Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI CYBER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

MAKALAH

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Sosiologi Komunikasi

Dosen Pembimbing : Rahmat Aminudin

Oleh :

Ichsya Bagus Muhammad Faiq

Laelatul Kharimah

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


JURUSAN DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN NAWAWI PURWOREJO
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi dalam kehidupan manusia merupakan bentuk


kebutuhan primer, kebutuhan yang sangat paling mendasar. Manusia tidak
dapat hidup tanpa berkomunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi antar
individu membentuk sebuah kelompok yang kecil yang dinamakan
komunitas dan bentuk kelompok yang lebih besar yang bisa dikatakan
sebagai masyarakat

Berbicara mengenai media komunikasi dalam perkembangan dari


masa ke masa telah mengalami berbagai peningkatanyang cukup cepat.
Pada awalnya manusia hanya menggunakan media-media yang ada pada
alam sekitarnya, seperti misalnya burung merpati pos, Trompet
sangakakala, kentungang bambu dan sebagainya. Pada masa revolusi
industri manusia tidak menggunakan media komunikasi alam lagi, tetapi
sudah menggunakan teknologi media komunikasi yang modern seperti,
telepon, fax, televisi hitam putih, radio dan sebagainya. Perkembangan
teknologi media komunikasi berlanjut dengan cepat hingga saat ini
manusia sudah mampu mengembangkan bentuk teknologi media
komunikasi dalam bentuk satelit yang dapat menjangkau seluruh dunia.

Perkembangan teknologi media komunikasi pada saat ini


melahirkan berbagai varian yang beraneka ragam dan semakin
memudahkan manusia untuk berkomunikasi antar individu maupun antar
kelompok Teknologi media komunikasi bisa dikategorikan sebagai
aplikasi. Bentuk aplikasi yang mulai berkembang saat ini di seluruh
lapisan masyarakat dunia adalah aplikasi cyber (maya). Merupakan bentuk
aplikasi yang dapat dirasakan dan digunakan tetapi tidak mempunyai
wujud dan bentuk rupa. Aplikasi ini mulai populer di abad ke 21,
kemudian aplikasi cyber salah satunya lebih populer di sebut sebagai
internet.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu cybercommunity?
2. Bagaimana aplikasi cyber dalam kehidupan masyarakat?
3. Aplikasi apasajakah yang dipakai dalam mengakses Cybercommunity?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cybercommunity
Cybercommunity adalah masyarakat yang berinteraksi
dalam satu anggota kelompok satu dengan yang lainnya dengan
menggunakan jaringan internet. Kelompok yang menempati
sebuah wilayah dengan saling berkomunikasi dan berbagi berbagai
macam informasi, sosial, politik dan budaya. Sebagai ciptaan
manusia, masyarakat maya menggunakan seluruh metode
kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di
dalam segi-segi kehidupan maya.
Membangun interaksi kelompok, stratifikasi sosial,
membangun kebudayaan, pranata sosial, membangun kekuasaan,
wewenang dan kepemimpinan, kontrol sosial dan juga kejahatan
( Bungin, 2006: 165). Kebudayaan yang tercipta dalam masyarakat
maya adalah budaya pencitraan dan makna yang dipertukarkan
setiap saat dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat
subjektif atau lebih objektif bila disebut intersubjektif yang sangat
didominasi oleh creator dan imajineter yang selalu mencurahkan
kepada tiga hal: Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk
menciptakan mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih
dan realistis. Kedua, kelompok yang setiap saat menggunakan
mesin-mesin untuk menciptakan karya-karya imajinasi yang
menakjubkan dlam dunia hiper-realitas, dan ketiga, masyarakat dan
karya-karya imajinasi sebagai bagian dari kehidupannya sehingga
semua itu menciptakan masyarakat culture universal.1

B. Aplikasi cyber dalam kehidupan masyarakat

1
Dr. I Gusti Agung Alit Suryawati, S.Sos., M.Si., “Cybercommunity” dan
Aplikasi dalam Meningkatkan Potensi Sumber Daya Manusia,hal 5.
Definisi dari penggunaan cyber space adalah e-learning,
(Tinio dalam Maulana dan Gumelar, 2013:141) e- learning
meliputi pembelajaran pada semua tingkatan formal maupun
informal yang menggunakan jaringan komputer. Kehidupan
masyarakat dalam dunia internet diaplikasikan juga dalam
membangun pemerintahan maya dengan menggunakan konsep e-
office, e-conference, e-mail, e-fax, e-file dan lainnya.
Kemampuan teknologi internet membangun fasilitas maya lain
yakni dengan memberikan perintah melalui fasilitas jaringan yang
ada.
Dalam hubungan ke luar negeri dengan konsep e-
goverment atau yang lainnya membuat mereka berhemat biaya.
Sistem controlling, penjenjangan karier, pelaporan, pengarsipan
dan aktivitas government telah dilakukan di berbagai kantor dan
pemerintah lainnya di berbagai negara. Konsep “e” yang sedang
dikembangkan di Indonesia mencakup konsep-konsep,
government to government (G to G), atau goverment to bunisess
( G to B, government to community ( G to C ), Business to
Business (B to B), maupun government to business to community
( G to B to C). Konsep-konsep tersebut memungkinkan terjadi
komunikasi dua arah ataupun tiga arah. Dengan cara ini akan
terjadi transparansi, efisiensi dan pengawasan di antara pelaksana
pemerintahan dengan baik. Dalam masyarakat luas juga
penggunaan e-learning, e-jurnal, e-market, e-advertising, e-office
dan lainnya

C. Aplikasi yang dipakai dalam mengakses Cybercommunity


Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) mutakhir saat ini
telah menyediakan berbagai fasilitas aplikasi yang semakin smart
(mudah dioperasionalkan) oleh pemakainya. Di antaranya adalah
aplikasi social net working seperti email, BBM, line, facebook,
google+, sharing foto dan video (istagram), micro bloging sites
seperti twitter, weblogs seperti blog perusahaan, blog personal
atau blog yang dibuat oleh media konvensional (kompasiana, blog
detik, dll), forum diskusi seperti kaskus, detik forum, serta
websites, termasuk yang mempublikasikan bahan-bahan bacaan,
jurnal ilmiah, buku – buku referensi akademis.
Mayoritas respon telah memanfaatkan aplikasi yang
disediakan cybercommunity yang berkembang saat ini, yaitu media
pengiriman dan penerimaan informasi dan dokumen melalui
email. Responden yang kebetulan adalah mahasiswa ilmu
komunikasi semuanya telah memanfaatkan aplikasi email, dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak memakainya. Mereka
juga telah menggunakan media sosial berupa BBM, Massanger,
Facebook, Twitter, Whatsapp, line dan Linkedin.
Dari semua jenis aplikasi social working ini, hanya aplikasi
Linkedin yang tidak popular. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian
besar respon (71.8%) mengaku tidak pernah memakai Linkedin.
Menurut para informan, di antara perilaku pengguna smartphone
gatget dewasa ini adalah perilaku memfoto diri sendiri atau selvy.
Selvy bagi sebagian orang seperti membuat catatan harian di
setiap momen dari bangun tidur sampai tidur lagi. Hasil dari 14
selvy yang seringkai dibuat dengan hanphone/smartphone pribadi
ini kemudian di-sharing kepada teman atau sesamanya melalui
facebook, MMS dan istagram. Terkait dengan perilaku selvy,
mayoritas responden (60%) mengaku selalu memanfaatkan aplikasi
istagram untuk men-sharing foto mereka. Sebanyak 60%
responden mengaku selalu menggunakan istagram, 28.2
menyatakan sering menggunakan istagram, 7.1% mengaku jarang
menggunakan istagram, dan hanya 4.7% yang tidak
menggunakannya.
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
Cybercommunity adalah masyarakat yang berinteraksi
dalam satu anggota kelompok satu dengan yang lainnya dengan
menggunakan jaringan internet. Kelompok yang menempati
sebuah wilayah dengan saling berkomunikasi dan berbagi berbagai
macam informasi, sosial, politik dan budaya. Sebagai ciptaan
manusia, masyarakat maya menggunakan seluruh metode
kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di
dalam segi-segi kehidupan maya.
Kehidupan masyarakat dalam dunia internet diaplikasikan
juga dalam membangun pemerintahan maya dengan menggunakan
konsep e-office, e-conference, e-mail, e-fax, e-file dan lainnya.
Kemampuan teknologi internet membangun fasilitas maya lain
yakni dengan memberikan perintah melalui fasilitas jaringan yang
ada.
Daftar Pustaka

Dr. I Gusti Agung Alit Suryawati, S.Sos., M.Si., “Cybercommunity” dan Aplikasi
dalam Meningkatkan Potensi Sumber Daya Manusia,hal 5.

Anda mungkin juga menyukai