungan,diakses melalui http://aprilia-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-116605-
Negosiasi%20Diplomasi-Environtment%20Diplomacy%20(Diplomasi%20Lingkungan).pada tanggal 10 oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai