Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STATISTIK PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Muhammad Wahyudi M.Pd

Oleh kelompok 2

1. Adriyani Maemun 210106002


2. Luluk Irani 210106006
3. Eka Ayu Lestari 210106019
4. Ayu Juwwita Mayangsari 210106020
5. Lilis Herlliyanti 210106023
6. Nurfadillah 210106027
7. Iqbal Pratama 2001060

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat–Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah‒Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami ucapkan banyak
terimakasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah kami.

Telepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada
kekurangan baik dari segi tata susunan kalimat maupun tata bahasanya untuk itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami dan pembaca lainya.

Mataram, 7 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
3. Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Definisi Ukuran Pemusatan Data ................................................................... 2


B. Macam- Macam Ukuran Pemusatan Data...................................................... 2
1. Mean ......................................................................................................... 3
2. Median ..................................................................................................... 4
3. Modus ...................................................................................................... 6
4. Kuartil ..................................................................................................... 7
5. Desil ...................................................................................................... 10
6. Persentil ................................................................................................. 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17

1. Kesimpulan ................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam statistika, ukuran pemusatan merupakan konsep esensial yang digunakan
untuk menggambarkan lokasi atau nilai pusat dalam sekelompok data. Pemahaman
tentang ukuran pemusatan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang distribusi
data dan memfasilitasi interpretasi yang lebih baik terhadap karakteristik inti dari
kumpulan data tersebut. Saat melakukan analisis statistika, peneliti sering kali
menggunakan berbagai metode ukuran pemusatan untuk memberikan gambaran yang
komprehensif tentang data yang diamati.
Ada beberapa macam ukuran pemusatan yang umumnya digunakan, termasuk
mean (rata- rata), median (nilai tengah), dan modus (nilai yang paling sering muncul).
Mean adalah hasil pembagian jumlah total nilai dalam kumpulan data dengan jumlah nilai
tersebut, sedangkan median adalah nilai yang terletak di tengah setelah data diurutkan.
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data.
Selain itu, terdapat juga konsep kuartil, desil, dan persentil yang memberikan
informasi lebih lanjut tentang sebaran data. Kuartil, sebagai contoh, membagi data
menjadi empat bagian sebanding, sementara desil membaginya menjadi sepuluh bagian,
dan persentil membaginya menjadi seratus bagian.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini menjadi kunci
untuk menginterpretasikan data dengan lebih akurat. Pemilihan ukuran pemusatan yang
tepat dapat memberikan pandangan yang lebih holistik tentang data dan memberikan
landasan yang kuat untuk membuat keputusan atau kesimpulan yang berbasis data. Dalam
konteks ini, penelitian lebih lanjut tentang metode perhitungan mean, median, modus,
serta pemahaman kuartil, desil, dan persentil akan memberikan kontribusi signifikan
untuk pengembangan pengetahuan statistika dan aplikasinya dalam berbagai bidang.
2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ukuran pemusatan data ?
2. Apa macam-macam ukuran pemusatan data?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi ukuran pemusatan data
2. Untuk mengetahui macam-macam ukuran pemusatan data

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ukuran Pemusatan Data

Ukuran pemusatan serta penafsiran suatu rangkaian data adalah suatu nilai
dalam.rangkaian data yang dapat mewakili rangkaian data tersebut. Suatu rangkaian data
biasanya mempunyai kecenderungan untuk terkonsentrasi atau terpusat pada nilai
pemusatan ini. Jadi yang dimaksud dengan ukuran pemusatan data adalah ukuran statistik
yang dapat menjadi pusat dari rangkaian data dan memberi gambaran singkat tentang
data. Sekumpulan data biasanya digambarkan dengan suatu nilai pusat (central tendency).
Nilai tersebut disebut dengan ukuran pemusatan data. nilai ukuran pemusatan data
merupakan nilai yang mewakili suatu kumpulan data. Ukuran pemusatan data merupakan
pusat suatu nilai yang mewakili atau menggambarkan suatu kumpulan.

Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang dapat mengetahui bagaimana data
tersebut mengumpul dan mencari sebuah nilai yang dapat mewakili suatu rangkaian data.
Ukuran pemusatan data disebut juga ukuran tendensi sentral (central tendency
measurement).1

Jadi ukuran pemusatan data adalah rangkaian terkecenderungan atau


terpusat,memberi gambaran singkat,tentang data.

B. Macam-macam ukuran pemusatan data


Ukuran pemusatan data digunakan agar data yang diperoleh mudah untuk dibaca
dan dipahami. Setiap penelitian selalu berkenaan dengan sekelompok data. Yang
dimaksud kelompok disini adalah, satu orang mempunyai sekelompok data, atau
sekelompok orang mempunyai satu macam data misalnya, sekelompok murid di kelas
dengan satu nilai mata kuliah. Gabungan keduanya misalnya sekelompok, mahasiswa di
kelas dengan berbagai nilai mata kuliah.
Beberapa teknik penjelasan kelompok yang telah diobservasi dengan data
kuantitatif, selain dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel dan gambar, dapat juga
dijelaskan menggunakan teknik statistik yang disebut: Modus, Median, Mean.
Modus, Median, dan Mean, merupakan teknik statistik yang digunakan untuk
menjelaskan kelompok, yang didasarkan atas gejala pusat (tendency central) dari

1
Harry Yulianto, Statistik 1. (Yogyakarta: LEMBAGA LADANG KATA, 2019) hlm. 64
2
kelompok tersebut, namun dari tiga macam teknik tersebut, yang menjadi ukuran gejala
pusatnya berbeda-beda.2
Ukuran pemusatan data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Rata-rata (Mean)
Mean ialah suatu nilai yang mewakili suatu kelompok data. Nilai rata- rata
hitung (mean) merupakan total dari seluruh data yang diperoleh dari jumlah segala
nilai informasi dipecah dengan jumlah frekuensi yang terdapat. Mean dapat
dikatakan sebagai wakil kumpulan data. Menentukan mean dapat dilakukan dengan
cara menjumlahkan seluruh nilai data, kemudian membaginya dengan banyaknya
data
a. Untuk Data Tunggal
Untuk menghitung Mean data tunggal yaitu dengan cara menjumlahkan semua
data yang ada, lalu kemudian dibagi dengan banyaknya data.

Dimana:

x = nilai data pengamatan ke- i

n = jumlah data atau banyaknya data di dalam sampel.

Contoh

1. nilai ujian statistika 5 mahasiswa: 70, 69, 45, 80, 56.

Rata-rata (mean) adalah 64


b. Untuk Data Kelompok Sederhana

2
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian ( Bandung : Alfabeta ) 2018. Hlm 46-47.
3
Dimana:

f = frekuensi untuk kelas interval ke-i

X₁ = nilai tengah untuk kelas interval ke-i

Contoh:

c. Untuk data kelompok dengan kelas interval

Titik Tengah 𝑓𝑖𝑋i


Interval kelas 𝑓i
(Xi)
31-40 1 35,5 35,5
41-50 2 45,5 91
51-60 5 55,5 277,5
61-70 15 65,5 982,5
71-80 25 75,5 1887,5
81-90 20 85,5 1710
91-100 12 95,5 1146
∑fiXi=
Jumlah ∑ fi= 80
6130

d. Nilai Tengah (Median)


Nilai Tengah (Median), ialah nilai tengah dari data-data yang terurut. Median
adalah salah satu dari tiga ukuran pusat dalam statistika, yang mewakili nilai tengah
dalam kumpulan data ketika data tersebut diurutkan dari yang terkecil ke yang
terbesar atau sebaliknya.
4
1. Untuk data tunggal (setelah data disusun dari data terkecil hingga data terbesar).

Dimana:
L = batas bawah kelas median, yaitu kelas dimana median akan terletak
P = panjang kelas interv

5
Letak nilai median ada di data ke 40, maka letak median ada pada kelas
interval ke 5.

e. Modus
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbesar dalam suatu kumpulan data.
Modus berguna untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi suatu peristiwa. Jika nilai yang
tampil dengan frekuensi tertinggi ada dua disebut bimodal, kalau ada tiga disebut trimodal,
kalau ada banyak disebut multimodal. Modus dapat digunakan untuk semua skala
pengukuran data mulai dari nominal hingga ratio.Modus ialah suatu bilangan atau
keterangan yang mempunyai frekuensi tertinggi atau bilangan yang sering
muncul.3

1. Data tunggal. Cukup mencari nilai dengan frekuensi kemunculan paling


banyak. Contoh: 12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14, Maka modusnya adalah
data dengan frekuensi terbanyak, modus = 34.
2. Data berkelompok4

Dimana:
Li = batas bawah kelas modus, yaitu kelas interval dengan frekuensi
terbanyak.
p = panjang kelas interval
b₁ = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
Kelas modus -Kelas interval dengan frekuensi terbanyak = kelas interval ke5

3
Maman Abdurrahman, dkk, Dasar-dasar metode statistika, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2019) hlm 99
4
Ivan Fanani Qumusuddin, Statistik Pendidikan(Yogyakarta:Penerbit Depublish, 2019) hlm 12-16

6
.
B. Ukuran Tata Letak
Ukuran nilai letak adalah beberapa nilai yang letaknya sedemikian rupa sehingga
dalam suatu rangkaian data atau suatu distribusi frekuensi sehingga nilai itu membagi
rangkaian data atau distribusi frekuensi menjadi beberapa bagian yang sama. Ada empat
ukuruan nilai letak yang membagi serangkaian data atau distribusi menjadi dua bagian
yang sama yaitu 50% dari keseluruhan data nilainya terletak dibawah nilai median dan
50% lagi nilainya terletak diatas nilai median.Ukuran-ukuran lainnya, seperti yang sudah
disebutkan diatas, yaitu kuartil di beri simbol dengan huruf Q, desil dengan simbol huruf
D dan presentil yang disimbolkan dengan huruf P.5
1. Kuartil
Kuartil adalah sekumpulan data yang telah disusun mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar, lalu kemudian dibagi menajdi empat bagian yang sama. Ada tiga
jenis kuartil, yaitu kuartil bawah (K1). kuartil tengah(K2), dan kuartil atas (K3).
a. Kuartil Data Tunggal
Langkah-langkah menghitung nilai kuartil dari serangkaian data tunggal
adalah:
a) Susunlah data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
b) Tentukanlah letak kuartil.
c) Tentukanlah nilai kuartil.
Letak kuartil ke-i, diberi simbol LK, dan nilai kuartil ditentukan dengan

5
Team Dosen Universitas Esa Unggul, Modul Online 5 ESA 153 Statisika 1 : Ukuran Letak Data, Universitas Esa
Unggul

7
rumus:
𝑖(𝑛+1)
Letak Ki = ,
4

Keterangan:
Ki = Nilai Kuartil
LKi = Kuartil ke k
i = 1,2,3
n = Banyak Data
Contoh
1. Data nilai statistik 10 orang mahasiswa, sebagai berikut: 50, 40, 70, 77, 75, 80, 65,
30, 85, 82 Ditanya: Carilah nilai kuartil bawah (K₁), kuartil tengah (K), dan kuartil
atas (K,).
Langkah penyelesaian
a. Susunlah data mulai dari yang terkecil sampai terbesar: 30, 40, 50, 65, 70, 75, 77,
80, 82, 85
b. Menentukan letak kuartil ke... i
Letak kuartil (LKi) = 1,2,3
c. Menghitung nilai kuartil bawah (K1)
𝑖(𝑛+1)
Ki = 4
1(10+1)
= = 2,75
4
Letak K1 terletak antara data tiga perempat dari data ke-2 dan data ke-3, sehingga
nilai K1 sebagai berikut:
K1 = data ke-2 + 0,75 (data ke-3 - data ke-2)
K1 = 40 + 0,75 (50-40)
= 40 + 0,75 x 10
= 40 + 7,5
=47,5

d. Nilai kuartil tengah (K2)


𝑖(𝑛+1)
Ki = 4
2(10+1)
= = 5,5
4
Letak K2, terletak antara data setengah dari data ke-5 dan data ke-6, sehingga nilai
K2, adalah:
K2 =. data ke 5 + 0,5 (data ke-6-data ke-5)
K2 = 70 + 0,5 (75-70)
= 72,5

e. Nilai kuartil atas (K3)


𝑖(𝑛+1)
Ki =
4

8
3(10+1)
= = 8,25
4

Letak K, terletak antara data seperempat jauh dari data ke-8 dan data ke-9,
sehingga nilai K, sebagai berikut:
K3 = data ke-8 + 0.25 (data ke-9-data ke-8)
K3 = 80 + 0,25 (82-80)
= 80,5
b. Kuartil Data Kelompok
Letak kuartil ke-i untuk data kelompok, diberi simbol LK_{3} dan ni- lai
kuartil ditentukan dengan rumus:
𝑘𝑖
𝑛−𝑓𝑘
4
Ki = Bb + ( ,). P
𝑓𝑞

Keterangan :
Bb: Batas bawah dimana kuartil terdapat
P : Panjang kelas dimana kuartil terdapat
n : Jumlah data
fk : Frekuensi kelas kumulatif sebelum kelas kuartil
fq : Frekuensi kelas kuartil
Langkah-langkah menghitung nilai kuartil dari serangkaian data berkelompok
sebagai berikut:
𝐿𝐾𝑖
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil dengan rumus: (n)
4
2. Menentukan batas bawah kelas kuarti I(Bb).
3. Menentukan panjang kelas kuartil (P).
4. Menentukan frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil (Fk).
5. Menentukan banyak frekuensi kelas kuartil (f)
6. Menghitung nilai kuartil
Contoh :
1. Tentukan nilai Kuartil ke 3 dari data kelompok dibawah ini!
Nilai Frekuensi (f) fk
1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
Jumlah 40

Jawab

9
1. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil dengan rumus:
𝐿𝐾𝑖
LK3 = (n)
4
3
LK3 = 4 (40)
= 30
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas kuartil dengan cara menjumlahkan
nilai frekuensi dari awal kelas sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil
penjumlahan mencapai atau melewati nilai 30. Penjumlahannya: 3 + 8 + 14 + 7 =
32 Jadi, kelas kuartil bawah (LK3) terletak di kelas ke-4 .
2. Menentukan nilai batas bawah di kelas kuartil bawah (Bb)
Bb = 16 - 0.5= 15.5
3. Menentukan panjang kelas kuartil bawah:
P= 16 sampai 20 = 5
4. Menghitung jumlah frekuensi di kelas kuartil bawah (f) = 32
5. Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas kuartil bawah Fkp = 25
6. Menghitung nilai kuartil bawah (K3) dengan rumus:
𝑖
𝑛−𝑓𝑘𝑞
4
Ki = Bb + ( ). P
𝑓
3
(40)−25
Ki = 15,5 + ( 4 ). P
7

30−25
K3 = 15,5 + ( ).5
7
25
= 15,5 +
7
= 15,5 + 3,6
= 19,1
2. Desil
Desil adalah sekumpulan data yang telah disusun mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar, lalu kemudian dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama. Ada
sembilan jenis desil, yaitu: D1, D2, D3, D4......D9.
a. Desil Data Tunggal
Langkah-langkah menentukan nilai kuartil dari serangkaian data tunggal,
sebagai berikut:6
1. Susunlah data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Tentukanlah letak desil.
3. Tentukanlah nilai desil.
Letak desil ke-i, diberi simbol LD, dan nilai dari desil ditentukan dengan rumus:
𝑖(𝑛+1)
Di =
10

6
Andi Supangat, STATISTIKA : Dalam Kajian Deskriftif. Inferensi, dan Nonparametik, (Jakarta : KENCANA, 2017)
hlm 85

10
Di mana:
Di = Letak desil
i = Desil ke-i
n = Data
Contoh
Data nilai statistik 10 orang mahasiswa, sebagai berikut: 50, 40, 70, 77, 75, 80, 65, 30,
85, 82. Ditanya: Carilah nilai D1, D5. Dan D9
Langkah-langkah penyelesaian
a. Susunlah data mulai dari yang terkecil sampai terbesar: 30, 40, 50, 65, 70, 75,
77, 80, 82, 85
b. Menentukan letak desil ke... i
Letak desil (LDi)=1,2,3,4,...,9.
c. Menenetukan nilai Di:
𝑖(𝑛+1) 1(10+1)
Di = = D1 = = 1,1
10 10

Letak D1, terletak antara data ke-1 dan data ke-2, sehingga nilai D1 sebagai
berikut:
D1= nilai data ke-1 + 0,1 (nilai data ke-2-nilai data ke-1)
D1= 30 + 0.1 (40-30) = 33
d. Menghitung letak D5
𝑖(𝑛+1) 5(10+1)
Di = = D5 = = 5,5
10 10

Letak D5 terletak antara data ke-5 dan data ke-6, sehingga nilai D5, sebagai
berikut:
D5 = data ke-5 + 0,5 (data ke-6-data ke-5)
D5 = 70 + 0.5 (75-70) = 72,5
e. Menghitung letak D9
𝑖(𝑛+1) 9(10+1)
Di = = D9 = =9,9
10 10

Letak D9 terletak antara data ke-9 dan data ke-10, sehingga nilai D9 sebagai
berikut:
D9 = data ke-9 + 0,9 (data ke-6-data ke-5)

11
D9 = 82 + 0.9 (85.82) = 84.7
b. Desil Data Kelompok
Letak desil ke-i untuk data kelompok, diberi simbol LD, dan nilai desil
ditentukan dengan:
Rumus:
𝑖
𝑛−𝑓𝑘𝑑
10
Di = Bb + ( ). P
𝑓𝑑

Keterangan :
Bb: Batas bawah dimana kuartil terdapat
P : Panjang kelas dimana kuartil terdapat
n : Jumlah data
fkd : Frekuensi kelas kumulatif sebelum kelas desil
fq : Frekuensi kelas desil
Di : Nilai desil ke-i
Langkah-langkah menghitung nilai desil dari serangkaian data berkelompok,
sebagai berikut:
𝐿𝐷𝑖
a) Cari interval kelas yang mengandung unsur desil dengan rumus. LDi = (n)
10

b) Menentukan batas bawah di kelas desil (Bb)


c) Menentukan panjang kelas desil (P)
d) Menentukan frekuensi kumulatif sebelum kelas desil (fkd)
e) Menentukan jumlah frekuensi di kelas desil (fd)
f) Menghitung nilai desil.
Contoh
Tentukan nilai Desil ke 9 dari data kelompok dibawah ini!
Nilai Frekuensi (f) fk
1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
Jumlah 40

12
Langkah-langkah penyelesaian
1) Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur kuartil dengan rumus:
𝐿𝐷𝑖
LD9 = (n)
10
9
LD9 = 10 (40)

= 36
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas kuartil dengan cara menjumlahkan
nilai frekuensi dari awal kelas sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil
penjumlahan mencapai atau melewati nilai 36. Penjumlahannya: 3 + 8 + 14 + 7 +
5= 37 Jadi, kelas desil bawah (LD9) terletak di kelas ke-5 .
2) Menentukan nilai batas bawah di kelas desil (D9) (Bb)
Bb = 21 – 0,5= 20,5
3) Menentukan panjang kelas desil:
P= 21 sampai 25 = 5
4) Menentukan banyak frekuensi di kelas desil (D9) (f) = 37
5) Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas desil (D9) (fkd) = 32
6) Menghitung nilai desil (D9) dengan rumus:
𝑖
𝑛−𝑓𝑘𝑑9
10
Di = Bb + ( ). P
𝑓𝑑
9
(40)−32
10
= 20,5 + ( ). 5
5
36−32
D9 = 20,5 + ( ).5
5
4𝑥5
= 20,5 + 5
20
= 20,5 + 5

= 20,5 + 4 = 24,5

3. Persentil
Persentil adalah sekumpulan data yang telah disusun mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar, lalu kemudian dibagi menjadi se ratus bagian yang sama. Adapun
simbol untuk menggambarkan per sentil P1, P2, P3,, P4,.....P99.7
a. Persentil Data Tunggal

7
Syofian Siregar, STATISTIKA TERAPAN UNTUK PERGURUAN TINGGI, (Jakarta : KENCANA, 2017)
Hlm. 64-68

13
Letak persentil ke-i, diberi simbol LPi, dan nilai dari persentil di tentukan dengan
𝑖(𝑛+1)
rumus: Pi = 100

Keterangan

Pi = Letak persentil
i = Persentil ke-i
n = Data
contoh
Tentukan persentil ke-18 dari data berikut 12, 8, 10, 22, 18, 4, 9, 8, 17, 11, 30.
Langkah penyelesaian
1. Susunlah data mulai dari yang terkecil sampai terbesar: 4. 8, 8, 9, 10, 11 12, 17,
18, 22, 30.
2. Menenetukan letak dan nilai Pi:
𝑖(𝑛+1) 18(10+1)
Pi = = P18 = = 1,98
100 100

Letak P18, terletak antara data ke-1 dan data ke-2, sehingga nilai P18 sebagai
berikut:
Pi = nilai data ke-1 + 0,98 (nilai data ke-2-nilai data ke-1)
= 4 + 0,98 (8-4)
= 4 + 0,98 x 4
= 4 + 3,92
= 7,92 dibulatkan menjadi 8
b. Persentil data kelompok
Letak desil ke-i untuk data kelompok, diberi simbol LD, dan nilai desil
ditentukan dengan:
Rumus:
𝑖
𝑛−𝑓𝑘𝑝
100
Di = Bb + ( ). P
𝑓𝑝

Keterangan :

Bb: Batas bawah dimana persentil terdapat

P : Panjang kelas dimana persentil terdapat

14
n : Jumlah data

fkp : Frekuensi kelas kumulatif sebelum kelas persentil

fp : Frekuensi kelas persentil


Pi : Nilai desil ke-i
Langkah-langkah menghitung nilai persentil dari serangkaian data
berkelompok, sebagai berikut:
𝐿𝑃𝑖
g) Cari interval kelas yang mengandung unsur persentil dengan rumus. LPi = (n)
100

h) Menentukan batas bawah di kelas (Bb)


i) Menentukan panjang kelas persentil (P)
j) Menentukan frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil (fkp)
k) Menentukan jumlah frekuensi di kelas persentil (fp)
l) Menghitung nilai persentil.
Contoh

Tentukan nilai persentil ke-95 dari data kelompok dibawah ini!

Nilai Frekuensi (f) fk


1-5 3 3
6-10 8 11
11-15 14 25
16-20 7 32
21-25 5 37
26-30 3 40
Jumlah 40 148

Langkah penyelesaian
1) Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur persentil dengan rumus:
𝐿𝑃𝑖
LP95 = (n)
100
95
LP95 = (40)
100

= 38

15
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kelas persentil dengan cara menjumlahkan
nilai frekuensi dari awal kelas sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil
penjumlahan mencapai atau melewati nilai 38. Penjumlahannya: 3 + 8 + 14 + 7 +
5+3 = 40. Jadi, kelas persentil bawah (LP95) terletak di kelas ke-3 .
2) Menentukan nilai batas bawah di kelas persentil (P95) (Bb)
Bb = 26 – 0,5= 25,5
3) Menentukan panjang kelas desil:
P = 26 sampai 30 = 5
4) Menentukan banyak frekuensi di kelas persentil (P95) (f) = 40
5) Menghitung semua jumlah nilai frekuensi sebelum kelas persentil (P95) (fkp) = 37
6) Menghitung nilai persentil (P95) dengan rumus:
𝑖
𝑛−𝑓𝑘𝑝
100
Pi = Bb + ( ). P
𝑓𝑝
95
(40)−37
P95 = 25,5 + ( 100 ). 5
3
38−37
P95 = 25,5 + ( ).5
3
1𝑥5
= 25,5 + 3
5
= 25,5 + 3

= 25,5 + 1,7 = 27,2

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang dapat mengetahui bagaimana data
tersebut mengumpul dan mencari sebuah nilai yang dapat mewakili suatu rangkaian
data. Ukuran pemusatan data disebut juga ukuran tendensi sentral (central tendency
measurement).
Macam-macam ukuran pemusatan data ukuran pemusatan data digunakan agar
data yang diperoleh mudah untuk dibaca dan dipahami. Adapun macam-macam ukuran
pemusatan data diantaranya yaitu
a. Rata-rata (Mean)
Nilai rata- rata hitung (mean) merupakan total dari seluruh data yang diperoleh
dari jumlah segala nilai informasi dipecah dengan jumlah frekuensi yang terdapat.
b. Nilai Tengah (Median)
Median adalah salah satu dari tiga ukuran pusat dalam statistika, yang
mewakili nilai tengah dalam kumpulan data ketika data tersebut diurutkan dari yang
terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya.
c. Modus
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbesar dalam suatu kumpulan
data. Modus berguna untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi suatu peristiwa..
d. Kuartil
Kuartil adalah sekumpulan data yang telah disusun mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar, lalu kemudian dibagi menajdi empat bagian yang sama.
e. Desil

Desil adalah sekumpulan data yang telah disusun mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar, lalu kemudian dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama.
f. Persentil
Persentil adalah sekumpulan data yang telah disusun mulai dari yang terkecil
sampai yang terbesar, lalu kemudian dibagi menjadi se ratus bagian yang sama.

17
DAFTAR ISI

Andi Supangat, 2017, STATISTIKA : Dalam Kajian Deskriftif. Inferensi, dan Nonparametik,
Jakarta : KENCANA
Harry Yulianto, 2016, Statistik 1. Yogyakarta: LEMBAGA LADANG KATA

Ivan Fanani Qumusuddin, 2019, Statistik Pendidikan, Yogyakarta:Penerbit Depublish

Maman Abdurrahman, dkk, 2019, Dasar-dasar metode statistika, Bandung:CV Pustaka Setia
Sugiyono, 2018, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta
Team Dosen Universitas Esa Unggul, Modul Online 5 ESA 153 Statisika 1 : Ukuran Letak
Data, Universitas Esa Unggul

18

Anda mungkin juga menyukai