BAB I
PENDAHULUAN
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan usaha, mengumpulkan sumber daya sumber daya
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kreatifitas
2.1.1 Pengertian kreatifitas
Transformasi (Transpormation)
Penetasan (Incubation)
Penerangan (Illumination)
Pengujian (Verification)
Implementasi (Implementation).
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk
kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan
untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.Kemauan dan kemampuankemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.
b.
c.
d.
e.
tidak
membatasi
pemikiran
mereka.
Mereka
begitu
bebas
mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide
yang berharga.
9. Simpan kotak mainan di kantor Anda.
Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber
inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan
bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda.
10. Baca buku cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas.
Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan
kemampuan kreatif kita.
11. Luangkan waktu Anda.
Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak.
Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.
Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan
mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan
konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik
Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya keseragaman berpikir atau pemujaan
terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang
bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba
gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkungan fisik misalnya tata letak
ruang kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang
produktif dan kreatif.
Curah gagasan
Salah satu tehnik dalam kelompok untuk mengembangkan Kreatifitas adalah
curah gagasan. Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh
kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang. Untuk dapat melakukan curah
gagasan yang efektif, perlu diperhatikan tiga kondisi :
10
Orang aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu tentang bidang
pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya.
Iklim kreatif
Teknik terakhir dalam pemecahan masalah secara kreatif dalam kelompok adalah
menciptakan iklim kreatif. Pedoman utamanya adalah dengan menciptkan suasana yang
kondusif. Ini berarti harus membuang semua hambatan terjadinya kreativita, sekaligus
menciptakan lingkungan fisik, psikologis dan social yang kondusif untuk kreatif.
2.2 Inovatif
2.2.1
Pengertian Inovatif
inovatif adalah suatu pemikiran yang mengubah ide baru atau aplikasi baru menjadi
produk yang berguna. Inovatif juga diartikan sebagai pemikiran untuk mengubah
peluang yang menciptakan gagasan atau ide-ide yang rumit bahkan inovatif berasal dari
ide-ide yang sepele menjadi ciri khas tersendiri yang mempunyai nilai jual tinggi, asal
merupakan yang baru dan baik dari yang telah ada.
2.2.2
De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam proses inovasi dalam 4 tahap
yaitu:
11
Implementasi.
Dalam fase ini, ide ditransformasi terhadap hasil yang konkret. Pada tahapan ini
sering
juga
disebut
tahapan
konvergen.Untuk
mengembangkan
ide
dan
12
2.2.3
Prinsip-prinsip Inovatif
a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisi peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis.
Tujuannya adalahmencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang
akan dilakukan
2) Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat, makin mudah bagi kita untuk
mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan dengan
cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan
3) Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga
timbul pernyataan hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak terpikirkan
sebelumnya
13
14
15
16
: Puspo Wardoyo
Lahir
Profesi
: Pengusaha
Riwayat Pendidikan
17
Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini, Puspo Wardoyo, beliau adalah orang yang
mendirikan rumah makan Ayam Bakar Wong Solo yang sering disingkat ABWS. pria
kelahiran 30 November 1967. Terlahir sebagai 7 bersaudara dengan keadaan keluarga yang
sederhana membuat Puspo harus rajin membantu orangtua menjual daging ayam dan
membuka warung kecil-kecilan. Di pagi hari, Puspo menyembelih ayam untuk dijual di pasar.
Sedangkan di siang hari, Puspo membantu orang tuanya untuk menjual berbagai menu
makanan siap saji dari olahan ayam seperti ayam goreng dan ayam bakar di warung yang
berlokasi di daerah kampus UNS Solo. Setelah berhasil menamatkan pendidikan di UNS
Solo, Puspo Wardoyo lantas menjadi guru seni di SMA Negeri 1 Muntilan, Jawa Tengah.
Profesinya sebagai PNS tersebut tidak membuatnya mudah berpuas diri. Ia justru memilih
mengundurkan diri karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pebisnis. Puspo
lantas mulai membuka bisnis makanan. Bisnis pertama ini banyak memperoleh cibiran dan
cemoohan dari para kenalannya.
Seperti halnya pengusaha lainnya, Puspo Wardoyo juga mengalami masa pasang surut
dalam membesarkan ABWS. Suatu hari beliau bertemu dengan temannya, seorang pedagang
bakso yang merantau ke Medan dan sukses. Sampai-sampai temannya bilang Medan adalah
tempat yang potensial untuk usaha makanan. Dengan uang, jarak Solo-Medan lebih dekat
dari Solo-Semarang.Maksud temannya adalah dengan pesawat, jarak Solo-Medan hanya
satu jam perjalanan sedangkan Solo-Semarang harus naik bis selama empat jam. Setelah
bertemu temannya itu, Puspo seperti termotivasi juga untuk mengadu nasib di Medan. Waktu
itu Puspo Wardoyo sudah tidak lagi menjadi pegawai negeri sipil, ia mundur dari PNS dan
mendirikan warung ayam bakar meneruskan usaha orang tuanya yang juga jualan ayam.
Sehingga Puspo hafal betul seluk beluk per-ayam-an dan cara mengolah ayam yang enak.
Warung itulah yang kelak menjadi prototype ABWS.
Puspo selalu teringat kata-kata temannya tempo hari. Teman Puspo tersebut
menceritakan bahwa prospek bisnis kuliner di Medan sangat bagus dan menjanjikan. Dengan
berbekal sebuah gerobak bakso, teman Puspo kala itu dapat mengumpulkan keuntungan
18
Suatu hari pegawainya terlilit hutang di rentenir. Puspo pun kemudian berniat
menolong pegawainya itu dengan membayar hutangnya. Alangkah senangnya hati si
pegawai, sebagai balas jasanya, sang pegawai kemudian menghubungi temannya yang
berprofesi sebagai wartawan untuk meliput warung Puspo Wardoyo tersebut. Kontan saja
keesokan harinya warung ayam bakar Puspo langsung di serbu orang. Puspo tak menyangka
akan membawa dampak seramai ini. Akhirnya ia mulai putar otak untuk membesarkan usaha
warungnya ke rumah makan yang lebih besar. Menunya pun semakin variatif. Sampai saat ini
ada sekitar 100 menu. Perjalanan Puspo Wardoyo dalam membesarkan ABWS tidaklah
seperti membalik telapak tangan. Pada tahun pertama ia hanya bisa menjual 1-2 ekor ayam
per hari. Di tahun kedua itulah setelah diliput oleh teman pegawainya, ABWS mulai
menunjukkan arah kemajuan yang pesat. Puspo kemudian membuka cabang di berbagai
kota. Puspo juga menawarkan kerja sama dengan sistem waralaba atau frencais. Puspo
menjamin rasa dan mutu ABWS di kota manapun akan sama karena ia sudah mengatur
komposisi bumbu dan mentraining pegawainya di setiap cabang dalam mengolah ayam.
Sampai saat ini ABWS selalu diserbu pembeli apalagi saat bulan Ramadhan, bahkan sampai
menolak-nolak. Dari orang biasa sampai pejabat sangat menyukai rasa ayam panggangnya.
Selain itu, warung-warung makannya yang tersebar di kota-kota besar Indonesia ini juga
selalu mengubah penampilannya secara rutin sehingga hal ini benar-benar mampu
menciptakan kesan bagi para pelanggan maupun pemula.
19
Kisah sukses Irma Suyanti juga dimulai dari nol. Irma Suryati memang merupakan
seorang penyandang cacat, Beliau lahir di Semarang tanggal 01 Januari tahun 1975. Beliau
mulai mengalami kelumpuhan ketika balita, umur 4 tahun karena penyakit polio. Sejak balita
itu Irma Suryati mengalami layu kaki. Walaupun masih dapat berjalan normal hingga Sekolah
Menengah Atas namun kaki Irma mudah lemas. Bila tersenggol akan langsung terjatuh. Sejak
itu ayahnya menyuruh Irma untuk menggunakan tongkat apabila berjalan, dan pemakaian
tongkat itu hingga sekarang. Karena kondisi kakinya itulah yang akhirnya mendorong Irma
untuk melakukan sesuatu yang berharga juga berarti bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain.
20
Setelah lulus dari SMAN 1 di Semarang, Irma mencoba membuat keset dari kain
perca, benda sederhana untuk membersihkan telapak kaki. Awal mula bisnis keset ini hanya
digunakan untuk kalangan sendiri. Namun karena karya kesetnya mulai dilrik orang, pasar
kecil mulai terbentuk. Keputusan untuk menjadi seorang pengrajin keset semakin kekeh saat
ia menikah dengan Agus Priyanto. Suaminya juga seorang penyandang cacat dan sangat jago
melukis. Mereka berdua akhirnya sepakat untuk membuka usaha kecil pembuatan keset pada
1999 dengan dibantu oleh 5 karyawan. Awalnya, usahanya memang masih dijalani di
Semarang, di rumah orang tua, dan ketika usaha mereka mulai berkembang pada tahun 2002,
mereka pindah ke Kebumen, Kota kelahiran Agus. Pasangan luar biasa ini sudah mampu
membeli rumah di Jalan Karang Bolong kilometer 7, Desa Karangsari, Kecamatan Buayan,
Kebumen. Dan dari rumah itu, Irma juga suaminya mengendalikan usaha karpet tersebut.
Setelah pindah ke Kebumen, Irma merasa tak nyaman dengan usaha yang hanya sekedarnya.
Iapun memutuskan untuk mendaftarkan usahanya sehingga memiliki badan hukum yang
jelas. Usahanya dilabeli Usaha Dagang Mutiara Equipment. Selain itu, Irama juga mulai
membentuk Pusat Usaha Kecil Menengah Penyandang Cacat. Pembentukan Pusat Usaha
Kecil Menengah Penyandang Cacat awal mulanya memiliki kendala, karena menurutnya
sangat susah mengorganisasi orang. Namun berkat kegigihan yang dimilikinya, ia mulai
mendatangi para penduduk door to door untuk mendorong para ibu menjadi lebih produktif,
serta mengajari ibu-ibu untuk membuat keset sendiri. Sudah bisa dipastikan, sinisme dan juga
cibiran banyak dilayangkan orang padanya, mengingat dia adalah orang yang cacat.
Irma Suyanti Penyandang Cacat yang Sukses Berwirausaha , tak membuatnya putus asa, dan
ia berhasil. Irma berhasil mengajak beberapa ibu rumah tangga belajar untuk membuat keset.
21
22
Nama
Tanggal lahir
: 03 Agustus 1948
Kota kelahiran
Pendidikan akhir
: SMP 3
Sukyatno Nugroho ( Hoo Tjioe Kiat; lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 3 Agustus
1948 meninggal di Jakarta, 9 Desember 2007 pada umur 59 tahun) adalah wiraswastawan,
pendiri dan Presiden Komisaris Grup Es Teler 77. Sejarah pengusaha sukses ini ketika
berumur enam tahun ibunya harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Semasa
23
Meskipun hanya lulus SLTP, beliau orang yang gigih. Terinspirasi dari sang mertua (Ibu
Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama
Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda
tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukan peluang
bisnis yang pertama kali beliau coba. Berbagai peluang bisnis seperti menjadi salesman,
tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai
mencoba bisnis salon pernah beliau geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni
bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es
telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi
pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal
masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif
untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan
bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo
dengan sistem franchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan
keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari
24
beberapa
penghargaan
Executive
Award
(1995).
Dewa
dan
Berkali-kali
Mabuk
penerbangan menuju Singapura setelah mendapat serangan stroke yang ketiga kalinya
25
Nama Lengkap
: Chairul Tanjung
Tanggal Lahir
Zodiac
: Gemini
Anak
27
Agama
: Islam
Chairul Tanjung adalah pengusaha asli Indonesia yang lahir di Jakarta pada tanggal 16
Juni tahun 1962. Pria berusia 52 tahun ini dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin
CT Corp yang sebelumnya bernama Para Group. Chairul Tanjung lahir dari rahim seorang ibu
bernama Halimah yang memiliki darah Sunda berasal dari Cibadak, Sukabumi. Ayahnya
bernama A.G. Tanjung memiliki darah Batak berasal dari Tapanuli Tengah. Chairul Tanjung
lahir dari keluarga yang sederhana namun cukup berada. Ayahnya adalah wartawan pada era
orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Kehidupan Chairul Tanjung dan
keluarganya diuji ketika usaha ayahnya dipaksa untuk tutup di masa orde baru karena secara
politik berseberangan dengan penguasa saat itu. Tulisan-tulisan yang ada di surat kabar ayah
Chairul Tanjung dianggap berbahaya sehingga harus ditutup. Keadaan ini membuat orang tua
Chairul Tanjung terpaksa harus menjual rumah dan berpindah tempat tinggal ke kamar
losmen yang sempit juga sangat sederhana.
Pendidikan Chairul Tanjung dimulai di bangku sebuah sekolah dasar yaitu SD Van
Lith, Jakarta pada tahun 1975. Lulus dari SD Van Lith pada tahun 1978, Chairul Tanjung
segera masuk ke SMP Van Lith, Jakarta. Kemudian, pada tahun 1981 Chairul Tanjung
diterima di SMA Negeri 1 Boedi Oetomo, Jakarta. Tak patah semangat meskipun hidupnya
sederhana, Chairul Tanjung melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi dengan
masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Keluarga Chairul Tanjung memiliki sebuah prinsip, yakni: untuk lepas dari jerat
kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh. Sehingga apapun keadaannya,
sesulit apapun kondisi mereka, keluarga Chairul Tanjung selalu berusaha sekuat tenaga untuk
mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Segala daya dan upaya ditempuh oleh orang tua
Chairul Tanjung demi menyekolahkan anak-anak mereka, termasuk Chairul Tanjung. Ibu
Chairul Tanjung buktinya rela berjualan kain batik untuk membiayai Chairul Tanjung masuk
ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Semasa kuliah, Chairul Tanjung yang
berasal dari keluarga sederhana ini mengalami pengalaman yang luar biasa. Tidak seperti
mahasiswa yang kerjanya hanya fokus belajar dan bisa merasakan fasilitas dari orang tua
dengan santai, Chairul Tanjung sudah diajari untuk menjadi pekerja keras di masa kuliahnya.
Dengan masih menyandang status sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia, Chairul Tanjung mulai menunjukkan bakatnya di dunia bisnis. Kesulitan finansial
yang menimpa keluarganya membuat Chairul Tanjung mulai mengasah kemampuannya
28
Beliau
menyusun
bisnis
inti,
yakni:
keuangan,
properti,
dan
multimedia. Perusahaan konglomerasi ini kemudian diberi nama sebagai Para Group. Para
29
30
Dalam hal investasi, bagi Chairul Tanjung perusahaan lokal juga bisa menjadi
perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Karena
pemikiran inilah Chairul Tanjung tidak menutup diri dan mau bekerja sama dengan
perusahaan multinasional dari luar negeri. Ini bisa jadi sebagai upaya perusahaan nasional
Indonesia untuk bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri sendiri. Inilah yang Chairul
Tanjung harapkan. Sebagai pengusaha yang sukses, Chairul Tanjung ternyata cenderung lebih
tertarik melakukan akuisisi dibandingkan harus membangun bisnis sendiri. Karena menurut
Chairul Tanjung, akuisisi perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Beliau
berkata, Waktu saya memulai, banyak waktu tapi nggak punya uang. Mulai dari nol. Lamalama setelah jadi besar punya uang, tidak punya waktu. Maka yang dilakukan tidak perlu
bangun tapi mengakuisisi.
Dalam perjalanannya berbisnis, bagi Chairul Tanjung modal adalah faktor yang
penting untuk membuat sebuah usaha berdiri dan mengembangkannya menjadi besar. Akan
tetapi, penting diketahui oleh orang-orang yang ingin merintis bisnis bahwa kemauan dan
kerja keras wajib dimiliki oleh mereka yang ingin sukses dalam bisnisnya. Dan jangan lupa,
kembali lagi pada mitra kerja atau relasi. Menurut Chairul Tanjung, membangun kepercayaan
sama halnya dengan membangun integritas. Disinilah pentingnya membangun jejaring dalam
menjalankan bisnis. Kegigihan dan kerja keras Chairul Tanjung ini membawa beliau ke
puncak kesuksesan. Sebagai buktim namanya berada di dalam daftar orang terkaya dunia
oleh majalah ternama Forbes di tahun 2010. Pencapaian yang diraih Chairul Tanjung
31
Dari kisah hidup Chairul Tanjung yang berangkat dari titik nol sampai kemudian
mengalami naik turun demi mencapai kesuksesan, kita bisa mengambil beberapa
kesimpulan:
Pertama, jangan pernah takut untuk memulai sesuatu. Seperti Chairul Tanjung yang tanpa
keraguan berani mengambil keputusan besar untuk mulai berbisnis.
Kedua, jangan ragu untuk mencoba apapun selama kita mampu. Seperti Chairul Tanjung
yang berani mencoba berbagai jenis bisnis sampai akhirnya menemukan bisnis yang paling
sesuai dengan dirinya.
Ketiga, jangan merasa minder akan diri sendiri. Chairul Tanjung mungkin pernah dijuluk
anak singkong, tapi ia tidak merasa minder dengan julukan tersebut dan terus melaju
membuktikan bahwa ia mampu untuk mengangkat derajat hidup dirinya dan keluarga.
Keempat, jangan mudah menyerah! Seperti seorang Chairul Tanjung yang selalu terus maju
menjalankan bisnisnya meskipun banyak rintangan dan halangan, meskipun akan selalu ada
saat dimana kita harus menerima kekalahan.
kelima, kesabaran untuk mencapai sukses. Seperti seorang Chairul Tanjung yang perlahan
namun pasti meniti kariernya membangun satu demi satu bisnis, hingga sekarang menjadi
kerajaan bisnis yang begitu besar sampai bisa mengantarkan beliau menjadi salah satu orang
terkaya di dunia.
32
Biodata
Nama
: Wahyu Aditya
TTL
Pendidikan
33
Tawaran bekerja dibawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya
diri pada kemampuannya bersama tujuh temannya ia mmebuat perusahaa dibidang jasa.
Sayang usaha ini gagal, Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis, kata Adit
menyimpulkan kegagalannya. Karena tahu hanya kepada diri sendirilah ia bersandar, Adit
memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar 400 juta rupiah ia
membuka kursus animasi. Biar orang sekolah di Indonesia saja, tak harus keluar negeri,
niatnya sederhana. Kendati terdengar ambisius namun Adit telah melakukan riset kecilkecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang menyatakan minat bila ia membuka lembaga
kursus animasi di Indonesia. Tekad itu diwujudkan dengan ikut sebuah pameran pendidikan
di semanggi expo Jakarta Selatan. Disana ia menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi
murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of
Animation and Cinema. Pemilihan nama dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar ia bisa
membuka franchisee di luar negeri. Berdiri sejak lima tahun lalu, lembaga ini masih sepi.
Dari modal 400 juta ia bisa menengguk keuntungan 18% setahun. Padahal ketika awal
berdiri, sekolah itu tak mendapat keuntungan tapi malah minus 11%. Tahun berikutnya minus
6%. Sampai saat ini sudah meluluskan 800 an siswa, Itu masih kurang karena kami hanya
punya satu kelas, katanya. Satu kelas diisi 10 siswa dan ada 20 instruktur yang handal
dibidangnya. Selain mencari penghasilan, Adit juga menyempatkan waktu untuk
merealisasikan ide-ide aneh lainnya. Adit membentuk Kementerian Desain Republik
Indonesia (KDRI) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan caranya sendiri. Di KDRI,
struktur birokrasinya sederhana. Ia menjabat juru bicara kementrian. Sedangkan posisi mentri
diduduki Mr Gembol (panggilan masa kecilnya). Mr Gembol juga merangkap kurir KDRI.
Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung.
Disini para volunteer dimanapun bisa mengirimkan desain karya mereka.
35
Ketika memulai usaha, tahun 2000 lalu, Elly Susilawati hanya memiliki modal Rp1juta
dan dua orang tukang sol sepatu keliling yang telah di PHK oleh sebuah perusahaan sepatu
home industri di Kawasan Jakarta Selatan sebagai karyawannya. Kepeduliannya untuk
memberdayakan dan memberikan peluang kerja terhadap tukang sol jalanan agar dapat
bekerja seperti sedia kala membuatnya ingin membuat bisnis yang dapat memberdayakan
mereka. Ia menyukai dunia sepatu, dan iapun mencoba bisnis produk sepatu. Salah satu
motivasi yang mendorong Elly membuat produk sepatu, yang kemudian diberi nama brand
Ethree adalah adanya peluang yang cukup besar bagi terpenuhinya sepatu berkualitas bagi
para pemilik kaki asimetris, yang sering disebut sebagai pemilik kaki bermasalah. Kaki
36
37
Pengorbanan Sejak awal memulai usaha, yang semula menganggap bahwa usaha yang
dikerjakan ini hanya sebagai sampingan, namun dalam kenyataannya usaha ini memerlukan
perhatian dan dukungan yang sangat tinggi, karena sudah melibatkan cukup banyak modal,
tenaga kerja, serta nasib dari banyak orang yang terlibat di dalamnya. Jika kami tidak serius
menjalankan bisnis ini, maka bias saja usaha yang kami rintis mengalami nasib yang sama
dengan usaha home industri made shoes lainnya, karena itu saya memutuskan keluar dari
pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan jasa kehumasan dan serius total mengelola
usaha made shoes Ethree ini, cetusnya. Dalam mengelola usaha produksi handmade shoes
ini tantangan yang ia hadapi adalah soal waktu, dimana proses produksi dari pengukuran kaki
pelanggan hingga produksi sepatu membutuhkan waktu yang cukup lama karena semua
dilakukan secara manual. Pada saat pengukuran kaki banyak pelanggan yang memintanya
untuk datang ke rumah sehingga hal ini memerlukan waktu yang cukup untuk bisa datang
kepada pelanggan. Banyak pelanggan yang ingin mendapatkan sepatunya dengan cepat,
dalam hal seperti ini kami dan team produksi harus bekerja ektra keras hingga lembur untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, ujar Elly.Selain itu karena produksi sepatu
dilakukan melalui pemesanan maka ada beberapa biaya yang harus diperhitungkan dalam
biaya produksi antara lain, biaya transport, biaya pengiriman, dan lain-lain. Sebagai single
parent dan bekerja diantara para karyawan yang sebagian besar adalah para lelaki, terlebih
sering lembur, dan harus mendatangi pelanggan untuk mengukur kaki pelanggan, hal ini
memerlukan mobilitas yang sangat tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Elly
karena tidak semua orang memandang kegiatan ini cukup diapresiasi dengan baik. Ada Juga
39
41
Untuk memulai bisnisnya, Victor mengeluarkan modal 3 juta yang berasal dari
pinjaman orang tua. Pertama Victor membuka 1 outlet, lalu berkembang dan setelah
mempunyai beberapa outlet, Victor bisa mengantongi penghasilan paling sedikit Rp 2
juta per bulan dari 1 outlet miliknya. Biasanya kalau sedang ramai, 1 outlet bisa lebih
dari 2jt, kata Victor. Awal mula kata Kempot yaitu ketika Victor terinspirasi dari cara
orang saat minum teh menggunakan sedotan. Bila sedang haus, konsumen akan
menyedot sampai pipinya kempot.
Victor sampai saat ini telah membuka 10 outlet yang diurusnya sendiri, dan 17
outlet lain yang merupakan hasil kerjasama dengan mitranya. Victor menjelaskan, jika
ada yang tertarik untuk bekerja sama di bisnisnya, cukup membayar Rp 3,5 juta, sudah
menerima 1 gerobak ditambah 100 cup gelas kemasan dan alat masak. Sementara ini,
mitra kerjasamanya paling banyak di Malang, dua mitra yang lain di Palembang dan
Jakarta. Orang tua Victor mendukung penuh apa yang dilakukan putranya. Mereka
percaya, dengan membuka usaha sendiri, dapat melatih Victor menjadi pribadi mandiri,
tidak bergantung pada orang lain. Victor mengaku, dalam sehari jumlah daun teh kering
yang dibutuhkan untuk produksi mencapai 20 kg, kurang lebih sekitar 70 gelas, dan
menghabiskan 4 kg gula sehari per outlet.
42
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kreatif adalah suatu pemikiran yang menghasilkan sebuah produk baru yang
berbeda dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan inovatif adalah
Pengembangan dari sebuah produk usaha yang sudah ada dengan menambahkan
sedikit sentuhan yang menjadi berkesan atau sedap dipandang. Pada dasarnya
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri
seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif
dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis
yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari
terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja
membawa bisnis ke arah kematian. Pengusaha selalu dituntut untuk memiliki
Kreatifitas yang tinggi dan inovasi yang baru dalam menunjang usahanya.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa di usia saat ini harus mempunyai jiwa ingin
tau, petualang atau rasa ingin tau mengenai hal baru. Sebuah
pemikiran yang muncul dari sebuah pengalaman yag sudah terjadi
kita dapat belajar berpikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan
sesuatu hal yang baru dan berbeda, sehingga kita dapat menjadi
seseorang yang tangguh dan mempunyai jiwa wirausaha yang
43
DAFTAR PUSTAKA
44