Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN MEDIA KOMUNIKASI PADA ERA

DIGITAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada era digital saat ini telah
membuka tingkat baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi bagi dirinya sendiri.
Hambatan informasi secara otomatis menghilang karena inisiatif yang kuat dari orang-orang
yang ingin tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi di sekitar mereka. Orang di mana saja
memiliki akses ke sumber informasi. Akibatnya, masyarakat menjadi kritis dan mudah
menerima banyak hal yang terungkap. Perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap
kemunculan media juga dibahas dalam Technological Determinism McLuhan (Littlejohn,
1999: 341347), yang membagi periodisasi perkembangan komunikasi menjadi empat bagian,
yaitu, era kesukuan, era sastra, percetakan zaman, dan zaman elektronik. Komunikasi digital
juga merupakan komunikasi yang berbasis sinyal elektrik computer dan memudahkan
manusia dalam berkomunikasi jarak jauh yang tidak terbatas ruang dan waktu. Artinya,
komunikasi digital ini hadir untuk bisa menjangkau seluruh dunia dan seputar informasi yang
berguna dan bermanfaat.

Dengan kemajuan dan perkembangan zaman yang semakin modern maka muncullah
beberapa platform/aplikasi komunikasi berbentuk digital yang menuai beberapa model
inovatif dan memiliki fitur – fitur yang memiliki banyak manfaat. Suatu kemajuan yang
niscaya akan mempengaruhi peradaban masyarakat. Perkembangan teknologi dan
komunikasi yang begitu pesat memunculkan media baru. Keberadaan media baru ini
merupakan lahirnya Internet yang sejarahnya di Indonesia mulai tahun 1990. Internet sebagai
produk teknologi komunikasi telah berkembang selama beberapa dekade, namun hampir
setiap orang di dunia semakin membutuhkan keberadaannya hingga saat ini. Tidak hanya
masyarakat yang merasakan manfaat internet, mereka juga merasakan dampak negatif dari
internet. Kehadiran Internet sebagai infrastruktur dan jaringan telah berkontribusi pada
efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, khususnya perannya sebagai komunikasi,
publikasi, dan sarana untuk memperoleh beragam informasi yang diperlukan. Namun, perlu
dicatat bahwa Internet tidak memiliki pemerintahan terpusat baik dalam penerapan teknologi
maupun dalam kebijakan akses dan penggunaan dalam setiap jaringan, melainkan bahwa
konstituen menetapkan kebijakan mereka sendiri.
Dari yang saya sudah pahami dan mengacu pada teori Hines (2007), Internet dapat dilihat
dalam dua cara, yaitu Internet sebagai budaya (culture) dan Internet sebagai artefak budaya
(cultural heritage). Perbedaan ini membawa dampak, terutama bagi peneliti etnografi, di satu
sisi dalam penggunaan metode yang berbeda dalam penelitian dan di sisi lain secara eksplisit
menggambarkan kelebihan dan kekurangan. Sebagai sebuah kultur, Internet merupakan
konteks institusional dan domestik di mana teknologi ini juga menggunakan simbol-simbol
yang memiliki makna tersendiri dan sebagai bentuk “metaforis” yang mencakup konsep-
konsep baru teknologi dan hubungannya dengan kehidupan sosial. Berbagai bentuk sosial ini
menghasilkan suatu objek (budaya) yang dikenal sebagai "Internet". Model berikutnya yang
diusulkan oleh Hine adalah Internet sebagai artefak budaya (cultural artefac). Menurut Hine,
Internet tidak hanya dapat dipahami sebagai sekumpulan komputer yang berinteraksi dengan
bahasa komputer itu sendiri, yaitu TCP/IP.

Kata “Internet” dapat digambarkan sebagai rangkaian program komputer yang


memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berpartisipasi dalam berbagai bentuk
komunikasi dan bertukar informasi dan contoh hal – hal yang dapat ditemui dalam kehidupan
sehari – hari di internet yaitu, perkembangan program seperti email, IRC, bulletin boards,
MUDs, video konferensi, dan kemunculan www atau World Wide Web itu sendiri pada
dasarnya adalah pembuktian bahwa teknologi media baru dan media komunikasi itu semakin
berkembang. Adapun contoh lain internet sebagai kultur dan artefak kultural yang dapat kita
ambil dalam kehidupan sehari – hari yaitu, saat menjalani kebiasaan suatu daerah
berkomunikasi antar individu secara face to face, namun saat ini mulai berubah melalui
media sosial.

Selain itu, Internet tidak hanya diproduksi oleh produsen perangkat keras. Internet (budaya)
juga mencakup penyedia layanan Internet, pengembang aplikasi, pengembang perangkat
lunak, pengembang situs, kontributor grup diskusi (newsgroup), atau pengguna jejaring sosial
yang ramah. Internet juga dapat dirancang oleh biro iklan dan pemasar. Jadi, dalam studi
etnografi, misalnya, pola pendekatan penelitian di Internet dapat ditentukan tergantung pada
bagaimana individu memandang Internet.

Dalam pemahaman setelah mempelajari beberapa perkembangan teknologi media


komunikasi yang mulai berkembang pesat dari era digitalisasi ini, saya pun menggunakan
teknologi komunikasi digital untuk membantu saya dalam berkegiatan sehari – hari.
Berdasarkan data screen time di smartphone Saya, 3 kategori yang paling banyak saya akses
adalah sebagai berikut:

1. WhatsApp, aplikasi ini saya gunakan untuk bertukar pesan singkat kepada teman dan
keluarga tentang perkuliahan, informasi tertentu, dan untuk melihat story. WhatsApp
merupakan media digital kategori aplikasi pesan. Aplikasi ini juga sangat
memudahkan menjangkau orang lain yang berjarak jauh dan tidak terbatas ruang dan
waktu.
2. Instagram, digunakan untuk melihat aktivitas teman kita melalui insta story dan
melalui postingan yang diunggahnya baik foto dan video/reels. Media digital kategori
social media. Instagram banyak digunakan oleh beberapa kalangan remaja sampai
dewasa, karena instagram memiliki akses yang cukup luas cakupannya. Maka dari itu,
instagram banyak diminati di dunia ini.
3. Youtube, biasanya saya gunakan untuk melihat video klip music, podcast, menonton
webseries, DIY, dan lain lain. Media ini termasuk kategori Broadcasting.

Dari daftar kategori media digital diatas, sangat memiliki manfaat yang banyak dalam
kehidupan sehari – hari dan faktor kuliah daring yang mengharuskan mahasiswa dapat
mengakses media digital dengan baik dan benar untuk kelanjutan masa pendidikan. Salah
satu penggunaan media sosial sudah melejit dengan pesat, dikarenakan penggunaan media
sosial beberapa tidak memiliki batasan tertentu untuk mengakses, dan mempermudahkan
siapa saja untuk mengakses media sosial. Maka dari itu, dalam perkembangan zaman yang
sudah semakin maju kita seharusnya sudah bisa memilah mana yang bisa dimanfaatkan dan
mana yang harus ditinggalkan atau dihindari demi kemajuan masa depan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Rosana, A. S. (2010). Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Industri Media
di Indonesia. Gema Eksos, 5(2), 218225.

Herawati, E. (2011). Komunikasi dalam era teknologi komunikasi


informasi. Humaniora, 2(1), 100-109.

Suri, D. (2019). Pemanfaatan Media Komunikasi dan Informasi dalam Perwujudan


Pembangunan Nasional. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 17(2), 177-187.

Anda mungkin juga menyukai