Anda di halaman 1dari 22

Memecahkan Masalah Penyajian Data Dalam bentuk Distribusi Frekuensi

Mata Kuliah Statistik untuk Perpustakaan dan Kearsipan

Dosen Pengampu: Nuryudi S.Ag., S.S., MLIS

Irbah Khairunnisa (11200251000061)

Lailah Fauziyah (11 )

Siti Sarah Andina (11 )

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini

dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran

maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa

masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 16 Maret 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Statistik deskriptif diketahui memiliki hubungan hanya dengan hal yang dapat memberikan
ataupun mnejabarkan dari keterangan – keterangan yang berkaitan dengan data, fenomena, dan
keadaan tertentu. Hal ini dapat memiliki asumsi bahwa statistika deskriptif merupakan ilmu
statisik yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis
data yang bersifat kuantitatif secara deskriptif. Maka dari itu pandangan umum statistika
deskriptif telah digunakan untuk lebih menyederhanakan data dan memudahkan dalam membaca
serta memahani indormasi yang berasal dari sebuah data.

Dalam mempelajari ilmu statistika maka akan saling berkaitan dengan adanya sebuah data. Dari
statistika pun memiliki definisi sebagai suatu metode yang digunakan dalam mengumpulkan,
mengolah, memproses, menganalisa, menyusun dan menarik kesimpulan dari sebuah data. Dari
proses yang telah dilakukan tersebut akan mengumpulkan data yang selanjutnya perlu
melakukan penyajian data. Dari adanya proses penyajian data memiiki tujuan dalam
mempermudah pembaca dalam mendapatkan informasi dan mampu membandingkan nilai yang
satu dengan nilai yang lainnya berdasarkan data tersebut. Pada data yang sudah disajikan,
beberapa bentuk penyajian data yang biasa ditemukan dalam tabel ataupun daftar yang akan
memudahkan pembaca dalam memahami dan mempelajari data tersebut. Dari adanya bentuk
tabel yang paling sering dijumpai merupakan tabel distribusi frekuensi. Pada data yang bersifat
kuantitatif dengan memiliki ukuran data yang cukup besar (𝑛 ≥ 30) mampu dijadikan menjadi
beberapa pembagian kelompok.

Data yang pertama kali diperoleh yang dihasilkan dari adanya proses observasi dengan data yang
bersifat mentah atau yang biasa disebut dengan raw data. Data tersebut belum disusun secara
numeric yang dapat dijadikan contoh data yang mengenai perbadingan tinggi badan siswa.
Penyajian dalam data tersebut kerap berbentuk presensi yang berupa kehadiran berdasarkan
alphabet yang urut pada nama siswa tersebut. Namun, tak jarang data mentah juga disajikan dari
adanya urutan naik atau ascending dan urutan naik yang disebut descending. Dari adanya bentuk
penyajian data diatas biasa disebut dengan array. Terdapat sesisih yang hadir diantara nilai data
yang terbesar dan terkecil disebut dengan rentang (range).

Jika seseorang mengerjakan sejumlah data yang dirasa cukup besar, maka akan lebih
diuntungkan jika data tersebut diolah dan disajikan pada katergori tertentu yang bersamaan
dengan frekuensi yang sesuai juga. Frekuensi tersebut dimaksudkan merupakan dari jumlah
banyaknya peristiwa yang dialami oleh kategori tertentu. Dari bentuk suatu tabel dapat
menyajikan kategori tersebut beserta dengan frekuensinya yang biasa disebut dengan distribusi
frekuensi ataupun tabel frekuensi.

Distribusi frekuensi memiliki definisi sebagai salah satu bentuk pengelompokan dari data yang
teah diperoleh dan digunakan dalam menggambarkan distribusi (penyebaran) dari sebuah data
(Suprayogi, 2012). Distribusi frekuensi juga dapat disajikan dalam bentuk tabel dan histogram
atau poligon distribusi frekuensi. Sama halnya dengan menyajikan data dalam bentuk diagram,
menyajikan data ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi juga digunakan untuk mempermudah
pengguna dalam memahami informasi yang disampaikan dan menganalisis data. Distribusi
frekuensi juga dapat digunakan dalam memecahkan suatu masalah dalam proses penyajian data.

Diketahui bahwa dalam memecahkan masalah statistika juga dapat menggunakan metode
distribusi frekuensi dimana metode tersebut mampu menyajikan serta mengolah data dalam
jumlah yang cukup besar. Dari metode ini pun penulis akan memiliki keuntungan berupa
penyajian yang rinci dan kompleks serta dalam sisi pembaca dapat secara detail memahami
angka numeric dan data yang telah disajikan tersebut. Di samping bercirikan ukuran pemusatan
dan ukuran penyebaran, distribusi frekuensi dapat juga ditandai oleh ukuran untuk
ketaksimetrikan (asymmetry) dan digunakan dapat ukuran untuk derajat meruncingnya kurva
frekuensi (kurtosis). Bila perlu juga diukur sejumlah momen (moment) bagi distribusi tersebut.
Namun, di dalam penelitian sosial yang menggunakan statistika, ukuran-ukuran ini jarang
digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari variabel dan frekuensi?
2. Bagaimana cara menentukan variabel penelitian?
3. Apa pengertian dari daftar distribusi frekuensi?
4. Bagaimana tahap penyusunan data kedalam bentuk daftar distribusi frekuensi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari variabel dan frekuensi
2. Mengetahui cara menentukan variabel penelitian
3. Untuk mengetahui pengertian dari daftar distribusi frekuensi
4. Mengetahui tahap penyusunan data kedalam bentuk daftar distribusi frekuensi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian variabel dan frekuensi

Pengertian variabel

Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan mampu
memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori. Variabel secara umum merupakan
suatu objek yang bisa berbentuk apa saja, yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk bisa
memperoleh informasi supaya dapat ditarik sebuah kesimpulan dalam proses penelitian. Secara
teori, pengertian variabel penelitian juga dapat didefinisikan sebagai suatu objek, sifat, atribut
atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu
dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.

Variable dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Variabel kuantitatif (berhubungan dengan angka dan bilangan), variable ini


diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel
kontinu (continuous)
2. Variabel kualitatif ( tidak termasuk angka dan bilangan)

Variabel banyak digunakan dalam penelitian dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti
bidang sains, matematika, ilmu komputer, logika aritmatika hingga bahasa pemrograman.

Pengertian variabel berdasarkan cabang ilmunya:

1. Dalam sains variabel adalah objek penelitian, yaitu segala sesuatu yang hendak diteliti.
Variabel sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan dapat dikosongkan serta diisi
nilainya. Variabel terdiri dari nama dan nilai.
2. Dalam matematika variabel adalah karakter atau abjad yang mewakili suatu jumlah yang
belum ditentukan. Setiap variabel mengandung nilai dan memudahkan kita untuk
mengerjakan soal matematika terutama yang berhubungan dengan aljabar.
3. Dalam ilmu computer variabel adalah nama (biasanya berupa karakter, abjad, atau kata)
yang mewakili beberapa nilai dalam memori komputer.
4. Dalam logika matematika variabel adalah salah satu simbol yang mewakili sebuah teori.

Pengertian Variabel Menurut Para Ahli


1. Menurut Freddy Rankuti
Pengertian variabel adalah konsep yang memiliki nilai bervariasi dan nilai tersebut bisa
dibagi menjadi 4 data (empat) yang berbeda, yaitu skala, rasio, ordinal, nomina dan
intenal.

2. Menurut Sugiyono (2009)


Arti variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.

3. Menurut Robbin Pearson


Variabel penelitian adalah semua karakteristik umum yang dapat diukur dan dapat
berubah dalam intensitas, keleluasaan atau keduanya.

Macam-Macam Variabel
Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung sejumlah karakteristik
tertentu. Berikut merupakan pembagian macam-macam variabel selengkapnya.

1) Variabel Bebas
Variabel bebas diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul
maka akan memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Dengan
demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih
dahulu ada dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan
ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara
sembarangan.
Dalam menentukan variabel bebas, peneliti perlu melandaskan teori yang kuat.
Selain itu, peneliti perlu mengkaji teori-teori yang menguraikan keterkaitan antara
keberadaan variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan adanya alasan yang
kuat (tepat) di atas maka peneliti dapat menentukan penggunaan variabel bebas
dalam penelitian eksperimen.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul sebagai
akibat adanya variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel terikat
sebenarnya dapat ditentukan dari judul penelitian. Namun di dalam susunan judul
penelitian, letak variabel terikat tidak berarti selalu berada setelah variabel bebas.
Peneliti dapat menentukannya variabel terikat secara rasional, yakni dengan
menentukan mana variabel yang munculnya sebagai akibat dari variabel lain.
3) Variabel Kontrol
Dalam tulisannya Azwar (1999) menyatakan bahwa variabel kontrol atau
kendali merupakan variabel bebas tetapi efek pengaruhnya terhadap variabel
tergantung dikendalikan (dikontrol) oleh peneliti sehingga pengaruhnya netral.
Variabel kontrol banyak digunakan ketika peneliti melakukan eksperimen murni,
yang berfungsi untuk mengendalikan pelaksanaan eksperimen agar dapat berjalan
sesuai rancangan penelitiannya. Selain itu, penggunaan variabel kontrol juga
berfungsi agar hasil eksperimen tidak tercampuri oleh kondisi luar tetapi memang
sebagai akibat dari eksperimen itu sendiri.
4) Variabel Antara
Variabel antara merupakan suatu faktor yang secara teoritik berpengaruh
terhadap fenomena hubungan antara Variabel bebas dan Variabel terikat.
Variabel antara berfungsi untuk menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut,
yang nampak (terwujud) saat peneliti membahas hasil analisis hubungan antara
variabel bebas dengan terikat.
5) Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel bebas untuk menentukan
sejauhmana efeknya ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung. Variabel moderator selalu berupa kategorikal yakni
variasinya berupa kategori atau klasifikasi atau level. Asumsinya karena dalam
desain penelitian masing-masing level pada variabel bebas akan memiliki efek
yang berbeda terhadap keberadaan variabel tergantung.
6) Kovariabel
Kovariabel merupakan variabel bebas yang sudah diketahui memiliki
hubungan linier dengan variabel tergantung, dan diikutsertakan dalam desain
penelitian agar kecermatan analisis tetap terjaga. Fungsi keberadaan kovariabel
sama dengan variabel moderator tetapi tidak berupa kategori, melainkan berupa
kondisi yang kontinyu berkorelasi dengan variabel tergantung.

Pengertian frekuensi

Frekuensi adalah banyaknya data (jumlah data) dalam setiap interval kelas yang diperoleh
dari himpunan data disesuaikan dengan batas-batas pada setiap interval kelasnya.

2.2 Cara Menentukan Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat dilakukan secara mudah yakni dengan mengkaji secara seksama
terhadap judul penelitian, atau rumusan masalah maupun tujuan penelitiannya. Pada setiap judul
penelitian diharapkan selalu menampakkan secara eksplisit tentang subjek penelitian, variabel
penelitian, jenis penelitian dan lokasi penelitian. Sedangkan metode penelitian, sering kali tidak
nampak secara eksplisit dalam judul penelitian tetapi dapat dikaji secara implisit berdasar jenis
penelitian yang digunakan. Dengan demikian, setiap peneliti dapat menentukan variabel
penelitiannya berdasar dari pencermatannya terhadap judul penelitian.
2.3 Pengertian daftar distribusi frekuensi

Kata ditribusi berasal dari kata distribution (bahasa inggris), yang berarti penyaluran,


pembagian, atau pancaran. Sedangkan, frekuensi sendiri juga berasal dari bahasa
Inggris, frequency, yang berarti kekerapan, keseringan, atau jarang-kerapnya. Dalam statistika,
frekuensi berarti seberapa kali suatu variabel yang dilambangkan dengan angka (bilangan)
berulang kali dalam deretan data angka tersebut. Jadi, secara mendasar, distribusi frekuensi dapat
diartikan sebagai penyaluran frekuensi, pembagian frekuensi, atau pancaran frekuensi.

Penyajian data dalam bentuk daftar distribusi frekuensi adalah sebagai upaya menyusun
urutan data kedalam kelas-kelas interval, untuk kemudian ditentukan jumlah (frekuensinya)
berdasarkan data yang sesuai dengan batas-batas interval kelasnya. Banyaknya data atau
frekuensi di tiap kelas interval berdasarkan hasil dari tabulasi data.

2.4 Tahap penyusunan data kedalam bentuk daftar distribusi frekuensi

a. Pastikan jumlah data yang terhimpun seakurat mungkin


b. Perhatikan data tertinggi dan data terendah dari hinpunan data tersebut
c. Tetapkan jarak (range), dari himpunan data yang kita punyai:
Jarak (range) yaitu selisih antara data tertinggi dengan data terendah, adapun
rumus ditulis sebagai berikut:
( R ) = Xmaks – Xmin (data terbesar – data terkecil)
d. Merencanakan jumlah kelas (banyak kelas) yang akan digunakan dalam suatu
daftar tersebut, jumlah kelas dapat ditentukan berdasarkan sturges (kira-kira)
dengan rumus sebagai berikut:
b = 1 + 3,3 log n
e. Langkah berikutnya adalah menentukan panjang kelas (P) pada tiap interval kelas
dari daftar tersebut dengan rumus sebagai berikut:
P = Xmaks – Xmin = R
b b

R = rentang
b = banyak kelas

f. Menentukan nilai (angka) ujung-ujung bawah pada kelas interval berikutnya


dengan cara menambahkan data terkecil yang ditetapkan sebagai ujung bawah
kelas interval pertama dengan nilai panjang kelas (P) dan seterusnya, hasil
penjumlahan dengan angka ujung bawah kelas interval pertama jumlahkan lagi
dengan panjang kelas (P) untuk ditetapkan sebagai ujung bawah kelas.
Contoh :
Jumlah kelas (banyak kelas) 8 kelas dan diperoleh nilai panjang kelasnya 9,
sementara data terkecil dari himpunan datanya 22 maka ujung-ujung baah dari
daftar distribusi frekuensinya adalah :

Interval kelas Frekuensi


22 F1
31 F2
40 F3
49 F4
58 F5
67 F6
76 F7
85 F8
Jumlah
g. Setelah semua ujung bawah kelas-kelas interval terisi sesuai dengan yang
direncanakan, selanjutnya menetapkan angka (nilai) ujung-ujung atas yang
dimulai dari interval kelas pertama sampai dengan yang akhir dengan cara :
1. Jika ujung-ujung bawah yang ditetapkan adalah angka dalam bentuk
bilangan bulat, maka nilai ujung-ujung atas pada interval kelas pertama,
kedua dan seterusnya mempunyai selisih 1 (satu) dengan nilai ujung
bawah berikutnya seperti :
Interval kelas Frekuensi
22 - 30 F1
31 - 39 F2
40 - 48 F3
49 - 57 F4
58 - 66 F5
67 - 75 F6
76 - 84 F7
85 - 93 F8
Jumlah

2. Jika ujung-ujung bawah yang ditetapkan adalah angka dalam bentuk


bilangan dengan satu desimal, maka nilai ujung-ujung atas pada interval
kelas pertama, kedua dan seterusnya mempunyai selisih 0,1 (nol koma
satu) dengan nilai ujung bawah berikutnya seperti :

Interval kelas Frekuensi


22,0 - 31,4 F1
31,5 - 40,9 F2
41,0 - 49,4 F3
50,5 - 59,9 F4
60,0 - 69,4 F5
69,5 - 78,9 F6
79,0 - 87,4 F7
87,5 - 96,5 F8
Jumlah
Interval kelas Frekuensi
22,00 - 31,04
31,05 - 40,09
40,10 - 49,14
49,15 - 58,19
58,20 - 67,24
67,25 - 76,29
76,0 - 85,34
85,35 - 94,40
Jumlah

3. Jika ujung-ujung bawah yang ditetapkan adalah angka dalam bentuk


bilangan dengan dua desimal, maka nilai ujung-ujung atas pada interval
kelas pertama, kedua dan seterusnya mempunyai selisih 0,01 (nol koma
nol satu) dengan nilai ujung bawah berikutnya seperti :

h. Istilah batas bawah dan batas atas interval kelas :


1. Batas bawah interval kelas adalah nilai yang diperoleh dari hasil selisih antara nilai
ujung bawah dengan bilangan 0,5 (untuk kelas interval tanpa decimal), merupakan
hasil selisih dengan bilangan 0,05 (untuk interval kelas yang dinyatakan dalam satuan
satu decimal), merupakan hasil selisih bilangan 0,005 (untuk interval kelas yang
dinyatakan dalam satuan dua decimal) dan seterusnya.
2. Batas atas interval kelas adalah nilai yang diperoleh dari hasil jumlah antara angka
(nilai) ujung atas dengan bilangan 0,5 (untuk interval tanpa decimal), merupakan
hasil jumlah dengan bilangan 0,05 (untuk interval kelas yang dinyatakan dalam
satuan satu decimal), merupakan hasil jumlah dengan bilangan 0,005 (untuk interval
kelas yang dinyatakan dalam satuan dua decimal) dan seterusnya.
i. Didalam daftar distribusi frekuensi dikenal dengan istilah nilai tengah (mid point)
yaitu suatu nilai yang diperoleh dari hasil jumlah antara ujung bawah dan ujung
atas pada suatu interval kelas yang dibagi dua, rumusnya :
Xi = ujung bawah + ujung atas
2

Jenis Jenis Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi memiliki jenis-jenis yang berbeda untuk setiap kriterianya. Berdasarkan
kriteria tersebut, distribusi frekuensi dapat dibedakan tiga jenis

1. Distribusi frekuensi biasa


Distribusi frekuensi yang berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data.
Distribusi frekuensi ada dua jenis yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi
frekuensi peristiwa atau kategori.
2. Distribusi frekuensi relative
Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan
jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang berada
pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas didapatkan dengan
cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan atau observasi.
3. Distribusi frekuensi kumulatif
Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi yang
dijumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Ada dua
macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatih kurang dari dan
distribusi frekuensi lebih dari.

Bentuk Distribusi frekuensi

1. Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya


tidak dinyatakan dalam bentuk angka mutlak, akan tetapi setiap kelasnya dinyatakan
dalam bentuk persentase ( % ).

Rumus : F relatif kelas ke-i =

Di mana n = jumlah data

2. Distribusi Frekuensi Kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi yang nilai frekuensinya (f)


diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Distribusi frekuensi
kumulatif ( f kum ) dibagi dua, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.

3. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif

Distribusi frekuensi relatif kumulatif adalah distribusi frekuensi yang mana nilai
frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase
(%).

Rumus : F kum (%) kelas ke-i =

Penyajian Data dalam Tabel Distribusi Frekuensi

1. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal

Tabel distribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis tabel
statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka. Angka
yang ada tersebut tidak dikelompok-kelompokkan.
2. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok

Tabel distribusi frekuensi data kelompok adalah salah satu jenis tabel
statistik yang di dalamnya disajikan pencaran atau distribusi frekuensi dari
data angka. Angka-angka tersebut dikelompokkan (dalam setiap unit
terdapat sekelompok angka).

5. Table distribusi frekuensi dan macamnya

Pengertian tabel distribusi frekuensi

Tabel ialah alat penyajian data statistik yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom
dan lajur. Sedangkan tabel distribusi frekuensi adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk
kolom dan lajur, yang di dalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan
pencaran atau pembagian fekuensi dan variabel yang sedang menjadi objek penelitian.

2. Tabel distribusi frekuensi dan macamnya

a. tabel distribusi frekuensi data tunggal

Yaitu jenis tabel distribusi frekuensi yang menyajikan frekuensi dari data  tunggal yang
berdiri sendiri/ tidak dikelompokkan.

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai UAS


Nilai Frekuensi (f)
60 5
70 10
80 15
90 7
100 1
Jumlah (n) 38

b. tabel distribusi frekuensi data kelompok


Yaitu tabel distribusi frekuensi yang menyajikan frekuensi dari data yang
dikelompokkan. 

Tabel Distribusi Frekuensi Umur Mahasiswa IAIN Purwokerto

Nilai Frekuensi (f)

22 – 27 40
28 – 33 20
34 – 39 5
dst… dst…

Jumlah (n)

c. tabel distribusi frekuensi kumulatif

Yaitu tabel statistik yang menyajikan frekuensi dari data yang dihitung dengan ditambah-
tambahkan baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Table distribusi frekuensi
kumulatif dibedakan menjadi 2, yaitu: frekuensi kumulatif atas atau fk(a), yaitu frekuensi
yang angka angkanya ditambahkan dari Bawah ke Atas d U an frekuensi kumulatif
bawah atau fk(b), yaitu frekuensi yang angka-angkanya ditambahkan dari Atas ke
Bawah.

Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Umur Mahasiswa


NILAI F fk(b) fk(a)
22-27 15 60 15
28-33 29 45 44
34-39 16 16 60
(n) = 60

d. tabel distribusi frekuensi relative


Adalah tabel yang disusun dari tabel distribusi frekuensi dengan frekuensi kumulatif yang
berada dalam bentuk persentase, dihitung dengan membagi frekuensi kumulatif dengan
jumlah frekuensi dan dijadikan dalam persen.

Nilai Persentase dihitung dengan menggunkan rumus: 


P (%) =   Frekuensi  x 100      
    Jml. Data        

Contoh:
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Umur Mahasiswa
Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
22-27 15 25
28-33 29 48
34-39 16 27
(n) = 60 100

6. Grafik distribusi frekuensi dan macamnya


7. Penjelasan scientometriks

Metrik sains (bahasa Inggris: Scientometrics) adalah studi tentang pengukuran dan


analisis ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Masalah pokok penelitiannya meliputi
pengukuran dampak, rangkaian referensi artikel untuk menyelidiki dampak dari jurnal
dan lembaga, pemahaman terhadap kutipan ilmiah, pemetaan bidang ilmiah dan
pembuatan indikator untuk digunakan dalam konteks kebijakan dan manajemen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Statistika merupakan bagian dari metode dan teknik dalam penelitian ilmiah. Dalam 20-
30 tahun belakangan ini, statistika makin sering diterapkan dalam penelitian ilmiah pada idang
ilmu – ilmu tertentu dalam pembuatan rancanagn penelitian (research design) dan analisa serta
penyajian dalam data yang telah diperoleh. Pada penyajian data itu sendiri pun terdapat
komponen yang melengkapo data tersebut seperti adanya variabel dan frekuensi. Penyajian data
yang berisfat numeric akan dikelompokkan dengan rinci dan detail jika menggunakan distribusi
frekuensi.

Dapat disimpulkan bahwa penyajian data merupakan salah satu upaya untuk memberikan
informasi kepada pembaca terkait data yang teah diperoleh dari suatu proses observasi. Dalam
penyajian data juga memiliki hambatan ataupun permasalahan yang disebabkan dari adanya
sajian data itu sendiri. Namun, dengan banyaknya variasi metode dan macam macam penyajian
data jika menggunakan salah satunya yaitu, distribusi frekuensi dalam memecahkan
permasalahan pada data yang dihasilkan untuk dianalisa dengan efektif dan mudah dipahami
oleh pembaca. Penulis juga memiliki keuntungan yang didapat jika mengggunakan distribusi
frekuensi, hal ini karena pada metode pengelolaannya mencakup aspek yang rinci dan mudah
dalam mengelompokkan data yang akan dianalisa.

DAFTAR PUSTAKA

Data, P. (2021). Penyajian Data. Pengantar Statistika 1, 53.

Maysani, R., & Pujiastuti, H. (2020). Analisis kesulitan mahasiswa dalam mata kuliah statistika
deskriptif. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, 4(1), 32-
49.

Nasution, S. (2017). Variabel penelitian. Jurnal Raudhah, 5(2).


Ridha, N. (2017). Proses penelitian, masalah, variabel dan paradigma penelitian. Hikmah, 14(1),
62-70.

Ulfa, R. (2021). Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. AL-Fathonah, 1(1), 342-351.

Wahab, A., Syahid, A., & Junaedi, J. (2021). Penyajian Data Dalam Tabel Distribusi Frekuensi
Dan Aplikasinya Pada Ilmu Pendidikan. Education and Learning Journal, 2(1), 40-48.

Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, 2572-2721. Ulfa, R.


(2021). Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. AL-Fathonah, 1(1), 342-351.

Anda mungkin juga menyukai