2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Statistik deskriptif diketahui memiliki hubungan hanya dengan hal yang dapat memberikan
ataupun mnejabarkan dari keterangan – keterangan yang berkaitan dengan data, fenomena, dan
keadaan tertentu. Hal ini dapat memiliki asumsi bahwa statistika deskriptif merupakan ilmu
statisik yang memiliki tujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis
data yang bersifat kuantitatif secara deskriptif. Maka dari itu pandangan umum statistika
deskriptif telah digunakan untuk lebih menyederhanakan data dan memudahkan dalam membaca
serta memahani indormasi yang berasal dari sebuah data.
Dalam mempelajari ilmu statistika maka akan saling berkaitan dengan adanya sebuah data. Dari
statistika pun memiliki definisi sebagai suatu metode yang digunakan dalam mengumpulkan,
mengolah, memproses, menganalisa, menyusun dan menarik kesimpulan dari sebuah data. Dari
proses yang telah dilakukan tersebut akan mengumpulkan data yang selanjutnya perlu
melakukan penyajian data. Dari adanya proses penyajian data memiiki tujuan dalam
mempermudah pembaca dalam mendapatkan informasi dan mampu membandingkan nilai yang
satu dengan nilai yang lainnya berdasarkan data tersebut. Pada data yang sudah disajikan,
beberapa bentuk penyajian data yang biasa ditemukan dalam tabel ataupun daftar yang akan
memudahkan pembaca dalam memahami dan mempelajari data tersebut. Dari adanya bentuk
tabel yang paling sering dijumpai merupakan tabel distribusi frekuensi. Pada data yang bersifat
kuantitatif dengan memiliki ukuran data yang cukup besar (𝑛 ≥ 30) mampu dijadikan menjadi
beberapa pembagian kelompok.
Data yang pertama kali diperoleh yang dihasilkan dari adanya proses observasi dengan data yang
bersifat mentah atau yang biasa disebut dengan raw data. Data tersebut belum disusun secara
numeric yang dapat dijadikan contoh data yang mengenai perbadingan tinggi badan siswa.
Penyajian dalam data tersebut kerap berbentuk presensi yang berupa kehadiran berdasarkan
alphabet yang urut pada nama siswa tersebut. Namun, tak jarang data mentah juga disajikan dari
adanya urutan naik atau ascending dan urutan naik yang disebut descending. Dari adanya bentuk
penyajian data diatas biasa disebut dengan array. Terdapat sesisih yang hadir diantara nilai data
yang terbesar dan terkecil disebut dengan rentang (range).
Jika seseorang mengerjakan sejumlah data yang dirasa cukup besar, maka akan lebih
diuntungkan jika data tersebut diolah dan disajikan pada katergori tertentu yang bersamaan
dengan frekuensi yang sesuai juga. Frekuensi tersebut dimaksudkan merupakan dari jumlah
banyaknya peristiwa yang dialami oleh kategori tertentu. Dari bentuk suatu tabel dapat
menyajikan kategori tersebut beserta dengan frekuensinya yang biasa disebut dengan distribusi
frekuensi ataupun tabel frekuensi.
Distribusi frekuensi memiliki definisi sebagai salah satu bentuk pengelompokan dari data yang
teah diperoleh dan digunakan dalam menggambarkan distribusi (penyebaran) dari sebuah data
(Suprayogi, 2012). Distribusi frekuensi juga dapat disajikan dalam bentuk tabel dan histogram
atau poligon distribusi frekuensi. Sama halnya dengan menyajikan data dalam bentuk diagram,
menyajikan data ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi juga digunakan untuk mempermudah
pengguna dalam memahami informasi yang disampaikan dan menganalisis data. Distribusi
frekuensi juga dapat digunakan dalam memecahkan suatu masalah dalam proses penyajian data.
Diketahui bahwa dalam memecahkan masalah statistika juga dapat menggunakan metode
distribusi frekuensi dimana metode tersebut mampu menyajikan serta mengolah data dalam
jumlah yang cukup besar. Dari metode ini pun penulis akan memiliki keuntungan berupa
penyajian yang rinci dan kompleks serta dalam sisi pembaca dapat secara detail memahami
angka numeric dan data yang telah disajikan tersebut. Di samping bercirikan ukuran pemusatan
dan ukuran penyebaran, distribusi frekuensi dapat juga ditandai oleh ukuran untuk
ketaksimetrikan (asymmetry) dan digunakan dapat ukuran untuk derajat meruncingnya kurva
frekuensi (kurtosis). Bila perlu juga diukur sejumlah momen (moment) bagi distribusi tersebut.
Namun, di dalam penelitian sosial yang menggunakan statistika, ukuran-ukuran ini jarang
digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari variabel dan frekuensi?
2. Bagaimana cara menentukan variabel penelitian?
3. Apa pengertian dari daftar distribusi frekuensi?
4. Bagaimana tahap penyusunan data kedalam bentuk daftar distribusi frekuensi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari variabel dan frekuensi
2. Mengetahui cara menentukan variabel penelitian
3. Untuk mengetahui pengertian dari daftar distribusi frekuensi
4. Mengetahui tahap penyusunan data kedalam bentuk daftar distribusi frekuensi
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian variabel
Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan mampu
memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori. Variabel secara umum merupakan
suatu objek yang bisa berbentuk apa saja, yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk bisa
memperoleh informasi supaya dapat ditarik sebuah kesimpulan dalam proses penelitian. Secara
teori, pengertian variabel penelitian juga dapat didefinisikan sebagai suatu objek, sifat, atribut
atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu
dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.
Variabel banyak digunakan dalam penelitian dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti
bidang sains, matematika, ilmu komputer, logika aritmatika hingga bahasa pemrograman.
1. Dalam sains variabel adalah objek penelitian, yaitu segala sesuatu yang hendak diteliti.
Variabel sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan dapat dikosongkan serta diisi
nilainya. Variabel terdiri dari nama dan nilai.
2. Dalam matematika variabel adalah karakter atau abjad yang mewakili suatu jumlah yang
belum ditentukan. Setiap variabel mengandung nilai dan memudahkan kita untuk
mengerjakan soal matematika terutama yang berhubungan dengan aljabar.
3. Dalam ilmu computer variabel adalah nama (biasanya berupa karakter, abjad, atau kata)
yang mewakili beberapa nilai dalam memori komputer.
4. Dalam logika matematika variabel adalah salah satu simbol yang mewakili sebuah teori.
Macam-Macam Variabel
Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung sejumlah karakteristik
tertentu. Berikut merupakan pembagian macam-macam variabel selengkapnya.
1) Variabel Bebas
Variabel bebas diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul
maka akan memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Dengan
demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih
dahulu ada dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan
ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara
sembarangan.
Dalam menentukan variabel bebas, peneliti perlu melandaskan teori yang kuat.
Selain itu, peneliti perlu mengkaji teori-teori yang menguraikan keterkaitan antara
keberadaan variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan adanya alasan yang
kuat (tepat) di atas maka peneliti dapat menentukan penggunaan variabel bebas
dalam penelitian eksperimen.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul sebagai
akibat adanya variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel terikat
sebenarnya dapat ditentukan dari judul penelitian. Namun di dalam susunan judul
penelitian, letak variabel terikat tidak berarti selalu berada setelah variabel bebas.
Peneliti dapat menentukannya variabel terikat secara rasional, yakni dengan
menentukan mana variabel yang munculnya sebagai akibat dari variabel lain.
3) Variabel Kontrol
Dalam tulisannya Azwar (1999) menyatakan bahwa variabel kontrol atau
kendali merupakan variabel bebas tetapi efek pengaruhnya terhadap variabel
tergantung dikendalikan (dikontrol) oleh peneliti sehingga pengaruhnya netral.
Variabel kontrol banyak digunakan ketika peneliti melakukan eksperimen murni,
yang berfungsi untuk mengendalikan pelaksanaan eksperimen agar dapat berjalan
sesuai rancangan penelitiannya. Selain itu, penggunaan variabel kontrol juga
berfungsi agar hasil eksperimen tidak tercampuri oleh kondisi luar tetapi memang
sebagai akibat dari eksperimen itu sendiri.
4) Variabel Antara
Variabel antara merupakan suatu faktor yang secara teoritik berpengaruh
terhadap fenomena hubungan antara Variabel bebas dan Variabel terikat.
Variabel antara berfungsi untuk menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut,
yang nampak (terwujud) saat peneliti membahas hasil analisis hubungan antara
variabel bebas dengan terikat.
5) Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel bebas untuk menentukan
sejauhmana efeknya ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung. Variabel moderator selalu berupa kategorikal yakni
variasinya berupa kategori atau klasifikasi atau level. Asumsinya karena dalam
desain penelitian masing-masing level pada variabel bebas akan memiliki efek
yang berbeda terhadap keberadaan variabel tergantung.
6) Kovariabel
Kovariabel merupakan variabel bebas yang sudah diketahui memiliki
hubungan linier dengan variabel tergantung, dan diikutsertakan dalam desain
penelitian agar kecermatan analisis tetap terjaga. Fungsi keberadaan kovariabel
sama dengan variabel moderator tetapi tidak berupa kategori, melainkan berupa
kondisi yang kontinyu berkorelasi dengan variabel tergantung.
Pengertian frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya data (jumlah data) dalam setiap interval kelas yang diperoleh
dari himpunan data disesuaikan dengan batas-batas pada setiap interval kelasnya.
Variabel penelitian dapat dilakukan secara mudah yakni dengan mengkaji secara seksama
terhadap judul penelitian, atau rumusan masalah maupun tujuan penelitiannya. Pada setiap judul
penelitian diharapkan selalu menampakkan secara eksplisit tentang subjek penelitian, variabel
penelitian, jenis penelitian dan lokasi penelitian. Sedangkan metode penelitian, sering kali tidak
nampak secara eksplisit dalam judul penelitian tetapi dapat dikaji secara implisit berdasar jenis
penelitian yang digunakan. Dengan demikian, setiap peneliti dapat menentukan variabel
penelitiannya berdasar dari pencermatannya terhadap judul penelitian.
2.3 Pengertian daftar distribusi frekuensi
Penyajian data dalam bentuk daftar distribusi frekuensi adalah sebagai upaya menyusun
urutan data kedalam kelas-kelas interval, untuk kemudian ditentukan jumlah (frekuensinya)
berdasarkan data yang sesuai dengan batas-batas interval kelasnya. Banyaknya data atau
frekuensi di tiap kelas interval berdasarkan hasil dari tabulasi data.
R = rentang
b = banyak kelas
Distribusi frekuensi memiliki jenis-jenis yang berbeda untuk setiap kriterianya. Berdasarkan
kriteria tersebut, distribusi frekuensi dapat dibedakan tiga jenis
Distribusi frekuensi relatif kumulatif adalah distribusi frekuensi yang mana nilai
frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase
(%).
Tabel distribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis tabel
statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka. Angka
yang ada tersebut tidak dikelompok-kelompokkan.
2. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok
Tabel distribusi frekuensi data kelompok adalah salah satu jenis tabel
statistik yang di dalamnya disajikan pencaran atau distribusi frekuensi dari
data angka. Angka-angka tersebut dikelompokkan (dalam setiap unit
terdapat sekelompok angka).
Tabel ialah alat penyajian data statistik yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom
dan lajur. Sedangkan tabel distribusi frekuensi adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk
kolom dan lajur, yang di dalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan
pencaran atau pembagian fekuensi dan variabel yang sedang menjadi objek penelitian.
Yaitu jenis tabel distribusi frekuensi yang menyajikan frekuensi dari data tunggal yang
berdiri sendiri/ tidak dikelompokkan.
22 – 27 40
28 – 33 20
34 – 39 5
dst… dst…
Jumlah (n)
Yaitu tabel statistik yang menyajikan frekuensi dari data yang dihitung dengan ditambah-
tambahkan baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Table distribusi frekuensi
kumulatif dibedakan menjadi 2, yaitu: frekuensi kumulatif atas atau fk(a), yaitu frekuensi
yang angka angkanya ditambahkan dari Bawah ke Atas d U an frekuensi kumulatif
bawah atau fk(b), yaitu frekuensi yang angka-angkanya ditambahkan dari Atas ke
Bawah.
Contoh:
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Umur Mahasiswa
Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
22-27 15 25
28-33 29 48
34-39 16 27
(n) = 60 100
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Statistika merupakan bagian dari metode dan teknik dalam penelitian ilmiah. Dalam 20-
30 tahun belakangan ini, statistika makin sering diterapkan dalam penelitian ilmiah pada idang
ilmu – ilmu tertentu dalam pembuatan rancanagn penelitian (research design) dan analisa serta
penyajian dalam data yang telah diperoleh. Pada penyajian data itu sendiri pun terdapat
komponen yang melengkapo data tersebut seperti adanya variabel dan frekuensi. Penyajian data
yang berisfat numeric akan dikelompokkan dengan rinci dan detail jika menggunakan distribusi
frekuensi.
Dapat disimpulkan bahwa penyajian data merupakan salah satu upaya untuk memberikan
informasi kepada pembaca terkait data yang teah diperoleh dari suatu proses observasi. Dalam
penyajian data juga memiliki hambatan ataupun permasalahan yang disebabkan dari adanya
sajian data itu sendiri. Namun, dengan banyaknya variasi metode dan macam macam penyajian
data jika menggunakan salah satunya yaitu, distribusi frekuensi dalam memecahkan
permasalahan pada data yang dihasilkan untuk dianalisa dengan efektif dan mudah dipahami
oleh pembaca. Penulis juga memiliki keuntungan yang didapat jika mengggunakan distribusi
frekuensi, hal ini karena pada metode pengelolaannya mencakup aspek yang rinci dan mudah
dalam mengelompokkan data yang akan dianalisa.
DAFTAR PUSTAKA
Maysani, R., & Pujiastuti, H. (2020). Analisis kesulitan mahasiswa dalam mata kuliah statistika
deskriptif. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, 4(1), 32-
49.
Wahab, A., Syahid, A., & Junaedi, J. (2021). Penyajian Data Dalam Tabel Distribusi Frekuensi
Dan Aplikasinya Pada Ilmu Pendidikan. Education and Learning Journal, 2(1), 40-48.